Tuliskan 3 saja jenis pantun yang kamu ketahui

Bila cinta mekar di dada Siang terkenang malam termimpi

Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun salah satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 larik (baris) bersajak ab-ab atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga ada dalam bentuk tulisan. Keseluruhan bentuk pantun hanyalah berupa sampiran dan isi. Sampiran terletak pada baris pertama dan kedua dan biasanya tidak berhubungan secara langsung dengan bagian kedua. Baris ketiga dan keempat ialah bagian isi yang merupakan tujuan dari puisi tersebut.

  • Memiliki rima a-a-a-a, a-b-a-b
  • Terdiri 4 baris dalam 1 bait
  • Baris pertama & kedua merupakan sampiran
  • Baris ketiga & keempat merupakan isi
  • 1 baris terdiri dari 8-12 suku kata

Kalau ada jarum yang patah

Jangan masukkan dalam peti

Kalau ada kata-kataku yang salah

jangan masukkan dalam hati


Ayam berkokok di pagi hari

Bangunlah sudah seorang anak

Jangan bangun hanya untuk mandi

Tapi tolonglah ibu untuk masak

Contoh pantun berima a-a-b-bSunting

Kura-kura naik perahu

Jalan - Jalan beli tahu

Sudah gaharu cendana pula

Sudah tahu bertanya pula

Contoh : Malem hari main kulintangDitemani sobat tersayangBagaimana hati tidak bimbangKepala botak minta dikepang
  • Pantun Seloka (pantun berkait)
Seloka ialah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja, karena pantun berkait merupakan jalinan atas beberapa bait. Ciri-ciri seloka :
  1. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait kedua.
  2. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga di bait ketiga.
  3. Dan seterusnya.
Contoh : Bait I Taman melati di rumah-rumah (baris I)Ubur-ubur sampingan dua (baris II)Kalau mati kita bersama (baris III)Satu kubur kita berdua (baris IV) Bait II Ubur-ubur sampingan dua (baris I)Taman melati bersusun tangkai (baris II)Satu kubur kita berdua (baris III)Kalau boleh bersusun bangkai (baris IV) Talibun adalah pantun yang jumlah barisnya lebih dari 4 baris dan satu bait pantun talibun harus genap tiap barisnya, misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya. Dengan catatan : JIka satu bait berisi 6 baris, maka 3 baris pertama ialah sampiran dan 3 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-a-b-c. Jika satu bait berisi 8 baris, maka 4 baris pertama ialah sampiran dan 4 baris sisanya ialah isi. Sedangkan untuk sajaknya menjadi a-b-c-d-a-b-c-d.Contoh pantun talibun 6 baris: Kalau anak pergi ke pekanYu beli belanak pun beliIkan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalanIbu cari sanak pun cariInduk semang cari dahulu Ciri-cirinya :
  1. Setiap bait terdiri dua baris.
  2. Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
  3. Bersajak a-a.
  4. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Contoh: Dahulu parang, sekarang besiDahulu sayang, sekarang benci

Dilihat Dari IsinyaSunting

Contoh :

Elok Rupa kembang jati Dibawa itik pulang petang Tidak berkata besar hati Melihat ibu sudah datang
  • Pantun Orang Muda / Remaja
Contoh: Naik Motor merknya Honda Pergi sebentar kerumah Hanapi Bila cinta mekar di dada Siang terkenang malam termimpiContoh: Supaya tangan tidak terluka Jangan dikepit hulunya kapak Supaya Tuhan tidak murka Jangan sakiti Ibu dan BapakContoh: Ikan gabus di rawa-rawa Ikan sepat nyangkut dijaring Perut sakit menahan tawa Melihat gigi palsu loncat ke piringContoh: Tuan puteri belajar menari Diajari oleh pak Harun Kalau tuan bijak bestari Apa yang naik tapi tak bisa turunContoh: Jangan suka makan mentimun Mentimun itu banyak getahnya Jangan suka duduk melamun Melamun itu tidak ada gunanya

Pantun adalah suatu puisi lama yang sering digunakan untuk memeriahkan suatu acara. Pantun memiliki banyak jenis diantarannya pantun nasehat, pantun agama, pantun jenaka, dan pantun percintaan.

Pantun memiliki ciri khas diantarannya memiliki rima a-b-a-b seperti contoh pantun berikut ini:

Pergi ke pasar beli pepaya Pepaya dimakan tinggal bijinya Kalau kalian hendak bahagia Usaha dan doa adalah kuncinya

Simak penjelasan lengkap pantun dalam artikel ini.

Pantun adalah puisi lama yang sudah sangat terkenal dan seringkali digunakan untuk memeriahkan sebuah acara.

Salah satu contoh yang sering kita lihat adalah pantun ketika dua orang jawara bermain lenong. Selain itu, pantun juga memiliki berbagai jenis dan maknanya.

Untuk lebih lanjutnya kita akan membahas mengenai pantun mulai dari pengertian, jenis dan contoh-contoh pantun agar kalian dapat lebih memahaminya.

Pengertian Pantun

“Pantun merupakan jenis puisi lama yang memiliki empat bait yang terdiri dari sampiran dan isi.”

Menurut asal usulnya, pantun berasal dari kata patuntun yang dalam bahasa Minangkabau berarti penuntun. Pantun juga kerap kali disebut parikan, paparikan atau umpasa di tiap daerah tertentu.

Selain itu, pantun terdiri dari empat baris yang memiliki bait yang sama serta berisi sampiran dan isi, seperti pada contoh berikut :

Pergi ke pasar beli pepayaPepaya dimakan tinggal bijinyaKalau kalian hendak bahagia

Usaha dan doa adalah kuncinya

Pada pantun di atas, bait pertama dan kedua merupakan sampiran serta bait ketiga dan keempat merupakan isi dari pantun yang hendak disampaikan.

Baca juga:  Database: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contoh penggunaannya

Selain itu, pantun di atas memiliki rima a-a-a-a dimana pada tiap akhir suku kata di setiap baitnya selalu sama. Seringkali, pantun juga memiliki rima lainnya yaitu a-b-a-b yang kerap ditemukan. Dan pada umumnya pantun memiliki bait yang terdiri dari 8-12 suku kata.

Tuliskan 3 saja jenis pantun yang kamu ketahui
Pantun dengan rima a-b-a-b

Ciri-Ciri Pantun

Seperti yang telah kita ketahui, pantun memiliki ciri-ciri yang berbeda dari puisi pada umumnya. Ciri-ciri tersebut adalah:

  • Terdiri dari empat baris
  • Tiap barisnya memiliki 8-12 suku kata
  • Dua baris pertama berisi sampiran dan dua baris terakhir adalah isi
  • Memiliki rima a-b-a-b atau a-a-a-a

Pada dasarnya pantun merupakan puisi lama yang sederhana. Namun, pantun memiliki beragam jenis berdasarkan isi dan tujuan pantun tersebut. Jenis-jenis pantun diantara lain adalah :

1. Pantun Jenaka

Sesuai dengan namanya, pantun jenaka merupakan jenis pantun yang memiliki isi jenaka atau sebuah lelucon yang menarik. Tujuan dari pantun ini adalah memberikan hiburan kepada pendengar atau pembaca.

Contoh

Pergi berkebun petik alpukatAlpukat dimakan sambil berdiriNona datang kian mendekat

Bersuara besar bikin aku lari

2. Pantun Percintaan

Jenis pantun ini seringkali digunakan untuk mengungkapkan isi hati seseorang kepada orang lain. Biasanya, pantun percintaan populer di kalangan remaja yang sedang dimabuk perasaan. Contoh dari pantun percintaan yaitu :

Masuk acara memakai batikDengar nyanyian alunan gitarDatang padaku wanita cantik

Mata terpana hati tergetar

3. Pantun Adat

Pada dasarnya, pantun adat merupakan pantun yang berisikan mengenai kebudayaan atau adat pada masyarakat. Salah satu contoh dari pantun adat adalah :

Manis madu semanis gulaMadu dimakan enak rasanyaSeribu pulau seribu budaya

Jadi kebanggaan Indonesia

4. Pantun Peribahasa

Peribahasa merupakan sebuah pepatah yang biasa dijadikan petuah. Namun, dalam penyampaian peribahasa juga kerap kali disandingkan dengan pantun. Salah satu contohnya adalah :

Semakin gelap ketika malamTanpa selimut kedinginanAir beriak tanda tak dalam

Air tenang menghanyutkan

5. Pantun Agama

Nasihat dalam agama juga seringkali dibuat dengan kiasan pantun agar tak jenuh ketika mendengarnya. Salah satu contoh populernya adalah :

Sepohon kayu daunnya rimbunLebat bunganya serta buahnyaWalaupun hidup seribu tahun

Bila tak sembahyang apa gunanya

6. Pantun Teka-Teki

Seperti halnya namanya, jenis pantun teka-teki merupakan pantun yang memberikan pertanyaan agar pendengar atau pembaca menebak jawabannya. Contoh dari pantun teka teki adalah :

Bukan karung tapi berisi Berbau khas dan tidak amis Coba tebak apakah ini? Ekor dibakar kepala yang habis

Referensi:

  • yuksinau.id
  • gurupendidikan.co.id