Sebutkan 3 faktor yang menyebabkan terjadinya pergolakan atau disintegrasi bangsa indonesia.

Pergolakan adalah suatu gerakan yang dilakukan serentak dengan berbagai cara demi memperjuangkan dan memaksakan kehendak atau ideologi suatu kelompok tertentu. Pada awal kemerdekaan Indonesia, terdapat pergolakan yang terjadi di berbagai daerah. Faktor yang menyebabkan timbulnya pergolakan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya perbedaan pemahaman ideologi, kemunculan tokoh pelopor pergolakan, konflik sosial yang tidak kunjung terselesaikan, ketidakpuasan dalam keputusan yang sudah ditetapkan, serta pemegang kuasa yang tidak mempertimbangkan semua suara/pendapat.

Oleh sebab itu, jawaban yang tepat adalah D.

Sebutkan 3 faktor yang menyebabkan terjadinya pergolakan atau disintegrasi bangsa indonesia.

Sebutkan 3 faktor yang menyebabkan terjadinya pergolakan atau disintegrasi bangsa indonesia.
Lihat Foto

KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI

Yanto Eko Cahyono, warga Kabupaten Bantul, Yogyakarta menunjuk nama kakeknya, Insp Pol Suparbak yang terukir di Monumen Kresek (Monumen kekejaman pembantaian PKI) yang berada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (0/10/2019). Yanto bersama istrinya mencari keberadaan makam kakeknya, Insp Pol Suparbak yang menjadi korban pembantaian PKI tahun 1948 di Madiun.

KOMPAS.com - Di awal pengakuan kedaulatan, Republik Indonesia menghadapi berbagai pemberontakan yang terjadi di dalam negeri.

Berbagai pemberontakan tersebut mengancam keutuhan negera. Beberapa pemberontakan yang pernah terjadi di antaranya Pmeberontakan PKI Madiun 1948, Gerakan DI/TII, Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), dan lainnya.

Berikut beberapa soal UAS Sejarah Indonesia untuk kelas 12 beserta pembahasannya, mengenai perjuangan menghadapi integritasi bangsa:

Soal 1: Jelaskan 3 bentuk konflik atau pergolakan yang terjadi pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia beserta contohnya!

Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan PKI di Madiun

Jawaban:

Berikut tiga bentuk konflik atau pergolakan yang terjadi pasca Indonesia merdeka, yaitu:

  • Konfilk yang berkaitan dengan ideologi

Konflik ini disebabkan oleh keinginan sebagian kelompok masyarakat untuk mengganti ideologi negara Indonesia. Contohnya, PKI Madiun 1948, Peristiwa G30S/PKI, dan Pemberontakan DI/TII

  • Konflik yang berkaitan dengan kepentingan (vested interest)

Koflik ini disebabkan oleh adanya kepentingan suatu kelompok untuk berkuasa demi keuntungan pribadi atau kelompok. Contohnya, Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Andi Azis, dan Republik Maluku Selatan (RMS)

  • Konflik yang berkaitan dengan sistem pemerintahan

Konflik ini disebabkan oleh masalah yang berhubungan dengan sistem pemerintahan federal pada Republik Indonesia Serikat (RIS). Contohnya, Permesta, PRRI serta Persoalan Negara Federal dan BFO.

Soal 2: Jelaskan latar belakang dan tujuan pemberontakan PKI Madiun 1948 !

Sebutkan 3 faktor yang menyebabkan terjadinya pergolakan atau disintegrasi bangsa indonesia.

Sebutkan 3 faktor yang menyebabkan terjadinya pergolakan atau disintegrasi bangsa indonesia.
Lihat Foto

KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI

Yanto Eko Cahyono, warga Kabupaten Bantul, Yogyakarta menunjuk nama kakeknya, Insp Pol Suparbak yang terukir di Monumen Kresek (Monumen kekejaman pembantaian PKI) yang berada di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (0/10/2019). Yanto bersama istrinya mencari keberadaan makam kakeknya, Insp Pol Suparbak yang menjadi korban pembantaian PKI tahun 1948 di Madiun.

KOMPAS.com - Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia mengalami beberapa peristiwa pergolakan di dalam negeri. Puncaknya adalah peristiwa Gerakan 30 September atau dikenal dengan G30S. 

Sebelum peristiwa G30S, beberapa pemberontakan juga pernah terjadi di Indonesia. Berikut di antaranya: 

Peristiwa PKI Madiun 1946

Dilansir dari Sejarah Indonesia Modern (2008) karya MC Ricklefs, peristiwa PKI Madiun 1948 merupakan bentuk kekecewaan hasil perundingan Renville. Di mana Indonesia mendapat kerugian yang sangat besar.

Kekecewaan tersebut mengakibatkan PKI menginginkan kembali kekuasaan di bawah pemerintahan Amir Syariffudin. 

Dalam buku Lubang-Lubang Pembantaian PKI di Madiun (1990) karya Maksum, Amir yang merasa kecewa kemudian membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada 28 Juni 1948, di mana PKI menjadi salah satu yang tergabung di dalamnya.

Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan PKI di Madiun

Muso dan Amir mendeklarasikan sebagai pemimpin kelompok tersebut. Muso dan Amir menggoyahkan kepercayaan masyarakat dengan menghasut dan membuat semua golongan menjadi bermusuhan dan mencurigai satu sama lain.

Untuk menumpas pemberontakan ini, pemerintah mengirim divisi Siliwangi I dan II di bawah pemerintahan Kolonel Soengkono dan Kolonel Soebroto.

Akibatnya beberapa tokoh PKI melarikan diri ke Tiongkok dan Vietnam, Muso terbunuh, dan Amir ditangkap kemudian dihukum mati pada 20 Desember 1948. 

Pemberontakan DI/TII

Awal pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) terjadi di Jawa Barat pada 7 Agustus 1949. Pemberontakan tidak hanya berhenti di situ saja, tetapi meluas hingga Aceh, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. 

Kartosuwirjo yang merupakan pemimpin DI/TII tidak mau mengakui pemerintah RI di Jawa Barat akibat penghapusan kesepakatan Perjanjian Renville. 

Jakarta -

Disintegrasi bangsa menjadi permasalahan yang cukup serius bagi bangsa dan negara. Disintegrasi dapat memicu berbagai konflik yang lebih besar bahkan tidak menutup kemungkinan melahirkan bangsa baru.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; dan perpecahan.

Dikutip dari Jurnal Humaniora Universitas Gadjah Mada (UGM), dinamika suatu masyarakat dapat dipacu dengan adanya pengakuan dari perbedaan. Namun demikian, tidak dapat dihindari bahwa perbedaan juga dapat memunculkan konflik sosial yang dapat mengganggu kestabilan kehidupan masyarakat.

Faktor Penyebab Disintegrasi Bangsa

Dalam kacamata sosial, keberagaman etnis yang ada dalam sebuah wilayah dapat memicu disintegrasi sosial yang mengarah pada konflik. Dikutip dari Buku Integrasi dan Disintegrasi dalam Perspektif Budaya oleh Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, Konflik terdiri dari dua fase, yaitu fase disorganisasi dan fase disintegrasi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan sosial menuju disintegrasi maupun integrasi. Seperti tujuan dari kelompok, sistem sosial, sistem tindakan, dan sistem sanksi. Sementara itu, gejala disintegrasi dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Sebagai berikut:

1. Ketidaksesuaian anggota kelompok mengenai tujuan kehidupan sosial kemasyarakatan yang telah disepakati.

2. Norma dan nilai sosial yang ada sudah tidak mampu lagi untuk membantu anggota masyarakat dalam mencapai tujuan baik individu maupun kelompok.

3. Norma dan nilai kelompok yang telah disepakati anggota kelompok saling bertentangan satu sama lain.

4. Sanksi yang diterapkan sebelumnya sudah lemah bahkan tidak dilaksankan dengan konsekuen.

5. Tindakan anggota masyarakat telah bertentangan dengan norma dan nilai kelompok.

Sementara itu, Dahlan Hi Hasan dalam artikelnya yang berjudul Distingerasi sebagaimana diterbitkan dalam Jurnal ACADEMICA menjelaskan, ada tiga kemungkinan penyebab terjadinya disintegrasi bangsa yaitu sebab internal, kultural, dan struktural. Berikut penjelasannya:

1. Internal

Sebab internal ini berasal diri sendiri, yakni menyangkut pada kualitas pribadi manusia. Hal ini seringkali terjadi akibat pemahaman dan intepretasi yang kurang tepat terhadap sistem nilai budaya.

Kemudian muncul perilaku fatalistik, intoleran, meninggikan suku bangsa masing-masing, hingga penggunaan bahasa yang tidak proposional.

2. Kultural

Sebab kultural menyangkut tentang pandangan nilai dan sikap mental serta perilaku masyarakat. Pandangan ini muncul dari sistem nilai budaya yang menghargai cara hidup yang menghindari kesenangan duniawi dan keharmonisan.

Kelompok ini memiliki kecenderungan untuk melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat dan berujung pada kesengsaraan orang banyak. Mereka juga tidak saling mengenal dan menghargai kebudayaan kelompok etnis hingga tidak menerima nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

3. Struktural

Sebab struktural terjadi akibat adanya struktur kekuasaan yang memberikan ruang bagi lahirnya disintegrasi bangsa. Contohnya rendahnya legitimasi pemerintahan, kekacauan ekonomi, tingginya represi, banyaknya pelanggaran HAM, hingga ketidakadilan dari pemerintah pusat terhadap daerah.

Simak Video "AS Soroti Pelanggaran HAM PeduliLindungi, Mahfud Md Sindir Balik"



(nwy/nwy)

Dengan menjadi bagian dari suatu negara, kita pasti dituntut untuk mencintai negara tersebut. Terlepas dari suku, ras, atau agama. Karena sedikit mustahil jika satu negara hanya diisi oleh satu jenis suku atau ras, akan ada banyak keanekaragaman yang mengisi suatu negara. Namun karena perbedaan ini, akan ada sebuah ancaman yang menanti suatu negara, yaitu disintegrasi bangsa. Hal ini bisa saja memecah belah suatu negara, dan mengacaukan segala proses. Mulai dari proses ekonomi, pembangunan, bahkan keamanan.

Tapi, apakah kamu sudah tau apa itu disintegrasi bangsa?

Pengertian Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa adalah sebuah keadaan dimana tidak bersatu padu dan menghilangnya keutuhan atau persatuan suatu bangsa yang akan menyebabkan perpecahan. Ketika hal ini terjadi, bukan tidak mungkin akan terjadi pelepasan wilayah dari suatu negara. Salah satu contoh yang bisa kita perhatikan adalah situasi yang terjadi di semenanjun Korea. Sebuah perbedaan ideologi yang sulit sekali untuk dipersatukan kembali, mereka terpecah menjadi dua negara, Korea Selatan yang menganut paham demokrasi dan Korea Utara yang memilih ideologi komunis.

Nah buat kita yang tinggal di Indonesia, tentu kita tidak ingin hal ini terjadi, apalagi belakangan ini ada banyak konflik yang terjadi di negara kita. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan hal ini terjadi, seperti yang dibawah ini.

Penyebab Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa bisa disebabkan oleh beberapa macam hal. Sekarang mari kita cari tahu apa saja itu.

Perbedaan Ideologi

Setiap negara tentu punya ideologi masing-masing yang harus juga dimiliki oleh para warga negaranya. Masalah akan muncul ketika muncul berbagai ideologi dengan paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara. Contohnya adalah ideologi atau dari Indonesia adalah Pancasila. Namun, banyak ideologi selain Pancasila yang berkembang di tengah masyarakat. Keberadaan ideologi selain Pancasila tersebut dapat mengancam persatuan dan dapat menyebabkan kehancuran pada suatu tatanan hidup masyarakat. Seperti komunisme, marxisme dan lain-lain.

Demografi Yang Timpang

Kesenjangan dalam demografis juga bisa menjadi penyebab dari terjadinya disintegrasi bangsa. Ketika pemenuhan kebutuhan tidak seimbang, rakyat akan berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhannya. Ini bisa memunculkan rasa kecemburuan yang akan menuntut berbagai hal dan bisa berakibat perpecahan.

Iklim Politik yang Kurang Sehat

Ini adalah salah satu pemicu yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan. Akan ada oknum yang mempermainkan politik untuk kepentingannya sendiri. Hasilnya? Banyak terjadi demonstrasi dan perpecahan di tengah masyarakat ketika membahas masalah politik ini.

Menurunnya Tingkat Toleransi di Tengah Masyarakat

Menghormati segala perbedaan adalah hal yang penting dalam hidup berbangsa. Kita tidak boleh membedakan sikap terhadap orang lain hanya karena suku, ras, agama, adat, kondisi ekonomi, kondisi fisik, tingkat pendidikan ataupun hal-hal lainnya. Namun nyatanya saat ini, toleransi dari masyarakat semakin berkurang. Banyak sekali kejadian yang bisa membuat perpecahan bangasa dimulai dari tidak adanya toleransi. Kita harus waspada nih untuk hal yang satu ini.

Kemajuan Ekonomi yang Terhambat

Hal ini bisa menyebabkan kesenjangan yang besar di antara orang-orang yang berkecukupan dengan yang memiliki kekurangan finansial di tengah masyarakat. Tingginya tingkat pengangguran juga merupakan akibat dari lambatnya kemajuan ekonomi. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan kriminalitas dan perpecahan di antara penduduk suatu negara.

Nah itu dia beberapa penyebab dari disintegrasi bangsa. Tentu kita sangat ingin menghindari hal ini terjadi di negara kita Indonesia. Dengan berbagai perbedaan yang ada, kita harus bisa saling hidup rukun dan menjunjung toleransi. Nah kalau kamu masih bingung akan hal ini, jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar ya!