Mengapa pada ekstrak hati yang diberi h202 muncul gelembung udara?

LAPORAN BIOLOGI UJI ENZIM KATALASE Disusun oleh : Yustika Sekar Buana 33/XI MIPA SMA NEGERI 2 KLATEN 2019/2020 A. TUJUAN   Untuk memahami cara kerja enzim katalase Mengetahui pengaruh enzim katalalase terhadap H2O2 B. DASAR TEORI Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur – struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang Tentunya dalam suatu reaksi kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator. Enzim adalah biokatalisator yang memperceat berlangsungnya reaksi dalam sel-sel tubuh orgaisme. Sebagai biokatalisator, enzim tidak ikut bereaksi dan pada akhir reaksi tidak berubah bentuk. Hydrogen peroksida (H2O2) adalah senyawa yang bersifat racun pada sel yang selalu terbentuk sebagai hasil sampig dari peristiwa respirasi. Karena bersifat racun, maka harus segera diuraikan oleh enzim katalase menjadi gas oksigen (O2) dan air (H2O), denan persamaan reaksi sebagai berikut : H2O2 2 H2O + O2 Pada hakekatnya enzim adalah protein,ehingga aktivitas kerjanya juga dipengaruhi oleh factor-faktor yag berpengaruh terhadap senyawa protein. Melalui kegiatan ini akan ditemukan beberapa actor yang berpengaruh terhadap kerjaenzim khususnya katalase yang banyak erkandung dalam hati. Sebagai sumber enzim katalase digunakan potongan atau ekstrak hati ayam, da sebagai substratnya digunakan H2O2. C. Alat dan Bahan Alat : 1. Lumpang porselin 2. Tabung reaksi 3. Rak tabung reaksi 4. Pipet 5. Lampu spiritus 6. Lidi 7. Korek api 8. Penjepit tabung reaksi 9. Termometer Bahan : 1. Ekstrak hati ayam 2. Es batu 3. Larutan HCl 4. Larutan NaOH 5. Larutan H2O2 8. Kapas 9. Air 10. Lilin plastisin D. Cara Kerja 1. Tumbuklah hati ayam segar dengan lumpang porselin. Tambahkan air sedikit demi sedikit, kemudian tumbuk hingga halus. 2. Siapkan tabung rekasi dan pasang di raknya dan berilah label A, B, C, D, E 3.Ambil ekstrak hati ayam lalu masukkan pada semua tabung reaksi. 4. Tambahkan 6 tetes HCl pada tabung B dan 6 tetes NaOH padaabung C. Sedangkan tabung D panaskan di atas lampu spirtus dengan menggunakan penjepit dan redamlah tabung E pada es batu, upayakan suhunya sampai dibawah 5 derajat celcius. 5. Tambahkan 5 tetes H2O2 pada masing-masing tabung A, B, C, D, E apakah terbetuk gelembung-gelembung di atasnya. 6. Masukkanlah lidi membara ke dalam lima tabung tadi, dan amati apa yang terjadi. 7. Masukkan data yang diperoleh ke dalam tabel pengamatan di bawah ini : Tabung Isi dan perlakuan A B C D E Ekstrak hati + H2O2 + bara api Ekstrak hati + H2O2 + bara api + HCl Ekstrak hati + H2O2 + bara api + NaOH Ekstrak hati dipanaskan + H2O2 + bara api Ekstrak hati dalam es+ H2O2 + bara api Kadaan Ada/tidaknya gelembung nyala api E. Tabel Pengamatan Tabung Isi dan perlakuan Kadaan Ada/tidaknya A B C D E Ekstrak hati + H2O2 + bara api Ekstrak hati + H2O2 + bara api + HCl Ekstrak hati + H2O2 + bara api + NaOH Ekstrak hati dipanaskan + H2O2 + bara api Ekstrak hati dalam es+ H2O2 + bara api gelembung +++ +++ ++ + + nyala api ++ + +++ ++ + F. Pembahasan Ekstrak hati ayam + H2O2 ( Hidrogen Peroksida ) Saat ekstrak hati ayam diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang sangat banyak yang sampai keluar dari tabung reaksi. Hal ini membuktikan bahwa didalam hati ayam masih banyak mengandung peroksisom sehingga menghasilkan enzim katalase yang terdapat didalam hati ayam mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ). Lalu pada saat lidi yang setelah dibakar menghasilkan bara api, dimasukan kedalam tabung reaksi perlahan-lahan dan timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 diuraikan menjadi oksigen ( O2 ). Dan itu membuktikan bahwa gelembung yang sangat banyak itu karena didalam hati mengandung enzim katalase yang berguna untuk menetralkan racun. Ekstrak hati ayam + H2O2 ( Hidrogen Peroksida ) + HCL 5% Pada pecobaan kedua, ditambahkan 5 tetes HCL 5% kedalam tabung 2 yang telah dicampur dengan larutan H2O2. Dalam percobaan kedua hasilnya tidak berbeda jauh dengan percobaan pertama yang berfungsi sebagai pembanding. Akan tetapi HCl yang bersifat asam seharusnya membuat nyala api tidak terlalu terang. Awal percobaan saat tabung dimasukan larutan HCl sebanyak 5 tetes. Setelah tercampur baru diberikan larutan H2O2 perlahan-lahan sehingga menimbulkan gelembung udara yang sangat banyak namun tidak sampai keluar seperti percobaan pertama. Gelembung udara hanya sampai ¾ tabung saja. Dan pada saat lidi dimasukan kedalam tabung awalnya menimbulkan api yang sedang Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja, karena tidak dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi merupakan rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya sehingga aktivasi enzim menurun atau hilang. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi asam. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi asam tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral. Ekstrak hati ayam + H2O2 ( Hidrogen Peroksida ) + NaOH 5% Pada percobaan yang ketiga ini ekstrak hati ayam dicampur dengan NaOH sebanyak 5 tetes. Setelah tercampur tabung diisi dengan H2O2 perlahan-lahan sehingga menimbulkan gelembung-gelembung udara yang banyak. Pada dasarnya ekstrak hati yang diberi NaOH seharus tidak menimbulkan banyak gelembung dan nyala api yang besar, karena NaOH adalah larutan yang basa sehingga gelembung udara dan nyala api pada percobaan tiga ini tidak begitu besar dan tidak begitu banyak. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja dengan normal, karena tidak dipecahkannya senyawa H 2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim perlakuan ini disebabkan oleh penambahan NaOH yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi basa. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kondisi basa tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral. Ekstrak hati ayam yang dipanaskan + H2O2 ( Hidrogen Peroksida) Pada percobaan keempat ekstrak hati dimasukan kedalam tabung lalu dipanaskan dengan menggunakan lampu spiritus. Tabung jangan terlalu dekat dengan api karena dapat mengakibatkan tabung bocor. Panaskan ekstrak hati sampai mendidih, sampai muncul gelembung-gelembung udara yang mulai naik. Setelah tidak dipanaskan tabung ditutup dengan ibu jari, lalu perlahan-lahan masukan H2O2 sehingga melarutkan gelembung yang tadi menempel pada tabung. Dan setelah diberi H2O2 muncul gelembung udara namun hanya sedikit. Dan pada saat bara api dimasukan kedalam tabung, api menyala dalam intensitas yang sedang. Hal ini disebabkan karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas) sehingga enzim rusak. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan hydrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim, sehingga enzim mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan substratnya. G.Pertanyaan 1. Apakah perbedaan data yang anda peroleh pada tabung A,B, dan C? 2. Dari percobaan A,B, dan C, apakah yang merupakan variable bebasnya? 3. Apakah tujuan pemberian HCl pada tabung B dan NaOH pada tabung C? 4. Apakah yang merupakan variable bebas dari percobaanpada tabung A,D, dan E? apakah pula perbedaan data yang diperoleh? 5. Hilangkan gelembung pada tabung A dengan memecahnya pakai lidi, kemudian tambahkan lagi 6 tetes H2O2. Apakah yang terjadi? Ulagi berkali-kali sehingga tak muncul gelembung lagi. Mengapa dengan penambahan H2O2 akhirnya tidak muncul gelembung? 6. Apabila sudah selesai cobalah bersihkan tabung A, kemudian isilah dengan 6 tetes H2O2 dan 6 tetes ekstrak hati. Pecahkan gelembung gas dengan lidi, kemudian tambahkan lagi 6 tetes ekstrak hati dan percobaan diulang berkali-kali, munculkan gelembung gasnya? Berikan alasan mengapa demikian ! 7. Gas apakah yang muncul dalam percobaan tadi, dan bagaimana cara mengujinya? Jelaskan ! 8. Dari hasil percobaan yang kalian lakukan tadi, apa sajakah factor-faktor yang berpengaruh terhadap kerja enzim katalase? 9. Apakah semua enzim bekerja persis seperti enzim katalase? Berikan alasan dan contohnya ! 10. Tuliskan kesimpulan dari hasil kegiatan yang kalian lakukan ! H. Jawaban Pertanyaan 1. Perbedaanynya terdapan pada jumlah gelembung yang muncul dan nyala atau tidaknya bara api pada tabung A, B, dan C. 2. Variabel bebas pada tabung A adalah H2O2, pada tabung B adalah HCl dan H2O2, pada tabung C adalah NaOH dan H2O2. 3. Untuk menguji apaah larutan HCl dan larutan NaOH mempengaruhi kinerja enzim katalase. 4. Variable bebas pada tabun A adalah H2O2 dan suhunya normal, pada tabng D adalah H2O2 dan suhunya tinggi, pada tabung E adalah H2O2 dan suhu rendah. 5. Karena jika direaksikan secara terus menerus, maka enzim katalase yang dihasikan akan habis dan berhenti bereaksi. 6. Tidak, karena larutan H2O2 habis bereaksi menjadi H2O dan O2, sehingga tidak ada yang dapat direaksikan oleh enzim katalase. 7. Gas yang muncul dari percobaan tadi adalah gas O2. Karena ketika dimasukkan bara api ke dalam tabung reaksi, bara api menyala menjadi api. 8. Factor yang mempengaruhi kinerja enzim katalae adalah suhu dan PH 9. Tidak karena masing-masing enzim memiliki kadar PH tersendiri untuk dapat bekerja. Contoh : Enzim pepsin bekerja pada PH asam Enzim ptyalin bekerja pada PH netral Enzim tripsin bekerja pada PH basa 10. Enzim katalase adalah enzim yang dapat mereaksikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Enzi mini hanya dapat bekerja secara maksimal pada PH netral (PH=7) dan kondisi suhu normal. I. Kesimpulan Kesimpulan pada percobaan uji Enzim Katalase ini adalah bahwa hati mengandung banyak enzim katalase, ekstrak hati sangat baik dalam penguraian H2O2 terbukti dengan banyaknya gelembung udara dan bara api saat percobaan. Enzim katalase akan bekerja dengan optimal pada keadaan netral (tidak asam maupun basa). Enzim katalase tidak dapat bekerja pada suhu tinggi maupun rendah. Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen (O2). Enzim katalase akan rusak apabila bekerja pada suhu yang tinggi dan rendah, serta pada kondisi asam maupun basa.

J. Lampiran