2 contoh sikap etnosentrisme yang tampak dalam kehidupan sehari hari

Pengertian Etnosentrisme – Sebuah kecenderungan atau sikap untuk membanggakan terhadap kelompok maupun suku lain. Xenosentrisme dianggap sebagai perspektif yang menyukai hal-hal yang berbau aneh.

Adanya kecenderungan manusia untuk mengikuti dalam insting egois, biologisnya, maka lebih unggul dari orang lain dan menjadi sebuah individualistis.

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan secara jelas dan lengkap yakni mengenai Pengertian Etnosentrisme, contoh beserta dampaknya. Untuk ulasan selengkapnya, yuk… Simak penjelasan sebagai berikut.

Apa itu Etnosentrisme ?

Pengertian Etnosentrisme merupakan persepsi atau perspektif individu yang percaya bahwa budaya mereka lebih baik dari pada budaya lain atau dapat membanggakan dalam budaya mereka sendiri dan memandang rendah budaya lain.

2 contoh sikap etnosentrisme yang tampak dalam kehidupan sehari hari

Singkatnya, etnosentrisme dapat digambarkan sebagai sikap fanatisme etnis. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain berdasarkan budaya atau kelompok mereka sendiri, terutama dalam hal perilaku, kebiasaan, bahasa, dan agama mereka.

Etnosentrisme merupakan adanya sebuah kecenderungan dalam melihat dunia hanya dari dalam perspektif terhadap budaya sendiri. Dalam berdasarkan definisi ini, tersebut, etnosentrisme tidak akan selalu negatif, seperti yang pada umumnya untuk dipahami.

Dalam beberapa hal, etnosentrisme juga merupakan hal yang positif. Adanya dalam bertentangan dengan asumsi umum bahwa etnosentrisme adalah hal yang buruk, etnosentrisme termasuk hal yang bersifat fungsional karena dalam mendorong kelompok untuk memperjuangkan dalam kekuasaan dan kemakmuran.

Baca Juga :  Tujuan Berdirinya Negara

Dampak Etnosentrisme

Etnosentrisme memiliki dua efek, yakni positif dan negatif. Tujuan dari ini adalah bahwa etnosentrisme sering membawa kekurangan dan kelebihan yang telah berkaitan dengan jenis efek yang dapat disebabkan, diantaranya ialah sebagai berikut:

1. Dampak Positif Etnosentrisme

Terdapat beberapa suatu dampak yang positif dari Etnosentrisme, diantaranya akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Perlindungan Terhadap Perubahan

Etnosentrisme, yang dapat mencerminkan adanya sebuah sejarah dalam negara Jepang pada abad ke-19, adalah instrumen sebagai mencegah adanya sebuah unsur-unsur asing dalam memasuki suatu budaya. Ini membawa adanya sebuah dampak dalam kemajuan besar yang membawa dalam perubahan pada negara Jepang.

2 contoh sikap etnosentrisme yang tampak dalam kehidupan sehari hari

b. Meningkatkan Kesatuan, Kesetiaan Dan Moral Kelompok

Efek positif yakni bahwa dalam sebuah kelompok etnosentris tampaknya lebih tahan dibandingkan dengan sebuah kelompok toleran. Agar etnosentrisme yakni berdampak positif pada penguatan patriotisme dan nasionalisme, etnosentrisme tidak akan menciptakan dalam sebuah kesadaran nasional yang lengkap tanpa adanya etnosentrisme.

2. Dampak Negatif Etnosentrisme

Terdapat beberapa dampak yang negatif dari etnosentrisme, diantaranya ialah sebagai berikut:

a. Terdapat Aliran Politik

Diketahui bahwa adanya sebuah sikap yang dapat membentuk dasar utama dalam etnosentrisme, sementara dalam sebuah perilaku komunikasi dan politik, terkait erat dengan kondisi geografis di mana para aktor yakni dapat bergerak. Seringkali pada elemen yang menjadi adanya sebuah gerakan politik yakni dalam agama dan budaya.

b. Dapat Menimbulkan Konflik Antar Suku

Sebagai sikap yang memandang dalam budayanya lebih baik daripada yang lain, perkembangan ini sering mengarah pada konflik yang telah diklasifikasikan antara minoritas dan mayoritas, seperti yang sering terjadi di dalam negara Indonesia.

Contoh Etnosentrisme

Terdapat beberapa sebuah contoh dalam etnosentrisme, diantaranya ialah sebagai berikut:

Baca Juga :  Pergerakan Nasional Indonesia

1. Etnosentrisme Dalam Politik

Etnosentrisme dalam politik yakni sangat cukup dalam memanifestasikan terhadap dirinya di Dewan Perwakilan Rakyat (DVR) di wilayah Indonesia. DVR adalah sebuah kumpulan orang yang dapat dipilih untuk mewakili suara orang.

Namun dalam kenyataannya, terdapat beberapa elemen yang telah memprioritaskan dalam kepentingan terhadap partai politik mereka dan bukan kepentingan terhadap rakyat yang dilaksanakan secara eksplisit atau implisit.

2. Etnosentrisme di Indonesia

Contoh di Indonesia yakni dapat termasuk dalam penggunaan Koteka terhadap orang-orang di kalangan pedesaan Papua. Jika mereka dilihat oleh orang-orang yang tidak datang dari pedalaman Papua, itu dapat memalukan dalam mengenakan sebuah koteka. Sebaliknya, dalam penggunaan terhadap Koteka merupakan sebuah hal yang biasa bagi penduduk pedesaan Papua dan bahkan masalah harga diri.

3. Etnosentrisme Dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalam adanya kehidupan sehari-hari, terutama dengan pergaulan, etnosentrisme yakni masih sering terjadi, baik dengan cara sadar maupun tidak. Contohnya dalam cemoohan, intimidasi, atau menghindari dalam teman-teman yang hanya datang dari Papua karena kulit hitam dan rambut keriting atau keriting mereka.

Baca Juga :

  • Pengertian Kurikulum – Fungsi, Komponen & Contoh Lengkap
  • Ideologi Sosialisme
  • Sejarah Perumusan Pancasila
  • Pengertian Pariwisata
  • Lembaga Yudikatif

Demikian pembahasan kali ini, yang telah kami sampaikan secara jelas dan lengkap yakni mengenai Pengertian Etnosentrisme. Semoga ulasan ini, dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda semua.

2 contoh sikap etnosentrisme yang tampak dalam kehidupan sehari hari

Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. Contoh:

  1. Kepercayaan jika kejatuhan cicak akan membawa sial
  2. Tradisi Jawa yang mengharuskan membungkuk jika berjalan di depan orang yang lebih tua

Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama. Contoh:

  1. Di Indonesia tidak diperbolehkannya praktik "kumpul kebo" karena melanggar nilai asusila. Sedangkan pada budaya barat, praktik tersebut umum terjadi karena beberapa pertimbangan seperti menghemat biaya sewa rumah atau kontrakan dan lainnya. Orang Asia menganggap budayanya yang menjunjung tinggi nilai asusila lebih beradab dibandingkan budaya barat.
  2. Segelintir orang di Indonesia yang menganggap bahkan mengejek bahasa Negara lain, dan membanding-bandingkannya dengan bahasa Indonesia.

Chauvinisme merupakan paham nasionalisme yang terlalu berlebihan sehigga menganggap negara lain lebih rendah dan hina daripada negaranya. Contoh:

  1. Jerman mempunyai pemimpin yang diktaktor, kejam, dan bermusuhan dengan bangsa yang lain, utamanya bangsa Yahudi, ia adalah Adolf Hitler. Hitler mengutarakan bahwa Jerman di atas segalanya dalam dunia dan menganggap ras Jerman adalah ras arya sehingga menganggap bangsa lain tidak pantas ada.
  2. Italia memiliki seorang politisi bernama Benito Amilcare Andrea Mussolini (B. Mussolini), yang menganggap negara lain adalah negara peniru dan tidak kreatif, menjadikan pemahamannya dikenal sombong dan kaku.