Semua makhluk yang bernyawa akan mati namun kematian itu datang ke tika

Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman,كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ“Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (Terj. QS. Ali Imraan: 185)

Semua makhluk yang bernyawa akan mati namun kematian itu datang ke tika
Saudaraku, apa alasan anda untuk tidak beramal padahal setiap jiwa pasti akan merasakan mati?

Apakah karena melihat bahwa diri anda dapat meloloskan diri dari maut?Tidakkah anda mendengar firman Allah:Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, meskipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (Terj. QS. An Nisaa’: 78)Atau apakah karena anda merasa yakin bahwa kematian masih jauh?Tidakkah anda menyaksikan bahwa maut datang tanpa melihat orang yang dijemput; masih muda atau sudah tua, anak kecil atau orang dewasa, orang yang sakit atau yang sehat!Apakah termasuk hal yang mustahil jika ternyata besoknya atau lusanya atau pekan depan atau bulan depan maut datang menjemput anda?Tentu tidak mustahil. Dan bukankah Allah Ta’ala berfirman,وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَداً وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ“Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.” (Terj. QS. Luqman: 34)Jika demikian, apa alasan anda untuk tidak beramal?Inginkan anda -ketika maut datang menjemput- disambut oleh malaikat dengan kata-kata:“Wahai jiwa yang tenang!--Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.” (Terj. QS. Al Fajr: 27-28)Atau anda lebih memilih disambut oleh malaikat dengan kata-kata:“Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju kemurkaan Allah dan kemarahan-Nya”Itu terserah anda,“Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah.” (Terj. QS. Al Baqarah: 256)Jika anda memilih pilihan yang kedua, maka penyesalan yang harus anda terima,“Sehingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia)-- agar aku berbuat amal saleh yang telah aku tinggalkan.” (Terj. QS. Al Mu’minuun: 99-100)Namun,وَلَن يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْساً إِذَا جَاء أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ“Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” (Terj. QS. Al Munaafiquun: 11)Seorang ahli hikmah berkata,مَنْ أَرَادَ حُجَّةً فَالْقُرْآنُ يَكْفِيْهِ ، وَ مَنْ أَرَادَ مُغِيْثًا فَاللهُ يَكْفِيْهِ ، وَ مَنْ أَرَادَ وَاعِظًا فَالْمَوْتُ يَكْفِيْهِ ، وَ مَنْ لَمْ يَكْفِهِ شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ فَإِنَّ النَّارَ تَكْفِيْهِ، قَالَ تَعَالَى :" أَلَيْسَ اللهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ"

“Barang siapa yang menginginkan hujjah (alasan) yang kuat, maka Al Qur’an sudah cukup baginya. Barang siapa yang hendak mencari pelindung, maka Allah sudah cukup baginya. Barang siapa yang hendak mencari penasihat, maka kematian sudah cukup baginya. Dan barang siapa yang merasa tidak cukup dengan semua itu, maka neraka sudah cukup baginya. Allah Ta’ala berfirman, “Bukankah Allah yang mencukupi hamba-hamba-Nya?” (Terj. QS. Az Zumar: 36)

SURAT Ali Imran Ayat 185 menerangkan tentang setiap makhluk bernyawa akan merasakan mati. Surat Ali Imran berada di urutan ketiga dalam kitab suci Alquran dan terdiri dari 200 ayat.

Surat Ali Imran tergolong Madaniyah dan terbagi dalam dua juz dalam Alquran, yakni juz 3 dan 4. Selain itu, surat ini memiliki berbagai pengajaran dalam setiap ayatnya, salah satunya tentang kebakhilan dan dusta serta balasannya yang terdapat pada ayat 180 hingga 189.

Lantas, bagaimana dengan isi kandungan pada ayat 185 surah Ali Imran? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

Arab-Latin:

Kullu nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa 'anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurụr

Artinya :

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.

Sesuai dengan tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) yang dikutip dari https://quran.kemenag.go.id/ menyatakan tentang takdir manusia, yakni kematian.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Tafsir Kemenag RI:

Pada ayat lalu dijelaskan sikap orang-orang munafik yang menduga bahwa mereka dapat menghindar dari kematian. Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa kematian dialami oleh setiap makhluk dan bisa terjadi kapan saja. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati tanpa terkecuali.

Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasan kamu dari amal perbuatan baik dan buruk yang kamu lakukan selama di dunia. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan.

Kebahagiaan hakiki bukanlah berupa kedudukan dan pangkat yang tinggi, harta yang melimpah, rumah dan istana yang mewah. Semua itu akan musnah. Karena itu, jangan jadikan seluruh perhatian kamu pada kehidupan kini dan sekarang, karena kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya setiap orang yang hanya mementingkan kebahagiaan sementara.

Demikian isi kandungan Surat Ali Imran Ayat 185. Semoga bermanfaat. Aamiin Allahumma aamiin. Wallahu a'lam bisshawab.

Semua makhluk yang bernyawa akan mati namun kematian itu datang ke tika

Cerita Tentang Kematian di Alquran, Setiap yang Bernyawa Pasti Akan Merasakan Kematian /Portal Bandung Timur/neni mardiani/

JURNAL MEDAN - Kematian pasti dialami semua makhluk hidup ciptaan Allah tanpa terkecuali. Hanya Allah yang tidak pernah mati dan tetap hidup menjaga seluruh hamba-Nya dan ciptaan-Nya.

Allah SWT menciptakan kematian dan kehidupan sebagai sarana untuk mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang paling baik amalnya.

"(Dialah Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan, Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS Al-Mulk [67]: 2).

Baca Juga: 10 Ciri-ciri Muslim Terbaik Menurut Rasulullah, Diantaranya Membayar Utang dan Gemar Berbagi Makanan

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 185).

Ada tiga rahasia kematian yang telah ditetapkan Allah SWT. Tiga rahasia ini mungkin jarang kita sadari namun harus dijadikan sebagai pengingat.

1. Rahasia WAKTU Kita tidak akan pernah tahu Kapan kematian akan menjemput kita.

2. Rahasia TEMPAT

Kita tidak akan pernah tahu Dimana kematian akan menjemput kita.

3. Rahasia CARA


Kita tidak akan pernah tahu dengan Cara apa kematian menjemput kita.

ALLAH Subhanahu Wata’ala merahasiakan kematian agar kita selalu siap setiap saat. Kematian adalah sesuatu yang PASTI akan terjadi.

"Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. (QS. An-Nisa' 4: Ayat 78)

Semua makhluk yang bernyawa akan mati namun kematian itu datang ke tika

Ilustrasi Al Quran. Surat Ali 'Imran Ayat 195. /Pixabay / afshad

PortalJember.com - Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati.

Hanya Allah lah yang kekal selama-lamanya.

Berikut adalah ayat yang menyatakan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Baca Juga: Surat Ali 'Imran Ayat 195, Orang-Orang yang Pasti Dihapus Dosanya Oleh Allah Bagian 2

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

kullu nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa 'anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurụr

Baca Juga: Surat Ali 'Imran Ayat 195, Orang-Orang yang Pasti Dihapus Dosanya Oleh Allah

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Q.S. Ali 'Imran : 185)

Semua makhluk yang bernyawa akan mati namun kematian itu datang ke tika
Ayat Al Quran tentang kematian beserta arti dan tafsirnya yang patut direnungkan. (Foto: Freepik)

Kastolani Sabtu, 11 Desember 2021 - 07:30:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Kematian merupakan keniscayaan yang pasti dialami semua manusia dan makhluk yang bernyawa. Ada banyak Ayat Al Quran yang menjelaskan tentang Kematian. 

Dalam Islam, tanda-tanda kematian sudah diingatkan kepada tiap manusia di antaranya kulit mulai keriput, rambut beruban dan daya ingat melemah. Karena itu, tak seorang pun yang bisa menghindar dari kematian. 

Orang yang selalu ingat mati tentu mempersiapkan kehidupan sesudah mati. Dia memahami bahwa ada lagi kehidupan setelah mati. Bekal kehidupan setelah kematian bukanlah harta melimpah, rumah mewah, perhiasan berkilo-kilo dan sejenisnya. Bekal yang hanya berlaku adalah “Amal Kebaikan”. 

Berikut kumpulan 15 Ayat Al Quran tentang Kematian beserta arti dan tafsir:

1. Tiap Jiwa Akan Mati

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al Anbiya: 35)

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. Al Ankabut: 57).

Tafsir:

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kematian di mana pun kalian berada, maut pasti akan mendapati kalian. Maka jadilah kalian orang-orang yang selalu berada dalam ketaatan kepada Allah di mana pun kalian berada, sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah kepada kalian. Karena sesungguhnya hal ini lebih baik bagi kalian, sebab maut pasti akan menjemput kalian tanpa bisa dielakkan.

2. Manusia Tidak Bisa Lari dari Kematian

قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Jumu’ah : 8). 

Semakna dengan firman Allah Swt. yang disebutkan di dalam surat An-Nisa, yaitu:
{أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ}

Artinya: Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. (QS. An-Nisa: 78).

Tafsir:

Makna yang dimaksud ialah setiap orang pasti akan mati, tiada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan dia dari kematian, baik dia ikut dalam berjihad ataupun tidak ikut berjihad. Karena sesungguhnya umur manusia itu ada batasnya dan mempunyai ajal yang telah ditentukan serta kedudukan yang telah ditetapkan baginya.

3. Kematian Merupakan Ujian

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ

Artinya: Dia (Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al Mulk: 2).

Tafsir: 

Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat tersebut yakni bahwa Allah-lah yang menciptakan makhluk dari tiada menjadi ada untuk menguji mereka, siapakah di antara mereka yang paling baik amal perbuatannya.

4. Kematian Tidak Dapat Ditunda atau Dimajukan

لِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ ۚاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS. Yunus: 49)

Tafsir: 

Setiap generasi mempunyai batas usia yang telah ditentukan bagi mereka, dan apabila batas usia itu telah habis masanya: Maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya.

5. Manusia Tidak Tahu Kapan dan di Mana Akan Mati

اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman: 34)

Tafsir:

Apa yang disebutkan oleh ayat ini merupakan kunci-kunci kegaiban yang hanya Allah sendirilah yang mengetahuinya. Maka tiada seorang pun yang dapat mengetahuinya kecuali setelah ia diberi tahu oleh Allah Swt. tentangnya. Pengetahuan mengenai saat hari kiamat tiada seorang pun dari kalangan nabi yang diutus atau malaikat yang terdekat mengetahuinya.

 6. Malaikat Maut Datang Mencabut Nyawa

قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ

Artinya: Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk mencabut nyawamu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan”. (QS. As Sajdah: 11)

Tafsir:

Makna lahiriah ayat menunjukkan bahwa malaikat maut tersebut adalah malaikat yang tertentu di antara malaikat-malaikat lainnya. Disebutkan di dalam sebuah hadis yang menyebutkan bahwa para pembantu malaikat maut mencabut roh dari semua bagian tubuh. Dan manakala roh telah sampai di tenggorokan orang yang bersangkutan, barulah malaikat maut yang mencabutnya.

7. Sakaratul Maut datang Tak Terduga

وَجَاءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيدُ

Artinya: Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah perkara yang kamu selalu lari daripadanya. (QS. Qaf: 19)

Tafsir:

Inilah hal yang kamu tidak dapat melarikan diri darinya yakni kematian dan tidak dapat pula mengelak darinya. Kematian yang kamu selalu lari darinya dan menjauh darinya, kini telah datang menjemput dirimu.

8. Kematian Itu Mengerikan

كَلَّا إِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ (26) وَقِيلَ مَنْ رَاقٍ (27) وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ (28) وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ (29) إِلَى رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ (30)

Artinya: Sekali-kali tidak. Apabila nafas seseorang telah sampai ke kerongkongan (26), dan dikatakan kepadanya: “Siapakah yang bisa menyembuhkan?” (27), dan orang yang tengah sekarat itu meyakini bahwa sesungguhnya itu adalah waktu perpisahannya (dengan dunia) (28), dan bertautlah betis dengan betis lainnya (saat ruh dicabut) (29), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu akan digiring (30). (QS. Qaf: 26-30)

Tafsir:

Allah SWT menceritakan keadaan saat meregang nyawa dan hal-hal mengerikan yang terjadi di dalamnya, semoga Allah meneguhkan kita dengan kalimah yang teguh.

9. Tak Seorang pun Dapat Mempertahankan Rohnya

فَلَوْلا إِذا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلكِنْ لَا تُبْصِرُونَ فَلَوْلا إِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ تَرْجِعُونَها إِنْ كُنْتُمْ صادِقِينَ

Artinya: Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kami ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar? (Al-Waqi'ah: 83-87).

Tafsir:

Ayat-ayat ini menjelaskan betapa ngerinya kalau nyawa manusia sudah sampai di tenggorokannya. Keluarga-keluarga yang hadir datang hanya untuk melihat dan menyaksikan peristiwa tersebut sebagai pertemuan terakhir. Dalam peristiwa tersebut, keluarganya tidak dapat menyaksikan malaikat yang mencabut nyawa saudaranya, padahal ia berada di sebelahnya. Keadaan ini menggambarkan bahwa setiap insan tidak dapat mempertahankan rohnya dari malaikat maut. Ini suatu bukti bahwa baik roh maupun jasad bukan milik manusia.

10. Kematian Itu Mutlak

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهٖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً ۗحَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ - ٦١

Artinya: Dan Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya. (QS. Al An'am: 61).

Tafsir:

Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu, wahai manusia, malaikat-malaikat yang berfungsi sebagai penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, dan itu berarti usai sudah tugas malaikat penjaga tersebut, maka utusan-utusan Kami, yaitu malaikat-malaikat, mencabut nyawanya, dan mereka, yakni para malaikat tersebut, tidak akan pernah melalaikan tugasnya

11. Kematian Sudah Ditetapkan

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: Allah menggenggam jiwa seseorang ketika matinya dan menggenggam jiwa seseorang yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia menahan jiwa seseorang yang ajal kematiannya telah tiba dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (QS. Az Zumar: 42)

Tafsir:

Karena Nabi Muhammad dinyatakan tidak bertanggung jawab atas kesesatan manusia, ayat ini menegaskan bahwa hanya Allah saja yang bertanggung jawab dan menggenggam hidup manusia, semenjak kehidupan dunia sampai ke kehidupan akhirat. Hanya Allah-lah yang memegang nyawa seseorang pada saat kematiannya dan nyawa seseorang yang belum mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya ketika dia mati, dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan ketika dia tidur. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang mau berpikir.

12. Kematian Tidak Bisa Ditangguhkan

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya: Dan Allah sekali-kali tidak akan pernah menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah tiba waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Munafiqun: 11)

Tafsir:

Allah tidak akan menunda kematian seseorang apabila waktu kematiannya telah datang dengan memperpanjang hidupnya. Dan Allah Mahateliti dengan cermat tentang apa yang kamu kerjakan.

13. Orang yang Mati di Jalan Allah itu Tetap Hidup dan Dapat Kenikmatan

وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ

Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan tentang orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati. Bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, hanya saja kamu tidak menyadarinya. (QS. Al Baqarah: 154)

Tafsir:

Di antara cobaan yang dihadapi orang mukmin dalam mempertahankan keimanan mereka adalah berperang melawan kaum kafir. Dan jangan-lah kamu mengatakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah, mereka telah mati. Sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadari-nya. Mereka hidup di alam yang lain. Mereka mendapat kenikmatan yang demikian besar dari Allah.

14. Orang Beriman Diwafatkan Dalam Keadaan Baik

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: Yaitu orang-orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik. Para malaikat itu berkata (kepada mereka): “Salaamun ‘alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. An Nahl: 32)

Tafsir:

Mereka yang mendapat anugerah dari Allah berupa surga-surga adalah orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat baik. Di akhirat mereka, yakni para malaikat, mengatakan kepada mereka, "Sala mun 'alaikum; keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian bagi kalian! Masuklah ke dalam surga yang telah Allah siapkan untuk kamu karena apa yang telah kamu kerjakan berupa amal-amal baik di dunia."

15. Semua yang Bernyawa akan Mati ataz Izin Allah

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ اَنْ تَمُوْتَ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۚ وَمَنْ يُّرِدْ ثَوَابَ الْاٰخِرَةِ نُؤْتِهٖ مِنْهَا ۗ وَسَنَجْزِى الشّٰكِرِيْنَ - ١٤٥

Artinya: Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran: 145)

Tafsir: 

Allah menyatakan, "Semua yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin-Nya, tepat pada waktunya sesuai dengan yang telah ditetapkan-Nya." Artinya: persoalan mati itu hanya di tangan Tuhan, bukan di tangan siapa-siapa atau di tangan musuh yang ditakuti. Ini merupakan teguran kepada orang-orang mukmin yang lari dari medan Perang Uhud karena takut mati, dan juga merupakan petunjuk bagi setiap umat Islam yang sedang berjuang di jalan Allah.

Demikian kumpulan ayat Al Quran tentang kematian yang patut direnungkan Muslim agar terus beribadah dan beramal baik.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Ayat Al Quran Tentang Kematian Tafsir Arti

Semua makhluk yang bernyawa akan mati namun kematian itu datang ke tika
​ ​