You're Reading a Free Preview Show
You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. Ilustrasi dari peralatan yang digunakan untuk elektrolisis yang biasanya digunakan dalam laboratorium sekolah. Elektrolisis adalah ronde kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari ronde elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan elektrolit. Elektroda yang digunakan dalam ronde elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi selang larutan elektrolit dan elektrode berproduksi tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
Pada elektrolisis, katode adalah kutub negatif dan anode adalah kutub positif. Pada katode akan terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi. Contoh-contoh reaksi elektrolisis adalah sebagai berikut: Pelaksanaan dalam industriElektrolisis yang pertama dicoba adalah elektrolisis cairan (1800). Davy segera mengikuti dan dengan sukses mengisolasi logam alkali dan alkali tanah. Bahkan hingga sekarang elektrolisis digunakan untuk berproduksi beragam logam. Elektrolisis khususnya benar faedahnya untuk produksi logam dengan kecenderungan ionisasi tinggi (misalnya aluminum). Produksi aluminum di industri dengan elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh penemu Amerika Charles Martin Hall (1863-1914) dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint Héroult (1863-1914) pada waktu yang sama. Sukses elektrolisis ini sebab penggunaan lelehan Na3AlF6 sebagai pelarut bijih (aluminum oksida; alumina Al2O3) Sebagai syarat berlanjutnya elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke elektroda. Salah satu metode yang sangat jelas supaya ion mempunyai mobilitas adalah dengan menggunakan larutan dalam cairan. Namun, dalam kasus elektrolisis alumina, larutan dalam cairan jelas tidak akurat sebab cairan semakin mudah direduksi daripada ion aluminum sebagaimana diperlihatkan di bawah ini. Al3+ + 3e-–> Al potensial elektroda normal = -1,662 V (10.38) 2H2O +2e-–> H2 + 2OH- potensial elektroda normal = -0,828 V (10.39) Metoda lain adalah dengan menggunakan lelehan garam. Namun Al2O3 meleleh pada suhu sangat tinggi, sekitar 2050 °C, dan elektrolisis pada suhu setinggi ini jelas tidak mungkin. Namun, titik leleh campuran Al2O3 dan Na3AlF6 adalah sekitar 1000 °C, dan suhu ini mudah dicapai. Metode detailnya adalah: bijih aluminum, bauksit berisi beragam oksida logam sebagai pengotor. Bijih ini diolah dengan alkali, dan hanya oksida aluminum yang amfoter yang larut. Bahan yang tidak larut disaring, dan karbon dioksida dialirkan ke filtratnya untuk berproduksi hidrolisis garamnya. Alumina akan diendapkan. Al2O3(s) + 2OH-(aq)–> 2AlO2- (aq) + H2O(l) (10.40) 2CO2 + 2AlO2 -(aq) + (n+1)H2O(l) –> 2HCO3- (aq) + Al2O3·nH2O(s) (10.41) Alumina yang didapatkan dicampur dengan Na3AlF6 dan kesudahan garam lelehnya dielektrolisis. Reaksi dalam sel elektrolisi berbelit. Probabilitas akbar awal mulanya alumina bereaksi dengan Na3AlF6 dan kesudahan reaksi elektrolisis berlanjut. Al2O3 + 4AlF63-–> 3Al2OF62- + 6F- (10.42) Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut. Elektroda negatif: 2Al2OF62- + 12F- + C –> 4AlF63- + CO2 + 4e- (10.43) Elektroda positif: AlF63- + 3e-–> Al + 6F- (10.44) Reaksi total: 2Al2O3 + 3C –> 4Al + 3CO2 (10.45) Kemurnian aluminum yang didapatkan dengan metode ini lebih kurang 99,55 %. Aluminum digunakan dalam kemurnian ini atau sebagai paduan dengan logam lain. Sifat aluminum sangat adun dan, selain itu, harganya juga tidak terlalu mahal. Namun, harus diingat bahwa produksi aluminum membutuhkan listrik dalam jumlah sangat akbar. Pelaksanaan elektrolisis lainnya adalah penyepuhan logam, adalah ronde pemurnian logam dari pengotor, seperti pemurnian tembaga untuk pembuatan kabel listrik. Contoh lainnya adalah ronde pelapisan perak kepada peralatan makan seperti sendok dan garpu. SejarahTautan luar
edunitas.com Page 2Ilustrasi dari peralatan yang digunakan untuk elektrolisis yang biasanya digunakan dalam laboratorium sekolah. Elektrolisis adalah ronde kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari ronde elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan elektrolit. Elektroda yang digunakan dalam ronde elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi selang larutan elektrolit dan elektrode berproduksi tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
Pada elektrolisis, katode adalah kutub negatif dan anode adalah kutub positif. Pada katode akan terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi. Contoh-contoh reaksi elektrolisis adalah sebagai berikut: Pelaksanaan dalam industriElektrolisis yang pertama dicoba adalah elektrolisis cairan (1800). Davy segera mengikuti dan dengan sukses mengisolasi logam alkali dan alkali tanah. Bahkan hingga sekarang elektrolisis digunakan untuk berproduksi beragam logam. Elektrolisis khususnya benar faedahnya untuk produksi logam dengan kecenderungan ionisasi tinggi (misalnya aluminum). Produksi aluminum di industri dengan elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh penemu Amerika Charles Martin Hall (1863-1914) dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint Héroult (1863-1914) pada waktu yang sama. Sukses elektrolisis ini sebab penggunaan lelehan Na3AlF6 sebagai pelarut bijih (aluminum oksida; alumina Al2O3) Sebagai syarat berlanjutnya elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke elektroda. Salah satu metode yang sangat jelas supaya ion mempunyai mobilitas adalah dengan menggunakan larutan dalam cairan. Namun, dalam kasus elektrolisis alumina, larutan dalam cairan jelas tidak akurat sebab cairan semakin mudah direduksi daripada ion aluminum sebagaimana diperlihatkan di bawah ini. Al3+ + 3e-–> Al potensial elektroda normal = -1,662 V (10.38) 2H2O +2e-–> H2 + 2OH- potensial elektroda normal = -0,828 V (10.39) Metoda lain adalah dengan menggunakan lelehan garam. Namun Al2O3 meleleh pada suhu sangat tinggi, sekitar 2050 °C, dan elektrolisis pada suhu setinggi ini jelas tidak mungkin. Namun, titik leleh campuran Al2O3 dan Na3AlF6 adalah sekitar 1000 °C, dan suhu ini mudah dicapai. Metode detailnya adalah: bijih aluminum, bauksit berisi beragam oksida logam sebagai pengotor. Bijih ini diolah dengan alkali, dan hanya oksida aluminum yang amfoter yang larut. Bahan yang tidak larut disaring, dan karbon dioksida dialirkan ke filtratnya untuk berproduksi hidrolisis garamnya. Alumina akan diendapkan. Al2O3(s) + 2OH-(aq)–> 2AlO2- (aq) + H2O(l) (10.40) 2CO2 + 2AlO2 -(aq) + (n+1)H2O(l) –> 2HCO3- (aq) + Al2O3·nH2O(s) (10.41) Alumina yang didapatkan dicampur dengan Na3AlF6 dan kesudahan garam lelehnya dielektrolisis. Reaksi dalam sel elektrolisi berbelit. Probabilitas akbar awal mulanya alumina bereaksi dengan Na3AlF6 dan kesudahan reaksi elektrolisis berlanjut. Al2O3 + 4AlF63-–> 3Al2OF62- + 6F- (10.42) Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut. Elektroda negatif: 2Al2OF62- + 12F- + C –> 4AlF63- + CO2 + 4e- (10.43) Elektroda positif: AlF63- + 3e-–> Al + 6F- (10.44) Reaksi total: 2Al2O3 + 3C –> 4Al + 3CO2 (10.45) Kemurnian aluminum yang didapatkan dengan metode ini lebih kurang 99,55 %. Aluminum digunakan dalam kemurnian ini atau sebagai paduan dengan logam lain. Sifat aluminum sangat adun dan, selain itu, harganya juga tidak terlalu mahal. Namun, harus diingat bahwa produksi aluminum membutuhkan listrik dalam jumlah sangat akbar. Pelaksanaan elektrolisis lainnya adalah penyepuhan logam, adalah ronde pemurnian logam dari pengotor, seperti pemurnian tembaga untuk pembuatan kabel listrik. Contoh lainnya adalah ronde pelapisan perak kepada peralatan makan seperti sendok dan garpu. SejarahTautan luar
edunitas.com Page 3Ilustrasi dari peralatan yang digunakan untuk elektrolisis yang biasanya digunakan dalam laboratorium sekolah. Elektrolisis adalah ronde kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari ronde elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan elektrolit. Elektroda yang digunakan dalam ronde elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi selang larutan elektrolit dan elektrode berproduksi tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
Pada elektrolisis, katode adalah kutub negatif dan anode adalah kutub positif. Pada katode akan terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi. Contoh-contoh reaksi elektrolisis adalah sebagai berikut: Pelaksanaan dalam industriElektrolisis yang pertama dicoba adalah elektrolisis cairan (1800). Davy segera mengikuti dan dengan sukses mengisolasi logam alkali dan alkali tanah. Bahkan hingga sekarang elektrolisis digunakan untuk berproduksi beragam logam. Elektrolisis khususnya benar faedahnya untuk produksi logam dengan kecenderungan ionisasi tinggi (misalnya aluminum). Produksi aluminum di industri dengan elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh penemu Amerika Charles Martin Hall (1863-1914) dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint Héroult (1863-1914) pada waktu yang sama. Sukses elektrolisis ini sebab penggunaan lelehan Na3AlF6 sebagai pelarut bijih (aluminum oksida; alumina Al2O3) Sebagai syarat berlanjutnya elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke elektroda. Salah satu metode yang sangat jelas supaya ion mempunyai mobilitas adalah dengan menggunakan larutan dalam cairan. Namun, dalam kasus elektrolisis alumina, larutan dalam cairan jelas tidak akurat sebab cairan semakin mudah direduksi daripada ion aluminum sebagaimana diperlihatkan di bawah ini. Al3+ + 3e-–> Al potensial elektroda normal = -1,662 V (10.38) 2H2O +2e-–> H2 + 2OH- potensial elektroda normal = -0,828 V (10.39) Metoda lain adalah dengan menggunakan lelehan garam. Namun Al2O3 meleleh pada suhu sangat tinggi, sekitar 2050 °C, dan elektrolisis pada suhu setinggi ini jelas tidak mungkin. Namun, titik leleh campuran Al2O3 dan Na3AlF6 adalah sekitar 1000 °C, dan suhu ini mudah dicapai. Metode detailnya adalah: bijih aluminum, bauksit berisi beragam oksida logam sebagai pengotor. Bijih ini diolah dengan alkali, dan hanya oksida aluminum yang amfoter yang larut. Bahan yang tidak larut disaring, dan karbon dioksida dialirkan ke filtratnya untuk berproduksi hidrolisis garamnya. Alumina akan diendapkan. Al2O3(s) + 2OH-(aq)–> 2AlO2- (aq) + H2O(l) (10.40) 2CO2 + 2AlO2 -(aq) + (n+1)H2O(l) –> 2HCO3- (aq) + Al2O3·nH2O(s) (10.41) Alumina yang didapatkan dicampur dengan Na3AlF6 dan kesudahan garam lelehnya dielektrolisis. Reaksi dalam sel elektrolisi berbelit. Probabilitas akbar awal mulanya alumina bereaksi dengan Na3AlF6 dan kesudahan reaksi elektrolisis berlanjut. Al2O3 + 4AlF63-–> 3Al2OF62- + 6F- (10.42) Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut. Elektroda negatif: 2Al2OF62- + 12F- + C –> 4AlF63- + CO2 + 4e- (10.43) Elektroda positif: AlF63- + 3e-–> Al + 6F- (10.44) Reaksi total: 2Al2O3 + 3C –> 4Al + 3CO2 (10.45) Kemurnian aluminum yang didapatkan dengan metode ini lebih kurang 99,55 %. Aluminum digunakan dalam kemurnian ini atau sebagai paduan dengan logam lain. Sifat aluminum sangat adun dan, selain itu, harganya juga tidak terlalu mahal. Namun, harus diingat bahwa produksi aluminum membutuhkan listrik dalam jumlah sangat akbar. Pelaksanaan elektrolisis lainnya adalah penyepuhan logam, adalah ronde pemurnian logam dari pengotor, seperti pemurnian tembaga untuk pembuatan kabel listrik. Contoh lainnya adalah ronde pelapisan perak kepada peralatan makan seperti sendok dan garpu. SejarahTautan luar
edunitas.com Page 4Ilustrasi dari peralatan yang digunakan untuk elektrolisis yang biasanya digunakan dalam laboratorium sekolah. Elektrolisis adalah ronde kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari ronde elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan elektrolit. Elektroda yang digunakan dalam ronde elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi selang larutan elektrolit dan elektrode berproduksi tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
Pada elektrolisis, katode adalah kutub negatif dan anode adalah kutub positif. Pada katode akan terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi. Contoh-contoh reaksi elektrolisis adalah sebagai berikut: Pelaksanaan dalam industriElektrolisis yang pertama dicoba adalah elektrolisis cairan (1800). Davy segera mengikuti dan dengan sukses mengisolasi logam alkali dan alkali tanah. Bahkan hingga sekarang elektrolisis digunakan untuk berproduksi beragam logam. Elektrolisis khususnya benar faedahnya untuk produksi logam dengan kecenderungan ionisasi tinggi (misalnya aluminum). Produksi aluminum di industri dengan elektrolisis dicapai tahun 1886 secara independen oleh penemu Amerika Charles Martin Hall (1863-1914) dan penemu Perancis Paul Louis Toussaint Héroult (1863-1914) pada waktu yang sama. Sukses elektrolisis ini sebab penggunaan lelehan Na3AlF6 sebagai pelarut bijih (aluminum oksida; alumina Al2O3) Sebagai syarat berlanjutnya elektrolisis, ion harus dapat bermigrasi ke elektroda. Salah satu metode yang sangat jelas supaya ion mempunyai mobilitas adalah dengan menggunakan larutan dalam cairan. Namun, dalam kasus elektrolisis alumina, larutan dalam cairan jelas tidak akurat sebab cairan semakin mudah direduksi daripada ion aluminum sebagaimana diperlihatkan di bawah ini. Al3+ + 3e-–> Al potensial elektroda normal = -1,662 V (10.38) 2H2O +2e-–> H2 + 2OH- potensial elektroda normal = -0,828 V (10.39) Metoda lain adalah dengan menggunakan lelehan garam. Namun Al2O3 meleleh pada suhu sangat tinggi, sekitar 2050 °C, dan elektrolisis pada suhu setinggi ini jelas tidak mungkin. Namun, titik leleh campuran Al2O3 dan Na3AlF6 adalah sekitar 1000 °C, dan suhu ini mudah dicapai. Metode detailnya adalah: bijih aluminum, bauksit berisi beragam oksida logam sebagai pengotor. Bijih ini diolah dengan alkali, dan hanya oksida aluminum yang amfoter yang larut. Bahan yang tidak larut disaring, dan karbon dioksida dialirkan ke filtratnya untuk berproduksi hidrolisis garamnya. Alumina akan diendapkan. Al2O3(s) + 2OH-(aq)–> 2AlO2- (aq) + H2O(l) (10.40) 2CO2 + 2AlO2 -(aq) + (n+1)H2O(l) –> 2HCO3- (aq) + Al2O3·nH2O(s) (10.41) Alumina yang didapatkan dicampur dengan Na3AlF6 dan kesudahan garam lelehnya dielektrolisis. Reaksi dalam sel elektrolisi berbelit. Probabilitas akbar awal mulanya alumina bereaksi dengan Na3AlF6 dan kesudahan reaksi elektrolisis berlanjut. Al2O3 + 4AlF63-–> 3Al2OF62- + 6F- (10.42) Reaksi elektrodanya adalah sebagai berikut. Elektroda negatif: 2Al2OF62- + 12F- + C –> 4AlF63- + CO2 + 4e- (10.43) Elektroda positif: AlF63- + 3e-–> Al + 6F- (10.44) Reaksi total: 2Al2O3 + 3C –> 4Al + 3CO2 (10.45) Kemurnian aluminum yang didapatkan dengan metode ini lebih kurang 99,55 %. Aluminum digunakan dalam kemurnian ini atau sebagai paduan dengan logam lain. Sifat aluminum sangat adun dan, selain itu, harganya juga tidak terlalu mahal. Namun, harus diingat bahwa produksi aluminum membutuhkan listrik dalam jumlah sangat akbar. Pelaksanaan elektrolisis lainnya adalah penyepuhan logam, adalah ronde pemurnian logam dari pengotor, seperti pemurnian tembaga untuk pembuatan kabel listrik. Contoh lainnya adalah ronde pelapisan perak kepada peralatan makan seperti sendok dan garpu. SejarahTautan luar
edunitas.com Page 5Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 2, 2 Februari, 2 Good 2 B True, 2 Harihar Nagar, 2 Ilir, Ilir Timur II, Palembang, 2 Tawarikh 1, 2 Tawarikh 10, 2 Tawarikh 11, 2 Tawarikh 12, 2 Tawarikh 28, 2 Tawarikh 29, 2 Tawarikh 3, 2 Tawarikh 30, 2 x 2, 2, 2, 4-Trimetilpentana, 2,2,3-Trimetilbutana, 2,2-Dimetilbutana, 20 Juni, 20 Lagu Terbaik Anie Carera, 20 Maret, 20 Mei Page 6Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 2, 2 Februari, 2 Good 2 B True, 2 Harihar Nagar, 2 Ilir, Ilir Timur II, Palembang, 2 Tawarikh 1, 2 Tawarikh 10, 2 Tawarikh 11, 2 Tawarikh 12, 2 Tawarikh 28, 2 Tawarikh 29, 2 Tawarikh 3, 2 Tawarikh 30, 2 x 2, 2, 2, 4-Trimetilpentana, 2,2,3-Trimetilbutana, 2,2-Dimetilbutana, 20 Juni, 20 Lagu Terbaik Anie Carera, 20 Maret, 20 Mei Page 7Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C-SPAN, C. S. Lewis, C. Th van Deventer, C.A. Bella Vista, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Ca (huruf Arab), CA Bastia, Ca Bastia, Ca Batna, Cabagan, Isabela, Cabai, Cabai (disambiguasi), Cabai benalu, Cabai Panggul-kelabu, Cabai panggul-kuning, Cabai Panggul-kuning, Cabai perut-kuning Page 8Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C-SPAN, C. S. Lewis, C. Th van Deventer, C.A. Bella Vista, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Ca (huruf Arab), CA Bastia, Ca Bastia, Ca Batna, Cabagan, Isabela, Cabai, Cabai (disambiguasi), Cabai benalu, Cabai Panggul-kelabu, Cabai panggul-kuning, Cabai Panggul-kuning, Cabai perut-kuning Page 9Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Battle of Wits (film 2006), A battle of wits (film 2006), A Beautiful Mind, A better tomorrow, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, A Fresh Start for Something New, A Funny Thing Happened on the Way to the Forum, A Girl like Me, A Girl Like Me, A Journey (album), A kara, A Kind of Magic, A Kind of Magic (album), A Messenger, A Midsummer Night's Dream, A Midsummer Nights Dream, A Midsummer's Night Dream Page 10Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Battle of Wits (film 2006), A battle of wits (film 2006), A Beautiful Mind, A better tomorrow, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, A Fresh Start for Something New, A Funny Thing Happened on the Way to the Forum, A Girl like Me, A Girl Like Me, A Journey (album), A kara, A Kind of Magic, A Kind of Magic (album), A Messenger, A Midsummer Night's Dream, A Midsummer Nights Dream, A Midsummer's Night Dream Page 11Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) D, D'Maestro, D'Maleo Hotel & Convention Mamuju, D'Masiv, D'Plong: Sensasi Rock'n'Dut, D.o.t, D.T. Suzuki, D1 Tower, D14, DAAI TV, Daala Timur, Bulo, Polewali Mandar, Daallo Airlines, Daan Bovenberg, Dacia Nation, Dacia Romawi, Dactylia dichotoma, Dactylia varia, Dadang Wigiarto, Dadanggendis, Nguling, Pasuruan, Dadap, Dadap (disambiguasi) Page 12Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) D, D'Maestro, D'Maleo Hotel & Convention Mamuju, D'Masiv, D'Plong: Sensasi Rock'n'Dut, D.o.t, D.T. Suzuki, D1 Tower, D14, DAAI TV, Daala Timur, Bulo, Polewali Mandar, Daallo Airlines, Daan Bovenberg, Dacia Nation, Dacia Romawi, Dactylia dichotoma, Dactylia varia, Dadang Wigiarto, Dadanggendis, Nguling, Pasuruan, Dadap, Dadap (disambiguasi) Page 13Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) F, F-5 Freedom Fighter, F-84 Thunderjet, F-86 Sabre, F. Budi Hardiman, F.C. Gifu, F.C. Hansa Rostock, F.C. Internazionale, F.C. Internazionale Milano, F.L. Tobing, F.L. Wright, F.Scott Fitzgerald's Way Of Love, F.T. Island, F10, F3H Demon, F4F Wildcat, F6F Hellcat, FA Women's Premier League, FA Women's Super League, Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban, Fa-Tal - Gal a Todo Vapor Page 14Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) F, F-5 Freedom Fighter, F-84 Thunderjet, F-86 Sabre, F. Budi Hardiman, F.C. Gifu, F.C. Hansa Rostock, F.C. Internazionale, F.C. Internazionale Milano, F.L. Tobing, F.L. Wright, F.Scott Fitzgerald's Way Of Love, F.T. Island, F10, F3H Demon, F4F Wildcat, F6F Hellcat, FA Women's Premier League, FA Women's Super League, Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban, Fa-Tal - Gal a Todo Vapor Page 15Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I AM., I AM. (film), I Ampera Cabinet, I Bajnoksag Nemzeti, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, I Ketut Mahendra, I Ketut Suardana, I Ketut Sudikerta, I Ketut Untung Yoga Anna, I Love You, Beth Cooper, I Love You, Beth Cooper (film), I Love You, Om, I Love Your Glasses, I Pakubuwana, I Putu Sulastra, I Radio Bandung, I Remember Me (album) Page 16Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I AM., I AM. (film), I Ampera Cabinet, I Bajnoksag Nemzeti, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, I Ketut Mahendra, I Ketut Suardana, I Ketut Sudikerta, I Ketut Untung Yoga Anna, I Love You, Beth Cooper, I Love You, Beth Cooper (film), I Love You, Om, I Love Your Glasses, I Pakubuwana, I Putu Sulastra, I Radio Bandung, I Remember Me (album) Page 17Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) L, L'Hospitalet de Llobregat, L'Huisserie, L-3 Communications, L-dagang, La (aksara Bali), La (aksara Jawa), La 2 (Spanyol), La Academia Junior Indonesia, La Capelle-les-Boulogne, La Carlota City, La Celle-Saint-Cloud, La Chaine Info, La Chapelle-aux-Lys, La Chapelle-aux-Naux, La Chapelle-Basse-Mer, La Chapelle-Bayvel, La Chapelle-du-Chatelard, La Chapelle-du-Lou, La Chapelle-du-Mont-du-Chat, La Chapelle-du-Noyer Page 18Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) L, L'Hospitalet de Llobregat, L'Huisserie, L-3 Communications, L-dagang, La (aksara Bali), La (aksara Jawa), La 2 (Spanyol), La Academia Junior Indonesia, La Capelle-les-Boulogne, La Carlota City, La Celle-Saint-Cloud, La Chaine Info, La Chapelle-aux-Lys, La Chapelle-aux-Naux, La Chapelle-Basse-Mer, La Chapelle-Bayvel, La Chapelle-du-Chatelard, La Chapelle-du-Lou, La Chapelle-du-Mont-du-Chat, La Chapelle-du-Noyer Page 19Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) N, N'harak Said, N-butana, N-diaeresis, N-I (roket), Nabarua, Nabire, Nabire, Nabath, Nabelena, Bajawa Utara, Ngada, Nabemono, Nabi Ishaq, Nabi Islam, Nabi Ismail, Nabi Ismail a.s., Nabi Syu'aib, Nabi Yahya, Nabi Yakub, Nabi Yaqub, Nabila Aurelia Kinanti, Nabila Putri, Nabila Syakieb, Nabilah Haizmyth Page 20Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) N, N'harak Said, N-butana, N-diaeresis, N-I (roket), Nabarua, Nabire, Nabire, Nabath, Nabelena, Bajawa Utara, Ngada, Nabemono, Nabi Ishaq, Nabi Islam, Nabi Ismail, Nabi Ismail a.s., Nabi Syu'aib, Nabi Yahya, Nabi Yakub, Nabi Yaqub, Nabila Aurelia Kinanti, Nabila Putri, Nabila Syakieb, Nabilah Haizmyth Page 21Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) Q, Qada, Qadar, qadar, Qaddafi, Qasim bin Muhammad, Qasr Kharana, Qassim Bassim, Qat, Qi Jiguang, Qiang (tombak), Qibla, Qin Shi Huang, Qom, Qory Sandioriva, Qotzman, QQ, Qualifying Championship U-19 AFC 2014, Qualifying play-off AFC Champions League 2009, Qualifying Play-off UEFA European Football Championship 2012, Qualifying UEFA European Football Championship 2012 Page 22Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) Q, Qada, Qadar, qadar, Qaddafi, Qasim bin Muhammad, Qasr Kharana, Qassim Bassim, Qat, Qi Jiguang, Qiang (tombak), Qibla, Qin Shi Huang, Qom, Qory Sandioriva, Qotzman, QQ, Qualifying Championship U-19 AFC 2014, Qualifying play-off AFC Champions League 2009, Qualifying Play-off UEFA European Football Championship 2012, Qualifying UEFA European Football Championship 2012 Page 23Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) V, V. S. Naipaul, V.F.D., V.S. Naipaul, V.Varen Nagasaki, Vaclav Nemecek, Vaclav Pilar, Vaclav Sverkos, vacuum, Vadym Yevtushenko, Vagabond, Vagetoz, Vagina, Vaires-sur-Marne, Vairocana, Vaisampayana, Vaisesika, Vakum, Val Masino, Valais, Valdemar Page 24Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) V, V. S. Naipaul, V.F.D., V.S. Naipaul, V.Varen Nagasaki, Vaclav Nemecek, Vaclav Pilar, Vaclav Sverkos, vacuum, Vadym Yevtushenko, Vagabond, Vagetoz, Vagina, Vaires-sur-Marne, Vairocana, Vaisampayana, Vaisesika, Vakum, Val Masino, Valais, Valdemar Page 25Tags (tagged): V Title of articles, vague, Vahid Halilhodzic, Vahid Hashemian, Vahid Talebloo, Valeri Aleksandrovich Sorokin, Valeri Bojinov, Valeri Georgievich Karpin, Valeri Ivanovich Polyakov, Valur, Valur Knattspyrnufelagio, Vamana, Vampeta, variables, variance, Varney Pas Boakay, Vasas SC, Vatican II, Vava, Vava Mario Yagalo, Vazal Page 26Tags (tagged): V Title of articles, vague, Vahid Halilhodzic, Vahid Hashemian, Vahid Talebloo, Valeri Aleksandrovich Sorokin, Valeri Bojinov, Valeri Georgievich Karpin, Valeri Ivanovich Polyakov, Valur, Valur Knattspyrnufelagio, Vamana, Vampeta, variables, variance, Varney Pas Boakay, Vasas SC, Vatican II, Vava, Vava Mario Yagalo, Vazal |