Seksi yang bertanggung jawab atas kebutuhan logistik atau Konsumsi adalah

Seksi yang bertanggung jawab atas kebutuhan logistik atau Konsumsi adalah

Perkembangan teater Indonesia sangat pesat dan dinamis. Selama dua puluh tahun terakhir, dimensi teater sebagai seni dan ilmu terus-menerus memproduksi kreativitas manusia Indonesia dalam pembangunan nasional. Sejalan dengan itu, proses kreatif teater tidak hanya mahasiswa dan pelajar sebagai agen perubahan dan pembaharuan, khususnya dibidang seni. Dalam praktiknya, perencanaan dan pementasan drama/teater yang diusung mahasiswa di perguruan tinggi dan/atau pelajar di sekolah tentu saja membutuhkan seni dan ilmu manajemen untuk menghasilkan tontonan yang segar dan profesional. Dengan begitu, kontribusi teater di lingkungan kampus dan sekolah diharapkan dapat memberikan gambaran tentang perkembangan kesenian Indonesia pada umumnya.

Berbicara mengenai produksi teater,mustail untuk tidak membicarakan perihal manajemen yang sering dilupakan oleh para seniman/pekerja teater, tari atau musik. Dalam pengertian yang paling sederhana, bahwa manajemen adalah perencanaan sebuah produksi sehingga sampai ke tangan konsumen (penonton), mengorganisir pertunjukkan serta kemudian pada titik akhirnya mengevaluasi seluruh pengelolaan keproduksian. Sebuah grup produksi kesenian harus punya manajemen karena dibutuhkan koordinasi dan keteraturan, bisa dibayangkan jika sebuah produksi dikerjakan dengan asal-asalan dan hanya coba-coba belaka. Sungguh, menyelenggarakan sebuah pertunjukan pada dasarnya adalah sebuah kerja team work.

Manajemen produksi teater. Sebenarnya sudah jadi masalah yang pelik dan akut, bukan saja terjadi di teater-teater amatir (baca; teater kampus dan pelajar), tetapi kelompok-kelompok teater yang profesional dan semi profesional di Indonesia pun mengalaminya. Sebut saja Teater Koma, mungkin satu-satunya teater Profesional yang cukup baik dalam mengelola manajemen produksi. Akan tetapi, tetap saja manajemen produksi di teater masih menjadi semacam konsep atau barang aneh dan berat untuk dilaksanakan. Untuk itu, ada baiknya kita pilah dulu istilah manajemen produksi teater atau pengaturan kerja produksi teater dengan manajeman teater (saja). Manajemen teater yang dimaksud disini adalah bagaimana pengaturan dan perencanaan yang berupa konsep atau aturan yang mengelola serta mengorganisir acara atau kegiatan melalui sebuah administrasi (managing or being managed; administration; persons managing a business).

Berikut beberapa penjelasan singkat mengenai Manajemen produksi teater.

Manajemen terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (Actuating/execution), dan evaluasi (evaluation). Dengan manajemen yang di jalankan dengan baik akan dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efesien.

Efektif artinya dapat menghasilkan karya seni yang berkualitas sesuai dengan keinginan seniman atau penontonnya. Efisien berarti menggunakan sumberdaya secara rasional dan hemat, tidak ada pemborosan atau penyimpangan.

Manajemen adalah cara memanfaat semua sumber daya, baik itu sumber daya manusia, maupun sumber daya lainnya seperti peralatan, barang dan biaya untuk menghasilkan pementasan atau karya seni pertunjukan teater.

Fungsi dari Manajemen Produksi Teater, antara lain :

  • Agar pementasan berjalan lancar, dengan membentuk dan membagi tugas kepada ketua produksi sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi;
  • Meminimalisir kerugian dan halangan;

adalah merupakan tahapan pertama yang harus dilakukan oleh suatu organisasi. Dalam tahap inilah ditentukan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai dalam waktu tertentu dan cara yang akan ditempuh untuk mencapainya. Misalnya sasaran dalam satu semester melakukan satu kali pementasan.

kegiatannya meliputi :

1.Menulis atau memilih naskah yang cocok untuk di pentaskan

2.Rencana latihan

3.Mencari dan menentukan rencana tempat pertunjukan

4.Mencari biaya pementasan

5.Rencana promosi dan publikasi

6.Dan lain-lain

Proses Perencanaan dilakukan melalui :

1.Menentukan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan

2.Mengurutkan langkah – langkah kegiatan

3.Penjadwalan / menyusun time scedulle

4.Integrasi atau terpadu dalam satu proses bersama

Tiga masalah pokok dalam administrasi adalah : pengendalian uang, pemasaran/publikasi dan rumah tangga.

Artinya : pengeluaran dan pemasukan harus diatur sedemikian rupa sehingga sasaran produksi dapat dicapai dan keuangan stabil. Kualitas pertunjukan tetap baik walaupun mengetatkan pengeluaran dan tidak membuat tim produksi frustasi.

Ada 3 tahap pengendalian keuangan yang saling mengkait :

  1. Menyusun anggaran
  2. Mencatat pengeluaran
  3. Memonitor anggaran

Mencakub semua cara untuk menarik perhatian terhadap produksi dan meningkatkan penjualan tiket. Pemasaran meliputi kegiatan publikasi, iklan, cara-cara khusus, penjualan tiket, menghubungi sponsor dan sebagainya. Sisih waktu beberapa hari untuk menyusun rencana pemasaran sebelum mencetak bahan-bahan publikasi, tim pemasaran sebaiknya membaca naskah dan mempelajari tontonan yang akan dipasarkan. Pengertian dan pemahaman tentang tontonan yang akan kita jual bisa menunjang keberhasilan pemasaran.

Publikasi mencakup semua bahan tulisan untuk memberitahukan adanya sebuah produksi kesenian dan merangsang minat orang untuk menyaksikannya.

  • Media komunikasi
  • Jumpa pers
  • Poster
  • Pamflet / selembaran
  • Buku acara
  • Undangan / tiket

Penjualan Karcis

Untuk menentukan skala harga karcis harus dipertimbangkan, lebih baik menjual karcis dan harga tidak terlalu mahal dan terjual habis dari pada berharga mahal dan hanya separuh gedung yang terisi.

Beberapa cara penjualan karcis :

  1. Mendatangi konsumen di tempat mereka berkerja.

Karcis dijual tidak hanya di gedung pertunjukan, tetapi ditambah  seperti pusat perbelanjaan, toko-toko, sekolah, kampus dan lain sebagainya.

Menjual tiket dengan harga lebih mahal dari harga yang ditentukan dan disebut tiket donator, karena pembeli tiket dianggap membantu atau menjadi sponsor.

  1. Menyiapkan tiket gratis / undangan kepada wartawan.

Jangan lupa diperhatikan karcis / tiket dijual di dalamnya sudah tercantum judul pementasan,tempat / lokasi, jam pementasan, nama group dan tentunya harga serta kalau memang ada sponsor percetakan tiket bisa dicantumkan logo perusahaan tersebut.

  1. Pengelola Gedung Pertunjukan (Rumah Tangga)
  1. Kebersihan gedung
  2. Pencarian tempat duduk
  3. Buku acara yang cukup bagi penonton
  4. Prilaku penjual tiket dan penjaga tamu
  5. Kenyamanan penonton.

Manajer gedung dan pegawainya tidak berpengaruh sama sekali terhadap kualitas pertunjukan, tetapi tindakan mereka dapat mempengaruhi sikap penonton terhadap pertunjukan. Dalam sebuah pertunjukan, kelompok kesenian memiliki tugas menyajikan tontonan sebaik mungkin. Oleh karena itu, harus diberikan perhatian yang cukup terhadap promosi, publikasi, keuangan, penjualan karcis dan pengaturan kegiatan di dalam pertunjukan yang akan dilaksanakan dan agar mereka tertarik untuk menyaksikannya.

Manajemen Produksi Teater ada 2 macam, yaitu bidang Produksi dan Bidang Artistik.

Manajemen Bidang Produksi

  1. Ketua produksi/ pimpinan produksi

Produser adalah orang yang membiayai segala keperluan dalam pementasan drama. Setiap kali pementasan drama, produserlah yang merupakan faktor yang paling utama, apakah pementasan drama dapat dilaksanakan atau tidak.

Dalam pementasan drama tidak sedikit biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, dengan adanya produser maka biaya tersebut akan ditanggung sepenuhnya oleh produser. Walaupun demikian, unsur-unsur pementasan drama yang lain juga merupakan faktor yang penting juga dalam pementasan drama.

Dengan kata lain baik produsen maupun unsur yang lain adalah suatu yang tak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Tugas yang lain dari ketua produksi adalah memimpin seluruh perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan produksi pementasan teater.

Sekretaris merupakan orang yang bertanggung jawab untuk membukukan dan mencatat semua kegiatan yang berhubungan dengan produksi teater. Tugas yang lain antara lain :

  • Membuat proposal,
  • Membuat surat,
  • Membuat rancangan kegiatan, dan semua hal yang berhubungan administrasi kesekretariatan

Bendahara adalah orang yang bertanggung jawab terhadap semua hal yang berhubungan dengan keuangan. Baik pelaksanaan maupun administrasi keuangan sampai pelaporan keuangan.

  • Perlengkapan/ Akomodasi, seksi yang bertanggung jawab atas perlengkapan kegiatan, dari awal kegiatan sampai selesai.
  • Transportasi, seksi yang bertanggung jawab atas kelancaran dan tersedianya transportasi selama kegiatan.
  • Dokumentasi, seksi yang bertanggung jawab atas dokumentasi kegiatan berupa video atau gambar/ foto.
  • Publikasi, seksi yang bertanggung jawab atas promosi kegiatan.
  • Konsumsi, seksi yang bertanggung jawab atas kebutuhan logistik/ konsumsi kegiatan.
  • Keamanan, dll

Dari masing-masing seksi bertugas kepada semua hal yang berhubungan dengan seksi masing-masing. Seksi-seksi tersebut dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan kegiatan.

Evaluasi bisa dilakukan saat proses produksi berlangsung dan juga saat semuanya sudah selesai. Langkah ini adalah upaya manajemen untuk terbuka dan transparansi dan yang utama adalah nantinya akan memberikan rekomendasi-rekomendasi positif terhadap p[elanyeenggaraan pertunjukan berikutnya. Semua hal yang terkait dengan keproduksiaan harus tercatat dan terdokumentasikan dengan baik. Tanpa kekuatan data dan pengarsipan yang handal maka manajemen produksi pertunjukkan yang telah dilaksanakan tidak akan mampu menjadi modal dalam menyelenggarakan pertunjukkan-pertunjukkan teater berikutnya. “Catatan adalah jejak yang tidak akan mudah dihapus”

Mari Berteater………..

Salam Budaya,

AYO BEKERJA !

* Dari Berbagai sumber; disampaikan dalam materi Pra Alam Teater Korek