Pakaian yang dipakai ketika melaksanakan wukuf bagi perempuan adalah

Liputan6.com, Jakarta: Wukuf di padang Arafah adalah ritual yang wajib dilaksanakan setiap jamaah haji agar ibadah hajinya sah. Apa saja yang harus dilakukan jamaah haji saat wukuf? Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji. Jika seorang jamaah tidak melaksanakannya, tidaklah sah hajinya. Karena itu, dalam kondisi sakit keras sekali pun, seorang jamaah harus dibawa ke Arafah agar ibadah hajinya sah. Terhadap jamaah yang sakit keras, pemerintah Indonesia biasanya mengangkut mereka dalam ambulans yang dinamakan safari wukuf. Padang arafah yang luasnya kurang lebih 20 kilometer persegi berjarak sekitar 22 kilometer di sebelah tenggara Mekkah. Sebagian besar jamaah sudah diangkut ke Arafah dengan kendaraan darat sejak 8 Dzulhijjah sore. Ada juga yang berangkat ke Arafah pada 9 Dzulhijjah dini hari atau pagi hari. Seluruh jamaah haji harus sudah berada di Arafah sebelum waktu zuhur pada 9 Dzulhijjah. Secara harafiah, wukuf berarti berdiam diri. Para jamaah disarankan untuk memperbanyak doa, zikir, dan memohon ampun. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW, "Doa yang paling baik adalah doa di hari Arafah." Wukuf di Arafah disimbolkan sebagai padang Mahsyar saat manusia dibangkitkan kembali setelah kematian. Di sini, semua manusia di hadapan Allah berkedudukan sama, yang membedakan hanya kualitas iman masing-masing. Wukuf berlangsung mulai tengah hari pada 9 Dzulhijjah hingga terbenam matahari atau waktu magrib. Di sini, para jamaah haji wajib mengenakan pakaian ihram, yaitu dua helai kain putih untuk jamaah laki-laki dan pakaian yang menutup tubuh kecuali muka dan telapak tangan untuk jamaah perempuan. Salah satu yang menjadi ciri khas padang Arafah adalah keberadaan Jabal Rahmah alias Bukit Kasih Sayang. Di puncak bukit berbatu yang kerap dipanjat para jamaah haji itu terdapat sebuah monumen berwarna putih. Di sinilah, ribuan tahun lalu, Nabi Adam AS dipertemukan kembali dengan isterinya, Hawa, setelah ratusan tahun dipisahkan dan diturunkan dari surga. Puncak Bukit Kasih Sayang ini menjadi saksi abadi sejarah pertemuan nenek moyang umat manusia dan selalu diziarahi jamaah haji dari berbagai belahan bumi. Saat magrib, berakhir sudah ritual wukuf di arafah yang menjadi puncak prosesi ibadah haji. Sebagian jamaah mulai meninggalkan Arafah menuju Muzdalifah yang berjarak sekitar 9 kilometer. Sebagian lain berangkat ke Muzdalifah menjelang tengah malam. Di muzdalifah, jamaah melaksanakan mabit atau berhenti sejenak untuk bermalam sambil menyiapkan lontar jumroh di Jamarot, Mina. (YUS)