Pada cerita keong emas yang berperan sebagai tokoh antagonis adalah

Pada cerita keong emas yang berperan sebagai tokoh antagonis adalah

Ilustrasi Kunci Jawaban Pertanyaan Tema 8 Kelas 4 SD Halaman 78, 79, 80 Buku Tematik Pembelajaran 2 Subtema 2 /Buku Tematik Kemendikbud


PORTAL PEKALONGAN - Adik-adik, berikut ini adalah kunci jawaban pertanyaan pada buku tematik tema 8 kelas 4 SD halaman 78, 79, 80, pembelajaran 2 subtema 2 keunikan daerah tempat tinggalku.

Adik-adik semua, kita akan membahas materi pembelajaran 2 subtema 2 keunikan daerah tempat tinggalku, dan ini kunci jawaban pertanyaan pada buku tematik tema 8 kelas 4 SD halaman 78, 79, 80.

Sebelum melihat kunci jawaban, cobalah adik-adik menjawab sendiri terlebih dahulu materi pada buku tematik tema 8 kelas 4 SD halaman 78, 79, 80 pembelajaran 2 subtema 2 keunikan daerah tempat tinggalku.

Baca Juga: Ini Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 4 SD Halaman 133: Sikap Persatuan dan Kesatuan

Materi tema 8 kelas 4 SD halaman 78, 79, 80 pembelajaran 2 subtema 2 keunikan daerah tempat tinggalku ini dilangsir PORTAL PEKALONGAN dari alumni Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sumarsi, S.Pd.SD, M.Si, guru SD Negeri 3 Kebutuhduwur, berikut pembahasannya.

Kunci Jawaban Tema 8 kelas 4 SD halaman 78

1. Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali”!

Jawaban:

Tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali” yaitu Manik Angkeran, Sidhimantra, dan Naga Besukih.

2. Pada Pembelajaran di Subtema 1 kamu telah mempelajari tentang tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Apa yang dimaksud dengan tokoh protagonis? Apa yang dimaksud dengan tokoh antagonis? Jelaskan!

Sumber: Buku Tematik Kelas 4 Kemendikbud 2018

KOMPAS.com - Indonesia memiliki cerita rakyat yang sangat banyak, di mana hampir di setiap daerah memiliki ceritanya sendiri.

Seperti Malin Kundang dari Sumatra Barat, Roro Jonggrang dari Jawa Tengah dan Yogyakarta, Timun Mas dari Jawa Tengah, Situ Bagendit dari Jawa Barat, dan masih banyak lagi.

Salah satu cerita rakyat yang terkenal di Indonesia adalah Keong Mas.

Cerita rakyat Keong Mas berasal dari Jawa Timur yang mengisahkan dua saudara perempuan berbeda nasib.

Perbedaan nasib itu membuat salah satu di antaranya iri dan kemudian tega mencelakai saudaranya sendiri.

Lantas, bagaimana kisah yang terkandung dalam cerita rakyat Keong Mas?

Baca juga: Kisah Roro Jonggrang, Legenda di Balik Candi Prambanan

Kisah Candra Kirana dan Dewi Galuh

Cerita rakyat Keong Mas mengisahkan bahwa dahulu kala di Jawa Timur berdiri kerajaan yang makmur dan sejahtera. Kerajaan itu bernama Daha, yang dipimpin oleh Raja Kertamarta.

Raja Kertamarta memliki dua anak gadis yang cantik, namanya adalah Candra Kirana dan Dewi Galuh.

Hidup Candra Kirana dan Dewi Galuh yang berada di dalam lingkungan istana serba kecukupan dan bahagia.

Ketika keduanya menginjak usia dewasa, datang putra mahkota dari Kerajaan Kahuripan yang bernama Raden Inu Kartapati.

Kedatangan Raden Inu Kartapati bermaksud untuk melamar salah satu putri Raja Kertamarta, yaitu Candra Kirana.

Lamaran tersebut diterima oleh Raja Kertamarta dan akhirnya Candra Kirana akan ditunangkan dengan Raden Inu.

Rencana pertunangan itu membuat saudara Candra Kirana, Dewi Galuh, iri karena ia menganggap Raden Inu lebih pantas dengannya dibanding dengan saudara perempuannya.

Baca juga: Legenda Situ Bagendit, Karma bagi Wanita Kaya yang Kikir

Dewi Galuh pun mencari bantuan untuk menggagalkan pertunangan itu. Ia pergi ke tempat seorang nenek sihir dan meminta bantuannya untuk membuat Candra Kirana berubah wujud menjadi sosok buruk rupa dan menjijikkan.

Tujuannya adalah supaya Raden Inu menjauhi Candra Kirana dan membatalkan rencana pertunangannya itu.

Permintaan Dewi Galuh itu dituruti oleh nenek sihir, yang segera mengubah wujud Candra Kirana menjadi Keong Mas yang kemudian dibuang ke sungai.

Kehidupan Keong Mas

Selanjutnya, pada suatu tempat, hidup seorang nenek baik hati di hutan yang dekat dengan sungai.

Nenek tersebut selalu mencari ikan di sungai untuk makanannya sehari-hari. Suatu ketika, ada Keong Mas yang tersangkut di jalanya saat sedang mencari ikan.

Si Nenek kemudian membawa pulang Keong Mas yang menarik perhatiannya itu. Keesokan harinya, nenek kembali melakukan aktivitas sehari-harinya dengan mencari ikan di sungai.

Baca juga: Legenda Nyi Blorong, Panglima Ratu Kidul Tempat Mencari Pesugihan

Akan tetapi, hari itu ia tidak beruntung. Karena tidak ada ikan yang tertangkap jalanya, si nenek pun kembali dalam perasaan sedih.

Ketika sampai di rumah, si nenek kaget karena telah tersedia makanan di mejanya. Ia pun penasaran, siapa yang memasak semua makanan tersebut.

Karena hal serupa selalu terjadi setiap harinya, si nenek memutuskan untuk mengintip.

Si nenek pun kaget, karena Keong Mas yang ia tangkap tempo hari berubah menjadi wanita sangat cantik yang sedang memasak.

Ia lantas menghampiri wanita itu seraya menanyakan siapakah dirinya dan dari mana asalnya.

Wanita cantik itu menjawab bahwa ia sebenarnya adalah putri Kerajaan Daha bernama Candra Kirana yang diubah menjadi Keong Mas oleh seorang nenek sihir.

Setelah menjawab pertanyaan itu, Candra Kirana berubah lagi menjadi Keong Mas.

Baca juga: Cerita Sangkuriang, Legenda Terbentuknya Tangkuban Perahu

Pencarian Raden Inu

Sementara itu, Raden Inu menyadari bahwa Candra Kirana menghilang. Ia pun segera melakukan pencarian dengan menyamar sebagai rakyat biasa.

Rencana Raden Inu itu diketahui oleh nenek sihir, yang segera berubah menjadi burung gagak untuk mengagalkan usahanya.

Saat dalam perjalanan, Raden Inu bertemu dengan burung gagak yang bisa berbicara dan mengetahui tujuannya.

Raden Inu diberi petunjuk oleh burung gagak itu, tetapi di tengah perjalanannya bertemu dengan seorang kakek yang baik hati dan sakti.

Kakek tersebut menolong Raden Inu dengan mengusir burung gagak itu hingga berubah menjadi asap dan menghilang.

Kakek tersebut kemudian membantu Raden Inu dengan memberi tahu keberadaan Candra Kirana.

Baca juga: Legenda Batu Menangis

Candra Kirana ditemukan

Setelah melakukan perjalanan selama berhari-hari, Raden Inu akhirnya menemukan Candra Kirana yang sedang memasak di gubuk si nenek.

Karena perjumpaan itu, sihir yang membelenggu Candra Kirana pun menghilang. Raden Inu segera memboyong Candra Kirana beserta si nenek baik hati ke Istana Daha.

Begitu sampai di Daha, Candra Kirana menceritakan semua perbuatan Dewi Galuh kepada ayahnya, Raja Kertamarta.

Setelah mengetahui semuanya, Raja Kertamarta meminta maaf kepada Candra Kirana karena kelalaiannya.

Kemudian, Raja Kertamarta memberi Dewi Galuh hukuman yang berat. Namun, karena takut, Dewi Galuh pun melarikan diri ke hutan.

Setelah itu, pernikahan Raden Inu dengan Candra Kirana dilangsungkan dengan pesta yang sangat meriah.

Setelah pernikahan itu, Raden Inu dan Candra Kirana hidup dengan diberkahi kebahagiaan.

Referensi:

  • Windana, Arni. (2017). Cerita-Cerita Rakyat Nusantara III. Yogyakarta: DIVA Press.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Jakarta -

Jawa Timur memiliki Cerita Fabel yang cukup populer dan bahkan telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, yakni cerita Keong Mas. Kisah fabel ialah kisah tentang hewan yang mampu bercakap-cakap seperti manusia. Berikut ini kisahnya.

Cerita Keong Emas

Kisah ini tentang cerita kisah putri Candra Kirana, putri kerajaan Kertamerta yang hendak dinikahkan dengan pangeran Inu Kertapati dari kerajaan Kahuripan. Namun putri Galuh, saudara tirinya, juga menyukai pangeran tampan tersebut. Hingga ia pun memfitnah saudaranya itu sehingga putri Candra Kirana pun diusir dari istana.

Sang pangeran menolak dinikahkan dengan putri Galuh ia lalu berusaha mencari putri Candra Kirana, meninggalkan kerajaan. Dengan sedih hati putri Kirana menyusuri hutan hingga bertemu nenek sihir ia lalu menceritakan kisah hidupnya sambil menangis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Tapi bukannya merasa kasihan, si nenek sihir justru mengutuk putri Kirana menjadi keong Mas, dan membuangnya ke sungai. Rupanya nenek sihir itu dendam dan benci dengan ayah putri Kirana dan ibunya.

Hingga pada suatu saat keong mas itu tersangkut di jaring seorang wanita yang sedang menjaring ikan di sungai. Lalu ia pun membawa keong mas tersebut pulang ke rumah. Sejak itu kejadian aneh terjadi tiap wanita itu pulang dari pasar kondisi rumahnya sudah rapi dan tersedia makanan lezat untuknya, ia lalu mengintip dan tahulah dia bahwa keong mas itu penjelmaan seorang putri yang dikutuk hanya akan bisa kembali jadi manusia jika telah bertemu kekasihnya.

Sang pangeran pun tiba di hutan yang sama dan bertemu dengan nenek sihir pula. Ia lalu menanyakan tentang putri Kirana namun justru dikutuk menjadi burung gagak. Sehingga makin sulit lah kedua sejoli tersebut untuk bisa bertemu dan saling mengenali karena bentuk mereka yang telah berubah.

Pada cerita keong emas yang berperan sebagai tokoh antagonis adalah
Ilustrasi anak membaca buku dongeng. (Foto: Getty Images/PeopleImages)

Namun takdir berkata lain, hingga pada suatu saat burung gagak itupun sampai di tempat keong mas berada dan setelah keduanya pun bertemu lalu mereka kembali pada wujud mereka masing-masing. Hingga mereka bisa kembali ke istana dan menceritakan semuanya. Putri Galuh yang ketakutan lalu melarikan diri ke hutan.

Pelajaran Kisah Keong Mas

Pelajarannya ialah agar tidak iri dan dengki dengan kebahagiaan orang lain, apalagi terhadap saudara sendiri, harus saling mengalah. Juga sebaiknya tidak memaksakan diri dan selalu berpasrah terhadap takdir.

Berusaha boleh, Bun namun harus dilakukan dengan secara baik dan benar. Kemudian pelajaran yang lainnya lagi ialah agar tidak sembarangan menceritakan keluh kesahnya kepada sembarangan orang, yang justru akan menambah celaka dan kesedihan. Hal ini karena belum tentu semua orang suka dengan keluhan kita dan juga belum tentu semua orang bisa dipercaya untuk menyimpan rahasia dan suka rela menolong serta mampu memberikan solusinya, yang ada nantinya justru makin memperberat masalahnya.

Itulah pesan di balik kisah keong mas yang sangat populer dan bahkan ada bangunan dengan nama itu di Taman Mini. (PK)

Bunda simak juga manfaat dongeng untuk anak dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ziz/ziz)