Perbedaan mendasar antara fabel dengan cerpen terletak pada

Ilustrasi Perbedaan Mendasar antara Fabel dan Cerpen dalam Sastra Indonesia. Sumber: pexels.com/Jess Bailey Designs

Perbedaan mendasar fabel dan cerpen terletak pada tokoh-tokohnya. Tokoh dalam cerpen adalah karakter orang-orang pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan tokoh dalam fabel adalah hewan yang bisa berbicara. Dalam artikel berikut ini kita akan menyimak ciri-ciri cerpen dan fabel supaya lebih memahami perbedaannya dalam sastra.

Pengertian dan Ciri-Ciri Fabel dan Cerpen dalam Sastra

Berikut ini adalah pengertian dan ciri-ciri fabel dan cerpen dalam sastra untuk memahami perbedaannya:

Menurut KBBI daring, fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang. Fabel biasanya berisi pendidikan moral dan budi pekerti. Dalam buku Super Complete SMP/MTs 7,8,9 oleh Tim Guru Inspiratif (2019: 547), dijelaskan bahwa fabel merupakan jenis cerita fiktif yang di dalamnya menceritakan kehidupan hewan/binatang. Tokoh yang diceritakan dalam fabel adalah binatang yang dapat bercakap-cakap atau berbicara. Contoh fabel yang terkenal adalah cerita Si Kancil.

Ciri-ciri Fabel adalah sebagai berikut:

  1. Alur ceritanya sederhana.

  2. Ceritanya singkat dan bergerak cepat.

  3. Karakter tokoh tidak diuraikan secara terperinci.

  4. Gaya penceritaannya secara lisan.

  5. Tema atau pesan ditulis dalam cerita.

  6. Pendahuluannya sangat singkat.

Ilustrasi Perbedaan Mendasar antara Fabel dan Cerpen dalam Sastra Indonesia. Sumber: pexels.com/Pixabay

Menurut buku Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X oleh Sri Sutarni, S.Pd dan Drs. Sukardi, M.Pd (2008: 54), cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra prosa yang melukiskan persoalan secara dramatik dan mengandung kesan tunggal. Secara umum cerpen mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan karya prosa fiksi lain, yaitu:

  1. Sumber ide penceritaan bersifat fiktif (rekaan), tetapi logis bila peristiwa itu terjadi dalam kehidupan.

  2. Pokok persoalan (tema) mengacu pada satu aspek sehingga hanya menimbulkan efek (kesan) tunggal. Cerpen tidak banyak menghadirkan variasi penceritaan, baik mengenai alur, penokohan, latar maupun pesan pengarang.

  3. Hanya menyajikan peristiwa penting yang berkaitan dengan permasalahan pokok yang dihadapi oleh tokoh utama.

  4. Penyampaian cerita bersifat naratif. Pengarang tidak banyak menghadirkan lukisan (deskripsi) atau menambahkan pendapat (argumentasi).

Dalam buku New Edition Pocket Book Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII, VIII, & IX oleh Asep Juanda, M.Pd (2017: 111-112), dijelaskan sebuah cerpen dapat diidentifikasi dengan ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Ciri utama cerpan adalah bercerita dengan peristiwa.

  2. Pengalaman atas khayalan dalam bentuk narasi.

  3. Bahasa cerpen tajam, sugestif, dan provokatif atau menarik perhatian.

  4. Tokoh yang ditampilkan hanya sedikit, berkisar satu sampai tiga orang.

  5. Hanya menceritakan satu peristiwa atau satu persoalan kehidupan.

Dari penjelasan tersebut, dapat kita lihat bahwa selain perbedaan tokoh, fabel dan cerpen juga memiliki perbedaan dalam cara penyampaian cerita.

Ilustrasi Perbedaan Mendasar antara Fabel dan Cerpen dalam Sastra Indonesia. Sumber: pexels.com/Suzy Hazelwood

Itulah penjelasan mengenai perbedaan ciri-ciri fabel dan cerpen dalam sastra. Semoga dapat menambah wawasan mengenai macam-macam bentuk karya sastra dan ciri-cirinya.(IND)