Salah satu sistem pemerintahan di dunia adalah parlementer. Secara sederhana, sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Show
Dalam sistem ini, para pejabat di parlemen memiliki hak untuk mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Sistem pemerintahan ini tidak serupa dengan sistem presidensial, sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensial, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, tetapi dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara. Dalam proses pemerintahan, sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa tidak ada pemisahan kekuasaan jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif. Itu mengacu pada kritikan dari beberapa kekurangan pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan. Dikutip dari situs Gramedia.com, para ahli banyak lebih memuji sistem parlemen dibandingkan sistem presidensial. Hal itu disebabkan kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Pola sistem parlementer, umumnya memiliki perbedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini. Ada sejumlah negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer seperti Kanada, Jamaika, Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dan sejumlah negara lainnya. Ada sejumlah kelebihan dalam proses pemerintahan parlementer dalam suatu negara. 1. Kelebihan Sistem Parlementer
2. Kekurangan Sistem Parlementer
Presiden Sebagai Kepala Negara, Perdana Menteri Sebagai Kepala PemerintahanSistem pemerintahan parlementer, menjadikan presiden sebagai kepala negara, dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Jadi, presiden sebagai kepala negara hanya bertindak sebagai kepala negara yang mengawasi tanpa memiliki kewenangan apa pun atas tindakan pemerintah. Sementara, yang memiliki tindakan dan kewenangan untuk menjalankan pemerintahan sepenuhnya berada di tangan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Hak Perdana Menteri dalam PemerintahanSalah satu wewenang perdana menteri adalah hak istimewa yang dimiliki seorang perdana menteri mengenai hukum dan undang-undang di luar kekuasaan badan perwakilan. Pada sistem parlementer, perdana menteri memiliki hak prerogatif untuk mengangkat dan memberhentikan pejabat atau menteri yang memimpin departemen dan non departemen. Eksekutif Bertanggung Jawab kepada LegislatifLembaga eksekutif bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukannya kepada legislatif atau parlemen. Pelaporan dan semua kewenangan atas keputusan harus melalui legislatif terlebih dulu. Posisi Eksekutif Ditunjuk LegislatifPeran legislatif salah satunya adalah dengan menunjukkan sistem pemerintahan parlementer sangat besar. Eksekutif yang bertindak membantu kerja presiden dalam tata pemerintahan ditunjuk berdasarkan keputusan legislatif. Parlemen yang berwenang menentukan siapa yang berhak menduduki jabatan di lembaga eksekutif presiden. Presiden dipilih berdasarkan seleksi menurut undang-undang yang berlaku di negara tersebut.
Lihat Foto KOMPAS.com - Sistem pemerintahan diartikan sebagai bentuk yang memiliki hubungan fungsional saling menguntungkan. Bersifat saling membantu dan melengkapi semua lembaga negara dalam menjalankan tugas. Dilansir dari buku Hukum Tata Negara dan Sistem Politik: Kombinasi Presidensial dengan Multipartai di Indonesia (2016) oleh Dody Nur Andriyan, yang dimaksud dengan pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan dengan kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif. Sistem pemerintahan parlementer berkembang di Inggris lebih dari 250-300 tahun lalu. Sehingga, Inggris dijuluki sebagai ibu sistem parlementer atau mother of parliaments. Sistem pemerintahan parlementer dapat memiliki seorang presiden dan perdana menteri yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam sistem parlementer, presiden biasanya hanya sebagai simbol kepala negara. Baca juga: Penyebab Kegagalan Demokrasi Parlementer Dikutip dari buku Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan (2021) oleh Titin Rohayatin, ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer, yakni:
Baca juga: Pembagian Urusan Pemerintahan Pusat dan Daerah Kelebihan dan kekurangan pemerintahan parlemenBerikut kelebihan dan kekurangan dari sistem pemerintahan parlemen, yaitu: Kelebihan pemerintahan parlemenKelebihan dari sistem pemerintahan parlemen adalah:
Sistem pemerintahan parlementer juga memiliki kekurangan, sebagai berikut:
Baca juga: Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya Peta perbedaan jenis sistem parlementer ██ Monarki konstitusional di mana kekuasaan berada di tangan parlemen. ██ Republik parlementer di mana parlemen secara efektif terpisah dari kepala negara. ██ Republik parlementer dengan presiden eksekutif dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen
Istana Westminster, "Ibu semua parlemen." Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan agenda mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berlainan dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering diceritakan menempuh sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak berada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan. Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen kebanyakan memiliki pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini. Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dsb-nya. Ciri-ciri sistem parlementer
Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:
Keunggulan dan kelemahan sistem parlementerKeunggulan Sistem Pemerintahan Parlementer:
Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:
Negara dengan sistem pemerintahan parlementerSansad Bhavan, kontruksi parlemen demokrasi terbesar, India. The Parlemen New South Wales adalah parlemen Australia yang tertua. Pemilu pertama diselenggarakan pada 1843. Knesset Israel di Yerusalem. Parlemen Selandia Baru. Kontruksi administratif parlemen Albania Parlemen Nasional Papua Nugini. National Parliament of East Timor. Council of Representatives of Iraq. Sistem UnikameralSistem BikameralLihat pula
Referensi
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.nomor.net, dan sebagainya. Page 2Peta perbedaan jenis sistem parlementer ██ Monarki konstitusional di mana kekuasaan berada di tangan parlemen. ██ Republik parlementer di mana parlemen secara efektif terpisah dari kepala negara. ██ Republik parlementer dengan presiden eksekutif dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen Istana Westminster, "Ibu semua parlemen." Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan agenda mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering diceritakan menempuh sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak berada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan. Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini. Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dsb-nya. Ciri-ciri sistem parlementerCiri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:
Keunggulan dan kelemahan sistem parlementerKeunggulan Sistem Pemerintahan Parlementer:
Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:
Negara dengan sistem pemerintahan parlementerSansad Bhavan, bangunan parlemen demokrasi terbesar, India. The Parlemen New South Wales adalah parlemen Australia yang tertua. Pemilu pertama diselenggarakan pada 1843. Knesset Israel di Yerusalem. Parlemen Selandia Baru. Bangunan administratif parlemen Albania Parlemen Nasional Papua Nugini. National Parliament of East Timor. Council of Representatives of Iraq. Sistem UnikameralSistem BikameralLihat pula
Referensi
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.nomor.net, dan sebagainya. Page 3Peta perbedaan jenis sistem parlementer ██ Monarki konstitusional di mana kekuasaan berada di tangan parlemen. ██ Republik parlementer di mana parlemen secara efektif terpisah dari kepala negara. ██ Republik parlementer dengan presiden eksekutif dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen Istana Westminster, "Ibu semua parlemen." Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan agenda mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berlainan dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering diceritakan menempuh sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak berada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan. Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini. Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dsb-nya. Ciri-ciri sistem parlementerCiri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:
Keunggulan dan kelemahan sistem parlementerKeunggulan Sistem Pemerintahan Parlementer:
Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:
Negara dengan sistem pemerintahan parlementerSansad Bhavan, kontruksi parlemen demokrasi terbesar, India. The Parlemen New South Wales adalah parlemen Australia yang tertua. Pemilu pertama diselenggarakan pada 1843. Knesset Israel di Yerusalem. Parlemen Selandia Baru. Kontruksi administratif parlemen Albania Parlemen Nasional Papua Nugini. National Parliament of East Timor. Council of Representatives of Iraq. Sistem UnikameralSistem BikameralLihat pula
Referensi
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.nomor.net, dan sebagainya. Page 4Peta perbedaan jenis sistem parlementer ██ Monarki konstitusional di mana kekuasaan berada di tangan parlemen. ██ Republik parlementer di mana parlemen secara efektif terpisah dari kepala negara. ██ Republik parlementer dengan presiden eksekutif dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen
Istana Westminster, "Ibu semua parlemen." Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan acara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berlainan dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering diceritakan menempuh sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak berada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan. Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini. Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dsb-nya. Ciri-ciri sistem parlementer
Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:
Keunggulan dan kelemahan sistem parlementerKeunggulan Sistem Pemerintahan Parlementer:
Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer:
Negara dengan sistem pemerintahan parlementerSansad Bhavan, kontruksi parlemen demokrasi terbesar, India. The Parlemen New South Wales adalah parlemen Australia yang tertua. Pemilu pertama diselenggarakan pada 1843. Knesset Israel di Yerusalem. Parlemen Selandia Baru. Kontruksi administratif parlemen Albania Parlemen Nasional Papua Nugini. National Parliament of East Timor. Council of Representatives of Iraq. Sistem UnikameralSistem BikameralLihat pula
Referensi
Sumber : wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.nomor.net, dan sebagainya. Page 5Sistem pemerintahan yaitu sistem yang dimiliki suatu negara dalam mengatur pemerintahannya. Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi:
Sistem pemerintahan ada sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi aksi separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan ada fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu hendak berlanjut selama-lamanya hingga beradanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut. Secara lapang berfaedah sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan warga, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan demokrasi dimana seharusnya warga bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem pemerintahan tersebut.Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh. Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana prasarana kumpulan untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah beradanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri Sumber : ensiklopedia.web.id, p2k.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dan sebagainya. Page 6Cerminan satelit GPS di orbit Sistem Pemosisi Global [1] (bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) yaitu sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan pertolongan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini memanfaatkan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS selang lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya yaitu NAVSTAR GPS (kesalahan umum yaitu bahwa NAVSTAR yaitu sebuah singkatan, ini yaitu noda, NAVSTAR yaitu nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[2] Kelompok satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Tingkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini semakin kurang US$750 juta per tahun,[3] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking yaitu teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam susunan peta digital. Metode KerjaSistem ini memanfaatkan sejumlah satelit yang sah di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Sah tiga bidang penting dari sistim ini, yaitu bidang kontrol, bidang angkasa, dan bidang pengguna. Bidang Angkasa Sah dua macam gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit kebanyakan, yang pertama semakin dikenali dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum. Bidang Pengguna Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kelompok satelit tersebut, alat navigasi akan memperagakan perhitungan-perhitungan, dan hasil beristirahat yaitu koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak banyak sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan semakin tepat. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang semakin dikenali dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3 meter, artiannya posisi sebenarnya dapat sah dimana saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan dijadikan semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi yang dapat dicapainya. Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini semakin sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi daya sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan berpihak kepada yang benar, maka ketika memanfaatkan alat, penting sekali untuk memperhatikan lebar langit yang dapat dilihat. Penjelasan sinyal satelit terhadap kondisi geografi Ketika alat sah disebuah lembah yang dalam (misal, akurasi 15 meter), maka tingkat akurasinya akan jauh semakin rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di padang rumput atau puncak gunung, banyak satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan jauh semakin banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan menanti dapat memanfaatkan alat navigasi ini di dalam sebuah gua. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Penjelasan tampilan layar GPS tentang sinyal satelit Banyak satelit beserta daya sinyal yang dapat diakses oleh alat navigasi dapat di lihat pada layar alat tersebut. Hampir semua alat navigasi berbasis satelit dapat menampilkan data tentang satelit yang terhubung dengan alat, lokasi satelit, serta daya sinyalnya. AntenaSah dua macam antena bawaan alat navigasi yang paling sering dijumpai, yaitu macam Patch dan Quad Helix. Macam Patch, susunannya gepeng sedangkan quad helix susunannya seperti tabung. Tentunya keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Pada pemakaian sehari-hari, banyak sekali faktor yang memengaruhi fungsinya. Alat navigasi yang memiliki antena patch, akan semakin berpihak kepada yang benar penerimaan sinyalnya bila alat dipegang mendatar sejajar dengan bumi. Sedangkan alat yang memiliki antena Quad helix, akan semakin berpihak kepada yang benar bila dipegang tegak lurus, bidang atas kearah langit. Untuk memastikan, periksalah spesifikasi antena alat navigasi. Pada pemakaian sehari-hari, seringkali diperlukan antena eksternal, contohnya, pemakaian di dalam kendaraan roda empat. Sah beberapa macam antena eksternal yang dapat dipilih. Perlu diingat bahwa tidak semua tipe alat navigasi mempunyai slot untuk antenna eksternal.
Perlu diingat bahwa koordinat yang ditampilkan oleh alat navigasi yaitu koordinat posisi antena eksternal. Jadi, penempatan antena eksternal juga perlu diperhatikan. DGPSDGPS (Differential Global Positioning System) yaitu sebuah sistem atau metode untuk meningkatkan GPS, dengan memanfaatkan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan mengisikannya kedalam lebih kurang, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh karena memanfaatkan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang lebar. Walaupun mempunyai perbedaan dalam metode kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System) secara umum dapat dibicarakan yaitu DGPS yang memanfaatkan satelit. Cakupan areanya jauh semakin lebar dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Sah beberapa SBAS yang selama ini dikenali, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS (Multi-functional Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS oleh Uni Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya, artiannya alat navigasi yang dapat memanfaatkan noda satu sistim, akan dapat memanfaatkan kedua sistem lainnya juga. Pada saat ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia. Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang berfungsi berpihak kepada yang benar, dapat meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan peningkatan yang dapat dicapai oleh SBAS. Secara umum, dapat dibagi dijadikan dua bidang akbar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post processing (setelah perkara selesai)”. Maksud dari ‘real time’ yaitu alat navigasi yang memanfaatkan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan ‘post processing’ maksudnya yaitu data yang dikumpulkan oleh alat navigasi di ronde ulang dengan memanfaatkan data dari stasiun darat DGPS. Sah banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk hal ini, berpihak kepada yang benar versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung memanfaatkannya melalui internet. Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang dipancarkan berisikan koreksi untuk wilayah dimana kita memanfaatkan alat navigasi. Bila tidak berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan akurasi. Beberapa pengertian istilah
Banyak sekali macam alat navigasi yang disediakan oleh pasar, dari bermacam macam pabrik hingga bermacam macam fitur yang disediakan. Hal ini dapat membuat seorang pemula dijadikan bingung dalam menentukan. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya pengguna yang dapat memilihnya. Orang lain hanya dapat memberikan informasi atau berbagi pengalaman saja. MengapaSupaya tidak noda dalam menentukan, tanyakan pada diri sendiri 'Mengapa berhasrat memperagakan pembelian alat navigasi berbasis satelit?'. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan perkara sehari-hari apa saja yang mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini. Apakah sering bepergian, atau memancing, atau mendaki gunung, dsb. Susunan perkara mengadakan komunikasi sempit dengan macam alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat navigasi yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor kebanyakan tidak dilengkapi dengan kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika memancing dilaut.HargaBerapa akbar biaya yang rela dikeluarkan untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang diperlukan untuk memperagakan pembelian alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga adalah unsur terpenting ketika memilih. Bila memanfaatkan sistim A-GPS, maka akan sah biaya tambahan untuk transfer data.Layar Alat NavigasiPerlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat navigasi. Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan bagi pemula untuk tetap memanfaatkan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki sehingga akan jauh mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon genggam atau PDA mempunyai ukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran juga banyak yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki layar mempunyai ukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk menampilkan peta? Berapa akbar layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang dengan kehadiran layar berwarna akan menambah kenyamanan dalam memanfaatkan alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada layar dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan tidak teringat, makin akbar ukuran layar, maka akan makin rentan pecah ketika digunakan dalam perkara.Alat terpisahBanyak telpon genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah diperlukan alat terpisah atau dapat memanfaatkan telpon genggam? Bagi orang yang jarang sekali keluar kota, atau jarang sekali memperagakan perkara outdoor, mungkin memanfaatkan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah cukup. Bila berhasrat memanfaatkan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya. Menurut pengalaman, program Garmin Mobile XT yaitu program yang paling mudah dan nyaman digunakan. Gagasan paling utama yaitu mudah mendapatkan peta versi gratis, dan tidak selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth, yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah layar PDA atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman untuk melihat peta. Bagaimana bila memanfaatkan sistim A-GPS?Kapasitas PenyimpananMasing-masing alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang akbar tentunya dapat menampung semakin banyak data. Tetapi tidak semua pengguna memerlukan hal ini, kebanyakan diperlukan ketika memperagakan perjalanan jauh atau lama, dimana tidak memungkinkan untuk memindahkan data kedalam komputer. Tetapi bila alat memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang mempunyai ukuran akbar ataupun menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat digunakan alat tersebut. Periksa juga data apa saja yang dapat disimpankan, dan apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat navigasi dapat memperagakan ini.Daya tahan batereDaya tahan batere perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke kawasan yang sulit mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa batere cadangan ataupun solar charger (menggunakan matahari).SusunanAlat navigasi yang tersedia di pasaran memiliki berbagai susunan. Periksalah apakah anda menyukai susunannya. Cobalah untuk memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya. Alat yang terasa licin atau tidak dapat dipegang secara mantap, tentunya dapat menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk menekan-nekan tombol yang sah, apakah mudah dalam penggunaan.Tahan cairanApakah diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan untuk perkara outdoor, mungkin fasilitas ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung diatas cairan mungkin diperlukan bila banyak memperagakan perkara yang mengadakan komunikasi dengan sungai atau laut. Jangan tidak teringat bahwa kantung plastic juga dapat digunakan untuk melindungi alat dari cairan.AkurasiAlat-alat navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi yanag hampir sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi perkara survey memiliki tingkat akurasi yang mengagumkan, tetapi macam ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi yang 10 meter (<10 meter) sudah cukup untuk digunakan sehari-hari. Tentu saja, makin tinggi akurasi yang dapat dicapai, makin berpihak kepada yang benar.Program dan PetaPeriksalah program-program apa saja yang diikutkan pada paket penjualan, dan program lain yang dapat digunakan dengan alat navigasi tersebut. Periksalah apakah harus memanfaatkan peta yang dijual khusus untuk alat tersebut atau dapat digunakan peta lainnya. Hingga saat buku ini ditulis, hanya produk Garmin yang paling mudah untuk mendapatkan peta versi gratis dan paling banyak program gratis yang tersedia.AntenaDua macam antenna yang paling sering dijumpai yaitu jenid double helix dan patch. Dalam penggunaan sehari-hari, sulit sekali dibedakan mana yang semakin berpihak kepada yang benar. Bertanyalah pada yang sering memanfaatkan masing-masing antenna tersebut. Tetapi pertanyaan yang semakin berfaedah yaitu, apakah diperlukan antenna tambahan. Bila akan digunakan di dalam mobil, antenna tambahan akan sangat berfaedah, terutama bila mobil dilengkapi dengan kaca film yang berisi metal.Fasilitas lainnyaBagaimana dengan beberapa fitur lainnya, apakah memang diperlukan alat navigasi berbasis satelit dengan:
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas akan mengurangi pilihan alat navigasi berbasis satelit yang dapat dibeli/digunakan, dan beristirahat memberikan beberapa kemungkinan untuk dipilih. Setelah ini, maka hanya anda yang dapat memutuskan alat terbaik bagi anda. POI TourguideYang dimaksudkan dengan istilah ini yaitu penggabungan selang POI biasa dengan gambar, text, suara, dan alarm proximity. Ketika alat navigasi berbasis satelit memasuki jarak yangtelah diatur pada alarm proximity dari sebuah POI, maka alat navigasi berbasis satelit secara otomatis akan menampilkan foto beserta tulisan, dan mengeluarkan suara. Kelompok POI tourguide ditambah dengan rute yang sudah dipastikan dapat dijadikan pemandu tur selama perjalanan. Tetapi bila peta yang digunakan selisih, maka rute yang ditunjukkan oleh alat navigasi kemungkinan akan selisih. POI tourguide hanya dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi berbasis satelit produk garmin tertentu, yaitu seri nuvi yang memiliki kemampuan MP3, Zumo,street pilot c550, c580, 2730, 2820, 7200, 7500. Fasilitas gratis online disediakan oleh GeoTourGuide (http://www.geotourguide.com), dan Geovative Solutions (http://www.geovative.com). Beberapa program versi gratis juga mempunyai, Tourguide Editor dapat diunduh dari http://www.javawa.nl/tourguide.html, yang tersedia untuk beberapa sistim operasi komputer. Program Mapsource juga dapat digunakan untuk membuat POI Tourguide, demikian pula bermacam macam XML editor yang tersedia di internet. Dari semua metode gratis yang sah, paling mudah memanfaatkan program Extra POI Editor yang dapat diunduh dari http://turboccc.wikispaces.com/Extra_POI_Editor. Kegunaan
Sistem lainArtikel utama: Sistem navigasi satelitSistem navigasi satelit lainnya yang sedang dikembangkan oleh negara lain adalah: Peranan alat navigasi pada dunia kesehatan penduduk tidak terlepas dari penggunaan GIS (Geographical Information System), atau istilah umumnya yaitu pemetaan. Bila digunakan pada aspek kesehatan, kedua hal ini mengadakan komunikasi sempit dengan sistim informasi kesehatan dalam artian lebar. Penggunaannya dalam dunia kesehatan penduduk bertujuan untuk membantu memberikan informasi sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya semakin mudah dan akurat. Pengambil keputusan disini tidak selalu artiannya bentuk administratif kepemerintahan, tetapi juga dapat artiannya kelompok penduduk dan individu. Bila pengambil keputusan tidak memanfaatkan informasi yang diberikan, maka perkara ini hanyalah membuang waktu, tenaga, dan dana. Saat ini, sudah banyak pihak yang menggunakaan alat navigasi berbasis satelit dan pemetaan dalam merencanakan, memutuskan, melaksanakan, dan evaluasi program – program berbasis penduduk. Yang paling sering memakai yaitu Lembaga Swadaya Penduduk (LSM) berpihak kepada yang benar internasional maupun nasional, dalam program-program pengendalian bencana. Pemakaian dibidang kesehatan di Indonesia masih sangat sedikit sekali, dapat dibicarakan hampir tidak sah. Masalah terbesar yaitu biaya dan sumber daya yang tersedia, sehingga jarang sekali pihak yang tertarik untuk menjadi semakin mengembangnya. Seandainya sudah tersedia, pengetahuan tentang arti informasi yang didapatkan juga masih meragukan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Seberapa pentingkah arti yang didapatkan? Pertanyaan ini dijadikan sentral karena walaupun informasi dari pemetaan tidak tersedia, semua perkara selama ini tetap dapat dimainkan. Benar, tanpa informasi dari hasil pemetaanpun, program-program kesehatan penduduk dapat dimainkan. Tetapi, bagaimana dengan ‘waktu’ yang diperlukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan? Dan apakah dapat semakin dipercepat bila keputusan yang diambil semakin tepat sasaran? Disinilah letak fungsi utama dari sistim informasi kesehatan, sistim ini seharusnya dapat memberikan informasi yang diperlukan, sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya dengan berpihak kepada yang benar. Kealpaan yang sama tidak perlu diulang lagi diwaktu yang akan datang. Sebagai contoh, wabah penyakit yang sama tidak dituntaskan dengan metode yang sama dari tahun ke tahun, sehingga beristirahat dijadikan wabah rutin. Pemetaan beserta penggunaan alat navigasi berbasis satelit adalah sebuah bidang dari keseluruhan sistim informasi kesehatan. Tanpa didukung oleh bagian-bagian lainnya, maka arti yang didapatkan tidak akan maksimal. Semakin lanjut, bila keputusan yang dibentuk tidak sah hubungannya dengan informasi yang didapatkan, maka fungsi sistim informasi dijadikan hilang. Macam informasi yang dapat ditampilkan tergantung pada data yang dibawa masuk kedalam sistim pemetaan ini. Sistim pemetaan ini dapat memadukan data angka (berupa statistic, hasil survey, laporan bulanan, dan sebagainya) dari sistim informasi kesehatan dengan peta visual. Sehingga dapat dilihat secara makro maupun mikro. Sebagai contoh, pada gambar disebelah kanan, terlihat cerminan tempat-tempat penyedia pelayanan pengobatan penyakit TBC di Negara Zambia pada tahun 2004 yang diambil dari materi WHO (World Health Organization). Informasi yang akan ditampilkan akan menyerupai informasi ini, yang tidak akan mempunyai artian bila tidak disertai ‘cerita’ dan dihadiri dengan analisa. Misalnya, dari peta ini dapat terlihat bahwa cakupan pelayanan belum dapat menjangkau seluruh area dengan merata. Informasi ini dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Cakupan pemetaan tidak harus dalam area yang lebar, tetapi dapat digunakan untuk area yang kecil, misalnya sebuah desa. Peta pada contoh diatas juga terdiri dari gabungan area-area yang semakin kecil, yang dapat dipilih untuk ditampilkan pada layar. Macam informasi visual seperti diatas tidaklah mutlak harus tersedia, karena analisa dapat dimainkan dengan memanfaatkan angka-angka yang terdapat pada sistim informasi kesehatan. Jadi, fungsi utama dari pemetaan diatas yaitu untuk menggampangkan pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi yang sah. Dengan demikianlah keadaanya informasi visual seperti ini, maka pengguna dapat semakin mudah untuk melihat situasi dan kondisi yang sah. Langkah selanjutnya tetap sah pada pengambil keputusan. WHO sudah menyediakan program gratis untuk keperluan pemetaan ini, yang nantinya akan dapat digunakan bersama dengan program survey (juga gratis) mereka. Program ini dapat diunduh gratis dari http://www.who.int/health_mapping/tools/healthmapper/en/index.html. Semakin lanjut lagi, pada situs WHO, hasil pemetaan ini dapat disatukan dengan negara-negara lain secara online. Tentu saja hanya Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dapat memperagakannya untuk wilayah Republik Indonesia. Hasil pemetaan dari seluruh dunia dapat dilihat pada alamat: http://www.who.int/health_mapping/tools/globalatlas/en/index.html. Referensi
Lihat pulaSumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 7Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS mempersiapkan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS mempersiapkan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan melakukan pekerjaan dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih menentukan untuk memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya yaitu DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih diketahui oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini sedang tidak kekurangan - sebagian akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan tidak berat sebelah secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi sebagian keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin berkomunikasi dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa menukar alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Sebagian RFC terkini telah memproposikan sebagian tambahan dari protokol inti DNS. Teori melakukan pekerjaan DNSPara Pemain IntiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ...
Pengertian sebagian bidang dari nama domainSebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bidang atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang memasarkan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha mendapatkan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas bagian ini. Andaikan tidak kekurangan aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berkeinginan keterangan ke DNS recursor lokal.
Bagian ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 kenal alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada permulaan bagian, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari bagian pendaftaran sebuah nama domain (dan sebagian waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server diketahui sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang tidak kekurangan, berusaha mendapatkan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha mendapatkan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dipercakapkan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena banyak permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang merumuskan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu yang belakang sekali suatu peristiwa penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, yang belakang sekali menukar alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa tidak kekurangan (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berkesudahan sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan keaktifan yang memohon pencarian DNS (umumnya, nyaris semua keaktifan yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang tidak kekurangan di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki konten pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang tidak kekurangan di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk banyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan mempersiapkan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti bagian yang dipercakapkan di Teori DNS, tidak berat sebelah mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang memohon pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang yang belakang sekali dari kerumitan ini, sebagian aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi sebagian fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS mengandung permintaan UDP tunggal dari klien yang dimasuki oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi lebih 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSSebagian kumpulan penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang diketahui (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah sebagian bahasa untuk memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk persoalan ini, dan sebagian registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSSebagian jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berpandangan DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketetapan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal diketahui sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha mendapatkan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID. Namun, sebagian pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha mendapatkan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak sekitar 2001, banyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di sebagian pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang meliputi (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Sebagian dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dijelaskan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : p2k.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dan sebagainya. Page 8Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS mempersiapkan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS mempersiapkan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan melakukan pekerjaan dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih menentukan untuk memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya yaitu DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih diketahui oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini sedang tidak kekurangan - sebagian akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan tidak berat sebelah secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi sebagian keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin berkomunikasi dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa menukar alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Sebagian RFC terkini telah memproposikan sebagian tambahan dari protokol inti DNS. Teori melakukan pekerjaan DNSPara Pemain IntiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ...
Pengertian sebagian anggota dari nama domainSebuah nama domain biasanya terdiri dari dua anggota atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang memasarkan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha mendapatkan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas bagian ini. Andaikan tidak kekurangan aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berkeinginan keterangan ke DNS recursor lokal.
Bagian ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 kenal alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada permulaan bagian, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai anggota dari bagian pendaftaran sebuah nama domain (dan sebagian waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server diketahui sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang tidak kekurangan, berusaha mendapatkan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha mendapatkan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dipercakapkan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena banyak permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang merumuskan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu yang belakang sekali suatu peristiwa penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, yang belakang sekali menukar alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa tidak kekurangan (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berkesudahan sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan keaktifan yang memohon pencarian DNS (umumnya, nyaris semua keaktifan yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang tidak kekurangan di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki konten pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang tidak kekurangan di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk banyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan mempersiapkan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti bagian yang dipercakapkan di Teori DNS, tidak berat sebelah mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang memohon pencarian DNS tersebut. Sebagai anggota yang belakang sekali dari kerumitan ini, sebagian aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi sebagian fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS mengandung permintaan UDP tunggal dari klien yang dimasuki oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi lebih 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSSebagian kumpulan penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang diketahui (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah sebagian bahasa untuk memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk persoalan ini, dan sebagian registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSSebagian jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berpandangan DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketetapan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal diketahui sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha mendapatkan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID. Namun, sebagian pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha mendapatkan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak sekitar 2001, banyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di sebagian pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang meliputi (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Sebagian dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dijelaskan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : p2k.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dan sebagainya. Page 9Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS mempersiapkan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS mempersiapkan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan melakukan pekerjaan dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih menentukan untuk memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya yaitu DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih diketahui oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini sedang tidak kekurangan - sebagian akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan tidak berat sebelah secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi sebagian keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin berkomunikasi dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa menukar alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Sebagian RFC terkini telah memproposikan sebagian tambahan dari protokol inti DNS. Teori melakukan pekerjaan DNSPara Pemain IntiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ...
Pengertian sebagian bidang dari nama domainSebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bidang atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang memasarkan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha mendapatkan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas bagian ini. Andaikan tidak kekurangan aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berkeinginan keterangan ke DNS recursor lokal.
Bagian ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 kenal alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada permulaan bagian, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari bagian pendaftaran sebuah nama domain (dan sebagian waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server diketahui sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang tidak kekurangan, berusaha mendapatkan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha mendapatkan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dipercakapkan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena banyak permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang merumuskan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu yang belakang sekali suatu peristiwa penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, yang belakang sekali menukar alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa tidak kekurangan (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berkesudahan sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan keaktifan yang memohon pencarian DNS (umumnya, nyaris semua keaktifan yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang tidak kekurangan di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki konten pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang tidak kekurangan di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk banyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan mempersiapkan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti bagian yang dipercakapkan di Teori DNS, tidak berat sebelah mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang memohon pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang yang belakang sekali dari kerumitan ini, sebagian aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi sebagian fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS mengandung permintaan UDP tunggal dari klien yang dimasuki oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi lebih 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSSebagian kumpulan penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang diketahui (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah sebagian bahasa untuk memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk persoalan ini, dan sebagian registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSSebagian jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berpandangan DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketetapan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal diketahui sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha mendapatkan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID. Namun, sebagian pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha mendapatkan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak sekitar 2001, banyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di sebagian pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang meliputi (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Sebagian dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dijelaskan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : p2k.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dan sebagainya. Page 10Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS mempersiapkan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS mempersiapkan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan melakukan pekerjaan dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih menentukan untuk memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya yaitu DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih diketahui oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini sedang tidak kekurangan - sebagian akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan tidak berat sebelah secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi sebagian keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin berkomunikasi dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa menukar alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Sebagian RFC terkini telah memproposikan sebagian tambahan dari protokol inti DNS. Teori melakukan pekerjaan DNSPara Pemain IntiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ...
Pengertian sebagian bidang dari nama domainSebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bidang atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang memasarkan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha mendapatkan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas bagian ini. Andaikan tidak kekurangan aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berkeinginan keterangan ke DNS recursor lokal.
Bagian ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 kenal alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada permulaan bagian, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari bagian pendaftaran sebuah nama domain (dan sebagian waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server diketahui sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang tidak kekurangan, berusaha mendapatkan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha mendapatkan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dipercakapkan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena banyak permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang merumuskan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu yang belakang sekali suatu peristiwa penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, yang belakang sekali menukar alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa tidak kekurangan (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berkesudahan sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan keaktifan yang memohon pencarian DNS (umumnya, nyaris semua keaktifan yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang tidak kekurangan di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki konten pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang tidak kekurangan di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk banyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan mempersiapkan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti bagian yang dipercakapkan di Teori DNS, tidak berat sebelah mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang memohon pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang yang belakang sekali dari kerumitan ini, sebagian aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi sebagian fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS mengandung permintaan UDP tunggal dari klien yang dimasuki oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi lebih 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSSebagian kumpulan penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang diketahui (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah sebagian bahasa untuk memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk persoalan ini, dan sebagian registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSSebagian jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berpandangan DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketetapan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal diketahui sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha mendapatkan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID. Namun, sebagian pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha mendapatkan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak sekitar 2001, banyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di sebagian pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang meliputi (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Sebagian dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dijelaskan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : p2k.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dan sebagainya. Page 11Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS mempersiapkan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS mempersiapkan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan melakukan pekerjaan dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih menentukan untuk memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya yaitu DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih diketahui oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini sedang tidak kekurangan - sebagian akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan tidak berat sebelah secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi sebagian keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin berkomunikasi dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa menukar alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Sebagian RFC terkini telah memproposikan sebagian tambahan dari protokol inti DNS. Teori melakukan pekerjaan DNSPara Pemain IntiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ...
Pengertian sebagian bidang dari nama domainSebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bidang atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang memasarkan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha mendapatkan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas bagian ini. Andaikan tidak kekurangan aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berkeinginan keterangan ke DNS recursor lokal.
Bagian ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 kenal alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada permulaan bagian, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari bagian pendaftaran sebuah nama domain (dan sebagian waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server diketahui sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang tidak kekurangan, berusaha mendapatkan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha mendapatkan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dipercakapkan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena banyak permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang merumuskan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu yang belakang sekali suatu peristiwa penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, yang belakang sekali menukar alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa tidak kekurangan (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berkesudahan sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan keaktifan yang memohon pencarian DNS (umumnya, nyaris semua keaktifan yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang tidak kekurangan di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki konten pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang tidak kekurangan di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk banyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan mempersiapkan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti bagian yang dipercakapkan di Teori DNS, tidak berat sebelah mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang memohon pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang yang belakang sekali dari kerumitan ini, sebagian aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi sebagian fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS mengandung permintaan UDP tunggal dari klien yang dimasuki oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi lebih 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSSebagian kumpulan penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang diketahui (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah sebagian bahasa untuk memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk persoalan ini, dan sebagian registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSSebagian jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berpandangan DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketetapan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal diketahui sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha mendapatkan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID. Namun, sebagian pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha mendapatkan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak sekitar 2001, banyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di sebagian pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang meliputi (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Sebagian dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dijelaskan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : p2k.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dan sebagainya. Page 12Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS mempersiapkan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS mempersiapkan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan melakukan pekerjaan dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih menentukan untuk memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya yaitu DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih diketahui oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini sedang tidak kekurangan - sebagian akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan tidak berat sebelah secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi sebagian keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin berkomunikasi dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa menukar alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Sebagian RFC terkini telah memproposikan sebagian tambahan dari protokol inti DNS. Teori melakukan pekerjaan DNSPara Pemain IntiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ...
Pengertian sebagian bidang dari nama domainSebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bidang atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang memasarkan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha mendapatkan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas bagian ini. Andaikan tidak kekurangan aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berkeinginan keterangan ke DNS recursor lokal.
Bagian ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 kenal alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada permulaan bagian, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari bagian pendaftaran sebuah nama domain (dan sebagian waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server diketahui sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang tidak kekurangan, berusaha mendapatkan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha mendapatkan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dipercakapkan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena banyak permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang merumuskan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu yang belakang sekali suatu peristiwa penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, yang belakang sekali menukar alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa tidak kekurangan (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berkesudahan sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan keaktifan yang memohon pencarian DNS (umumnya, nyaris semua keaktifan yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang tidak kekurangan di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki konten pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang tidak kekurangan di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk banyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan mempersiapkan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti bagian yang dipercakapkan di Teori DNS, tidak berat sebelah mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang memohon pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang yang belakang sekali dari kerumitan ini, sebagian aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi sebagian fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS mengandung permintaan UDP tunggal dari klien yang dimasuki oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi lebih 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSSebagian kumpulan penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang diketahui (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah sebagian bahasa untuk memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk persoalan ini, dan sebagian registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSSebagian jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berpandangan DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketetapan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal diketahui sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha mendapatkan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID. Namun, sebagian pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha mendapatkan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak sekitar 2001, banyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di sebagian pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang meliputi (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Sebagian dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dijelaskan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : p2k.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dan sebagainya. Page 13Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS mempersiapkan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS mempersiapkan pelayanan yang cukup penting untuk Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan melakukan pekerjaan dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih menentukan untuk memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya yaitu DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih diketahui oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini sedang tidak kekurangan - sebagian akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan tidak berat sebelah secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi sebagian keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin berkomunikasi dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa menukar alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Sebagian RFC terkini telah memproposikan sebagian tambahan dari protokol inti DNS. Teori melakukan pekerjaan DNSPara Pemain IntiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ...
Pengertian sebagian bidang dari nama domainSebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bidang atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang memasarkan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha mendapatkan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas bagian ini. Andaikan tidak kekurangan aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berkeinginan keterangan ke DNS recursor lokal.
Bagian ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 kenal alamat IP mana yang diberikan untuk domain wikipedia.org?" Pada permulaan bagian, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif untuk top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari bagian pendaftaran sebuah nama domain (dan sebagian waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server diketahui sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang tidak kekurangan, berusaha mendapatkan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS untuk menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha mendapatkan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dipercakapkan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena banyak permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menginginkan penyediaan mekanisme yang bisa mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache untuk jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang merumuskan periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS untuk informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu yang belakang sekali suatu peristiwa penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam untuk host www.wikipedia.org, yang belakang sekali menukar alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa tidak kekurangan (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang bisa didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berkesudahan sesudah waktu maksimum yang telah ditentukan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dan lain-lain dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user melakukan keaktifan yang memohon pencarian DNS (umumnya, nyaris semua keaktifan yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang tidak kekurangan di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki konten pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang tidak kekurangan di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Untuk banyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan mempersiapkan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP untuk melakukan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem untuk memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah ditentukan. Server nama ini akan mengikuti bagian yang dipercakapkan di Teori DNS, tidak berat sebelah mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache untuk penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang memohon pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang yang belakang sekali dari kerumitan ini, sebagian aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu untuk mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan untuk melakukan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi sebagian fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 untuk melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS mengandung permintaan UDP tunggal dari klien yang dimasuki oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP ikut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi lebih 512 byte, atau untuk pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSSebagian kumpulan penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang diketahui (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah sebagian bahasa untuk memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid untuk DNS, sebagai bentuk penyelesaian untuk persoalan ini, dan sebagian registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSSebagian jenis perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berpandangan DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Sebagian akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketetapan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal diketahui sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap untuk pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha mendapatkan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS untuk nama domain .ID. Namun, sebagian pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Untuk nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha mendapatkan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak sekitar 2001, banyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di sebagian pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif untuk menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang meliputi (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Sebagian dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dijelaskan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang untuk mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : p2k.kurikulum.org, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, sepakbola.biz, dan sebagainya. Page 14Cerminan satelit GPS di orbit Sistem Pemosisi Global [1] (bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) yaitu sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan pertolongan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini memanfaatkan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS selang lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya yaitu NAVSTAR GPS (kesalahan umum yaitu bahwa NAVSTAR yaitu sebuah singkatan, ini yaitu noda, NAVSTAR yaitu nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[2] Kelompok satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Tingkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini semakin kurang US$750 juta per tahun,[3] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking yaitu teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam susunan peta digital. Metode KerjaSistem ini memanfaatkan sejumlah satelit yang sah di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Sah tiga bidang penting dari sistim ini, yaitu bidang kontrol, bidang angkasa, dan bidang pengguna. Bidang Angkasa Sah dua macam gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit kebanyakan, yang pertama semakin dikenali dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum. Bidang Pengguna Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kelompok satelit tersebut, alat navigasi akan memperagakan perhitungan-perhitungan, dan hasil beristirahat yaitu koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak banyak sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan semakin tepat. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang semakin dikenali dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3 meter, artiannya posisi sebenarnya dapat sah dimana saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan dijadikan semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi yang dapat dicapainya. Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini semakin sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi daya sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan berpihak kepada yang benar, maka ketika memanfaatkan alat, penting sekali untuk memperhatikan lebar langit yang dapat dilihat. Penjelasan sinyal satelit terhadap kondisi geografi Ketika alat sah disebuah lembah yang dalam (misal, akurasi 15 meter), maka tingkat akurasinya akan jauh semakin rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di padang rumput atau puncak gunung, banyak satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan jauh semakin banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan menanti dapat memanfaatkan alat navigasi ini di dalam sebuah gua. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Penjelasan tampilan layar GPS tentang sinyal satelit Banyak satelit beserta daya sinyal yang dapat diakses oleh alat navigasi dapat di lihat pada layar alat tersebut. Hampir semua alat navigasi berbasis satelit dapat menampilkan data tentang satelit yang terhubung dengan alat, lokasi satelit, serta daya sinyalnya. AntenaSah dua macam antena bawaan alat navigasi yang paling sering dijumpai, yaitu macam Patch dan Quad Helix. Macam Patch, susunannya gepeng sedangkan quad helix susunannya seperti tabung. Tentunya keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Pada pemakaian sehari-hari, banyak sekali faktor yang memengaruhi fungsinya. Alat navigasi yang memiliki antena patch, akan semakin berpihak kepada yang benar penerimaan sinyalnya bila alat dipegang mendatar sejajar dengan bumi. Sedangkan alat yang memiliki antena Quad helix, akan semakin berpihak kepada yang benar bila dipegang tegak lurus, bidang atas kearah langit. Untuk memastikan, periksalah spesifikasi antena alat navigasi. Pada pemakaian sehari-hari, seringkali diperlukan antena eksternal, contohnya, pemakaian di dalam kendaraan roda empat. Sah beberapa macam antena eksternal yang dapat dipilih. Perlu diingat bahwa tidak semua tipe alat navigasi mempunyai slot untuk antenna eksternal.
Perlu diingat bahwa koordinat yang ditampilkan oleh alat navigasi yaitu koordinat posisi antena eksternal. Jadi, penempatan antena eksternal juga perlu diperhatikan. DGPSDGPS (Differential Global Positioning System) yaitu sebuah sistem atau metode untuk meningkatkan GPS, dengan memanfaatkan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan mengisikannya kedalam lebih kurang, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh karena memanfaatkan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang lebar. Walaupun mempunyai perbedaan dalam metode kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System) secara umum dapat dibicarakan yaitu DGPS yang memanfaatkan satelit. Cakupan areanya jauh semakin lebar dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Sah beberapa SBAS yang selama ini dikenali, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS (Multi-functional Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS oleh Uni Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya, artiannya alat navigasi yang dapat memanfaatkan noda satu sistim, akan dapat memanfaatkan kedua sistem lainnya juga. Pada saat ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia. Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang berfungsi berpihak kepada yang benar, dapat meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan peningkatan yang dapat dicapai oleh SBAS. Secara umum, dapat dibagi dijadikan dua bidang akbar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post processing (setelah perkara selesai)”. Maksud dari ‘real time’ yaitu alat navigasi yang memanfaatkan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan ‘post processing’ maksudnya yaitu data yang dikumpulkan oleh alat navigasi di ronde ulang dengan memanfaatkan data dari stasiun darat DGPS. Sah banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk hal ini, berpihak kepada yang benar versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung memanfaatkannya melalui internet. Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang dipancarkan berisikan koreksi untuk wilayah dimana kita memanfaatkan alat navigasi. Bila tidak berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan akurasi. Beberapa pengertian istilah
Banyak sekali macam alat navigasi yang disediakan oleh pasar, dari bermacam macam pabrik hingga bermacam macam fitur yang disediakan. Hal ini dapat membuat seorang pemula dijadikan bingung dalam menentukan. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya pengguna yang dapat memilihnya. Orang lain hanya dapat memberikan informasi atau berbagi pengalaman saja. MengapaSupaya tidak noda dalam menentukan, tanyakan pada diri sendiri 'Mengapa berhasrat memperagakan pembelian alat navigasi berbasis satelit?'. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan perkara sehari-hari apa saja yang mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini. Apakah sering bepergian, atau memancing, atau mendaki gunung, dsb. Susunan perkara mengadakan komunikasi sempit dengan macam alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat navigasi yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor kebanyakan tidak dilengkapi dengan kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika memancing dilaut.HargaBerapa akbar biaya yang rela dikeluarkan untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang diperlukan untuk memperagakan pembelian alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga adalah unsur terpenting ketika memilih. Bila memanfaatkan sistim A-GPS, maka akan sah biaya tambahan untuk transfer data.Layar Alat NavigasiPerlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat navigasi. Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan bagi pemula untuk tetap memanfaatkan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki sehingga akan jauh mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon genggam atau PDA mempunyai ukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran juga banyak yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki layar mempunyai ukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk menampilkan peta? Berapa akbar layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang dengan kehadiran layar berwarna akan menambah kenyamanan dalam memanfaatkan alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada layar dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan tidak teringat, makin akbar ukuran layar, maka akan makin rentan pecah ketika digunakan dalam perkara.Alat terpisahBanyak telpon genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah diperlukan alat terpisah atau dapat memanfaatkan telpon genggam? Bagi orang yang jarang sekali keluar kota, atau jarang sekali memperagakan perkara outdoor, mungkin memanfaatkan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah cukup. Bila berhasrat memanfaatkan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya. Menurut pengalaman, program Garmin Mobile XT yaitu program yang paling mudah dan nyaman digunakan. Gagasan paling utama yaitu mudah mendapatkan peta versi gratis, dan tidak selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth, yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah layar PDA atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman untuk melihat peta. Bagaimana bila memanfaatkan sistim A-GPS?Kapasitas PenyimpananMasing-masing alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang akbar tentunya dapat menampung semakin banyak data. Tetapi tidak semua pengguna memerlukan hal ini, kebanyakan diperlukan ketika memperagakan perjalanan jauh atau lama, dimana tidak memungkinkan untuk memindahkan data kedalam komputer. Tetapi bila alat memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang mempunyai ukuran akbar ataupun menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat digunakan alat tersebut. Periksa juga data apa saja yang dapat disimpankan, dan apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat navigasi dapat memperagakan ini.Daya tahan batereDaya tahan batere perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke kawasan yang sulit mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa batere cadangan ataupun solar charger (menggunakan matahari).SusunanAlat navigasi yang tersedia di pasaran memiliki berbagai susunan. Periksalah apakah anda menyukai susunannya. Cobalah untuk memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya. Alat yang terasa licin atau tidak dapat dipegang secara mantap, tentunya dapat menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk menekan-nekan tombol yang sah, apakah mudah dalam penggunaan.Tahan cairanApakah diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan untuk perkara outdoor, mungkin fasilitas ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung diatas cairan mungkin diperlukan bila banyak memperagakan perkara yang mengadakan komunikasi dengan sungai atau laut. Jangan tidak teringat bahwa kantung plastic juga dapat digunakan untuk melindungi alat dari cairan.AkurasiAlat-alat navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi yanag hampir sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi perkara survey memiliki tingkat akurasi yang mengagumkan, tetapi macam ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi yang 10 meter (<10 meter) sudah cukup untuk digunakan sehari-hari. Tentu saja, makin tinggi akurasi yang dapat dicapai, makin berpihak kepada yang benar.Program dan PetaPeriksalah program-program apa saja yang diikutkan pada paket penjualan, dan program lain yang dapat digunakan dengan alat navigasi tersebut. Periksalah apakah harus memanfaatkan peta yang dijual khusus untuk alat tersebut atau dapat digunakan peta lainnya. Hingga saat buku ini ditulis, hanya produk Garmin yang paling mudah untuk mendapatkan peta versi gratis dan paling banyak program gratis yang tersedia.AntenaDua macam antenna yang paling sering dijumpai yaitu jenid double helix dan patch. Dalam penggunaan sehari-hari, sulit sekali dibedakan mana yang semakin berpihak kepada yang benar. Bertanyalah pada yang sering memanfaatkan masing-masing antenna tersebut. Tetapi pertanyaan yang semakin berfaedah yaitu, apakah diperlukan antenna tambahan. Bila akan digunakan di dalam mobil, antenna tambahan akan sangat berfaedah, terutama bila mobil dilengkapi dengan kaca film yang berisi metal.Fasilitas lainnyaBagaimana dengan beberapa fitur lainnya, apakah memang diperlukan alat navigasi berbasis satelit dengan:
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas akan mengurangi pilihan alat navigasi berbasis satelit yang dapat dibeli/digunakan, dan beristirahat memberikan beberapa kemungkinan untuk dipilih. Setelah ini, maka hanya anda yang dapat memutuskan alat terbaik bagi anda. POI TourguideYang dimaksudkan dengan istilah ini yaitu penggabungan selang POI biasa dengan gambar, text, suara, dan alarm proximity. Ketika alat navigasi berbasis satelit memasuki jarak yangtelah diatur pada alarm proximity dari sebuah POI, maka alat navigasi berbasis satelit secara otomatis akan menampilkan foto beserta tulisan, dan mengeluarkan suara. Kelompok POI tourguide ditambah dengan rute yang sudah dipastikan dapat dijadikan pemandu tur selama perjalanan. Tetapi bila peta yang digunakan selisih, maka rute yang ditunjukkan oleh alat navigasi kemungkinan akan selisih. POI tourguide hanya dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi berbasis satelit produk garmin tertentu, yaitu seri nuvi yang memiliki kemampuan MP3, Zumo,street pilot c550, c580, 2730, 2820, 7200, 7500. Fasilitas gratis online disediakan oleh GeoTourGuide (http://www.geotourguide.com), dan Geovative Solutions (http://www.geovative.com). Beberapa program versi gratis juga mempunyai, Tourguide Editor dapat diunduh dari http://www.javawa.nl/tourguide.html, yang tersedia untuk beberapa sistim operasi komputer. Program Mapsource juga dapat digunakan untuk membuat POI Tourguide, demikian pula bermacam macam XML editor yang tersedia di internet. Dari semua metode gratis yang sah, paling mudah memanfaatkan program Extra POI Editor yang dapat diunduh dari http://turboccc.wikispaces.com/Extra_POI_Editor. Kegunaan
Sistem lainArtikel utama: Sistem navigasi satelitSistem navigasi satelit lainnya yang sedang dikembangkan oleh negara lain adalah: Peranan alat navigasi pada dunia kesehatan penduduk tidak terlepas dari penggunaan GIS (Geographical Information System), atau istilah umumnya yaitu pemetaan. Bila digunakan pada aspek kesehatan, kedua hal ini mengadakan komunikasi sempit dengan sistim informasi kesehatan dalam artian lebar. Penggunaannya dalam dunia kesehatan penduduk bertujuan untuk membantu memberikan informasi sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya semakin mudah dan akurat. Pengambil keputusan disini tidak selalu artiannya bentuk administratif kepemerintahan, tetapi juga dapat artiannya kelompok penduduk dan individu. Bila pengambil keputusan tidak memanfaatkan informasi yang diberikan, maka perkara ini hanyalah membuang waktu, tenaga, dan dana. Saat ini, sudah banyak pihak yang menggunakaan alat navigasi berbasis satelit dan pemetaan dalam merencanakan, memutuskan, melaksanakan, dan evaluasi program – program berbasis penduduk. Yang paling sering memakai yaitu Lembaga Swadaya Penduduk (LSM) berpihak kepada yang benar internasional maupun nasional, dalam program-program pengendalian bencana. Pemakaian dibidang kesehatan di Indonesia masih sangat sedikit sekali, dapat dibicarakan hampir tidak sah. Masalah terbesar yaitu biaya dan sumber daya yang tersedia, sehingga jarang sekali pihak yang tertarik untuk menjadi semakin mengembangnya. Seandainya sudah tersedia, pengetahuan tentang arti informasi yang didapatkan juga masih meragukan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Seberapa pentingkah arti yang didapatkan? Pertanyaan ini dijadikan sentral karena walaupun informasi dari pemetaan tidak tersedia, semua perkara selama ini tetap dapat dimainkan. Benar, tanpa informasi dari hasil pemetaanpun, program-program kesehatan penduduk dapat dimainkan. Tetapi, bagaimana dengan ‘waktu’ yang diperlukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan? Dan apakah dapat semakin dipercepat bila keputusan yang diambil semakin tepat sasaran? Disinilah letak fungsi utama dari sistim informasi kesehatan, sistim ini seharusnya dapat memberikan informasi yang diperlukan, sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya dengan berpihak kepada yang benar. Kealpaan yang sama tidak perlu diulang lagi diwaktu yang akan datang. Sebagai contoh, wabah penyakit yang sama tidak dituntaskan dengan metode yang sama dari tahun ke tahun, sehingga beristirahat dijadikan wabah rutin. Pemetaan beserta penggunaan alat navigasi berbasis satelit adalah sebuah bidang dari keseluruhan sistim informasi kesehatan. Tanpa didukung oleh bagian-bagian lainnya, maka arti yang didapatkan tidak akan maksimal. Semakin lanjut, bila keputusan yang dibentuk tidak sah hubungannya dengan informasi yang didapatkan, maka fungsi sistim informasi dijadikan hilang. Macam informasi yang dapat ditampilkan tergantung pada data yang dibawa masuk kedalam sistim pemetaan ini. Sistim pemetaan ini dapat memadukan data angka (berupa statistic, hasil survey, laporan bulanan, dan sebagainya) dari sistim informasi kesehatan dengan peta visual. Sehingga dapat dilihat secara makro maupun mikro. Sebagai contoh, pada gambar disebelah kanan, terlihat cerminan tempat-tempat penyedia pelayanan pengobatan penyakit TBC di Negara Zambia pada tahun 2004 yang diambil dari materi WHO (World Health Organization). Informasi yang akan ditampilkan akan menyerupai informasi ini, yang tidak akan mempunyai artian bila tidak disertai ‘cerita’ dan dihadiri dengan analisa. Misalnya, dari peta ini dapat terlihat bahwa cakupan pelayanan belum dapat menjangkau seluruh area dengan merata. Informasi ini dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Cakupan pemetaan tidak harus dalam area yang lebar, tetapi dapat digunakan untuk area yang kecil, misalnya sebuah desa. Peta pada contoh diatas juga terdiri dari gabungan area-area yang semakin kecil, yang dapat dipilih untuk ditampilkan pada layar. Macam informasi visual seperti diatas tidaklah mutlak harus tersedia, karena analisa dapat dimainkan dengan memanfaatkan angka-angka yang terdapat pada sistim informasi kesehatan. Jadi, fungsi utama dari pemetaan diatas yaitu untuk menggampangkan pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi yang sah. Dengan demikianlah keadaanya informasi visual seperti ini, maka pengguna dapat semakin mudah untuk melihat situasi dan kondisi yang sah. Langkah selanjutnya tetap sah pada pengambil keputusan. WHO sudah menyediakan program gratis untuk keperluan pemetaan ini, yang nantinya akan dapat digunakan bersama dengan program survey (juga gratis) mereka. Program ini dapat diunduh gratis dari http://www.who.int/health_mapping/tools/healthmapper/en/index.html. Semakin lanjut lagi, pada situs WHO, hasil pemetaan ini dapat disatukan dengan negara-negara lain secara online. Tentu saja hanya Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dapat memperagakannya untuk wilayah Republik Indonesia. Hasil pemetaan dari seluruh dunia dapat dilihat pada alamat: http://www.who.int/health_mapping/tools/globalatlas/en/index.html. Referensi
Lihat pulaSumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 15Cerminan satelit GPS di orbit Sistem Pemosisi Global [1] (bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) yaitu sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan pertolongan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini memanfaatkan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS selang lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya yaitu NAVSTAR GPS (kesalahan umum yaitu bahwa NAVSTAR yaitu sebuah singkatan, ini yaitu salah, NAVSTAR yaitu nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[2] Kelompok satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Tingkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini semakin kurang US$750 juta per tahun,[3] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking yaitu teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam susunan peta digital. Metode KerjaSistem ini memanfaatkan sejumlah satelit yang sah di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Sah tiga bidang penting dari sistim ini, yaitu bidang kontrol, bidang angkasa, dan bidang pengguna. Bidang Angkasa Sah dua macam gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit kebanyakan, yang pertama semakin dikenali dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum. Bidang Pengguna Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kelompok satelit tersebut, alat navigasi akan memperagakan perhitungan-perhitungan, dan hasil beristirahat yaitu koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak banyak sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan semakin tepat. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang semakin dikenali dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3 meter, artiannya posisi sebenarnya dapat sah dimana saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan dijadikan semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi yang dapat dicapainya. Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini semakin sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi daya sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan berpihak kepada yang benar, maka ketika memanfaatkan alat, penting sekali untuk memperhatikan lebar langit yang dapat dilihat. Penjelasan sinyal satelit terhadap kondisi geografi Ketika alat sah disebuah lembah yang dalam (misal, akurasi 15 meter), maka tingkat akurasinya akan jauh semakin rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di padang rumput atau puncak gunung, banyak satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan jauh semakin banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan menanti dapat memanfaatkan alat navigasi ini di dalam sebuah gua. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Penjelasan tampilan layar GPS tentang sinyal satelit Banyak satelit beserta daya sinyal yang dapat diakses oleh alat navigasi dapat di lihat pada layar alat tersebut. Hampir semua alat navigasi berbasis satelit dapat menampilkan data tentang satelit yang terhubung dengan alat, lokasi satelit, serta daya sinyalnya. AntenaSah dua macam antena bawaan alat navigasi yang paling sering dijumpai, yaitu macam Patch dan Quad Helix. Macam Patch, susunannya gepeng sedangkan quad helix susunannya seperti tabung. Tentunya keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Pada pemakaian sehari-hari, banyak sekali faktor yang memengaruhi fungsinya. Alat navigasi yang memiliki antena patch, akan semakin berpihak kepada yang benar penerimaan sinyalnya bila alat dipegang mendatar sejajar dengan bumi. Sedangkan alat yang memiliki antena Quad helix, akan semakin berpihak kepada yang benar bila dipegang tegak lurus, bidang atas kearah langit. Untuk memastikan, periksalah spesifikasi antena alat navigasi. Pada pemakaian sehari-hari, seringkali diperlukan antena eksternal, contohnya, pemakaian di dalam kendaraan roda empat. Sah beberapa macam antena eksternal yang dapat dipilih. Perlu diingat bahwa tidak semua tipe alat navigasi mempunyai slot untuk antenna eksternal.
Perlu diingat bahwa koordinat yang ditampilkan oleh alat navigasi yaitu koordinat posisi antena eksternal. Jadi, penempatan antena eksternal juga perlu diperhatikan. DGPSDGPS (Differential Global Positioning System) yaitu sebuah sistem atau metode untuk meningkatkan GPS, dengan memanfaatkan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan mengisikannya kedalam lebih kurang, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh karena memanfaatkan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang lebar. Walaupun mempunyai perbedaan dalam metode kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System) secara umum dapat dibicarakan yaitu DGPS yang memanfaatkan satelit. Cakupan areanya jauh semakin lebar dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Sah beberapa SBAS yang selama ini dikenali, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS (Multi-functional Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS oleh Uni Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya, artiannya alat navigasi yang dapat memanfaatkan salah satu sistim, akan dapat memanfaatkan kedua sistem lainnya juga. Pada saat ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia. Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang berfungsi berpihak kepada yang benar, dapat meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan peningkatan yang dapat dicapai oleh SBAS. Secara umum, dapat dibagi dijadikan dua bidang akbar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post processing (setelah perkara selesai)”. Maksud dari ‘real time’ yaitu alat navigasi yang memanfaatkan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan ‘post processing’ maksudnya yaitu data yang dikumpulkan oleh alat navigasi di ronde ulang dengan memanfaatkan data dari stasiun darat DGPS. Sah banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk hal ini, berpihak kepada yang benar versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung memanfaatkannya melalui internet. Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang dipancarkan berisikan koreksi untuk wilayah dimana kita memanfaatkan alat navigasi. Bila tidak berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan akurasi. Beberapa pengertian istilah
Banyak sekali macam alat navigasi yang disediakan oleh pasar, dari bermacam macam pabrik hingga bermacam macam fitur yang disediakan. Hal ini dapat membuat seorang pemula dijadikan bingung dalam menentukan. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya pengguna yang dapat memilihnya. Orang lain hanya dapat memberikan informasi atau berbagi pengalaman saja. MengapaSupaya tidak salah dalam menentukan, tanyakan pada diri sendiri 'Mengapa berhasrat memperagakan pembelian alat navigasi berbasis satelit?'. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan perkara sehari-hari apa saja yang mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini. Apakah sering bepergian, atau memancing, atau mendaki gunung, dsb. Susunan perkara mengadakan komunikasi sempit dengan macam alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat navigasi yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor kebanyakan tidak dilengkapi dengan kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika memancing dilaut.HargaBerapa akbar biaya yang rela dikeluarkan untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang diperlukan untuk memperagakan pembelian alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga adalah unsur terpenting ketika memilih. Bila memanfaatkan sistim A-GPS, maka akan sah biaya tambahan untuk transfer data.Layar Alat NavigasiPerlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat navigasi. Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan bagi pemula untuk tetap memanfaatkan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki sehingga akan jauh mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon genggam atau PDA mempunyai ukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran juga banyak yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki layar mempunyai ukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk menampilkan peta? Berapa akbar layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang dengan kehadiran layar berwarna akan menambah kenyamanan dalam memanfaatkan alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada layar dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan tidak teringat, makin akbar ukuran layar, maka akan makin rentan pecah ketika digunakan dalam perkara.Alat terpisahBanyak telpon genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah diperlukan alat terpisah atau dapat memanfaatkan telpon genggam? Bagi orang yang jarang sekali keluar kota, atau jarang sekali memperagakan perkara outdoor, mungkin memanfaatkan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah cukup. Bila berhasrat memanfaatkan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya. Menurut pengalaman, program Garmin Mobile XT yaitu program yang paling mudah dan nyaman digunakan. Gagasan paling utama yaitu mudah mendapatkan peta versi gratis, dan tidak selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth, yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah layar PDA atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman untuk melihat peta. Bagaimana bila memanfaatkan sistim A-GPS?Kapasitas PenyimpananMasing-masing alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang akbar tentunya dapat menampung semakin banyak data. Tetapi tidak semua pengguna memerlukan hal ini, kebanyakan diperlukan ketika memperagakan perjalanan jauh atau lama, dimana tidak memungkinkan untuk memindahkan data kedalam komputer. Tetapi bila alat memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang mempunyai ukuran akbar ataupun menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat digunakan alat tersebut. Periksa juga data apa saja yang dapat disimpankan, dan apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat navigasi dapat memperagakan ini.Daya tahan batereDaya tahan batere perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke kawasan yang sulit mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa batere cadangan ataupun solar charger (menggunakan matahari).SusunanAlat navigasi yang tersedia di pasaran memiliki berbagai susunan. Periksalah apakah anda menyukai susunannya. Cobalah untuk memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya. Alat yang terasa licin atau tidak dapat dipegang secara mantap, tentunya dapat menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk menekan-nekan tombol yang sah, apakah mudah dalam penggunaan.Tahan cairanApakah diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan untuk perkara outdoor, mungkin fasilitas ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung diatas cairan mungkin diperlukan bila banyak memperagakan perkara yang mengadakan komunikasi dengan sungai atau laut. Jangan tidak teringat bahwa kantung plastic juga dapat digunakan untuk melindungi alat dari cairan.AkurasiAlat-alat navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi yanag hampir sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi perkara survey memiliki tingkat akurasi yang mengagumkan, tetapi macam ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi yang 10 meter (<10 meter) sudah cukup untuk digunakan sehari-hari. Tentu saja, makin tinggi akurasi yang dapat dicapai, makin berpihak kepada yang benar.Program dan PetaPeriksalah program-program apa saja yang diikutkan pada paket penjualan, dan program lain yang dapat digunakan dengan alat navigasi tersebut. Periksalah apakah harus memanfaatkan peta yang dijual khusus untuk alat tersebut atau dapat digunakan peta lainnya. Hingga saat buku ini ditulis, hanya produk Garmin yang paling mudah untuk mendapatkan peta versi gratis dan paling banyak program gratis yang tersedia.AntenaDua macam antenna yang paling sering dijumpai yaitu jenid double helix dan patch. Dalam penggunaan sehari-hari, sulit sekali dibedakan mana yang semakin berpihak kepada yang benar. Bertanyalah pada yang sering memanfaatkan masing-masing antenna tersebut. Tetapi pertanyaan yang semakin berfaedah yaitu, apakah diperlukan antenna tambahan. Bila akan digunakan di dalam mobil, antenna tambahan akan sangat berfaedah, terutama bila mobil dilengkapi dengan kaca film yang berisi metal.Fasilitas lainnyaBagaimana dengan beberapa fitur lainnya, apakah memang diperlukan alat navigasi berbasis satelit dengan:
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas akan mengurangi pilihan alat navigasi berbasis satelit yang dapat dibeli/digunakan, dan beristirahat memberikan beberapa kemungkinan untuk dipilih. Setelah ini, maka hanya anda yang dapat memutuskan alat terbaik bagi anda. POI TourguideYang dimaksudkan dengan istilah ini yaitu penggabungan selang POI biasa dengan gambar, text, suara, dan alarm proximity. Ketika alat navigasi berbasis satelit memasuki jarak yangtelah diatur pada alarm proximity dari sebuah POI, maka alat navigasi berbasis satelit secara otomatis akan menampilkan foto beserta tulisan, dan mengeluarkan suara. Kelompok POI tourguide ditambah dengan rute yang sudah dipastikan dapat dijadikan pemandu tur selama perjalanan. Tetapi bila peta yang digunakan selisih, maka rute yang ditunjukkan oleh alat navigasi kemungkinan akan selisih. POI tourguide hanya dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi berbasis satelit produk garmin tertentu, yaitu seri nuvi yang memiliki kemampuan MP3, Zumo,street pilot c550, c580, 2730, 2820, 7200, 7500. Fasilitas gratis online disediakan oleh GeoTourGuide (http://www.geotourguide.com), dan Geovative Solutions (http://www.geovative.com). Beberapa program versi gratis juga mempunyai, Tourguide Editor dapat diunduh dari http://www.javawa.nl/tourguide.html, yang tersedia untuk beberapa sistim operasi komputer. Program Mapsource juga dapat digunakan untuk membuat POI Tourguide, demikian pula bermacam macam XML editor yang tersedia di internet. Dari semua metode gratis yang sah, paling mudah memanfaatkan program Extra POI Editor yang dapat diunduh dari http://turboccc.wikispaces.com/Extra_POI_Editor. Kegunaan
Sistem lainArtikel utama: Sistem navigasi satelitSistem navigasi satelit lainnya yang sedang dikembangkan oleh negara lain adalah: Peranan alat navigasi pada dunia kesehatan penduduk tidak terlepas dari penggunaan GIS (Geographical Information System), atau istilah umumnya yaitu pemetaan. Bila digunakan pada aspek kesehatan, kedua hal ini mengadakan komunikasi sempit dengan sistim informasi kesehatan dalam artian lebar. Penggunaannya dalam dunia kesehatan penduduk bertujuan untuk membantu memberikan informasi sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya semakin mudah dan akurat. Pengambil keputusan disini tidak selalu artiannya bentuk administratif kepemerintahan, tetapi juga dapat artiannya kelompok penduduk dan individu. Bila pengambil keputusan tidak memanfaatkan informasi yang diberikan, maka perkara ini hanyalah membuang waktu, tenaga, dan dana. Saat ini, sudah banyak pihak yang menggunakaan alat navigasi berbasis satelit dan pemetaan dalam merencanakan, memutuskan, melaksanakan, dan evaluasi program – program berbasis penduduk. Yang paling sering memakai yaitu Lembaga Swadaya Penduduk (LSM) berpihak kepada yang benar internasional maupun nasional, dalam program-program pengendalian bencana. Pemakaian dibidang kesehatan di Indonesia masih sangat sedikit sekali, dapat dibicarakan hampir tidak sah. Masalah terbesar yaitu biaya dan sumber daya yang tersedia, sehingga jarang sekali pihak yang tertarik untuk menjadi semakin mengembangnya. Seandainya sudah tersedia, pengetahuan tentang arti informasi yang didapatkan juga masih meragukan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Seberapa pentingkah arti yang didapatkan? Pertanyaan ini dijadikan sentral karena walaupun informasi dari pemetaan tidak tersedia, semua perkara selama ini tetap dapat dimainkan. Benar, tanpa informasi dari hasil pemetaanpun, program-program kesehatan penduduk dapat dimainkan. Tetapi, bagaimana dengan ‘waktu’ yang diperlukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan? Dan apakah dapat semakin dipercepat bila keputusan yang diambil semakin tepat sasaran? Disinilah letak fungsi utama dari sistim informasi kesehatan, sistim ini seharusnya dapat memberikan informasi yang diperlukan, sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya dengan berpihak kepada yang benar. Kealpaan yang sama tidak perlu diulang lagi diwaktu yang akan datang. Sebagai contoh, wabah penyakit yang sama tidak dituntaskan dengan metode yang sama dari tahun ke tahun, sehingga beristirahat dijadikan wabah rutin. Pemetaan beserta penggunaan alat navigasi berbasis satelit adalah sebuah bidang dari keseluruhan sistim informasi kesehatan. Tanpa didukung oleh bagian-bagian lainnya, maka arti yang didapatkan tidak akan maksimal. Semakin lanjut, bila keputusan yang dibentuk tidak sah hubungannya dengan informasi yang didapatkan, maka fungsi sistim informasi dijadikan hilang. Macam informasi yang dapat ditampilkan tergantung pada data yang dibawa masuk kedalam sistim pemetaan ini. Sistim pemetaan ini dapat memadukan data angka (berupa statistic, hasil survey, laporan bulanan, dan sebagainya) dari sistim informasi kesehatan dengan peta visual. Sehingga dapat dilihat secara makro maupun mikro. Sebagai contoh, pada gambar disebelah kanan, terlihat cerminan tempat-tempat penyedia pelayanan pengobatan penyakit TBC di Negara Zambia pada tahun 2004 yang diambil dari materi WHO (World Health Organization). Informasi yang akan ditampilkan akan menyerupai informasi ini, yang tidak akan mempunyai artian bila tidak disertai ‘cerita’ dan dihadiri dengan analisa. Misalnya, dari peta ini dapat terlihat bahwa cakupan pelayanan belum dapat menjangkau seluruh area dengan merata. Informasi ini dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Cakupan pemetaan tidak harus dalam area yang lebar, tetapi dapat digunakan untuk area yang kecil, misalnya sebuah desa. Peta pada contoh diatas juga terdiri dari gabungan area-area yang semakin kecil, yang dapat dipilih untuk ditampilkan pada layar. Macam informasi visual seperti diatas tidaklah mutlak harus tersedia, karena analisa dapat dimainkan dengan memanfaatkan angka-angka yang terdapat pada sistim informasi kesehatan. Jadi, fungsi utama dari pemetaan diatas yaitu untuk menggampangkan pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi yang sah. Dengan demikianlah keadaanya informasi visual seperti ini, maka pengguna dapat semakin mudah untuk melihat situasi dan kondisi yang sah. Langkah selanjutnya tetap sah pada pengambil keputusan. WHO sudah menyediakan program gratis untuk keperluan pemetaan ini, yang nantinya akan dapat digunakan bersama dengan program survey (juga gratis) mereka. Program ini dapat diunduh gratis dari http://www.who.int/health_mapping/tools/healthmapper/en/index.html. Semakin lanjut lagi, pada situs WHO, hasil pemetaan ini dapat disatukan dengan negara-negara lain secara online. Tentu saja hanya Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dapat memperagakannya untuk wilayah Republik Indonesia. Hasil pemetaan dari seluruh dunia dapat dilihat pada alamat: http://www.who.int/health_mapping/tools/globalatlas/en/index.html. Referensi
Lihat pulaSumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 16Cerminan satelit GPS di orbit Sistem Pemosisi Global [1] (bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) yaitu sistem bagi menentukan letak di permukaan bumi dengan pertolongan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini memanfaatkan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan bagi menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS selang lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya yaitu NAVSTAR GPS (kesalahan umum yaitu bahwa NAVSTAR yaitu sebuah singkatan, ini yaitu noda, NAVSTAR yaitu nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[2] Kumpulan satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Tingkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini lebih kurang US$750 juta per tahun,[3] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking yaitu teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna bagi melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS bagi menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam susunan peta digital. Metode KerjaSistem ini memanfaatkan sejumlah satelit yang sah di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Sah tiga bidang penting dari sistim ini, yaitu bidang kontrol, bidang angkasa, dan bidang pengguna. Bidang Angkasa Sah dua macam gelombang yang saat ini dipakai bagi alat navigasi berbasis satelit kebanyakan, yang pertama lebih dikenali dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan bagi tujuan militer dan bukan bagi umum. Bidang Pengguna Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi akan memperagakan perhitungan-perhitungan, dan hasil berkesudahan yaitu koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang lebih dikenali dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3 meter, artiannya posisi sebenarnya dapat sah dimana saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan dijadikan semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi yang dapat dicapainya. Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini lebih sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi daya sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan berpihak kepada yang benar, maka ketika memanfaatkan alat, penting sekali bagi memperhatikan lebar langit yang dapat dilihat. Penjelasan sinyal satelit terhadap kondisi geografi Ketika alat sah disebuah lembah yang dalam (misal, akurasi 15 meter), maka tingkat akurasinya akan jauh lebih rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di padang rumput atau puncak gunung, jumlah satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan jauh lebih banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan menanti dapat memanfaatkan alat navigasi ini di dalam sebuah gua. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Penjelasan tampilan layar GPS tentang sinyal satelit Jumlah satelit beserta daya sinyal yang dapat diakses oleh alat navigasi dapat di lihat pada layar alat tersebut. Hampir semua alat navigasi berbasis satelit dapat menampilkan data tentang satelit yang terhubung dengan alat, lokasi satelit, serta daya sinyalnya. AntenaSah dua macam antena bawaan alat navigasi yang paling sering dijumpai, yaitu macam Patch dan Quad Helix. Macam Patch, susunannya gepeng sedangkan quad helix susunannya seperti tabung. Tentunya keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Pada pemakaian sehari-hari, banyak sekali faktor yang memengaruhi fungsinya. Alat navigasi yang memiliki antena patch, akan lebih berpihak kepada yang benar penerimaan sinyalnya bila alat dipegang mendatar sejajar dengan bumi. Sedangkan alat yang memiliki antena Quad helix, akan lebih berpihak kepada yang benar bila dipegang tegak lurus, bidang atas kearah langit. Bagi memastikan, periksalah spesifikasi antena alat navigasi. Pada pemakaian sehari-hari, seringkali diperlukan antena eksternal, contohnya, pemakaian di dalam kendaraan roda empat. Sah beberapa macam antena eksternal yang dapat dipilih. Perlu diingat bahwa tidak semua tipe alat navigasi mempunyai slot bagi antenna eksternal.
Perlu diingat bahwa koordinat yang ditampilkan oleh alat navigasi yaitu koordinat posisi antena eksternal. Jadi, penempatan antena eksternal juga perlu diperhatikan. DGPSDGPS (Differential Global Positioning System) yaitu sebuah sistem atau metode bagi meningkatkan GPS, dengan memanfaatkan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan mengisikannya kedalam lebih kurang, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh karena memanfaatkan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang lebar. Walaupun mempunyai perbedaan dalam metode kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System) secara umum dapat dibicarakan yaitu DGPS yang memanfaatkan satelit. Cakupan areanya jauh lebih lebar dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Sah beberapa SBAS yang selama ini dikenali, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS (Multi-functional Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS oleh Uni Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya, artiannya alat navigasi yang dapat memanfaatkan noda satu sistim, akan dapat memanfaatkan kedua sistem lainnya juga. Pada saat ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia. Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang berfungsi berpihak kepada yang benar, dapat meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan peningkatan yang dapat dicapai oleh SBAS. Secara umum, dapat dibagi dijadikan dua bidang akbar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post processing (setelah perkara selesai)”. Maksud dari ‘real time’ yaitu alat navigasi yang memanfaatkan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan ‘post processing’ maksudnya yaitu data yang dikumpulkan oleh alat navigasi di ronde ulang dengan memanfaatkan data dari stasiun darat DGPS. Sah banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai bagi hal ini, berpihak kepada yang benar versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung memanfaatkannya melalui internet. Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang dipancarkan berisikan koreksi bagi wilayah dimana kita memanfaatkan alat navigasi. Bila tidak berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan akurasi. Beberapa pengertian istilah
Banyak sekali macam alat navigasi yang diadakan oleh pasar, dari bermacam macam pabrik hingga bermacam macam fitur yang diadakan. Hal ini dapat membuat seorang pemula dijadikan bingung dalam menentukan. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya pengguna yang dapat memilihnya. Orang lain hanya dapat memberikan informasi atau berbagi pengalaman saja. MengapaSupaya tidak noda dalam menentukan, tanyakan pada diri sendiri 'Mengapa berhasrat memperagakan pembelian alat navigasi berbasis satelit?'. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan perkara sehari-hari apa saja yang mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini. Apakah sering bepergian, atau memancing, atau mendaki gunung, dsb. Susunan perkara mengadakan komunikasi sempit dengan macam alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat navigasi yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor kebanyakan tidak dilengkapi dengan kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika memancing dilaut.HargaBerapa akbar biaya yang rela dikeluarkan bagi memiliki alat navigasi ini? Apakah memang diperlukan bagi memperagakan pembelian alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga adalah unsur terpenting ketika memilih. Bila memanfaatkan sistim A-GPS, maka akan sah biaya tambahan bagi transfer data.Layar Alat NavigasiPerlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat navigasi. Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan bagi pemula bagi tetap memanfaatkan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki sehingga akan jauh mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon genggam atau PDA mempunyai ukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran juga banyak yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki layar mempunyai ukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar bagi menampilkan peta? Berapa akbar layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang dengan kehadiran layar berwarna akan menambah kenyamanan dalam memanfaatkan alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada layar dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan tidak teringat, makin akbar ukuran layar, maka akan makin rentan pecah ketika digunakan dalam perkara.Alat terpisahBanyak telpon genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah diperlukan alat terpisah atau dapat memanfaatkan telpon genggam? Bagi orang yang jarang sekali keluar kota, atau jarang sekali memperagakan perkara outdoor, mungkin memanfaatkan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah cukup. Bila berhasrat memanfaatkan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya. Menurut pengalaman, program Garmin Mobile XT yaitu program yang paling mudah dan nyaman digunakan. Gagasan paling utama yaitu mudah mendapatkan peta versi gratis, dan tidak selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth, yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah layar PDA atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman bagi melihat peta. Bagaimana bila memanfaatkan sistim A-GPS?Kapasitas PenyimpananMasing-masing alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang akbar tentunya dapat menampung lebih banyak data. Tetapi tidak semua pengguna memerlukan hal ini, kebanyakan diperlukan ketika memperagakan perjalanan jauh atau lama, dimana tidak memungkinkan bagi memindahkan data kedalam komputer. Tetapi bila alat memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang mempunyai ukuran akbar ataupun menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat digunakan alat tersebut. Periksa juga data apa saja yang dapat disimpan, dan apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat navigasi dapat memperagakan ini.Daya tahan batereDaya tahan batere perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke kawasan yang sulit mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa batere cadangan ataupun solar charger (menggunakan matahari).SusunanAlat navigasi yang tersedia di pasaran memiliki berbagai susunan. Periksalah apakah anda menyukai susunannya. Cobalah bagi memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya. Alat yang terasa licin atau tidak dapat dipegang secara mantap, tentunya dapat menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah bagi menekan-nekan tombol yang sah, apakah mudah dalam penggunaan.Tahan cairanApakah diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan bagi perkara outdoor, mungkin fasilitas ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung diatas cairan mungkin diperlukan bila banyak memperagakan perkara yang mengadakan komunikasi dengan sungai atau laut. Jangan tidak teringat bahwa kantung plastic juga dapat digunakan bagi melindungi alat dari cairan.AkurasiAlat-alat navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi yanag hampir sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi perkara survey memiliki tingkat akurasi yang mengagumkan, tetapi macam ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi yang 10 meter (<10 meter) sudah cukup bagi digunakan sehari-hari. Tentu saja, makin tinggi akurasi yang dapat dicapai, makin berpihak kepada yang benar.Program dan PetaPeriksalah program-program apa saja yang diikutkan pada paket penjualan, dan program lain yang dapat digunakan dengan alat navigasi tersebut. Periksalah apakah harus memanfaatkan peta yang dijual khusus bagi alat tersebut atau dapat digunakan peta lainnya. Hingga saat buku ini ditulis, hanya produk Garmin yang paling mudah bagi mendapatkan peta versi gratis dan paling banyak program gratis yang tersedia.AntenaDua macam antenna yang paling sering dijumpai yaitu jenid double helix dan patch. Dalam penggunaan sehari-hari, sulit sekali dibedakan mana yang lebih berpihak kepada yang benar. Bertanyalah pada yang sering memanfaatkan masing-masing antenna tersebut. Tetapi pertanyaan yang lebih berfaedah yaitu, apakah diperlukan antenna tambahan. Bila akan digunakan di dalam mobil, antenna tambahan akan sangat berfaedah, terutama bila mobil dilengkapi dengan kaca film yang mengandung metal.Fasilitas lainnyaBagaimana dengan beberapa fitur lainnya, apakah memang diperlukan alat navigasi berbasis satelit dengan:
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas akan mengurangi pilihan alat navigasi berbasis satelit yang dapat dibeli/digunakan, dan berkesudahan memberikan beberapa kemungkinan bagi dipilih. Setelah ini, maka hanya anda yang dapat memutuskan alat terbaik bagi anda. POI TourguideYang dimaksudkan dengan istilah ini yaitu penggabungan selang POI biasa dengan gambar, text, suara, dan alarm proximity. Ketika alat navigasi berbasis satelit memasuki jarak yangtelah diatur pada alarm proximity dari sebuah POI, maka alat navigasi berbasis satelit secara otomatis akan menampilkan foto beserta tulisan, dan mengeluarkan suara. Kumpulan POI tourguide ditambah dengan rute yang sudah dipastikan dapat dijadikan pemandu tur selama perjalanan. Tetapi bila peta yang digunakan selisih, maka rute yang ditunjukkan oleh alat navigasi kemungkinan akan selisih. POI tourguide hanya dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi berbasis satelit produk garmin tertentu, yaitu seri nuvi yang memiliki kemampuan MP3, Zumo,street pilot c550, c580, 2730, 2820, 7200, 7500. Fasilitas gratis online diadakan oleh GeoTourGuide (http://www.geotourguide.com), dan Geovative Solutions (http://www.geovative.com). Beberapa program versi gratis juga mempunyai, Tourguide Editor dapat diunduh dari http://www.javawa.nl/tourguide.html, yang tersedia bagi beberapa sistim operasi komputer. Program Mapsource juga dapat digunakan bagi membuat POI Tourguide, demikian pula bermacam macam XML editor yang tersedia di internet. Dari semua metode gratis yang sah, paling mudah memanfaatkan program Extra POI Editor yang dapat diunduh dari http://turboccc.wikispaces.com/Extra_POI_Editor. Kegunaan
Sistem lainArtikel utama: Sistem navigasi satelitSistem navigasi satelit lainnya yang sedang dikembangkan oleh negara lain adalah: Peranan alat navigasi pada dunia kesehatan penduduk tidak terlepas dari penggunaan GIS (Geographical Information System), atau istilah umumnya yaitu pemetaan. Bila digunakan pada aspek kesehatan, kedua hal ini mengadakan komunikasi sempit dengan sistim informasi kesehatan dalam artian lebar. Penggunaannya dalam dunia kesehatan penduduk bertujuan bagi membantu memberikan informasi sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya lebih mudah dan akurat. Pengambil keputusan disini tidak selalu artiannya bentuk administratif kepemerintahan, tetapi juga dapat artiannya kumpulan penduduk dan individu. Bila pengambil keputusan tidak memanfaatkan informasi yang diberikan, maka perkara ini hanyalah membuang waktu, tenaga, dan dana. Saat ini, sudah banyak pihak yang menggunakaan alat navigasi berbasis satelit dan pemetaan dalam merencanakan, memutuskan, melaksanakan, dan evaluasi program – program berbasis penduduk. Yang paling sering memakai yaitu Lembaga Swadaya Penduduk (LSM) berpihak kepada yang benar internasional maupun nasional, dalam program-program pengendalian bencana. Pemakaian dibidang kesehatan di Indonesia masih sangat sedikit sekali, dapat dibicarakan hampir tidak sah. Masalah terbesar yaitu biaya dan sumber daya yang tersedia, sehingga jarang sekali pihak yang tertarik bagi menjadi lebih mengembangnya. Seandainya sudah tersedia, pengetahuan tentang arti informasi yang didapatkan juga masih meragukan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Seberapa pentingkah arti yang didapatkan? Pertanyaan ini dijadikan sentral karena walaupun informasi dari pemetaan tidak tersedia, semua perkara selama ini tetap dapat dilakukan. Benar, tanpa informasi dari hasil pemetaanpun, program-program kesehatan penduduk dapat dilakukan. Tetapi, bagaimana dengan ‘waktu’ yang diperlukan bagi mencapai kondisi yang diinginkan? Dan apakah dapat lebih dipercepat bila keputusan yang diambil lebih tepat sasaran? Disinilah letak fungsi utama dari sistim informasi kesehatan, sistim ini seharusnya dapat memberikan informasi yang diperlukan, sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya dengan berpihak kepada yang benar. Kealpaan yang sama tidak perlu diulang lagi diwaktu yang akan datang. Sebagai contoh, wabah penyakit yang sama tidak disilakan duduk dengan metode yang sama dari tahun ke tahun, sehingga berkesudahan dijadikan wabah rutin. Pemetaan beserta penggunaan alat navigasi berbasis satelit adalah sebuah bidang dari keseluruhan sistim informasi kesehatan. Tanpa didukung oleh bagian-bagian lainnya, maka arti yang didapatkan tidak akan maksimal. Lebih lanjut, bila keputusan yang dibentuk tidak sah hubungannya dengan informasi yang didapatkan, maka fungsi sistim informasi dijadikan hilang. Macam informasi yang dapat ditampilkan tergantung pada data yang dibawa masuk kedalam sistim pemetaan ini. Sistim pemetaan ini dapat memadukan data angka (berupa statistic, hasil survey, laporan bulanan, dan sebagainya) dari sistim informasi kesehatan dengan peta visual. Sehingga dapat dilihat secara makro maupun mikro. Sebagai contoh, pada gambar disebelah kanan, terlihat cerminan tempat-tempat penyedia pelayanan pengobatan penyakit TBC di Negara Zambia pada tahun 2004 yang diambil dari materi WHO (World Health Organization). Informasi yang akan ditampilkan akan menyerupai informasi ini, yang tidak akan mempunyai artian bila tidak disertai ‘cerita’ dan dihadiri dengan analisa. Misalnya, dari peta ini dapat terlihat bahwa cakupan pelayanan belum dapat menjangkau seluruh area dengan merata. Informasi ini dapat digunakan oleh pengambil keputusan bagi membetulkan kondisi tersebut. Cakupan pemetaan tidak harus dalam area yang lebar, tetapi dapat digunakan bagi area yang kecil, misalnya sebuah desa. Peta pada contoh diatas juga terdiri dari gabungan area-area yang lebih kecil, yang dapat dipilih bagi ditampilkan pada layar. Macam informasi visual seperti diatas tidaklah mutlak harus tersedia, karena analisa dapat dilakukan dengan memanfaatkan angka-angka yang terdapat pada sistim informasi kesehatan. Jadi, fungsi utama dari pemetaan diatas yaitu bagi memudahkan pengambil keputusan bagi membetulkan kondisi yang sah. Dengan demikianlah keadaanya informasi visual seperti ini, maka pengguna dapat lebih mudah bagi melihat situasi dan kondisi yang sah. Langkah selanjutnya tetap sah pada pengambil keputusan. WHO sudah menyediakan program gratis bagi keperluan pemetaan ini, yang nantinya akan dapat digunakan bersama dengan program survey (juga gratis) mereka. Program ini dapat diunduh gratis dari http://www.who.int/health_mapping/tools/healthmapper/en/index.html. Lebih lanjut lagi, pada situs WHO, hasil pemetaan ini dapat disatukan dengan negara-negara lain secara online. Tentu saja hanya Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dapat memperagakannya bagi wilayah Republik Indonesia. Hasil pemetaan dari seluruh dunia dapat dilihat pada alamat: http://www.who.int/health_mapping/tools/globalatlas/en/index.html. Referensi
Lihat pulaSumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 17Cerminan satelit GPS di orbit Sistem Pemosisi Global [1] (bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) yaitu sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan pertolongan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini memanfaatkan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS selang lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya yaitu NAVSTAR GPS (kesalahan umum yaitu bahwa NAVSTAR yaitu sebuah singkatan, ini yaitu salah, NAVSTAR yaitu nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[2] Kelompok satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Tingkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini semakin kurang US$750 juta per tahun,[3] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking yaitu teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam susunan peta digital. Metode KerjaSistem ini memanfaatkan sejumlah satelit yang sah di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Sah tiga bidang penting dari sistim ini, yaitu bidang kontrol, bidang angkasa, dan bidang pengguna. Bidang Angkasa Sah dua macam gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit kebanyakan, yang pertama semakin dikenali dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum. Bidang Pengguna Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kelompok satelit tersebut, alat navigasi akan memperagakan perhitungan-perhitungan, dan hasil beristirahat yaitu koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak banyak sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan semakin tepat. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang semakin dikenali dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3 meter, artiannya posisi sebenarnya dapat sah dimana saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan dijadikan semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi yang dapat dicapainya. Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini semakin sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi daya sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan berpihak kepada yang benar, maka ketika memanfaatkan alat, penting sekali untuk memperhatikan lebar langit yang dapat dilihat. Penjelasan sinyal satelit terhadap kondisi geografi Ketika alat sah disebuah lembah yang dalam (misal, akurasi 15 meter), maka tingkat akurasinya akan jauh semakin rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di padang rumput atau puncak gunung, banyak satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan jauh semakin banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan menanti dapat memanfaatkan alat navigasi ini di dalam sebuah gua. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Penjelasan tampilan layar GPS tentang sinyal satelit Banyak satelit beserta daya sinyal yang dapat diakses oleh alat navigasi dapat di lihat pada layar alat tersebut. Hampir semua alat navigasi berbasis satelit dapat menampilkan data tentang satelit yang terhubung dengan alat, lokasi satelit, serta daya sinyalnya. AntenaSah dua macam antena bawaan alat navigasi yang paling sering dijumpai, yaitu macam Patch dan Quad Helix. Macam Patch, susunannya gepeng sedangkan quad helix susunannya seperti tabung. Tentunya keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Pada pemakaian sehari-hari, banyak sekali faktor yang memengaruhi fungsinya. Alat navigasi yang memiliki antena patch, akan semakin berpihak kepada yang benar penerimaan sinyalnya bila alat dipegang mendatar sejajar dengan bumi. Sedangkan alat yang memiliki antena Quad helix, akan semakin berpihak kepada yang benar bila dipegang tegak lurus, bidang atas kearah langit. Untuk memastikan, periksalah spesifikasi antena alat navigasi. Pada pemakaian sehari-hari, seringkali diperlukan antena eksternal, contohnya, pemakaian di dalam kendaraan roda empat. Sah beberapa macam antena eksternal yang dapat dipilih. Perlu diingat bahwa tidak semua tipe alat navigasi mempunyai slot untuk antenna eksternal.
Perlu diingat bahwa koordinat yang ditampilkan oleh alat navigasi yaitu koordinat posisi antena eksternal. Jadi, penempatan antena eksternal juga perlu diperhatikan. DGPSDGPS (Differential Global Positioning System) yaitu sebuah sistem atau metode untuk meningkatkan GPS, dengan memanfaatkan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan mengisikannya kedalam lebih kurang, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh karena memanfaatkan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang lebar. Walaupun mempunyai perbedaan dalam metode kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System) secara umum dapat dibicarakan yaitu DGPS yang memanfaatkan satelit. Cakupan areanya jauh semakin lebar dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Sah beberapa SBAS yang selama ini dikenali, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS (Multi-functional Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS oleh Uni Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya, artiannya alat navigasi yang dapat memanfaatkan salah satu sistim, akan dapat memanfaatkan kedua sistem lainnya juga. Pada saat ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia. Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang berfungsi berpihak kepada yang benar, dapat meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan peningkatan yang dapat dicapai oleh SBAS. Secara umum, dapat dibagi dijadikan dua bidang akbar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post processing (setelah perkara selesai)”. Maksud dari ‘real time’ yaitu alat navigasi yang memanfaatkan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan ‘post processing’ maksudnya yaitu data yang dikumpulkan oleh alat navigasi di ronde ulang dengan memanfaatkan data dari stasiun darat DGPS. Sah banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk hal ini, berpihak kepada yang benar versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung memanfaatkannya melalui internet. Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang dipancarkan berisikan koreksi untuk wilayah dimana kita memanfaatkan alat navigasi. Bila tidak berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan akurasi. Beberapa pengertian istilah
Banyak sekali macam alat navigasi yang disediakan oleh pasar, dari bermacam macam pabrik hingga bermacam macam fitur yang disediakan. Hal ini dapat membuat seorang pemula dijadikan bingung dalam menentukan. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya pengguna yang dapat memilihnya. Orang lain hanya dapat memberikan informasi atau berbagi pengalaman saja. MengapaSupaya tidak salah dalam menentukan, tanyakan pada diri sendiri 'Mengapa berhasrat memperagakan pembelian alat navigasi berbasis satelit?'. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan perkara sehari-hari apa saja yang mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini. Apakah sering bepergian, atau memancing, atau mendaki gunung, dsb. Susunan perkara mengadakan komunikasi sempit dengan macam alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat navigasi yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor kebanyakan tidak dilengkapi dengan kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika memancing dilaut.HargaBerapa akbar biaya yang rela dikeluarkan untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang diperlukan untuk memperagakan pembelian alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga adalah unsur terpenting ketika memilih. Bila memanfaatkan sistim A-GPS, maka akan sah biaya tambahan untuk transfer data.Layar Alat NavigasiPerlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat navigasi. Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan bagi pemula untuk tetap memanfaatkan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki sehingga akan jauh mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon genggam atau PDA mempunyai ukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran juga banyak yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki layar mempunyai ukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk menampilkan peta? Berapa akbar layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang dengan kehadiran layar berwarna akan menambah kenyamanan dalam memanfaatkan alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada layar dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan tidak teringat, makin akbar ukuran layar, maka akan makin rentan pecah ketika digunakan dalam perkara.Alat terpisahBanyak telpon genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah diperlukan alat terpisah atau dapat memanfaatkan telpon genggam? Bagi orang yang jarang sekali keluar kota, atau jarang sekali memperagakan perkara outdoor, mungkin memanfaatkan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah cukup. Bila berhasrat memanfaatkan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya. Menurut pengalaman, program Garmin Mobile XT yaitu program yang paling mudah dan nyaman digunakan. Gagasan paling utama yaitu mudah mendapatkan peta versi gratis, dan tidak selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth, yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah layar PDA atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman untuk melihat peta. Bagaimana bila memanfaatkan sistim A-GPS?Kapasitas PenyimpananMasing-masing alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang akbar tentunya dapat menampung semakin banyak data. Tetapi tidak semua pengguna memerlukan hal ini, kebanyakan diperlukan ketika memperagakan perjalanan jauh atau lama, dimana tidak memungkinkan untuk memindahkan data kedalam komputer. Tetapi bila alat memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang mempunyai ukuran akbar ataupun menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat digunakan alat tersebut. Periksa juga data apa saja yang dapat disimpankan, dan apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat navigasi dapat memperagakan ini.Daya tahan batereDaya tahan batere perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke kawasan yang sulit mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa batere cadangan ataupun solar charger (menggunakan matahari).SusunanAlat navigasi yang tersedia di pasaran memiliki berbagai susunan. Periksalah apakah anda menyukai susunannya. Cobalah untuk memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya. Alat yang terasa licin atau tidak dapat dipegang secara mantap, tentunya dapat menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk menekan-nekan tombol yang sah, apakah mudah dalam penggunaan.Tahan cairanApakah diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan untuk perkara outdoor, mungkin fasilitas ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung diatas cairan mungkin diperlukan bila banyak memperagakan perkara yang mengadakan komunikasi dengan sungai atau laut. Jangan tidak teringat bahwa kantung plastic juga dapat digunakan untuk melindungi alat dari cairan.AkurasiAlat-alat navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi yanag hampir sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi perkara survey memiliki tingkat akurasi yang mengagumkan, tetapi macam ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi yang 10 meter (<10 meter) sudah cukup untuk digunakan sehari-hari. Tentu saja, makin tinggi akurasi yang dapat dicapai, makin berpihak kepada yang benar.Program dan PetaPeriksalah program-program apa saja yang diikutkan pada paket penjualan, dan program lain yang dapat digunakan dengan alat navigasi tersebut. Periksalah apakah harus memanfaatkan peta yang dijual khusus untuk alat tersebut atau dapat digunakan peta lainnya. Hingga saat buku ini ditulis, hanya produk Garmin yang paling mudah untuk mendapatkan peta versi gratis dan paling banyak program gratis yang tersedia.AntenaDua macam antenna yang paling sering dijumpai yaitu jenid double helix dan patch. Dalam penggunaan sehari-hari, sulit sekali dibedakan mana yang semakin berpihak kepada yang benar. Bertanyalah pada yang sering memanfaatkan masing-masing antenna tersebut. Tetapi pertanyaan yang semakin berfaedah yaitu, apakah diperlukan antenna tambahan. Bila akan digunakan di dalam mobil, antenna tambahan akan sangat berfaedah, terutama bila mobil dilengkapi dengan kaca film yang berisi metal.Fasilitas lainnyaBagaimana dengan beberapa fitur lainnya, apakah memang diperlukan alat navigasi berbasis satelit dengan:
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas akan mengurangi pilihan alat navigasi berbasis satelit yang dapat dibeli/digunakan, dan beristirahat memberikan beberapa kemungkinan untuk dipilih. Setelah ini, maka hanya anda yang dapat memutuskan alat terbaik bagi anda. POI TourguideYang dimaksudkan dengan istilah ini yaitu penggabungan selang POI biasa dengan gambar, text, suara, dan alarm proximity. Ketika alat navigasi berbasis satelit memasuki jarak yangtelah diatur pada alarm proximity dari sebuah POI, maka alat navigasi berbasis satelit secara otomatis akan menampilkan foto beserta tulisan, dan mengeluarkan suara. Kelompok POI tourguide ditambah dengan rute yang sudah dipastikan dapat dijadikan pemandu tur selama perjalanan. Tetapi bila peta yang digunakan selisih, maka rute yang ditunjukkan oleh alat navigasi kemungkinan akan selisih. POI tourguide hanya dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi berbasis satelit produk garmin tertentu, yaitu seri nuvi yang memiliki kemampuan MP3, Zumo,street pilot c550, c580, 2730, 2820, 7200, 7500. Fasilitas gratis online disediakan oleh GeoTourGuide (http://www.geotourguide.com), dan Geovative Solutions (http://www.geovative.com). Beberapa program versi gratis juga mempunyai, Tourguide Editor dapat diunduh dari http://www.javawa.nl/tourguide.html, yang tersedia untuk beberapa sistim operasi komputer. Program Mapsource juga dapat digunakan untuk membuat POI Tourguide, demikian pula bermacam macam XML editor yang tersedia di internet. Dari semua metode gratis yang sah, paling mudah memanfaatkan program Extra POI Editor yang dapat diunduh dari http://turboccc.wikispaces.com/Extra_POI_Editor. Kegunaan
Sistem lainArtikel utama: Sistem navigasi satelitSistem navigasi satelit lainnya yang sedang dikembangkan oleh negara lain adalah: Peranan alat navigasi pada dunia kesehatan penduduk tidak terlepas dari penggunaan GIS (Geographical Information System), atau istilah umumnya yaitu pemetaan. Bila digunakan pada aspek kesehatan, kedua hal ini mengadakan komunikasi sempit dengan sistim informasi kesehatan dalam artian lebar. Penggunaannya dalam dunia kesehatan penduduk bertujuan untuk membantu memberikan informasi sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya semakin mudah dan akurat. Pengambil keputusan disini tidak selalu artiannya bentuk administratif kepemerintahan, tetapi juga dapat artiannya kelompok penduduk dan individu. Bila pengambil keputusan tidak memanfaatkan informasi yang diberikan, maka perkara ini hanyalah membuang waktu, tenaga, dan dana. Saat ini, sudah banyak pihak yang menggunakaan alat navigasi berbasis satelit dan pemetaan dalam merencanakan, memutuskan, melaksanakan, dan evaluasi program – program berbasis penduduk. Yang paling sering memakai yaitu Lembaga Swadaya Penduduk (LSM) berpihak kepada yang benar internasional maupun nasional, dalam program-program pengendalian bencana. Pemakaian dibidang kesehatan di Indonesia masih sangat sedikit sekali, dapat dibicarakan hampir tidak sah. Masalah terbesar yaitu biaya dan sumber daya yang tersedia, sehingga jarang sekali pihak yang tertarik untuk menjadi semakin mengembangnya. Seandainya sudah tersedia, pengetahuan tentang arti informasi yang didapatkan juga masih meragukan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Seberapa pentingkah arti yang didapatkan? Pertanyaan ini dijadikan sentral karena walaupun informasi dari pemetaan tidak tersedia, semua perkara selama ini tetap dapat dimainkan. Benar, tanpa informasi dari hasil pemetaanpun, program-program kesehatan penduduk dapat dimainkan. Tetapi, bagaimana dengan ‘waktu’ yang diperlukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan? Dan apakah dapat semakin dipercepat bila keputusan yang diambil semakin tepat sasaran? Disinilah letak fungsi utama dari sistim informasi kesehatan, sistim ini seharusnya dapat memberikan informasi yang diperlukan, sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya dengan berpihak kepada yang benar. Kealpaan yang sama tidak perlu diulang lagi diwaktu yang akan datang. Sebagai contoh, wabah penyakit yang sama tidak dituntaskan dengan metode yang sama dari tahun ke tahun, sehingga beristirahat dijadikan wabah rutin. Pemetaan beserta penggunaan alat navigasi berbasis satelit adalah sebuah bidang dari keseluruhan sistim informasi kesehatan. Tanpa didukung oleh bagian-bagian lainnya, maka arti yang didapatkan tidak akan maksimal. Semakin lanjut, bila keputusan yang dibentuk tidak sah hubungannya dengan informasi yang didapatkan, maka fungsi sistim informasi dijadikan hilang. Macam informasi yang dapat ditampilkan tergantung pada data yang dibawa masuk kedalam sistim pemetaan ini. Sistim pemetaan ini dapat memadukan data angka (berupa statistic, hasil survey, laporan bulanan, dan sebagainya) dari sistim informasi kesehatan dengan peta visual. Sehingga dapat dilihat secara makro maupun mikro. Sebagai contoh, pada gambar disebelah kanan, terlihat cerminan tempat-tempat penyedia pelayanan pengobatan penyakit TBC di Negara Zambia pada tahun 2004 yang diambil dari materi WHO (World Health Organization). Informasi yang akan ditampilkan akan menyerupai informasi ini, yang tidak akan mempunyai artian bila tidak disertai ‘cerita’ dan dihadiri dengan analisa. Misalnya, dari peta ini dapat terlihat bahwa cakupan pelayanan belum dapat menjangkau seluruh area dengan merata. Informasi ini dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Cakupan pemetaan tidak harus dalam area yang lebar, tetapi dapat digunakan untuk area yang kecil, misalnya sebuah desa. Peta pada contoh diatas juga terdiri dari gabungan area-area yang semakin kecil, yang dapat dipilih untuk ditampilkan pada layar. Macam informasi visual seperti diatas tidaklah mutlak harus tersedia, karena analisa dapat dimainkan dengan memanfaatkan angka-angka yang terdapat pada sistim informasi kesehatan. Jadi, fungsi utama dari pemetaan diatas yaitu untuk menggampangkan pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi yang sah. Dengan demikianlah keadaanya informasi visual seperti ini, maka pengguna dapat semakin mudah untuk melihat situasi dan kondisi yang sah. Langkah selanjutnya tetap sah pada pengambil keputusan. WHO sudah menyediakan program gratis untuk keperluan pemetaan ini, yang nantinya akan dapat digunakan bersama dengan program survey (juga gratis) mereka. Program ini dapat diunduh gratis dari http://www.who.int/health_mapping/tools/healthmapper/en/index.html. Semakin lanjut lagi, pada situs WHO, hasil pemetaan ini dapat disatukan dengan negara-negara lain secara online. Tentu saja hanya Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dapat memperagakannya untuk wilayah Republik Indonesia. Hasil pemetaan dari seluruh dunia dapat dilihat pada alamat: http://www.who.int/health_mapping/tools/globalatlas/en/index.html. Referensi
Lihat pulaSumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 18Cerminan satelit GPS di orbit Sistem Pemosisi Global [1] (bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) yaitu sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan pertolongan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini memanfaatkan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS selang lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya yaitu NAVSTAR GPS (kesalahan umum yaitu bahwa NAVSTAR yaitu sebuah singkatan, ini yaitu noda, NAVSTAR yaitu nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[2] Kelompok satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Tingkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini semakin kurang US$750 juta per tahun,[3] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking yaitu teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam susunan peta digital. Metode KerjaSistem ini memanfaatkan sejumlah satelit yang sah di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Sah tiga bidang penting dari sistim ini, yaitu bidang kontrol, bidang angkasa, dan bidang pengguna. Bidang Angkasa Sah dua macam gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit kebanyakan, yang pertama semakin dikenali dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum. Bidang Pengguna Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kelompok satelit tersebut, alat navigasi akan memperagakan perhitungan-perhitungan, dan hasil beristirahat yaitu koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak banyak sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan semakin tepat. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang semakin dikenali dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3 meter, artiannya posisi sebenarnya dapat sah dimana saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan dijadikan semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi yang dapat dicapainya. Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini semakin sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi daya sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan berpihak kepada yang benar, maka ketika memanfaatkan alat, penting sekali untuk memperhatikan lebar langit yang dapat dilihat. Penjelasan sinyal satelit terhadap kondisi geografi Ketika alat sah disebuah lembah yang dalam (misal, akurasi 15 meter), maka tingkat akurasinya akan jauh semakin rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di padang rumput atau puncak gunung, banyak satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan jauh semakin banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan menanti dapat memanfaatkan alat navigasi ini di dalam sebuah gua. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Penjelasan tampilan layar GPS tentang sinyal satelit Banyak satelit beserta daya sinyal yang dapat diakses oleh alat navigasi dapat di lihat pada layar alat tersebut. Hampir semua alat navigasi berbasis satelit dapat menampilkan data tentang satelit yang terhubung dengan alat, lokasi satelit, serta daya sinyalnya. AntenaSah dua macam antena bawaan alat navigasi yang paling sering dijumpai, yaitu macam Patch dan Quad Helix. Macam Patch, susunannya gepeng sedangkan quad helix susunannya seperti tabung. Tentunya keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Pada pemakaian sehari-hari, banyak sekali faktor yang memengaruhi fungsinya. Alat navigasi yang memiliki antena patch, akan semakin berpihak kepada yang benar penerimaan sinyalnya bila alat dipegang mendatar sejajar dengan bumi. Sedangkan alat yang memiliki antena Quad helix, akan semakin berpihak kepada yang benar bila dipegang tegak lurus, bidang atas kearah langit. Untuk memastikan, periksalah spesifikasi antena alat navigasi. Pada pemakaian sehari-hari, seringkali diperlukan antena eksternal, contohnya, pemakaian di dalam kendaraan roda empat. Sah beberapa macam antena eksternal yang dapat dipilih. Perlu diingat bahwa tidak semua tipe alat navigasi mempunyai slot untuk antenna eksternal.
Perlu diingat bahwa koordinat yang ditampilkan oleh alat navigasi yaitu koordinat posisi antena eksternal. Jadi, penempatan antena eksternal juga perlu diperhatikan. DGPSDGPS (Differential Global Positioning System) yaitu sebuah sistem atau metode untuk meningkatkan GPS, dengan memanfaatkan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan mengisikannya kedalam lebih kurang, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh karena memanfaatkan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang lebar. Walaupun mempunyai perbedaan dalam metode kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System) secara umum dapat dibicarakan yaitu DGPS yang memanfaatkan satelit. Cakupan areanya jauh semakin lebar dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Sah beberapa SBAS yang selama ini dikenali, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS (Multi-functional Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS oleh Uni Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya, artiannya alat navigasi yang dapat memanfaatkan noda satu sistim, akan dapat memanfaatkan kedua sistem lainnya juga. Pada saat ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia. Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang berfungsi berpihak kepada yang benar, dapat meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan peningkatan yang dapat dicapai oleh SBAS. Secara umum, dapat dibagi dijadikan dua bidang akbar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post processing (setelah perkara selesai)”. Maksud dari ‘real time’ yaitu alat navigasi yang memanfaatkan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan ‘post processing’ maksudnya yaitu data yang dikumpulkan oleh alat navigasi di ronde ulang dengan memanfaatkan data dari stasiun darat DGPS. Sah banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk hal ini, berpihak kepada yang benar versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung memanfaatkannya melalui internet. Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang dipancarkan berisikan koreksi untuk wilayah dimana kita memanfaatkan alat navigasi. Bila tidak berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan akurasi. Beberapa pengertian istilah
Banyak sekali macam alat navigasi yang disediakan oleh pasar, dari bermacam macam pabrik hingga bermacam macam fitur yang disediakan. Hal ini dapat membuat seorang pemula dijadikan bingung dalam menentukan. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya pengguna yang dapat memilihnya. Orang lain hanya dapat memberikan informasi atau berbagi pengalaman saja. MengapaSupaya tidak noda dalam menentukan, tanyakan pada diri sendiri 'Mengapa berhasrat memperagakan pembelian alat navigasi berbasis satelit?'. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan perkara sehari-hari apa saja yang mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini. Apakah sering bepergian, atau memancing, atau mendaki gunung, dsb. Susunan perkara mengadakan komunikasi sempit dengan macam alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat navigasi yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor kebanyakan tidak dilengkapi dengan kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika memancing dilaut.HargaBerapa akbar biaya yang rela dikeluarkan untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang diperlukan untuk memperagakan pembelian alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga adalah unsur terpenting ketika memilih. Bila memanfaatkan sistim A-GPS, maka akan sah biaya tambahan untuk transfer data.Layar Alat NavigasiPerlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat navigasi. Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan bagi pemula untuk tetap memanfaatkan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki sehingga akan jauh mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon genggam atau PDA mempunyai ukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran juga banyak yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki layar mempunyai ukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk menampilkan peta? Berapa akbar layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang dengan kehadiran layar berwarna akan menambah kenyamanan dalam memanfaatkan alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada layar dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan tidak teringat, makin akbar ukuran layar, maka akan makin rentan pecah ketika digunakan dalam perkara.Alat terpisahBanyak telpon genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah diperlukan alat terpisah atau dapat memanfaatkan telpon genggam? Bagi orang yang jarang sekali keluar kota, atau jarang sekali memperagakan perkara outdoor, mungkin memanfaatkan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah cukup. Bila berhasrat memanfaatkan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya. Menurut pengalaman, program Garmin Mobile XT yaitu program yang paling mudah dan nyaman digunakan. Gagasan paling utama yaitu mudah mendapatkan peta versi gratis, dan tidak selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth, yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah layar PDA atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman untuk melihat peta. Bagaimana bila memanfaatkan sistim A-GPS?Kapasitas PenyimpananMasing-masing alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang akbar tentunya dapat menampung semakin banyak data. Tetapi tidak semua pengguna memerlukan hal ini, kebanyakan diperlukan ketika memperagakan perjalanan jauh atau lama, dimana tidak memungkinkan untuk memindahkan data kedalam komputer. Tetapi bila alat memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang mempunyai ukuran akbar ataupun menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat digunakan alat tersebut. Periksa juga data apa saja yang dapat disimpankan, dan apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat navigasi dapat memperagakan ini.Daya tahan batereDaya tahan batere perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke kawasan yang sulit mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa batere cadangan ataupun solar charger (menggunakan matahari).SusunanAlat navigasi yang tersedia di pasaran memiliki berbagai susunan. Periksalah apakah anda menyukai susunannya. Cobalah untuk memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya. Alat yang terasa licin atau tidak dapat dipegang secara mantap, tentunya dapat menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk menekan-nekan tombol yang sah, apakah mudah dalam penggunaan.Tahan cairanApakah diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan untuk perkara outdoor, mungkin fasilitas ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung diatas cairan mungkin diperlukan bila banyak memperagakan perkara yang mengadakan komunikasi dengan sungai atau laut. Jangan tidak teringat bahwa kantung plastic juga dapat digunakan untuk melindungi alat dari cairan.AkurasiAlat-alat navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi yanag hampir sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi perkara survey memiliki tingkat akurasi yang mengagumkan, tetapi macam ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi yang 10 meter (<10 meter) sudah cukup untuk digunakan sehari-hari. Tentu saja, makin tinggi akurasi yang dapat dicapai, makin berpihak kepada yang benar.Program dan PetaPeriksalah program-program apa saja yang diikutkan pada paket penjualan, dan program lain yang dapat digunakan dengan alat navigasi tersebut. Periksalah apakah harus memanfaatkan peta yang dijual khusus untuk alat tersebut atau dapat digunakan peta lainnya. Hingga saat buku ini ditulis, hanya produk Garmin yang paling mudah untuk mendapatkan peta versi gratis dan paling banyak program gratis yang tersedia.AntenaDua macam antenna yang paling sering dijumpai yaitu jenid double helix dan patch. Dalam penggunaan sehari-hari, sulit sekali dibedakan mana yang semakin berpihak kepada yang benar. Bertanyalah pada yang sering memanfaatkan masing-masing antenna tersebut. Tetapi pertanyaan yang semakin berfaedah yaitu, apakah diperlukan antenna tambahan. Bila akan digunakan di dalam mobil, antenna tambahan akan sangat berfaedah, terutama bila mobil dilengkapi dengan kaca film yang berisi metal.Fasilitas lainnyaBagaimana dengan beberapa fitur lainnya, apakah memang diperlukan alat navigasi berbasis satelit dengan:
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas akan mengurangi pilihan alat navigasi berbasis satelit yang dapat dibeli/digunakan, dan beristirahat memberikan beberapa kemungkinan untuk dipilih. Setelah ini, maka hanya anda yang dapat memutuskan alat terbaik bagi anda. POI TourguideYang dimaksudkan dengan istilah ini yaitu penggabungan selang POI biasa dengan gambar, text, suara, dan alarm proximity. Ketika alat navigasi berbasis satelit memasuki jarak yangtelah diatur pada alarm proximity dari sebuah POI, maka alat navigasi berbasis satelit secara otomatis akan menampilkan foto beserta tulisan, dan mengeluarkan suara. Kelompok POI tourguide ditambah dengan rute yang sudah dipastikan dapat dijadikan pemandu tur selama perjalanan. Tetapi bila peta yang digunakan selisih, maka rute yang ditunjukkan oleh alat navigasi kemungkinan akan selisih. POI tourguide hanya dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi berbasis satelit produk garmin tertentu, yaitu seri nuvi yang memiliki kemampuan MP3, Zumo,street pilot c550, c580, 2730, 2820, 7200, 7500. Fasilitas gratis online disediakan oleh GeoTourGuide (http://www.geotourguide.com), dan Geovative Solutions (http://www.geovative.com). Beberapa program versi gratis juga mempunyai, Tourguide Editor dapat diunduh dari http://www.javawa.nl/tourguide.html, yang tersedia untuk beberapa sistim operasi komputer. Program Mapsource juga dapat digunakan untuk membuat POI Tourguide, demikian pula bermacam macam XML editor yang tersedia di internet. Dari semua metode gratis yang sah, paling mudah memanfaatkan program Extra POI Editor yang dapat diunduh dari http://turboccc.wikispaces.com/Extra_POI_Editor. Kegunaan
Sistem lainArtikel utama: Sistem navigasi satelitSistem navigasi satelit lainnya yang sedang dikembangkan oleh negara lain adalah: Peranan alat navigasi pada dunia kesehatan penduduk tidak terlepas dari penggunaan GIS (Geographical Information System), atau istilah umumnya yaitu pemetaan. Bila digunakan pada aspek kesehatan, kedua hal ini mengadakan komunikasi sempit dengan sistim informasi kesehatan dalam artian lebar. Penggunaannya dalam dunia kesehatan penduduk bertujuan untuk membantu memberikan informasi sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya semakin mudah dan akurat. Pengambil keputusan disini tidak selalu artiannya bentuk administratif kepemerintahan, tetapi juga dapat artiannya kelompok penduduk dan individu. Bila pengambil keputusan tidak memanfaatkan informasi yang diberikan, maka perkara ini hanyalah membuang waktu, tenaga, dan dana. Saat ini, sudah banyak pihak yang menggunakaan alat navigasi berbasis satelit dan pemetaan dalam merencanakan, memutuskan, melaksanakan, dan evaluasi program – program berbasis penduduk. Yang paling sering memakai yaitu Lembaga Swadaya Penduduk (LSM) berpihak kepada yang benar internasional maupun nasional, dalam program-program pengendalian bencana. Pemakaian dibidang kesehatan di Indonesia masih sangat sedikit sekali, dapat dibicarakan hampir tidak sah. Masalah terbesar yaitu biaya dan sumber daya yang tersedia, sehingga jarang sekali pihak yang tertarik untuk menjadi semakin mengembangnya. Seandainya sudah tersedia, pengetahuan tentang arti informasi yang didapatkan juga masih meragukan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Seberapa pentingkah arti yang didapatkan? Pertanyaan ini dijadikan sentral karena walaupun informasi dari pemetaan tidak tersedia, semua perkara selama ini tetap dapat dimainkan. Benar, tanpa informasi dari hasil pemetaanpun, program-program kesehatan penduduk dapat dimainkan. Tetapi, bagaimana dengan ‘waktu’ yang diperlukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan? Dan apakah dapat semakin dipercepat bila keputusan yang diambil semakin tepat sasaran? Disinilah letak fungsi utama dari sistim informasi kesehatan, sistim ini seharusnya dapat memberikan informasi yang diperlukan, sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya dengan berpihak kepada yang benar. Kealpaan yang sama tidak perlu diulang lagi diwaktu yang akan datang. Sebagai contoh, wabah penyakit yang sama tidak dituntaskan dengan metode yang sama dari tahun ke tahun, sehingga beristirahat dijadikan wabah rutin. Pemetaan beserta penggunaan alat navigasi berbasis satelit adalah sebuah bidang dari keseluruhan sistim informasi kesehatan. Tanpa didukung oleh bagian-bagian lainnya, maka arti yang didapatkan tidak akan maksimal. Semakin lanjut, bila keputusan yang dibentuk tidak sah hubungannya dengan informasi yang didapatkan, maka fungsi sistim informasi dijadikan hilang. Macam informasi yang dapat ditampilkan tergantung pada data yang dibawa masuk kedalam sistim pemetaan ini. Sistim pemetaan ini dapat memadukan data angka (berupa statistic, hasil survey, laporan bulanan, dan sebagainya) dari sistim informasi kesehatan dengan peta visual. Sehingga dapat dilihat secara makro maupun mikro. Sebagai contoh, pada gambar disebelah kanan, terlihat cerminan tempat-tempat penyedia pelayanan pengobatan penyakit TBC di Negara Zambia pada tahun 2004 yang diambil dari materi WHO (World Health Organization). Informasi yang akan ditampilkan akan menyerupai informasi ini, yang tidak akan mempunyai artian bila tidak disertai ‘cerita’ dan dihadiri dengan analisa. Misalnya, dari peta ini dapat terlihat bahwa cakupan pelayanan belum dapat menjangkau seluruh area dengan merata. Informasi ini dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Cakupan pemetaan tidak harus dalam area yang lebar, tetapi dapat digunakan untuk area yang kecil, misalnya sebuah desa. Peta pada contoh diatas juga terdiri dari gabungan area-area yang semakin kecil, yang dapat dipilih untuk ditampilkan pada layar. Macam informasi visual seperti diatas tidaklah mutlak harus tersedia, karena analisa dapat dimainkan dengan memanfaatkan angka-angka yang terdapat pada sistim informasi kesehatan. Jadi, fungsi utama dari pemetaan diatas yaitu untuk menggampangkan pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi yang sah. Dengan demikianlah keadaanya informasi visual seperti ini, maka pengguna dapat semakin mudah untuk melihat situasi dan kondisi yang sah. Langkah selanjutnya tetap sah pada pengambil keputusan. WHO sudah menyediakan program gratis untuk keperluan pemetaan ini, yang nantinya akan dapat digunakan bersama dengan program survey (juga gratis) mereka. Program ini dapat diunduh gratis dari http://www.who.int/health_mapping/tools/healthmapper/en/index.html. Semakin lanjut lagi, pada situs WHO, hasil pemetaan ini dapat disatukan dengan negara-negara lain secara online. Tentu saja hanya Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dapat memperagakannya untuk wilayah Republik Indonesia. Hasil pemetaan dari seluruh dunia dapat dilihat pada alamat: http://www.who.int/health_mapping/tools/globalatlas/en/index.html. Referensi
Lihat pulaSumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 19Cerminan satelit GPS di orbit Sistem Pemosisi Global [1] (bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) yaitu sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan pertolongan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini memanfaatkan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS selang lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya yaitu NAVSTAR GPS (kesalahan umum yaitu bahwa NAVSTAR yaitu sebuah singkatan, ini yaitu salah, NAVSTAR yaitu nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[2] Kelompok satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Tingkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini semakin kurang US$750 juta per tahun,[3] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking yaitu teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam susunan peta digital. Metode KerjaSistem ini memanfaatkan sejumlah satelit yang sah di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Sah tiga bidang penting dari sistim ini, yaitu bidang kontrol, bidang angkasa, dan bidang pengguna. Bidang Angkasa Sah dua macam gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit kebanyakan, yang pertama semakin dikenali dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum. Bidang Pengguna Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kelompok satelit tersebut, alat navigasi akan memperagakan perhitungan-perhitungan, dan hasil beristirahat yaitu koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak banyak sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan semakin tepat. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang semakin dikenali dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3 meter, artiannya posisi sebenarnya dapat sah dimana saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan dijadikan semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi yang dapat dicapainya. Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini semakin sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi daya sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan berpihak kepada yang benar, maka ketika memanfaatkan alat, penting sekali untuk memperhatikan lebar langit yang dapat dilihat. Penjelasan sinyal satelit terhadap kondisi geografi Ketika alat sah disebuah lembah yang dalam (misal, akurasi 15 meter), maka tingkat akurasinya akan jauh semakin rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di padang rumput atau puncak gunung, banyak satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan jauh semakin banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan menanti dapat memanfaatkan alat navigasi ini di dalam sebuah gua. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Penjelasan tampilan layar GPS tentang sinyal satelit Banyak satelit beserta daya sinyal yang dapat diakses oleh alat navigasi dapat di lihat pada layar alat tersebut. Hampir semua alat navigasi berbasis satelit dapat menampilkan data tentang satelit yang terhubung dengan alat, lokasi satelit, serta daya sinyalnya. AntenaSah dua macam antena bawaan alat navigasi yang paling sering dijumpai, yaitu macam Patch dan Quad Helix. Macam Patch, susunannya gepeng sedangkan quad helix susunannya seperti tabung. Tentunya keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Pada pemakaian sehari-hari, banyak sekali faktor yang memengaruhi fungsinya. Alat navigasi yang memiliki antena patch, akan semakin berpihak kepada yang benar penerimaan sinyalnya bila alat dipegang mendatar sejajar dengan bumi. Sedangkan alat yang memiliki antena Quad helix, akan semakin berpihak kepada yang benar bila dipegang tegak lurus, bidang atas kearah langit. Untuk memastikan, periksalah spesifikasi antena alat navigasi. Pada pemakaian sehari-hari, seringkali diperlukan antena eksternal, contohnya, pemakaian di dalam kendaraan roda empat. Sah beberapa macam antena eksternal yang dapat dipilih. Perlu diingat bahwa tidak semua tipe alat navigasi mempunyai slot untuk antenna eksternal.
Perlu diingat bahwa koordinat yang ditampilkan oleh alat navigasi yaitu koordinat posisi antena eksternal. Jadi, penempatan antena eksternal juga perlu diperhatikan. DGPSDGPS (Differential Global Positioning System) yaitu sebuah sistem atau metode untuk meningkatkan GPS, dengan memanfaatkan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan mengisikannya kedalam lebih kurang, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh karena memanfaatkan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang lebar. Walaupun mempunyai perbedaan dalam metode kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System) secara umum dapat dibicarakan yaitu DGPS yang memanfaatkan satelit. Cakupan areanya jauh semakin lebar dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Sah beberapa SBAS yang selama ini dikenali, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS (Multi-functional Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS oleh Uni Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya, artiannya alat navigasi yang dapat memanfaatkan salah satu sistim, akan dapat memanfaatkan kedua sistem lainnya juga. Pada saat ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia. Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang berfungsi berpihak kepada yang benar, dapat meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan peningkatan yang dapat dicapai oleh SBAS. Secara umum, dapat dibagi dijadikan dua bidang akbar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post processing (setelah perkara selesai)”. Maksud dari ‘real time’ yaitu alat navigasi yang memanfaatkan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan ‘post processing’ maksudnya yaitu data yang dikumpulkan oleh alat navigasi di ronde ulang dengan memanfaatkan data dari stasiun darat DGPS. Sah banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk hal ini, berpihak kepada yang benar versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung memanfaatkannya melalui internet. Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang dipancarkan berisikan koreksi untuk wilayah dimana kita memanfaatkan alat navigasi. Bila tidak berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan akurasi. Beberapa pengertian istilah
Banyak sekali macam alat navigasi yang disediakan oleh pasar, dari bermacam macam pabrik hingga bermacam macam fitur yang disediakan. Hal ini dapat membuat seorang pemula dijadikan bingung dalam menentukan. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya pengguna yang dapat memilihnya. Orang lain hanya dapat memberikan informasi atau berbagi pengalaman saja. MengapaSupaya tidak salah dalam menentukan, tanyakan pada diri sendiri 'Mengapa berhasrat memperagakan pembelian alat navigasi berbasis satelit?'. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan perkara sehari-hari apa saja yang mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini. Apakah sering bepergian, atau memancing, atau mendaki gunung, dsb. Susunan perkara mengadakan komunikasi sempit dengan macam alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat navigasi yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor kebanyakan tidak dilengkapi dengan kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika memancing dilaut.HargaBerapa akbar biaya yang rela dikeluarkan untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang diperlukan untuk memperagakan pembelian alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga adalah unsur terpenting ketika memilih. Bila memanfaatkan sistim A-GPS, maka akan sah biaya tambahan untuk transfer data.Layar Alat NavigasiPerlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat navigasi. Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan bagi pemula untuk tetap memanfaatkan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki sehingga akan jauh mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon genggam atau PDA mempunyai ukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran juga banyak yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki layar mempunyai ukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk menampilkan peta? Berapa akbar layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang dengan kehadiran layar berwarna akan menambah kenyamanan dalam memanfaatkan alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada layar dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan tidak teringat, makin akbar ukuran layar, maka akan makin rentan pecah ketika digunakan dalam perkara.Alat terpisahBanyak telpon genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah diperlukan alat terpisah atau dapat memanfaatkan telpon genggam? Bagi orang yang jarang sekali keluar kota, atau jarang sekali memperagakan perkara outdoor, mungkin memanfaatkan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah cukup. Bila berhasrat memanfaatkan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya. Menurut pengalaman, program Garmin Mobile XT yaitu program yang paling mudah dan nyaman digunakan. Gagasan paling utama yaitu mudah mendapatkan peta versi gratis, dan tidak selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth, yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah layar PDA atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman untuk melihat peta. Bagaimana bila memanfaatkan sistim A-GPS?Kapasitas PenyimpananMasing-masing alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang akbar tentunya dapat menampung semakin banyak data. Tetapi tidak semua pengguna memerlukan hal ini, kebanyakan diperlukan ketika memperagakan perjalanan jauh atau lama, dimana tidak memungkinkan untuk memindahkan data kedalam komputer. Tetapi bila alat memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang mempunyai ukuran akbar ataupun menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat digunakan alat tersebut. Periksa juga data apa saja yang dapat disimpankan, dan apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat navigasi dapat memperagakan ini.Daya tahan batereDaya tahan batere perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke kawasan yang sulit mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa batere cadangan ataupun solar charger (menggunakan matahari).SusunanAlat navigasi yang tersedia di pasaran memiliki berbagai susunan. Periksalah apakah anda menyukai susunannya. Cobalah untuk memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya. Alat yang terasa licin atau tidak dapat dipegang secara mantap, tentunya dapat menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk menekan-nekan tombol yang sah, apakah mudah dalam penggunaan.Tahan cairanApakah diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan untuk perkara outdoor, mungkin fasilitas ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung diatas cairan mungkin diperlukan bila banyak memperagakan perkara yang mengadakan komunikasi dengan sungai atau laut. Jangan tidak teringat bahwa kantung plastic juga dapat digunakan untuk melindungi alat dari cairan.AkurasiAlat-alat navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi yanag hampir sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi perkara survey memiliki tingkat akurasi yang mengagumkan, tetapi macam ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi yang 10 meter (<10 meter) sudah cukup untuk digunakan sehari-hari. Tentu saja, makin tinggi akurasi yang dapat dicapai, makin berpihak kepada yang benar.Program dan PetaPeriksalah program-program apa saja yang diikutkan pada paket penjualan, dan program lain yang dapat digunakan dengan alat navigasi tersebut. Periksalah apakah harus memanfaatkan peta yang dijual khusus untuk alat tersebut atau dapat digunakan peta lainnya. Hingga saat buku ini ditulis, hanya produk Garmin yang paling mudah untuk mendapatkan peta versi gratis dan paling banyak program gratis yang tersedia.AntenaDua macam antenna yang paling sering dijumpai yaitu jenid double helix dan patch. Dalam penggunaan sehari-hari, sulit sekali dibedakan mana yang semakin berpihak kepada yang benar. Bertanyalah pada yang sering memanfaatkan masing-masing antenna tersebut. Tetapi pertanyaan yang semakin berfaedah yaitu, apakah diperlukan antenna tambahan. Bila akan digunakan di dalam mobil, antenna tambahan akan sangat berfaedah, terutama bila mobil dilengkapi dengan kaca film yang berisi metal.Fasilitas lainnyaBagaimana dengan beberapa fitur lainnya, apakah memang diperlukan alat navigasi berbasis satelit dengan:
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas akan mengurangi pilihan alat navigasi berbasis satelit yang dapat dibeli/digunakan, dan beristirahat memberikan beberapa kemungkinan untuk dipilih. Setelah ini, maka hanya anda yang dapat memutuskan alat terbaik bagi anda. POI TourguideYang dimaksudkan dengan istilah ini yaitu penggabungan selang POI biasa dengan gambar, text, suara, dan alarm proximity. Ketika alat navigasi berbasis satelit memasuki jarak yangtelah diatur pada alarm proximity dari sebuah POI, maka alat navigasi berbasis satelit secara otomatis akan menampilkan foto beserta tulisan, dan mengeluarkan suara. Kelompok POI tourguide ditambah dengan rute yang sudah dipastikan dapat dijadikan pemandu tur selama perjalanan. Tetapi bila peta yang digunakan selisih, maka rute yang ditunjukkan oleh alat navigasi kemungkinan akan selisih. POI tourguide hanya dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi berbasis satelit produk garmin tertentu, yaitu seri nuvi yang memiliki kemampuan MP3, Zumo,street pilot c550, c580, 2730, 2820, 7200, 7500. Fasilitas gratis online disediakan oleh GeoTourGuide (http://www.geotourguide.com), dan Geovative Solutions (http://www.geovative.com). Beberapa program versi gratis juga mempunyai, Tourguide Editor dapat diunduh dari http://www.javawa.nl/tourguide.html, yang tersedia untuk beberapa sistim operasi komputer. Program Mapsource juga dapat digunakan untuk membuat POI Tourguide, demikian pula bermacam macam XML editor yang tersedia di internet. Dari semua metode gratis yang sah, paling mudah memanfaatkan program Extra POI Editor yang dapat diunduh dari http://turboccc.wikispaces.com/Extra_POI_Editor. Kegunaan
Sistem lainArtikel utama: Sistem navigasi satelitSistem navigasi satelit lainnya yang sedang dikembangkan oleh negara lain adalah: Peranan alat navigasi pada dunia kesehatan penduduk tidak terlepas dari penggunaan GIS (Geographical Information System), atau istilah umumnya yaitu pemetaan. Bila digunakan pada aspek kesehatan, kedua hal ini mengadakan komunikasi sempit dengan sistim informasi kesehatan dalam artian lebar. Penggunaannya dalam dunia kesehatan penduduk bertujuan untuk membantu memberikan informasi sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya semakin mudah dan akurat. Pengambil keputusan disini tidak selalu artiannya bentuk administratif kepemerintahan, tetapi juga dapat artiannya kelompok penduduk dan individu. Bila pengambil keputusan tidak memanfaatkan informasi yang diberikan, maka perkara ini hanyalah membuang waktu, tenaga, dan dana. Saat ini, sudah banyak pihak yang menggunakaan alat navigasi berbasis satelit dan pemetaan dalam merencanakan, memutuskan, melaksanakan, dan evaluasi program – program berbasis penduduk. Yang paling sering memakai yaitu Lembaga Swadaya Penduduk (LSM) berpihak kepada yang benar internasional maupun nasional, dalam program-program pengendalian bencana. Pemakaian dibidang kesehatan di Indonesia masih sangat sedikit sekali, dapat dibicarakan hampir tidak sah. Masalah terbesar yaitu biaya dan sumber daya yang tersedia, sehingga jarang sekali pihak yang tertarik untuk menjadi semakin mengembangnya. Seandainya sudah tersedia, pengetahuan tentang arti informasi yang didapatkan juga masih meragukan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Seberapa pentingkah arti yang didapatkan? Pertanyaan ini dijadikan sentral karena walaupun informasi dari pemetaan tidak tersedia, semua perkara selama ini tetap dapat dimainkan. Benar, tanpa informasi dari hasil pemetaanpun, program-program kesehatan penduduk dapat dimainkan. Tetapi, bagaimana dengan ‘waktu’ yang diperlukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan? Dan apakah dapat semakin dipercepat bila keputusan yang diambil semakin tepat sasaran? Disinilah letak fungsi utama dari sistim informasi kesehatan, sistim ini seharusnya dapat memberikan informasi yang diperlukan, sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya dengan berpihak kepada yang benar. Kealpaan yang sama tidak perlu diulang lagi diwaktu yang akan datang. Sebagai contoh, wabah penyakit yang sama tidak dituntaskan dengan metode yang sama dari tahun ke tahun, sehingga beristirahat dijadikan wabah rutin. Pemetaan beserta penggunaan alat navigasi berbasis satelit adalah sebuah bidang dari keseluruhan sistim informasi kesehatan. Tanpa didukung oleh bagian-bagian lainnya, maka arti yang didapatkan tidak akan maksimal. Semakin lanjut, bila keputusan yang dibentuk tidak sah hubungannya dengan informasi yang didapatkan, maka fungsi sistim informasi dijadikan hilang. Macam informasi yang dapat ditampilkan tergantung pada data yang dibawa masuk kedalam sistim pemetaan ini. Sistim pemetaan ini dapat memadukan data angka (berupa statistic, hasil survey, laporan bulanan, dan sebagainya) dari sistim informasi kesehatan dengan peta visual. Sehingga dapat dilihat secara makro maupun mikro. Sebagai contoh, pada gambar disebelah kanan, terlihat cerminan tempat-tempat penyedia pelayanan pengobatan penyakit TBC di Negara Zambia pada tahun 2004 yang diambil dari materi WHO (World Health Organization). Informasi yang akan ditampilkan akan menyerupai informasi ini, yang tidak akan mempunyai artian bila tidak disertai ‘cerita’ dan dihadiri dengan analisa. Misalnya, dari peta ini dapat terlihat bahwa cakupan pelayanan belum dapat menjangkau seluruh area dengan merata. Informasi ini dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Cakupan pemetaan tidak harus dalam area yang lebar, tetapi dapat digunakan untuk area yang kecil, misalnya sebuah desa. Peta pada contoh diatas juga terdiri dari gabungan area-area yang semakin kecil, yang dapat dipilih untuk ditampilkan pada layar. Macam informasi visual seperti diatas tidaklah mutlak harus tersedia, karena analisa dapat dimainkan dengan memanfaatkan angka-angka yang terdapat pada sistim informasi kesehatan. Jadi, fungsi utama dari pemetaan diatas yaitu untuk menggampangkan pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi yang sah. Dengan demikianlah keadaanya informasi visual seperti ini, maka pengguna dapat semakin mudah untuk melihat situasi dan kondisi yang sah. Langkah selanjutnya tetap sah pada pengambil keputusan. WHO sudah menyediakan program gratis untuk keperluan pemetaan ini, yang nantinya akan dapat digunakan bersama dengan program survey (juga gratis) mereka. Program ini dapat diunduh gratis dari http://www.who.int/health_mapping/tools/healthmapper/en/index.html. Semakin lanjut lagi, pada situs WHO, hasil pemetaan ini dapat disatukan dengan negara-negara lain secara online. Tentu saja hanya Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dapat memperagakannya untuk wilayah Republik Indonesia. Hasil pemetaan dari seluruh dunia dapat dilihat pada alamat: http://www.who.int/health_mapping/tools/globalatlas/en/index.html. Referensi
Lihat pulaSumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 20Cerminan satelit GPS di orbit Sistem Pemosisi Global [1] (bahasa Inggris: Global Positioning System (GPS)) yaitu sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan pertolongan penyelarasan (synchronization) sinyal satelit. Sistem ini memanfaatkan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan letak, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS selang lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India. Sistem ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya yaitu NAVSTAR GPS (kesalahan umum yaitu bahwa NAVSTAR yaitu sebuah singkatan, ini yaitu noda, NAVSTAR yaitu nama yang diberikan oleh John Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS).[2] Kelompok satelit ini diurus oleh 50th Space Wing Tingkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan sistem ini semakin kurang US$750 juta per tahun,[3] termasuk penggantian satelit lama, serta riset dan pengembangan. GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking yaitu teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam susunan peta digital. Metode KerjaSistem ini memanfaatkan sejumlah satelit yang sah di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Sah tiga bidang penting dari sistim ini, yaitu bidang kontrol, bidang angkasa, dan bidang pengguna. Bidang Angkasa Sah dua macam gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit kebanyakan, yang pertama semakin dikenali dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum. Bidang Pengguna Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kelompok satelit tersebut, alat navigasi akan memperagakan perhitungan-perhitungan, dan hasil beristirahat yaitu koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak banyak sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan semakin tepat. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai 'faktor kesalahan', yang semakin dikenali dengan 'tingkat akurasi'. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan akurasi 3 meter, artiannya posisi sebenarnya dapat sah dimana saja dalam radius 3 meter dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi), maka posisi alat akan dijadikan semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring dengan kenaikan tingkat akurasi yang dapat dicapainya. Pada pemakaian sehari-hari, tingkat akurasi ini semakin sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi daya sinyal satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan berpihak kepada yang benar, maka ketika memanfaatkan alat, penting sekali untuk memperhatikan lebar langit yang dapat dilihat. Penjelasan sinyal satelit terhadap kondisi geografi Ketika alat sah disebuah lembah yang dalam (misal, akurasi 15 meter), maka tingkat akurasinya akan jauh semakin rendah daripada di padang rumput (misal, akurasi 3 meter). Di padang rumput atau puncak gunung, banyak satelit yang dapat dijangkau oleh alat akan jauh semakin banyak daripada dari sebuah lembah gunung. Jadi, jangan menanti dapat memanfaatkan alat navigasi ini di dalam sebuah gua. Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit dijadikan sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika sah gangguan pada sinyal satelit. Sah banyak hal yang dapat mengurangi daya sinyal satelit:
Penjelasan tampilan layar GPS tentang sinyal satelit Banyak satelit beserta daya sinyal yang dapat diakses oleh alat navigasi dapat di lihat pada layar alat tersebut. Hampir semua alat navigasi berbasis satelit dapat menampilkan data tentang satelit yang terhubung dengan alat, lokasi satelit, serta daya sinyalnya. AntenaSah dua macam antena bawaan alat navigasi yang paling sering dijumpai, yaitu macam Patch dan Quad Helix. Macam Patch, susunannya gepeng sedangkan quad helix susunannya seperti tabung. Tentunya keduanya memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Pada pemakaian sehari-hari, banyak sekali faktor yang memengaruhi fungsinya. Alat navigasi yang memiliki antena patch, akan semakin berpihak kepada yang benar penerimaan sinyalnya bila alat dipegang mendatar sejajar dengan bumi. Sedangkan alat yang memiliki antena Quad helix, akan semakin berpihak kepada yang benar bila dipegang tegak lurus, bidang atas kearah langit. Untuk memastikan, periksalah spesifikasi antena alat navigasi. Pada pemakaian sehari-hari, seringkali diperlukan antena eksternal, contohnya, pemakaian di dalam kendaraan roda empat. Sah beberapa macam antena eksternal yang dapat dipilih. Perlu diingat bahwa tidak semua tipe alat navigasi mempunyai slot untuk antenna eksternal.
Perlu diingat bahwa koordinat yang ditampilkan oleh alat navigasi yaitu koordinat posisi antena eksternal. Jadi, penempatan antena eksternal juga perlu diperhatikan. DGPSDGPS (Differential Global Positioning System) yaitu sebuah sistem atau metode untuk meningkatkan GPS, dengan memanfaatkan stasiun darat, yang memancarkan koreksi lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan mengisikannya kedalam lebih kurang, maka akurasi alat navigasi tersebut akan meningkat. Oleh karena memanfaatkan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat mencakup area yang lebar. Walaupun mempunyai perbedaan dalam metode kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System) secara umum dapat dibicarakan yaitu DGPS yang memanfaatkan satelit. Cakupan areanya jauh semakin lebar dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat. Sah beberapa SBAS yang selama ini dikenali, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS (Multi-functional Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika Serikat, EGNOS oleh Uni Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling kompatibel satu dengan lainnya, artiannya alat navigasi yang dapat memanfaatkan noda satu sistim, akan dapat memanfaatkan kedua sistem lainnya juga. Pada saat ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi di dunia. Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang berfungsi berpihak kepada yang benar, dapat meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan peningkatan yang dapat dicapai oleh SBAS. Secara umum, dapat dibagi dijadikan dua bidang akbar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post processing (setelah perkara selesai)”. Maksud dari ‘real time’ yaitu alat navigasi yang memanfaatkan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat digunakan. Sedangkan ‘post processing’ maksudnya yaitu data yang dikumpulkan oleh alat navigasi di ronde ulang dengan memanfaatkan data dari stasiun darat DGPS. Sah banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk hal ini, berpihak kepada yang benar versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung memanfaatkannya melalui internet. Walaupun DGPS ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang dipancarkan berisikan koreksi untuk wilayah dimana kita memanfaatkan alat navigasi. Bila tidak berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan terjadi peningkatan akurasi. Beberapa pengertian istilah
Banyak sekali macam alat navigasi yang disediakan oleh pasar, dari bermacam macam pabrik hingga bermacam macam fitur yang disediakan. Hal ini dapat membuat seorang pemula dijadikan bingung dalam menentukan. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah sama, sehingga hanya pengguna yang dapat memilihnya. Orang lain hanya dapat memberikan informasi atau berbagi pengalaman saja. MengapaSupaya tidak noda dalam menentukan, tanyakan pada diri sendiri 'Mengapa berhasrat memperagakan pembelian alat navigasi berbasis satelit?'. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti, coba pikirkan perkara sehari-hari apa saja yang mungkin dapat dipermudah dengan kehadiran alat ini. Apakah sering bepergian, atau memancing, atau mendaki gunung, dsb. Susunan perkara mengadakan komunikasi sempit dengan macam alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat navigasi yang diperuntukkan bagi penggunaan kendaraan bermotor kebanyakan tidak dilengkapi dengan kompas, sehingga tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika memancing dilaut.HargaBerapa akbar biaya yang rela dikeluarkan untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang diperlukan untuk memperagakan pembelian alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai? Seringkali harga adalah unsur terpenting ketika memilih. Bila memanfaatkan sistim A-GPS, maka akan sah biaya tambahan untuk transfer data.Layar Alat NavigasiPerlu diingat bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat navigasi. Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan bagi pemula untuk tetap memanfaatkan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki sehingga akan jauh mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon genggam atau PDA mempunyai ukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran juga banyak yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk Garmin, memiliki layar mempunyai ukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk menampilkan peta? Berapa akbar layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar berwarna? Memang dengan kehadiran layar berwarna akan menambah kenyamanan dalam memanfaatkan alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar pada layar dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan tidak teringat, makin akbar ukuran layar, maka akan makin rentan pecah ketika digunakan dalam perkara.Alat terpisahBanyak telpon genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah diperlukan alat terpisah atau dapat memanfaatkan telpon genggam? Bagi orang yang jarang sekali keluar kota, atau jarang sekali memperagakan perkara outdoor, mungkin memanfaatkan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah cukup. Bila berhasrat memanfaatkan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya. Menurut pengalaman, program Garmin Mobile XT yaitu program yang paling mudah dan nyaman digunakan. Gagasan paling utama yaitu mudah mendapatkan peta versi gratis, dan tidak selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth, yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah layar PDA atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman untuk melihat peta. Bagaimana bila memanfaatkan sistim A-GPS?Kapasitas PenyimpananMasing-masing alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang akbar tentunya dapat menampung semakin banyak data. Tetapi tidak semua pengguna memerlukan hal ini, kebanyakan diperlukan ketika memperagakan perjalanan jauh atau lama, dimana tidak memungkinkan untuk memindahkan data kedalam komputer. Tetapi bila alat memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang mempunyai ukuran akbar ataupun menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu memori yang dapat digunakan alat tersebut. Periksa juga data apa saja yang dapat disimpankan, dan apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat navigasi dapat memperagakan ini.Daya tahan batereDaya tahan batere perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke kawasan yang sulit mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa batere cadangan ataupun solar charger (menggunakan matahari).SusunanAlat navigasi yang tersedia di pasaran memiliki berbagai susunan. Periksalah apakah anda menyukai susunannya. Cobalah untuk memegang alat tersebut, dan rasakan pegangannya. Alat yang terasa licin atau tidak dapat dipegang secara mantap, tentunya dapat menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk menekan-nekan tombol yang sah, apakah mudah dalam penggunaan.Tahan cairanApakah diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan untuk perkara outdoor, mungkin fasilitas ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung diatas cairan mungkin diperlukan bila banyak memperagakan perkara yang mengadakan komunikasi dengan sungai atau laut. Jangan tidak teringat bahwa kantung plastic juga dapat digunakan untuk melindungi alat dari cairan.AkurasiAlat-alat navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat akurasi yanag hampir sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi perkara survey memiliki tingkat akurasi yang mengagumkan, tetapi macam ini tidak diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi yang 10 meter (<10 meter) sudah cukup untuk digunakan sehari-hari. Tentu saja, makin tinggi akurasi yang dapat dicapai, makin berpihak kepada yang benar.Program dan PetaPeriksalah program-program apa saja yang diikutkan pada paket penjualan, dan program lain yang dapat digunakan dengan alat navigasi tersebut. Periksalah apakah harus memanfaatkan peta yang dijual khusus untuk alat tersebut atau dapat digunakan peta lainnya. Hingga saat buku ini ditulis, hanya produk Garmin yang paling mudah untuk mendapatkan peta versi gratis dan paling banyak program gratis yang tersedia.AntenaDua macam antenna yang paling sering dijumpai yaitu jenid double helix dan patch. Dalam penggunaan sehari-hari, sulit sekali dibedakan mana yang semakin berpihak kepada yang benar. Bertanyalah pada yang sering memanfaatkan masing-masing antenna tersebut. Tetapi pertanyaan yang semakin berfaedah yaitu, apakah diperlukan antenna tambahan. Bila akan digunakan di dalam mobil, antenna tambahan akan sangat berfaedah, terutama bila mobil dilengkapi dengan kaca film yang berisi metal.Fasilitas lainnyaBagaimana dengan beberapa fitur lainnya, apakah memang diperlukan alat navigasi berbasis satelit dengan:
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas akan mengurangi pilihan alat navigasi berbasis satelit yang dapat dibeli/digunakan, dan beristirahat memberikan beberapa kemungkinan untuk dipilih. Setelah ini, maka hanya anda yang dapat memutuskan alat terbaik bagi anda. POI TourguideYang dimaksudkan dengan istilah ini yaitu penggabungan selang POI biasa dengan gambar, text, suara, dan alarm proximity. Ketika alat navigasi berbasis satelit memasuki jarak yangtelah diatur pada alarm proximity dari sebuah POI, maka alat navigasi berbasis satelit secara otomatis akan menampilkan foto beserta tulisan, dan mengeluarkan suara. Kelompok POI tourguide ditambah dengan rute yang sudah dipastikan dapat dijadikan pemandu tur selama perjalanan. Tetapi bila peta yang digunakan selisih, maka rute yang ditunjukkan oleh alat navigasi kemungkinan akan selisih. POI tourguide hanya dapat dinikmati oleh pengguna alat navigasi berbasis satelit produk garmin tertentu, yaitu seri nuvi yang memiliki kemampuan MP3, Zumo,street pilot c550, c580, 2730, 2820, 7200, 7500. Fasilitas gratis online disediakan oleh GeoTourGuide (http://www.geotourguide.com), dan Geovative Solutions (http://www.geovative.com). Beberapa program versi gratis juga mempunyai, Tourguide Editor dapat diunduh dari http://www.javawa.nl/tourguide.html, yang tersedia untuk beberapa sistim operasi komputer. Program Mapsource juga dapat digunakan untuk membuat POI Tourguide, demikian pula bermacam macam XML editor yang tersedia di internet. Dari semua metode gratis yang sah, paling mudah memanfaatkan program Extra POI Editor yang dapat diunduh dari http://turboccc.wikispaces.com/Extra_POI_Editor. Kegunaan
Sistem lainArtikel utama: Sistem navigasi satelitSistem navigasi satelit lainnya yang sedang dikembangkan oleh negara lain adalah: Peranan alat navigasi pada dunia kesehatan penduduk tidak terlepas dari penggunaan GIS (Geographical Information System), atau istilah umumnya yaitu pemetaan. Bila digunakan pada aspek kesehatan, kedua hal ini mengadakan komunikasi sempit dengan sistim informasi kesehatan dalam artian lebar. Penggunaannya dalam dunia kesehatan penduduk bertujuan untuk membantu memberikan informasi sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya semakin mudah dan akurat. Pengambil keputusan disini tidak selalu artiannya bentuk administratif kepemerintahan, tetapi juga dapat artiannya kelompok penduduk dan individu. Bila pengambil keputusan tidak memanfaatkan informasi yang diberikan, maka perkara ini hanyalah membuang waktu, tenaga, dan dana. Saat ini, sudah banyak pihak yang menggunakaan alat navigasi berbasis satelit dan pemetaan dalam merencanakan, memutuskan, melaksanakan, dan evaluasi program – program berbasis penduduk. Yang paling sering memakai yaitu Lembaga Swadaya Penduduk (LSM) berpihak kepada yang benar internasional maupun nasional, dalam program-program pengendalian bencana. Pemakaian dibidang kesehatan di Indonesia masih sangat sedikit sekali, dapat dibicarakan hampir tidak sah. Masalah terbesar yaitu biaya dan sumber daya yang tersedia, sehingga jarang sekali pihak yang tertarik untuk menjadi semakin mengembangnya. Seandainya sudah tersedia, pengetahuan tentang arti informasi yang didapatkan juga masih meragukan. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Seberapa pentingkah arti yang didapatkan? Pertanyaan ini dijadikan sentral karena walaupun informasi dari pemetaan tidak tersedia, semua perkara selama ini tetap dapat dimainkan. Benar, tanpa informasi dari hasil pemetaanpun, program-program kesehatan penduduk dapat dimainkan. Tetapi, bagaimana dengan ‘waktu’ yang diperlukan untuk mencapai kondisi yang diinginkan? Dan apakah dapat semakin dipercepat bila keputusan yang diambil semakin tepat sasaran? Disinilah letak fungsi utama dari sistim informasi kesehatan, sistim ini seharusnya dapat memberikan informasi yang diperlukan, sehingga para pengambil keputusan dapat memperagakan tugasnya dengan berpihak kepada yang benar. Kealpaan yang sama tidak perlu diulang lagi diwaktu yang akan datang. Sebagai contoh, wabah penyakit yang sama tidak dituntaskan dengan metode yang sama dari tahun ke tahun, sehingga beristirahat dijadikan wabah rutin. Pemetaan beserta penggunaan alat navigasi berbasis satelit adalah sebuah bidang dari keseluruhan sistim informasi kesehatan. Tanpa didukung oleh bagian-bagian lainnya, maka arti yang didapatkan tidak akan maksimal. Semakin lanjut, bila keputusan yang dibentuk tidak sah hubungannya dengan informasi yang didapatkan, maka fungsi sistim informasi dijadikan hilang. Macam informasi yang dapat ditampilkan tergantung pada data yang dibawa masuk kedalam sistim pemetaan ini. Sistim pemetaan ini dapat memadukan data angka (berupa statistic, hasil survey, laporan bulanan, dan sebagainya) dari sistim informasi kesehatan dengan peta visual. Sehingga dapat dilihat secara makro maupun mikro. Sebagai contoh, pada gambar disebelah kanan, terlihat cerminan tempat-tempat penyedia pelayanan pengobatan penyakit TBC di Negara Zambia pada tahun 2004 yang diambil dari materi WHO (World Health Organization). Informasi yang akan ditampilkan akan menyerupai informasi ini, yang tidak akan mempunyai artian bila tidak disertai ‘cerita’ dan dihadiri dengan analisa. Misalnya, dari peta ini dapat terlihat bahwa cakupan pelayanan belum dapat menjangkau seluruh area dengan merata. Informasi ini dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi tersebut. Cakupan pemetaan tidak harus dalam area yang lebar, tetapi dapat digunakan untuk area yang kecil, misalnya sebuah desa. Peta pada contoh diatas juga terdiri dari gabungan area-area yang semakin kecil, yang dapat dipilih untuk ditampilkan pada layar. Macam informasi visual seperti diatas tidaklah mutlak harus tersedia, karena analisa dapat dimainkan dengan memanfaatkan angka-angka yang terdapat pada sistim informasi kesehatan. Jadi, fungsi utama dari pemetaan diatas yaitu untuk menggampangkan pengambil keputusan untuk memperbaiki kondisi yang sah. Dengan demikianlah keadaanya informasi visual seperti ini, maka pengguna dapat semakin mudah untuk melihat situasi dan kondisi yang sah. Langkah selanjutnya tetap sah pada pengambil keputusan. WHO sudah menyediakan program gratis untuk keperluan pemetaan ini, yang nantinya akan dapat digunakan bersama dengan program survey (juga gratis) mereka. Program ini dapat diunduh gratis dari http://www.who.int/health_mapping/tools/healthmapper/en/index.html. Semakin lanjut lagi, pada situs WHO, hasil pemetaan ini dapat disatukan dengan negara-negara lain secara online. Tentu saja hanya Departemen Kesehatan Republik Indonesia yang dapat memperagakannya untuk wilayah Republik Indonesia. Hasil pemetaan dari seluruh dunia dapat dilihat pada alamat: http://www.who.int/health_mapping/tools/globalatlas/en/index.html. Referensi
Lihat pulaSumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 21Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam susunan basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS mempersiapkan alamat IP bagi setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) bagi setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS mempersiapkan pelayanan yang cukup penting bagi Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP bagi mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia biasanya lebih menentukan bagi memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan bagi menjelaskan fungsinya yaitu DNS dapat dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenali oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih sah - beberapa akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan berpihak kepada yang benar secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file bagi menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum memainkan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin mengadakan komunikasi dengan komputer tersebut harus memainkan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang dapat dikembangkan: sebuah sistem yang dapat mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS. Teori bekerja DNSPara Pemain IntiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ... .... ... ..
Pengertian beberapa bidang dari nama domainSebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bidang atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha menemukan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas ronde ini. Andaikan sah aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berdiskusi ke DNS recursor lokal.
Ronde ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan bagi domain wikipedia.org?" Pada awal ronde, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif bagi top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari ronde pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang sah, berusaha menemukan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS bagi menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha menemukan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dibicarakan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu pemikiran caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena jumlah permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menanti penyediaan mekanisme yang dapat mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache bagi jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang memberikan definisi periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS bagi informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu dampak penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam bagi host www.wikipedia.org, belakang mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa sah (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang dapat didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berkesudahan sesudah waktu maksimum yang telah dipastikan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dsb dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user memainkan perkara yang menanti pencarian DNS (umumnya, nyaris semua perkara yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang sah di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang sah di dalam cache kepada program yang memerlukan. Seandainya cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Bagi banyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan mempersiapkan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP bagi memainkan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem bagi memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah dipastikan. Server nama ini akan mengikuti ronde yang dibicarakan di Teori DNS, berpihak kepada yang benar mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache bagi penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang menanti pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang penghabisan dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu bagi mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan bagi memainkan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 bagi melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP turut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi lebih 512 byte, atau bagi pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSBeberapa kumpulan penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Macam catatan lainnya semata-mata bagi penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenali (well-known service) seperti HTTP atau POP3 bagi sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa bagi memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid bagi DNS, sebagai susunan penyelesaian bagi masalah ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSBeberapa macam perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Beberapa akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketetapan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenali sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap bagi pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha menemukan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS bagi nama domain .ID. Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Bagi nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha menemukan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak sekitar 2001, banyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif bagi menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dinyatakan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang bagi mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 22Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam susunan basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP bagi setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) bagi setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting bagi Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP bagi mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia kebanyakan semakin menentukan bagi memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan bagi menjelaskan fungsinya yaitu DNS dapat dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang semakin dikenali oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih sah - beberapa akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan berpihak kepada yang benar secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file bagi menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum memperagakan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin mengadakan komunikasi dengan komputer tersebut harus memperagakan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang dapat dikembangkan: sebuah sistem yang dapat mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol isi DNS. Teori bekerja DNSPara Pemain IsiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ... .... ... ..
Pengertian beberapa bidang dari nama domainSebuah nama domain kebanyakan terdiri dari dua bidang atau semakin (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kelompok hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau semakin authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang menyebarluaskan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha menemukan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas ronde ini. Andaikan sah aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berdiskusi ke DNS recursor lokal.
Ronde ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan bagi domain wikipedia.org?" Pada awal ronde, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif bagi top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari ronde pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang sah, berusaha menemukan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS bagi menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha menemukan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dibicarakan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu pemikiran caching, lalu mendefinisikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena banyak permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menanti penyediaan mekanisme yang dapat mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache bagi jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang memberikan makna periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS bagi informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu dampak penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam bagi host www.wikipedia.org, belakang mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa sah (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang dapat didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan beristirahat sesudah waktu maksimum yang telah dipastikan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dsb dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user memperagakan perkara yang menanti pencarian DNS (umumnya, hampir semua perkara yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang sah di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki pokok pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang sah di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Bagi semakin banyak pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut kebanyakan akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP bagi memperagakan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem bagi memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah dipastikan. Server nama ini akan mengikuti ronde yang dibicarakan di Teori DNS, berpihak kepada yang benar mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache bagi penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang menanti pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang penghabisan dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu bagi mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan bagi memperagakan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang semakin akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 bagi melayani permintaan DNS. Hampir semua permintaan DNS memuat permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP turut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi semakin 512 byte, atau bagi pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSBeberapa kelompok penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Macam catatan lainnya semata-mata bagi penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenali (well-known service) seperti HTTP atau POP3 bagi sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa bagi memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid bagi DNS, sebagai susunan penyelesaian bagi masalah ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSBeberapa macam perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Beberapa akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan kepastian pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenali sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap bagi pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha menemukan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS bagi nama domain .ID. Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Bagi nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha menemukan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak semakin kurang 2001, semakin banyak pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain kebanyakan menunjuk kontak administratif bagi menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dinyatakan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang bagi mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 23Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam susunan basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS mempersiapkan alamat IP bagi setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) bagi setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS mempersiapkan pelayanan yang cukup penting bagi Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP bagi mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia biasanya lebih menentukan bagi memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan bagi menjelaskan fungsinya yaitu DNS dapat dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenali oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih sah - beberapa akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan berpihak kepada yang benar secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file bagi menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum memainkan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin mengadakan komunikasi dengan komputer tersebut harus memainkan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang dapat dikembangkan: sebuah sistem yang dapat mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS. Teori bekerja DNSPara Pemain IntiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ... .... ... ..
Pengertian beberapa bidang dari nama domainSebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bidang atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha menemukan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas ronde ini. Andaikan sah aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berdiskusi ke DNS recursor lokal.
Ronde ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan bagi domain wikipedia.org?" Pada awal ronde, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif bagi top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari ronde pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang sah, berusaha menemukan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS bagi menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha menemukan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dibicarakan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu pemikiran caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena jumlah permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menanti penyediaan mekanisme yang dapat mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache bagi jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang memberikan definisi periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS bagi informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu dampak penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam bagi host www.wikipedia.org, belakang mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa sah (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang dapat didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berkesudahan sesudah waktu maksimum yang telah dipastikan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dsb dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user memainkan perkara yang menanti pencarian DNS (umumnya, nyaris semua perkara yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang sah di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang sah di dalam cache kepada program yang memerlukan. Seandainya cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Bagi banyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan mempersiapkan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP bagi memainkan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem bagi memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah dipastikan. Server nama ini akan mengikuti ronde yang dibicarakan di Teori DNS, berpihak kepada yang benar mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache bagi penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang menanti pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang penghabisan dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu bagi mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan bagi memainkan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 bagi melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP turut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi lebih 512 byte, atau bagi pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSBeberapa kumpulan penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Macam catatan lainnya semata-mata bagi penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenali (well-known service) seperti HTTP atau POP3 bagi sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa bagi memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid bagi DNS, sebagai susunan penyelesaian bagi masalah ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSBeberapa macam perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Beberapa akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketetapan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenali sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap bagi pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha menemukan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS bagi nama domain .ID. Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Bagi nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha menemukan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak sekitar 2001, banyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif bagi menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dinyatakan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang bagi mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 24Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam susunan basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS mempersiapkan alamat IP bagi setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) bagi setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS mempersiapkan pelayanan yang cukup penting bagi Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP bagi mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia biasanya lebih menentukan bagi memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan bagi menjelaskan fungsinya yaitu DNS dapat dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenali oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih sah - beberapa akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan berpihak kepada yang benar secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file bagi menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum memainkan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin mengadakan komunikasi dengan komputer tersebut harus memainkan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang dapat dikembangkan: sebuah sistem yang dapat mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS. Teori bekerja DNSPara Pemain IntiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ... .... ... ..
Pengertian beberapa bidang dari nama domainSebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bidang atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha menemukan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas ronde ini. Andaikan sah aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berdiskusi ke DNS recursor lokal.
Ronde ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan bagi domain wikipedia.org?" Pada awal ronde, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif bagi top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari ronde pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang sah, berusaha menemukan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS bagi menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha menemukan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dibicarakan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu pemikiran caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena jumlah permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menanti penyediaan mekanisme yang dapat mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache bagi jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang memberikan definisi periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS bagi informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu dampak penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam bagi host www.wikipedia.org, belakang mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa sah (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang dapat didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berkesudahan sesudah waktu maksimum yang telah dipastikan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dsb dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user memainkan perkara yang menanti pencarian DNS (umumnya, nyaris semua perkara yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang sah di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang sah di dalam cache kepada program yang memerlukan. Seandainya cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Bagi banyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan mempersiapkan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP bagi memainkan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem bagi memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah dipastikan. Server nama ini akan mengikuti ronde yang dibicarakan di Teori DNS, berpihak kepada yang benar mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache bagi penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang menanti pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang penghabisan dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu bagi mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan bagi memainkan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 bagi melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP turut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi lebih 512 byte, atau bagi pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSBeberapa kumpulan penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Macam catatan lainnya semata-mata bagi penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenali (well-known service) seperti HTTP atau POP3 bagi sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa bagi memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid bagi DNS, sebagai susunan penyelesaian bagi masalah ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSBeberapa macam perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Beberapa akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketetapan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenali sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap bagi pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha menemukan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS bagi nama domain .ID. Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Bagi nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha menemukan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak sekitar 2001, banyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif bagi menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dinyatakan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang bagi mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 25Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam susunan basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS mempersiapkan alamat IP bagi setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) bagi setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS mempersiapkan pelayanan yang cukup penting bagi Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP bagi mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia biasanya lebih menentukan bagi memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan bagi menjelaskan fungsinya yaitu DNS dapat dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenali oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih sah - beberapa akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan berpihak kepada yang benar secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file bagi menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum memainkan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin mengadakan komunikasi dengan komputer tersebut harus memainkan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang dapat dikembangkan: sebuah sistem yang dapat mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS. Teori bekerja DNSPara Pemain IntiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ... .... ... ..
Pengertian beberapa bidang dari nama domainSebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bidang atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha menemukan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas ronde ini. Andaikan sah aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berdiskusi ke DNS recursor lokal.
Ronde ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan bagi domain wikipedia.org?" Pada awal ronde, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif bagi top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari ronde pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang sah, berusaha menemukan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS bagi menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha menemukan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dibicarakan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu pemikiran caching, lalu mengartikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena jumlah permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menanti penyediaan mekanisme yang dapat mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache bagi jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang memberikan definisi periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS bagi informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu dampak penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam bagi host www.wikipedia.org, belakang mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa sah (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang dapat didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan berkesudahan sesudah waktu maksimum yang telah dipastikan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dsb dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user memainkan perkara yang menanti pencarian DNS (umumnya, nyaris semua perkara yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang sah di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki isi pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang sah di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Bagi banyakan pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut biasanya akan mempersiapkan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP bagi memainkan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem bagi memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah dipastikan. Server nama ini akan mengikuti ronde yang dibicarakan di Teori DNS, berpihak kepada yang benar mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache bagi penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang menanti pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang penghabisan dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu bagi mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan bagi memainkan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang lebih akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 bagi melayani permintaan DNS. Nyaris semua permintaan DNS berisi permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP turut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi lebih 512 byte, atau bagi pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSBeberapa kumpulan penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Macam catatan lainnya semata-mata bagi penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenali (well-known service) seperti HTTP atau POP3 bagi sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa bagi memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid bagi DNS, sebagai susunan penyelesaian bagi masalah ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSBeberapa macam perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Beberapa akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan ketetapan pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenali sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap bagi pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha menemukan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS bagi nama domain .ID. Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Bagi nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha menemukan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak sekitar 2001, banyakan pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain biasanya menunjuk kontak administratif bagi menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dinyatakan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang bagi mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. Page 26Sistem Penamaan Domain ; SNR (bahasa Inggris: (Domain Name System; DNS) yaitu sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam susunan basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP bagi setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) bagi setiap domain. Menurut browser Google Chrome, DNS yaitu layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web dijadikan alamat internet. DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting bagi Internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP bagi mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia kebanyakan semakin menentukan bagi memanfaatkan nama host dan nama domain, contohnya yaitu penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan bagi menjelaskan fungsinya yaitu DNS dapat dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6). Sejarah singkat DNSPenggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang semakin dikenali oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, seluruh komputer di jaringan komputer memanfaatkan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih sah - beberapa akbar sistem operasi modern memanfaatkannya dengan berpihak kepada yang benar secara baku maupun melalui metode konfigurasi, dapat melihat Hosts file bagi menyamakan sebuah nama host dijadikan sebuah alamat IP sebelum memperagakan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut di atas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang ingin mengadakan komunikasi dengan komputer tersebut harus memperagakan update terhadap file Hosts. Dengan mengembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang dapat dikembangkan: sebuah sistem yang dapat mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS. Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berjalan lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol isi DNS. Teori bekerja DNSPara Pemain IsiPengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:
dan ... .... ... ..
Pengertian beberapa bidang dari nama domainSebuah nama domain kebanyakan terdiri dari dua bidang atau semakin (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
DNS memiliki kelompok hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau semakin authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang menyebarluaskan informasi tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika berusaha menemukan (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain). Sebuah contoh dari teori rekursif DNSSebuah contoh mungkin dapat memperjelas ronde ini. Andaikan sah aplikasi yang memerlukan pencarian alamat IP dari www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut berdiskusi ke DNS recursor lokal.
Ronde ini memanfaatkan pencarian rekursif (recursion / recursive searching). Pengertian pendaftaran domain dan glue recordsMembaca contoh di atas, Anda mungkin bertanya: "bagaimana metodenya DNS server 204.74.112.1 tahu alamat IP mana yang diberikan bagi domain wikipedia.org?" Pada awal ronde, kita mencatat bahwa sebuah DNS recursor memiliki alamat IP dari para root server yang (kurang-lebih) didata secara explisit (hard coded). Mirip dengan hal tersebut, server nama (name server) yang otoritatif bagi top-level domain mengalami perubahan yang jarang. Namun, server nama yang memberikan jawaban otorisatif bagi nama domain yang umum mengalami perubahan yang cukup sering. Sebagai bidang dari ronde pendaftaran sebuah nama domain (dan beberapa waktu sesudahnya), pendaftar memberikan pendaftaran dengan server nama yang akan mengotorisasikan nama domain tersebut; maka ketika mendaftar wikipedia.org, domain tersebut terhubung dengan server nama gunther.bomis.com dan zwinger.wikipedia.org di pendaftar .org. Kemudian, dari contoh di atas, ketika server dikenali sebagai 204.74.112.1 menerima sebuah permintaan, DNS server memindai daftar domain yang sah, berusaha menemukan wikipedia.org, dan mengembalikan server nama yang terhubung dengan domain tersebut. Biasanya, server nama muncul berdasarkan urutan nama, selain berdasarkan alamat IP. Hal ini menimbulkan string lain dari permintaan DNS bagi menyelesaikan nama dari server nama; ketika sebuah alamat IP dari server nama mendapatkan sebuah pendaftaran di zona induk, para programmer jaringan komputer menamakannya sebuah glue record. DNS dalam praktikKetika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), ingin berusaha menemukan alamat IP dari sebuah nama domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang dibicarakan dalam teori di atas. Kita akan melihat dulu pemikiran caching, lalu mendefinisikan operasi DNS di "dunia nyata". Caching dan masa hidup (caching and time to live)Karena banyak permintaan yang akbar dari sistem seperti DNS, perancang DNS menanti penyediaan mekanisme yang dapat mengurangi beban dari masing-masing server DNS. Rencana mekanisnya menyarankan bahwa ketika sebuah DNS resolver (klien) menerima sebuah jawaban DNS, informasi tersebut akan di cache bagi jangka waktu tertentu. Sebuah nilai (yang di-set oleh administrator dari server DNS yang memberikan jawaban) menyebutnya sebagai time to live (masa hidup), atau TTL yang memberikan makna periode tersebut. Saat jawaban masuk ke dalam cache, resolver akan mengacu kepada jawaban yang disimpankan di cache tersebut; hanya ketika TTL usai (atau saat administrator mengosongkan jawaban dari memori resolver secara manual) maka resolver menghubungi server DNS bagi informasi yang sama. Waktu propagasi (propagation time)Satu dampak penting dari arsitektur tersebar dan cache yaitu perubahan kepada suatu DNS terkadang efektif secara langsung dalam skala besar/global. Contoh berikut mungkin akan menjelaskannya: Jika seorang administrator telah mengatur TTL selama 6 jam bagi host www.wikipedia.org, belakang mengganti alamat IP dari www.wikipedia.org pada pk 12:01, administrator harus mempertimbangkan bahwa sah (paling tidak) satu individu yang menyimpan cache jawaban dengan nilai lama pada pk 12:00 yang tidak akan menghubungi server DNS sampai dengan pk 18:00. Periode selang pk 12:00 dan pk 18:00 dalam contoh ini disebut sebagai waktu propagasi (propagation time), yang dapat didefiniskan sebagai periode waktu yang berawal selang saat terjadi perubahan dari data DNS, dan beristirahat sesudah waktu maksimum yang telah dipastikan oleh TTL berlalu. Ini akan mengarahkan kepada pertimbangan logis yang penting ketika membuat perubahan kepada DNS: tidak semua akan melihat hal yang sama seperti yang Anda lihat. RFC1537 dapat membantu penjelasan ini. DNS di dunia nyataDi dunia nyata, user tidak berhadapan langsung dengan DNS resolver - mereka berhadapan dengan program seperti web brower (Mozilla Firefox, Safari, Opera, Internet Explorer, Netscape, Konqueror dsb dan klien mail (Outlook Express, Mozilla Thunderbird dan lain-lain). Ketika user memperagakan perkara yang menanti pencarian DNS (umumnya, hampir semua perkara yang memanfaatkan Internet), program tersebut mengirimkan permintaan ke DNS Resolver yang sah di dalam sistem operasi. DNS resolver akan selalu memiliki cache (lihat di atas) yang memiliki pokok pencarian terakhir. Jika cache dapat memberikan jawaban kepada permintaan DNS, resolver akan memanfaatkan nilai yang sah di dalam cache kepada program yang memerlukan. Kalau cache tidak memiliki jawabannya, resolver akan mengirimkan permintaan ke server DNS tertentu. Bagi semakin banyak pengguna di rumah, Internet Service Provider(ISP) yang menghubungkan komputer tersebut kebanyakan akan menyediakan server DNS: pengguna tersebut akan mendata alamat server secara manual atau memanfaatkan DHCP bagi memperagakan pendataan tersebut. Namun jika administrator sistem / pengguna telah mengkonfigurasi sistem bagi memanfaatkan server DNS selain yang diberikan secara default oleh ISP misalnya seperti Google Public DNS ataupun OpenDNS[1], maka DNS resolver akan mengacu ke DNS server yang sudah dipastikan. Server nama ini akan mengikuti ronde yang dibicarakan di Teori DNS, berpihak kepada yang benar mereka menemukan jawabannya maupun tidak. Hasil pencarian akan diberikan kepada DNS resolver; diasumsikan telah ditemukan jawaban, resolver akan menyimpan hasilnya di cache bagi penggunaan berikutnya, dan memberikan hasilnya kepada software yang menanti pencarian DNS tersebut. Sebagai bidang penghabisan dari kerumitan ini, beberapa aplikasi seperti web browser juga memiliki DNS cache mereka sendiri, tujuannya yaitu bagi mengurangi penggunaan referensi DNS resolver, yang akan meningkatkan kesulitan bagi memperagakan debug DNS, yang menimbulkan kerancuan data yang semakin akurat. Cache seperti ini umumnya memiliki masa yang singkat dalam hitungan 1 menit. Penerapan DNS lainnyaSistem yang dijabarkan di atas memberikan skenario yang disederhanakan. DNS meliputi beberapa fungsi lainnya:
DNS memanfaatkan TCP dan UDP di port komputer 53 bagi melayani permintaan DNS. Hampir semua permintaan DNS memuat permintaan UDP tunggal dari klien yang dikuti oleh jawaban UDP tunggal dari server. Umumnya TCP turut terlibat hanya ketika ukuran data jawaban menjadi semakin 512 byte, atau bagi pertukaaran zona DNS zone transfer Jenis-jenis catatan DNSBeberapa kelompok penting dari data yang disimpankan di dalam DNS yaitu sebagai berikut:
Macam catatan lainnya semata-mata bagi penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenali (well-known service) seperti HTTP atau POP3 bagi sebuah domain. Nama domain yang diinternasionalkanNama domain harus memanfaatkan satu sub-kumpulan dari karakter ASCII, hal ini mencegah beberapa bahasa bagi memanfaatkan nama maupun kata lokal mereka. ICANN telah menyetujui Punycode yang berbasiskan sistem IDNA, yang memetakan string Unicode ke karakter set yang valid bagi DNS, sebagai susunan penyelesaian bagi masalah ini, dan beberapa registries sudah mengadopsi metode IDNS ini. Perangkat lunak DNSBeberapa macam perangkat lunak yang menerapkan metode DNS, di antaranya:
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
Pengguna legal dari domainPendaftar (registrant)Tidak satupun individu di dunia yang "memiliki" nama domain kecuali Network Information Centre (NIC), atau pendaftar nama domain (domain name registry). Beberapa akbar dari NIC di dunia menerima biaya tahunan dari para pengguna legal dengan tujuan bagi si pengguna legal memanfaatkan nama domain tersebut. Berlaku sejenis kontrak sewa-menyewa terjadi, bergantung kepada syarat dan kepastian pendaftar. Bergantung kepada beberpa peraturan penamaan dari para pendaftar, pengguna legal dikenali sebagai "pendaftar" (registrants) atau sebagai "pemegang domain" (domain holders) ICANN memegang daftar lengkap bagi pendaftar domain di seluruh dunia. Siapapun dapat menemukan pengguna legal dari sebuah domain dengan berusaha menemukan melalui basis data WHOIS yang disimpankan oleh beberpa pendaftar domain. Di (lebih kurang) 240 country code top-level domains (ccTLDs), pendaftar domain memegang sebuah acuan WHOIS (pendaftar dan nama server). Contohnya, IDNIC, NIC Indonesia, memegang informasi otorisatif WHOIS bagi nama domain .ID. Namun, beberapa pendaftar domain, seperti VeriSign, memanfaatkan model pendaftar-pengguna. Bagi nama domain .COM dan .NET, pendaftar domain, VeriSign memegang informasi dasar WHOIS )pemegang domain dan server nama). Siapapun dapat berusaha menemukan detail WHOIS (Pemegang domain, server nama, tanggal berjalan, dan lain sebagainya) melalui pendaftar. Sejak semakin kurang 2001, semakin banyak pendaftar gTLD (.ORG, .BIZ, .INFO) telah mengadopsi metode pendaftar "tebal", menyimpan otoritatif WHOIS di beberapa pendaftar dan bukan pendaftar itu saja. Kontak Administratif (Administrative Contact)Satu pemegang domain kebanyakan menunjuk kontak administratif bagi menangani nama domain. Fungsi manajemen didelegasikan ke kontak administratif yang mencakup (diantaranya):
Kontak Teknis (Technical Contact)Satu kontak teknis menangani server nama dari sebuah nama domain. Beberapa dari banyak fungsi kontak teknis termasuk:
Kontak Pembayaran (Billing Contact)Tidak perlu dinyatakan, pihak ini yaitu yang menerima tagihan dari NIC. Server Nama (Name Servers)Disebut sebagai server nama otoritatif yang mengasuh zona nama domain dari sebuah nama domain. PolitikBanyak penyelidikan telah menyuarakan kritik dari metode yang digunakan sekarang bagi mengatur kepemilikan domain. Umumnya, kritik mengklaim penyalahgunaan dengan monopoli, seperti VeriSign Inc dan masalah-masalah dengan penunjukkan dari top-level domain (TLD). Lembaga international ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) memelihara industri nama domain. Lihat pula
ReferensiPranala luar dan dokumentasi
Sumber : id.wikipedia.org, andrafarm.com, p2k.pahlawan.web.id, wiki.edunitas.com, dsb. |