Saat bernapas paru-paru akan mengembang dan mengempis oleh sebab itu paru-paru akan

Osifikasi adalah …a. Sendi yang tidak dapat digerakkanb. Sendi yang dapat digerakkan dengan terbatasc. Proses pengubahan tulang rawan menjadi tulang k … erasd. Proses pembentukan osteoblas menjadi osteosit​

berikut yang merupakan gangguan pada tulang adalah ....*a. radang sendi, ankilosis, polio, tetanus b. ankilosis, distrofi, atrofi, osteoporosis c. ost … eoporosis, rakhitis, polio, hidrosefalus d. hidrosefalus, ankilosis, atrofi, mikrosefalus 1 ​

gerak yang dilakukan oleh Volvox globator adalah .... A. Tropisme B. Kemotaksis C. Fototaksis D. Tigmotropisme​

sebagai seorang siswa dan anak remaja perilaku hidup sehat untuk menjaga kesehatan reproduksi adalah​

Pasangan antara bagian alat reproduksi wanita dan fungsinya yang benar adalah .... a. skrotum berfungsi sebagai pembungkus testis b. ovarium berfungsi … tempat memproduksi sel telur c. uterus berfungsi sebagai tempat pembuahan d. vagina sebagai tempat menyimpan embrio

Saat bernapas paru-paru akan mengembang dan mengempis oleh sebab itu paru-paru akan

Saat bernapas paru-paru akan mengembang dan mengempis oleh sebab itu paru-paru akan
Lihat Foto

Thinkstockphotos

Ilustrasi

KOMPAS.com - Paru-paru berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga dada kiri dan kanan.

Paru-paru kanan memiliki tiga lobus (gelambir), sedangkan paru-paru kiri memiliki dua lobus.

Di dalam paru-paru terdapat kurang lebih 300 juta buah alveolus. Bagian terluar dari paru-paru dibungkus oleh selaput pleura untuk melindungi paru-paru dari gesekan ketika bernapas.

Kapasitas paru-paru

Dilansir dalam buku Herbal Penyembuhan Gangguan Sistem Pernapasan (2010) karya Joko Suryo, udara yang masuk dan keluar saat berlangsungnya pernapasan disebut udara pernapasan atau volume udara tidal.

Volume udara tidal pada orang dewasa bisa mencapai 500 mililiter. Jika manusia menarik napas dalam-dalam, volume udara yang didapat mencapai 1.500 mililiter. Udara tersebut dinamakan udara komplementer.

Jika manusia mengembuskan napas dengan kuat, volume udara yang dikeluarkan sekitar 1.500 mililiter. Udara ini dinamakan udara suplementer.

Baca juga: Saluran Pernapasan dan Bagiannya

Meski manusia mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, masih ada sisa udara dalam paru-paru sebanyak 1.500 mililiter. Udara sisa ini dinamakan udara residu.

Selain menghirup melalui hidung, manusia juga bisa menghirup melalui mulut. Bernapas dengan hidung tentu lebih sehat dibandingkan dengan mulut.

Hal ini karena udara yang masuk melalui hidung disaring terlebih dahulu oleh rambut-rambut yang ada di dalam hidung.

Proses pernapasan

Berikut proses pernapasan pada manusia:

  1. Saat bernapas, manusia menghirup udara melalui hidung. Udara yang dihirup mengandung oksigen dan gas lainnya.
  2. Dari hidung, udara masuk ke tenggorokan dan sampai ke dalam paru-paru.
  3. Di dalam paru-paru, udara mengalir hingga alveoli.
  4. Oksigen yang ada di alveolus kemudian bertukar dengan karbondioksida yang terkandung dalam darah yang ada di pembuluh alveoulus melalui proses difusi.
  5. Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin.
  6. Darah yang ada telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh.
  7. Di sisi lain, darah mengangkut karbondioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru-paru dan akan dikeluarkan saat hidung mengeluarkan napas.

Proses pernapasan meliputi dua proses yaitu, menarik (inspirasi) dan mengeluarkan (ekspirasi).

Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus.

Bersamaan dengan itu, otot tulang rusuk juga berkontraksi, akibatnya rongga dada mengembang.

Saat manusia mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot tulang rusuk melemas, sehingga rongga dada mengecil.

Baca juga: Virus Corona dan Infeksi Saluran Pernapasan

Lihat Foto shutterstock Bagian-bagian saluran pernapasan Jenis pernapasan

Berdasarkan organ yang terlibat dalam proses pernapasan, terdapat dua jenis pernapasan, yaitu:

Pernapasan dada

Pernapasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat, akibatnya volume rongga dada membesar.

Pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar daripada di dalam paru-paru. AKibatnya udara masuk.

Sebaliknya, saat otot antartulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalam naik.

Pada keadaan tersebut, paru-paru mengempis sehingga udara keluar.

Pernapasan perut

Pernapasan perut terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot difragma berkontraksi, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara masuk ke dalam paru-paru.

Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaan semula. Saat itu, rongga dada menyempit, mendorong paru-paru sehingga mengempis. Udara dari paru-paru akan keluar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Organ paru-paru merupakan salah satu bagian penting dalam sistem pernapasan manusia. Organ paru-paru dapat membantu manusia untuk bisa bertahan hidup dan tetap bernapas. Sistem pernapasan manusia memiliki fungsi utama untuk melakukan pertukaran gas yang ada di dalam tubuh. Pertukaran gas terjadi antara gas oksigen yang dihirup dengan gas sisa yaitu karbondioksida dari dalam tubuh untuk dihembuskan keluar. Lalu, mengapa organ paru-paru itu penting? Apa saja fungsi dari organ paru-paru? Mari, simak penjelasan berikut!

Jaringan paru-paru berfungsi untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida.

Baca Juga: Gejala Penyakit Bronkitis

Organ paru-paru manusia

Organ paru-paru manusia terdiri dari dua buah organ atau sepasang, yaitu kanan dan kiri. Paru-paru terletak di bagian dada tubuh manusia. Paru-paru memiliki tekstur yang kenyal dan berwarna abu-abu merah muda. Paru-paru terdiri dari jaringan-jaringan lain di dalamnya yang berfungsi untuk melakukan pertukaran oksigen dan karbondioksida. Proses pertukaran gas penting untuk menjaga manusia tetap hidup dan asupan oksigen dalam tubuh terpenuhi. Organ paru-paru merupakan salah satu organ penting dalam sistem pernapasan manusia.

Baca Juga: Cara Efektif Membersihkan Paru-paru karena Polusi dan Rokok

Jaringan penyusun organ paru-paru

Jaringan penyusun organ paru-paru yang utama adalah pleura. Pleura merupakan salah satu jenis jaringan tipis yang melapisi dinding organ paru-paru. Lapisan pleura yang tipis dan licin ini berguna sebagai pelumas sehingga paru-paru dapat lebih mudah bergerak [mengembang dan mengempis] saat sedang mengembang dan berkontraksi. Lapisan ini menjaga organ paru-paru supaya tidak terluka atau mengalami kerusakan. Selain itu, ada organ pendukung paru-paru lainnya, seperti hidung, trakea, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Setiap organ pendukung paru-paru juga memiliki jaringan penyusun masing-masing yang berfungsi untuk melindungi dan mempermudah organ dalam melakukan pekerjaan atau fungsi mereka.

Baca Juga: Kanker Paru-paru

Fungsi organ paru-paru

Fungsi organ paru-paru yang utama adalah sebagai tempat pertukaran gas dalam tubuh manusia. Selain sebagai tempat pertukaran gas, organ paru-paru dalam sistem pernapasan juga melakukan peran lain yang penting, yaitu:

  • Menjaga suhu dan tingkat kelembaban dalam tubuh tetap normal.
  • Melindungi tubuh dari zat berbahaya, dengan adanya batuk dan bersin.
  • Mendukung fungsi dari indra penciuman.

Diketahui bahwa setiap sel dalam tubuh manusia membutuhkan yang namanya oksigen untuk tetap bertahan hidup. Oksigen dapat masuk dalam tubuh ketika seseorang menghirup gas disekitarnya. Begitu oksigen berada di paru-paru, oksigen akan dipindahkan ke aliran darah dan dibawa ke seluruh tubuh. Setiap sel dalam tubuh, oksigen akan ditukar dengan gas buangan yang disebut karbondioksida. Karbondioksida akan dikeluarkan dengan cara dihembuskan keluar oleh hidung. Paru-paru dan sistem pernapasan akan bekerja secara otomatis untuk melakukan proses pertukaran gas tersebut.

Organ paru-paru berfungsi sebagai salah satu organ ekskresi pada manusia.

Baca Juga: Apa itu Penyakit Bronkitis?

Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi adalah

Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi adalah untuk melakukan pembuangan zat sisa dari dalam tubuh berupa gas. Definisi umum dari ekskresi merupakan sebuah proses pembuangan zat sisa metabolisme dan racun dari dalam tubuh. Paru-paru disebut sebagai organ ekskresi karena paru-paru menghasilkan zat sisa metabolisme tubuh berupa karbondioksida. Maka dari itu, organ paru-paru berfungsi sebagai salah satu organ ekskresi pada manusia. Selain paru-paru, organ ekskresi lainnya adalah ginjal, hati dan kulit. Ginjal menghasilkan zat sisa berupa urin, hati berfungsi sebagai organ ekskresi dalam mendetoksifikasi racun, dan kulit menghasilkan zat sisa berupa kelenjar keringat.

Baca Juga: Batuk Karena Kanker Paru-Paru? Kamu Harus Waspada dan Kenali

Cara kerja organ paru-paru peredaran darah manusia

Cara kerja organ paru-paru dengan peredaran darah manusia memiliki keterkaitan. Mereka saling membantu untuk mengangkut zat-zat yang ada dari luar maupun dalam tubuh. Cara kerja organ paru-paru dan peredaran darah manusia dijelaskan dalam poin-poin di bawah ini:

  1. Udara yang dihirup dan masuk ke dalam paru-paru akan diteruskan ke lobus-lobus paru-paru dengan bantuan pleura. Lobus pada paru-paru kanan terbagi menjadi tiga bagian, sedangkan pada paru-paru kiri terbagi menjadi dua bagian.
  2. Udara yang sudah menyebar dalam lobus-lobus di paru-paru akan masuk ke dalam alveolus melalui cabang-cabang bronkiolus.
  3. Di dalam kantung-kantung alveolus, udara akan mengalami pertukaran oksigen dan karbondioksida.
  4. Kapiler adalah pembuluh darah di dinding alveolus. Darah melewati kapiler, masuk melalui arteri paru dan keluar melalui vena paru
  5. Sementara di kapiler, darah mengeluarkan karbondioksida melalui dinding-dinding kapiler ke alveolus dan mengambil oksigen dari alveolus masuk ke dinding kapiler.

Begitulah kerjasama antara organ paru-paru dan pembuluh darah dalam tubuh untuk mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh dan membuang karbondioksida. Organ paru-paru merupakan salah satu organ penting dalam sistem pernapasan manusia. Organ paru-paru sangat membantu dalam keberlangsungan hidup manusia. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ ekskresi yang menghasilkan zat sisa berupa karbondioksida. Organ paru-paru tidak bekerja sendiri namun dibantu dengan organ lainnya, seperti hidung, trakea, hingga pembuluh darah. Itulah beberapa informasi yang perlu untuk diketahui dan dipahami terkait organ paru-paru.

Telah direview oleh dr. Valda Garcia

Source:

Sebagian orang mungkin belum mengetahui apa fungsi diafragma. Sekat antara dada dan perut ini berperan penting dalam proses pernapasan. Karena fungsi diafragma yang begitu penting dalam pernapasan, gangguan pada diafragma dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

Diafragma merupakan otot utama yang digunakan saat bernapas. Otot ini terletak di bawah paru-paru dan jantung, yang memisahkan rongga dada dengan rongga perut. Diafragma berbentuk menyerupai kubah yang dapat bergerak naik dan turun seiring proses pernapasan manusia.

Jika diafragma melemah, kinerjanya pun menjadi tidak efektif dan akan mengganggu fungsi sistem pernapasan secara keseluruhan.

Mengenal Beragam Fungsi Diafragma

Ketika menarik napas, otot-otot pernapasan di rongga dada mengembang dan diafragma akan berkontraksi menjadi lebih datar. Ini memudahkan udara atau oksigen bergerak masuk menuju paru-paru, karena tekanan pada rongga dada akan turun secara mendadak.

Sementara itu, ketika mengembuskan napas, diafragma akan mengendur dan membuat ukuran paru-paru turut mengecil. Hal ini bisa membuat tekanan udara dalam rongga dada meningkat dan udara mengalir keluar.

Selain berguna dalam fungsi pernapasan, diafragma juga dapat membantu Anda saat muntah, buang air kecil, dan buang air besar, dengan cara meningkatkan tekanan pada rongga perut.

Diafragma juga dapat mencegah terjadinya refluks gastroesofageal atau naiknya asam lambung ke kerongkongan dengan menjaga tekanan pada kerongkongan.

Cara Bernapas yang Baik Menggunakan Diafragma

Tahukah Anda bahwa cara bernapas yang baik bukan menggunakan otot dada, melainkan dengan mengembangkan diafragma?

Bernapas dengan diafragma membantu paru-paru berkembang lebih besar, sehingga udara yang masuk pun lebih banyak. Selain itu, bernapas dengan diafragma juga dapat menurunkan kebutuhan oksigen dan menghabiskan lebih sedikit energi untuk bernapas.

Berikut ini adalah cara bernapas dengan diafragma yang optimal:

  • Baringkan tubuh telentang dan letakkan satu tangan di perut serta tangan lainnya di dada.
  • Bernapaslah perlahan melalui hidung hingga perut bergerak ke atas. Pastikan tangan yang berada di dada tidak bergerak.
  • Kencangkan otot perut dan biarkan otot tersebut turun ke bawah saat mengeluarkan napas melalui bibir yang mengerucut.

Latihan pernapasan diafragma ini dilakukan setidaknya 5–10 menit, sebanyak 3–4 kali dalam sehari. Awalnya, bernapas dengan cara ini akan terasa melelahkan. Namun, dengan berlatih dan melakukannya secara rutin, Anda pun akan terbiasa dan lebih mudah bernapas dengan diafragma.

Gangguan Diafragma yang Bisa Terjadi

Sama seperti organ tubuh lain, diafragma juga bisa mengalami gangguan. Berikut ini adalah beberapa gangguan yang dapat terjadi pada diafragma:

Hernia hiatus

Hernia hiatus terjadi ketika bagian organ perut turun ke rongga dada melalui lubang di diafragma. Penyakit ini lebih sering dialami oleh penderita obesitas dan orang yang berusia di atas 50 tahun.

Penyebab hernia hiatus belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang diduga dapat memicu terjadinya penyakit ini, yaitu:

  • Melemahnya diafragma seiring bertambahnya usia
  • Mengalami cedera di area sekitar diafragma
  • Menerima tekanan terus-menerus dan intens di otot sekitar diafragma, seperti saat batuk, muntah, buang air besar, berolahraga, atau mengangkat benda yang berat

Hernia diafragma bawaan

Hernia diafragma bawaan atau congenital diaphragmatic hernia [CDH] terjadi ketika diafragma tidak terbentuk sempurna sejak di dalam kandungan dan menyebabkan sebagian isi perut menonjol ke rongga dada. Organ perut yang bergerak ke dada ini, nantinya dapat menempati ruang tempat paru-paru seharusnya berada.

Efek jangka panjang CDH kemungkinan tidak ada sama sekali. Namun, anak dengan CDH berisiko mengalami masalah paru-paru kronis pada usia dini, pneumonia, PPOK, hingga komplikasi pada sistem pencernaan.

Lumpuh diafragma

Ketika terjadi kerusakan saraf yang mengatur otot-otot pernapasan, termasuk diafragma, terjadilah kondisi yang dikenal dengan lumpuh diafragma. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan lumpuh diafragma adalah sindrom Guillain-Barré, cedera saraf tulang belakang, dan multiple sclerosis.

Gangguan ini dapat menyebabkan terganggunya proses pernapasan dan bahkan gagal napas. Oleh karena itu, apabila mengalami gejala lumpuh diafragma, seperti sesak napas, mudah lelah ketika beraktivitas, dan sulit tidur, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kelainan diafragma yang terdeteksi secara dini, dapat ditangani sebelum menimbulkan komplikasi. Selain itu, Anda dapat menerapkan beberapa cara untuk menjaga kesehatan diafragma, seperti membatasi makanan yang memicu refluks asam, makan dengan porsi kecil, dan melakukan pemanasan sebelum berolahraga.

Gangguan pada diafragma dapat membahayakan kesehatan secara umum. Oleh karena itu, periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami sulit bernapas, nyeri dada, atau gejala lain yang mengarah pada masalah di diafragma.

Video yang berhubungan