2 Apa saja alat ukur yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu investasi?

Kriteria investasi yang baik adalah investasi dengan minim resiko dan memberikan return yang besar. Sebelum berinvestasi hendaknya Anda membuat kriteria investasi. Apa itu kriteria investasi? Simak di sini!

Apa itu kriteria investasi? Kriteria investasi adalah alat ukur untuk menilai suatu hasil yang didapatkan atau besaran modal yang  dikeluarkan dalam instrumen investasi. 

Kriteria penilaian investasi penting dilakukan di awal saat hendak memulai investasi agar Anda dapat menemukan instrumen investasi yang terbaik dan akan memberikan hasil yang terbaik pula. Maka dari itu penting untuk Anda yang baru mau memulai investasi mempelajari macam-macam kriteria investasi agar tidak salah memilih saat akan memulai.

Kali ini kita akan membahas seputar kriteria investasi, mulai dari apa itu kriteria investasi, macam-macam kriteria investasi, beserta rumus menghitungnya. Diharapkan dengan Anda mengetahui seputar kriteria investasi Anda dapat dapat mengambil keputusan yang baik saat hendak memilih instrumen investasi.

Jadi ikuti terus artikel ini, ya!

Apa Itu Investasi?

Saat ini investasi sedang menjadi tren di berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa beramai-ramai melakukan investasi. Di zaman yang serba modern ini dan dengan kecanggihan teknologi informasi membuat investasi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, bahkan investasi online saat ini sedang digandrungi oleh masyarakat Indonesia.

Lalu apa itu investasi? Investasi adalah kegiatan menempatkan dana atau aset berharga pada instrumen tertentu dengan tujuan mendapat keuntungan di masa depan.

Sebelum memulai investasi penting nih terlebih dahulu Anda mengetahui berbagai instrumen investasi. Beberapa instrumen investasi diantaranya terdapat saham, obligasi, reksadana, deposito, emas, properti, dan lainnya.

Setelah mengetahui instrumen investasi Anda tidak bisa langsung asal memilih instrumen investasi. Jika Anda asal memilih instrumen investasi, bisa saja Anda akan mengalami risiko kerugian. Jadi sia-sia dana atau modal yang Anda tanamkan. Makanya terdapat strategi yang perlu Anda lakukan untuk bisa mendapatkan pilihan instrumen investasi terbaik.

Bagaimana sih caranya? Caranya adalah dengan menganalisis kriteria investasi atau bisa juga disebut kelayakan investasi. Dengan melakukan analisis kriteria investasi Anda bisa mengetahui apakan instrumen investasi tersebut menguntungkan atau tidak. Jadi Anda dapat mengetahui mana sih instrumen investasi terbaik yang bisa Anda pilih dalam investasi.

Apa Itu Kriteria Investasi?

Sebelum melakukan investasi ada baiknya calon investor menganalisis kriteria investasi atau kelayakan investasi terlebih dahulu. Apa itu kriteria investasi? Kriteria investasi adalah alat ukur untuk menilai hasil yang didapatkan atau besaran biaya yang dikeluarkan dalam instrumen investasi.

Sederhananya kriteria investasi adalah analisis untuk memperkirakan tingkat keuntungan dan risiko yang akan diperoleh saat berinvestasi. Pastinya kriteria investasi yang baik adalah investasi tersebut memberikan keuntungan bagi investor. Makanya diperlukannya analisis kriteria investasi.

Mengapa calon investor perlu menganalisis kriteria investasi? Karena investasi adalah kegiatan yang memiliki berbagai risiko. Oleh karena itu untuk meminimalisir terjadinya risiko saat berinvestasi perlu dilakukan analisis kriteria penilaian investasi agar Anda dapat memilih instrumen investasi yang akan memberikan untung atau tidak.

Jadi penting sekali ya sebelum melakukan investasi terlebih dahulu Anda harus melakukan analisis kriteria investasi. 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebelum memulai investasi ada baiknya kita melakukan analisis  kriteria investasi untuk menemukan instrumen investasi terbaik dengan harapan mendapatkan potensi keuntungan yang terbaik. Dalam analisis kriteria investasi sendiri terbagi menjadi enam macam. Berikut ini macam-macam kriteria investasi, yaitu:

1. Net Present Value (NPV)

     Pada kriteria penilaian investasi yang pertama ini digunakan untuk mengetahui nilai aset saat ini lalu disamakan dengan proyeksi nilai aset di masa mendatang. Melakukan analisis kriteria investasi NPV dapat mengetahui apakah instrumen investasi menguntungkan atau malah merugikan karena tidak bisa mengimbangi perubahan di masa mendatang.

Untuk mengetahui NPV Anda dapat melakukannya dengan mengikuti rumus:

NPV= FV / (1+I)n

Keterangan:

NPV = Net Present Value

FV = Future Value

i = Faktor diskon

n = Lamanya berinvestasi

Hasil analisis kriteria investasi NPV menunjukan positif atau layak dijalankan apabila nilai NPV lebih dari 0, sedangkan NPV menunjukkan negatif atau tidak layak dipilih jika nilai NPV kurang dari 0.

Kriteria investasi NPV biasanya digunakan untuk menghitung modal dalam melakukan analisis potensi keuntungan suatu proyek atau investasi yang akan dilakukan. Jadi NPV ini digunakan untuk melihat perkiraan laba yang bisa didapatkan dari proyek, usaha, atau penanaman modal.

2. IRR ( Internal Rate Return)

      Kriteria investasi RII digunakan untuk mengetahui keuntungan yang didapatkan dari investasi setiap tahunnya. RRI juga digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan atau proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman.

IRR selalu melibatkan NPV. jadi untuk menghitung NPV juga ketika nilai NPV 0. Rumus dari IRR, yaitu:

IRR= i1 + NPV1/NPV1+NPV2 (i1-i2)

Keterangan:

i1 = Tingkat bunga yang hasilnya NPV positif

i2 = Tingkat bunga yang hasilnya NPV negatif

NPV1 = NPV positif

NPV 2 = NPV negatif

Kriteria Investasi yang baik dan layak untuk dipilih jika nilai IRR lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat discount rate. Namun jika nilai IRR lebih rendah dibandingkan dengan discount rate, maka kriteria investasi sebaiknya ditolak.

3. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

     Kriteria penilaian investasi Net B/C digunakan untuk menunjukkan gambaran besaran keuntungan yang akan diperoleh dari total biaya yang dikeluarkan.

Pada Net B/C, kata B diartikan sebagai benefit sedangkan kata C diartikan sebagai cost. Dalam kriteria investasi Net B/C jika menghasilkan nilai B/C sama dengan 1 maka B=C. jadi besaran penghasilan sama dengan besaran biaya yang dikeluarkan.

Jika menghasilkan nilai B/C<1 maka B< C, artinya prospek keuntungan yang didapat lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan dalam investasi. Berarti instrumen investasi ini tidak layak untuk dipilih. Namun jika nilai B/C>1, maka prospek keuntungan yang akan didapat nilainya lebih besar dari besaran biaya yang dikeluarkan dan instrumen investasi layak untuk dipilih.

Rumus yang digunakan untuk kriteria penilaian investasi Net B/C, yaitu:

2 Apa saja alat ukur yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu investasi?

4. Payback Period

     Kriteria investasi payback period digunakan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian investasi atau untuk mengetahui lamanya waktu sampai mencapai titik impas.

Pada payback ratio, jika waktu yang diperlukan semakin pendek maka waktu pengembaliannya juga akan semakin cepat. Dalam payback ratio waktu dan uang sangat diperhitungkan.

Untuk dapat menghitung payback ratio dapat digunakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Payback Period= (Nilai investasi/Kas masuk bersih) x 1 tahun

5. Accounting Rate of Return (ARR)

     Pada kriteria investasi yang satu ini digunakan untuk perhitungan kinerja investasi. Tujuan dari kriteria investasi ARR dilakukan untuk mengetahui prospek rasio rata-rata laba bersih suatu perusahaan pada rata-rata investasi.

Untuk mengetahui besaran ARR dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Accounting Rate of Return= (Rata-rata laba bersih/Rata-rata investasi) x 100%

Kriteria penilaian investasi ARR jika menunjukkan lebih dari 0% maka instrumen investasi layak untuk dipilih. Namun bila nilai ARR menunjukkan kurang dari 0%, maka instrumen investasi tidak layak dipilih.

6. Profitability Index

     Kriteria penilaian investasi profitability index atau yang dikenal dengan PI digunakan untuk membandingkan besaran nilai arus kas dengan nilai investasi yang dilakukan.

Kriteria investasi yang baik dan layak dipilih yaitu jika PI lebih dari 1. Namun jika nilai PI kurang dari 1 maka instrumen investasi tidak layak dipilih untuk diinvestasikan.

Untuk menghitung nilai PI dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

PI= Nilai arus kas bersih/Nilai investasi

Contoh Analisis Kriteria Investasi

Nah, setelah mengetahui macam-macam kriteria investasi selanjutnya kita akan melakukan praktek analisis kriteria investasi sebagai gambaran untuk Anda dalam mengambil keputusan saat investasi. Dari contoh analisis kriteria pemilihan investasi ini diharapkan nantinya Anda sudah memiliki gambaran bagaimana menerapkannya sebelum memulai investasi. 

Berikut ini beberapa contoh analisis kriteria investasi menggunakan salah satu dari macam-macam kriteria investasi diantaranya, yaitu:

  • Analisis kriteria investasi dengan Profitability Index
  • Analisis kriteria investasi dengan Payback Period

1. Perhitungan Analisis Profitability Index

     Beca ingin memulai investasi, sebelum memulai investasi Beca melakukan analisis terlebih dahulu pada suatu perusahaan yang diketahui memiliki kas bersih sebesar Rp80 juta dalam waktu 1 tahun. Sedangkan nilai kas untuk investasi adalah Rp50 juta. Bagaimana kriteria penilaian investasi perusahaan tersebut?

Rumus: PI = Nilai arus kas bersih/Nilai investasi

PI = 80.000.000/50.000.000

PI = 1,6

Nilai PI menunjukkan lebih dari 1, maka perusahaan tersebut layak dipilih dalam investasi karena memiliki nilai PI yang positif.

2. Perhitungan Analisis Payback Period

     Perusahaan Z memiliki rencana untuk berinvestasi di perusahaan Y sebesar Rp150 juta dengan perkiraan pengembaliaanya selama 2 tahun. Arus kas yang muncul selama 2 tahun adalah sebesar Rp50 juta. Maka besaran payback period-nya adalah:

Rumus: Payback Period = (Investasi/Arus kas) x 1 tahun

Payback Period = (150.000.000/50.000.000) x 1 tahun

Payback Period = 3 tahun

Dari hasil tersebut maka perusahaan Y tidak layak dipilih untuk diinvestasikan karena waktu pengembaliannya tidak sesuai dengan perkiraan yaitu selama 3 tahun.

Mulai Langkahmu Dari Hasil Kriteria Investasi

Gimana? Kamu sudah ada gambaran dari analisis kriteria investasi dalam mengambil keputusan saat hendak berinvestasi? Sudah tahu mau berinvestasi dimana?

Saat Anda telah mengetahui bagaimana menemukan kriteria investasi yang baik, maka saat berinvestasi nanti segala risiko akan diminimalisir dari hasil analisis yang dilakukan sebelumnya dan Anda berkesempatan mendapatkan prospek keuntungan yang diharapkan. 

Jadi penting ya untuk melakukan kriteria penilaian investasi terlebih dahulu sebelum memulai investasi agar instrumen investasi yang Anda pilih tepat.

Oiya apakah Anda ingin menjadi bos bisnis kuliner atau bos bisnis kos-kosan? Tahu kan menjadi bos kuliner maupun bos kos-kosan itu menjadi sumber cuan passive income masa depan? Mau tahu bagaimana caranya?

Anda sangat mungkin menjadi bos berbagai bisnis di LandX dengan melakukan investasi metode equity crowdfunding. Melalui metode equity crowdfunding, Anda akan melakukan pendanaan pada bisnis yang telah Anda pilih secara patungan bersama dengan investor lainnya. 

Kemudian, dari investasi patungan bisnis ini Anda berpotensi mendapatkan keuntungan berupa dividen rutin dari bisnis yang telah didanai.

Bersama LandX yang merupakan platform equity crowdfunding terpercaya, transparan, dan telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan Anda bisa menjadi bos bisnis dengan modal mulai dari Rp1 jutaan saja.

Gimana, menarik bukan? Ternyata Anda bisa menjadi bos bisnis impian Anda dengan modal yang terbilang minim. Tapi, jangan lupa buat kriteria investasi terlebih dahulu sebelum berinvestasi di saham bisnis, ya!

Apa saja alat ukur yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu investasi?

Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan Paybanck period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV) dan Profitability Index (PI).

3 Apa yang dimaksud dengan penilaian investasi?

Penilaian investasi adalah kumpulan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi ketertarikan pada investasi. Tujuannya adalah untuk: menilai kelayakan pencapaian tujuan; mendukung produksi bisnis.

Bagaimana mengukur kelayakan investasi?

Untuk menilai kelayakan suatu investasi, terdapat setidaknya empat metode yang bisa dilakukan, yang meliputi:.
Net Present Value (NPV) ... .
Payback Period (PBP) ... .
3. Profitability Index (PI) ... .
4. Internal Rate of Return (IRR).

Apa saja yang digunakan untuk menentukan kriteria layak tidaknya suatu investasi?

Suatu investasi dikatakan layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih besar dari tingkat bunga yang diterapkan. Suatu investasi dikatakan tidak layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih kecil dari tingkat bunga yang diterapkan.