Sebutkan 5 jenis teater rakyat yang difungsikan sebagai wali dalam upacara keagamaan di Bali

Fungsi latar belakang musik tradisional - Ungkapan perasaan manusia yang dikeluarkan dalam bentuk suara manusia disebut musik vokal. Ungkapan melalui alat musik disebut musik instrumental. Dari hal tersebut musik dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :

  • Musik vokal, ialah musik yang bersumber bunyinya dari suara manusia.
  • Musik instrumen artinya dengan alat musik. Contohnya gitar, kendang, piano, drum, gambang, organ, gong, suling, tamborin, mandolin, cello, bas.
  • Musik campuran vokal dan instrumen. Contohnya menyanyi dengan diiringi gitar, terbang, gamelan, kendang.

Musik berdasarkan jenis atau alirannya dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut :

  • Musik tradisional atau musik daerah.
  • Musik modern.

Musik tradisional adalah musik yang secara turun-temurun lahir dari budaya daerah. Alat musik yang digunakan dibuat secara sederhana baik dari bahan, teknik maupun nada dan iramanya. Sebagai contoh : terbang, kendang, angklung, kolintang, seruling, calung, rebab, kentongan, gong.

Fungsi musik secara umum meliputi fungsi individu dan fungsi sosial.

Musik sebgai media ekspresi atau ungkapan batin dan rasa manusia. Ungkapan tentang rasa sedih, gembira, kekaguman terhadap alam, ungkapan cinta, dan pemujaan terhadap Tuhannya.

Digunakan untuk kepentingan sosial atau masyarakat. Antara lain fungsinya :

  • Sebagai sarana komunikasi dengan masyarakat dan untuk memberikan tanda. Contoh : kentongan, lonceng, bedug, bendhe.

  • Diperdengarkan untuk upacara hari-hari besar agama atau keagamaan, upacara kenegaraan, pengantin adat.

  • Untuk mengiringi gerak tarian klasik atau tradisional, contohnya gamelan Jawa, gamelan Bali, gamelan Sumatera, gambus atau orkes Melayu.

  • Sebagai sarana hiburan, misalnya gamelan [Bali, Jawa, Sunda], orkes.

  • Untuk mengiringi upacara adat istiadat daerah dan religius, contohnya gamelan Bali, angklung, gamelan Jawa sekaten, dan terbang jidur.

  • Untuk mengiringi tatasuara pergelaran wayang orang, wayang kulit, wayang golek, ketoprak, dan ludruk [Jawa Timur].

  • Untuk pembelajaran atau pendidikan agar memiliki rasa peka, rasa indah dan halus serta membentuk budi pekerti luhur. Di samping itu, seni musik Nusantara memiliki peranan penting bagi perkembangan dan pelestarian seni budaya nasional. Peranan musik daerah Nusantara, antara lain :
  1. Sebagai kebanggaan seni budaya daerah yang mempunyai karakter dan ciri khas daerah.
  2. Sebagai media ekspresi dan komunikasi sosial budaya bagi masyarakat daerah setempat.
  3. Sebagai dorongan untuk cinta dan bangga terhadap potensi musik tradisi daerah.
  4. Musik daerah merupakan kekayaan budaya nasional.

Musik tradisi adalah musik yang bersumber dari tradisi budaya daerah secara turun-temurun yang bersifat sederhana. Musik tradisi disebut juga musik daerah. Musik tradisi di setiap daerah mempunyai fungsi yang berbeda, hal ini tergantung dari karakter, adat, dan budaya masyarakat yang mempengaruhi. Namun secara umum fungsi musik tradisi daerah Nusantara ini mempunyai banyak persamaan.

  • Sebagai musik duniawi yang digunakan untuk hiburan dalam acara pesta atau acara gembira, seperti angklung, kolintang, uyon-uyon, dan degung.

  • Sebagai musik sakral atau religi yang bersifat religius [keagamaan], seperti untuk upacara keagamaan, upacara adat, dan upacara perkawinan.

  • Sebagai alat atau media untuk bercerita [dongeng], seperti kentrung dengan alat instrumen terbang dan vokalis yang melantunkan lagu [tembang] berisi cerita babad, wayang, dan cerita rakyat.

  • Sebagai pengiring suatu tarian [gerak tari] tradisional, seperti ari Serampang Dua Belas, Tari Jaipong, Tari Payung, Tari Ngremo, Tari Jawa, Tari Lenso, dan Tari Topeng.

Latar belakang musik tradisional ialah berkaitan [tidak bisa lepas] dengan kehidupan masyarakat. Musik ini dipengaruhi oleh adat, tradisi dan budaya masyarakat setempat. Pada umumnya usik tradisi menjadi milik masyarakat bersama. Tidak diketahui siapa pencipta dari musik tradisi, baik yang berupa musik instrumen maupun vokal.

Musik tradisional dengan kesederhanaannya merupakan warisan seni budaya leluhur yang memiliki nilai tinggi [luhur]. Karena tingginya nilai-nilai yang dipertahankan atau dilestarikan oleh masyarakat. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam musik tradisional dengan latar belakang sebagai berikut :

a. Seni musik sebagai alat ekspresi untuk mencetuskan isi hati, ide, gagasan manusia. Contoh, ungkapan rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa [lagu ''Syukur Tuhan''].

  • Di dalam gamelan Jawa ada beberapa gending yang dapat mengungkapkan rasa duka atau kesedihan, yaitu gending atau lagu megatruh, durmo, dan mijil. Rasa gembira diungkapkan dengan lagu pucung, rasa kasih mesra melankolis diungkapkan melalui lagu sinom parijoto.

  • Gamelan Bali menunjukkan ungkapan ekspresi yang dinamis dalam mengiringi gerak tari.

  • Suara seruling dan gamelan Sunda sebagai ekspresi rasa lembut, syahdu, dan pilu yang menyayat hati akan menimbulkan rasa haru bagi yang mendengarkan.

b. Musik tradisi mengandung nilai seni yang tinggi [artistik] dan nilai indah [estetis]. Dalam hal ini musik tradisi dapat menjadi musik seni. Musik seni adalah musik yang diciptakan untuk keindahan musik itu sendiri.

Berikut ini contoh musik tradisi yang menjadi musik seni :

  • Uyon-uyon [gamelan Jawa Tengah] yang memainkan lagu atau gending-gending langen ''Gito Sri Narendro'' dan ''Kutut Manggung''.

  • Musik tradisi Jawa Barat, seperti ''Gending Cianjuran'' yang menonjolkan vokal khas [pesinden] Cianjur dan Celempungnya yang merupakan jenis musik yang mengutamakan vokal [nyanyian] dan gending.

c. Musik tradisi dapat dapat dijadikan sebagai alat bermain bagi anak-anak dan orang dewasa. Musik tradisi yang berisi permainan terdapat pada lagu-lagu dolanan [bermain] yang hampir dimiliki oleh setiap daerah. Lagu-lagu dolanan tersebut tidak hanya digunakan untuk hiburan semata tapi juga merupakan salah satu bentuk puisi tradisional yang mampu menumbuh kembangkan emosi, fantasi, dan imajinasi yang dimiliki nilai-nilai pendidikan.

Contoh lagu tradisional untuk permainan, yaitu : ''Meyong-Meyong'' [Bali], ''Cublak-Cublak Suweng'' [Jawa Tengah], ''Ampar-Ampar Pisang'' [Kalimantan], ''Jula-Juli'' [Surabaya], ''Anak Kambing Saya'' [Nusa Tenggara Timur], ''Ayo Mama'' [Maluku], dan ''Jali-Jali'' [Jakarta].

d. Musik tradisi sangat komunikatif dengan masyarakat sebagai salah satu media komunikasi. Contohnya, antara lain :

  • Musik religius [keagamaan] yang mengandung unsur pemujaan kepada sang pencipta merupakan media komunikasi manusia dengan Tuhannya, seperti musik Dayak, musik Gamelan Sekaten, gamelan Bali, musik Batak, dan Gambus [Riau].

Pukulan kenthongan di pedesaan sebagai alat komunikasi, Tong-tek untuk siskamling dan membangunkan sahur pada bulan puasa dengan nada dan irama yang indah merupakan alat komunikasi yang menarik. Pukulan beduk di masjid serta musik lesung [alat penumbuk padi] memiliki pola ritmik sebagai sarana memanggil umat.

e. Musik tradisi [daerah] mengandung nilai-nilai budi pekerti yang luhur, karena di dalamnya terdapat ajaran sikap perilaku yang baik, berisi ajaran agama, ada pesan etika dan estetika, berisi cerita tentang keteladanan, bersifat penuh dengan kesederhanaan [alat instrumen, lagu-lagunya, lirik nada, dan iramanya], mengagumi, dan rasa cinta kepada alam sekitar daerah tempat tinggalnya [cinta tanah air]. Hal ini dapat kita lihat pada isi lagu-lagu daerah seluruh Nusantara, sebagai contoh :

  • Lagu ''Timang-Timang Anakku Sayang'' [Sumatera Timur]. Lagu ini mengungkapkan cinta kasih sayang seorang ayah kepada anaknya sebagai buah hati, mendoakan pada Tuhan supaya sang anak kelak menjadi orang yang berguna.

  • Lagu ''Kampung Nun Jauh di Mato''[Sumatera Barat]. Lagu ini menceritakan kerinduan seorang perantau yang jauh dari kampung halaman dan keluarga yang dicintai. Ini berarti ada ikatan batin manusia dengan tanah air tumpah darah dari daerahnya.

  • Lagu [tembang ''Ilir-Ilir'' dari Jawa]. Lagu ini merupakan gagasan Sunan Kali Jaga, salah satu dari wali sanga. Lagu ini berupa ajaran agama bagi generasi muda, berisi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan. Ajaran agar selagi masih muda [ibarat pengantin baru masih luas jangkauan, masih kuat] mencari ilmu dunia akhirat, membersihkan diri dari dosa, untuk bekal kembali menghadap Tuhan kelak. Ajaran untuk menjalani hidup dengan senang [bersorak].

Lokasi:

Ditulis oleh
Veronica Fanginia

Musik adalah salah satu bidang seni yang mengolah bunyi dan jeda [ hening ] sebagai bahan bakunya. Bunyi bukan hanya diolah secara kerangka harmoni dan alur melodi saja, akan tetapi juga tentang pola ritmis, tempo, ekspresi dan jeda atau diam tanpa bunyi merupakan unsur dari pengolahan musik. Musik bukan komposisi yang selalu utuh bila disajikan secara mandiri atau  khusus, akan tetapi musik bisa saja dikolaborasikan dengan cabang seni lainnya. Salah satu bentuknya adalah kolaborasi dengan seni peran atau  teater, yaitu bentuk pertunjukan panggung dari akhir zaman pertengahan.

Dalam pertujukan teater, musik tidak dapat dihilangkan karena sudah seperti sebuah kesatuan. Dalam pertunjukkan teater, cerita maupun karakter dari para pemeran didukung oleh tata musik yang sesuai sehingga jika dihilangkan akan menimbulkan perasaan hambar atau ada yang kurang. Terkadang unsur musik sering dilupakan ketika membahas tentang dunia perteateran. Padahal sebenarnya pertunjukkan teater itu bukan hanya pertunjukan seni peran melainkan pertunjukkan gabungan dari semua unsur seni seperti seni peran, seni musik, seni rupa, seni tari, dan sastra. Semua unsur seni itu tidak dapat berdiri sendiri dan harus memiliki keselarasan satu dengan yang lain.

            Salah satu contoh pada proses penggarapan musik misalnya, sejak seorang komposer musik teater dan tari mendapatkan ide untuk menggarap musik, maka ide tersebut pertama kali harus dipertimbangkan menyangkut proses realisasinya. Seorang komposer musik harus mempelajari tentang sejarah pada zaman apa naskah itu diceritakan, kemudian alat apa yang akan digunakan untuk mewakili ide musikal yang sesuai dengan adegan-adegan  tiap bagian, dan yang paling utama bagaimana cara menggarap komposisi yang sesuai dengan naskah yang akan dipentaskan. Oleh karena itu, harus dilakukan eksplorasi dengan berpatokan pada ketepatan antara hasil proses pengolahan bunyi dengan ide yang dimaksud atas dasar keselarasan.

Komposisi musik yang akan digarap harus bertitik tolak dari konsep yang jelas, artinya musik tetap harus berpatokan pada naskah yang akan dipentaskan, sehingga akan tercipta suatu integritas dari semua unsur seni yang ada, yang dipentaskan melalui pertunjukan teater.

Keberadaan Musik dalam Teater

Keberadaan musik pada teater dan tari sangatlah penting, karena selain berpengaruh terhadap emosi aktor, juga berpengaruh terhadap emosi penonton dalam mengapresiasi sebuah karya teater.

            Musik untuk teater pada penggarapannya sangatlah bebas bentuknya, dalam arti musik disesuaikan dengan adegan pada naskah. Meskipun demikaian, musik pada teater  bukanlah sekedar musik “pelengkap” yang hanya berfungsi sebagai “pengekor” pada naskah. Pada proses penggarapan musik harus selalu ada kesepakatan antara seorang penata musik, sutradara dan pemain tentang kesesuaian musik dengan adegan atau sebaliknya, adegan yang menyesuaikan terhadap musik. Musik pada pertunjukan teater memang bukan untuk disajikan untuk keperluan pementasan musik, melainkan satu kesatuan yang berfungsi sebagai media untuk memperkuat dalam pengungkapan apa yang dimaksud dari naskah yang akan dipentaskan. Salah satu contoh, terdapat sebuah adegan yang tidak bisa atau tidak mungkin digambarkan secara visual oleh aktor, maka musik yang memungkinkan untuk mengungkapkan atau menggambarkan dalam bahasa musik tentang apa yang dimaksud oleh adegan tersebut, dalam hal ini penata musiklah yang harus berperan.

           Terdapat beberapa fungsi tentang tentang peranan musik sebagai ilustrasi pada pertunjukan teater, yaitu :

  1. Musik Pembuka [ Overture ]

     Berfungsi untuk memusatkan perhatian penonton pada pertunjukan yang akan     disajikan, sekaligus memberitahukan bahwa pertunjukan akan dimulai. Oleh karena fungsinya untuk memusatkan perhatian penonton, maka komposisi musik pembuka harus dapat menarik perhatian penonton.

Musik yang berfungsi untuk memberitahukan penonton bahwa pertunjukan telah selesai. Musik penutup ini memungkinkan sekali terjadi kesamaan bentuk komposisinya dengan musik pembuka atau dengan musik lainnya.

            Setiap pergantian babak pada pertunjukan teater alangkah baiknya dan senantiasa diciptakan komposisi musik yang relatif pendek. Komposisi musik ini berfungsi untuk menjaga stabilitas emosi penonton dalam menghantarkan suasana ke babak selanjutnya, selain berfungsi juga sebagai persiapan pada aktor dan stage crew.

            Musik yang berfungsi membantu mengungkapkan suasana batin aktor dalam penokohan yang ada dalam cerita pada babak atau adegan tertentu. Komposisi musik ini harus bisa membantu aktor dalam mengungkapkan ini hati si aktor, oleh karenanya proses dialog dan kesepakatan antara aktor dan penata musik sangat diperlukan.

            Sebuah komposisi musik yang biasanya berbentuk lagu atau nyanyian dengan teks yang tema dari lagu atau nyanyian tersebut menjadi tema utama atau pokok dalam cerita.

            Musik Theme Song adalah musik yang diilhami oleh tema-tema yang dianggap penting dalam sebuah cerita. Musik ini bisa membawakan beberpa karakter sesuai dengan tema adegan pada sebuah cerita dan kadang-kadang disajikan dalam bentuk instrumen.

            Komposisi musik yang digarap khusus sebagai ciri khas dari kemunculan seorang tokoh. Musik ini harus bisa menjelaskan dan menggambarkan karakter tokoh yang muncul, sehingga penonton akan tahu bahwa dengan dimainkannya musik tersebut berarti akan muncul tokoh yang menjadi ciri daripada musik tersebut.

            Berfungsi untuk memperjelas maksud dari gerakan aktor. Meskipun pada kenyataanya suatu gerakan manusia tidak berbunyi secara jelas, misalnya ketika dalam sebuah cerita seseorang dikisahkan memukul lawannya, untuk memperjelas gerakan tersebut maka dipertebal dan diperjelas melalui musik aksentuasi.

            Musik yang menyajikan tau mengungkapkan tempat dan waktu terjadinya suatu peristiwa. Salah satu contoh misalnya peristiwa malam hari disebuah hutan atau disuatu pedesaan, musik mempunyai peranan penting untuk mengungkapkan keadaan tersebut secara auditif melalui bunyi-bunyi asosiatif atau kreatif tentang suasana tersebut. Secara teknis iringan musik ini harus ada kesinambungan antara suasana, gerak dan musik.

Artinya menghancurkan atau membuyarkan emosi yang telah terbimbing dari adegan-adegan sebelumnya, kemudian dilebur secara sengaja agar penonton sadar bahwa yang mereka lakukan hanyalah sebuah sandiwara.

Jadi, keberadaan dan peranan musik pada pertunjukan teater sangatlah penting, sehingga pementasan teater akan terasa tidak “hidup” tanpa unsur-unsur musikalitas. Manusia yang sedang berbicara dengan tempo dan dinamik yang teratur ataupun tidak, warna suaranya, intonasi, frase dan ketepatan “timing”  ketika terjadi dalam dialog teater, secara tidak langsung semua itu harus dengan perasaan, pemikiran, tindakan, dan semua itu merupakan bagian dari komposisi musik. Musik ada pada diri dan kehidupan kita, pada denyut nadi, jantung, langka-langkah manusia dan berbagai hal yang dilakukan manusia.

Teater bisa jalan tanpa alat musik, tetapi tidak mungkin hidup unsur tanpa musikal. Nah manis, udah lebih mengenal musik dalam pementasan kan?

source:
//agieltertawa.wordpress.com/2013/09/19/peranan-musik-pada-pertunjukan-teater-dan-tari/

Video yang berhubungan