Urutkan langkah langkah untuk masuk ke dalam BIOS?

Pilih Kawasan Anda

Menggunakan Pencarian di Intel.com

Anda dapat dengan mudah mencari di seluruh situs Intel.com dalam beberapa cara.

  • Nama Merek: Core i9
  • Nomor Dokumen: 123456
  • Nama Kode: Alder Lake
  • Operator Khusus: “Ice Lake”, Ice DAN Lake, Ice ATAU Lake, Ice*

Tautan Cepat

Anda juga dapat mencoba tautan cepat di bawah ini untuk melihat hasil pencarian paling populer.

  • Produk
  • Dukungan
  • Driver & Perangkat Lunak

Pencarian Terbaru

Pencarian Tingkat Lanjut

Hanya pencarian di

Judul Deskripsi ID konten

Sign in to access restricted content.

Versi peramban yang Anda gunakan tidak disarankan untuk situs ini.
Pertimbangkan untuk memutakhirkan ke versi peramban terbaru dengan mengklik salah satu tautan berikut.

  • Safari
  • Chrome
  • Edge
  • Firefox

Cara Memperbaiki Komputer Tidak Mau Booting

Fokus Utama:

  • Apa itu BIOS?

  • Pesan kesalahan

  • Menu

  • Masalah penyimpanan

  • Penggantian CMOS

Tentunya anda masuk kesini karena mendapati masalah komputer tidak mau booting dan masuk bios, berarti anda telah datang ke tempat yang tepat.

Tentunya anda masuk kesini karena mendapati masalah komputer tidak mau booting dan masuk bios, berarti anda telah datang ke tempat yang tepat.

Masalah komputer tidak mau booting bisa membuat frustasi. Baik ketika sedang merakit atau ketika sistem Anda tiba-tiba berhenti bekerja, barangkali sulit mengetahui mulai dari mana memperbaikinya. Kesulitan bertambah jika Anda tidak dapat mengakses sistem operasi karena masuk bios pun tidak bisa karena masalah booting.

Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah-langkah yang harus diambil jika komputer Anda menyala dan layar Anda berfungsi, namun tidak memungkinkan Anda mengakses sistem operasi (OS) dan terj ebak di layar BIOS. Ada banyak kemungkinan penyebab masalah ini, jadi kita akan membahas sebagian masalah yang lebih umum untuk mencoba dan membuat sistem Anda kembali beroperasi dan berjalan.

Perhatikan jika komputer Anda tidak menyala sama sekali — maksudnya tidak ada yang terjadi ketika menekan tombol daya, atau ketika ditekan komputer menyala sebentar lalu mati lagi — kami telah menangani rangkaian masalah itu di sini.

Jika Anda mampu mengakses OS, tetapi masih mengalami masalah, maka Anda perlu melakukan beberapa pemecahan masalah perangkat lunak. Ada banyak sumber daya yang dapat digunakan untuk masalah seputar os dengan OS.

BIOS (Basic Input/Output System), adalah perangkat lunak yang disimpan di motherboard Anda yang memungkinkannya berinteraksi dengan perangkat keras sistem dan mengontrol fungsi dasar seperti prioritas boot. Motherboard yang lebih baru menggunakan UEFI sebagai ganti BIOS. UEFI adalah versi peningkatan dari perangkat lunak yang dirancang untuk lebih ramah-pengguna dan memastikan kompatibilitas dengan perangkat keras yang lebih baru.

Anggap saja sebagai sistem operasi sederhana untuk motherboard Anda yang memberitahu komputer cara memulai. BIOS adalah yang Anda lihat sebelum sistem operasi dimuat, dan biasanya terdiri dari menu teks atau antarmuka sederhana yang memungkinkan Anda mengontrol fungsi dasar perangkat keras. Ini termasuk memodifikasi instruksi startup dan pemecahan masalah.

BIOS dapat bervariasi di antara motherboard, jadi tidak ada instruksi universal untuk operasi. Walaupun antarmuka bervariasi menurut pabrikan, fungsinya serupa. Untuk pertanyaan mengenai BIOS yang spesifik, periksa dokumentasi motherboard Anda.

Bergantung pada situasi spesifik Anda, mungkin perlu beralih ke bagian spesifik artikel ini. Jika Anda telah menghubungkan periferal USB baru seperti keyboard, mouse, atau headset, lanjutkan membaca. Jika Anda baru saja menambahkan perangkat penyimpanan baru, mulailah dengan bagian "Memperbarui BIOS Anda". Jika komputer Anda belum pernah berhasil boot, bagian "Pesan Kesalahan BIOS" mungkin menjadi tempat terbaik untuk memulai. Berikut penjelasan untuk memperbaiki booting dan cara setting bios agar langsung masuk ke os seperti windows.

Menghilangkan faktor Eksternal

Sebelum mengubah pengaturan apa pun, coba lepaskan semua periferal yang terhubung dari komputer Anda. Termasuk apa saja selain dari kabel daya, kabel layar yang terhubung ke monitor Anda, dan keyboard untuk menyusuri menu. Periferal yang terhubung seperti hard drive eksternal atau bahkan mouse bertenaga USB yang berpotensi menyebabkan masalah pada daya, konflik driver, atau masalah dengan urutan booting, dan dapat mencegah sistem boot ke OS.

Jika sistem Anda berhasil boot ke OS tanpa ada perangkat yang terhubung, hubungkan setiap perangkat satu per satu, dan restart hingga Anda menemukan periferal yang menyebabkan masalah.

Pesan Kesalahan BIOS

Setelah Anda telah menghilangkan periferal eksternal sebagai biang keladinya, saatnya memeriksa pesan kesalahan BIOS.

Seringkali, jika BIOS mendeteksi masalah perangkat keras, ia akan memberi tahu bahkan sebelum Anda memiliki akses ke menu BIOS. Pesan kesalahan akan bervariasi, bergantung pada BIOS yang Anda gunakan dan masalah yang dialami, tetapi inilah beberapa contoh untuk referensi:

  • Kipas CPU tidak terdeteksi - Masalah kipas atau pendingin.
  • Kesalahan Perangkat BOOT - Ada masalah dengan salah satu drive penyimpanan Anda.

Jika Anda menemukan suatu kesalahan, dan tidak jelas dengan apa masalah itu berkaitan, lihat spesifikasinya dalam dokumentasi motherboard Anda atau di online. Ini dapat menjadi langkah penting dalam mengidentifikasi lokasi masalah dan mengambil langkah berikutnya untuk memperbaikinya.

Jika Anda masih kesulitan masuk ke OS setelah menjelajahi dan menangani pesan kesalahan, mungkin saatnya mereset BIOS Anda ke keadaan default.

Memulihkan ke Default

Sebuah kata peringatan: BIOS mengontrol operasi mendasar sistem Anda, jadi berhati-hati saat membuat perubahan.

1. Jika belum masuk ke sana, akseslah Menu BIOS Anda. Proses ini akan bervariasi, bergantung pada pabrikan, tetapi biasanya melibatkan penekanan tombol tepat setelah menyalakan sistem Anda — seringkali tombol F2 atau DEL. Kebanyakan sistem akan memberitahu tombol yang sesuai di layar tepat setelah booting. Tekan tombol ini berulang kali begitu menyalakan sistem, dan Anda akan menemukannya sendiri di menu BIOS.

2. Kembalikan ke pengaturan default. Anda perlu mengetahui cara melakukannya secara persis berdasarkan pabrikan motherboard Anda, tetapi opsi ini sering kali berada di bagian menu "Save and Exit". Ini akan mengembalikan pengaturan BIOS Anda ke default, yang mungkin membantu mengurangi masalah yang disebabkan oleh perubahan konfigurasi. Simpan dan restart untuk menerapkan perubahan.

Memperbarui BIOS Anda

Hal ini mungkin tidak relevan jika Anda menggunakan mesin rakitan pabrik, atau jika komputer Anda tadinya bekerja kemudian mulai gagal berfungsi, tetapi jika Anda sedang membangun PC baru, dan terutama jika Anda menggunakan motherboard lama, memperbarui BIOS barangkali akan sangat berguna saat memecahkan masalah booting.

Sekali lagi, proses ini akan sedikit bervariasi, bergantung pada pabrikan, jadi sebaiknya lihat spesifikasinya. Pabrikan motherboard Anda mungkin memiliki dokumentasi prosedur yang sesuai dalam manual motherboard atau di online. Kebanyakan pabrikan memiliki proses yang berbeda, dan sebagian motherboard kelas atas bahkan memiliki fitur pembaruan otomatis.

Memperbarui firmware dapat memecahkan masalah yang disebabkan oleh memasangkan perangkat keras lebih baru, seperti drive penyimpanan dengan kapasitas lebih tinggi, pada motherboard yang lebih lama.

Penyimpanan

OS diinstal pada drive penyimpanan, jadi kegagalan memuat OS dapat menjadi indikasi adanya masalah pada drive. Ada beberapa cara untuk mendiagnosis masalah penyimpanan. Kita akan mulai dengan urutan boot.

Urutan boot, atau prioritas boot, adalah urutan yang digunakan PC Anda untuk memindai opsi penyimpanan yang tersedia dan memutuskan mana yang akan diprioritaskan. Jika drive OS bukan berada pada posisi tertinggi dalam urutan boot, ini dapat menjelaskan penyebab OS tidak dimuat dengan benar. Penyesuaian pengaturan ini memungkinkan Anda boot dari disk atau penyimpanan eksternal, yang bisa sangat berguna untuk hal seperti pembaruan BIOS yang disebutkan di atas. Ini juga dapat menyebabkan masalah jika prioritas boot salah, atau jika sistem Anda tidak mendeteksi perangkat penyimpanan utama.

1. Keluarkan penyimpanan eksternal. Untuk menentukan urutan boot, restart sistem Anda, cabut penyimpanan eksternal atau drive flash, dan masuk ke BIOS dengan menekan tombol yang sesuai selama proses startup.

2. Masuk ke bagian Boot pada BIOS. Namanya mungkin sedikit berbeda, tetapi carilah bagian yang dikhususkan untuk penyimpanan, mungkin disebut menu Boot Priority atau Boot Order.

    3. Menentukan Drive Boot yang tepat. Drive utama seharusnya menjadi tempat menginstal OS Anda. Jika Anda tidak tahu dari drive mana akan booting, Anda mungkin perlu mencarinya sendiri, karena kapasitas dan merek seringkali terlihat pada labelnya, dan informasi ini seringkali disebutkan juga dalam BIOS. Jika Anda tidak yakin drive mana yang berisi OS, nonaktifkan semua selain satu drive di BIOS, dan lihat apakah sistem bisa boot. Jika tidak, lanjutkan proses eliminasi hingga Anda menemukan drive yang tepat. Anda nanti dapat kembali ke BIOS dan mengaktifkan kembali drive penyimpanan lainnya. Pastikan saja drive berisi OS tersebut berada di bagian teratas daftar prioritas.

    4. Simpan perubahan. Setelah Anda memprioritaskan dengan benar urutan boot, simpan perubahan dan keluar.

    Jika BIOS tidak mendeteksi drive Anda sama sekali, berarti disk berisi sistem operasi itu tidak muncul dalam menu urutan booting, Anda bisa menganggap masalahnya ada pada drive itu sendiri atau cara konfigurasinya.

    Jika Anda menggunakan penyimpanan berbasis PCIe*, seperti NVMe* SSD, hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah jika penyiapan Anda tidak dikonfigurasi dengan benar. PCIe* adalah interkoneksi serial yang memungkinkan chipset dan CPU terhubung dan berkomunikasi dengan perangkat keras yang terpasang di motherboard Anda. Ada sejumlah "jalur" PCIe* terbatas (saluran yang mengirim dan menerima data) yang perlu didistribusikan dengan benar di antara perangkat keras yang menggunakannya, termasuk GPU, kartu ekspansi, dan beberapa solusi penyimpanan Anda.

    Jika dialokasikan secara tidak benar, hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa atau masalah kompatibilitas. Ini sekadar pertimbangan saat mula-mula merakit komputer yang belum pernah berhasil boot, atau saat menambahkan perangkat keras baru ke sistem yang lebih lama, karena alokasi jalur tidak akan berubah tanpa memasang atau melepas perangkat keras.

    Juga pertimbangkan apakah motherboard Anda mendukung mode boot yang tepat untuk SSD Anda. Jika Anda menggunakan drive penyimpanan NVMe* M.2 atau kartu add-in, motherboard/BIOS Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk boot dari format yang lebih baru. Mungkin perlu memperbarui BIOS Anda untuk mengaktifkan UEFI yang lebih baru dengan dukungan boot NVMe*, atau beralih ke mode boot UEFI untuk menggunakan drive baru. Kebanyakan motherboard modern dengan slot M.2 tidak akan mengalami masalah ini, tetapi jika Anda bekerja dengan perangkat keras lama, sebaiknya Anda mendalami opsi ini di bagian Boot pada BIOS, atau memperbarui ke versi terbaru perangkat lunak motherboard.

    Baca dokumentasi motherboard Anda untuk mempelajari secara persis cara motherboard menangani alokasi PCIe* dan apakah memiliki kompatibilitas UEFI atau tidak. Lihat panduan ini untuk informasi selengkapnya tentang boot dari SSD berbasis-NVMe*.

    Selengkapnya tentang PCIe*, UEFI, dan Penyimpanan

    Jika Anda menggunakan penyimpanan berbasis PCIe*, seperti NVMe* SSD, hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah jika penyiapan Anda tidak dikonfigurasi dengan benar. PCIe* adalah interkoneksi serial yang memungkinkan chipset dan CPU terhubung dan berkomunikasi dengan perangkat keras yang terpasang di motherboard Anda. Ada sejumlah "jalur" PCIe* terbatas (saluran yang mengirim dan menerima data) yang perlu didistribusikan dengan benar di antara perangkat keras yang menggunakannya, termasuk GPU, kartu ekspansi, dan beberapa solusi penyimpanan Anda.

    Jika dialokasikan secara tidak benar, hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa atau masalah kompatibilitas. Ini sekadar pertimbangan saat mula-mula merakit komputer yang belum pernah berhasil boot, atau saat menambahkan perangkat keras baru ke sistem yang lebih lama, karena alokasi jalur tidak akan berubah tanpa memasang atau melepas perangkat keras.

    Juga pertimbangkan apakah motherboard Anda mendukung mode boot yang sesuai untuk SSD Anda. Jika Anda menggunakan drive penyimpanan NVMe* M.2 atau kartu add-in, misalnya, motherboard/BIOS Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk boot dari format yang lebih baru. Mungkin perlu memperbarui BIOS Anda untuk mengaktifkan UEFI yang lebih baru dengan dukungan boot NVMe*, atau beralih ke mode boot UEFI untuk menggunakan drive baru. Kebanyakan motherboard modern dengan slot M.2 tidak akan mengalami masalah ini, tetapi jika Anda bekerja dengan perangkat keras lama, sebaiknya Anda mendalami opsi ini di bagian Boot pada BIOS, dan/atau memperbarui ke versi terbaru perangkat lunak motherboard.

    Baca dokumentasi motherboard Anda untuk mempelajari secara persis cara motherboard menangani alokasi PCIe* dan apakah memiliki kompatibilitas UEFI atau tidak.

    Masalah Perangkat Keras

    Jika dahulu sistem Anda berhasil boot, tetapi BIOS tidak lagi mendeteksi drive penyimpanan, Anda bisa menganggap masalahnya ada pada drive itu sendiri.

    Jika demikian masalahnya, inilah saatnya memecahkan masalah perangkat keras, yang akan melibatkan pembukaan sistem Anda.

    Sebelum melakukannya, pastikan untuk mencabut kabel daya Anda, pastikan Anda mengetahui cara paling aman untuk membuka casing, dan ingat jika bekerja pada sistem rakitan pabrik hal itu mungkin berpotensi melanggar garansi Anda. Tanyakan pada pabrikan sistem Anda jika itu persoalannya.

    Setelah sistem Anda dibuka, periksa apakah kabel ke drive penyimpanan Anda terhubung dengan benar dan tidak longgar. Jika Anda menggunakan drive M.2, periksa apakah drive telah terpasang di slot yang benar pada motherboard Anda.

    Jika semua sepertinya baik-baik saja, mungkin ini saatnya melepas penyimpanan Anda dan mengujinya pada sistem lain yang setahu Anda normal. Jika Anda dapat memasang drive ke sistem lain yang berfungsi untuk keperluan pengujian, itu lebih bagus. Jika tidak, ada beberapa adapter USB yang akan memungkinkan Anda memasang drive ke port USB sistem lain untuk memeriksa apakah drive tersebut terdeteksi. Ini akan memungkinkan Anda mengetahui apakah OS lain mampu mendeteksi drive tersebut, dan menjalankan pemeriksaan diagnostik menggunakan alat seperti Windows Disk Utility untuk menentukan status drive.

    Jika perangkat penyimpanan tersebut tetap tidak terdeteksi, bahkan pada sistem yang berbeda, ini bisa berarti drive tersebut telah gagal. Jika drive tidak lagi beroperasi, ini mungkin saatnya mulai mencari penggantinya.

    CMOS

    Walaupun bukan kejadian yang umum, kadang-kadang masalah baterai CMOS dapat mencegah sistem Anda memulai dengan benar.

    Baterai CMOS (complementary metal–oxide–semiconductor) pada motherboard Anda adalah chip bertenaga baterai yang menyimpan informasi penting seperti pengaturan dasar perangkat keras dan tanggal. Kegagalan CMOS seringkali ditunjukkan oleh jam yang direset terus-menerus, atau pesan kesalahan BIOS yang melibatkan CMOS. Masa pakai baterai ini biasanya sekitar satu dekade pada kondisi penggunaan umum, tetapi hal ini dapat bervariasi. Jika Anda menggunakan motherboard yang lebih lama atau bekas, sebaiknya cobalah memeriksa apakah baterai beroperasi dengan benar. Harganya relatif terjangkau, dan proses penggantian biasanya mudah.

    1. Temukan baterainya. Temukan CMOS pada motherboard Anda (baterai perak pipih berbentuk koin) Jika Anda kesulitan menemukannya, baca dokumentasi motherboard Anda.

    2. Pasang kembali baterainya. Sebelum mencoba pengganti, tarik baterainya hingga lepas, dan pasang kembali. Baterai seharusnya cukup mudah dilepas. Mungkin ada pengunci atau klip yang menahannya, tetapi biasanya dapat mudah dilepas dengan tangan atau pelan-pelan dengan obeng, dan diganti dengan cara yang sama.

    3. Lepaskan dan ganti baterai CMOS. Jika pemasangan kembali tidak memperbaiki masalah, coba penggantinya. Baterai CMOS paling umum adalah CR2032, tetapi bila melepas baterai, pastikan Anda mencatat fiturnya untuk menemukan pengganti yang identik.

    4. Restart sistem Anda. Setelah Anda berhasil memasang kembali atau mengganti baterai, restart sistem Anda, dan masuk ke BIOS. Anda nanti perlu mengembalikan pengaturan tanggal dan waktu, simpan, dan keluar.

    Perangkat Keras Lainnya

    Selain penyimpanan, mungkin saja ada perangkat keras lain yang menyebabkan kegagalan boot, terutama jika ditunjukkan oleh pesan kesalahan. Ada baiknya memeriksa semua pengkabelan Anda, dan memastikan semua perangkat keras lain telah dipasang dengan benar jika tidak ada yang lain bekerja. Anda dapat mengikuti panduan ini untuk uraian langkah-demi-langkah cara menguji perangkat keras Anda satu-demi-satu, dan lihat apakah hal ini memecahkan masalah.

    Pengujian Lebih Lanjut

    Jika Anda telah mencoba semua rekomendasi di atas dan tetap terjebak di layar BIOS, menguji konfigurasi perangkat keras saat ini dengan motherboard baru mungkin menjadi langkah berikutnya yang berguna. Ini mengharuskan pemasangan kembali CPU, pendingin, komponen lain, tetapi akan membantu menghilangkan motherboard sebagai masalahnya.

    Pengujian dengan perangkat keras pengganti selalu ideal jika Anda memiliki pilihan itu, dan bisa sangat berguna jika BIOS mengarahkan Anda ke komponen tertentu.

    Kebanyakan masalah PC dapat diperbaiki, tetapi jika Anda bekerja dengan sistem yang lebih lama, mungkin inilah saatnya upgrade. Perangkat keras komputer dapat bertahan lama bila dirawat dengan benar, tetapi karena teknologi PC semakin maju, komponen yang paling andal sekalipun pada akhirnya perlu diperbarui demi pengalaman pengguna yang ideal.

    • Ikhtisar
    • Faktor Eksternal
    • Kesalahan BIOS
    • Mengembalikan ke Default
    • Memperbarui BIOS
    • Penyimpanan
    • PCIe & UEFI
    • Perangkat Keras
    • CMOS
    • Perangkat Keras Lainnya
    • Pelajari Lebih Lanjut

    Langkah langkah masuk ke proses BIOS?

    Untuk mengakses BIOS pada PC Windows, Anda harus menekan tombol BIOS yang diatur oleh produsen yaitu F10, F2, F12, F1, atau DEL. Jika PC Anda memulai power on self-test terlalu cepat, Anda juga dapat masuk ke BIOS melalui pengaturan pemulihan menu mulai lanjutan Windows 10.

    Jelaskan langkah langkah cara masuk ke BIOS dan cara setting BIOS?

    Namun, kamu tidak perlu khawatir karena kamu juga bisa mengakses BIOS via Windows 10 seperti berikut:.
    Pilih Start lalu buka Setting dan pilih Update & Security..
    Klik recovery lalu pilih restart now..
    Setelah itu, akan muncul menu opsi. ... .
    Pilih Advanced Options lalu klik UEFI Firmware Settings..
    Pilih restart..
    Selesai..

    Langkah langkah masuk ke BIOS laptop acer?

    Cara Masuk Bios Laptop Acer.
    Tekan tombol power. Tekan power ON seperti biasa untuk menyalakan laptop Acer..
    Tekan tombol F2. Ketika laptop mulai menyala, segera tekan tombol F2..
    Selesai..

    Langkah masuk BIOS posisi komputer dalam keadaan mati?

    Cara Alternatif Masuk BIOS pada komputer Windows 10.
    Jika Windows masih berjalan, tekan dan tahan tombol Shift dan matikan sistem..
    Setelah sistem dalam keadaan mati, tekan dan tahan tombol F2 kemudian hidupkan sistem dengan menekan tombol power. Jangan lepaskan tombol F2 sampai dengan layar BIOS ditampilkan..