Salah satu contoh sikap ukhuwah insaniyah adalah sebagai berikut

Rembang—Islam rahmatan lil ‘alamin adalah Islam yang membawa perdamaian bagi seluruh umat manusia. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, setidaknya ada tiga ukhuwah yang harus dijaga, yaitu ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathoniyah.

Demikian dikemukakan oleh Kasi PAIS, Ruchbah dalam seminar Wawasan Penguatan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin yang diadakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Selasa (7/2) di Hotel Kencana.

Dikatakan Ruchbah, ukhuwah Islamiyah berarti hubungan dengan sesama muslim yang didasari dengan persaudaraan yang islami. Sementara ukhuwah basyariyah adalah hubungan dengan sesama manusia yang harus terjaga baik dengan latar belakang agama, suku, ras, dan golongan yang berbeda. “Sementara ukhuwah wathoniyah berarti hubungan/kerjasama antar bangsa mesti dijalin sebaik mungkin dalam rangka menuju perdamaian dan kesejahteraan dunia tanta membedakan latar belakang agama bangsa tersebut,” terang Ruchbah.

Sementara untuk menyikapi berbagai perbedaan dalam bermasyarakat, generasi muda harus mengedepankan tiga prinsip, yaitu At-Tawaassuth [sikap tengah-tengah] menempatkan diri ditengah-tengah  yakni tidak ekstrem kanan maupun ekstrem kiri. Kedua, At-Tawaazun [seimbang dalam segala hal] termasuk menggunakan dalil aqli dan dalil naqli,khidmat kepada Allah dan khidmat kepada sesama manusia. “Dan ketiga yaitu At-Tasaamuh [toleran, mudah, luwes dan lembut] yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama [bukan berarti mengakui atau membenarkan keyakinan yang berbeda,” terangnya lanjut.

Narasumber lainnya, yaitu Kasat Res Narkoba Polres Rembang, AKP Bambang Sugito. Dipaparkannya, generasi muda harus sebisa mungkin menghindarkan diri dari bahaya narkoba. “Hal ini demi menjaga keberlangsungan masa depan kalian, dan juga keberlangsungan pembangunan bangsa,” tandas di hadapan puluhan siswa SMA/SMK.—Shofatus s.

Salah satu contoh sikap ukhuwah insaniyah adalah sebagai berikut
Dekan: Dr. Ir. H. Sudarjat, M.P.

Dalam suatu majelis, Rasulullahi SAW pernah bersabda bahwa akan datang suatu masa dimana umatku seperti buih di lautan. Kemudian para sahabat bertanya, “kenapa demikian ya Rasul?” Nabi pun menjelaskan bahwa di masa itu umat Islam akan sangat besar jumlahnya tetapi sangat rapuh, mudah bercerai berai.

Setiap mukmin dalam mengemban tugas hidupnya tidak lepas dari dua kewajiban, yakni kewajiban memelihara hubungan baik dengan Allah SWT dan memelihara hubungan baik dengan sesama manusia. Dengan tegas Allah SWT telah menjelaskan dalam Alquran bahwa sesungguhnya orang-orang yang memutuskan hubungan kepada Allah maupun kepada sesama manusia hidupnya akan diliputi kehinaan dimana saja mereka berada. Ibadah kepada Allah, disamping dapat mengingatkan diri kita kepada batas-batas kekuasaan diri, juga bisa menghilangkan sikap angkuh dan sombong yang dapat merusak ikatan batin serta manjauhkan persaudaraan.

Berkenaan dengan hubungan yang harus dipelihara dengan sesama manusia Rasulullah SAW telah memberikan tuntunannya sebagaimana dalam sabdanya: “Belum disebut beriman salah seorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri“ (HR. Bukhori).

Alquran mengingatkan kita bahwa setiap individu mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dengan ukhuwah dan kebersamaan antara satu individu dengan lainnya akan saling melengkapi dan saling menyempurnakan. Banyak orang mengorbankan ukhuwah hanya karena perbedaan penafsiran tentang agama atau karena adanya kepentingan-kepentingan tertentu misalnya politik, padahal jelas rumusan dalam Alquran:”innamalmu’minuna ikhwatun” (Al Hujurot:10) merupakan refleksi seseorang dari tingkat keimanannnya dengan melihat sampai sejauh mana dia memelihara ukhuwah.

Di dalam Surat Ali Imron:103:”Wa’tasimu bihablillahi jami’a wala tafarroqu (dan berpeganglah kalian semua pada tali Allah ‘agama islam’ dan janganlah bercerai berai, dan di dalam surah AnNahl:90 “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kamu agar kamu dapat mengambil pengajaran”, semakin memperjelas akan kewajiban kita untuk memelihara ukhuwah islamiyah.

Dalam upaya mewujudkan ukhuwah ini, ada beberapa hal yang perlu kita bina bersama, yaitu:

1)    Bersikap husnuzhon diantara kita. Selama ini lebih sering kita menggunakan prasangka dan praduga dan sering tidak menggunakan akal sehat sehingga kita sering terperosok pada sikap su’uzhon kepada sesama muslim. Bila sikap ini dibiarkan akan berkembang sikap apriori, sulit menaruh kepercayaan walaupun kepada orang seiman.   Oleh karenanya Alloh melarang sifat itu: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagaian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang. “(QS. Al-Hujurot : 12).

2)    Berpeganglah kita semua pada tali Allah (Al Islam) secara kaffah, dalam pergaulan hendaknya berpedoman dan mengacu kepada syariat islam. Bersikaplah sebagai seorang pemaaf, sikap yang sangat disukai Allah SWT: “Yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (QS. Ali Imron: 134).

3)    Laksanakan hak dan kewajiban kita sebagai muslim dalam kehidupan bermasyarakat seperti tercantum dalam hadis yang bersumber dari Abu Hurairoh, Rasulullah bersabda “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima yaitu: menjawab salam, menengok orang sakit, mengantarkan jenazah, mendatangi undangan, mendoakan orang yang bersin jika mengucapkan Alhamdulillah dengan ucapan yarhamukalloh. (Muttafakun alaih).

4)    Jaga dan perbanyak ikatan tali silaturahmi. Ibadah vertikal (transendental) habluminallah, dan horizontal habluminannas.

5)    Tumbuhkan sikap saling percaya. Kita hendaklah selalu percaya kepada kemampuan saudara kita untuk membina, mendidik, dan memimpin jemaahnya. Kita seringkali ikut campur dalam urusan rumah tangganya, walaupun tidak diminta. Lebih bahaya lagi kita sering memvonis ‘salah’ akan pemahaman agama saudara kita yang berbeda, yang berujung pada permusuhan diantara umat islam.

Wallahu’alam.
Sudarjat

Hikmah Ramadan sebelumnya:

Edukasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada kali ini, yang akan dibahas adalah ukhuwah insaniyah. Sebelum itu, kita harus mengetahui, 

apa sih itu Ukhuwah ? dan

apa kaitannya dengan kebersamaan ?

Kata ukhuwah berasal dari bahasa Arab yang memiliki kata dasar yaitu akh yang berarti saudara, sehingga kata ukhuwah memiliki arti persaudaraan.

Ukhuwah insaniyah adalah suatu bentuk persaudaraan antar sesama manusia. Dalam menjalin ukhuwah kita tidak boleh membeda-bedakan antara satu dengan yang lain, baik itu dari segi ras, suku, agama, budaya, bahasa, serta yang lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ukhuwah insaniyah merupakan persaudaraan antar sesama manusia tanpa menunjukkan perbedaan yang menjadi penghalang persaudaraan itu terjalin. Dengan terjalinnya ukhuwah insaniyah, makan kebersamaan akan terwujud pula.

Di Indonesia ini terdapat berbagai perbedaan diantaranya perbedaan gender, suku, agama, ras, budaya, bahasa, dan perbedaan lainnya. Banyak diantara kita umat manusia yang memiliki rasa egois yang tinggi yang masih mementingkan kepentingan pribadinya daripada kepentingan bersama. Padahal kita sebagai umat manusia harusnya saling membantu karena manusia dikenal sebagai makhluk sosial, yang dimana kita tidak mungkin dapat hidup sendiri, kita pada dasarnya saling membutuhkan antara satu dengan yang lain.

Sebagaimana dalam hadits adalah sebagai berikut :

"Sebagai seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain akan saling menguatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasa persaudaraan yang ikhlas diantara sesama manusia sampai saat ini masih belum bisa dikatakan maksimal. Masih banyak orang-orang yang tidak memperdulikan kesengsaraan orang lain bahkan masih banyak yang belum bisa menerima perbedaan untuk dijadikan kekuatan dalam persatuan. Masih banyak orang yang terikat dengan rasa egonya yang tinggi karena merasa diri adalah yang paling benar. Saling menjaga kerukunan antar individu dan membudidayakan rasa saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada didalam negara kesatuan republik indonesia serta bersama sama menjunjung tinggi martabat bangsa dimata bangsa lain. Tetapi saat ini keberadaan ukhuwah didalam kehidupan nasionalime bangsa Indonesia masih jauh dari harapan.

Sikap merasa diri adalah yang paling benar selalu ada pada setiap individu dan tidak memperdulikan rasa kebersamaan. Mereka tetap mengabaikan dan tidak melakukan norma-norma kebaikan yang ada. Jika ini terus berlanjut dalam jangka panjang Indonesia bisa mengalami krisis ukhuwah yang bisa saja memecahkan masyarakat Indonesia yang kita tahu memiliki begitu banyak keberagaman. Kepentingan yang telah membuat makna ukhuwah semakin jauh dan jarang diterapkan dalam kehidupan sehari hari adalah karena urusan duniawi yang penuh persaingan bisnis, kepentingan politik, kepentingan suku suku tertentu dan sebagainya.

Oleh sebab itu, sangat diperlukannya peran kita sebagai mahasiswa yang dimana berperan dalam agent of change (generasi perubahan). Agent of change atau generasi perubahan berarti jika terdapat sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan hal itu berdampak negatif bagi lingkungan sekitar, maka kita sebagai mahasiswa harus dapat merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya. Yang dimana, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan ilmu yang didapatnya dalam membuat suatu perubahan menjadi lebih baik.


Page 2

Pada kali ini, yang akan dibahas adalah ukhuwah insaniyah. Sebelum itu, kita harus mengetahui, 

apa sih itu Ukhuwah ? dan

apa kaitannya dengan kebersamaan ?

Kata ukhuwah berasal dari bahasa Arab yang memiliki kata dasar yaitu akh yang berarti saudara, sehingga kata ukhuwah memiliki arti persaudaraan.

Ukhuwah insaniyah adalah suatu bentuk persaudaraan antar sesama manusia. Dalam menjalin ukhuwah kita tidak boleh membeda-bedakan antara satu dengan yang lain, baik itu dari segi ras, suku, agama, budaya, bahasa, serta yang lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ukhuwah insaniyah merupakan persaudaraan antar sesama manusia tanpa menunjukkan perbedaan yang menjadi penghalang persaudaraan itu terjalin. Dengan terjalinnya ukhuwah insaniyah, makan kebersamaan akan terwujud pula.

Di Indonesia ini terdapat berbagai perbedaan diantaranya perbedaan gender, suku, agama, ras, budaya, bahasa, dan perbedaan lainnya. Banyak diantara kita umat manusia yang memiliki rasa egois yang tinggi yang masih mementingkan kepentingan pribadinya daripada kepentingan bersama. Padahal kita sebagai umat manusia harusnya saling membantu karena manusia dikenal sebagai makhluk sosial, yang dimana kita tidak mungkin dapat hidup sendiri, kita pada dasarnya saling membutuhkan antara satu dengan yang lain.

Sebagaimana dalam hadits adalah sebagai berikut :

"Sebagai seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain akan saling menguatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasa persaudaraan yang ikhlas diantara sesama manusia sampai saat ini masih belum bisa dikatakan maksimal. Masih banyak orang-orang yang tidak memperdulikan kesengsaraan orang lain bahkan masih banyak yang belum bisa menerima perbedaan untuk dijadikan kekuatan dalam persatuan. Masih banyak orang yang terikat dengan rasa egonya yang tinggi karena merasa diri adalah yang paling benar. Saling menjaga kerukunan antar individu dan membudidayakan rasa saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada didalam negara kesatuan republik indonesia serta bersama sama menjunjung tinggi martabat bangsa dimata bangsa lain. Tetapi saat ini keberadaan ukhuwah didalam kehidupan nasionalime bangsa Indonesia masih jauh dari harapan.

Sikap merasa diri adalah yang paling benar selalu ada pada setiap individu dan tidak memperdulikan rasa kebersamaan. Mereka tetap mengabaikan dan tidak melakukan norma-norma kebaikan yang ada. Jika ini terus berlanjut dalam jangka panjang Indonesia bisa mengalami krisis ukhuwah yang bisa saja memecahkan masyarakat Indonesia yang kita tahu memiliki begitu banyak keberagaman. Kepentingan yang telah membuat makna ukhuwah semakin jauh dan jarang diterapkan dalam kehidupan sehari hari adalah karena urusan duniawi yang penuh persaingan bisnis, kepentingan politik, kepentingan suku suku tertentu dan sebagainya.

Oleh sebab itu, sangat diperlukannya peran kita sebagai mahasiswa yang dimana berperan dalam agent of change (generasi perubahan). Agent of change atau generasi perubahan berarti jika terdapat sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan hal itu berdampak negatif bagi lingkungan sekitar, maka kita sebagai mahasiswa harus dapat merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya. Yang dimana, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan ilmu yang didapatnya dalam membuat suatu perubahan menjadi lebih baik.


Salah satu contoh sikap ukhuwah insaniyah adalah sebagai berikut

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 3

Pada kali ini, yang akan dibahas adalah ukhuwah insaniyah. Sebelum itu, kita harus mengetahui, 

apa sih itu Ukhuwah ? dan

apa kaitannya dengan kebersamaan ?

Kata ukhuwah berasal dari bahasa Arab yang memiliki kata dasar yaitu akh yang berarti saudara, sehingga kata ukhuwah memiliki arti persaudaraan.

Ukhuwah insaniyah adalah suatu bentuk persaudaraan antar sesama manusia. Dalam menjalin ukhuwah kita tidak boleh membeda-bedakan antara satu dengan yang lain, baik itu dari segi ras, suku, agama, budaya, bahasa, serta yang lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ukhuwah insaniyah merupakan persaudaraan antar sesama manusia tanpa menunjukkan perbedaan yang menjadi penghalang persaudaraan itu terjalin. Dengan terjalinnya ukhuwah insaniyah, makan kebersamaan akan terwujud pula.

Di Indonesia ini terdapat berbagai perbedaan diantaranya perbedaan gender, suku, agama, ras, budaya, bahasa, dan perbedaan lainnya. Banyak diantara kita umat manusia yang memiliki rasa egois yang tinggi yang masih mementingkan kepentingan pribadinya daripada kepentingan bersama. Padahal kita sebagai umat manusia harusnya saling membantu karena manusia dikenal sebagai makhluk sosial, yang dimana kita tidak mungkin dapat hidup sendiri, kita pada dasarnya saling membutuhkan antara satu dengan yang lain.

Sebagaimana dalam hadits adalah sebagai berikut :

"Sebagai seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain akan saling menguatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasa persaudaraan yang ikhlas diantara sesama manusia sampai saat ini masih belum bisa dikatakan maksimal. Masih banyak orang-orang yang tidak memperdulikan kesengsaraan orang lain bahkan masih banyak yang belum bisa menerima perbedaan untuk dijadikan kekuatan dalam persatuan. Masih banyak orang yang terikat dengan rasa egonya yang tinggi karena merasa diri adalah yang paling benar. Saling menjaga kerukunan antar individu dan membudidayakan rasa saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada didalam negara kesatuan republik indonesia serta bersama sama menjunjung tinggi martabat bangsa dimata bangsa lain. Tetapi saat ini keberadaan ukhuwah didalam kehidupan nasionalime bangsa Indonesia masih jauh dari harapan.

Sikap merasa diri adalah yang paling benar selalu ada pada setiap individu dan tidak memperdulikan rasa kebersamaan. Mereka tetap mengabaikan dan tidak melakukan norma-norma kebaikan yang ada. Jika ini terus berlanjut dalam jangka panjang Indonesia bisa mengalami krisis ukhuwah yang bisa saja memecahkan masyarakat Indonesia yang kita tahu memiliki begitu banyak keberagaman. Kepentingan yang telah membuat makna ukhuwah semakin jauh dan jarang diterapkan dalam kehidupan sehari hari adalah karena urusan duniawi yang penuh persaingan bisnis, kepentingan politik, kepentingan suku suku tertentu dan sebagainya.

Oleh sebab itu, sangat diperlukannya peran kita sebagai mahasiswa yang dimana berperan dalam agent of change (generasi perubahan). Agent of change atau generasi perubahan berarti jika terdapat sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan hal itu berdampak negatif bagi lingkungan sekitar, maka kita sebagai mahasiswa harus dapat merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya. Yang dimana, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan ilmu yang didapatnya dalam membuat suatu perubahan menjadi lebih baik.


Salah satu contoh sikap ukhuwah insaniyah adalah sebagai berikut

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 4

Pada kali ini, yang akan dibahas adalah ukhuwah insaniyah. Sebelum itu, kita harus mengetahui, 

apa sih itu Ukhuwah ? dan

apa kaitannya dengan kebersamaan ?

Kata ukhuwah berasal dari bahasa Arab yang memiliki kata dasar yaitu akh yang berarti saudara, sehingga kata ukhuwah memiliki arti persaudaraan.

Ukhuwah insaniyah adalah suatu bentuk persaudaraan antar sesama manusia. Dalam menjalin ukhuwah kita tidak boleh membeda-bedakan antara satu dengan yang lain, baik itu dari segi ras, suku, agama, budaya, bahasa, serta yang lainnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ukhuwah insaniyah merupakan persaudaraan antar sesama manusia tanpa menunjukkan perbedaan yang menjadi penghalang persaudaraan itu terjalin. Dengan terjalinnya ukhuwah insaniyah, makan kebersamaan akan terwujud pula.

Di Indonesia ini terdapat berbagai perbedaan diantaranya perbedaan gender, suku, agama, ras, budaya, bahasa, dan perbedaan lainnya. Banyak diantara kita umat manusia yang memiliki rasa egois yang tinggi yang masih mementingkan kepentingan pribadinya daripada kepentingan bersama. Padahal kita sebagai umat manusia harusnya saling membantu karena manusia dikenal sebagai makhluk sosial, yang dimana kita tidak mungkin dapat hidup sendiri, kita pada dasarnya saling membutuhkan antara satu dengan yang lain.

Sebagaimana dalam hadits adalah sebagai berikut :

"Sebagai seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain akan saling menguatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasa persaudaraan yang ikhlas diantara sesama manusia sampai saat ini masih belum bisa dikatakan maksimal. Masih banyak orang-orang yang tidak memperdulikan kesengsaraan orang lain bahkan masih banyak yang belum bisa menerima perbedaan untuk dijadikan kekuatan dalam persatuan. Masih banyak orang yang terikat dengan rasa egonya yang tinggi karena merasa diri adalah yang paling benar. Saling menjaga kerukunan antar individu dan membudidayakan rasa saling membutuhkan, saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada didalam negara kesatuan republik indonesia serta bersama sama menjunjung tinggi martabat bangsa dimata bangsa lain. Tetapi saat ini keberadaan ukhuwah didalam kehidupan nasionalime bangsa Indonesia masih jauh dari harapan.

Sikap merasa diri adalah yang paling benar selalu ada pada setiap individu dan tidak memperdulikan rasa kebersamaan. Mereka tetap mengabaikan dan tidak melakukan norma-norma kebaikan yang ada. Jika ini terus berlanjut dalam jangka panjang Indonesia bisa mengalami krisis ukhuwah yang bisa saja memecahkan masyarakat Indonesia yang kita tahu memiliki begitu banyak keberagaman. Kepentingan yang telah membuat makna ukhuwah semakin jauh dan jarang diterapkan dalam kehidupan sehari hari adalah karena urusan duniawi yang penuh persaingan bisnis, kepentingan politik, kepentingan suku suku tertentu dan sebagainya.

Oleh sebab itu, sangat diperlukannya peran kita sebagai mahasiswa yang dimana berperan dalam agent of change (generasi perubahan). Agent of change atau generasi perubahan berarti jika terdapat sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitar dan hal itu berdampak negatif bagi lingkungan sekitar, maka kita sebagai mahasiswa harus dapat merubahnya sesuai dengan harapan sesungguhnya. Yang dimana, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan ilmu yang didapatnya dalam membuat suatu perubahan menjadi lebih baik.


Salah satu contoh sikap ukhuwah insaniyah adalah sebagai berikut

Lihat Edukasi Selengkapnya