Untuk membuat assembly standar iso pada autodesk inventor, format file yang di pilih adalah

No. Revisi - RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Tanggal Berlaku 19 Juli 2016 Halaman 3 dari 11 Untuk membuat file baru, pilih tab New pada what to do menu. Layar baru akan terbuka. Pada bagian atas open dialog box terdapat 3 tab : aDefault tab Terdapat daftar template default yang berdasarkan pada satuan yang dipilih pada saat menginstall software. b. English tab Menampilkan daftar template yang tersedia dalam satuan English. c. Metric tab Menampilkan daftar template yang tersedia dalam satuan Metric . d. Mold Design Menampilkan daftar template untuk membuat bentuk cetakan Pada layar diatas terdapat berbagai macam pilihan file baru yang dapat kita buat. Tipe File dalam Inventor mengacu pada template yang sudah disediakan, meliputi: • Inventor Part ipt : Adalah file inventor berupa sebuah part atau komponen tunggal • Inventor Assembly iam: Adalah file Inventor yang berisikan rakitan dari beberapa part dan atau komponen standar. Assembly dapat juga terdiri dari beberapa sub assembly. • Inventor Drawing idw: Adalah file Inventor berupa gambar kerja dengan aturan-aturan gambar teknik. No. Revisi - RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Tanggal Berlaku 19 Juli 2016 Halaman 4 dari 11 • Inventor Presentation ipn: Adalah file Inventor yang digunakan untuk mempresentasikan urutan perakitan assembling  Menu Bar Selain berisi tombol-tombol standar aplikasi windows, menu bar juga memuat tool-tool supaya pengerjaan gambar menjadi lebih mudah  Daerah Gambar Ini digunakan untuk membuat bentuk-bentuk geometri mode scetch, menggelola dan memberikan fitur pada part atau untuk menyusun dan merakit beberapa part mode assembly  Browser Bar Menu Bar Browser Bar Panel Bar Daerah Gambar No. Revisi - RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Tanggal Berlaku 19 Juli 2016 Halaman 5 dari 11 Merupakan tool yang digunakan untuk menampilkan sistem koordinat origin, mendaftar semua fitur yang ada dari sebuah part dan menampilkan daftar part suatu assembly berikut daftar fitur atau daftar konstrain.  Panel bar Ini memuat tool-tool untuk membuat sket dasar dari bentuk geometris yang ada, ketika pada mode part maka menampilkan part features, ketika assembly maka menampilkan assembly panel 6 .Indicator axis Saat menggunakan Assembly, Part Modeling dan Presentation environments,3D indicator ditampilkan pada area bagian kiri bawah graphic window. Indikatorini akan menampilkan orientasi pandangan yang sedang digunakan danberhubungan dengan sistem koordinat aksis X, Y, Z. Red : X-Axis Green : Y-Axis Blue : Z-Axis  Cara membuat Sketch dan Part Sederhana

Lihat dokumen lengkap (198 Halaman - 11.79MB)

AUTODESK INVENTOR 1. Pengertian Dan Kegunaan Autodesk Inventor Autodesk Inventor merupakan program yang dirancang khusus untuk keperluan bidang teknik seperti desain produk, desain mesin, desain mold, desain konstruksi, atau keperluan teknik lainnya. Autodesk Inventoradalah program pemodelan solid berbasis fitur parametrik, artinya semua objek dan hubungan antargeometri dapat dimodifikasi kembali meski geometrinya sudah jadi, tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan. Untuk membuat suatu model 3D yang solid ataupun surface, kita harus membuat sketch-nya terlebih dahulu atau mengimpor gambar 2D dari Autodesk Autocad. Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing. Autodesk Inventor juga mampu memberikan simulasi pergerakan dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan. Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses produksi. Dalam autodesk inventor terdapat pilihan template yang ingin kita gunakan. Masing masing template mempunyai kegunaan dan fungsi sesuai pekerjaan yang kita inginkan. Berikut adalah penjelasan pada masing-masing template, yaitu: - Sheet Metal.ipt Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen berjenis metal seperti benda-benda yang terbuat dari plat besi yang ditekuk-tekuk. - Standard.dwg Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja. - Standard.iam Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang terdiri atas beberapa part atau komponen. - Standard.idw Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D. - Standard.ipn Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan perakitan dari gambar assembly yang telah dirakit. Kita dapat memanfaatkannya untuk membuat gambar Explode View.

- Standard.ipt Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen secara umum tanpa spesifikasi khusus seperti dalam pembuatan part pada Sheet Metal. - Weldment.iam Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang memiliki tool untuk teknik pengelasan. 2. Menu dan Toolbar Autodesk Inventor Seperti halnya program lain, Autodesk Inventor memiliki pula bidang kerja, yaitu Menu Bar, Inventor Standard Toolbar, Panel Bar, dan Browser Bar. gambar 1.4 tampilan menu autodesk inventor Bidang Kerja adalah tempat menggambar. Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di Autodesk Inventor 2012 Inventor Standard Toolbar berisi perintah yang digunakan selama proses menggambar. Panel Bar berisi perintah khusus untuk menunjang proses yang sedang berangsung. Misalnya, kita membuat gambar dengan template Sheet Metal.ipt maka pada Panel Bar secara otomatis akan muncul perintah khusus untuk Sheet Metal. Browser Bar berisi langkah-langkah kerja. Misalnya, kita membuat objek dengan Extrude dan Revolve, semua akan tercatat di Browser Bar untuk memudahkan kita melakukan edit ulang. 3. Sistem Navigasi Sistem NavigasiPada Autodesk Inventor 2012 terdapat tool-tool navigasi yangmembantu mobilitas saat menggambar di dalam bidang kerja. Kita dapat menemui tools tersebut seperti zoom, rotate, pan, dan lainnya pada Inventor Standard Toolbar.

Zoom Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang kerja. Klik zoom lalu klik pada bidang kerja dan geser kursor ke atas atas ke bawah. Kemudian, kliklah untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan. Kita dapat menggunakan zoom ketika tools lain sedang aktif. Pan Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah pan lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, geserlah kursor pada tempat yang dinginkan. View Face Fungsinya untuk memperbesar tampilan dengan referensi face. Face hanya berlaku untuk permukaan datar. Kliklah view face, lalu klik pada face yang kita pilih maka akan diperbesar. Free Orbit Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja. Kliklah free orbit, lalu klik pada bidang kerja. Selanjutnya, putar objek sampai memperoleh tampilan yang diinginkan. View Cube Fungisnya untuk memutar objek berdasarkan arah yang telah ditentukan seperti fornt, top, left dan lain-lain. Kliklah view cube untuk menampilkan sistem navigasi pada sudut kanan atas. Untuk memilih arah, cukup klik salah satu sis view cube. Full Navigation Wheel Fungsinya untuk melakukan kombinasi perintah navigasi seperti zoom, orbit, pan, dan lain-lain. Kliklah full navigation wheel sehingga akan keluar menu dan pilihlan salah satu perintah yang akan dipakai.

4. Menggunakan Tombol Shortcut Berikut ini adalah daftar beberapa tombol shortcut beserta perintah yang sering digunakan. Apabila kita telah terbiasa menggunakannya maka akan sangat menghemat waktu. F1 F2 F3 F4 Menampilkan bantuan (help) sesuai dengan perintah atau dialog box yang sedang aktif. Melakukan pan (menggeser-geser tampilan model) dengan bantuan klikgeser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung klik-geser dari tengah mouse tanpa harus menekan F2. Melakukan zoom-in atau zoom-out pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung meng-scroll mouse tanpa harus menekan F3. Melakukan rotate pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari kiri mouse. F5 Kembali ke tampilan model sebelumnya. F6 Kembali ke tampilan isometrik. ] Membuat Plane baru. B Menambah balloon pada drawing. C D DO E FC H L P R S T X Esc Menambah constraint pada assembly atau bisa juga perintah membuat sebuah lingkaran ketika model sketch sedang aktif. Menambahkan dimensi pada sketch atau pada drawing. Menambahkan dimensi ordinat pada drawing. Melakukan extrude pada profil (hasil sketching). Menambahkan feature control frame pada drawing. Menambahkan fitur lubang. Membuat garis (line) atau lengkungan (arc). Menempatkan (places) sebuah komponen (bisa part atau assembly) pada suatu assembly. Membuat fitur revolver. Membuat 2D sketch pada sebuah permukaan datar ata bidang (plane). Melakukan tweak sebuah part dalam file persentasi. Melakukan trim saat mode sketch sedang aktif. Membatalkan / menghentikan suatu perintah. Del Menghapus (delete) objek yang dipilih. Backspace Pada tool garis (line) yang sedang aktif, menghilangkan segmen terakhir.

Alt + drag mouse Ctrl + Enter Ctrl + Y Ctrl + Z Pada assembly, melakukan mate constraint. Pada sketch, memindahkan titik pembentuk spline. Kembali (return) ke keadaan edit sebelumnya. Melakukan redo (menarik kembali undo terakhir). Melakukan undo (menarik kembali aksi terakhir). 5. Melakukan Sketch Dengan Autodesk Inventor Sketch memiliki peranan penting karena merupakan cikal bakal dalam membuat gambar 3D Model atau Part. Sketch hanya terdiri dari gambar geometri. Sketch dibuat sesederhana mungkin karena akan mempermudah proses desain. Untuk finishing detail, gunakan seperti Fillet, Chamfers, & Face Draft pada 3D model atau part. Untuk membuat gambar solid, pastikan sketch dalam keadaan tertutup atau tersambung dengan menggunakan Coincident Constraint atau Trim, Extend Curve. Setelah Sketch selesai, terlebih dahulu lakukan Constraint sebelum dimension.selanjutnya pada bidang kerja kita bisa langsung membuat Sketch seperti Line, Circle, Arc, dan lain-lain. Untuk Sketch Default, sketch terdapat pada bidang XY Plane. Kita dapat membuat sketch di Work Plane dan Planar Face (permukaan datar). Setelah selesai Sketch kiklah tombol Finish Sketch.Sketch di Autodesk Inventor dibagi 2 jenis, yaitu 2D sketch dan 3D sketch. 1. 2D SKETCH 2D Sketch pada Autodesk Inventorhampir mirip saat kita menggambar 2D pada Autodesk Autocad. Oleh karena itu, seseorang yang telah menguasai Autodesk Autocad tidak akan kesulitan dalam mempelajarinya. Berikut alat-alat Draw pada Sketch 2D. Line dan Spline Line berfungsi membuat garis lurus, sedangkan Spline untuk membuat garis kurva dengan titik Point tertentu. Selain Spline terdapat pula Bridge Curve. Circle Fungsinya untuk membuat lingkaran. Di sini terdapat 3 cara dalam membuat lingkaran, yaitu Center Point Circle, Tangent Circle, dan Ellipse. Arc Fungsinya untuk membuat garis busur. Di sini terdapat tiga cara dalam membuat Arc, yaitu: Three Point Arc, Tangent Arc, dan Center Point Arc.

Rectangle Fungsinya untuk membuat kotak persegi panjang atau bujur sangkar Di sini terdapat 2 cara dalam membuat Rectangle, yaitu: Two Point Rectangle dan Three Point rectangle. Fillet Fillet berfungsi untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line) atau busur (arc) menjadi cembung atau cekung Point Fungsinya untuk membuat titik lubang dan untuk sekedar membuat Point referensi padasketch. Sketch. Polygon Fungsinya untuk membuat bangun segi N beraturan. Text Fungsinya untuk membuat Sketch berupa tulisan Project Geometry Project Geometry dapat pula disebut objek bantuan atau sebagai referensi dalam membuat sketch. Referensi bisa berupa Edges atau Face. Selain alat-alat Draw terdapat pula alat untuk membuat Patern tertentu dan memodifikasi Draw sebagai berikut. Mirror Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan referensi garis cermin. Hasil objek Mirror simetris terhadap objek aslinya. Rectangular Patern Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola lurus. Dengan Rectangular Patern kita akan lebih menghemat waktu tanpa membuat objek satu persatu. Circular Patern Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola melingkar. Circular Patern biasanya digunakan untuk membuat lubang baut. Offset Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan hasil lebih besar atau lebih kecil dari objek asli dengan jarak sama pada semua sisi.

Extend Fungsinya untuk menutup dan menyambung Line, Arc, Spline, pada sketch yang terbuka. Trim Fungsinya untuk memotong Line, Arc, dan Spline pada objek yang saling berpotongan. Split Fungsinya untuk membagi Line, Arc, dan Spline menjadi 2 bagian dengan bantuan objek potong. Move Fungsinya untuk memindahkan objek ke posisi yang diinginkan. Copy Fungsinya untuk menduplikat objek Scale Fungsinya untuk membuat skala objek lebih besar atau lebih kecil. Rotate Fungsinya untuk memutar objek ke posisi yang diinginkan. Stretch Fungsinya untuk menarik bentuk objek ke posisi yang diinginkan. Untuk mendapatkan hasil sketch yang valid maka perlu dilakukan pengecekan menggunakan Dimension dan Costraint. Perpendicular Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling tegak lurus. Paralel Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi sejajar. Tangent Fungsinya untuk membuat garis dan garis busur (Arc) menjadi bersinggungan. Coincident Fungsinya untuk membuat 2 point bersinggungan. Concentric Fungsinya untuk membuat 2 lingkaran atau Arc menjadi 1 titik pusat.

Collinear Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling berhimpit. Equal Fungsinya untuk menyamakan ukuran objek. Horizontal Fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal atau sejajar dengan sumbu X. Vertical Fungsinya untuk membuat garis menjadi vertikal atau sejajar dengan sumbu Y. Fix Fungsinya untuk membuat objek dalam Sketch akan ter-constraint secara otomatis terhadap Coordinate System. Show Constraint Fungsinya untuk menampilkan Constraint pada geometri yang kita pilih. General Dimension Fungsinya untuk membuat ukuran pada Sketch. Ukuran akan mengendalikan dan mempermudah dalam mengubah bentuk Sketch. Auto Dimension Fungsinya untuk membuat garis ukur secara otomatis. 2. 3D SKETCH Fungsinya untuk membat sketch pada 3 sumbu (X,Y,Z), sedangkan 2D sketch hanya pada 2 sumbu (X,Y). Dengan 3D sketch kita dapat membat sketch yang tidak hanya 2 sumbu, misalnya jalur pipa yang berkelok-kelok, membuat desain sudu turbin, dll. Pada Autodesk Inventor Professional 2012, 2D sketch merupakan Default Sketch. Untuk mengaktifkan 3D sketch kita harus Finish Sketch pada 2D sketch lalu kliklah 3D Sketch. Beberapa alat pada 3D sketch yaitu: Line dan Spline Line digunakan untuk membuat garis lurus. Spline digunakan untuk membuat garis kurva dengn titik Point tertentu. Bend Fungsinya untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line) menjadi cembung atau cekung.

3D Intersection Curve Fngsinya untuk membuat kurva 3D dengan hasil perpotongan 2 Face, Surface, dan 2D Sketch. Project Curve to Surface Fungsinya untuk membuat kurva 3D dengan perpaduan 2D Curve Sketch dan Surface. Helical Curve Fungsinya untuk membuat kurva spiral. 6. Part Setelah memahami Sketch yang merupakan dasar pembuatan Part, kita akan mengulas Part. Pada Autodesk Inventor 2012 gambar Part dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: 1. Solid, yaitu objek yang padat. 2. Surface, yaitu objek yang tidak padat, hanya berupa kulit. Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid. Beberapa kasus Part yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk Surface. Part masih merupakan kelanjutan Sketch. Oleh karena itu, setelah selesai membuat Sketch, kita akan otomatis berpindah ke sesi Part. Semua Toolbar seperti Panel Bar akan berubah menjadi Toolbar untuk membuat Part. Beberapa alat untuk membuat Part adalah sebagai berikut. Extrude Dengan Extrude dari sebuah profil, kita memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah profil dengan ukuran tertentu. Untuk memberikan fitur Extrude kita harus menentukan Profil, Output, dan Operation. Selain itu, yang penting juga pada fitur ini adalah Distance, To Next, To, From-To, dan All. Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada extrude yang paling sering digunakan yaitu fitur Distance dan fitur All. Extrude dapat dibentuk dengan Sketch tertutup maupun terbuka dan dapat pula dibuat memotong part lain pada Assembly.

Revolve Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk-bentuk silindris dengan cara memutar suatu bentuk profil terhadap sumbu yang ditentukan. Untuk membentuk part dengan dengan fitur ini perlu ditentukan dahulu Profile, Axis, Output dan Operation. Axis atau sumbu dapat berupa garis pada profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat dalam satu bidang yang sama. Sudut perputaran untuk fitur Revolve menyesuaikan dengan metode ekstensinya. Hole Pada dasarnya, fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar yang berupa Point Hole Center. Fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang parametrik berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang ulir. Sebuah fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian). Pada Hole ada 4 macam cara untuk membuat lubang, yaitu: From Sketch, Linear, Concentric, dan On Point. Shell Fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan kedua sisi dengan ketebalan tertentu. Ribs Berfungsi untuk membuat sirip sebagai penguat Part. Loft Fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa bentuk atau potongan yang berbeda. Sweep Fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau Profile melalui garis edar (Path). Coil Fungsinya untuk membuat objek melingkar seperti pegas. Thread Fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti poros dan murbaut.

Fillet Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi cembung atau cekung sehingga ujung tidak tajm. Chamfer Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi miring sehingga ujung tidak tajam. Move Face Fungsinya untuk memindah satu atau lebih dari satu Face di dalam Part. Draft Fungsinya untuk memiringkan Face (permukaan) terhadap permukaan lain. Split Fungsinya untuk membelah atau memotong Part atau Face menjadi beberapa bagian. Bend Part Fungsinya untuk menekuk Part menjadi 2 bagian dengan referensi garis tekuk pada Sketch. Work Plane Fungsinya untuk membuat bidang kerja baru. Dalam prakteknya kita mungkin memerlukan bidang baru yang tidak sejajar dengan bidang kerja lainnya. Work Axis Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat Assemby Part. Work Point Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat Assemby Part. 7. Assembly Dalam mendesain sebuah mesin atau produk yang terdiri atas berbagai macam Part kita akan membutuhkan Assembly sebagai tema untuk merakit. Di dalam Assembly, kita dapat melakukan berbagai macam pekerjaan, seperti melakukan modifikasi Part, simulasi fungsi alat, sampai berbagai macam analisis lainnya. Dengan demikian, pekerjaan kita dalam mendesain akan lebih mudah. Assembly sendiri terdiri atas Single Part dan Sub Assembly yang semuanya ada di dalam File Assembly. Di dalam Assembly yang besar dan memiliki banyak Part buatlah beberapa Assembly

kecil atau Sub Assembly. Adanya Sub Assembly akan mempercepat proses modifikasi Part dan memudahkan pensarian karena akan membentuk kelompok-kelompok kecil. Beberapa Tool penting di dalam Assembly adalah sebagai berikut. Place Component Fungsinya untuk memasukkan File komponen ke dalam File Assembly. Kita dapat memasukkan beberapa komponen sekaligus ke dalam Assembly. Komponen pertama yang diletakan dalam linkungan assembly secara otomatis akan ditempatkan pada origin point(0,0,0) dalam keaadan grounded. Kita dapat menaruh lebih dari satu komponen yang sama dengan mengklik dilokasi yang berbeda dalam graphic window. Assembly Constraint Kita menggunakan assembly constraints untuk menciptakan hubungan parametris antara tiap komponen dalam tiap assembly. Sebagaimana anda menggunakan 2D konstrain untuk mengontrol geometri 2D, menggunakan 3D assembly constrain dalam sebuah assembly untuk mengatur posisi sebuah komponen dalam hubungannya dengan komponen yang lain. Basic assembly constrain terdiri dari empat macam yang akan dijelaskan sebagai berikut: Mate/Flush Constraint Digunakan untuk meluruskan part feature seperti permukaan rusuk atau sumbu suatu part ke part yang lain. Angle Constraint Digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah part bisa diaplikasikan ke permukaan datar, garis rusuk yang datar atau sumbu-sumbu. Tangent Constraint Digunakan untuk membuat sebuah hubungan tangensial antara permukaan dari dua buah part. Salah satu part tersebut harus merupakan permukaan lengkung. Insert Constraint Digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke komponen lain seperti baut poros dan lain lain kedalam lubang pasangannya pada komponen lain. Konstrain ini mengkombinasikan sebuah mate constraint antara dua sumbu dan sebuah mate constraint antara dua permukaan datar. Konstrain ini diterapkan dengan memilih edge circular pada tiap part. 8. Gambar Kerja(Drawing) Setelah membuat gambar 3D, kita akan membuat gambar kerja berupa 2D. Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara perancang dengan pelaksana. Oleh karena itu, gambar kerja harus mampu memberi gambaran yang jelas dan lengkap meliputi bentuk dan ukuran benda yang akan dibuat. Autodesk Inventor menerapkan beberapa standard gambar kerja, seperti ISO, JIS, DIN, dan ANSI. Kemudian, teknik gambar kerja seperti tebal tipis garis, proyeksi, dan satuan,

akan diatur secara otomatis setelah kita memilih salah satu jenis standard gambar kerja yang akan dipakai. Kita masih dapat mengubah beberapa hasil setting otomatis untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja yaitu: Base View Berfungsi untuk mengambil pandangan dasar. Projected View Berfungsi mengambil view dari atas, bawah, dan samping. Syaratnya, harus memiliki Base View terlebih dahulu. Auxiliary View Fungsinya untuk mengambil view dengan bantuan salah satu garis pada view yang telah kita ambil. Section View Fungsinya untuk membuat gambar potongan agar dapat memperjelas bagianbagian yang tersembunyi. Detail View Fungsinya untuk memperbesar bagian tertentu yang kelihatan kecil dan rumit agar menjadi lebih besar. Broken View Digunakan untuk menyederhanakan gambar apabila benda terlalu panjang bila dibuat gambarnya. Break Out View Menghilangkan sebagian benda untuk memperlihatkanfitur atau komponen yang terhalang. Setelah bisa menampilkan bentuk 2D dari berbagai pandangan maka kita membutuhkan beberapa Tool pada Menu Bar Annotate untuk memperlengkap dan memperjelas apa yang akan kita tampilkan. Beberapa Tool pada Annotate yaitu: Dimension Fungsinya untuk membuat berbagai macam ukuran seperti Horizontal, Vertical, Radius, Diameter, dan Angle.

Baseline Dimension Berfungsi untuk membuat ukuran bertingkat secara berkelompok. Ordinate Dimension Fungsinya untuk membuat ukuran dengan sistem koordinat secara berkelompok. Hole / Thread Notes. Berfungsi untuk membuat catatan lubang dan ulir. Bend Notes Berfungsi membuat catatan tekukan pada pengerjaan Sheet Metal. Chamfer Notes Berfungsi membuat catatan Chamfer. Center Mark Berfungsi membuat tanda titik pusat lingkaran. Surface Texture Symbol Berfungsi membuat simbol untuk jenis pengerjaan dan hasil pengerjaan pada suatu permukaan. Welding Symbol Berfungsi untuk membuat simbol pengelasan. Text Berfungsi membuat tulisan ata catatan tambahan untuk menambah keterangan dalam gambar kerja. Leader Text Berfungsi membuat catatan dengan garis panah sebagai penunjuk. Balloon Berfungsi untuk membuat penunjukkan Part berupa nomor urut yang akan terhubung dengan nomor di Part List. Part List Berfungsi membuat daftar Part berdasarkan Balloon yang telah kita buat sebelumnya.

CARA MENJALANKAN SOFTWARE 1. Buka software autodesk inventor. Cara pertama : klik menu start all program klik folder autodesk lalu klik pada autodek inventor profesional. Cara kedua : double klik shortcut autodesk inventor profesional pada desktop. 2. Setelah menu awal autodesk inventor muncul, Buat project terlebih dahulu. Dengan cara klik Project, kemudian kotak dialog seperti berikut akan muncul. gambar. tampilan menu project autodesk inventor 3. Kliklah New >New Single User Project>Next lalu akan muncul kotak dialog sebagai berikut: gambar. tampilan menu project wizard autodesk inventor

Kita bisa mengubah Nama Project dan Lokasi Penyimpanan sesuai yang kita inginkan. Lalu klik Finish kemudian Done. 4. Setelah selesai membuat pengaturan Project, selanjutnya kita akan membuat file baru. Klik New pada tampilan awal autodesk inventor, selanjutnya akan muncul kotak dialog sebagai berikut: gambar. tampilan menu new autodesk inventor 5. Pada tahap ini kita akan memilih salah satu template. Karena kita terbiasa dengan satuan metric, maka klik metric dan plihlah Standart(mm).ipt. lalu akan terbuka bidang kerja baru untuk mulai menggambar part. gambar. tampilan bidang kerja autodesk inventor 6. Klik Line Tool atau tekan L dan buatlah sketch sebagai berikut.

gambar. tampilan membuat line dengan autodesk inventor 7. Klik Offset Toll untuk membuat duplikasi dari gambar yang pertama dengan jarak 50, hingga seperti pada gambar. gambar. tampilan melakukan offset(loop) dengan autodesk inventor 8. Klik Line Tool(L) kembali dan buatlah garis yang tegak lurus dengan garis 800 dengan jarak 110 dari ujung garis 800. Klik Offset Toll untuk menduplikasi garis tersebut dengan jarak 50. Gunakan trim untuk merapikan garis hingga seperti pada gamabar dibawah. gambar. tampilan melakukan offset(constrain) dengan autodesk inventor

9. Setelah semua terbentuk, pastikan Constraint dan Dimension sesuai yang kita inginkan. Lalu klik finish sketch. Klik Extrude atau tekan E, tentukan profil pada bagian dalam sketch yang kita bentuk. Lalu pilih mode Distance, Join dan isikan nilai 4, setelah semua seperti yang kita inginkan Klik Ok atau tekan Enter. gambar. tampilan melakukan extrude1 dengan autodesk inventor 10. Pada browser bar, Klik kanan pada Sketch (Revolution) lalu klik Share Sketch sehingga kita mempunyai sketch yang baru dan sama dengan sketch sebelumnya. gambar. tampilan share sketch dengan autodesk inventor 11. Lalu klik Offset Toolpada sketch yang telah di share menjadi seperti di bawah ini, kemudian klik Finish Sketch. gambar. tampilan melakukan offset dengan autodesk inventor

12. Klik extrude(e) dan pilih profil yang dibuat, dan masukan ketebalan 50 dan pilih mode Distence dan Join, klik ok atau tekan enter. Lihat hasil extrude pada gamabar dibawah. gambar. tampilan melakukan extrude2 dengan autodesk inventor 13. Karena ada dua bentuk profil 3D yang sama maka kita gunakan mirror agar lebih cepat dalam membuat gambar 3D-nya jika dibanding harus menggambar ulang. Maka kita gunakan plane yang digunakan sebagai cermin. Klik Plane Tool pilih Offset Plane dan atur jaraknya sebesar 300. Untuk lebih jelasnya lihat gambar. gambar. tampilan membuat plane1 dengan autodesk inventor 14. Klik Mirror Tool dan plih bagian yang akan dimirror(extrude1 dan extrude2), setelah bagian yang dipilih sudah tepat, klik Mirror Plane dan klik pada plane yang dibuat tadi, lalu klik Ok.

gambar. bagian yang akan dimirror gambar 2.8hasil mirror 15. Buat sketch kembali pada sketch yang dishare, kita buat siku 50 x 50 dengan tebal 4, laluklik Finish. gambar. membuat sketch siku dengan autodesk inventor 16. Plih Extrude dan plih profil siku yang dibuat tadi dengan memilih mode Distance, Join, dan nilai 1050, lalu klik Ok atau Enter. gambar. extrude3 dengan autodesk inventor 17. Gambar sketch siku 50 x 50 tebal 4 pada ujung hasil extrude3. gambar. membuat sketch siku dengan autodesk inventor

18. Lalu Extrude gambar tadi dengan mode To dan Join lalu klik ujung salah satu hasil extrude3, lalu klik ok. gambar. melakukan extrude4 dengan autodesk inventor 19. Buatlah sketch diatas extrude4 seperti pada gambar. gambar. menambah sketch pada part memanjang dengan ujung bulat 20. Lalu extrude dan pilih profil yang dibuat tadi, pada bagian dialog pilih cut dan all. Hingga seperti pada gambar. gambar. malakukan extrude5 dengan autodesk inventor

21. Buat Plane dengan memilih Offset Plane dengan jarak 165 dari sisi luar Extrude5. gambar. membuat plane dengan autodesk inventor 22. Lalu mirror dengan memilih extrude4 dan extrude5, memanfaatkan plane yang dibuat tadi sebagai cermin. Untuk lebih jelasnya lihat gambar. gambar. melakukan mirror2 dengan autodesk inventor 23. Buat sketch pada masing-masing ujung dari extrude4. Gambar berupa siku 50 x 50 dengan tebal 4. gambar. menambah sketch pada part dengan autodesk inventor

24. Extrude sketch yang dibuat dengan mode join, distence, dan isikan nilai 160. gambar. melakukan extrude6 pada autodesk inventor 25. Membuat gamabar siku 50 x 50 dengan tebal 4 pada extrude1 26. Extrude sketch dengan mengisi dialog berupa join, distance, dan isikan nilai 600. gambar. melakukan extrude7 pada autodesk inventor 27. Buatlah sketch berupa circle dengan diameter 13 pada extrude7. gambar. menambah sketch pada extrude7pada autodesk inventor 28. Extrude circle dengan memilih cut, distance, dan isi nilai 4.

gambar. melakukan extrude8 pada autodesk inventor 29. Langkah terakhir yaitu menyembunyikan plane dan sketch yang sudah tidak terpakai kembali, dan agar hasil gamabr 3D dapt terlihat rapi. Untuk melakukan hal tersebut yaitu klik kanan pada sketch atau palne yang masih aktif kemudian hilangkan tanada centang pada visibility. gambar.melakukan visibility pada autodesk inventor