Posted on June 3, 2022June 4, 2022 Gerakan kamera (Camera Movement) merupakan sebuah kegiatan membentuk suasana dramatik pada sebuah shot video maupun film menggunakan cara menggerakan kamera. banyak alasan kenapa kamera harus digerakkan, selain bisa membangun suasana dramatis, penggunaan gerakan kamera secara sempurna bisa membangun visual lebih bergerak maju, mengarahkan perhatian penonton pada subyek tertentu, mengungkap maupun menyembunyikan dimensi ruang, serta bisa juga buat menciptakan visual yang lebih ekspresif. Teknik Dasar Gerakan Kamera 1. Zoom Zoom/zooming merupakan gerakan paling dasar, yakni dengan cara mendekati atau menjauhi obyek secara optik dengan membarui panjang focal lensa asal sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar, atau sebaliknya. Gambar yang dihasilkan berasal gerakan ini ialah subyek seolah-olah mendekat (Zoom in) dan subyek seolah-olah menjauh (Zoom out). Perubahan ukuran subyek secara visual akan terjadi di satu frame, misalanya berasal Long Shot menjadi Medium Shot atau yang lainnya. aktivitas ini bisa dilakukan dengan posisi kamera tetap membisu juga dikombinasi dengan gerakan kamera lainnya. Melakukan zoom in biasa digunakan buat memperjelas sesuatu hal yang lebih penting, baik pada subyek maupun sebuah insiden. Pandangan yg semula mempunyai poly subyek dapat dikerucutkan menjadi satu atau beberapa subyek saja. Sedangkan zoom out lebih poly dilakukan buat menarik penonton agar mengetahui ruang dimana subyek berada, juga buat menunjukkan terdapat banyak hal penting yg pula bisa dicermati disekitar subyek. untuk poly adegan, penggunaan zoom tidak begitu efektif dipergunakan. Penggunaan Cut-to Cut waktu editing bisa mempersingkat durasi meski apa yang ingin disampaikan lewat gambar ialah sama. 2. Dolly Dolly in atau kamera mendekati subyek, biasanya dipergunakan buat membawa perasaan penonton buat lebih berani, kuat, dan siap menghadapi tantangan. Sedangkan Dolly out (menjauhi subyek) mampu digunakan untuk mewakili perasaan kecewa, takut, dan merasa inferior. Sebagaimana penggunaan zoom in, gerakan Dolly in yang mendekati subyek dapat membawa penonton pada satu titik sentra perhatian, perasaan tegang dan menciptakan rasa keingintahuan. Sedangkan proses pelepasan ketegangan dapat dilakukan dengan dolly out. 3. Panning Gerakan pan yg tak jarang dipergunakan pada pengambilan gambar secara umum adalah Follow pan, yakni gerakan kamera mengikuti subyek beranjak (travelling), hal ini umumnya buat mempertahankan komposisi visual supaya tetap proporsional pada frame, memberi head space juga walking space sehingga subyek tidak terpotong ketika melakukan gerakkan tertentu.. Gerakan paning juga bisa dilakukan buat pengambilan gambar di obyek yang tidak berkecimpung, misalkan kondisi ruangan, foto-foto yg berjajar pada dinding, suasana kota atau yang lainnya. Hal ini untuk membangun suasana lingkungan dimana subyek berada sekaligus menciptakan hubungan visual antara subyek menggunakan lingkungannya (survening pan). Interupted pan pula ialah keliru satu gerakan kamera jenis pan. Teknik ini dipergunakan ketika ingin menghubungkan 2 subyek yang tidak sama pada satu shot. contohnya, awal shot melakukan follow pan di satu subyek yg berjalan di pertokoan, kamera datang–datang berhenti serta penekanan melakukan follow pan di sosok anak mungil yang mencoba mencuri keliru satu makanan dalam toko tadi. model lain contohnya waktu sebuah adegan dimana subyek meninggalkan ruang, kamera beranjak ke arah handphone yang ketinggalan di meja. Gerakan paning juga mampu dipergunakan buat transisi antara 2 shot, istilah yg terkenal dipergunakan artinya whipe pan, yakni melakukan gerakan paning secara cepat antara shot satu menggunakan lainnya. Penggunaan transisi ini bisa membentuk gambar yg lebih bergerak maju dan mempersingkat waktu pada sebuah peristiwa yg mempunyai korelasi karena akibat. 4. Crab 5. Tilt 6. Pedestal (Ped) 7. Arc 8. Follow |