Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang


Level gerak tari adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri. Memperagakan rangkaian gerak tari untuk menghindari kemonotonan penampilan gerak, pinata, atau penyusun gerak harus menggunakan level gerak yang bervariasi. Level yang bervariasi maksudnya adalah gerakan yang tidak melulu sama, tetapi memiliki level gerak tinggi, medium, dan rendah. Level ini haruslah disesuaikan dengan karakter gerak tari itu sendiri, apalagi jika diperagakan secara kelompok atau berpasang-pasangan.

Biasanya pada level tinggi, penari melakukan gerakan meloncat sambil menggerakkan salah satu tangannya ke atas dan peragaan level ini akan tampak jelas jika dilakukan secara kelompok. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

Pada level sedang, penari melakukan gerakan berdiri seperti biasa. Level medium jika dilakukan dalam kelompok secara terus-menerus akan terkesan monoton. Oleh karena itu, level ini harus divariasi dengan level lain jika dipakai dalam peragaan tari secara berkelompok.

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

Pada level rendah, penari melakukan gerakan jengkeng atau duduk. Sama seperti level sedang, level rendah juga harus dibuat bervariasi ragam geraknya dengan permainan penggunaan ruang gerak dan penggunaan tenaga yang diberi aksen-aksen gerak, seperti tari saman atau kecak, sesekali bergerak sedikit naik, ke samping agar rangkaian geraknya ditempat dar:i ruang geraknya cenderung menyempit menjadi tidak menarik. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

Pola lantai adalah langkah gerak kaki atau jejak langkah kaki penari untuk membentuk formasi tari di atas panggung atau arena tari. Pada tari berpasangan atau kelompok, pola lantai sangat diperlukan karena melibatkan banyak orang. Dalam peragaan gerak, respons gerak dari masing-masing lawan main harus jelas dan rapi agar dalam pembentukan formasi perubahan langkah gerak dapat dilihat penonton. 


Agar terjadi keterpaduan gerak yang saling mengisi dan melengkapi, penari perlu memadukan desain gerak tari. 

Desain datar, yaitu bentuk badan penari menghadap ke depan dengan kepala miring sehingga penari tampak dalam postur mengarah ke samping atau tidak berisi (perspektif). Kesan yang muncul dari gerak tersebut adalah tenang, jujur, sederhana, juga dangkal. Bentuk seperti ini dapat digunakan di saat memperagakan gerak sedih. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

2. Desain Dalam

Desain dalam yaitu desain yang memberikan sentuhan bagi penonton karena tampak lebih perspektif. Anggota badan bisa diarahkan ke belakang, samping, serong, dan dapat dilihat panjang, lebar, serta ketebalannya. Kesan yang muncul adalah seolah memiliki perasaan mendalam.


Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

3. Desain Vertikal

Desain vertikal ini memberikan kesan egosentris atau pasrah dengan dibantu anggota badan, misalnya tungkai serta lengan yang ditarik ke atas atau ke bawah.

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

Desain horizontal adalah desain yang menggunakan sebagian besar anggota badan mengarah ke garis horizontal. Biasanya menggunakan lengan tangan yang merentang atau kaki yang merebah. Kesan yang muncul adalah seolah yang dimiliki sedang tercurah. 


Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang


Desain kontras ini memberikan kesan penuh energi, kuat, namun juga kebingungan. Desain ini sering menggunakan garis-garis silang dan anggota badan. Garis silang tersebut dilanjutkan menjadi kesinambungan. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali tidak menggunakan garis kontras. Bentuknya dapat be rdiri tegak, berjalan ke depan, atau sekadar bergerak ke kanan atau ke kiri. Kesan yang diberikan tenang, halus, dan lembut. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

7.  Desain Statis Dalam desain statis anggota badan tidak bergerak sama sekali. Kesan yang diberikan teratur sehingga jika dilakukan terus-menerus terkesan monoton. Kaki bergerak bebas, bisa maju kedepan, melangkah ke samping, atau mundur. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang


8. Desain Lurus Memiliki kesan sederhana, kokoh, dan kuat. Desain lurus ini menggunakan garis lurus pada anggota badan seperti tungkai, kaki, badan, dan lengan seperti pada gambar berikut. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

Desain lengkung adalah desain yang menggunakan garis lengkung mulai dari badan, lengan, dan kaki. Jadi, terkesan halus dan lembut. Akan tetapi, kalau sering diperagakan akan menimbulkan kesan yang lemah. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

10. Desain Bersudut

Kesan yang diberikan penuh dengan kekuatan. Desain bersudut sering menggunakan gerak tekukkan tajam pada sendi tubuh seperti lutut, siku dan pergelangan kaki.

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

11. Desain Spiral Desain spiral ini memberikan sentuhan intelektual dan spiritual yang kuat sehingga memiliki daya tarik tinggi dan mempesona.

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang


Desain tinggi adalah desain yang ditunjang dengan gerak tungkai kaki dan lengan. Kesan yang diberikan adalah sentuhan intelektual dan spiritual yang kuat, seperti memohon suatu keinginan atau pemujaan. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

13. Desain Medium Desain medium ini diwujudkan dengan gerak sekitar dada ke bawah sampai pinggang penari, kesan yang diberikan penuh emosi.

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang


14. Desain Rendah
Desain rendah ini memusatkan gerak sekitar pinggang penari sampai lantai. Kesan yang dimiliki penuh daya hidup. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

15. Desain Terlukis Desain terlukis mempunyai kesan yang memikat dari hasil properti yang dipergunakan seperti selendang kain dan topi. Properti ini bergerak mengikuti gerakan tangan atau bagian badan lain seperti rambut dan jari-jari tangan.

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

16. Desain Lanjutan Desain yang merupakan lanjutan atau yang seolah-olah memiliki maksud merespons.

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

17. Desain Tertunda  Desain tertunda ini hampir sama dengan desain terlukis akan tetapi dalam desain ini sengaja dibuat ada gerak yang tertinggal susul-menyusul karena alat bantu.

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang


Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempelkan garis-garis anggota badan yang berlawanan arah antara kanan dan kiri namun berbentuk sama. Kesan yang diberikan lebih kuat. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

Desain asimetris adalah desain yang tidak seimbang antara gerak bagian kanan badan dan gerak bagian kiri badan. Kesan yang terlihat menarik dan dinamis. 

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

Rangkuman
  1. Level gerak tari adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri.
  2. Level gerak tari terbagi menjadi tiga, yaitu level tinggi. sedang, dan rendah. 
  3. Arah hadap akan menunjukkan ke mana penari menghadap.
  4. Pola lantai adalah langkah gerak kaki atau jejak langkah kaki penari untuk membentuk formasi tari di atas panggung atau arena tari.
  5. Desain gerak tadi terdiri atas. desain datar. dalam. vertikal, horizontal. kontras murni. statis. lurus. lengkung, bersudut. spiral. tinggi, medium, rendah, terlukis. lanjutan, tertunda, simetris. dan asimetris.
  6. Dalam teknik gerak dasar tari berpasangan atau kelompok perlu dipikirkan pola atau susunan penari agar tidak bertabrakan

Pesan apakah yang muncul jika sebuah tarian disajikan menggunakan level sedang

Postingan Terbaru

Teknik Pembuatan Gerabah Dalam Seni Kriya Sebagai bahan dasar dalam pembuatan gerabah adalah tanah liat. Tanah liat yang di pakai dalam pembuatan gerabah terlebih dahulu di proses melalui beberapa tahapan. Tanah liat ini juga di tambah dengan bahan lain seperti kaolin. Tanah liat yang sudah siap pakai tersebut dibentuk langsung dengan menggunakan tangan atau alat putar. Kreasi bentuk gerabah yang akan dibuat menyesuaikan dengan fungsi benda tersebut, seperti periuk dan belanga, tempayan, kendi yang mana fungsinya sudah di uraikan pada artikel terdahulu. Peralatan yang dipakai dalam membuat gerabah yaitu pisau cukil yang terbuat dari kayu/bambu, sundi yang di buat dari kawat, butsir yang bertangkai kayu, tali pemotong, meja putaran (subang pelarik), kayu salab atau kayu rool penggilas, serta pisau. Dalam pembuatan gerabah ini perlu menggunakan teknik tertentu. Di antara teknik yang di gunakan terdapat enam teknik yaitu : 1. Teknik Lempeng (Slabin

Pembagian Seni Berdasarkan Media dan Teknik Penggunaannya "Pembagian Seni" Dalam proses penciptaan karya seni, seorang seniman selalu berhubungan dengan media yang dipilih, teknik yang dipergunakan, serta cara menikmatinya. Berdasarkan hal tersebut, seni dapat dibagi menjadi seni audio, seni visual, dan seni audiovisual. 1. Seni audio (Auditory Art) Seni audio adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra pendengaran (telinga). Contoh seni audio adalah. Sebagai berikut ; Seni musik, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada. Misalnya,  Pertunjukan gamelan atau piano. Seni sastra, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui kata. Misalnya, pembacaan puisi atau drama. Seni suara, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada dan kata. Misalnya, pertunjukan band. 2. Seni Visual (Visual Art) Seni visual adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra penglihatan (mata) contoh seni visual antara lain sebagai berikut. Seni dua dimensi yang meliputi garis,

Mengenal Tangga Nada, Kunci, Diatonis, Pentatonis Tangga Nada Seperti sudah dijelaskan pada artikel terdahulu, untuk mengetahui tinggi not (nama not) kita harus tahu letak not tersebut dalam paranada. Oleh karena itu, pengetahuan tentang nama garis-garis dan spasi-spasi paranada juga penting. Selain itu, kita juga harus mengenal kunci paranada dalam notasi musik. Dalam musik dikenal tiga macam kunci paranada, yakni kunci G, kunci F, dan kunci C. Kunci paranada akan menjadi penentu bagi nada-nada yang terdapat pada paranada. Not yang terletak pada garis kedua dinamai not G. Not yang terletak pada garis keempat dinamai not F. Not yang terletak pada garis ketiga dinamai not C. Marilah kita bahas tangga nada dengan menggunakan kunci G terlebih dahulu. Kunci F dan kunci C kita bicarakan kemudian karena sebenarnya kunci F yang menampung nada-nada rendah. Oleh karenanya, kunci F disebut juga kunci Bas, yang sebenarnya hanya kelanjutan ke bawah dari paran

PROPOSAL LOMBA CIPTA MUSIK INDIE  GUNA MELAHIRKAN BAND-BAND YANG BERKUALITAS Proposal Yang baik mencakup Latar Belakang, Tema Kegiatan, Bentuk Kegiatan, Susunan Panitia, Rencana Anggaran, Rencana Pendapatan serta keuntungan yang di dapat oleh Sponsor. Latar Belakang Menyalurkan dan melahirkan band-band baru yang mempunyai kualitas serta musikaliran yang bagus. Banyak memang band-band yang berkualitas tetapi tidak dapat mengekspos karya-karya mereka dan juga dalam hal mempromosikan. Jadi festival ini sangat membantu para band-bandi itu. Dalam festival hanya dipungut biaya pendaftaran. Dalam festival ini juga berguna untuk mencari para pemusik yang mempunyai bidang lain selain musik, seperti memanage waktu, mencipta lagu, mengaransemen lagu dan sebagainya. Para pemusik juga harus dituntut untuk mengerti instrument yang mereka gunakan. Bila pemain gitar harus dapat mengatur soundnya. Dalam festival ini peserta juga akan diberikan pelatihan. Selain pelatihan musikalitan juga per

Sumber Daya, Material, Teknik dan Ide Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan, Sumber daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6 M, yakni Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar). Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya non benda dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku (Material), keterampilan produksi (Man & Machine) dan budaya lokal yang ada di daerah setempat. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi budaya akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar sasaran (Market) dari produk kerajinan ini adalah orang-orang yang menghargai dan mencintai kebudayaan tradisional. Kemampuan mengatur keuangan (Money) dalam kegiatan usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha. Ragam budaya tradisional nonbenda yang ter

Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah Bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, industri pangan pun makin meningkat. Tidak heran jika industri pangan, terutama industri berskala keci! makin bermunculan untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan industri pangan, kita harus mengetahui tentang bahan pangan tersebut. Umumnya, bahan pangan berasal dari dua sumber, yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti: sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti: telur ,ayam, daging, ikan, dan susu. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-Nya kepada manusia ber

Fungsi dan Tujuan Seni Secara Individual dan Sosial Di samping kebutuhan jasmani, manusia mempunyai kebutuhan yang sifatnya untuk mencapai kebutuhan rohani. Di sinilah peran seni, selain hasil karya yang dihasilkan dapat dilihat, didengar, dan diamati, bisa juga menimbulkan kepuasan terhadap si penikmatnya.  Berdasarkan fungsinya sebagai pemenuhan kebutuhan, seni terbagi menjadi dua kelompok, yaitu fungsi individual dan fungsi sosial. 1. Fungsi Individual Karya Seni merupakan ungkapan jiwa atau emosi pembuatnya yang mencerminkan sesuatu baik suka, duka, sedih, marah, bahagia, cita-cita, pikiran, perasaan, pandangan hidup, watak, bentuk, corak, warna, bahan, dan teknik yang dikuasai.  Masing-masing seniman memiliki kemampuan tersendiri yang khas yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.  Fungsi seni secara pribadi di sini lebih mengedepankan seni sebagai alat ekspresi untuk mencurahkan ide dan gagasan seseorang lewat sebuah karya. Karya ini bersifat pribadi.  Fungs

Produk Teknologi  Transportasi dan Logistik Perancangan Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Proses perancangan produk di awali dengan identifikasi masalah, pencarian ide solusi, di lanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk rekayasa yang akan di buat, di lanjutkan dengan persiapan produksi dan proses produksi. Produksi adalah membuat produk hasil rekayasa sehingga siap di jual. Identifikasi Masalah Perancangan produk bertujuan untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan, dalam hal ini permasalahan transportasi dan logistik. Proses perancangan di awali dengan mengidentifikasi permasalahan transportasi atau logistik yang ada di sekitar kita. Salah satu contoh masalah transportasi sederhana adalah : Konsumen membeli 4 buah jus buah dalam gelas plastik dan akan membawanya ke rumah. Bagaimana agar konsumen dapat membawa dengan nyaman dan jus buah dalam gelas tidak tumpah?  Sebuah usaha katering harus membaw

PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN ( UNGGAS ) Pengertian Unggas Unggas (Bahasa Inggris : puoltry) adalah jenis hewan ternak kelompok burung yang dimanfaatkan untuk daging dan/atau telurnya. Umumnya merupakan bagian dari ordo Galliformes (seperti ayam dan kalkun), dan Anseriformes (seperti bebek). Unggas secara umum dapat diartikan sebagai ternak bersayap, yang dalam taksonomi zoologinya termasuk golongan kelas Aves. Jenis unggas cukup banyak, diantaranya adalah ayam, itik, kalkun, dan angsa. Secara taksonomi zoology bangsa burung bisa digolongkan sebagai unggas, tetapi sampai saat ini yang tercantum dalam undang-undang pokok kehewanan, bangsa burung masih belum digolongkan ternak unggas. Di dalam undang-undang tersebut bahwa yang dimaksud sebagai unggas adalah ternak bersayap yang sudah lazim dipelihara oleh masyarakat. Tidak menutup kemungkinan bangsa burung masuk dalam jenis unggas karena burung secara taksonomi zoology juga termasuk ke dalam kelas Aves, selain itu burung j

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Kemasan dapat mendukung program pemasaran. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, men-arik, dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca. Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya (ciri pembeda produk).