Sebutkan fungsi darah dalam sistem sirkulasi darah didalam tubuh

Pernahkah Anda bertanya-tanya, sebenarnya apa fungsi darah bagi tubuh manusia? Tidak dapat disangkal, darah merupakan salah satu bagian yang penting dalam tubuh manusia. Namun, seberapa penting keberadaan darah dalam tubuh ini dan sebenarnya apa fungsi dari darah itu sendiri? Simak terus penjelasannya pada pembahasan mengenai fungsi darah bagi tubuh manusia berikut. Namun sebelum itu ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai apa itu darah.

Baca Juga: Punya Peran Penting di Dalam Tubuh, Apa Itu Pembuluh Darah Arteri?

Overview Darah

Darah pada dasarnya merupakan ikatan jaringan yang terdapat di dalam sistem sirkulasi tubuh. Darah terdiri dari sel-sel dan juga cairan yang dialirkan ke seluruh bagian tubuh manusia. Bentuk dari cairan darah itu sendiri pada umumnya berbentuk lebih kental dibanding air dan memiliki bau yang khas. 

Untuk warnanya, secara keseluruhan darah manusia tampak berwarna merah. Warna merah itu sendiri dapat bervariasi, bisa tampak merah yang terang hingga merah kebiruan. Perbedaan warna darah ini datang dari kandungan oksigen yang dibawa oleh sel merah darah. 

Tubuh manusia sehat memiliki jumlah darah tidak kurang dari 5 liter dan darah ini akan selalu mengalir di dalam pembuluh darah. Adapun volume darah yang beredar dalam tubuh ini diperkirakan mencapai 8 persen dari total berat badan seseorang. Biasanya, volume darah dalam tubuh ini lebih banyak pada laki-laki dibanding wanita.

Baca Juga: Berikut Adalah Gangguan yang Dapat Terjadi pada Pembuluh Darah

Bagi tubuh manusia, darah memiliki peranan yang sangat penting. Dalam hal ini, darah sendiri menjadi komponen vital yang dapat menjaga tubuh manusia. Ketika kekurangan darah, tubuh manusia akan menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit. Selain itu, dapat dipastikan bahwa oksigen dan sari makanan yang menjadi sumber energi, akan sulit diedarkan ke seluruh tubuh tanpa adanya darah. 

Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini adalah beberapa fungsi penting darah bagi tubuh manusia yang perlu Anda ketahui.

Baca Juga: Faktor Apa Saja yang Menjadi Penyebab Darah Rendah?

Salah satu fungsi utama darah bagi tubuh manusia adalah untuk mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh. Dalam hal ini, udara yang mengandung oksigen akan melalui serangkaian proses dan masuk ke pembuluh darah kapiler. Darah ini kemudian dialirkan oleh pembuluh darah kapiler tersebut ke seluruh bagian tubuh, agar dapat digunakan untuk berfungsi dengan normal.

Sama pentingnya seperti oksigen, sari makanan dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat berfungsi dengan baik. Proses penyebaran sari makanan ke seluruh tubuh ini dilakukan oleh darah dan terjadi setelah proses pencernaan selesai. Selain itu, sari makanan juga akan disaring terlebih dahulu dari racun dan zat berbahaya lainnya. Apabila telah aman, sari makanan akan disebarkan ke seluruh tubuh sebagai sumber energi. 

  1. Melawan kuman dan bakteri

Selain kedua fungsi utama di atas, darah ternyata memiliki fungsi lainnya yang tidak kalah pentingnya. Fungsi darah dalam hal ini adalah untuk melawan kuman dan bakteri dan melibatkan peran sel darah putih atau leukosit. Dengan ini, bakteri dan kuman yang mungkin masuk ke dalam tubuh dapat dihambat.

Fungsi darah yang juga penting bagi tubuh manusia berikutnya adalah dapat menyembuhkan luka. Penyembuhan luka dalam hal ini merupakan tugas dari trombosit yang mampu membentuk darah agar menjadi beku. Setelah membeku, trombosit yang ada pada kulit ari akan berusaha untuk menutupi luka secara perlahan. Untuk itulah, kondisi kurangnya jumlah trombosit dalam tubuh akan membuat luka sulit sembuh.

Baca Juga: Ini 5 Manfaat Donor Darah yang Baik untuk Kesehatan

Karena mampu menyerap dan menyalurkan panas ke seluruh tubuh, darah menjadi penting bagi tubuh manusia dalam membantu homeostasis dengan cara melepaskan kehangatan. Homeostasis sendiri merupakan proses pengaturan tubuh melalui kadar air, suhu tubuh, maupun kadar karbon dioksida. Pada saat ini, pembuluh darah akan berkontraksi dan mengembang ketika berinteraksi dengan makhluk asing seperti bakteri.

Nah, demikianlah penjelasan singkat mengenai fungsi darah yang penting bagi tubuh manusia. Selain fungsi yang telah dijelaskan di atas, darah juga dapat membawa sisa oksidasi tubuh, membuang zat sisa metabolisme, membawa air ke seluruh tubuh, hingga menjaga kadar asam basa cairan dalam tubuh. 

Cukup sekian informasi yang dapat tim aido berikan, semoga bermanfaat.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan, Anda bisa video call langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Play.

Sistem peredaran darah manusia terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan komponen darah. Sistem sirkulasi darah yang juga dikenal dengan nama sistem kardiovaskular ini memiliki peran yang vital bagi kehidupan manusia. 

Tugas utama dari sistem kardiovaskular adalah untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh sel dan jaringan tubuh.

Secara umum, jantung akan memompa darah sementara pembuluh darah berperan untuk mengalirkan darah dari dan menuju jantung.

Lalu, apa saja fungsi, organ, jenis, hingga gangguan pada sistem peredaran darah? Simak penjelasannya di sini.

Fungsi sistem peredaran darah

Mengutip dari Johns Hopkins Medicine, sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah sistem organ yang terdiri dari jantung, komponen darah, dan pembuluh untuk mengedarkan zat, hormon, getah bening, dan nutrisi lainnya ke dan dari seluruh sel dan jaringan tubuh..

Darah dipompa keluar oleh jantung untuk kemudian dialirkan ke seluruh tubuh melewati pembuluh arteri. Setelah itu, darah dari seluruh organ tubuh akan mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena.

Selain mengantarkan darah, oksigen, dan nutrisi, berikut adalah beberapa peran atau fungsi sistem peredaran darah lainnya:

  • Mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme berupa karbon dioksida lewat paru-paru.
  • Melawan berbagai infeksi sehingga mencegah penyakit.
  • Membawa hormon penting ke seluruh tubuh.
  • Mengatur kadar pH dan suhu inti tubuh tetap stabil. 
  • Memelihara fungsi berbagai sistem organ dalam tubuh.
  • Membantu proses pemulihan luka atau cedera.

Organ yang berperan dalam sistem peredaran darah

Sesuai dengan penjelasan di atas, ada tiga organ yang bertanggung jawab dalam sistem peredaran darah manusia, yaitu jantung, pembuluh darah, dan komponen darah itu sendiri.

Ketiganya bekerja saling berhubungan dan tidak bisa berdiri sendiri-sendiri untuk menjalankan fungsi utamanya. 

1. Jantung

Jantung adalah organ peredaran darah yang berfungsi memompa darah. Jantung pada umumnya berdetak sekitar 60–100 kali per menit. 

Jantung manusia terdiri dari empat ruangan yang dibagi menjadi dua bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium). Masing-masing ruangan jantung ini dipisahkan oleh lapisan dinding jantung.

Serambi dan bilik kiri jantung berfungsi untuk memompa darah bersih yang kaya oksigen keluar dari jantung. Sementara itu, bilik kanan dan serambi kanan berfungsi menerima “darah kotor” yang masuk ke jantung. 

Empat ruangan jantung ini juga memiliki empat katup yang tugasnya menjaga agar aliran darah tetap mengalir ke jalur yang tepat serta mencegah kebocoran jantung. 

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah bertugas membawa darah ke seluruh tubuh dan sebaliknya. Selain itu, pembuluh darah juga memiliki peran untuk membantu membuang limbah jaringan.

Secara garis besar, pembuluh darah manusia ada tiga jenis, yaitu pembuluh darah arteri dan vena serta pembuluh kapiler. Ketiganya memiliki peran yang berbeda pula.

Pembuluh darah arteri bertugas untuk membawa darah berisi oksigen keluar dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh.

Dalam menjalankan fungsinya ini, pembuluh arteri dibantu oleh kapiler. Kapiler adalah pembuluh darah kecil antara arteri dan vena yang mendistribusikan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Pembuluh arteri juga memiliki cabang tersendiri yang khusus untuk mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru lewat arteri pulmonalis.

Sebaliknya, pembuluh vena bertugas membawa darah dari seluruh jaringan dan organ tubuh untuk dikembalikan ke jantung. Pembuluh darah vena juga terbagi menjadi dua, yaitu vena besar (vena cava) dan vena pulmonalis (vena paru).

Pembuluh vena besar bertugas membawa “darah kotor” dari seluruh tubuh ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen lewat proses pernapasan. Setelah itu, darah yang sudah diperkaya oleh oksigen tadi akan mengalir dari paru-paru menuju jantung melalui pembuluh vena pulmonalis.

3. Darah

Darah adalah komponen dalam sistem kardiovaskular manusia. Fungsi utama darah adalah sebagai “kendaraan” pengangkut nutrisi, oksigen, hormon, dan antibodi ke seluruh tubuh.

Darah juga mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme seperti karbondioksida untuk dikeluarkan dari tubuh.

Berikut adalah empat komponen darah dengan perannya masing-masing:

  • Plasma darah adalah cairan kekuningan yang di dalamnya terdapat nutrisi, protein, hormon, hingga hasil limbah tubuh.
  • Sel darah merah (eritrosit) mengandung hemoglobin, yaitu protein yang membawa oksigen. Darah akan berwarna merah cerah saat hemoglobin mengambil oksigen di paru-paru. Seiring aliran darah, hemoglobin akan melepaskan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
  • Sel darah putih (leukosit) adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Perannya adalah untuk membuat antibodi yang mengenali dan melawan benda asing penyebab penyakit, seperti virus dan bakteri.
  • Trombosit adalah sel berbentuk oval kecil yang membantu proses pembekuan darah. Trombosit juga bekerjasama dengan protein untuk mengontrol perdarahan.

Sel darah dapat mati dan digantikan dengan yang baru oleh sumsum tulang. Sel darah merah umumnya hidup sekitar 120 hari dan trombosit hidup sekitar 9 hari. Sementara itu, beberapa jenis sel darah putih hanya bisa bertahan selama beberapa hari saja.

Mekanisme sistem peredaran darah manusia

Ibnu an-Nafis merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah dalam tubuh manusia.

Berdasarkan studinya, sistem peredaran darah pada manusia terbagi dalam dua jenis, yaitu sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik (peredaran darah besar dan kecil).

Secara khusus, Ibnu an-Nafis dikenal sebagai orang pertama yang menggambarkan sirkulasi darah di paru-paru. Ia jugalah yang memberikan wawasan awal tentang sirkulasi koroner dan kapiler.

Untuk mengetahui bagaimana proses sirkulasi darah dalam tubuh manusia, berikut penjelasannya:

1. Sirkulasi pulmonal

Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru adalah aliran darah dari bilik kanan jantung ke paru-paru dan sebaliknya. Karena “rute”nya terbatas, sirkulasi pulmonal tergolong sebagai sistem peredaran darah kecil.

Sirkulasi paru berlangsung saat darah yang mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui pembuluh vena cava. Kemudian darah tersebut akan masuk ke serambi kanan dan diteruskan ke bilik kanan jantung. 

Dari bilik kanan, darah kemudian mengalir ke paru-paru melalui arteri pulmonalis untuk ditukar menjadi oksigen. Darah yang kini sudah kaya oksigen kemudian bergerak ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

2. Sirkulasi sistemik

Sirkulasi sistemik disebut juga sistem peredaran besar karena membawa darah dari bilik kiri jantung ke seluruh bagian tubuh dan kembali lagi.

Sirkulasi ini berlangsung ketika darah bersih yang kaya oksigen di serambi kiri mengalir ke bilik kiri jantung untuk disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah utama (aorta).

Aorta adalah pembuluh darah terbesar di tubuh yang bercabang. Selain mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh, cabang pembuluh darah ini juga mengalirkan darah ke otot-otot jantung.

Darah yang dipompa melewati aorta akan terus mengalir hingga ke bagian tubuh yang paling ujung. Di setiap bagian tubuh, terdapat jaringan pembuluh darah halus yang disebut pembuluh darah kapiler. Pembuluh kapiler memiliki dinding yang sangat tipis. Lewat kapiler inilah, oksigen dan nutrisi diantarkan ke sel-sel tubuh. 

Setelah itu, darah akan kembali mengalir kembali ke serambi kanan jantung lewat pembuluh vena kecil sembari mengangkut zat sisa seperti karbon dioksida untuk mengalami proses pembersihan darah. Semakin mendekati jantung, ukuran pembuluh vena semakin besar.

Gangguan pada sistem peredaran darah

Sistem kardiovaskular termasuk salah satu sistem organ yang rentan mengalami penyakit atau gangguan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memelihara kesehatan jantung serta menjaga kelancaran peredaran darah.

Penyakit atau gangguan yang paling umum memengaruhi sistem peredaran darah adalah sumbatan pada pembuluh arteri maupun vena.

Sumbatan pada pembuluh darah dapat memblokir aliran darah. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan atau penyumbatan total aliran darah di seluruh tubuh.

Selain itu, gangguan pada proses pemompaan jantung dan kerusakan pada katup pemisah ruang jantung juga tergolong umum terjadi.

Anda perlu berhati-hati karena gangguan pada sistem maupun organ kardiovaskular dapat ikut memengaruhi fungsi organ dan struktur tubuh lainnya. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan atau penyumbatan total aliran darah di seluruh tubuh.

Berikut adalah contoh dari kondisi atau penyakit akibat gangguan sistem peredaran darah:

Kondisi atau penyakit pada organ peredaran darah juga dapat melibatkan lebih dari satu sistem jaringan tubuh.

Maka dari itu, Anda perlu berkonsultasi dengan beberapa dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar fungsi dan gangguan sistem peredaran darah, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.