3 kompetensi yang wajib Dimiliki oleh seorang wirausahawan

10 Kompetensi Yang Harus Dimiliki Wirausaha

Dengan beberapa keterampilan dasar di atas, maka seseorang akan memiliki kemampuan (kompetensi) dalam kewirausahaan. Menurut Dan & Bradstreet Business Credit Service (1993:1), ada 10 kompetensi yang harus dimiliki, wirausaha, yaitu:

(1)     Knowing Your Business, yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausaha harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan lakukan. Misalnya, seorang yang akan melakukan bisnis perhotelan maka ia harus memiliki pengetahuan tetang perhotelan. Untuk bisnis pemasaran komputer, ia harus memiliki pengetahuan pemasaran kommputer.

(2)     Knowing The Basic Business Management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasikan dan mengendalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.

(3)     Having The Proper Attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Ia harus bersikap sebagai pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sungguh-sungguh, dan tidak setengah hati.

(4)     Having Adequate Capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi, tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu cukup uang, cukup tenaga, tempat, dan mental.

(5)     Managing Finances Effectively, yaitu memiliki kemampuan mengatur/mengelola keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya secara tepat, serta mengendalikannya secara akurat.

(6)     Managing Time Efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.

(7)     Managing People, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakan (memotivasi), dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

(8)       Satisfying Customer by Providing High Quality Product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat, dan memuaskan.

(9)     Knowing Hozu to Compete, yaitu mengatahui strategi/ cara bersaing. Wirausaha, harus dapat mengungkap kekuatan (strenghts), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dirinya dan pesaing. Ia harus menggunakan analisis SWOT baik terhadap dirinya maupun terhadap pesaing.

(10)  Copying with Regulations and Paperwork, yaitu membuat aturan/pedoman yang jelas tersurat tidak tersirat.


Page 2

You're Reading a Free Preview
Pages 8 to 19 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 24 to 51 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 58 to 63 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 68 to 70 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 77 to 80 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 84 to 86 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 90 to 96 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 105 to 113 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 120 to 122 are not shown in this preview.

Merdeka.com - Pada dasarnya, wiraswasta adalah seseorang yang memulai bisnisnya dari bawah, di mana konsep dan segala idenya digunakan untuk mengelola perusahaan dalam jangka panjang. Selain itu, ada karakter khusus yang membedakan seorang wiraswasta dengan karyawan biasa.

Nolan Bushnell, pendiri Atari and Chuck E. Cheese's, percaya bahwa menjadi seorang wiraswasta sebenarnya tidak sulit.

"Semua orang punya ide, tetapi hanya ada beberapa yang mau mewujudkannya. Bukan besok, bukan minggu depan, tetapi sekarang. Wiraswasta sejati adalah pekerja, bukan pemimpi," demikian menurut Bushnell.

Pendapat yang hampir sama diungkapkan oleh Peter Drucker yang dikenal dengan sebutan 'The Father of Modern Management.' Menurutnya, wiraswasta harus bisa berinovasi, mampu melihat kesempatan dan mengubahnya menjadi sesuatu yang besar.

Apapun pendapat orang-orang tentang wiraswasta, para ahli dari University of Illinois Center jurusan Economic and Financial Education kemudian menyebutkan beberapa kemampuan yang harus dimiliki para wiraswasta.

  • Kemampuan merencanakan sesuatu. Segala rencana bisnis untuk mencapai tujuan tertentu di berbagai bidang, termasuk keuangan, pemasaran, proses produksi, penjualan, dan tim harus bisa direncanakan dengan matang oleh wiraswasta.
  • Kemampuan pemasaran. Memasarkan produk memerlukan skill khusus, sehingga orang-orang mau membeli barang atau memakai jasa para wiraswasta itu.
  • Kemampuan interpersonal. Kemampuan yang satu ini berhubungan dengan cara membangun dan memelihara hubungan positif dengan pelanggan, klien, karyawan, investor, akuntan, dan pelaku bisnis lainnya untuk mencapai keberhasilan usaha.
  • Kemampuan dasar manajemen. Meskipun seorang wiraswasta suatu saat membutuhkan karyawan tertentu untuk menjalankan bisnisnya, maka ia harus tahu dengan benar sumber daya manusia yang terbaik bagi usahanya.
  • Kemampuan memimpin. Setiap bisnis pasti membutuhkan pemimpin untuk menunjukkan visi dan misi perusahaan agar menginspirasi karyawan demi mencapai tujuan sukses bersama.

Anita Roddick, sebagai pendiri The Body Shop, percaya bahwa wiraswasta adalah soal kemampuan bertahan seseorang. Bertahan pada ide kreatif dan bagaimana bersaing di antara ribuan jenis usaha yang lain, demikian seperti yang dilansir dari Business News Daily (04/07).

Ketika banyak orang ingin menjadi pemimpin di perusahaan tertentu, sebuah penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa wiraswasta justru mampu membuka jalan sebagai inovator bisnis di generasi mendatang.

Sementara tujuan bisnis selalu ada, seorang wiraswasta juga diharapkan agar tidak pantang menyerah jika mengalami kegagalan. Ingatlah bahwa Thomas Edison pernah berkata, "Aku tidak gagal. Aku hanya menemukan 10.000 cara yang belum berhasil."