Sebutkan tiga contoh penerapan tata krama di lingkungan keluarga

Tanggal posting: Sabtu, 11 Juli 2020 Oleh : Panitia MPLS


Tujuan Penyampaian Materi

  1. Siswa dapat memahami makna tata krama dan pentingnya tata krama dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Siswa mengetahui contoh-contoh tata krama, baik tata krama di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.
  3. Siswa dapat mewujutkan dan melaksanakan tata krama dalam kehidupan sehari-hari.

Manusia merupakan mahluk sosial yang hidup dalam kelompok masyarakat  dan tidak bisa lepas dari hubungan interaksi  atau pergaulan antar sesama manusia . Manusia dalam hidup bermasyarakat  pasti menginginkan kehidupan yang harmonis, rukun, aman, nyaman, dan tentram. Dalam usaha untuk mewujutkan hal tersebut diperlukan aturan dalam pergaulan yang di sebut dengan tata karma atau etika. Tata krama terdiri atas kata “tata” dan “karma”. Tata berarti adat, aturan , norma, peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan tindakan, perbuatan. Dengan demikian, tata krama  berarti adab sopan santun, kebiasaan sopan santun, atau sopan santun. Tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia dalam kelompok masyarakat setempat.

Dasar tata karma berkaitan erat dengan hal-hal baik yang harus dilakukan dan hal-hal buruk yang harus dihindari. Tata karma berasal dari kebiasaan berperilaku yang baik dan benar berdasarkan nurani manusia. Seseorang yang menjaga tata karma tentu  memiliki hubungan baik dengan sesama , disayangi dan di hormati, serta dinilai sebagai seseorang yang baik budinya (berbudi perkerti). Sementara itu, seseorang yang melalaikan tata karma akan mendapat teguran dan cemooh dari lingkungan masyarakat. Adapun  dasar-dasar tata karma sebagai berikut: 

  1. Saling menghormati dan menghargai sesama.
  2. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja.
  3. Memberi perhatian kepada orang lain.
  4. Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain denagan menjaga perkataan dan perbuatan.
  5. Bersikap ingin membantu. 
  6. Memiliki rasa toleransi yang tinggi.  
  7. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi apapun.
  1. MACAM-MACAM TATA KRAMA
  2. TATA KRAMA SISWA DI LINGKUNGAN KELUARGA

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mengenalkan anak pada tata karma. Orangtua mengajarkan dan member contoh anak-anaknya bagaimana bertingkah laku dan bersopan santun baik di rumah maupun di lingkungan masyarakat. Sejak kita kanak-kanak orangtua mengajarkan kita tata karma dengan membiasakan kita mengucapkan tolong, maaf,  permisi dan terimakasih. Melatih kita mengambil dan menerima barang menggunakan tangan kanan. Orangtua kita melatih kita cara makan dan minum, bagaimana saat makan kita tidak boleh berbicara, bersuara, serta  tidak boleh bersendawa. Orangtua melatih kita bagaimana menyapa, memberi hormat serta berpakaian secara  sopan dan santun. Prilaku tersebut jika di lakukan secara terus menerus maka akan  menjadi kebiasaan. Adapun  bentuk-bentuk  yang  mencerminkan  tata  krama  di lingkungan keluarga yaitu :

  1. Selalu berbicara dengan sopan dan  menghormati orangtua.
  2. Selalu mendengarkan perintah serta nasehat orangtua.
  3. Selalu siap membantu menjaga kebersihan rumah.
  4. Mengucapkan salam bila bertamu, jika ada orang bertamu kerumah kita, kita sebagai tuan rumah mesti sopan dan mempersilahkan masuk.
  5. Bila ingin berpergian selalu berpamitan kepadan orang tua ataupun pada orang yang ada dirumah dan begitupun senaliknya bila datang kerumah selalu mengucapkan salam.
  6.  Menjaga perasaan orang tua agar tidak tersinggung oleh perkataan kita dan masih banyak lagi yang lain.
  7. TATA KRAMA SISWA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

 Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan besar dimana kita bersosialisasi dengan berbagai macam orang dengan berbagai macam karakter, baik orang yang kita kenal maupun asing dengan kita. Tata karma di lingkungan masyarakat sangangat menentukan hubungan kedekatan kita dengan orang-orang dalam lingkungan masyarakat. Tata  karma kita dalam  bersosialisasi di lingkungan masyarakat juga menentukan bagaimana masyarakat memandang dan menilai kepribadian kita. Adapun bentuk-bentuk yang mencerminkan tata karma di lingkungan masyarakat yaitu:

  1. Selalu berbicara dengan sopan dang menghormati setiap orang dalam lingkungan masyarakat, baik yang muda ataupun orang yang lebih tua.
  2. Selalu ramah, murah senyum, dan bertegur sapa dengan orang yang kita kenal maupun asing dengan kita.
  3. Membiasakan diri dengan mengunakan kata “tolong”, “permisi”,  “maaf”, dan “terimakasih”.
  4. Menjaga perkataan dan perbuatan agar tidak menyakiti hati orang lain.
  5. Selalu  berpenamilan serta berpakaian yang sopan dan santun.
  6. Ketika bertamu ke rumah orang, ada baiknya janjian terlebih dahulu dan tidak bertamu hingga larut malam. 
  7. Selalu siap membantu orang yang membutuhkan bantuan.
  8. Ikut menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungan masyarakat.
  9. Ikut  memelihara fasilitas umum serta menjaga kebersihan lingkungan. dan masih banyak lagi yang lain.
  1. TATA KRAMA SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Lingkungan sekolah merupakan tempat dimana siswa belajar mengembangkan kemampuan akademis serta memperoleh keterampilan hidup. Sekolah memfasilitasi siswa untuk mengembangkan diri secara optimal, termasuk di dalamnya mengajarkan pendidikan karakter dan tata karma kepada siswa. Adapun bentuk-bentuk yang mencerminkan tata karma siswa di lingkungan sekolah yaitu:

  1. Selalu berbicara dengan sopan dan meghormati guru serta pegawai di lingkungan sekolah.
  2. Selalu menghormati kakak kelas, menghargai teman sebaya, menyayangi dan membimbing adik kelas.
  3. Selalu bersikap ramah, murah senyum, dan bertegur sapa/salam dengan guru, pegawai serta siswa lain.
  4. Mematuhi perintah dan nasehat yang diberikan oleh guru tanpa membeda-bedakan.
  5.  Menjaga ketenangan dan kenyamanan baik di dalam kelas saat pelajaran ataupun di luar kelas.
  6. Memperhatikan saat guru berbicara, jangan memotong pembicaraan guru dan apabila harus memotong, ucapkan maaf.
  7. Meminta ijin jika hendak keluar kela ssaat jam pelajaran kepada guru yang mengajar.
  8. Melaksanakan piket kelas sesuai dengan waktu yang  telah di sepakati bersama.
  9. Berdoa dan memberi hormat pada guru sebelum dan setelah proses belajar-mengajar, serta bersalaman dengan guru saat pulang sekolah.
  10. Selalu berusaha menjaga perasaan dan menjalin keakraban dengan teman.
  11. Salin tolong menolong jika ada teman yng mengalami kesusahan.
  12. Menjaga ketenangan dan kenyamanan baik di dalam kelas saat pelajaran ataupun di luar kelas.
  13. Ikut memelihara fasilitas sekolah dan menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.
  14. Selalu menjaga kerapihan dan kebersihan diri.
  15. Tidak berpenampilan dan berdandan secara berlebihan,
  16. Selalu  menjaga dan mematuhi tata tertib dan budaya sekolah, 

Disekolah kita SMP Negeri 1 Kuta Selatan ini,  kita juga memiliki budaya sekolah yang wajib kita ketahui dan laksanakan dengan baik , antara lain:

  1. Tiba disekolah semua warga sekolah wajib cuci tangan pada tempat yang sudah disediakan.
  2. Sebelum memulai aktivitas sivitas sekolah yang beragama Hindu wajib melakukan persembahyangan di Padmasana secara mandiri.
  3. Melaksanakan Operasi semut ( bersih – bersih di lingkungan sekolah sebelum masuk kelas).
  4. Melaksanakan Tri Sandya bersama dilapangan upacara bagi siswa yang beragama Hindu.
  5. Mengikuti PPK.
  6. Melaksanakan Literasi,berbahasa Inggris,berbahasa Bali,pada hari hari tertentu sesuai jadwal.

BUDAYA SEKOLAH di SMP NEGERI 1 KUTA SELATAN

Budaya SMP Negeri 1 Kuta Selatan ketika siswa belajar di luar kelas

Sebutkan tiga contoh penerapan tata krama di lingkungan keluarga

Sebagai masyarakat yang berbudaya luhur, secara turun-temurun masyarakat Jawa mewariskan sikap santun dalam berkomunikasi dengan orang lain yang dikenal dengan istilah unggah-ungguh.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa dalam budaya jawa terkandung tata nilai kehidupan Jawa seperti norma, keyakinan, kebiasaan, konsepsi, dan simbol-simbol yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Jawa, toleransi, kasih sayang, gotong royong, andhap asor, kemanusiaan, nilai hormat, tahu berterima kasih, dan lainnya. Pendidikan karakter yang digali dari substansi budaya jawa dapat menjadi pilar pendidikan budi pekerti bangsa salah satunya pendidikan karakter yang dimaksud disini adalah Unggah - Ungguh.

Dengan adanya unggah-ungguh berbahasa yang berupa pola-pola perilaku yang menyatu dalam kehidupan, yang sekaligus mengatur pergaulan, maka masyarakat mempunyai pedoman yang mantap mengenai perilaku yang dianjurkan dan yang diwajibkan. Dalam hal ini seseorang dapat merasa mempunyai kepastian mengenai sikap yang harus diambil.

Unggah-ungguh berbahasa merupakan penerapan berbahasa Jawa yang selaras dengan situasi dan kondisi dengan mengingat :

  1. Pembicara atau orang pertama (utama purusa),
  2. Lawan bicara atau orang kedua (madyama purusa),
  3. Orang yang dibicarakan atau orang ketiga (pratama purusa).

Keluarga merupakan bagian terkecil dalam masyarakat. Disinilah kefasihan dalam menggunakan sikap sikap hormat yang tepat dikembangkan pada orang Jawa sejak kecil melalui pendidikan dalam keluarga.

Keluarga merupakan pusat kemanan dan kedamaian dalam masyarakat Jawa sehingga mewujudkannya harus didukung dengan aturan yang sesuai dengan nilai-nilai adat yang berlaku di Jawa . Orangtua berperan penting dalam menerapkan sikap-sikap isin (malu) yang dapat memberi sumbangan kepada perkembangan rasa hormat kepada orang lain.

Pada saat itu anak diharapkan untuk berbahasa jawa halus dan mulai memahami tata krama lainnya.

Berikut video detail untuk menjelaskan Tata Krama dalam lingkungan Keluarga.