Siapa yang mengikuti ulangan matematika di cerita Pemimpin Idola Pemimpin yang Jujur

Hai adik-adik kelas 4 SD, berikut ini Osnipa akan membahas materi mengenai mengidentifikasi tokoh yang ada pada teks bacaan. Pembahasan akan fokus kepada Siapa saja tokoh pada cerita di atas? Siapa yang mengikuti ulangan matematika? Apa yang dilakukan Gugut saat ulangan? Apa yang dilakukan Ida ketika Gugut meminta jawaban? Mengapa Ida tidak mau membantu Gugut? Hal-hal baik apa yang bisa kamu ambil dari cerita di atas? cerita Pemimpin Idola Pemimpin yang Jujur.

Pemimpin Idola Pemimpin yang Jujur

Ida, temanku sebangku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya.

Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi.

Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.

Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya.

Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.

Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi. “Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin,” rayunya.

Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah. Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.

Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut.“Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya kepada Gugut.

“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.

Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.

Anak hebat, menarik sekali cerita tersebut ya. Setelah membaca cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Siapa saja tokoh pada cerita di atas?

Pembahasan:
Tokoh pada cerita di atas adalah Ida dan Gugut

2. Siapa yang mengikuti ulangan matematika?

Pembahasan:
Ida, Gugut dan teman-temannya.

3. Apa yang dilakukan Gugut saat ulangan?

Pembahasan:
Gugut meminta jawaban kepada Ida

4. Apa yang dilakukan Ida ketika Gugut meminta jawaban?

Pembahasan:
Ida tidak mau memberikan jawaban
kepada Gugut

5. Mengapa Ida tidak mau membantu Gugut?

Pembahasan:
Karena menurut Ida, mencontek atau memberi contekan kepada teman adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan.

6. Hal-hal baik apa yang bisa kamu ambil dari cerita di atas?

Pembahasan:
Hal baik yang saya ambil dari cerita di atas adalah kita harus membiasakan berbuat jujur dari kecil.

Demikian pembahasan mengenai Siapa Saja Tokoh pada Cerita di Atas? Pemimpin Idola Pemimpin yang Jujur. Semoga bermanfaat.

Siapa yang mengikuti ulangan matematika di cerita Pemimpin Idola Pemimpin yang Jujur

Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at jwb40.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Siapa yang mengikuti ulangan matematika di cerita Pemimpin Idola Pemimpin yang Jujur

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. gugut dan Ida
  2. ida dan banu
  3. susi dan ibu tati
  4. banu dan gugut

Jawaban terbaik adalah A. gugut dan Ida.

Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝siapakah yang mengikuti ulangan matematika pada cerita `Pemimpin Idola, pemimpin yang jujur` ....❞ Adalah A. gugut dan Ida.
Saya Menyarankan Anda untuk membaca pertanyaan dan jawaban berikutnya, Yaitu Siapa saja tokoh yang ada pada cerita `Pemimpin Idola, Pemimpin yang jujur` ..... dengan jawaban yang sangat akurat.

Klik Disini Untuk Melihat Jawaban

Kuis Dhafi Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Siapa yang mengikuti ulangan matematika ? hal ini terdapat pada bacaan teks Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur.

Dalam bacaan tersebut menceritakan mengenai Ida, sebagai pemimpin  / ketua kelas, dan di sana juga disebutkan mengenai Ibu Tati yang memberitahukan akan ada ulangan.

Kemudian Gugut, teman sekelas Ida memprotes bahwa ia belum siap ulangan karena belum belajar, sebab ia bermain bola hingga sore dan langsung tidur.

Maka berarti yang ulangan adalah semua siswa di kelas Ida. Karena kan Ibu Tati memberitahukan ulangannya di kelas Ida,

Siapa yang mengikuti ulangan matematika ?

Jawab: Yang mengikuti ulangan matematika adalah seluruh siswa Bu Tati di kelas yang diketuai Ida, sehingga termasuk Ida, Gugut dan seluruh teman di kelasnya.

Nah, begitulah jawabannya teman-teman. Sebab pada belajar online kali ini, kata kuncinya ada pada siapa berarti berupa orang.

Kemudian mengikuti ulangan matematika, pada cerita disebutkan bahwa yang memberitahukan dan mengadakan akan ada ulangan matematika adalah Bu Tati.

Bu Tati memberitahukannya di kelas yang diketuai oleh Ida, kemudian diprotes oleh Gugut, teman Ida. Di situ juga disebutkan bahwa sebagian siswa tidak siap.

Lalu ketika ulangan berlangsung Gugut mencoba mencontek pada Ida. Maka berarti yang ulangan ya seluruh siswa di kelas Ida. Sehingga termasuk Ida, Gugut, dan teman-teman sekelasnya yang lain.

Hal ini dapat kalian amati pada bacaan tersebut yang ada pada halaman 29:

Siapa yang mengikuti ulangan matematika di cerita Pemimpin Idola Pemimpin yang Jujur

Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya.

Verifikasi

Siapa yang mengikuti ulangan matematika

Ida, Gugut, dan semua teman di kelasnya. 👩‍🏫✅👍

Siapa yang mengikuti ulangan matematika di cerita Pemimpin Idola Pemimpin yang Jujur

Kebijakan masing-masing guru pembimbing 👩‍🏫

Pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Setiap pekerja harus memiliki pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaannya agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar. Pengetahuan apa saja yang harus dimiliki oleh seseorang yang bekerja? Apa yang akan terjadi jika mereka tidak memiliki nilai-nilai itu? Saat seseorang bekerja mereka harus mempunyai nilai-nilai yang baik. Jujur dan kerja keras adalah nilai yang harus dimiliki. Apa yang dimaksud jujur? Apa contohnya?
Ayo, simak cerpen berikut!

Ayo Membaca!

Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur

Ida, temanku sebangku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai itulah cirinya. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya.

Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi.

Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.

Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya.

Baca Juga :  Jawaban Tempo Lagu Kupu-Kupu yang Lucu

Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.

Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi. “Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin,” rayunya.

Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah. Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.

Pada waktu istirahat Ida menghampiri Gugut. “Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan,” katanya kepada Gugut.

“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa,” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur. Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan
korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.

Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekadar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.

Baca Juga :  Keragaman Kesenian Daerah di Indonesia

Berikut Jawaban Dari Bacaan Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur

Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut!

1.       Siapa saja tokoh pada cerita di atas?

Aku, Ida, Gugut, Ibu Tati, dan teman yang lainnya

2.       Siapa yang mengikuti ulangan matematika?

Aku, Ida, Gugut, dan teman lainnya

4.       Apa yang dilakukan Gugut pada saat ulangan?

Gugut berusaha mencontek dari Ida

5.       Apa yang dilakukan Ida ketika Gugut meminta jawaban?

Ida tidak memberika jawaban yang diminta Gugut

6.       Mengapa Ida tidak mau membantu Gugut?

Menurut Ida mencontek merupakan tindakan tidak jujur dan dapat disebut dengan korupsi kecil-kecilan

7.       Hal-hal baik apa yang bisa kamu ambil dari cerita di atas?

Ketika melaksanakan ulangan kita harus jujur dan berusaha sendiri

8.       Sikap apa yang perlu aku contoh?

Sikap jujur

Siapa yang mengikuti ulangan matematika di cerita Pemimpin Idola Pemimpin yang Jujur

Ayo Berdiskusi!

Apakah menurutmu sikap Ida sesuai dengan makna sila pertama Pancasila? Jelaskan!

Ya, karena sebagai manusia kita harus bersikap jujur agar tidak merugikan orang lain dan diri sendiri

Apakah menurutmu sikap Gugut sesuai dengan makna sila
pertama Pancasila? Jelaskan!

Sikap gugut mencontek pada saat ulangan menunjukan dia tidak jujur dan tidak sesuai dengan sila pertama Pancasila

Andai Ida memberikan contekan, apa yang akan terjadi?

Ida dan Gugut sama-sama tidak berlaku jujur

     
Apa dampaknya bagi Gugut?

Dampak bagi Gugut yang menontek adalah Gugut tidak mau belajar dan tidak mau berusaha sendiri

Apa dampaknya bagi Ida?

Dengan Ida memberikan contekan berarti Ida sudah berlaku tidak jujur

Apa dampaknya bagi guru yang mengajar?

Ulangan mempunyai tujuan untuk mengukur sampai dimana tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan, jika anak saling mencontek saat ulangan maka tujuan dari ulangan tersebut tidak dapat tercapai.    

Baca Juga :  Jawaban Bahasa Inggris Kelas 4 Halaman 11-12 Kurikulum Merdeka

Mengapa kita harus jujur?

Kejujuran merupakan akar dari perbuatan baik. Jika kita sekali tidak jujur maka akan muncul ketidak jujuran lain yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain

Apa yang akan terjadi jika kita tidak jujur?

Apabila kita tidak jujur berarti kita sudah melakukan korupsi kecil-kecilan. Dengan tidak jujur kita tidak akan dipercaya oleh orang lain lagi.

Sila pertama mengajarkan bahwa pemeluk agama harus taat dengan aturan agamanya. Setiap agama pasti mengajarkan pemeluknya untuk berbuat jujur. Sikap tidak jujur akan membawa dampak bagi diri kita dan orang lain. Semua orang harus jujur, termasuk orang-orang yang bekerja. Benar kata Ida, mungkin tindakan tidak jujur ketika sekolah adalah mencontek dan tindakan tidak jujur ketika sudah bekerja bisa korupsi (mengambil hal yang bukan miliknya).

Pencarian Populer : Andai ida,Andai Ida memberikan contekan apa dampaknya bagi Gugut,andai ida memberi contekan,pempin idola pemimpin yg jujur soal nhs indonesia