Siapakah tokoh antagonis dalam cerita legenda gunung bromo

TRIBUNTERNATE.COM - Berikut ini kunci jawaban Buku Tematik untuk Kelas 4 SD. 

Dalam artikel ini membahas Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 6 halaman 111 dan 114.

Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 Kelas 4 SD Tema 8, memiliki judul Daerah Tempat Tinggalku.

Sementara, pada Subtema 2 Buku Tematik ini berjudul Keunikan Daerah Tempat Tinggalku.

Adapun dalam artikel ini berisi kunci jawaban pembelajaran 6 di halaman 111 dan 114.

Sebelum melihat kunci jawaban Buku Tematik, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.

Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Tokoh Antagonis? Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Buku Tematik Subtema 2

Baca juga: Kunci Jawaban Halaman 114 115 117 118 119 Tema 8 Kelas 6 SD Buku Tematik Subtema 3 Pembelajaran 4

Kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 kelas 4 SD Pembelajaran 6 Subtema 2: Keunikan Daerah Tempat Tinggalku

Kunci Jawaban Halaman 111

Ayo Mengamati

Siapakah tokoh antagonis dalam cerita legenda gunung bromo
Peta daerah Papua. Buku Tematik tema 8 kelas 4 SD.

Gambar di atas menunjukkan peta daerah Papua.

Apa keunikan daerah Papua menurutmu? Tuliskan pada tempat di bawah ini.

Jawaban:

Keunikan daerah Papua adalah memiliki salju abadi di puncak Jaya Wijaya.

Papua juga memiliki pasir putih di atas bukit.

Selain itu di Papua terdapat burung Cenderawasih dan Raja Ampat.

Kunci Jawaban Halaman 114

Ayo Berdiskusi

Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga anak. Diskusikan mengenai cerita fiksi di depan.

Apa isi dari cerita fiksi di depan? Tuliskan hasil diskusi kelompokmu pada tempat di bawah.

Jawaban:

Cerita fiksi "Asal Usul Burung Cenderawasih" bercerita tentang kisah seorang anak bernama Kweiya yang tinggal bersama ibu dan adik-adik tirinya.

Namun, adik-adik tirinya tidak menyukai Kweiya dan menjebaknya hingga tersesat di hutan.

Kweiya mencoba bertahan hidup di hutan dengan membangun rumah kayu sederhana.

Ia berburu kulit binatang kemudian ia pintal menjadi benang.

Ibu Kweiya pun pergi ke hutan, dan melihat seekor burung muncul di pepohonan.

Ternyata burung itu adalah Kweiya yang telah berubah wujud menjadi seekor burung yang indah.

Ibu Kweiya menyelipkan benang pintalan di bawah lengannya.

Akhirnya ibu Kweiya ikut berubah menjadi burung.

Adik-adik Kweiya kemudian menyesali perbuatan jahatnya.

Sayangnya sudah terlambat, Kweiya dan ibunya sudah menjadi burung yang kini dikenal dengan sebutan burung cenderawasih.

Ayo Berlatih

Masih bersama kelompokmu pada kegiatan sebelumnya, carilah cerita fiksi selain yang ada dalam buku ini. Kemudian, bacalah cerita fiksi yang telah kamu temukan.

Tuliskan judul, isi, beserta tokoh-tokoh yang ada dari cerita fiksi tersebut. Tuliskan pada tempat berikut.

Jawaban:

(Contoh cerita fiksi)

Legenda Gunung Bromo

Dikisahkan di zaman dahulu hiduplah seorang pemuda yang bernama Joko Seger jatuh hati kepada Roro Anteng.

Mereka kemudian menjalin kasih serta memutuskan agar segera menikah. Namun sayangnya, niat suci tersebut terhambat dengan adanya orang jahat yang sakti ingin merebut sang Roro Anteng.

Namun Roro pun tidak berani melakukan penolakan sebab ia merasa khawatir apabila akan terjadi hal buruk yang mungkin akan dikerjakan orang jahat itu.

Sang gadis nan cantik tersebut pun akhirnya membuat suatu persyaratan. Ia menyuruh orang sakti tersebut agar membuat lautan di kawasan Bromo dalam waktu semalam.

Akhirnya sang pria jahat tersebut menyanggupinya serta berupaya untuk membuat sumur di Gunung Bromo dengan memakai tempurung kelapa atau dalam bahasa Jawa disebut sebagai “batok”.

Untuk menggagalkan upaya tersebut, Roro Anteng kemudian memukulkan alu padi agar membangunkan para ayam supaya mereka segera berkokok.

Dan akhirnya usaha itu berhasil serta pria jahat tersebut kalah sebab ia belum berhasil membuat lautan.

Itulah alasan mengapa Gunung Bromo bentuknya tumpul.

Merasa marah serta mengamuk, ia kemudian melemparkan batok kelapa yang ia pakai serta sekarang menjadi Gunung Batok.

Selepas itu, Roro Anteng kembali di pelukan Joko Seger dan mereka hidup bahagia selamanya.

Judul: Legenda Gunung Bromi

Isi cerita: Cerita tersebut mengisahkan asal-usul gunung Bromo.

Tokoh: Joko Seger, Roro Anteng, dan pria jahat.

*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi orang tua. Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.

Sebagian dari soal di atas merupakan pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 111 dan 114 Buku Tematik Daerah Tempat Tinggalku

PROBOLINGGO – Legenda Tengger yang menjadi bagian Yadnya Kasada, ditampilkan Rabu (17/7). Acara dilaksanakan di Balai Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Kegiatan yang diberinama Resepsi Tengger, adalah kegiatan rutin tahunan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Sinarto mengatakan, ada banyak talent yang dilibatkan pada resepsi tersebut. Semua akan memerankan sesuai dengan alur legenda yang mengakar di balik keberadaan Gunung Bromo. Dimana, warga aslinya sendiri merupakan bagian dari Suku Tengger.

“Konon, nama Tengger merupakan singkatan dari Roro Anteng dan Joko Seger, sebagai tokoh utama dalam legenda yang mengakar di masyarakat,” ujarnya.

Cerita bermula dari sosok Roro Anteng yang memiliki kecantikan luar biasa, sehingga memikat hati para pangeran hingga pria tua yang sakti mandraguna. Meski dipuja banyak pria, Roro Anteng sama sekali tak tergoda. Sebab, ia sudah menjatuhkan pilihan pada seorang pria yang lahir dari seorang istri Brahmana, yaitu Joko Seger.

Namun, kisah cinta keduanya tidak berjalan semulus. Pada satu ketika, datang Kyai Bima yang memaksa hendak meminang Roro Anteng. Pinangan itu tak bisa ditolak. Sebab, ia seorang yang sakti mandraguna dan mengancam akan menghancurkan desa jika gadis titisan dewa itu mengabaikannya.

Tak ingin menerima begitu saja, Roro Anteng pun memberikan syarat pada Kyai Bima. Ia minta dibuatkan sebuah lautan di tengah-tengah gunung dalam waktu semalam. Meski tak masuk akal, Kyai Bima menyetujui syarat itu. Dengan sebuah batok kelapa beserta kesaktiannya, Kyai Bima hampir selesai membuat persayaratan Roro Anteng.

Melihat Kyai Bima dapat dengan mudah memenuhi permintaannya, Roro Anteng pun mulai galau. Ia lantas memukul-mukul alu agar ayam-ayam bangun dan berkokok. Tindakan Roro Anteng tidak sia-sia. Ayam-ayam pun bangun dan berkokok bersahut-sahutan seolah pagi telah tiba.

Di sisi lain, hal itu membuat Kyai Bima emosi, kesal, dan marah. Ia pun melempar batok kelapa hingga jatuh terlungkup tepat di samping Gunung Bromo, dan berubah menjadi Gunung Batok. Sedangkan lautan yang akan dibuat oleh Kyai Bima, sekarang dikenal dengan Segara Wedi. Yaitu lautan pasir yang masih bisa dikunjungi hingga sekarang.

Dengan kegagalan Kyai Bima membuatkan lautan di tengah-tengah gunung, akhirnya Roro Anteng pun kembali ke pelukan Joko Seger. Mereka memulai kehidupan baru dengan menikah, serta menjadi pasangan suami istri yang bahagia dan saling mengasihi.

“Rernikahan Roro Anteng dan Joko Seger itulah yang akan dirayakan dalam sebuah resepsi di balai desa,” kata Sinarto.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Yadnya Kasada merupakan salah satu wadah bagi kelestarian budaya dan kesenian yang beragam. Hal itu terlihat dari keterlibatan penyaji yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

“Upacara Yadnya Kasada adalah upacara adat umat Hindu suku Tengger. Kegiatan ini diselenggarakan setiap tahun pada hari keempat belas bulan Kasada,” ujar Khofifah.

Menurut Staf Khusus Menpar bidang Media dan Komunikasi Don Kardono, Yadnya Kasada termasuk ajang budaya terbaik di Tanah Air.

“Indonesia memiliki banyak event budaya. Salah satu yang terbaik adalah Yadnya Kasada. Event ini dibalut dengan alam Bromo yang sangat eksotis. Kombinasi ini menjadi sajian yang sangat menarik buat wisatawan. Termasuk wisatawan mancanegara,” ucapnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, Yadnya Kasada yang menjadi bagian dari Eksotika Bromo, akan membuat kawasan wisata tersebut makin dikenal luas. Acara tersebut menjadi sangat istimewa karena digelar menyatu dengan alam. Terlebih, banyak seni budaya nusantara yang akan ditampilkan di sana.

“Ini akan menjadi perhelatan spektakuler yang bakal menarik perhatian wisatawan. Saya yakin akan banyak turis asing yang menghadiri event tersebut. Apalagi, setiap tahun upacara Yadnya Kasada selalu digelar di waktu yang sama,” terangnya.

Kepala Bidang Pemasaran I Area Jawa Kemenpar Wawan Gunawan memastikan, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru didukung aksesibilitas yang baik. Amenitas juga siap sehingga wisatawan tidak perlu khawatir terkait komponen 3A.

“Kawasan ini biasa diakses melalui Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, dan dilanjutkan perjalanan darat ke Bromo sekitar 2,5 jam. Sementara untuk amenitas, tersedia banyak akomodasi di sekitar lokasi acara. Baik berupa hotel maupun home stay,” tutur Wawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, Eksotika Bromo 2019 sangat pas bagi milenial. Selain artistik, ada banyak hal baru yang ditawarkan di sana. Milenial memiliki space sangat lebar untuk berkreasi.

“Dengan konsep instagramable, Eksotika Bromo akan menarik banyak wisatawan milenial, khususnya dari Asia. Terlebih, Asia memiliki potensi pasar milenial sebesar 57 persen. Eksotika Bromo menjadi event yang sayang untuk dilewatkan,” tandasnya.(***)