Sikap menghadapi perubahan sosial yang tidak direncanakan

adjar.id – Dalam mengantisipasi dampak negatif perubahan sosial, diperlukan sikap kritis dari manusia.

Perubahan sosial bisa sangat beragam dan tidak semuanya mengarah kepada hal-hal yang positif.

Hal ini tergantung tujuan dari agen-agen perubahan, yang di awal perubahan selalu memberikan janji-janji kepada masyarakat.

Kali ini kita akan membahas mengenai sikap untuk mencegah dampak negatif dari perubahan sosial, yang menjadi materi sosiologi kelas 12 SMA.

Baca Juga: Jenis-Jenis Teori Perubahan Dinamika Sosial Budaya dalam Masyarakat

O iya, perubahan sosial sendiri adalah perubahan yang muncul dalam hubungan dan struktur sosial masyarakat.

Nah, ada dampak negatif dari perubahan sosial yang perlu diantisipasi atau dicegah agar tidak menimbulkan akibat negatif bagi masyarakat.

Dampak negatif ini adalah dampak yang bersifat destruktif atau merusak, sehingga bisa merugikan masyarakat itu sendiri.

Yuk, kita cari tahu sikap yang bisa mencegah dampak negatif perubahan sosial berikut ini!


“Perubahan sosial tidak selalu berdampak positif, ada dampak negatif yang bersifat merusak atau destruktif.”

Sikap untuk Mencegah Dampak Negatif Perubahan Sosial

Berikut ini beberapa alternatif sikap untuk mencegah dampak negatif dari perubahan sosial, di antaranya:

1. Meningkatkan Kualitas SDM Bangsa

Salah satu ciri masyarakat tradisional adalah kurangnya pengetahuan dari masyarakat itu sendiri.

Hal ini mengakibatkan rendahnya tingkat pendidikan dari masyarakat tradisional, sehingga sulit untuk menerima perubahan yang datang dari luar.

Selain itu, terjadinya ketertinggalan kebudayaan atau cultural lag yang dialami masyarakat tradisonal juga akibat dari tidak dikuasinya ilmu dan teknologi.

Maka dari itu, pendidikan harus diupayakan agar masyarakat menjadi maju dan bisa menguasai teknologi.

Baca Juga: Perubahan Sosial: Pengertian dan Faktor-Faktor Penyebabnya

Nah, orang yang berpendidikan maju biasanya akan berpikir secara ilmiah dan bisa mencegah terjadinya cultural lag.

Terlebih di era golabal saat ini, pendidikan menjadi hal yang penting agar tidak terbawa arus globalisasi.

Oleh karena itu, meningkatkan kualitas pendidikan akan membuat sumber daya manusia atau SDM menjadi meningkat.

Sehingga masyarakat kita bisa bersaing dengan bangsa lain dan memiliki modal yang kuat untuk menghadapi arus perubahan sosial di era global.


“Meningkatkan mutu pendidikan adalah salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia agar bisa bersaing dengan bangsa lain.”

2. Memperkuat Nasionalisme

Nasionalisme yang kuat bisa menjadi pilar terhadap pengaruh buruk dari perkembangan teknologi yang pesat saat ini.

Secara harfiah, nasionalisme berarti cinta tanah air dengan prinsip, bahwa baik dan buruk adalah negariku.

Nasionalisme identik dengan perasaan atau semangat kesadaran bersama bahwa kita memiliki nilai yang harus di jaga bersama.

Nasionalisme ini menunjuk pada totalitas kultur, sejarah, psikologi, bahasa, dan sentimen sosial lain yang menarik orang pada perasaan saling memiliki cita-cita yang sama.

Baca Juga: Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial

Nasionalisme menjadi hal yang perlu dilakukan dengan berlandaskan logika dan pikiran yang rasional.

Adanya kegiatan atau pelajaran mengenai bela negara diharapkan bisa menangkan perbedaan suku, adat-istiadat, ras, dan agama.

Selain itu juga adanya era globalisasi bisa membuat masyarakat bersikap selektif dalam memilih budaya yang pas dengan nilai-nilai budaya Indonesia.

Jadi, kita menyerap nilai-nilai yang baik dan meninggalkan nilai yang buruk bagi masyarakat.


“Adanya nasionalisme dalam diri masyarakat membuat masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih budaya dari luar.”

3. Berpegang Teguh pada Norma Sosial

Adjarian, di dalam agama terdapat beberapa aturan yang memberikan landasan kepada manusia untuk berperilaku yang baik dan meninggalkan hal yang buruk.

Nah, norma sosial juga memberikan peringatan kepada manusia agar berperilaku sopan, baik, dan teratur sesuai dengan ketenturan yang sudah disepakati dalam masyarakat.

Maka dari itu, berpegang teguh terhadap aturan agama dan norma sosial dalam berperilaku bisa membuat manusia mudah diterima di lingkungannya.

Sedangkan bagi pengaruh budaya global, sikap teguh terhadap norma sosial membuat manusia memiliki landasan kuat terhadap jati diri bangsa.

Baca Juga: Faktor Penyebab Perubahan Sosial Masyarakat, Materi Sosiologi Kelas 12 SMA

4. Menjunjung Nilai-Nilai Budaya Bangsa

Bangsa Indonesia memiliki nilai budaya yang luhur, yang bisa dijadikan sebagai pilar utama dalam menangkal pengaruh negatif perubahan sosial.

Selain itu, nilai budaya bangsa juga bisa menjadi pendukung bagi pengaruh budaya asing yang berdampak positif bagi masyarakat.

Globalisasi bisa memberikan dampak positif dan negatif, di mana jika kita tidak siap menghadapi globalisasi maka bisa menyebabkan munculnya dampak negatif.

Maka dari itu, menjunjung tinggi nilai budaya bangsa menjadi salah satu cara untuk mencegah dampak negatif dari globalisasi.

Nah, itulah tadi adjarian, sikap yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak negatif perubahan sosial, salah satunya dengan memperkuat nasionalisme.

Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut ini!

Pertanyaan

Mengapa memperkuat nasionalisme bisa mencegah dampak negatif globalisasi?

Petunjuk: Cek halaman 3.

Tonton juga video ini, yuk!

KOMPAS.com – Dalam era globalisasi, teknologi semakin berkembang mendorong terjadinya perubahan sosial budaya. Kita harus bersiap untuk menghadapi perubahaan tersebut.

Salah satu sikap dan perilaku dalam rangka menghadapi perubahan sosial budaya yaitu memperkokoh nilai-nilai karakter budaya bangsa.

Globalisasi menyebabkan perubahan budaya. Imam Gunawan dalam jurnal Mengembangkan Karakter Bangsa Berdasarkan Kearifan Lokal (2014), proses lintas budaya (trans-cultural) dan silang budaya (cross cultural) mempertemukan nilai-nilai budaya satu dengan yang lainnya.

Bertemunya budaya tersebut dapat menyebabkan perubahan sosial dan budaya di masyarakat. Perubahan sosial budaya bisa memberikan dampak buruk, terutama bagi generasi penerus bangsa. Sehingga, kita harus bersiap dalam menghadapi perubahan tersebut.

Baca juga: Dampak Negatif Perubahan Sosial Budaya dalam Rangka Modernisasi

Memperkokoh nilai-nilai karakter budaya bangsa

Menurut Sri Haryati dalam jurnal Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013 (2013), pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan nilai-nilai budaya karakter bangsa di sekolah dengan berlandaskan pada Pancasila, UUD 1945, dan kebudayaan bangsa.

Kita harus memperkokoh nilai-nilai budaya karakter bangsa untuk menghadapi perubahan sosial, sehingga Indonesia tidak kehilangan jati dirinya.

Memperkokoh nilai-nilai karakter budaya bangsa bukan berarti tidak mau menerima perkembangan zaman. Justru, Pancasila yang merupakan ideologi bangsa memiliki sifatnya terbuka.

Menurut M. Syamsudin dan kawan-kawan dalam Pendidikan Pancasila : Menempatkan Pancasila dalam Konteks Keislaman dan Keindonesiaan (2009), Pancasila adalah ideologi terbuka yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman.

Selain itu, adanya dinamika internal yang memberi peluang kepada penganutnya untuk mengembangkan pemikiran baru yang relevan dengan zaman.

Sehingga nilai-nilai karakter budaya bangsa yang berdasarkan dari Pancasila menjadi dasar untuk menghadapi perubahan sosial budaya.

Baca juga: Manfaat Kerja Sama Sosial Budaya Bagi Negara Asean

Nilai-nilai karakter budaya yang dimaksud adalah karakter bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi toleransi, gotong royong, nilai moral dan etika, juga budi pekerti yang baik.

Dengan memperkokoh nilai-nilai tersebut, kita memiliki karakter yang kuat untuk menghadapi budaya modern yang tidak sesuai seperti di antaranya kenakalan remaja, gaya hidup hedonisme yang berfoya-foya, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, juga kemerosotan moral akibat perubahan sosial dan budaya.

Namun di sisi sebaliknya, kita tetap bisa menerima perubahan sosiak budaya yang baik, sehingga bangsa tetap bisa berkembang sesuai dengan zaman. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

evolusi industri 4.0 memunculkan banyak kekhawatiran akan semakin berkurangnya lapangan pekerjaan akibat otomatisasi. Padahal selain itu, ada pula risiko masalah sosial di masyarakat akibat perubahan penggunaan teknologi dan arah industri yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Aspek sosial dan budaya tersebut juga perlu diperhatikan oleh berbagai pihak. Maka artikel ini akan memberikan gambaran bagaimana tantangan yang akan dihadapi oleh masyarakat seperti terjadinya perubahan sosial karena berkembangnya revolusi industri 4.0. Selanjutnya strategi apa saja yang dapat dilakukan oleh pemerintah, komunitas, dan masyarakat sendiri untuk mengantisipasinya.

Perubahan Sosial

Menurut Selo Soemarjan, perubahan sosial terjadi ketika terdapat perubahan pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu kelompok masyarakat. Perubahan lembaga tersebut mengakibatkan sistem sosial dalam masyarakat berubah, seperti nilai-nilai, sikap, hingga pola perilaku masyarakat. Selanjutnya perubahan tersebut akan mempengaruhi struktur dalam masyarakat.

Terdapat beberapa jenis perubahan sosial. Seperti perubahan sosial yang terjadi secara cepat atau dapat disebut revolusi dan perubahan secara lambat atau evolusi. Untuk dapat dikatakan revolusi, perubahan tersebut berlangsung dalam waktu singkat dan berkaitan dengan hal-hal mendasar dalam kehidupan masyarakat, seperti perubahan pemerintah, sistem ekonomi, dan lainnya.

Sikap menghadapi perubahan sosial yang tidak direncanakan

Sebuah perubahan sosial disebut sebagai revolusi ketika perubahan merupakan keinginan dari masyarakat itu sendiri. Dapat dikatakan masyarakat secara aktif terlibat dalam membuat perubahan. Selanjutnya terdapat pemimpin yang mendukung perubahan tersebut atau membuat perubahan. Selain adanya pemimpin, ada pula program yang dibuat oleh pemimpin tersebut untuk melakukan perubahan dalam waktu singkat. Maka terdapat tujuan yang jelas dan konkret yang ingin dituju.

Pengaruh Revolusi Industri 4.0 Terhadap Perubahan Sosial 

Terminologi revolusi industri 4.0 dikembangkan oleh Klaus Schawb untuk menjelaskan perubahan industri manufaktur pada tahun 2012. Seperti sejarah globalisasi yang dijelaskan oleh Friedman (2006), bahwa perubahan struktur sosial, ekonomi, dan budaya menuju era modern mengakibatkan perubahan, seperti interaksi masyarakat lintas negara dan budaya. Menurut Friedman, adanya globalisasi mengakibatkan perubahan sistem dan perilaku sosial masyarakat. Begitu pula dengan revolusi industri 4.0 yang mengakibatkan perubahan sosial.

Renald Khasali (2018) pun menyatakan bahwa revolusi industri 4.0 mengakibatkan disrupsi dan perubahan fundamental bisnis, struktur biaya industri, serta aspek budaya. Disrupsi di bidang ekonomi pun merambat ke berbagai bidang, hal ini memang sebuah keniscayaan. Perubahan ini seperti di bidang pendidikan, pemerintahan, politik, sosial, hingga hukum.

Dalam bidang pendidikan, bermunculan platform belajar secara online dan lebih mudah diakses. Inovasi tersebut mengubah pola belajar anak-anak hingga orang dewasa. Hal tersebut dapat menjadi potensi apabila dimanfaatkan dengan baik. Setiap orang dapat mengakses ilmu pengetahuan secara bebas. Contohnya munculnya platform ruang guru, Skillshare, dan lainnya.

Revolusi industri 4.0 pun mempengaruhi bagaimana pemerintah dikelola dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Munculnya konsep smart city dan birokrasi berbasis e-governance menjadi sebuah terobosan pengelolaan pemerintah yang lebih efisien dan efektif. Berbagai inovasi tersebut pun menjadi peluang bagi pemerintah agar lebih baik melayani masyarakat. Perubahan tersebut pun mengubah interaksi antara pemerintah dan masyarakat. Penggunaan teknologi informasi memudahkan masyarakat menyampaikan aspirasi, kritik, dan saran. Begitu pula sebaliknya, pemerintah dapat menyampaikan berbagai program dan rencana pembangunan secara transparan kepada masyarakat.

Sikap menghadapi perubahan sosial yang tidak direncanakan

Perkembangan e-commerce di Indonesia cukup masif dengan perubahan yang sangat cepat. Semakin tingginya pengguna internet di Indonesia mempengaruhi perubahan pola belanja di masyarakat. Pilihan belanja yang semakin banyak dengan akses yang lebih mudah mendorong masyarakat di Indonesia semakin familier dengan belanja online. Semakin berkembangnya berbagai platform e-commerce dengan berbagai fitur dan promosi menjadi penarik konsumen.

E-commerce memberikan peluang bagi berbagai kelompok masyarakat untuk ikut serta bersaing dalam jual beli via online. Akan tetapi terdapat pula perubahan drastis lainnya. Revolusi tersebut mengakibatkan beberapa retail tutup karena minat belanja offlineberkurang. Contohnya seperti gerai Matahari dan Ramayana yang tutup di beberapa daerah.

Pola belanja masyarakat yang berubah karena akses teknologi dan informasi juga berdampak pada gaya hidup. Berkurangnya permintaan belanja offline juga disebabkan oleh peralihan pengeluaran masyarakat. Sebelumnya pengeluaran masyarakat banyak untuk belanja barang, akan tetapi saat ini belanja pengalaman. Industri pariwisata menjadi salah satu industri yang terdampak oleh berkembangnya social media. Masyarakat memilih untuk menggunakan uangnya untuk melakukan perjalanan wisata.

Strategi Mengantisipasi Perubahan Sosial

Revolusi industri 4.0 yang mengakibatkan berbagai perubahan sosial merupakan sebuah keniscayaan. Perubahan sosial yang terjadi berupa semakin terbukanya akses masyarakat terhadap informasi, perspektif, akses sumber daya, hingga konsumsi.  Di sisi lain, perubahan sosial yang terjadi diikuti dengan berbagai dampak yang tidak direncanakan dan berisiko merugikan masyarakat.

Aktor paling penting dalam proses perubahan sosial adalah lembaga-lembaga dalam struktur masyarakat baik ekonomi, pemerintah, lembaga sosial, dan lainnya. Masyarakat memiliki peran signifikan dan yang perlu bersiap menghadapi perubahan. Oleh karena itu, lembaga dalam masyarakat perlu memfasilitasi akses, nilai, dan pengembangan masyarakat agar tidak mendapatkan masalah akibat perubahan yang cepat.

Sikap menghadapi perubahan sosial yang tidak direncanakan

Perubahan sosial akibat revolusi industri 4.0 yang paling dikhawatirkan yaitu perubahan mekanisme kerja. Oleh karena itu, sumber daya Indonesia perlu dipersiapkan menghadapi situasi kerja di masa yang akan datang. Salah satu strategi yang penting adalah melakukan optimalisasi pelayanan bimbingan konseling, terutama dibidang karier.

Terdapat empat bidang konseling yang perlu dikembangkan, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier. Sasaran yang dapat diberikan bimbingan tersebut yaitu siswa, mahasiswa, hingga tenaga kerja baru di berbagai bidang industri. Tujuan dari berbagai bimbingan tersebut yaitu untuk memberikan bantuan dan mempersiapkan seseorang untuk menemukan jati diri, memahami situasi lingkungan, dan merencanakan masa depannya.

Strategi berikutnya yang perlu dilakukan adalah literasi digital. Meningkatnya pengguna internet di Indonesia ternyata juga menimbulkan kekhawatiran pemanfaatan teknologi yang tidak tepat guna. Hal ini terkait bagaimana penggunaan sosial media, akses informasi yang benar, serta menghindari hoax. Pemerintah telah berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat dengan beberapa program, seperti munculnya Gerakan Nasional Literasi Digital (Siberkreasi). Siberkreasi aktif mengampanyekan penggunaan teknologi yang tepat dan menghindari konten negatif.

Kesimpulan

Revolusi industri 4.0 mendatangkan banyak perubahan sosial di berbagai aspek kehidupan. Terdapat banyak manfaat yang diberikan seperti akses teknologi dan informasi yang semakin mudah dan merata. Akan tetapi ada pula tantangan perubahan sosial karena revolusi yang terjadi dalam waktu singkat. Perkembangan teknologi dan industri yang semakin masif mengakibatkan pola hidup masyarakat berubah. Terdapat dua strategi yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi perubahan tersebut seperti mengoptimalkan pelayanan bimbingan konseling baik pribadi dan karier. Strategi berikutnya yaitu perluasan literasi digital.