Lembaga kerjasama ekonomi internasional yang ditandai dengan penandatanganan deklarasi bangkok

tirto.id - Isi Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967 ditandatangani oleh 5 tokoh wakil dari Indonesia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Malaysia. Kelima tokoh mewakili pemerintahan negara masing-masing.Deklarasi Bangkok melandasi pendirian sebuah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara, yakni Association of South East Asian Nations (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara). ASEAN dibentuk untuk memadukan beragam perbedaan yang dimiliki oleh bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Selain itu, ASEAN didirikan dengan tujuan utama meningkatkan stabilitas ekonomi, sosial, kebudayaan, perdamaian serta kesempatan menangani perbedaan di antara anggotanya dengan jalan dialog.
Pada awal pendiriannya, ASEAN hanya mempunyai 5 anggota, yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Karena itu, 5 negara di atas bisa dibilang sebagai pendiri ASEAN. Kemudian, anggota dari organisasi ini terus berkembang hingga saat ini dan memiliki beberapa anggota tambahan yang meliputi Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Hingga awal 2022, jumlah anggota ASEAN sebanyak 10 negara di atas. Belakangan, Timor Leste mengajukan diri menjadi anggota ASEAN sejak 2011 lalu. Namun, hingga kini keanggotaan Timor Leste di ASEAN belum mendapat persetujuan.

Latar Belakang Berdirinya ASEAN

Sejarah Deklarasi Bangkok tidak dapat dilepaskan dari latar belakang didirikanya ASEAN, mengingat deklarasi itu merupakan penanda munculnya organisasi lingkup Asia Tenggara tersebut. Sejarah dibentuknya ASEAN dilatarbelakangi dengan adanya pertentangan dua negara adikuasa, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet pasca Perang Dunia II.

Kedua negara ini, terlibat Perang Dingin selama berpuluh-puluh tahun sejak 1947. Dikutip dari ASEAN: Selayang Pandang Edisi 20 (2012), kawasan Asia Tenggara dijadikan sebagai area persaingan ideologi dua negara adikuasa dalam masa Perang Dingin itu.

Sebagai contoh Perang saudara yang terjadi di Vietnam. Secara tidak langsung Perang Vietnam merupakan perang kepentingan antara Blok Timur (Uni Soviet) melawan Blok Barat (Amerika Serikat). Berbagai situasi seperti contoh di atas, tentunya dapat mengganggu stabilitas dan keamanan negara-negara Asia Tenggara. Maka itu, diperlukan sebuah lembaga atau organisasi yang berperan sebagai wadah yang harapannya berfungsi untuk melindungi, mengayomi, serta mempersatukan negara-negara Asia Tenggara. Sebelum ASEAN dibentuk, di kawasan Asia Tenggara sebenarnya sudah pernah ada beberapa organisasi sejenis. Misalnya, SEATO (South East Asia Treaty Organization) pada 1954, Association of Southeast Asia (ASA) pada 1961, dan Malaysia-Philipina-Indonesia (Maphilindo) pada 1963. Namun, ketiga organisasi ini belum dapat memberikan imbas yang jelas kepada negara-negara Asia Tenggara. Hal ini sebenarnya dilatarbelakangi banyaknya perbedaan kepentingan dan ideologi dari anggota-anggotanya. Negara-negara Asia Tenggara secara karakterisitik memang memiliki berbagai perbedaan meliputi budaya, agama, latar belakang, ideologi, perekonomian, dan lainnya. Kemudian, pada perkembangannya pembentukan sebuah organisasi di lingkungan Asia Tenggara sepertinya diperlukan. Hal ini terutama sebagai upaya menghindari perngaruh dari blok Barat dan Timur selama Perang Dingin. Beberapa negara seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina melakukan kesepakatan untuk memadukan perbedaan dengan membentuk sebuah perhimpunan yang lebih solid.

Isi Deklarasi Bangkok 8 Agustus 1967

Pada tanggal 8 Agustus 1967, perwakilan dari 5 negara bersepakat untuk menandatangani Deklasari Bangkok usai membahas rencana pembentukan sebuah organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. Deklarasi Bangkok lantas menjadi landasan pendirian ASEAN. Adapun 5 tokoh itu adalah:
  • Adam Malik (Menteri Luar Negeri Indonesia)
  • Narsisco Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina)
  • Tun Abdul Razak (Wakil Perdana Menteri Malaysia)
  • Sinnathamby Rajaratnam (Menteri Luar Negeri Singapura)
  • Thanat Khoman (Menteri Luar Negeri Thailand).
Penandatanganan Deklarasi Bangkok menandai bahwa ASEAN secara resmi telah didirikan dan mengusung misi, One Vision, One Identity, One Community (Satu Visi, Satu identitas, dan Satu Komunitas).

Dikutip dari laman Kemenlu RI, isi deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967 adalah sebagai berikut:

  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
  • Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
  • Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi;
  • Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada;
  • Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.

Jakarta -

Kapan berdirinya Asean, detikers? Asean berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967. Pada tanggal tersebut di Bangkok, lima perwakilan negara-negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand melakukan deklarasi bersama.

Deklarasi bersama tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan penandatanganan Deklarasi ASEAN (The ASEAN Declaration) atau yang dikenal dengan Deklarasi Bangkok (Bangkok Declaration).

Kelima negara tersebut diwakili oleh Menteri Luar Negeri Indonesia (Adam Malik), Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan Menteri Pembangunan Nasional Malaysia (Tun Abdul Razak), Menteri Luar Negeri Filipina (Narciso Ramos), Menteri Luar Negeri Singapura (S. Rajaratnam), dan Menteri Luar Negeri Thailand (Thanat Khoman) menindaklanjuti Deklarasi Bersama dengan melakukan pertemuan dan penandatanganan Deklarasi ASEAN (The ASEAN Declaration) atau yang dikenal dengan Deklarasi Bangkok (Bangkok Declaration).

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;

2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;

3. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi;

4. Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada;

5. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara.

Setelah kapan berdirinya negara Asean yang jatuh pada tanggal 8 Agustus 1967. Kelima negara tersebut memiliki keinginan untuk menggabungkan diri ke dalam Asean. Berikut penjelasannya seperti yang dilansir dari laman Kemlu:

1. Brunei Darussalam resmi menjadi anggota ke-6 ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 dalam Sidang Khusus para Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting/ AMM) di Jakarta, Indonesia.

2. Vietnam resmi menjadi anggota ke-7 ASEAN pada pertemuan para Menteri Luar NegerASEAN ke-28 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, 29-30 Juli 1995

3. Laos dan Myanmar resmi menjadi anggota ke-8 dan ke-9 ASEAN pada pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ke-30 di Subang Jaya, Malaysia, 23-28 Juli 1997.

4. Kamboja resmi menjadi anggota ke-10 ASEAN dalam Upacara Khusus Penerimaan pada tanggal 30 April 1999 di Hanoi.

Selain itu, berkaitan dengan keanggotaan Asean, Timor Leste juga turut mendaftarkan diri sebagai anggota Asean pada tahun 2011.

Dalam perkembangannya Asean telah mengalami perkembangan dari masa ke masa sesuai dengan cita-cita para pendiri Asean untuk menjalin persahabatan dan kerja sama dalam menciptakan wilayah yang aman, damai dan makmur.

Jadi detikers kapan berdirinya Asean? Yaitu tanggal 8 Agustus 1967 ya. Jangan sampai salah!

Simak Video "Jokowi Hadiri KTT ASEAN, Minta Parlemen Perkokoh Persatuan"


[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967.

Berdirinya ASEAN ditandai dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok atau Piagam ASEAN oleh lima pendiri ASEAN.

Deklarasi Bangkok adalah piagam yang berisi prinsip dan tujuan ASEAN.

Isi Deklarasi Bangkok yakni:

Baca juga: Latar Belakang Berdirinya ASEAN

Presidium Menteri Luar Negeri Indonesia, Deputi Perdana Menteri Malaysia, Sekretaris Luar Negeri Filipina, Menteri Luar Negeri Singapura, dan Menteri Luar Negeri Thailand:

  1. Memerhatikan kepentingan dan masalah yang sama di antara negara-negara Asia Tenggara dan yakin perlu mempererat hubungan solidaritas dan kerja sama regional;
  2. Menginginkan dasar yang kuat untuk aksi bersama mempromosikan kerja sama regional di Asia Tenggara dengan semangat kesetaraan dan kerja sama sehingga tercapai perdamaianm, kemajuan, dan kesejahteraan di Asia Tenggara;
  3. Sadar akan ketergantungan di antara negara-negara, di mana perdamaian, kebebasan, keadilan sosial, dan kesejahteraan perlu diraih lewat pemahaman yang baik, bertetangga yang baik, dan kerja sama yang bermakna dalam ikatan historis dan budaya;
  4. Mempertimbangkan negara-negara di Asia Tenggara berbagi tanggung jawab untuk memperkuat perekonomian dan stabilitas sosial di Asia Tenggara dan memastikan perdamaian dan kemajuan pembangunan nasional, dan bertekad mempertahankannya dari gangguan eksternal dalam bentuk apa pun agar identitas nasional tetap sesuai dengan nila-nilai dan aspirasi bangsa;
  5. Menegaskan bahwa semua pangkalan asing hanya sementara dan ada karena persetujuan negara yang bersangkutan dan tidak dimanfaatkan untuk mengganggu kedaulatan dan kebebasan negara atau pembangunan nasionalnya.

Baca juga: Letak Geografis dan Batas Wilayah ASEAN

Dengan ini menyatakan:

Pertama, mengesahkan Association for Regional Cooperation among the countries of South-East Asia atau disebut sebagai Association of South-East Asian Nations (ASEAN).

Kedua, tujuan dan maksud dari ASEAN yakni:

  1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan budaya di kawasan melalui upaya bersama dalam semangat kesetaraan dan kemitraan dalam rangka memperkuat landasan bagi komunitas Asia Tenggara yang sejahtera dan damai;
  2. Untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui kewajiban menghormati keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan di antara negara-negara di kawasan dan kepatuhan pada prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa;
  3. Untuk mempromosikan kolaborasi aktif dan bantuan timbal balik dalam hal-hal yang menjadi kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknis, ilmiah, dan administratif;
  4. Untuk memberikan bantuan satu sama lain dalam bentuk pelatihan dan fasilitas penelitian di bidang pendidikan, profesional, teknis dan administratif;
  5. Berkolaborasi dengan lebih efektif untuk pemanfaatan pertanian dan industri yang lebih besar, perluasan perdagangan, termasuk studi tentang masalah perdagangan komoditas internasional, peningkatan fasilitas transportasi dan komunikasi dan peningkatan standar hidup masyarakat;
  6. Untuk mempromosikan studi Asia Tenggara; dan
  7. Untuk memelihara kerjasama yang erat dan menguntungkan dengan organisasi internasional dan regional yang ada dengan target dan tujuan yang sama, dan menjelajahi semua jalan untuk kerjasama yang lebih erat di antara mereka sendiri.

Baca juga: Pengaruh Letak Astronomis ASEAN

Ketiga, untuk mewujudkan maksud dan tujuan, langkah-langkah berikut ini ditetapkan:

  1. Rapat tahunan para menteri luar negeri, yang dirotasi dan dinamai ASEAN Ministerial Meeting. Rapat luar biasa bisa digelar sesuai kebutuhan.
  2. Komite tetap, diketuai menteri luar negeri tuan rumah atau perwakilannya dan para perwakilan negara lain untuk menjalankan kerja ASEAN di antara rapat para menteri.
  3. Komite Ad-hoc dan komite permanin berisi spesialis dan pejabat yang berkaitan.
  4. Sekretariat Nasional di tiap negara anggota untuk menjalankan tugas ASEAN mewakili negaranya dan untukmelayani rapat tahunan

Keempat, ASEAN terbuka terhadap partisipasi seluruh negara di kawasan Asia Tenggara yang mematuhi maksud, tujuan, dan prinsip ASEAN.

Baca juga: Kerja Sama Indonesia dengan Negara-negara ASEAN

Kelima, ASEAN mewakili keinginan bersama bangsa-bangsa di Asia Tenggara untuk menjalin persahabatan dan kerja sama, melalui usaha dan pengorbanan bersama, serta keamanan bangsanya dan untuk keturunan kami, perdamaian, kemerdekaan, dan kesejahteraan.

Disahkan di Bangkok, 8 Agustus 1967.

Para menteri luar negeri yang menandatangani Deklarasi Bangkok yakni Adam Malik dari Indonesia, Narsisco Ramos dari Filipina, Raja Ratnam dari Singapura, Thanat Khoman dari Thailand, dan Tun Abdul Razak dari Malaysia.

Baca juga: Sumber Daya Negara-negara ASEAN

Lembaga kerjasama ekonomi internasional yang ditandai dengan penandatanganan deklarasi bangkok

Lembaga kerjasama ekonomi internasional yang ditandai dengan penandatanganan deklarasi bangkok

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya