Suatu massa yang terdiri atas berbagai mineral dengan komposisi kimia

Diperbarui pada Kamis, 04 November 2021 15:46:43 WIB

Material yang terbentuk secara alami, tersementasi atau tidak tersementasi yang terdiri dari satu atau lebih mineral, dan mempunyai komposisi kimia yang tetap.

Suatu massa yang terdiri atas berbagai mineral dengan komposisi kimia
Video: Batuan dan Mineral (Rocks and Minerals)...???
  • Grafik perbandingan
  • Studi Ilmiah
  • Komposisi
  • Klasifikasi
  • Kegunaan

Suatu massa yang terdiri atas berbagai mineral dengan komposisi kimia

Suatu massa yang terdiri atas berbagai mineral dengan komposisi kimia

SEBUAH mineral adalah zat yang terjadi secara alami yang terbentuk melalui proses geologi yang memiliki karakteristik komposisi kimia, struktur atom yang sangat teratur, dan sifat fisik tertentu. SEBUAH batu adalah agregat mineral dan / atau mineraloid yang terbentuk secara alami. Batuan tidak memiliki komposisi kimiawi yang pasti.

Grafik perbandingan

Grafik perbandingan Mineral versus Batuan
MineralBatuan
Komposisi kimiaMemiliki komposisi kimia yang pasti; mineral adalah senyawa anorganik.Tidak memiliki komposisi kimia yang pasti
ContohSeng, kalium, besi, natrium, fluoridaBatu kapur, basal, batu bara, batulempung
BelajarMineralogiPetrologi
Fungsi dalam biologiMineral membantu pembentukan tulang dan gigi, pembekuan darah dan kontraksi otot.tempat tinggal dan pondasi
warnawarnanya biasanya samawarnanya tidak sama
Kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusiaHanya beberapa mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk nutrisi.sedikit untuk tidak ada
bentukbiasanya memiliki bentuktidak ada bentuk yang pasti
fosiltidak ada fosilbeberapa memiliki fosil
Perbandingan mendetail dilanjutkan di bawah.

Studi Ilmiah

Petrologi adalah studi ilmiah tentang batuan sedangkan studi mineral disebut mineralogi.


Komposisi

Batuan umumnya terbuat dari dua atau lebih mineral. Faktor penentu utama pembentukan mineral dalam suatu massa batuan adalah komposisi kimiawi dari massa tersebut, karena mineral tertentu hanya dapat terbentuk bila unsur-unsur yang diperlukan terdapat pada batuan tersebut. Kalsit paling umum ditemukan di batugamping, karena pada dasarnya ini terdiri dari kalsium karbonat; kuarsa biasa terjadi pada batupasir dan batuan beku tertentu seperti granit yang mengandung silika dalam persentase tinggi. Dua massa batuan mungkin memiliki komposisi curah yang hampir sama namun terdiri dari kumpulan mineral yang sama sekali berbeda.

Komposisi mineral bervariasi dari satu mineral ke mineral lainnya. Beberapa mungkin memiliki kandungan karbonat yang tinggi sementara yang lain mungkin memiliki kandungan oksida yang tinggi. Bahkan ciri fisik mereka bisa berbeda-beda. Meskipun satu mungkin dikenal karena kekerasannya, yang lain mungkin memiliki kilau yang khas. Semua variasi ini juga membentuk standar untuk mengklasifikasikannya ke dalam kategori yang luas.

Klasifikasi

Batuan diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimianya, berdasarkan tekstur partikel penyusunnya dan oleh proses yang membentuknya. Indikator ini memisahkan batuan menjadi batuan beku, sedimen dan metamorf. Batuan beku terbentuk ketika magma cair mendingin dan dibagi menjadi dua kategori utama: batuan plutonik dan vulkanik. Batuan sedimen dibentuk oleh pengendapan baik sedimen klastik, bahan organik, atau endapan kimia (evaporit), diikuti oleh pemadatan bahan partikulat dan sementasi selama diagenesis. Batuan metamorf dibentuk dengan menundukkan semua jenis batuan (termasuk batuan metamorf yang terbentuk sebelumnya) ke kondisi suhu dan tekanan yang berbeda dari pada batuan tempat batuan asli terbentuk.


Saat ini terdapat lebih dari 4.000 mineral yang diketahui, menurut International Mineralogical Association, yang bertanggung jawab atas persetujuan dan penamaan spesies mineral baru yang ditemukan di alam. Dari jumlah tersebut, mungkin 150 dapat disebut "umum", 50 "sesekali", dan sisanya "jarang" hingga "sangat jarang".

Mineral dapat diklasifikasikan menurut komposisi kimianya, misalnya- Kelas silikat, kelas karbonat, kelas unsur, dll. Mineral dapat diidentifikasi dengan beberapa sifat fisik seperti struktur kristal, kekerasan, warna, kilau, berat jenis, dll.

Kegunaan

Batuan sangat berguna dalam pembuatan jalan, bangunan, bahan pemoles, pekerjaan industri, dll. Batuan seperti granit dan marmer sekarang digunakan dalam perbaikan rumah karena alasan estetika.

Mineral yang berbeda berguna untuk berbagai keperluan seperti industri permata, untuk ukiran, sebagai bahan abrasif dan untuk pembentukan elemen atau batuan lain.

IDENTIFIKASI MINERAL

Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi tentang suatu mineral tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama mineral tersebut.

Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah, memiliki komposisi kimia yang tetap dan struktur kristal yan beraturan.

Di alam ini terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang telah diketahui. Tetapi, hanya beberapa mineral saja yang dijumpai sebagai mineral pembentuk batuan. Mineral-mineral tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan sifat fisisnya secara khusus, antara lain :

  1. Kilat (luster)
  2. Warna (colour)
  3. Kekerasan (hardness)
  4. Cerat (streak)
  5. Belahan (cleavage)
  6. Pecahan (fracture)
  7. Bentuk (form)
  8. Berat jenis (specific gravity)
  9. Sifat dalam
  10. Kemagnetan
  11. Kelistrikan
  12. Daya lebur

Pada praktikum ini hanya diwajibkan untuk mengidentifikasi mineral hanya yang nampak oleh mata dan dibantu kaca pembesar saja. Sedangkan untuk sifat-sifat dari nomor 8 – 12 diperlukan kajian lebih lanjut secara khusus.

1. Kilat

            Kilat sering juga disebut kilapan merupakan kenampakan suatu mineral yang ditunjukkan dari pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilat secara garis besar biasanya dibagi menjadi 2 jenis :

  1. Kilat Logam (metallic luster) : bila mineral tersebut memiliki kilat seperti logam.
  2. Kilat Non-Logam (non-metallic luster), dibagi atas :
    • Kilat intan (adamantin luster) ; cemerlang seperti intan.
    • Kilat kaca (vitreous luster); contohnya kuarsa dan kalsit.
    • Kliat sutera (silky luster); umumnya terdapat pada mineral yang memiliki serat, seperti asbes dan gips.
    • Kilat damar/resin (resinous luster); kilat seperti getah damar/resin, misalnya mineral sphalerit
    • Kilat mutiara (pearly luster); kilat seperti lemak atau sabun, misalnya serpentin, opal dan nepelin.
    • Kilat tanah, kilat seperti tanah lempung, misal kaolin, bauxit, dan limonit.

2. Warna

Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi tidak dapat diandalkan dalam identifikasi mineral karena suatu mineral dapat memiliki lebih dari satu warna. Misalnya, kwarsa dapat berwarna putih susu, ungu, coklat kehitaman atau tidak berwarna (bening).

Beberapa contoh warna mineral :

- kwarsa                    : berwarna putih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan.

- mika                        : apabila berwarna putih diberi nama muskovit, bila berwarna                                        hitam diberi nama biotit, keduanya dicirikan adanya belahan                             seperti lembaran-lembaran.

- feldspar                  : apabila berwarna merah daging diberi nama ortoklas                                                   (bidang belah tegak lurus/ 90°), bila berwarna putih abu-                                              abu diberi nama plagioklas (belahan kristal kembar).

- karbonat               : biasanya mineral ini diberi nama kalsit dan dolomit, ciri utama                                         mineral karbonat ini adalah bereaksi dengan HCl.

- olivin                       : hijau (butiran/granular), atau biasanya berwarna kuning                                                           kehijauan seperti gula pasir.

- piroksen                 : hijau kehitaman berbentuk prismatik pendek.

- amfibol                   : hitam mengkilat berbentuk prismatik panjang

- oksida besi             : kuning- coklat kemerahan

- lempung                : bila berwarna putih berkilap tanah disebut kaolin yang  merupakan hasil pelapukan feldspar,  dan bila berwarna kelabu disebut illit yang merupakan hasil pelapukan muskovit.

- azurit                      : bila berwarna biru

- jasper                      : bila berwarna merah

3. Kekerasan

            Kekerasan merupakan ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu mineral dapat ditetapkan dengan membandingkan suatu mineral dengan mineral tertentu. Skala kekerasan yang biasa digunakan ialah skala yang dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jerman atau yang lebih dikenal dengan skala Mohs.  Skala Mohs dimulai dari skala 1 sampai 10, dengan skala 1 mulai dari mineral terlunak dan skala 10 adalah mineral terkeras. Skala yang lebih kecil akan memiliki bekas goresan apabila dikenakan pada yang skala lebih besar.

Suatu massa yang terdiri atas berbagai mineral dengan komposisi kimia

Skala Mohs

Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas, maka dapat diberikan skala kekerasan untuk :

- Kuku jari                              : 2,5

- Uang logam tembaga         : 3

- Pisau/paku baja                  : 5,5

- Pecahan kaca jendela         : 5,5 – 6

4. Cerat

            Cerat merupakan warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian yang kasar suatu keping porselen atau dapat dilakukan dengan membubuk mineral kemudian dilihat warna bubuk tersebut. Cerat dapat berupa warna asli mineral, dapat pula berbeda.

5. Belahan

            Belahan merupakan kecenderungan mineral tertentu untuk membelah diri pada satu atau lebih pada arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang disebabkan oleh tekanan dari luar atau pemukulan dengan palu. Yang dimaksud belah adalah bila mineral kita pukul tidak akan hancur, tetapi terbelah melalui bidang belahan yang licin.

Sehingga dapat digunakan juga istilah ada bidang belah atau tanpa bidang belah.

Contohnya : kalsit memiliki tiga arah belahan, tetapi kwarsa tidak memiliki belahan.

6. Pecahan

            Bila dalam belahan mineral akan pecah dalam arah yang teratur, sedangkan pada pecahan mineral akan pecah secara tidak teratur. Perbedaannya bidang belah pada belah akan nampak memantulkan sinar seperti pada cermin datar, sedangkan pada pecahan akan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur. Beberapa jenis pecahan mineral adalah sebagai berikut :

·         Concoidal                       : bila memperlihatkan gelombang yang melengkung, seperti pada pecahan botol.

·         Fibrous                           : bila menunjukkan gejala pecahan seperti serat, contohnya asbes.

·         Even                               : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang halus, contohnya mineral lempung.

·         Uneven                          : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar, contohnya mineral magnetit atau miberal besi.

·         Hackly                            : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar tidak teratur dan runcing, contohnya mineral perak atau emas.

7. Bentuk

            Mineral ada yang memiliki bentuk struktur kristal, ada pula yang tidak memiliki bentuk atau struktur kristal. Mineral yang memiliki bentuk kristal disebut mineral kristalin, sedangkan yang tidak memiliki bentuk kristal disebut amorf.