Sebutkan hadis yang menerangkan tentang manfaat waktu beserta artinya

Ilustrasi hadist tentang waktu. Foto: Pixabay.

Waktu adalah salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia. Maka, sudah sepantasnya umat manusia memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin tanpa harus menyia-nyiakannya.

Islam mengajarkan setiap manusia untuk memanfaatkan waktu, baik lewat ayat Alquran maupun hadist. Dalam ajaran Islam, menghargai waktu adalah bentuk bukti keimanan dan ketakwaan seorang Muslim.

Dikutip dari Jurnal yang berjudul Waktu Dalam Perspektif Alquran oleh Murniyetti, Allah SWT berkali-kali menyebutkan waktu dalam ayat-ayat Alquran. Adapun surat-surat yang menunjukkan waktu-waktu tertentu adalah sebagai berikut:

وَالۡعَصۡرِۙ اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ

Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian.

2. Surat Al Lail ayat 1-2

وَالَّيۡلِ اِذَا يَغۡشٰىۙ وَالنَّهَارِ اِذَا تَجَلّٰىۙ‏

Artinya: Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), demi siang apabila terang benderang.

3. Surat Al-Dhuha ayat 1-2

وَالضُّحٰىۙ وَالَّيۡلِ اِذَا سَجٰى

Artinya: Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah), dan demi malam apabila telah sunyi.

4. Surat Al-Fajr ayat 1-2

وَالۡفَجۡرِۙ وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ

Artinya: Demi fajar, demi malam yang sepuluh.

5. Surat Al-Takwir ayat 18

وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙ

Artinya: Dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing.

Ayat -ayat di atas menunjukkan betapa pentingnya waktu dalam kehidupan manusia. Sebab, Allah tidak bersumpah terhadap sesuatu di dalam Alquran, kecuali untuk menunjukkan kelebihan yang dimiliki-Nya.

Pentingnya menghargai waktu juga diajarkan oleh Rasulullah SAW dalam beberapa hadist yang dijabarkan di bawah ini.

Hadist tentang Menghargai Waktu

Ilustrasi hadist tentang waktu. Foto: Pixabay.

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan. Beliau juga mencontohkan kepada sahabat tentang pentingnya menghargai waktu. Alhasil, kebiasaan tersebut ditiru para sahabat dalam berbagai kesempatan.

Dikutip dari buku Manajemen Syariah Dalam Praktik oleh Didin Hafidhuddin, dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:

“Siapkan lima sebelum (datangnya) lima. Masa hidupmu sebelum datangnya waktu matimu. Masa sehatmu sebelum datangnya waktu sakitmu, masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, dan masa kayamu sebelum datang masa miskinmu.” (HR. Baihaqi)

Ibnu Umar dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari mengatakan, “Jika engkau pada waktu sore, maka janganlah menunggu datangnya waktu pagi, dan jika pada waktu pagi maka janganlah engkau menunggu datangnya waktu sore. Pergunakanlah waktu sehatmu untuk beramal sebelum datang waktu sakitmu, dan gunakanlah waktu hidupmu sebelum datang waktu matimu.” (HR. Bukhari)

Kedua hadist di atas mengajarkan kepada umat Muslim betapa pentingnya mengelola waktu. Jika memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya tentu akan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dikutip dari jurnal Waktu Dalam Perspektif Alquran, penjelasan di atas diperkuat dengan hadist lain. Ibnu Abbas menyatakan Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia rugi di dalamnya, yakni Kesehatan dan Kesempatan.” (HR. Al Suyuthy: 555)

Jadi, sangat disayangkan jika ada seorang Muslim yang tidak menghargai waktu. Sebab, waktu merupakan harta yang paling berharga. Oleh karena itu, sudah seharusnya waktu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk melakukan hal-hal yang berguna.