Peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan banyak mengeluarkan lendir disebut

Ini karena di dalam rongga hidung terdapat struktur dan jaringan yang lebih kompleks seperti mukosa, bulu hidung, tulang rawan (turbinate), sinus, dan sebagainya.

Bengkak tersebut bisa jadi disebabkan oleh salah satu di antara penyakit pada hidung berikut ini.

1. Rinitis

Rinitis merupakan peradangan yang terjadi di dalam hidung.

Kondisi ini terbagi atas dua yaitu rinitis alergi (peradangan yang disebabkan oleh zat alergen) dan rinitis non-alergi (peradangan yang tidak disebabkan oleh zat alergen).

Rinitis lebih dikenal dengan nama pilek. Selain hidung bengkak, Anda juga mungkin mengalami gejala lain seperti bersin-bersin, hidung meler, batuk, dan mata berair.

2. Polip hidung

Melansir My Cleveland Clinic, polip hidung ditandai dengan adanya benjolan di dalam hidung yang tidak terasa sakit.

Meski begitu, polip ini dapat menyebabkan iritasi dan bengkak sehingga menghalangi area hidung dan sinus.

3. Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan atau bengkak yang terjadi pada jaringan sinus. Normalnya, sinus merupakan rongga berisi udara.

Namun, bila terjadi infeksi, rongga tersebut berlendir dan menyebabkan berbagai gejala, salah satunya hidung bengkak.

4. Hipertrofi konka

Hipertrofi konka merupakan peradangan yang terjadi pada konka hidung, yaitu tulang rawan dalam hidung yang dilapisi oleh mukosa.

Bila konka meradang, Anda akan merasakan penyumbatan di dalam hidung.

5. Vestibulitis rongga hidung

Vestibulitis dapat terjadi pada semua anggota tubuh yang ditumbuhi bulu atau rambut.

Gejalanya berupa kemerahan, nyeri, dan bengkak. Selain pada vagina, kondisi ini juga umum terjadi pada rongga hidung.

6. Folikulitis hidung

Folikulitis adalah peradangan yang terjadi pada folikel rambut/bulu. Gejalanya berupa benjolan kecil berisi nanah pada pangkal rambut yang menancap di kulit.

Kondisi ini dapat terjadi di semua permukaan kulit yang ditumbuhi bulu, termasuk bulu hidung. Namun, umumnya tidak menyebabkan masalah yang parah.

7. Tumor hidung

Pembengkakan di bagian dalam juga bisa jadi disebabkan oleh tumor. Mengutip Mayo Clinic, tumor pada hidung dan paranasal (sinus) dapat berupa tumor jinak atau tumor ganas.

Tumor yang bersifat ganas berisiko berkembang menjadi kanker hidung atau kanker sinus.

Bagaimana cara mengatasi hidung yang bengkak?

Mengatasi benjolan dan pembengkakan pada hidung baik bagian dalam maupun bagian luar perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.

  • Bila disebabkan oleh alergi, Anda mungkin membutuhkan obat antihistamin untuk mengatasinya.
  • Jika disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, Anda mungkin memerlukan obat antivirus atau antibiotik.
  • Bila disebabkan oleh tumor, Anda mungkin memerlukan operasi pembedahan.

Bila Anda khawatir akan penyakit tertentu, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Untuk memeriksa bengkak di hidung bagian dalam, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan rongga hidung menggunakan spekulum, yaitu semacam alat berbentuk capit.

Bila diperlukan, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan dengan memasukkan selang berkamera melalui lubang hidung.

Hal ini bertujuan untuk mengecek bagian hidung yang lebih dalam.

Setelah diketahui penyebabnya secara pasti, dokter akan memberikan upaya pengobatan dan perawatan yang sesuai.

Perlukah ke dokter bila hidung Anda bengkak?

Pada umumnya, kondisi ini bukanlah masalah serius.

Bila disebabkan oleh infeksi virus atau alergi, Anda mungkin hanya memerlukan pengobatan rumahan yang sederhana.

Meski begitu, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter bila kondisi ini juga disertai oleh gejala-gejala seperti:

Jika masih ada kekhawatiran mengenai kondisi hidung yang membengkak, silakan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.

Apabila Anda mengalami kondisi-kondisi berikut, jangan tunda waktu untuk memeriksakan diri ke dokter:

  • Gejala-gejala semakin parah, misalnya sakit kepala dan nyeri di wajah yang tak tertahankan
  • Gejala sempat membaik, namun kemudian memburuk lagi
  • Gejala sinusitis berlangsung lebih dari 10 hari tanpa adanya perkembangan
  • Penglihatan memburuk
  • Leher kaku
  • Pembengkakan di dahi
  • Kesadaran terganggu
  • Demam lebih dari 3-4 hari

Anda juga harus mengunjungi dokter apabila Anda mengalami infeksi sinus berkali-kali dalam satu tahun terakhir.

Penyebab

Apa penyebab sinusitis?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sinus adalah rongga yang terletak di dekat hidung dan mata Anda. Sinus sendiri terbagi menjadi beberapa lokasi, yaitu:

  • Sinus ethmoidal, terletak di antara kedua mata
  • Sinus maksilaris, terletak di bawah mata
  • Sinus sphenoidal, terletak di belakang mata
  • Sinus frontal, terletak di atas mata

Rongga sinus dengan ukuran terbesar adalah sinus maksilaris, dan rongga inilah yang paling sering terkena infeksi. Infeksi sinus sendiri dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Infeksi tersebut mengakibatkan peradangan dan pembengkakan yang dapat menyumbat sinus.

Berikut adalah beberapa penyebab sinusitis yang umum:

  • Polip hidung, pertumbuhan jaringan di saluran hidung atau sinus
  • Deviasi septum atau tulang hidung bengkok
  • Infeksi saluran pernapasan, seperti pilek atau flu
  • Rhinitis alergi
  • Sistem imun tubuh yang rendah

Faktor-faktor risiko

Apa saja faktor-faktor yang meningkatkan risiko saya terkena kondisi ini?

Hampir semua orang bisa saja terkena penyakit infeksi sinus. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kondisi ini. Beberapa di antaranya adalah:

  • Memiliki struktur hidung yang tidak normal (deviasi septum, tumor, atau polip hidung)
  • Menderita penyakit dengan gangguan imun tubuh (HIV/AIDS atau fibrosis kistik)
  • Aktif merokok atau sering terpapar asap rokok
  • Sering terpapar alergen, seperti debu atau bulu binatang
  • Mengidap penyakit saluran pernapasan, seperti asma
  • Sensitif terhadap obat-obatan tertentu, seperti aspirin

Diagnosis

Bagaimana cara kondisi ini didiagnosis?

Untuk mendiagnosis sinusitis, dokter akan menanyakan terlebih dahulu riwayat penyakit yang Anda derita, gejala-gejala yang Anda alami, serta menjalankan pemeriksaan pada telinga, hidung, dan tenggorokan Anda.

Dokter akan menggunakan endoskop, alat optik yang dilengkapi dengan senter, untuk mengecek bagian dalam hidung Anda. Dengan alat tersebut, dokter dapat melihat adanya pembengkakan, penumpukan cairan, atau penyumbatan di hidung Anda.

Bila diperlukan, Anda mungkin akan dirujuk ke dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan). Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga akan diperiksa dengan CT scan.

Pengobatan

Informasi yang dijabarkan bukan pengganti bagi nasihat medis. SELALU konsultasi ke dokter Anda.

Bagaimana cara mengobati sinusitis?

Pengobatan sinusitis tergantung pada tingkat keparahannya. Jika masih dalam kondisi ringan, dokter akan memberikan obat sinusitis semprot atau obat dekongestan. Untuk efek sakit kepala yang ringan, Anda dapat menggunakan obat yang mengandung penghilang rasa sakit, biasanya mengandung paracetamol.

Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan antihistamin atau obat kortikosteroid yang disemprotkan ke hidung, yang bertujuan untuk mengurangi pembengkakan sinus. Metode ini sangat efektif jika Anda menderita polip hidung.

Biasanya, peradangan pada sinus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh infeksi, dan dokter pun akan meresepkan obat yang mengandung antibiotik. Selain itu, dokter juga mungkin melakukan prosedur pembedahan sinus pada kasus yang disebabkan oleh infeksi jamur, septum hidung yang menyimpang, atau polip hidung.

Apakah ada pengobatan alami untuk mengatasi kondisi ini?

Sinusitis yang belum sampai tahap kronis mungkin bisa diobati sendiri di rumah dengan berbagai cara, termasuk penggunaan obat seperti yang telah dijelaskan di atas tadi. Beberapa pengobatan di rumah untuk sinusitis adalah:

  • Menghirup uap. Anda bisa menyiapkan air panas di mangkuk besar dan hiruplah uap yang keluar dari air panas tersebut. Hal ini akan memberi sedikit kelegaan untuk jalan napas Anda. Cara ini belum terbukti secara ilmiah dapat menyembuhkan sinusitis, tetapi mungkin bisa sedikit membantu Anda.
  • Membersihkan saluran hidung. Cara ini dilakukan dengan cara membersihkan atau membilas hidung dengan air garam.
  • Kompres air hangat. Anda bisa mengompres bagian hidung dan sekitar hidung Anda dengan air hangat. Hal ini dapat meringankan beberapa gejala dan menjadi obat sinusitis sederhana.
  • Tidur dengan kepala diangkat. Anda bisa memakai beberapa bantal untuk menopang kepala Anda lebih tinggi dari biasanya saat tidur. Hal ini dapat mengurangi jumlah tekanan di sekitar sinus dan mengurangi ketidaknyamanan akibat rasa sakit.
  • Meminum obat sinusitis atau dekongestan tablet. Obat ini dapat mengurangi pembengkakan dan membantu mengurangi penyumbatan pada sinus.
  • Memakai obat sinusitis semprot (dekongestan). Memiliki manfaat yang sama seperti tablet dekongestan. Namun, penggunaan dalam waktu lama (lebih dari satu minggu) justru dapat menyebabkan penyumbatan pada sinus bertambah buruk.

Jika Anda sudah melakukan pengobatan atau memakai obat sinusitis seperti di atas tetapi tidak kunjung sembuh setelah satu minggu atau justru bertambah buruk, sebaiknya periksakan segera ke dokter.

Pencegahan

Bagaimana cara mencegah agar sinusitis tidak kambuh?

Jika Anda memiliki riwayat peradangan atau infeksi sinus, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah sinusitis Anda kambuh kembali.

  • Rajin cuci tangan. Mungkin tanpa sadar, Anda sering kali menyentuh mata, hidung, dan mulut. Akibatnya, kuman dapat masuk ke dalam tubuh lewat tiga “pintu” utama ini dan membuat Anda sakit. Oleh karena itu, cuci tangan adalah langkah paling penting untuk menghindari sakit dan penyebaran kuman atau virus ke orang lain.
  • Perbanyak minum air. Minum air mineral dengan cukup setiap harinya, adalah cara yang efektif untuk menjaga selaput lendir yang lembap dan tipis karena dapat mencegah saluran hidung kering. Selaput lendir harus tetap terhidrasi supaya bisa bekerja secara efisien, sehingga dapat mengurangi risiko tertular infeksi virus.
  • Dapatkan vaksin flu tahunan. Menurut CDC, dengan Anda mencegah flu berarti Anda juga mencegah sinusitis.
  • Hindari pemicu stres. Ketika Anda sedang stres, antibodi Anda akan siap bereaksi. Semakin lama stres bertahan, maka antibodi akan semakin melemah. Kekebalan tubuh yang melemah dapat menjadi pintu masuk untuk serangan bakteri dan virus, sehingga sinusitis dapat terjadi.
  • Konsumsi makanan bergizi. Konsumsi makanan bergizi seperti sayur dan buah-buahan dapat menjaga tubuh Anda tetap dalam keadaan prima. Anda perlu memperhatikan makanan yang Anda konsumsi untuk mencegah sinusitis. Makanan yang mungkin dapat Anda konsumsi adalah buah-buahan dan sayuran berwarna gelap yang kaya akan antioksidan.
  • Hindari pemicu alergi. Orang yang menderita penyakit infeksi sinus harus menghindari daerah-daerah dan kegiatan yang dapat memperburuk kondisi mereka. Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah gejala sinusitis adalah dengan menghindari asap rokok, debu, bulu binatang, dan iritan lainnya yang bisa memicu alergi.
  • Gunakan humidifier di rumah. Apabila udara di rumah Anda terlalu kering, Anda bisa memasang humidifier untuk menyeimbangkan kadar kelembapan udara. Pastikan humidifier Anda dibersihkan secara rutin untuk menghindari penumpukan kotoran dan bakteri.

Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter untuk memahami solusi terbaik untuk Anda.