tirto.id - Pembagian ayat-ayat Al-Quran berdasarkan periode dan tempat turunnya terdiri atas surah Makkiyah dan Madaniyah. Pengertian surah Madaniyah adalah surah-surah yang turun selepas hijrah ke Madinah. Lantas, apa ciri-ciri dan contohnya dalam Al-Quran? Show Di sisi sebaliknya, surah-surah Al-Quran yang turun sebelum hijrah, mulai dari ayat pertama turun di gua Hira hingga peristiwa hijrah pada 622 masehi dikenal sebagai surah Makkiyah. Namun, tulisan ini membatasi bahasannya hanya terkait surah Madaniyah. Penjabaran secara rinci mengenai surah Makkiyah, klik di sini. Dari sejarahnya, Al-Quran diturunkan berangsur-angsur selama 23 tahun. Selepas periode Makkah selama 13 tahun, bergulirkan periode Madinah selama 10 tahun. Para ulama tafsir membagi 2 periode itu dalam susunan surah-surah Makkiyah dan Madaniyah.
Pembagian surah Al-Quran berdasarkan pembabakan waktunya itu memiliki sejumlah tujuan, di antaranya adalah sebagai berikut. Pertama, pembabakan waktu bertujuan untuk mengetahui hukum fikih nasikh dan mansukh. Dalam hal ini, sebagian hukum Islam yang turun di periode Makkah dihapuskan (mansukh) dengan ayat-ayat yang diturunkan di Madinah (mansukh). Salah satu contoh hukum Islam yang dihapuskan adalah arah kiblat menghadap Baitul Maqdis dihapuskan dengan ketentuan menghadap Ka'bah berdasarkan surah Al-Baqarah ayat 144: "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya," (QS. Al-Baqarah [2]: 144).
Kedua, penurunan Al-Quran secara bertahap, mulai dari surah-surah Makkiyah kemudian surah Madaniyah mengajarkan tentang cara dan pendekatan dakwah kepada masyarakat. Ayat-ayat Makkiyah didominasi tentang akidah dan penguatan iman. Ketika Islam masih lemah, Allah SWT menurunkan ayat-ayat yang berkaitan dengan tauhid agar keyakinan terhadap Islam kian kokoh. Sementara itu, saat Islam sudah kuat di Madinah, ayat-ayat yang diturunkan berkaitan dengan sosial-masyarakat, tata negara, muamalah, hingga hubungan sesama manusia.
Baca juga:
Apa Pengertian Surat Madaniyah?
Secara sederhana, surah Madaniyah adalah surah atau sebagian besar ayat dalam surah tersebut turun di periode Madinah, yakni setelah umat Islam hijrah ke Madinah pada 622 masehi, sebagaimana dikutip dari Ulumul Quran: Telaah Tekstualitas dan Kontekstualitas Al-Quran (2011) yang ditulis Ahmad Izzan. Selain itu, meskipun disebut sebagai surah Madaniyah, tidak semua ayat pada surah tersebut turun di kota Madinah. Ada surah yang turun sewaktu nabi bepergian keluar Madinah, namun karena dalam periode Madinah (usai hijrah), surah itu tetap dikenal sebagai surah Madaniyah.
Baca juga: Hadis dalam Islam & Perbedaannya: dari Sahih, Mutawatir hingga Daif Ciri-ciri Surah Madaniyah dalam Al-Quran
Berikut ini ciri-ciri surah Madaniyah dalam Al-Quran.
Baca juga:
Surah-surah Madaniyah dalam Al-Quran
Berikut ini daftar lengkap 27 surah Madaniyah dalam Al-Quran berdasarkan urutan susunan mushaf.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
SURAT MADANIYAH
atau
tulisan menarik lainnya
Abdul Hadi
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Jakarta - Dalam Al Quran sering dijumpai adanya surat Makkiyah dan Madaniyah. Apa itu surat madaniyah? Secara umum, Makkiyah (al-makkiyah) diartikan berasal dari kata Mekkah. Sedangkan Madaniyah (al-madaniyah) berasal dari Madinnah. Secara harfiah, Makkiyah berarti surat atau ayat yang diturunkan di Mekkah. Sedangkan, Madaniyah adalah surat atau ayat yang diturunkan di Madinah. Para ulama sebagaimana dijelaskan Jalaludin as-Suyuthi dalam bukunya Mengenal Surat Makkiyah dan Madaniyah, mendefinisikan al-Madani ke dalam tiga istilah. Pertama, al-Madani adalah ayat atau surat yang diturunkan setelah hijrah, baik yang turun di Mekkah atau di Madinah, turun pada tahun futuh Makkah atau tahun terjadinya Haji Wada', atau dalam salah satu berpergian Nabi SAW. Kedua, al-Madani adalah sesuatu yang diturunkan di Madinah. Berdasarkan definisi ini, ada posisi ayat atau surat yang berada di tengah. Artinya, apa yang diturunkan pada Nabi SAW saat bepergian di luar Mekkah dan Madinah maka tidak dapat disebut surat Makki atau Madani. Ketiga, al-Madani adalah sesuatu (ayat atau surat) yang ditujukan untuk penduduk Madinah. Al-Qadhi Abu Bakar dalam kitabnya al-Intishar mengatakan, untuk mengetahui al-Makki dan al-Madani dikembalikan pada hafalan sahabat dan tabiin. Tidak ada suatu perkataan dari Nabi SAW tentang hal tersebut. Dalam sebuah riwayat Imam Bukhari disebutkan bahwa Ibnu Mas'ud ra. berkata, "Demi Allah, tiada Tuhan selain Dia, tidak ada satu ayat pun dari kitab Allah Ta'alaa kecuali saya mengetahui kepada siapa ayat itu turun dan di mana ia turun." Syaikh Manna Al-Qaththan dalam bukunya Pengantar Studi Ilmu Al Quran menjelaskan, penamaan surat Madaniyah dan Makkiyah didasarkan menurut sebagian besar ayat-ayat yang terkandung di dalamnya. Dalam sebuah surat tidak seluruh ayat didalamnya adalah surat Madaniyah atau sebaliknya. Sebab, terkadang pada beberapa surat Madaniyah terdapat ayat-ayat Makkiyah. Salah satu contoh ayat-ayat Makkiyah dalam surat Madaniyah adalah ayat 30 surat Al-Anfal. Allah SWT berfirman: وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ - ٣٠ Artinya: "Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. Al-Anfal: 30) Banyak ulama mengatakan ayat tersebut termasuk ayat yang dikecualikan. Muqatil mengatakan, ayat tersebut diturunkan di Mekkah, zhahirnya menunjukkan demikian. Sebab, ia menerangkan tentang apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrik di Darun Nadwah ketika merencanakan kejahatan terhadap Rasulullah SAW sebelum hijrah. Ciri-ciri surat madaniyahDikutip dari Ulumul Qur'an: Prinsip-Prinsip dalam Pengkajian Ilmu Tafsir Al-Qur'an oleh Badrudin berikut ciri-ciri surat madaniyah: 1. Mengandung ketentuan-ketentuan fara'id dan had 2. Mengandung sindiran-sindiran terhadap kaum munafik, kecuali surat Al-Ankabut 3. Mengandung uraian tentang perdebatan dengan Ahli Kitab 4. Ayat-ayatnya panjang-panjang 5. Mayoritas isinya merupakan pembahasan tentang hukum-hukum Islam serta ketentuan-ketentuan yang harus ditaati umat Islam. Daftar surat madaniyah Ada 20 surat yang tergolong Madaniyah. Berikut daftarnya: 1. Al Baqarah2. Ali Imran3. An-Nisaa'4. Al-Maa'idah5. Al-Anfal6. At-Taubah7. An-Nur8. Al-Ahzab9. Muhammad10. Al-Fath11. Al Hujurat12. Al-Hadid13. Al-Mujadilah14. Al-Hasyr15. Al-Mumtahanah16. Al-Jumu'ah17. Al-Munafiqun18. Ath-Thalaq19. At-Tahrim 20. An-Nashr Selain 20 surat di atas, terdapat 12 surat yang diperselisihkan antara madaniyah atau makkiyah. Surat-surat tersebut antara lain: 1. Al-Fatihah2. Ar-Ra'd3. Ar-Rahman4. Ash-Shaff5. At-Taghabun6. At-Tahfif (Al-Muthaffifin)7. Al-Qadr8. Al-Bayyinah9. Al-Zalzalah10. Al-Ikhlas11. Al-Falaq 12. An-Nas, Itulah daftar surat madaniyah sedangkan 82 surat lainnya tergolong surat makkiyah. (row/row) |