Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Pada zaman gemilang, seni patung Yunani benar-benar mengalami puncaknya. Hal ini karena patung yang dibuat mempertimbangkan proporsi yang mendekati sempurna. Kemajuan seni patung Yunani dipelopori oleh 3 seniman yang hidup pada masa itu. Mereka itu adalah Phiedias, Myron, dan Polycletos.

Bagaimana ciri ciri seni rupa pada zaman ke Kaisaran Romawi?

Banyak bentuk-bentuk kesenian dan metode yang digunakan seniman Romawi, seperti relief tinggi dan rendah, patung berdiri, perunggu cetak, vas, mosaik, koin, pengolahan perhiasan dan logam, patung kuburan, gambar perspektif, karikatur, lukisan potret, lukisan pemandangan, arsitektur, dan lukisan trompe l’oeil .

Apa yang dimaksud dengan aliran seni lukis naturalisme?

Aliran seni lukis naturalisme adalah seni lukis yang menggambarkan keadaan nyata alam dan manusia di dalamnya.

Siapa pembuat patung Discobolus?

Myron
Discobolus/Seniman

Discobulus dalam film Riefenstahl sebenarnya merupakan sebuah tiruan dari marmer buatan Romawi, sedangkan patung aslinya terbuat dari perunggu yang dibuat oleh pematung Myron, salah seorang empu seni Klasik Yunani pada abad kelima sebelum Masehi.

Mengapa patung dibuat menggunakan bahan yang tahan lama?

Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk memperingati atau mengenang peristiwa dan kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan di masa lampau.

Bagaimana ciri ciri seni rupa zaman Kekaisaran Romawi?

Apakah kesenian Yunani berasal dari Yunani?

Berbagai bentuk kesenian Yunani banyak dibawa keluar dari Yunani. Kemungkinan suatu karya dari kesenian Yunani dapat bertahan hingga saat ini tergantung dari media seninya. Saat ini, terdapat banyak kesenian Yunani Kuno berupa tembikar, koin, patung batu, dan beberapa patung perunggu. Sedangkan lukisan, perpipaan dari logam,

Apakah seni Yunani Kuno memiliki ciri khas?

Seni Yunani Kuno memiliki ciri yang khas jika dibandingkan dengan seni budaya peradaban lainnya, yakni perkembangan penggambaran tubuh manusia yang natural tetapi ideal, dengan sebagian besar berupa laki-laki telanjang.

Apakah periode Yunani Kuno?

Berlangsung dari abad 7th SM hingga akhir zaman kuno (c. 600 AD), peradaban Yunani Kuno telah dipelajari secara luas, terutama melalui seninya, yang dapat dibagi menjadi empat periode yang mulus: Geometrik (meskipun sedikit yang diketahui tentang periode ini ), Archaic, Klasik, dan Helenis.

Apollo (bahasa Yunani: Απόλλων, Apóllōn; atau Απελλων, Apellōn) adalah Dewa cahaya, musik, pemanah, pengobatan, Matahari, dan penyair dalam mitologi Yunani dan mitologi Romawi. Beliau merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Orakelnya di Delphi sangat terkenal. Banyak orang dari seluruh Yunani yang mengunjungi orakelnya untuk mencari kenal tentang masa depan mereka. Dalam mitologi Etruska, dia dikenal untuk Apullu. Apollo disembah baik oleh orang Yunani kuno maupun oleh orang Romawi kuno.

Beliau mempunyai busur yang terbuat dari emas. Pohon salam, burung gagak, dan hewan lumba-lumba dikeramatkan untuknya. Pengobatan dan penyembuhan dikaitkan padanya atau pada anaknya, Asklepios (dewa pengobatan), karena Apollo dipandang untuk dewa yang membawa kesehatan, penyakit wabah. Untuk dewa musik, Apollo adalah pimpinan para Muse (dewi musik dan nyanyian). Hermes membuat lira untuk Apollo dan peralatan musik tsb menjadi atribut penting Apollo. Himne yang dinyanyikan untuk Apollo dikata paian. Pada masa Yunani kuno, terutama pada ratus tahun ketiga SM, dia dikaitkan dengan Helios (dewa Matahari) dan saudarinya, Artemis, dikaitkan dengan Selene (dewi bulan).[1]

Etimologi

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Apollo (kiri) dan Artemis, lukisan vas dari Attika (470 SM).

Asal nama Apollo tidak jelas. Plato, dalam Kratilos, menghubungkan nama Apollo dengan ἀπόλυσις (apolisis), "menebus", dengan ἀπόλουσις (apolousis), "pemurnian", dan dengan ἁπλοῦν (aploun), "sederhana". Hesikhius menghubungkan nama Apollo dengan απελλα (apella) dari bahasa Doria, yang bermakna "majelis", sehingga Apollo dikata untuk dewa politik. Kemungkinan lain adalah bahwa apellai berasal dari bangun kuno dari Apollo yang dapat disamakan dengan Appaliunas, dewa dari Anatolia yang namanya kemungkinan bermakna "ayah singa" atau "ayah cahaya".[2] Orang Yunani menghubungkan nama Apollo dengan kata kerja απολλυμι (apollimi) bermakna "menghancurkan".[3]

Pada masa modern, berada argumen bahwa nama Apollo berasal dari nama dewa dari mitologi Hurria dan Hittis, Aplu, yang disembah selama "masa wabah".[4] Aplu sendiri berasal dari mitologi Akkadia, Aplu Enlil, bermakna "putra Enlil", suatu gelar yang diberikan pada dewa Nergal, yang dihubungkan dengan Shamash, dewa Matahari Babilonia.

Asal-usul

Berada dua argumen umum tentang asal-usul Apollo: Salah satunya adalah bahwa Apollo berasal dari daerah timur, argumen lainnya mengaitkan Apollo dengan bangsa Doria dan dewa mereka apellai (juga bulan Apellaios).[5] Walter Burkert menyatakan bahwa asal-usulnya dapat dilihat dari para penyembahnya: bangsa Yunani Doria, bangsa Kreta-Minoa, dan bangsa Syro-Hittis.[6] Menurut argumen pertama, baik Apollo di Yunani maupun di Etruska mulai muncul di Aegea pada Zaman Besi (antara 1100 SM - 800 SM) dari Anatolia. Homer menceritakan Apollo memihak bangsa Troya dalam Perang Troya, dan dia dihubungkan dengan dewa bangsa Luwian, Apaliunas, yang tampaknya melaksanakan perjalanan dari timur ke barat. Dewa Aplu (dewa dari mitologi Hittis dan Hurria pada Zaman Perunggu Belakang, selang tahun 1700–1200 SM),[7] juga menyerupai dengan Apollo yang dikemukakan oleh Homer, adalah sama-sama merupakan dewa wabah. Selain itu Aplu juga melambangkan dewa tikus Apollo Smitheus.

Pemujaan

Tempat pemujaan Apollo yang utama adalah di Delos dan Delphi. Dalam praktik pemujaannya, Apollo Delos dan Apollo Pithia (Apollo Delphi) telah menjadi sangat berbeda sampai-sampai keduanya dapat memiliki kuil masing-masing di kota yang sama.[8] Pemujaan pada Apollo juga diperlihatkan dengan nama-nama yang terpengaruh dari Apollo, seperti Apollodors atau Apollonios dan kota Apollonia.

Kuil

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Sisa-sisa kuil Apollo di Delphi.

Apollo memiliki orakel terkenal di Delphi, yang lainnya berada di Klarus dan Brankhidae. Orakelnya yang berada di Abae, Fokis, tempat dia dijuluki untuk Apollon Abaios (bahasa Yunani: Ἀπόλλων Ἀβαῖος), sering dikunjungi oleh Kroisos.[9] Orakelnya selang lain berada di:

  • Di Abae, Fokis
  • Di Bassae, Peloponnesia
  • Di Klarus, pesisir barat Asia Minor
  • Di Korintus,
  • Di Khirse, Troad, kuilnya dibangun untuk Apollon Smintheus
  • Di Delos, kuilnya berdekatan dengan danau suci yang dipercaya untuk tempat Apollo kelahiran.
  • Di Delphi,
  • Di Didyma, para pendetanya minum dari mata air suci di dekat kuil
  • Di Hierapolis Bambyce, Suriah (Manbij modern), menurut risalah De Dea Syria, di kuil dewi Suriah terdapat citra Apollo.[10]
  • Di Patara, Likia,
  • Di Segesta, Sisilia

Festival

Festival utama untuk dewa Apollo di selangnya adalah festival Boedromia, Karneia, Karpiae, Danephoria, Delia, Hyakinthia, Metageitnia, Pyanepsia, Pythia dan Thargelia.

Di Romawi

Pemujaan Apollo di Romawi meniru dari pemujaan di Yunani. Pada dasarnya Apollo tidak memiliki padanan dalam mitologi Romawi meskipun para penyair pada masa Romawi belakang menyebutnya untuk Foebus.[11] Menurut tradisi, orakel Delfi dikunjungi pada masa Kerajaan Romawi dipimpin oleh Tarquinius Superbus.[12] Ketika terjadi wabah pada tahun 430-an SM, kuil pertama Apollo di Roma didirikan di padang Flaminia, menggantikan situs pemujaan lokal yang dikenal untuk "Apollinare".[13] Pada masa Perang Punisia Kedua pada 212 SM, Ludi Apollinares ("Pesta Olahraga Apollonia") digelar utnuk menghormatinya.[14] Pada masa kaisar Augustus, yang merasa bahwa dirinya berada di bawah perlindungan khusus Apollo dan bahkan dikata untuk anak Apollo sendiri, pemujaan pada Apollo kian berkembang dan Apollo menjadi salah satu dewa penting di Romawi.[15] Setelah Pertempuran Actium, yang berlanjut di dekat kuil Apollo, Augustus memperluas kuil Apollo, mendedikasikan sebagian harta ramapasan untuk Apollo, dan menyelenggarakan Pesta Olahraga Quinquennial untuk Apollo.[16] Augustus juga mendirikan suatu kuil baru untuk Apollo di Bukit Palatine.[17] Persembahan dan pemujaan untuk Apollo dan Diana merupakan puncak dari Pesta Olahraga Sekuler, yang digelar pada 17 SM.[18]

Atribut

Simbol Apollo yang sangat terkenal adalah busur dan anak panah. Simbol lainnya adalah peralatan musik kithara, pedang, dan altar ramalan, yang melambangkan daya meramal Apollo. Empat tahun sekali, Pesta Olahraga Pithia digelar di Delphi untuk menghormati Apollo. Dalam aduan itu, pohon salam dipakai untuk persembahan dan penghargaan. Pohon palem juga dikeramatkan untuk Apollo karena di Delos, dia kelahiran di bawah pohon palem. Hewan keramat Apollo di selangnya adalah serigala, lumba-lumba, rusa roe, angsa, tonggeret (melambangkan musik), elang, gagak, ular (melambangkan Apollo untuk dewa ramalan), tikus dan griffin. Untuk dewa kolonisasi, Apollo menjadi pemandu bagi para pencari wilayah baru.

Dalam konteks literatur, Apollo melambangkan keteraturan dan ketertiban, berlawanan dengan Dionisos, dewa yang melambangkan kegembiraan dan ketiadaan aturan. Meskipun begitu, orang Yunani menganggap mereka saling melengkapi: dua dewa itu adalah saudara, dan ketika Apollo pada musim dingin pergi ke Hiperborea, dia mempercayakan orakelnya pada Dionisos. Apollo dan Dionisos digambarkan pada dua segi dari Vas Borghese.

Penggambaran

Apollo digambarkan untuk pemuda tampan tanpa janggut, kadang-kadang sambil memegang kithara (sebagai Apollo Kitharoedus) atau panah, atau masih bersandar ke pohon (Apollo Lykeios dan Apollo Sauroktonos).

Julukan

Yunani-Romawi

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Patung Apollo Belvedere, patung marmer hasil pekerjaan Romawi (antara 130–140 M) tiruan dari patung perunggu Yunani (antara 330–320 SM).

Apollo, seperti dewa-dewa Yunani lainnya, memiliki banyak julukan yang menggambarkan peran, tuags, dan aspek-aspeknya. Tetapi, meskipun Apollo mmeiliki banyak julukan Yunani, dia hanya memiliki sedikit julukan Romawi. Julukan Romawinya yang sangat terkenal adalah Foebus ("yang bercahaya"), menggambarkan perannya untuk dewa cahaya.

Untuk dewa pengobatan, dia dikata Akesios, Iatros, dan Akestor[19] bermakna "penyembuh". Sementara di Romawi dia dijuluki Apollo Medicus. Untuk dewa Matahari, Apollo mendapat gelar Aiglites, dewa yang bercahaya.[20] Apollo juga dikata untuk Aleksikakos ("penahan kejahatan") dan Apotropaios ("dia yang mencegah kejahatan"), dan oleh orang Romawi dikata untuk Averruncus ("pencegah kejahatan"). Untuk dewa wabah dan penahan hama, Apollo dikenal dengan julukan Smintheus ("penangkap tikus") dan Parnopios ("belalang"). Bangsa Romawi juga memanggilnya Culicarius ("pengusir hama").

Untuk dewa panahan, Apollo dikenal untuk Afetoros ("dewa busur") dan Argurotoksos ("berpanah perak"). Orang Romawi menyebut Apollo untuk Articenens ("membawa busur"). Untuk pelindung perlintasan dan rumah, dia dijuluki Agieus.

Untuk dewa kolonisasi, julukan Apollo adalah Arkhegetes ("pemimpin pendirian") dan Klarios ("pembagi lahan").

Apollo juga dikenal untuk Delfinios ("orang Delfi"). Selain itu di Delfi dia juga dikata untuk Pithios ("Orang Pithia"). Kinthios, julukannya yang lain, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthos. Dia juga mendapat julukan Likios atau Likigines, bermakna "dari Likia", karena menurut sebagian pedapat, praktik pemujaannya berasal dari Likia.

Untuk dewa ramalan, Apollo dijuluki Loksias ("samar") dan orang Romawi menyebutnya Coelispex ("dia yang melihat surga"). Apollo mendapat julukan Musagites untuk dewa pimpinan para Muse, dan Nimfigites untuk pimpinan pada nimfa.

Akisios adalah julukan Apollo di Elis, di sana dia mempunyai kuil di agora. Julukan ini memiliki definisi seperti akestor dan aleksikakos, dan menunjukkan perannya untuk "pengusir kejahatan".[21] Akraifios atau Akraifiaios adalah julukannya di Akrifia, Boeotia. Pemujaan Apollo di sana menurut tradisi didirikan oleh putra Apollo sendiri, Akraifios. Sementara Aktiakos adalah julukannya di Aktium, salah satu tempat pemujaannya yang penting.[22][23]

Kelt

Apollo disembah di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi. Bangsa Kelt mengenalnya untuk dewa pengobatan dan Matahari, dan mereka sering menyamakan Apollo dengan dewa Kelt yang memiliki peran serupa.[24] Sebagian julukan Apollo dalam masyarakat Kelt adalah untuk berikut:

  • Untuk Apollo Atepomarus ("penunggang kuda besar" atau "pemilik kuda besar"), Apollo disembah di Mauvières (Indre). Dalam budaya Kelt, kuda berkaitan ketat dengan Matahari.[25]
  • Apollo Belenus ('terang' atau 'cemerlang'). Apollo mendapat julukan ini di sebagian Galia, Italia Utara dan Noricum (sebagian Austria modern). Apollo Belenus merupakan dewa pengobatan dan Matahari.[26]
  • Apollo Cunomaglus ('pemilik anjing'), suatu julukan untuk Apollo di kuilnya di Wiltshire. Apollo Cunomaglus kemungkinan adalah dewa pengobatan. Cunomaglus sendiri adalah dewa pengobatan.[27]
  • Apollo Grannus. Grannus adalah dewa musim semi, selanjutnya disamakan dengan Apollo.[28][29][30]
  • Apollo Maponus, dewa yang dikethaui dari prasasti di Britania. Ini kemungkinan adalah penggabungan dari Apollo dan dewa lokal, Maponus.
  • Apollo Moritasgus, julukan Apollo di Alesia, tempat dia disembah untuk dewa pengobatan.[31]
  • Apollo Vindonnus ('cahaya terang'). Apollo Vindonnus punya kuil di Essarois, dekat Châtillon-sur-Seine di Burgundy. Dia adalah dewa pengoban, terutama mata.[29]
  • Untuk Apollo Virotutis, dia disembah di Fins d'Annecy (Haute-Savoie) dan di Jublains (Maine-et-Loire) [30][32]

Dalam mitologi

Kelahiran

Ketika Hera mengetahui bahwa Leto hamil oleh Zeus, dia lalu melarang bumi untuk menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan. Leto berakhir dapat melahirkan di Delos, pulau terapung yang tidak terhubung dengan bumi. Di pulau tsb Apollo kelahiran dan pulau itu selanjutnya dikeramatkan untuk Apollo.

Hera juga menculik Ilithyia, dewi kelahiran, supaya Leto tidak dapat melahirkan anaknya. Para dewa lain menegosiasikan Hera suatu kalung dan Ilithyia pun dapat lepas sama sekali. Menurut sebagian akbar argumen, Artemis kelahiran terlebih dahulu di pulau Ortigia, Artemis lalu menolong ibunya menuju pulau Delos dan ikut menolong kelahiran saudara kandung yang lebih mudanya, Apollo. Apollo kelahiran pada hari ketujuh bulan Thargelion (menurut tradisi Delos) atau pada bulan Bysios (menurut tradisi Delfi).

Masa muda

Empat hari setelah kelahirannya, Apollo dapat membunuh naga Pithon yang tinggal di Delfi di dekat mata air Kastalia. Hera mengirim Pithon untuk membunuh Leto. Dalam usahanya melindungi ibunya, Apollo memohon busur dan anak panah pada Hefaistos. Setelah mendapat senjata, Apollo betarung dengan Pithon di gua suci di Delfi dan membunuhnya di sana.[33]

Hera lalu mengirim raksasa Titios untuk memperkosa Leto. Apollo berupaya memberhentikannya, kali ini Apollo dibantu oleh saudarinya, Artemis. Zeus ikut menolong dengan menyerang Titios menggunakan petirnya hingga Titios terlempar ke Tartaros. Titios terjatuh di lantai berbatu dan hatinya dimakan oleh burung hering setiap hari.

Niobe

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Kematian Anak-anak Niobe, lukisan karya Abraham Bloemaert (1591).

Niobe, Ratu Thebes dan istri Amfion, menyombongkan bahwa dia lebih hebat dari Leto karena memiliki empat belas anak, tujuh putra dan tujuh putri, sedangkan Leto hanya dua. Karena keesombongannya, Apollo membunuh semua putranya ketika mereka masih berolahraga atletik dann Artemis membunuh semua putrinya dengan panah beracun. Menurut sebagian versi, berada beebrapa anak Niobe yang diampuni dan tidak ikut dibunuh. Amfion, melihat anak-anaknya mati, berakhir ikut bunuh diri sementara Niobe diubah menjadi batu.

Admetos

Apollo membunuh para Kiklops sehingga membuat Zeus sangat marah.[34] Zeus sempat berniat mengurungnya di Tartaros tetapi Leto membujuk Zeus supaya meringankan hukumannya. Apollo pun berakhir dihukum untuk menjadi gembala dan mengabdi pada raja Admetos di Ferae, Thessaly. Admetos memperlakukan Apollo dengan sangat baik sehingga Apollo pun banyak menolong Admetos. Apollo menolong Admetos meminang Alkestis, putri raja Pelias. Apollo juga berhasil meyakinkan Moirai (dewi takdir) untuk menunda kematian Admetos.

Lira

Hermes mencuri ternak Apollo, membawa ternak tsb ke Yunani, menyembunyikannya, dan menghapus jejaknya. Ketika Apollo menuduh Hermes mencuri ternaknya, Maia membantahnya dan mengatakan bahwa Hermes bersamanya semalaman. Zeus selanjutnya turun tangan dan memberitahu mereka bahwa memang sah Hermeslah yang mencuri ternak Apollo. Zeus juga juga menyatakan bahwa ternak itu mesti dikembalikan. Mereka berbantah dan Hermes tiba-tiba melakukan liranya dan membuat Apollo terpesona. Apollo lalu bersedia menukar ternaknya dengan lira temuan Hermes. Sejak itu, lira menjadi simbol Apollo.

Marsias

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Lukisan Apollo dan Marsias karya Giulio Carpioni, menggambarkan Apollo yang menguliti Marsias.

Marsias adalah seorang satir yang menantang Apollo dalam kontes melakukan permainan musik, dan para Muse menjadi jurinya. Setelah mereka berdua tampil, para Muse menyatakan bahwa hasilnya seri. Apollo selanjutnya mengatakan bahwa mereka mesti bertanding lagi tetapi kali ini mereka mesti melakukan permainan musik sambil bernyanyi. Marsias melakukan suling sehingga tidak dapat melaksanakannya. Apollo berakhir dikemukakan untuk pemenang. Apollo selanjutnya menguliti Marsias hidup-hidup karena berani menantang dewa. Apollo juga menggantung kulit Marsias di suatu pohon. Darah Marsias mengalir menjadi sungai Marsyas.

Dalam versi lain, Apollo melakukan liranya dalam jabatan terbalik. Marsias tidak dapat melaksanakannya dengan sulingnya sehingga Apollo menggantungnya di pohon dan mengulitinya hidup-hidup.[35]

Pan

Pan berkontes melawan Apollo dalam melakukan permainan musik. Yang menjadi juri adalah Tmolus, dewa gunung. Pan meniup pipanya dan musiknya mempesona Midas, pengikutnya yang ikut ada. Apollo selanjutnya melakukan liranya. Tmolus menyatakan bahwa Apollo adalah pemenangnya dan semua orang setuju kecuali Midas. Midas menolak keputusan itu dan mempertanyakan keadilan juri. Apollo marah dan mengubah telinga Midas menjadi telinga keledai.

Perang Troya

Apollo memberi wabah penyakit pada pasukan Yunani karena Agamemnon mengambil Khriseis, anak gadis dari salah seorang pendeta Apollo. Setelah Khriseis dikembalikan, Apollo mengangkat kembali wabahnya. Ketika Diomedes melukai Aineias, Apollo menyelamatkan Aineias karena Aineias ditakdirkan untuk memimpin rakyat Troya pada masa depan. Apollo menyelimuti Aineias dengan awan tebal dan membawanya ke Pergamos, tempat suci di Troy. Apollo juga menolong Paris dalam usahanya membunuh Akhilles dengan mengarahkan panah akurat pada tumit Akhilles. Apollo melaksanakannya karena Akhilles pernah membunuh Troilus, putra Apollo.

Pasangan dan keturunan

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

"Apollo dan Dafne" karya Piero Pollaiuolo.

Apollo mengejek Eros (Cupid). Menurut Apollo, Eros hanyalah seorang anak kecil yang bermain-main dengan senjata orang matang (panah). Eros membalas penghinaan Apollo dengan membuat Apollo jatuh cinta pada seorang nimfa bernama Dafne, anak dewa sungai Peneus. Tetapi Eros menjadikan Dafne tidak menyukai Apollo. Apollo pun terus berupaya mengejar Dafne, yang selalu berupaya menghindar. Dafne selanjutnya berdoa pada ayahnya untuk mengubahnya menjadi pohon salam dan ayahnya mengabulkan permintaannya. ketika kenal bahwa Dafne telah berubah menjadi pohon salam, Apollo menjadikan pohon itu keramat untuknya.[36]

Apollo memiliki hubungan dengan seorang putri bernama Leukothea, anak Orkhamos dan saudari Klitia. Apollo mendatangi kamar Leukothea dengan menyamar untuk ibunya. Klitia, yang cemburu pada saudarinya, memberitahu ibunya tentang hubungan itu. Orkhamos pun menghukum Leukothea dengan menguburnya hidup-hidup. Apollo, yang marah karena hubungannya hancur, berakhir mengubah Klitia menjadi tanaman.

Marpessa dicintai oleh Idas dan Apollo. Zeus menyuruhnya memilihkan pilihan di selang mereka berdua. Marpessa berakhir memilihkan pilihan Idas karena menurutnya Apollo, yang tidak berkesudahan, akan bosan dengannya ketika dia menjadi tua.

Kastalia adalah seorang nimfa yang dicintai oleh Apollo. Dia menolak Apollo dan menghindarinya dengan menyelam ke dalam mata air di Delphi, di dasar Gunung Parnassos, yang selanjutnya dinamai mata air Kastalia. Di selanjutnya hari, air dari mata air ini dianggap suci dan dan gunakan untuk membersihkan kuil-kuil di Delphi.

Dari Kirene, Apollo memiliki seorang putra bernama Aristaios, yang menjadi dewa ternak, buah, pertanian, dan lebah. Dia juga mengajari manusia menggunakan perangkap dalam perburuan, serta mengolah zaitun.

Dari Hekuba, Apollo memiliki putra bernama Troilus. Dia dibunuh oleh Akhilles. Apollo juga mencintai Kassandra, anak Hekuba dan Priam, dan saudari tiri Troilus. Apllo menjanjikan Kassandra daya meramal jika mau disetubuhi oleh Apollo tetapi Kassandra menolak. Apollo marah dan memberinya daya untuk melihat masa depan tetapi yang dapat Kassandra lihat hanyalah perihal jadinya mengerikan dan tak akan dipercaya orang lain.

Koronis, putri raja Flegias, memiliki hubungan cinta dengan Apollo hingga menjadi hamil dengan bayi bernama Asklepios. Tetapi Koronis berselingkuh dengan Iskhis. Seekor gagak memberitahu Apollo tentang perselingkuan itu tetapi Apollo tidak percaya dan mengubah semua gagak menjadi berwarna hitam atas kebohongan mereka. Ketika Apollo menyadari bahwa sang gagak cakap sah, dia menjadikan hewan tsb suci. Apollo membunuh Koronis dan menyelamatkan bayinya. Sementara ayah Koronis yang marah karena anaknya mati selanjutnya membakar kuil Apollo di Delphi. Apollo membunuhnya akhir suatu peristiwa kelakuannya itu.

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

"Kematian Hiakinthos", lukisan karya Jean Broc, 1801.

Kekasih lelaki

Hiakinthos adalah salah satu kekasih lelaki Apollo. Hiakinthos merupakan seorang pageran Sparta, dia tampan dan atletis. Suatu hari Apollo dan Hiakinthos melakukan permainan lempar cakram dan tiba-tiba cakram yang dilempar Apollo tentang kepala Hiakinthos hingga pemuda itu mati. Cakram itu ditiup oleh Zefiros (dewa angin barat) yang cemburu pada hubungan mereka. Apollo sangat bersedih atas kematian kekasihnya dan membuat bunga Hyacinthus dari darah Hiakinthos.

Kekasih lelaki lainnya adalah Kiparissos, seorang keturuann Herakles. Apollo memberinya seekor rusa jinak dan Kiparissos tak sengaja membunuh rusa itu dengan lembing. Kiparissos sangat menyesal dan memohon Apollo supaya dia dapat menangis selamanya. Apollo mengabulkan permintaannya dengan mengubahnya menjadi tanaman Cupressaceae, yang getahnya mengalir seperti air mata.

Lain-lain

Dalam suatu kisah, Apollo membunuh Aloadai ketika mereka berupaya menyerang Gunung Olimpus.

Selama musim dingin, Apollo menunggangi angsa ke tanah Hiperborea[37]

Apollo mengubah Kefissos menjadi monster laut.

Apollo pernah bertanding melakukan permainan lira melawan putranya sendiri, Kiniras. Ketika berakhir kalah, Kiniras pun bunuh diri.

Dalam astronomi

Nama Apollo menjadi nama program NASA di bulan, adalah program Apollo pada tahun 1960-an. Apollo juga menjadi nama salah satu kawah di anggota selatan dari segi jauh bulan.

Suatu asteroid yang pertama kali ditemukan oleh Karl Reinmuth pada tahun 1932 diberi nama 1862 Apollo.

Dalam seni dan budaya

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Patung Apollo ("Adonis" dari Centocelle), Museum Ashmolean.

Apollo Belvedere adalah suatu patung marmer yang ditemukan pada belakang ratus tahun ke-15, dan selama berabad-abad bagi Eropa telah menjadi lambang dari Era Klasik. Patung itu adalah tiruan Romawi dari patung perunggu hasil pekerjaan pematung Yunani, Leokhares, dan diproduksi bangun selang 350 dan 325 SM.

Patung berukurang manusia yang dikata untuk patung "Adonis" ditemukan pada 1780 di situs villa suburbana dekat Via Labicana di pinggiran Centocelle, dan sekarang disimpan di Museum Ashmolean, Oxford. Patung itu, setelah diamati oleh sejarawan modern, diketahui adalah patung Apollo, bukan Adonis.

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Apollo dengan lingkaran cahaya, mosaik Romawi di El Djem, Tunisia.

Pada belakang ratus tahun kedua M, berada suatu mosaik yang ditemukan di El Djem. Mosaik itu menggambarkan Apollo untuk Apollo Helios, dicirikan dengan beradanya lingkaran cahaya di kepalanya.. Mosaik lainnya yang menggambarkan Apollo dengan lingkaran cahaya ditemukan di Hadrumentum, dan sekarang disimpan di Museum di Sousse.[38]

Percy Bysshe Shelley, penyair Inggris, membuat suatu puisi berjudul "Himne Apollo" (1820). Apollo juga menjadi inspirasi dari pagelaran balet karya Igor Stravinsky, berjudul Apollon musagète (1927–1928).

Patung Apollo di kuil Zeus di Olympia (sekarang di Museum Arkeologi Olympia) digambarkan dalam uang kertas Yunani dengan nominal 1000 drakhma pada tahun 1987–2001.[39]

Dalam budaya populer

Apollo Creed merupakan nama salah satu tokoh petinju dalam seri film Rocky. Captain Apollo adalah salah satu tokoh dalam seri televisi Battlestar Galactica. Dalam seri televisi Lost berada toko permen bernama Apollo Candy.

Showtime at the Apollo adalah nama suatu cara musik yang diproduksi oleh Apollo Theater di New York. Sementara Live at the Apollo adalah cara komedi televisi di London.

Dalam serial Star Trek, berada kelompok pesawat yang dikata kelas Apollo.

Media

Footnote

  1. ^ For the iconography of the Alexander–Helios type, see H. Hoffmann, 1963. "Helios", in Journal of the American Research Center in Egypt 2, hal. 117–23; cf. Yalouris 1980, no. 42.
  2. ^ Burkert so holds; Greek Religion hal.144
  3. ^ Behind the Name: Meaning, Origin and History of the Name Apollo
  4. ^ de Grummond, Nancy Thomson (2006) Etruscan Myth, Sacred History, and Legend. (Philadelphia, Pennsylvania: University of Pennsylvania Museum of Archaeology dan Anthropology); Mackenzie, Donald A. (2005) Myths of Babylonia and Assyria (Gutenberg)
  5. ^ Fritz Graf, Apollo, hal. 104-113
  6. ^ Burkert, Greek Religion, 1985 "Apollo", hal.144
  7. ^ Croft, John (2003) menulis di Ancient Near East mail list hosted by the University of Chicago bahwat "Apollo tidak berasal dari Yunani melainkan dari Anatolia. Dewa Apaliuna dari mitologi Luwia nampaknya melaksanakan perjalanan dari timur ke barat. Dewa Aplu dari mitologi Hurria adalah dewa wabah, dan melambangkan dewa Apollo Smitheus. Apulu sendiri nampaknya berasal dari mitologi Babilonia "Aplu", yang bermakna "putra dari"—sebuah gelar yang diberikan pada dewa wabah dari Babilonia, Nergal (putra dari Enlil)"
  8. ^ Burkert 1985:143.
  9. ^ Herodotus, 1.46
  10. ^ Lucian (attrib.), De Dea Syria 35–37.
  11. ^ Theoi: "KORONIS"
  12. ^ Livy 1.56.
  13. ^ Livy 3.63.7, 4.25.3.
  14. ^ Livy 25.12.
  15. ^ J. H. W. G. Liebeschuetz (1979). Continuity and Change in Roman Religion. Oxford: Oxford University Press. hlm. 82–85. ISBN 0-19-814822-4. 
  16. id="cite_note-16">^ Suetonius, Augustus 18.2; Cassius Dio 51.1.1–3.
  17. ^ Cassius Dio 53.1.3.
  18. ^ Inscriptiones Latinae Selectae 5050, translated by Mary Beard; John North and Simon Price (1998). Religions of Rome: Volume 2: A Sourcebook. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 5.7b. ISBN 0-521-45015-2 (hbk.); ISBN 0-521-45646-0 (pbk.) . 
  19. ^ Euripides, Andromache 901
  20. ^ Apollonius of Rhodes, iv. 1730; Biblioteca, i. 9. § 26
  21. ^ "Acesius". Smith's Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. London, 1880.
  22. ^ Ovid, Metamorphoses xiii. 715
  23. ^ Strabo, x. p. 451
  24. ^ Miranda J. Green, Dictionary of Celtic Myth and Legend, Thames and Hudson Ltd, 1997
  25. ^ Corpus Inscriptionum Latinarum XIII, 1863–1986; A. Ross,, Pagan Celtic Britain, 1967; M.J. Green, The Gods of the Celts, 1986, London
  26. ^ J. Zwicker, Fontes Historiae Religionis Celticae, 1934–36, Berlin; Corpus Inscriptionum Latinarum V, XI, XII, XIII; J. Gourcest, "Le culte de Belenos en Provence occidentale et en Gaule", Ogam 6.6 (1954:257–262); E. Thevonot, "Le cheval sacre dans la Gaule de l'Est", Revue archeologique de l'Est et du Centre-Est (vol 2), 1951; [ ], "Temoignages du culte de l'Apollon gaulois dans l'Helvetie romaine", Revue celtique (vol 51), 1934.
  27. ^ W.J. Wedlake, The Excavation of the Shrine of Apollo at Nettleton, Wiltshire, 1956–1971, Society of Antiquaries of London, 1982.
  28. ^ M. Szabo, The Celtic Heritage in Hungary, (Budapest)1971, Budapest
  29. ^ a b Divinites et sanctuaires de la Gaule, E. Thevonat, 1968, Paris
  30. ^ a b La religion des Celtes, J. de Vries, 1963, Paris
  31. ^ J. Le Gall, Alesia, archeologie et histoire, (Paris) 1963.
  32. ^ Corpus Inscriptionum Latinarum XIII
  33. ^ Kenneth McLeish, Children of the Gods hal. 32.
  34. ^ pseudo-Apollodorus, Bibliothke iii. 10.4.
  35. ^ Man Myth and Magic by Richard Cavendish
  36. ^ Libanius, Narrationes.
  37. ^ Callimachus, Hymn to Apollo2.5
  38. ^ "http://www.tunisiaonline.com/mosaics/mosaic05b.html". 
  39. ^ Bank of Greece. Drachma Banknotes & Coins: 1000 drachmas. Retrieved on 27 March 2009.

Referensi

Sumber utama

  • Homer, Iliad ii.595–600 (700 SM)
  • Sofokles, Oedipus Rex
  • Palaephatus, On Unbelievable Tales 46. Hyacinthus (330 SM)
  • Apollodorus, Library 1.3.3 (140 SM)
  • Ovid, Metamorphoses 10. 162–219 (1–8 M)
  • Pausanias, Description of Greece 3.1.3, 3.19.4 (160–176 M)
  • Philostratus the Elder, Images i.24 Hyacinthus (170–245 M)
  • Philostratus the Younger, Images 14. Hyacinthus (170–245 M)
  • Lucian, Dialogues of the Gods 14 (170 M)
  • First Vatican Mythographer, 197. Thamyris et Musae

Sumber tambahan

  • M. Bieber, 1964. Alexander the Great in Greek and Roman Art (Chicago)
  • Walter Burkert, 1985. Greek Religion (Harvard University Press) III.2.5 passim
  • Robert Graves, 1960. The Greek Myths, edisi revisi (Penguin)
  • Miranda J. Green, Dictionary of Mltic Myth and Legend, Thames and Hudson Ltd, 1997
  • Karl Kerenyi, Apollon: Studien über Antiken Religion und Humanität edisi revisi 1953.
  • Karl Kerenyi, 1951 The Gods of the Greeks
  • Pauly–Wissowa, Realencyclopädie der klassischen Altertumswissenschaft: II, "Apollon". The best repertory of cult sites (Burkert).
  • Pfeiff, K.A., 1943. Apollon: Wandlung seines Bildes in der griechischen Kunst. Traces the changing iconography of Apollo.
  • N. Yalouris, 1980. The Search for Alexander (Boston) Exhibition.

Lihat juga

  • 12 Dewa Olimpus
  • Apollo dan Daphne

Pranala Luar


edunitas.com


Page 2

Apollo
Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Patung Apollo di Ny Carlsberg Glyptotek, Denmark.
Dewa musik, puisi, wabah, dan pengobatan.
SimbolLira, tanaman salam, gagak, busur dan anak panah
Orang tuaZeus and Leto
SaudaraArtemis
AnakAsklepios, Troilos, Aristaios, Orfeus.
Padanan dalam mitologi RomawiApollo
Padanan dalam mitologi EtruskaApullu

Apollo (bahasa Yunani: Απόλλων, Apóllōn; atau Απελλων, Apellōn) merupakan Dewa cahaya, musik, pemanah, pengobatan, Matahari, dan penyair dalam mitologi Yunani dan mitologi Romawi. Beliau merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Orakelnya di Delphi sangat terkenal. Banyak orang dari semua Yunani yang mengunjungi orakelnya untuk mencari kenal tentang masa depan mereka. Dalam mitologi Etruska, dia dikenal untuk Apullu. Apollo disembah berpihak kepada yang benar oleh orang Yunani kuno maupun oleh orang Romawi kuno.

Beliau mempunyai busur yang terbuat dari emas. Pohon salam, burung gagak, dan hewan lumba-lumba dikeramatkan untuknya. Pengobatan dan penyembuhan dikaitkan padanya atau pada anaknya, Asklepios (dewa pengobatan), karena Apollo dipandang untuk dewa yang membawa kesehatan, penyakit wabah. Untuk dewa musik, Apollo merupakan pimpinan para Muse (dewi musik dan nyanyian). Hermes menciptakan lira untuk Apollo dan peralatan musik tsb dijadikan atribut penting Apollo. Himne yang dinyanyikan untuk Apollo dikata paian. Pada masa Yunani kuno, terutama pada ratus tahun ketiga SM, dia dikaitkan dengan Helios (dewa Matahari) dan saudarinya, Artemis, dikaitkan dengan Selene (dewi bulan).[1]

Etimologi

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Apollo (kiri) dan Artemis, lukisan vas dari Attika (470 SM).

Asal nama Apollo tidak jelas. Plato, dalam Kratilos, menghubungkan nama Apollo dengan ἀπόλυσις (apolisis), "menebus", dengan ἀπόλουσις (apolousis), "pemurnian", dan dengan ἁπλοῦν (aploun), "sederhana". Hesikhius menghubungkan nama Apollo dengan απελλα (apella) dari bahasa Doria, yang bermakna "majelis", sehingga Apollo dikata untuk dewa politik. Kemungkinan lain merupakan bahwa apellai berasal dari susunan kuno dari Apollo yang dapat disamakan dengan Appaliunas, dewa dari Anatolia yang namanya kemungkinan bermakna "ayah singa" atau "ayah cahaya".[2] Orang Yunani menghubungkan nama Apollo dengan kata kerja απολλυμι (apollimi) bermakna "menghancurkan".[3]

Pada masa modern, berada argumen bahwa nama Apollo berasal dari nama dewa dari mitologi Hurria dan Hittis, Aplu, yang disembah selama "masa wabah".[4] Aplu sendiri berasal dari mitologi Akkadia, Aplu Enlil, bermakna "putra Enlil", suatu gelar yang diberikan pada dewa Nergal, yang dihubungkan dengan Shamash, dewa Matahari Babilonia.

Asal-usul

Berada dua argumen umum tentang asal-usul Apollo: Salah satunya merupakan bahwa Apollo berasal dari kawasan timur, argumen lainnya mengaitkan Apollo dengan bangsa Doria dan dewa mereka apellai (juga bulan Apellaios).[5] Walter Burkert menyatakan bahwa asal-usulnya dapat diamati dari para penyembahnya: bangsa Yunani Doria, bangsa Kreta-Minoa, dan bangsa Syro-Hittis.[6] Menurut argumen pertama, berpihak kepada yang benar Apollo di Yunani maupun di Etruska mulai muncul di Aegea pada Zaman Besi (antara 1100 SM - 800 SM) dari Anatolia. Homer menceritakan Apollo memihak bangsa Troya dalam Perang Troya, dan dia dihubungkan dengan dewa bangsa Luwian, Apaliunas, yang tampaknya melaksanakan perjalanan dari timur ke barat. Dewa Aplu (dewa dari mitologi Hittis dan Hurria pada Zaman Perunggu Belakang, selang tahun 1700–1200 SM),[7] juga menyerupai dengan Apollo yang dipercakapkan oleh Homer, merupakan sama-sama merupakan dewa wabah. Selain itu Aplu juga melambangkan dewa tikus Apollo Smitheus.

Pemujaan

Tempat pemujaan Apollo yang utama merupakan di Delos dan Delphi. Dalam praktik pemujaannya, Apollo Delos dan Apollo Pithia (Apollo Delphi) telah dijadikan sangat selisih sampai-sampai keduanya dapat memiliki kuil masing-masing di kota yang sama.[8] Pemujaan pada Apollo juga diperlihatkan dengan nama-nama yang terpengaruh dari Apollo, seperti Apollodors atau Apollonios dan kota Apollonia.

Kuil

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Sisa-sisa kuil Apollo di Delphi.

Apollo memiliki orakel terkenal di Delphi, yang lainnya berada di Klarus dan Brankhidae. Orakelnya yang berada di Abae, Fokis, tempat dia dijuluki untuk Apollon Abaios (bahasa Yunani: Ἀπόλλων Ἀβαῖος), sering dikunjungi oleh Kroisos.[9] Orakelnya selang lain berada di:

  • Di Abae, Fokis
  • Di Bassae, Peloponnesia
  • Di Klarus, pesisir barat Asia Minor
  • Di Korintus,
  • Di Khirse, Troad, kuilnya dibangun untuk Apollon Smintheus
  • Di Delos, kuilnya berdekatan dengan danau suci yang dipercaya untuk tempat Apollo kelahiran.
  • Di Delphi,
  • Di Didyma, para pendetanya minum dari mata cairan suci di dekat kuil
  • Di Hierapolis Bambyce, Suriah (Manbij modern), menurut risalah De Dea Syria, di kuil dewi Suriah terdapat citra Apollo.[10]
  • Di Patara, Likia,
  • Di Segesta, Sisilia

Festival

Festival utama untuk dewa Apollo di selangnya merupakan festival Boedromia, Karneia, Karpiae, Danephoria, Delia, Hyakinthia, Metageitnia, Pyanepsia, Pythia dan Thargelia.

Di Romawi

Pemujaan Apollo di Romawi meniru dari pemujaan di Yunani. Pada dasarnya Apollo tidak memiliki padanan dalam mitologi Romawi meskipun para penyair pada masa Romawi belakang mengatakannya untuk Foebus.[11] Menurut tradisi, orakel Delfi dikunjungi pada masa Kerajaan Romawi dipimpin oleh Tarquinius Superbus.[12] Ketika terjadi wabah pada tahun 430-an SM, kuil pertama Apollo di Roma didirikan di padang Flaminia, menggantikan situs pemujaan lokal yang dikenal untuk "Apollinare".[13] Pada masa Perang Punisia Kedua pada 212 SM, Ludi Apollinares ("Pesta Olahraga Apollonia") digelar utnuk menghormatinya.[14] Pada masa kaisar Augustus, yang merasa bahwa dirinya berada di bawah perlindungan khusus Apollo dan bahkan dikata untuk anak Apollo sendiri, pemujaan pada Apollo kian berkembang dan Apollo dijadikan salah satu dewa penting di Romawi.[15] Setelah Pertempuran Actium, yang berlanjut di dekat kuil Apollo, Augustus memperluas kuil Apollo, mendedikasikan sebagian harta ramapasan untuk Apollo, dan mengadakan Pesta Olahraga Quinquennial untuk Apollo.[16] Augustus juga membangun suatu kuil baru untuk Apollo di Bukit Palatine.[17] Persembahan dan pemujaan untuk Apollo dan Diana merupakan puncak dari Pesta Olahraga Sekuler, yang digelar pada 17 SM.[18]

Atribut

Simbol Apollo yang sangat terkenal merupakan busur dan anak panah. Simbol lainnya merupakan peralatan musik kithara, pedang, dan altar ramalan, yang melambangkan daya meramal Apollo. Empat tahun sekali, Pesta Olahraga Pithia digelar di Delphi untuk menghormati Apollo. Dalam perkara yang diadukan itu, pohon salam dipakai untuk persembahan dan penghargaan. Pohon palem juga dikeramatkan untuk Apollo karena di Delos, dia kelahiran di bawah pohon palem. Hewan keramat Apollo di selangnya merupakan serigala, lumba-lumba, rusa roe, angsa, tonggeret (melambangkan musik), elang, gagak, ular (melambangkan Apollo untuk dewa ramalan), tikus dan griffin. Untuk dewa kolonisasi, Apollo dijadikan pemandu untuk para pencari wilayah baru.

Dalam konteks literatur, Apollo melambangkan keteraturan dan ketertiban, berlawanan dengan Dionisos, dewa yang melambangkan kegembiraan dan ketiadaan aturan. Meskipun begitu, orang Yunani menganggap mereka saling melengkapi: dua dewa itu merupakan saudara, dan ketika Apollo pada musim dingin pergi ke Hiperborea, dia mempercayakan orakelnya pada Dionisos. Apollo dan Dionisos digambarkan pada dua segi dari Vas Borghese.

Penggambaran

Apollo digambarkan untuk pemuda tampan tanpa janggut, kadang-kadang sambil memegang kithara (sebagai Apollo Kitharoedus) atau panah, atau masih bersandar ke pohon (Apollo Lykeios dan Apollo Sauroktonos).

Julukan

Yunani-Romawi

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Patung Apollo Belvedere, patung marmer hasil pekerjaan Romawi (antara 130–140 M) tiruan dari patung perunggu Yunani (antara 330–320 SM).

Apollo, seperti dewa-dewa Yunani lainnya, memiliki banyak julukan yang menggambarkan peran, tuags, dan aspek-aspeknya. Tetapi, meskipun Apollo mmeiliki banyak julukan Yunani, dia hanya memiliki sedikit julukan Romawi. Julukan Romawinya yang sangat terkenal merupakan Foebus ("yang bercahaya"), menggambarkan perannya untuk dewa cahaya.

Untuk dewa pengobatan, dia dikata Akesios, Iatros, dan Akestor[19] bermakna "penyembuh". Sementara di Romawi dia dijuluki Apollo Medicus. Untuk dewa Matahari, Apollo mendapat gelar Aiglites, dewa yang bercahaya.[20] Apollo juga dikata untuk Aleksikakos ("penahan kejahatan") dan Apotropaios ("dia yang mencegah kejahatan"), dan oleh orang Romawi dikata untuk Averruncus ("pencegah kejahatan"). Untuk dewa wabah dan penahan hama, Apollo dikenal dengan julukan Smintheus ("penangkap tikus") dan Parnopios ("belalang"). Bangsa Romawi juga memanggilnya Culicarius ("pengusir hama").

Untuk dewa panahan, Apollo dikenal untuk Afetoros ("dewa busur") dan Argurotoksos ("berpanah perak"). Orang Romawi mengatakan Apollo untuk Articenens ("membawa busur"). Untuk pelindung perlintasan dan rumah, dia dijuluki Agieus.

Untuk dewa kolonisasi, julukan Apollo merupakan Arkhegetes ("pemimpin pendirian") dan Klarios ("pembagi lahan").

Apollo juga dikenal untuk Delfinios ("orang Delfi"). Selain itu di Delfi dia juga dikata untuk Pithios ("Orang Pithia"). Kinthios, julukannya yang lain, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthos. Dia juga mendapat julukan Likios atau Likigines, bermakna "dari Likia", karena menurut sebagian pedapat, praktik pemujaannya berasal dari Likia.

Untuk dewa ramalan, Apollo dijuluki Loksias ("samar") dan orang Romawi mengatakannya Coelispex ("dia yang melihat surga"). Apollo mendapat julukan Musagites untuk dewa pimpinan para Muse, dan Nimfigites untuk pimpinan pada nimfa.

Akisios merupakan julukan Apollo di Elis, di sana dia mempunyai kuil di agora. Julukan ini memiliki makna seperti akestor dan aleksikakos, dan menunjukkan perannya untuk "pengusir kejahatan".[21] Akraifios atau Akraifiaios merupakan julukannya di Akrifia, Boeotia. Pemujaan Apollo di sana menurut tradisi didirikan oleh putra Apollo sendiri, Akraifios. Sementara Aktiakos merupakan julukannya di Aktium, salah satu tempat pemujaannya yang penting.[22][23]

Kelt

Apollo disembah di semua wilayah Kekaisaran Romawi. Bangsa Kelt mengenalnya untuk dewa pengobatan dan Matahari, dan mereka sering menyamakan Apollo dengan dewa Kelt yang memiliki peran serupa.[24] Sebagian julukan Apollo dalam warga Kelt merupakan untuk berikut:

  • Untuk Apollo Atepomarus ("penunggang kuda besar" atau "pemilik kuda besar"), Apollo disembah di Mauvières (Indre). Dalam budaya Kelt, kuda berkaitan ketat dengan Matahari.[25]
  • Apollo Belenus ('terang' atau 'cemerlang'). Apollo mendapat julukan ini di sebagian Galia, Italia Utara dan Noricum (sebagian Austria modern). Apollo Belenus merupakan dewa pengobatan dan Matahari.[26]
  • Apollo Cunomaglus ('pemilik anjing'), suatu julukan untuk Apollo di kuilnya di Wiltshire. Apollo Cunomaglus kemungkinan merupakan dewa pengobatan. Cunomaglus sendiri merupakan dewa pengobatan.[27]
  • Apollo Grannus. Grannus merupakan dewa musim semi, selanjutnya disamakan dengan Apollo.[28][29][30]
  • Apollo Maponus, dewa yang dikethaui dari prasasti di Britania. Ini kemungkinan merupakan penggabungan dari Apollo dan dewa lokal, Maponus.
  • Apollo Moritasgus, julukan Apollo di Alesia, tempat dia disembah untuk dewa pengobatan.[31]
  • Apollo Vindonnus ('cahaya terang'). Apollo Vindonnus punya kuil di Essarois, dekat Châtillon-sur-Seine di Burgundy. Dia merupakan dewa pengoban, terutama mata.[29]
  • Untuk Apollo Virotutis, dia disembah di Fins d'Annecy (Haute-Savoie) dan di Jublains (Maine-et-Loire) [30][32]

Dalam mitologi

Kelahiran

Ketika Hera mengetahui bahwa Leto hamil oleh Zeus, dia lalu melarang bumi untuk menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan. Leto berakhir dapat melahirkan di Delos, pulau terapung yang tidak terhubung dengan bumi. Di pulau tsb Apollo kelahiran dan pulau itu selanjutnya dikeramatkan untuk Apollo.

Hera juga menculik Ilithyia, dewi kelahiran, supaya Leto tidak dapat melahirkan anaknya. Para dewa lain menawarkan Hera suatu kalung dan Ilithyia pun dapat lepas sama sekali. Menurut sebagian akbar argumen, Artemis kelahiran terlebih dahulu di pulau Ortigia, Artemis lalu menolong ibunya menuju pulau Delos dan ikut menolong kelahiran saudara kandung yang lebih mudanya, Apollo. Apollo kelahiran pada hari ketujuh bulan Thargelion (menurut tradisi Delos) atau pada bulan Bysios (menurut tradisi Delfi).

Masa muda

Empat hari setelah kelahirannya, Apollo dapat membunuh naga Pithon yang tinggal di Delfi di dekat mata cairan Kastalia. Hera mengirim Pithon untuk membunuh Leto. Dalam usahanya melindungi ibunya, Apollo memohon busur dan anak panah pada Hefaistos. Setelah mendapat senjata, Apollo betarung dengan Pithon di gua suci di Delfi dan membunuhnya di sana.[33]

Hera lalu mengirim raksasa Titios untuk memperkosa Leto. Apollo berupaya memberhentikannya, kali ini Apollo dibantu oleh saudarinya, Artemis. Zeus ikut menolong dengan menyerang Titios menggunakan petirnya hingga Titios terlempar ke Tartaros. Titios terjatuh di lantai berbatu dan hatinya dimakan oleh burung hering setiap hari.

Niobe

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Kematian Anak-anak Niobe, lukisan karya Abraham Bloemaert (1591).

Niobe, Ratu Thebes dan istri Amfion, menyombongkan bahwa dia lebih hebat dari Leto karena memiliki empat belas anak, tujuh putra dan tujuh putri, sedangkan Leto hanya dua. Karena keesombongannya, Apollo membunuh semua putranya ketika mereka masih berolahraga atletik dann Artemis membunuh semua putrinya dengan panah beracun. Menurut sebagian versi, berada beebrapa anak Niobe yang diampuni dan tidak ikut dibunuh. Amfion, melihat anak-anaknya mati, berakhir ikut bunuh diri sementara Niobe diubah dijadikan batu.

Admetos

Apollo membunuh para Kiklops sehingga menciptakan Zeus sangat marah.[34] Zeus sempat berniat mengurungnya di Tartaros tetapi Leto membujuk Zeus supaya meringankan hukumannya. Apollo pun berakhir dihukum untuk dijadikan gembala dan mengabdi pada raja Admetos di Ferae, Thessaly. Admetos memperlakukan Apollo dengan sangat berpihak kepada yang benar sehingga Apollo pun banyak menolong Admetos. Apollo menolong Admetos meminang Alkestis, putri raja Pelias. Apollo juga berhasil meyakinkan Moirai (dewi takdir) untuk menunda kematian Admetos.

Lira

Hermes mencuri ternak Apollo, membawa ternak tsb ke Yunani, menyembunyikannya, dan menghapus jejaknya. Ketika Apollo menuduh Hermes mencuri ternaknya, Maia membantahnya dan mengatakan bahwa Hermes bersamanya semalaman. Zeus selanjutnya turun tangan dan memberitahu mereka bahwa memang sah Hermeslah yang mencuri ternak Apollo. Zeus juga juga menyatakan bahwa ternak itu mesti dikembalikan. Mereka berbantah dan Hermes tiba-tiba melakukan liranya dan menciptakan Apollo terpesona. Apollo lalu bersiap menukar ternaknya dengan lira temuan Hermes. Sejak itu, lira dijadikan simbol Apollo.

Marsias

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Lukisan Apollo dan Marsias karya Giulio Carpioni, menggambarkan Apollo yang menguliti Marsias.

Marsias merupakan seorang satir yang menantang Apollo dalam kontes melakukan permainan musik, dan para Muse dijadikan jurinya. Setelah mereka berdua tampil, para Muse menyatakan bahwa hasilnya seri. Apollo selanjutnya mengatakan bahwa mereka mesti bertanding lagi tetapi kali ini mereka mesti melakukan permainan musik sambil bernyanyi. Marsias melakukan suling sehingga tidak dapat melaksanakannya. Apollo berakhir dikemukakan untuk pemenang. Apollo selanjutnya menguliti Marsias hidup-hidup karena berani menantang dewa. Apollo juga menggantung kulit Marsias di suatu pohon. Darah Marsias mengalir dijadikan sungai Marsyas.

Dalam versi lain, Apollo melakukan liranya dalam jabatan terbalik. Marsias tidak dapat melaksanakannya dengan sulingnya sehingga Apollo menggantungnya di pohon dan mengulitinya hidup-hidup.[35]

Pan

Pan berkontes melawan Apollo dalam melakukan permainan musik. Yang dijadikan juri merupakan Tmolus, dewa gunung. Pan meniup pipanya dan musiknya mempesona Midas, pengikutnya yang ikut benar. Apollo selanjutnya melakukan liranya. Tmolus menyatakan bahwa Apollo merupakan pemenangnya dan semua orang setuju kecuali Midas. Midas menolak keputusan itu dan mempertanyakan keadilan juri. Apollo marah dan mengubah telinga Midas dijadikan telinga keledai.

Perang Troya

Apollo memberi wabah penyakit pada pasukan Yunani karena Agamemnon mengambil Khriseis, anak gadis dari salah seorang pendeta Apollo. Setelah Khriseis dikembalikan, Apollo mengangkat kembali wabahnya. Ketika Diomedes melukai Aineias, Apollo menyelamatkan Aineias karena Aineias ditakdirkan untuk memimpin rakyat Troya pada masa depan. Apollo menyelimuti Aineias dengan awan tebal dan membawanya ke Pergamos, tempat suci di Troy. Apollo juga menolong Paris dalam usahanya membunuh Akhilles dengan mengarahkan panah akurat pada tumit Akhilles. Apollo melaksanakannya karena Akhilles pernah membunuh Troilus, putra Apollo.

Pasangan dan keturunan

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

"Apollo dan Dafne" karya Piero Pollaiuolo.

Apollo mengejek Eros (Cupid). Menurut Apollo, Eros hanyalah seorang anak kecil yang bermain-main dengan senjata orang matang (panah). Eros membalas penghinaan Apollo dengan menciptakan Apollo jatuh cinta pada seorang nimfa bernama Dafne, anak dewa sungai Peneus. Tetapi Eros menjadikan Dafne tidak menyukai Apollo. Apollo pun terus berupaya mengejar Dafne, yang selalu berupaya menghindar. Dafne selanjutnya berdoa pada ayahnya untuk mengubahnya dijadikan pohon salam dan ayahnya mengabulkan permintaannya. ketika kenal bahwa Dafne telah berubah dijadikan pohon salam, Apollo menjadikan pohon itu keramat untuknya.[36]

Apollo memiliki hubungan dengan seorang putri bernama Leukothea, anak Orkhamos dan saudari Klitia. Apollo mendatangi kamar Leukothea dengan menyamar untuk ibunya. Klitia, yang cemburu pada saudarinya, memberitahu ibunya tentang hubungan itu. Orkhamos pun menghukum Leukothea dengan menguburnya hidup-hidup. Apollo, yang marah karena hubungannya hancur, berakhir mengubah Klitia dijadikan tanaman.

Marpessa dicintai oleh Idas dan Apollo. Zeus menyuruhnya memilihkan pilihan di selang mereka berdua. Marpessa berakhir memilihkan pilihan Idas karena menurutnya Apollo, yang tidak berkesudahan, akan bosan dengannya ketika dia dijadikan tua.

Kastalia merupakan seorang nimfa yang dicintai oleh Apollo. Dia menolak Apollo dan menghindarinya dengan menyelam ke dalam mata cairan di Delphi, di dasar Gunung Parnassos, yang selanjutnya dinamai mata cairan Kastalia. Di selanjutnya hari, cairan dari mata cairan ini dianggap suci dan dan gunakan untuk membersihkan kuil-kuil di Delphi.

Dari Kirene, Apollo memiliki seorang putra bernama Aristaios, yang dijadikan dewa ternak, buah, pertanian, dan lebah. Dia juga mengajari manusia menggunakan perangkap dalam perburuan, serta mengolah zaitun.

Dari Hekuba, Apollo memiliki putra bernama Troilus. Dia dibunuh oleh Akhilles. Apollo juga mencintai Kassandra, anak Hekuba dan Priam, dan saudari tiri Troilus. Apllo menjanjikan Kassandra daya meramal jika bersedia disetubuhi oleh Apollo tetapi Kassandra menolak. Apollo marah dan memberinya daya untuk melihat masa depan tetapi yang dapat Kassandra lihat hanyalah perihal jadinya mengerikan dan tak akan dipercaya orang lain.

Koronis, putri raja Flegias, memiliki hubungan cinta dengan Apollo hingga dijadikan hamil dengan bayi bernama Asklepios. Tetapi Koronis berselingkuh dengan Iskhis. Seekor gagak memberitahu Apollo tentang perselingkuan itu tetapi Apollo tidak percaya dan mengubah semua gagak dijadikan berwarna hitam atas kebohongan mereka. Ketika Apollo menyadari bahwa sang gagak cakap sah, dia menjadikan hewan tsb suci. Apollo membunuh Koronis dan menyelamatkan bayinya. Sementara ayah Koronis yang marah karena anaknya mati selanjutnya membakar kuil Apollo di Delphi. Apollo membunuhnya akhir suatu peristiwa akhlaknya itu.

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

"Kematian Hiakinthos", lukisan karya Jean Broc, 1801.

Kekasih lelaki

Hiakinthos merupakan salah satu kekasih lelaki Apollo. Hiakinthos merupakan seorang pageran Sparta, dia tampan dan atletis. Suatu hari Apollo dan Hiakinthos melakukan permainan lempar cakram dan tiba-tiba cakram yang dilempar Apollo tentang kepala Hiakinthos hingga pemuda itu mati. Cakram itu ditiup oleh Zefiros (dewa angin barat) yang cemburu pada hubungan mereka. Apollo sangat bersedih atas kematian kekasihnya dan menciptakan bunga Hyacinthus dari darah Hiakinthos.

Kekasih lelaki lainnya merupakan Kiparissos, seorang keturuann Herakles. Apollo memberinya seekor rusa jinak dan Kiparissos tak sengaja membunuh rusa itu dengan lembing. Kiparissos sangat menyesal dan memohon Apollo supaya dia dapat menangis selamanya. Apollo mengabulkan permintaannya dengan mengubahnya dijadikan tanaman Cupressaceae, yang getahnya mengalir seperti cairan mata.

Lain-lain

Dalam suatu kisah, Apollo membunuh Aloadai ketika mereka berupaya menyerang Gunung Olimpus.

Selama musim dingin, Apollo menunggangi angsa ke tanah Hiperborea[37]

Apollo mengubah Kefissos dijadikan monster laut.

Apollo pernah bertanding melakukan permainan lira melawan putranya sendiri, Kiniras. Ketika berakhir kalah, Kiniras pun bunuh diri.

Dalam astronomi

Nama Apollo dijadikan nama program NASA di bulan, merupakan program Apollo pada tahun 1960-an. Apollo juga dijadikan nama salah satu kawah di anggota selatan dari segi jauh bulan.

Suatu asteroid yang pertama kali ditemukan oleh Karl Reinmuth pada tahun 1932 diberi nama 1862 Apollo.

Dalam seni dan budaya

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Patung Apollo ("Adonis" dari Centocelle), Museum Ashmolean.

Apollo Belvedere merupakan suatu patung marmer yang ditemukan pada belakang ratus tahun ke-15, dan selama berabad-abad untuk Eropa telah dijadikan simbol dari Era Klasik. Patung itu merupakan tiruan Romawi dari patung perunggu hasil pekerjaan pematung Yunani, Leokhares, dan dibuat susunan selang 350 dan 325 SM.

Patung berukurang manusia yang dikata untuk patung "Adonis" ditemukan pada 1780 di situs villa suburbana dekat Via Labicana di pinggiran Centocelle, dan sekarang disimpan di Museum Ashmolean, Oxford. Patung itu, setelah diamati oleh sejarawan modern, diketahui merupakan patung Apollo, bukan Adonis.

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Apollo dengan lingkaran cahaya, mosaik Romawi di El Djem, Tunisia.

Pada belakang ratus tahun kedua M, berada suatu mosaik yang ditemukan di El Djem. Mosaik itu menggambarkan Apollo untuk Apollo Helios, dicirikan dengan beradanya lingkaran cahaya di kepalanya.. Mosaik lainnya yang menggambarkan Apollo dengan lingkaran cahaya ditemukan di Hadrumentum, dan sekarang disimpan di Museum di Sousse.[38]

Percy Bysshe Shelley, penyair Inggris, menciptakan suatu puisi berjudul "Himne Apollo" (1820). Apollo juga dijadikan inspirasi dari pagelaran balet karya Igor Stravinsky, berjudul Apollon musagète (1927–1928).

Patung Apollo di kuil Zeus di Olympia (sekarang di Museum Arkeologi Olympia) digambarkan dalam uang kertas Yunani dengan nominal 1000 drakhma pada tahun 1987–2001.[39]

Dalam budaya populer

Apollo Creed merupakan nama salah satu tokoh petinju dalam seri film Rocky. Captain Apollo merupakan salah satu tokoh dalam seri televisi Battlestar Galactica. Dalam seri televisi Lost berada toko permen bernama Apollo Candy.

Showtime at the Apollo merupakan nama suatu cara musik yang diproduksi oleh Apollo Theater di New York. Sementara Live at the Apollo merupakan cara komedi televisi di London.

Dalam serial Star Trek, berada golongan pesawat yang dikata kelas Apollo.

Media

Footnote

  1. ^ For the iconography of the Alexander–Helios type, see H. Hoffmann, 1963. "Helios", in Journal of the American Research Center in Egypt 2, hal. 117–23; cf. Yalouris 1980, no. 42.
  2. ^ Burkert so holds; Greek Religion hal.144
  3. ^ Behind the Name: Meaning, Origin and History of the Name Apollo
  4. ^ de Grummond, Nancy Thomson (2006) Etruscan Myth, Sacred History, and Legend. (Philadelphia, Pennsylvania: University of Pennsylvania Museum of Archaeology dan Anthropology); Mackenzie, Donald A. (2005) Myths of Babylonia and Assyria (Gutenberg)
  5. ^ Fritz Graf, Apollo, hal. 104-113
  6. ^ Burkert, Greek Religion, 1985 "Apollo", hal.144
  7. ^ Croft, John (2003) menulis di Ancient Near East mail list hosted by the University of Chicago bahwat "Apollo tidak berasal dari Yunani melainkan dari Anatolia. Dewa Apaliuna dari mitologi Luwia nampaknya melaksanakan perjalanan dari timur ke barat. Dewa Aplu dari mitologi Hurria merupakan dewa wabah, dan melambangkan dewa Apollo Smitheus. Apulu sendiri nampaknya berasal dari mitologi Babilonia "Aplu", yang bermakna "putra dari"—sebuah gelar yang diberikan pada dewa wabah dari Babilonia, Nergal (putra dari Enlil)"
  8. ^ Burkert 1985:143.
  9. ^ Herodotus, 1.46
  10. ^ Lucian (attrib.), De Dea Syria 35–37.
  11. ^ Theoi: "KORONIS"
  12. ^ Livy 1.56.
  13. ^ Livy 3.63.7, 4.25.3.
  14. ^ Livy 25.12.
  15. ^ J. H. W. G. Liebeschuetz (1979). Continuity and Change in Roman Religion. Oxford: Oxford University Press. hlm. 82–85. ISBN 0-19-814822-4. 
  16. id="cite_note-16">^ Suetonius, Augustus 18.2; Cassius Dio 51.1.1–3.
  17. ^ Cassius Dio 53.1.3.
  18. ^ Inscriptiones Latinae Selectae 5050, translated by Mary Beard; John North and Simon Price (1998). Religions of Rome: Volume 2: A Sourcebook. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 5.7b. ISBN 0-521-45015-2 (hbk.); ISBN 0-521-45646-0 (pbk.) . 
  19. ^ Euripides, Andromache 901
  20. ^ Apollonius of Rhodes, iv. 1730; Biblioteca, i. 9. § 26
  21. ^ "Acesius". Smith's Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. London, 1880.
  22. ^ Ovid, Metamorphoses xiii. 715
  23. ^ Strabo, x. p. 451
  24. ^ Miranda J. Green, Dictionary of Celtic Myth and Legend, Thames and Hudson Ltd, 1997
  25. ^ Corpus Inscriptionum Latinarum XIII, 1863–1986; A. Ross,, Pagan Celtic Britain, 1967; M.J. Green, The Gods of the Celts, 1986, London
  26. ^ J. Zwicker, Fontes Historiae Religionis Celticae, 1934–36, Berlin; Corpus Inscriptionum Latinarum V, XI, XII, XIII; J. Gourcest, "Le culte de Belenos en Provence occidentale et en Gaule", Ogam 6.6 (1954:257–262); E. Thevonot, "Le cheval sacre dans la Gaule de l'Est", Revue archeologique de l'Est et du Centre-Est (vol 2), 1951; [ ], "Temoignages du culte de l'Apollon gaulois dans l'Helvetie romaine", Revue celtique (vol 51), 1934.
  27. ^ W.J. Wedlake, The Excavation of the Shrine of Apollo at Nettleton, Wiltshire, 1956–1971, Society of Antiquaries of London, 1982.
  28. ^ M. Szabo, The Celtic Heritage in Hungary, (Budapest)1971, Budapest
  29. ^ a b Divinites et sanctuaires de la Gaule, E. Thevonat, 1968, Paris
  30. ^ a b La religion des Celtes, J. de Vries, 1963, Paris
  31. ^ J. Le Gall, Alesia, archeologie et histoire, (Paris) 1963.
  32. ^ Corpus Inscriptionum Latinarum XIII
  33. ^ Kenneth McLeish, Children of the Gods hal. 32.
  34. ^ pseudo-Apollodorus, Bibliothke iii. 10.4.
  35. ^ Man Myth and Magic by Richard Cavendish
  36. ^ Libanius, Narrationes.
  37. ^ Callimachus, Hymn to Apollo2.5
  38. ^ "http://www.tunisiaonline.com/mosaics/mosaic05b.html". 
  39. ^ Bank of Greece. Drachma Banknotes & Coins: 1000 drachmas. Retrieved on 27 March 2009.

Referensi

Sumber utama

  • Homer, Iliad ii.595–600 (700 SM)
  • Sofokles, Oedipus Rex
  • Palaephatus, On Unbelievable Tales 46. Hyacinthus (330 SM)
  • Apollodorus, Library 1.3.3 (140 SM)
  • Ovid, Metamorphoses 10. 162–219 (1–8 M)
  • Pausanias, Description of Greece 3.1.3, 3.19.4 (160–176 M)
  • Philostratus the Elder, Images i.24 Hyacinthus (170–245 M)
  • Philostratus the Younger, Images 14. Hyacinthus (170–245 M)
  • Lucian, Dialogues of the Gods 14 (170 M)
  • First Vatican Mythographer, 197. Thamyris et Musae

Sumber tambahan

  • M. Bieber, 1964. Alexander the Great in Greek and Roman Art (Chicago)
  • Walter Burkert, 1985. Greek Religion (Harvard University Press) III.2.5 passim
  • Robert Graves, 1960. The Greek Myths, edisi revisi (Penguin)
  • Miranda J. Green, Dictionary of Mltic Myth and Legend, Thames and Hudson Ltd, 1997
  • Karl Kerenyi, Apollon: Studien über Antiken Religion und Humanität edisi revisi 1953.
  • Karl Kerenyi, 1951 The Gods of the Greeks
  • Pauly–Wissowa, Realencyclopädie der klassischen Altertumswissenschaft: II, "Apollon". The best repertory of cult sites (Burkert).
  • Pfeiff, K.A., 1943. Apollon: Wandlung seines Bildes in der griechischen Kunst. Traces the changing iconography of Apollo.
  • N. Yalouris, 1980. The Search for Alexander (Boston) Exhibition.

Lihat juga

  • 12 Dewa Olimpus
  • Apollo dan Daphne

Pranala Luar


edunitas.com


Page 3

Apollo
Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Patung Apollo di Ny Carlsberg Glyptotek, Denmark.
Dewa musik, puisi, wabah, dan pengobatan.
SimbolLira, tanaman salam, gagak, busur dan anak panah
Orang tuaZeus and Leto
SaudaraArtemis
AnakAsklepios, Troilos, Aristaios, Orfeus.
Padanan dalam mitologi RomawiApollo
Padanan dalam mitologi EtruskaApullu

Apollo (bahasa Yunani: Απόλλων, Apóllōn; atau Απελλων, Apellōn) merupakan Dewa cahaya, musik, pemanah, pengobatan, Matahari, dan penyair dalam mitologi Yunani dan mitologi Romawi. Beliau merupakan anak dari Zeus dan Leto dan saudara kembar Artemis. Orakelnya di Delphi sangat terkenal. Banyak orang dari semua Yunani yang mengunjungi orakelnya untuk mencari kenal tentang masa depan mereka. Dalam mitologi Etruska, dia dikenal untuk Apullu. Apollo disembah berpihak kepada yang benar oleh orang Yunani kuno maupun oleh orang Romawi kuno.

Beliau mempunyai busur yang terbuat dari emas. Pohon salam, burung gagak, dan hewan lumba-lumba dikeramatkan untuknya. Pengobatan dan penyembuhan dikaitkan padanya atau pada anaknya, Asklepios (dewa pengobatan), karena Apollo dipandang untuk dewa yang membawa kesehatan, penyakit wabah. Untuk dewa musik, Apollo merupakan pimpinan para Muse (dewi musik dan nyanyian). Hermes menciptakan lira untuk Apollo dan peralatan musik tsb dijadikan atribut penting Apollo. Himne yang dinyanyikan untuk Apollo dikata paian. Pada masa Yunani kuno, terutama pada ratus tahun ketiga SM, dia dikaitkan dengan Helios (dewa Matahari) dan saudarinya, Artemis, dikaitkan dengan Selene (dewi bulan).[1]

Etimologi

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Apollo (kiri) dan Artemis, lukisan vas dari Attika (470 SM).

Asal nama Apollo tidak jelas. Plato, dalam Kratilos, menghubungkan nama Apollo dengan ἀπόλυσις (apolisis), "menebus", dengan ἀπόλουσις (apolousis), "pemurnian", dan dengan ἁπλοῦν (aploun), "sederhana". Hesikhius menghubungkan nama Apollo dengan απελλα (apella) dari bahasa Doria, yang bermakna "majelis", sehingga Apollo dikata untuk dewa politik. Kemungkinan lain merupakan bahwa apellai berasal dari susunan kuno dari Apollo yang dapat disamakan dengan Appaliunas, dewa dari Anatolia yang namanya kemungkinan bermakna "ayah singa" atau "ayah cahaya".[2] Orang Yunani menghubungkan nama Apollo dengan kata kerja απολλυμι (apollimi) bermakna "menghancurkan".[3]

Pada masa modern, berada argumen bahwa nama Apollo berasal dari nama dewa dari mitologi Hurria dan Hittis, Aplu, yang disembah selama "masa wabah".[4] Aplu sendiri berasal dari mitologi Akkadia, Aplu Enlil, bermakna "putra Enlil", suatu gelar yang diberikan pada dewa Nergal, yang dihubungkan dengan Shamash, dewa Matahari Babilonia.

Asal-usul

Berada dua argumen umum tentang asal-usul Apollo: Salah satunya merupakan bahwa Apollo berasal dari kawasan timur, argumen lainnya mengaitkan Apollo dengan bangsa Doria dan dewa mereka apellai (juga bulan Apellaios).[5] Walter Burkert menyatakan bahwa asal-usulnya dapat diamati dari para penyembahnya: bangsa Yunani Doria, bangsa Kreta-Minoa, dan bangsa Syro-Hittis.[6] Menurut argumen pertama, berpihak kepada yang benar Apollo di Yunani maupun di Etruska mulai muncul di Aegea pada Zaman Besi (antara 1100 SM - 800 SM) dari Anatolia. Homer menceritakan Apollo memihak bangsa Troya dalam Perang Troya, dan dia dihubungkan dengan dewa bangsa Luwian, Apaliunas, yang tampaknya melaksanakan perjalanan dari timur ke barat. Dewa Aplu (dewa dari mitologi Hittis dan Hurria pada Zaman Perunggu Belakang, selang tahun 1700–1200 SM),[7] juga menyerupai dengan Apollo yang dipercakapkan oleh Homer, merupakan sama-sama merupakan dewa wabah. Selain itu Aplu juga melambangkan dewa tikus Apollo Smitheus.

Pemujaan

Tempat pemujaan Apollo yang utama merupakan di Delos dan Delphi. Dalam praktik pemujaannya, Apollo Delos dan Apollo Pithia (Apollo Delphi) telah dijadikan sangat selisih sampai-sampai keduanya dapat memiliki kuil masing-masing di kota yang sama.[8] Pemujaan pada Apollo juga diperlihatkan dengan nama-nama yang terpengaruh dari Apollo, seperti Apollodors atau Apollonios dan kota Apollonia.

Kuil

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Sisa-sisa kuil Apollo di Delphi.

Apollo memiliki orakel terkenal di Delphi, yang lainnya berada di Klarus dan Brankhidae. Orakelnya yang berada di Abae, Fokis, tempat dia dijuluki untuk Apollon Abaios (bahasa Yunani: Ἀπόλλων Ἀβαῖος), sering dikunjungi oleh Kroisos.[9] Orakelnya selang lain berada di:

  • Di Abae, Fokis
  • Di Bassae, Peloponnesia
  • Di Klarus, pesisir barat Asia Minor
  • Di Korintus,
  • Di Khirse, Troad, kuilnya dibangun untuk Apollon Smintheus
  • Di Delos, kuilnya berdekatan dengan danau suci yang dipercaya untuk tempat Apollo kelahiran.
  • Di Delphi,
  • Di Didyma, para pendetanya minum dari mata cairan suci di dekat kuil
  • Di Hierapolis Bambyce, Suriah (Manbij modern), menurut risalah De Dea Syria, di kuil dewi Suriah terdapat citra Apollo.[10]
  • Di Patara, Likia,
  • Di Segesta, Sisilia

Festival

Festival utama untuk dewa Apollo di selangnya merupakan festival Boedromia, Karneia, Karpiae, Danephoria, Delia, Hyakinthia, Metageitnia, Pyanepsia, Pythia dan Thargelia.

Di Romawi

Pemujaan Apollo di Romawi meniru dari pemujaan di Yunani. Pada dasarnya Apollo tidak memiliki padanan dalam mitologi Romawi meskipun para penyair pada masa Romawi belakang mengatakannya untuk Foebus.[11] Menurut tradisi, orakel Delfi dikunjungi pada masa Kerajaan Romawi dipimpin oleh Tarquinius Superbus.[12] Ketika terjadi wabah pada tahun 430-an SM, kuil pertama Apollo di Roma didirikan di padang Flaminia, menggantikan situs pemujaan lokal yang dikenal untuk "Apollinare".[13] Pada masa Perang Punisia Kedua pada 212 SM, Ludi Apollinares ("Pesta Olahraga Apollonia") digelar utnuk menghormatinya.[14] Pada masa kaisar Augustus, yang merasa bahwa dirinya berada di bawah perlindungan khusus Apollo dan bahkan dikata untuk anak Apollo sendiri, pemujaan pada Apollo kian berkembang dan Apollo dijadikan salah satu dewa penting di Romawi.[15] Setelah Pertempuran Actium, yang berlanjut di dekat kuil Apollo, Augustus memperluas kuil Apollo, mendedikasikan sebagian harta ramapasan untuk Apollo, dan mengadakan Pesta Olahraga Quinquennial untuk Apollo.[16] Augustus juga membangun suatu kuil baru untuk Apollo di Bukit Palatine.[17] Persembahan dan pemujaan untuk Apollo dan Diana merupakan puncak dari Pesta Olahraga Sekuler, yang digelar pada 17 SM.[18]

Atribut

Simbol Apollo yang sangat terkenal merupakan busur dan anak panah. Simbol lainnya merupakan peralatan musik kithara, pedang, dan altar ramalan, yang melambangkan daya meramal Apollo. Empat tahun sekali, Pesta Olahraga Pithia digelar di Delphi untuk menghormati Apollo. Dalam perkara yang diadukan itu, pohon salam dipakai untuk persembahan dan penghargaan. Pohon palem juga dikeramatkan untuk Apollo karena di Delos, dia kelahiran di bawah pohon palem. Hewan keramat Apollo di selangnya merupakan serigala, lumba-lumba, rusa roe, angsa, tonggeret (melambangkan musik), elang, gagak, ular (melambangkan Apollo untuk dewa ramalan), tikus dan griffin. Untuk dewa kolonisasi, Apollo dijadikan pemandu untuk para pencari wilayah baru.

Dalam konteks literatur, Apollo melambangkan keteraturan dan ketertiban, berlawanan dengan Dionisos, dewa yang melambangkan kegembiraan dan ketiadaan aturan. Meskipun begitu, orang Yunani menganggap mereka saling melengkapi: dua dewa itu merupakan saudara, dan ketika Apollo pada musim dingin pergi ke Hiperborea, dia mempercayakan orakelnya pada Dionisos. Apollo dan Dionisos digambarkan pada dua segi dari Vas Borghese.

Penggambaran

Apollo digambarkan untuk pemuda tampan tanpa janggut, kadang-kadang sambil memegang kithara (sebagai Apollo Kitharoedus) atau panah, atau masih bersandar ke pohon (Apollo Lykeios dan Apollo Sauroktonos).

Julukan

Yunani-Romawi

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Patung Apollo Belvedere, patung marmer hasil pekerjaan Romawi (antara 130–140 M) tiruan dari patung perunggu Yunani (antara 330–320 SM).

Apollo, seperti dewa-dewa Yunani lainnya, memiliki banyak julukan yang menggambarkan peran, tuags, dan aspek-aspeknya. Tetapi, meskipun Apollo mmeiliki banyak julukan Yunani, dia hanya memiliki sedikit julukan Romawi. Julukan Romawinya yang sangat terkenal merupakan Foebus ("yang bercahaya"), menggambarkan perannya untuk dewa cahaya.

Untuk dewa pengobatan, dia dikata Akesios, Iatros, dan Akestor[19] bermakna "penyembuh". Sementara di Romawi dia dijuluki Apollo Medicus. Untuk dewa Matahari, Apollo mendapat gelar Aiglites, dewa yang bercahaya.[20] Apollo juga dikata untuk Aleksikakos ("penahan kejahatan") dan Apotropaios ("dia yang mencegah kejahatan"), dan oleh orang Romawi dikata untuk Averruncus ("pencegah kejahatan"). Untuk dewa wabah dan penahan hama, Apollo dikenal dengan julukan Smintheus ("penangkap tikus") dan Parnopios ("belalang"). Bangsa Romawi juga memanggilnya Culicarius ("pengusir hama").

Untuk dewa panahan, Apollo dikenal untuk Afetoros ("dewa busur") dan Argurotoksos ("berpanah perak"). Orang Romawi mengatakan Apollo untuk Articenens ("membawa busur"). Untuk pelindung perlintasan dan rumah, dia dijuluki Agieus.

Untuk dewa kolonisasi, julukan Apollo merupakan Arkhegetes ("pemimpin pendirian") dan Klarios ("pembagi lahan").

Apollo juga dikenal untuk Delfinios ("orang Delfi"). Selain itu di Delfi dia juga dikata untuk Pithios ("Orang Pithia"). Kinthios, julukannya yang lain, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthos. Dia juga mendapat julukan Likios atau Likigines, bermakna "dari Likia", karena menurut sebagian pedapat, praktik pemujaannya berasal dari Likia.

Untuk dewa ramalan, Apollo dijuluki Loksias ("samar") dan orang Romawi mengatakannya Coelispex ("dia yang melihat surga"). Apollo mendapat julukan Musagites untuk dewa pimpinan para Muse, dan Nimfigites untuk pimpinan pada nimfa.

Akisios merupakan julukan Apollo di Elis, di sana dia mempunyai kuil di agora. Julukan ini memiliki makna seperti akestor dan aleksikakos, dan menunjukkan perannya untuk "pengusir kejahatan".[21] Akraifios atau Akraifiaios merupakan julukannya di Akrifia, Boeotia. Pemujaan Apollo di sana menurut tradisi didirikan oleh putra Apollo sendiri, Akraifios. Sementara Aktiakos merupakan julukannya di Aktium, salah satu tempat pemujaannya yang penting.[22][23]

Kelt

Apollo disembah di semua wilayah Kekaisaran Romawi. Bangsa Kelt mengenalnya untuk dewa pengobatan dan Matahari, dan mereka sering menyamakan Apollo dengan dewa Kelt yang memiliki peran serupa.[24] Sebagian julukan Apollo dalam warga Kelt merupakan untuk berikut:

  • Untuk Apollo Atepomarus ("penunggang kuda besar" atau "pemilik kuda besar"), Apollo disembah di Mauvières (Indre). Dalam budaya Kelt, kuda berkaitan ketat dengan Matahari.[25]
  • Apollo Belenus ('terang' atau 'cemerlang'). Apollo mendapat julukan ini di sebagian Galia, Italia Utara dan Noricum (sebagian Austria modern). Apollo Belenus merupakan dewa pengobatan dan Matahari.[26]
  • Apollo Cunomaglus ('pemilik anjing'), suatu julukan untuk Apollo di kuilnya di Wiltshire. Apollo Cunomaglus kemungkinan merupakan dewa pengobatan. Cunomaglus sendiri merupakan dewa pengobatan.[27]
  • Apollo Grannus. Grannus merupakan dewa musim semi, selanjutnya disamakan dengan Apollo.[28][29][30]
  • Apollo Maponus, dewa yang dikethaui dari prasasti di Britania. Ini kemungkinan merupakan penggabungan dari Apollo dan dewa lokal, Maponus.
  • Apollo Moritasgus, julukan Apollo di Alesia, tempat dia disembah untuk dewa pengobatan.[31]
  • Apollo Vindonnus ('cahaya terang'). Apollo Vindonnus punya kuil di Essarois, dekat Châtillon-sur-Seine di Burgundy. Dia merupakan dewa pengoban, terutama mata.[29]
  • Untuk Apollo Virotutis, dia disembah di Fins d'Annecy (Haute-Savoie) dan di Jublains (Maine-et-Loire) [30][32]

Dalam mitologi

Kelahiran

Ketika Hera mengetahui bahwa Leto hamil oleh Zeus, dia lalu melarang bumi untuk menerima persalinan Leto sehingga Leto kesulitan mencari tempat untuk melahirkan. Leto berakhir dapat melahirkan di Delos, pulau terapung yang tidak terhubung dengan bumi. Di pulau tsb Apollo kelahiran dan pulau itu selanjutnya dikeramatkan untuk Apollo.

Hera juga menculik Ilithyia, dewi kelahiran, supaya Leto tidak dapat melahirkan anaknya. Para dewa lain menawarkan Hera suatu kalung dan Ilithyia pun dapat lepas sama sekali. Menurut sebagian akbar argumen, Artemis kelahiran terlebih dahulu di pulau Ortigia, Artemis lalu menolong ibunya menuju pulau Delos dan ikut menolong kelahiran saudara kandung yang lebih mudanya, Apollo. Apollo kelahiran pada hari ketujuh bulan Thargelion (menurut tradisi Delos) atau pada bulan Bysios (menurut tradisi Delfi).

Masa muda

Empat hari setelah kelahirannya, Apollo dapat membunuh naga Pithon yang tinggal di Delfi di dekat mata cairan Kastalia. Hera mengirim Pithon untuk membunuh Leto. Dalam usahanya melindungi ibunya, Apollo memohon busur dan anak panah pada Hefaistos. Setelah mendapat senjata, Apollo betarung dengan Pithon di gua suci di Delfi dan membunuhnya di sana.[33]

Hera lalu mengirim raksasa Titios untuk memperkosa Leto. Apollo berupaya memberhentikannya, kali ini Apollo dibantu oleh saudarinya, Artemis. Zeus ikut menolong dengan menyerang Titios menggunakan petirnya hingga Titios terlempar ke Tartaros. Titios terjatuh di lantai berbatu dan hatinya dimakan oleh burung hering setiap hari.

Niobe

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Kematian Anak-anak Niobe, lukisan karya Abraham Bloemaert (1591).

Niobe, Ratu Thebes dan istri Amfion, menyombongkan bahwa dia lebih hebat dari Leto karena memiliki empat belas anak, tujuh putra dan tujuh putri, sedangkan Leto hanya dua. Karena keesombongannya, Apollo membunuh semua putranya ketika mereka masih berolahraga atletik dann Artemis membunuh semua putrinya dengan panah beracun. Menurut sebagian versi, berada beebrapa anak Niobe yang diampuni dan tidak ikut dibunuh. Amfion, melihat anak-anaknya mati, berakhir ikut bunuh diri sementara Niobe diubah dijadikan batu.

Admetos

Apollo membunuh para Kiklops sehingga menciptakan Zeus sangat marah.[34] Zeus sempat berniat mengurungnya di Tartaros tetapi Leto membujuk Zeus supaya meringankan hukumannya. Apollo pun berakhir dihukum untuk dijadikan gembala dan mengabdi pada raja Admetos di Ferae, Thessaly. Admetos memperlakukan Apollo dengan sangat berpihak kepada yang benar sehingga Apollo pun banyak menolong Admetos. Apollo menolong Admetos meminang Alkestis, putri raja Pelias. Apollo juga berhasil meyakinkan Moirai (dewi takdir) untuk menunda kematian Admetos.

Lira

Hermes mencuri ternak Apollo, membawa ternak tsb ke Yunani, menyembunyikannya, dan menghapus jejaknya. Ketika Apollo menuduh Hermes mencuri ternaknya, Maia membantahnya dan mengatakan bahwa Hermes bersamanya semalaman. Zeus selanjutnya turun tangan dan memberitahu mereka bahwa memang sah Hermeslah yang mencuri ternak Apollo. Zeus juga juga menyatakan bahwa ternak itu mesti dikembalikan. Mereka berbantah dan Hermes tiba-tiba melakukan liranya dan menciptakan Apollo terpesona. Apollo lalu bersiap menukar ternaknya dengan lira temuan Hermes. Sejak itu, lira dijadikan simbol Apollo.

Marsias

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Lukisan Apollo dan Marsias karya Giulio Carpioni, menggambarkan Apollo yang menguliti Marsias.

Marsias merupakan seorang satir yang menantang Apollo dalam kontes melakukan permainan musik, dan para Muse dijadikan jurinya. Setelah mereka berdua tampil, para Muse menyatakan bahwa hasilnya seri. Apollo selanjutnya mengatakan bahwa mereka mesti bertanding lagi tetapi kali ini mereka mesti melakukan permainan musik sambil bernyanyi. Marsias melakukan suling sehingga tidak dapat melaksanakannya. Apollo berakhir dikemukakan untuk pemenang. Apollo selanjutnya menguliti Marsias hidup-hidup karena berani menantang dewa. Apollo juga menggantung kulit Marsias di suatu pohon. Darah Marsias mengalir dijadikan sungai Marsyas.

Dalam versi lain, Apollo melakukan liranya dalam jabatan terbalik. Marsias tidak dapat melaksanakannya dengan sulingnya sehingga Apollo menggantungnya di pohon dan mengulitinya hidup-hidup.[35]

Pan

Pan berkontes melawan Apollo dalam melakukan permainan musik. Yang dijadikan juri merupakan Tmolus, dewa gunung. Pan meniup pipanya dan musiknya mempesona Midas, pengikutnya yang ikut benar. Apollo selanjutnya melakukan liranya. Tmolus menyatakan bahwa Apollo merupakan pemenangnya dan semua orang setuju kecuali Midas. Midas menolak keputusan itu dan mempertanyakan keadilan juri. Apollo marah dan mengubah telinga Midas dijadikan telinga keledai.

Perang Troya

Apollo memberi wabah penyakit pada pasukan Yunani karena Agamemnon mengambil Khriseis, anak gadis dari salah seorang pendeta Apollo. Setelah Khriseis dikembalikan, Apollo mengangkat kembali wabahnya. Ketika Diomedes melukai Aineias, Apollo menyelamatkan Aineias karena Aineias ditakdirkan untuk memimpin rakyat Troya pada masa depan. Apollo menyelimuti Aineias dengan awan tebal dan membawanya ke Pergamos, tempat suci di Troy. Apollo juga menolong Paris dalam usahanya membunuh Akhilles dengan mengarahkan panah akurat pada tumit Akhilles. Apollo melaksanakannya karena Akhilles pernah membunuh Troilus, putra Apollo.

Pasangan dan keturunan

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

"Apollo dan Dafne" karya Piero Pollaiuolo.

Apollo mengejek Eros (Cupid). Menurut Apollo, Eros hanyalah seorang anak kecil yang bermain-main dengan senjata orang matang (panah). Eros membalas penghinaan Apollo dengan menciptakan Apollo jatuh cinta pada seorang nimfa bernama Dafne, anak dewa sungai Peneus. Tetapi Eros menjadikan Dafne tidak menyukai Apollo. Apollo pun terus berupaya mengejar Dafne, yang selalu berupaya menghindar. Dafne selanjutnya berdoa pada ayahnya untuk mengubahnya dijadikan pohon salam dan ayahnya mengabulkan permintaannya. ketika kenal bahwa Dafne telah berubah dijadikan pohon salam, Apollo menjadikan pohon itu keramat untuknya.[36]

Apollo memiliki hubungan dengan seorang putri bernama Leukothea, anak Orkhamos dan saudari Klitia. Apollo mendatangi kamar Leukothea dengan menyamar untuk ibunya. Klitia, yang cemburu pada saudarinya, memberitahu ibunya tentang hubungan itu. Orkhamos pun menghukum Leukothea dengan menguburnya hidup-hidup. Apollo, yang marah karena hubungannya hancur, berakhir mengubah Klitia dijadikan tanaman.

Marpessa dicintai oleh Idas dan Apollo. Zeus menyuruhnya memilihkan pilihan di selang mereka berdua. Marpessa berakhir memilihkan pilihan Idas karena menurutnya Apollo, yang tidak berkesudahan, akan bosan dengannya ketika dia dijadikan tua.

Kastalia merupakan seorang nimfa yang dicintai oleh Apollo. Dia menolak Apollo dan menghindarinya dengan menyelam ke dalam mata cairan di Delphi, di dasar Gunung Parnassos, yang selanjutnya dinamai mata cairan Kastalia. Di selanjutnya hari, cairan dari mata cairan ini dianggap suci dan dan gunakan untuk membersihkan kuil-kuil di Delphi.

Dari Kirene, Apollo memiliki seorang putra bernama Aristaios, yang dijadikan dewa ternak, buah, pertanian, dan lebah. Dia juga mengajari manusia menggunakan perangkap dalam perburuan, serta mengolah zaitun.

Dari Hekuba, Apollo memiliki putra bernama Troilus. Dia dibunuh oleh Akhilles. Apollo juga mencintai Kassandra, anak Hekuba dan Priam, dan saudari tiri Troilus. Apllo menjanjikan Kassandra daya meramal jika bersedia disetubuhi oleh Apollo tetapi Kassandra menolak. Apollo marah dan memberinya daya untuk melihat masa depan tetapi yang dapat Kassandra lihat hanyalah perihal jadinya mengerikan dan tak akan dipercaya orang lain.

Koronis, putri raja Flegias, memiliki hubungan cinta dengan Apollo hingga dijadikan hamil dengan bayi bernama Asklepios. Tetapi Koronis berselingkuh dengan Iskhis. Seekor gagak memberitahu Apollo tentang perselingkuan itu tetapi Apollo tidak percaya dan mengubah semua gagak dijadikan berwarna hitam atas kebohongan mereka. Ketika Apollo menyadari bahwa sang gagak cakap sah, dia menjadikan hewan tsb suci. Apollo membunuh Koronis dan menyelamatkan bayinya. Sementara ayah Koronis yang marah karena anaknya mati selanjutnya membakar kuil Apollo di Delphi. Apollo membunuhnya akhir suatu peristiwa akhlaknya itu.

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

"Kematian Hiakinthos", lukisan karya Jean Broc, 1801.

Kekasih lelaki

Hiakinthos merupakan salah satu kekasih lelaki Apollo. Hiakinthos merupakan seorang pageran Sparta, dia tampan dan atletis. Suatu hari Apollo dan Hiakinthos melakukan permainan lempar cakram dan tiba-tiba cakram yang dilempar Apollo tentang kepala Hiakinthos hingga pemuda itu mati. Cakram itu ditiup oleh Zefiros (dewa angin barat) yang cemburu pada hubungan mereka. Apollo sangat bersedih atas kematian kekasihnya dan menciptakan bunga Hyacinthus dari darah Hiakinthos.

Kekasih lelaki lainnya merupakan Kiparissos, seorang keturuann Herakles. Apollo memberinya seekor rusa jinak dan Kiparissos tak sengaja membunuh rusa itu dengan lembing. Kiparissos sangat menyesal dan memohon Apollo supaya dia dapat menangis selamanya. Apollo mengabulkan permintaannya dengan mengubahnya dijadikan tanaman Cupressaceae, yang getahnya mengalir seperti cairan mata.

Lain-lain

Dalam suatu kisah, Apollo membunuh Aloadai ketika mereka berupaya menyerang Gunung Olimpus.

Selama musim dingin, Apollo menunggangi angsa ke tanah Hiperborea[37]

Apollo mengubah Kefissos dijadikan monster laut.

Apollo pernah bertanding melakukan permainan lira melawan putranya sendiri, Kiniras. Ketika berakhir kalah, Kiniras pun bunuh diri.

Dalam astronomi

Nama Apollo dijadikan nama program NASA di bulan, merupakan program Apollo pada tahun 1960-an. Apollo juga dijadikan nama salah satu kawah di anggota selatan dari segi jauh bulan.

Suatu asteroid yang pertama kali ditemukan oleh Karl Reinmuth pada tahun 1932 diberi nama 1862 Apollo.

Dalam seni dan budaya

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Patung Apollo ("Adonis" dari Centocelle), Museum Ashmolean.

Apollo Belvedere merupakan suatu patung marmer yang ditemukan pada belakang ratus tahun ke-15, dan selama berabad-abad untuk Eropa telah dijadikan simbol dari Era Klasik. Patung itu merupakan tiruan Romawi dari patung perunggu hasil pekerjaan pematung Yunani, Leokhares, dan dibuat susunan selang 350 dan 325 SM.

Patung berukurang manusia yang dikata untuk patung "Adonis" ditemukan pada 1780 di situs villa suburbana dekat Via Labicana di pinggiran Centocelle, dan sekarang disimpan di Museum Ashmolean, Oxford. Patung itu, setelah diamati oleh sejarawan modern, diketahui merupakan patung Apollo, bukan Adonis.

Orang yang memimpin semua Pagelaran Seni di zaman Yunani adalah

Apollo dengan lingkaran cahaya, mosaik Romawi di El Djem, Tunisia.

Pada belakang ratus tahun kedua M, berada suatu mosaik yang ditemukan di El Djem. Mosaik itu menggambarkan Apollo untuk Apollo Helios, dicirikan dengan beradanya lingkaran cahaya di kepalanya.. Mosaik lainnya yang menggambarkan Apollo dengan lingkaran cahaya ditemukan di Hadrumentum, dan sekarang disimpan di Museum di Sousse.[38]

Percy Bysshe Shelley, penyair Inggris, menciptakan suatu puisi berjudul "Himne Apollo" (1820). Apollo juga dijadikan inspirasi dari pagelaran balet karya Igor Stravinsky, berjudul Apollon musagète (1927–1928).

Patung Apollo di kuil Zeus di Olympia (sekarang di Museum Arkeologi Olympia) digambarkan dalam uang kertas Yunani dengan nominal 1000 drakhma pada tahun 1987–2001.[39]

Dalam budaya populer

Apollo Creed merupakan nama salah satu tokoh petinju dalam seri film Rocky. Captain Apollo merupakan salah satu tokoh dalam seri televisi Battlestar Galactica. Dalam seri televisi Lost berada toko permen bernama Apollo Candy.

Showtime at the Apollo merupakan nama suatu cara musik yang diproduksi oleh Apollo Theater di New York. Sementara Live at the Apollo merupakan cara komedi televisi di London.

Dalam serial Star Trek, berada golongan pesawat yang dikata kelas Apollo.

Media

Footnote

  1. ^ For the iconography of the Alexander–Helios type, see H. Hoffmann, 1963. "Helios", in Journal of the American Research Center in Egypt 2, hal. 117–23; cf. Yalouris 1980, no. 42.
  2. ^ Burkert so holds; Greek Religion hal.144
  3. ^ Behind the Name: Meaning, Origin and History of the Name Apollo
  4. ^ de Grummond, Nancy Thomson (2006) Etruscan Myth, Sacred History, and Legend. (Philadelphia, Pennsylvania: University of Pennsylvania Museum of Archaeology dan Anthropology); Mackenzie, Donald A. (2005) Myths of Babylonia and Assyria (Gutenberg)
  5. ^ Fritz Graf, Apollo, hal. 104-113
  6. ^ Burkert, Greek Religion, 1985 "Apollo", hal.144
  7. ^ Croft, John (2003) menulis di Ancient Near East mail list hosted by the University of Chicago bahwat "Apollo tidak berasal dari Yunani melainkan dari Anatolia. Dewa Apaliuna dari mitologi Luwia nampaknya melaksanakan perjalanan dari timur ke barat. Dewa Aplu dari mitologi Hurria merupakan dewa wabah, dan melambangkan dewa Apollo Smitheus. Apulu sendiri nampaknya berasal dari mitologi Babilonia "Aplu", yang bermakna "putra dari"—sebuah gelar yang diberikan pada dewa wabah dari Babilonia, Nergal (putra dari Enlil)"
  8. ^ Burkert 1985:143.
  9. ^ Herodotus, 1.46
  10. ^ Lucian (attrib.), De Dea Syria 35–37.
  11. ^ Theoi: "KORONIS"
  12. ^ Livy 1.56.
  13. ^ Livy 3.63.7, 4.25.3.
  14. ^ Livy 25.12.
  15. ^ J. H. W. G. Liebeschuetz (1979). Continuity and Change in Roman Religion. Oxford: Oxford University Press. hlm. 82–85. ISBN 0-19-814822-4. 
  16. id="cite_note-16">^ Suetonius, Augustus 18.2; Cassius Dio 51.1.1–3.
  17. ^ Cassius Dio 53.1.3.
  18. ^ Inscriptiones Latinae Selectae 5050, translated by Mary Beard; John North and Simon Price (1998). Religions of Rome: Volume 2: A Sourcebook. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 5.7b. ISBN 0-521-45015-2 (hbk.); ISBN 0-521-45646-0 (pbk.) . 
  19. ^ Euripides, Andromache 901
  20. ^ Apollonius of Rhodes, iv. 1730; Biblioteca, i. 9. § 26
  21. ^ "Acesius". Smith's Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. London, 1880.
  22. ^ Ovid, Metamorphoses xiii. 715
  23. ^ Strabo, x. p. 451
  24. ^ Miranda J. Green, Dictionary of Celtic Myth and Legend, Thames and Hudson Ltd, 1997
  25. ^ Corpus Inscriptionum Latinarum XIII, 1863–1986; A. Ross,, Pagan Celtic Britain, 1967; M.J. Green, The Gods of the Celts, 1986, London
  26. ^ J. Zwicker, Fontes Historiae Religionis Celticae, 1934–36, Berlin; Corpus Inscriptionum Latinarum V, XI, XII, XIII; J. Gourcest, "Le culte de Belenos en Provence occidentale et en Gaule", Ogam 6.6 (1954:257–262); E. Thevonot, "Le cheval sacre dans la Gaule de l'Est", Revue archeologique de l'Est et du Centre-Est (vol 2), 1951; [ ], "Temoignages du culte de l'Apollon gaulois dans l'Helvetie romaine", Revue celtique (vol 51), 1934.
  27. ^ W.J. Wedlake, The Excavation of the Shrine of Apollo at Nettleton, Wiltshire, 1956–1971, Society of Antiquaries of London, 1982.
  28. ^ M. Szabo, The Celtic Heritage in Hungary, (Budapest)1971, Budapest
  29. ^ a b Divinites et sanctuaires de la Gaule, E. Thevonat, 1968, Paris
  30. ^ a b La religion des Celtes, J. de Vries, 1963, Paris
  31. ^ J. Le Gall, Alesia, archeologie et histoire, (Paris) 1963.
  32. ^ Corpus Inscriptionum Latinarum XIII
  33. ^ Kenneth McLeish, Children of the Gods hal. 32.
  34. ^ pseudo-Apollodorus, Bibliothke iii. 10.4.
  35. ^ Man Myth and Magic by Richard Cavendish
  36. ^ Libanius, Narrationes.
  37. ^ Callimachus, Hymn to Apollo2.5
  38. ^ "http://www.tunisiaonline.com/mosaics/mosaic05b.html". 
  39. ^ Bank of Greece. Drachma Banknotes & Coins: 1000 drachmas. Retrieved on 27 March 2009.

Referensi

Sumber utama

  • Homer, Iliad ii.595–600 (700 SM)
  • Sofokles, Oedipus Rex
  • Palaephatus, On Unbelievable Tales 46. Hyacinthus (330 SM)
  • Apollodorus, Library 1.3.3 (140 SM)
  • Ovid, Metamorphoses 10. 162–219 (1–8 M)
  • Pausanias, Description of Greece 3.1.3, 3.19.4 (160–176 M)
  • Philostratus the Elder, Images i.24 Hyacinthus (170–245 M)
  • Philostratus the Younger, Images 14. Hyacinthus (170–245 M)
  • Lucian, Dialogues of the Gods 14 (170 M)
  • First Vatican Mythographer, 197. Thamyris et Musae

Sumber tambahan

  • M. Bieber, 1964. Alexander the Great in Greek and Roman Art (Chicago)
  • Walter Burkert, 1985. Greek Religion (Harvard University Press) III.2.5 passim
  • Robert Graves, 1960. The Greek Myths, edisi revisi (Penguin)
  • Miranda J. Green, Dictionary of Mltic Myth and Legend, Thames and Hudson Ltd, 1997
  • Karl Kerenyi, Apollon: Studien über Antiken Religion und Humanität edisi revisi 1953.
  • Karl Kerenyi, 1951 The Gods of the Greeks
  • Pauly–Wissowa, Realencyclopädie der klassischen Altertumswissenschaft: II, "Apollon". The best repertory of cult sites (Burkert).
  • Pfeiff, K.A., 1943. Apollon: Wandlung seines Bildes in der griechischen Kunst. Traces the changing iconography of Apollo.
  • N. Yalouris, 1980. The Search for Alexander (Boston) Exhibition.

Lihat juga

  • 12 Dewa Olimpus
  • Apollo dan Daphne

Pranala Luar


edunitas.com


Page 4

Tags (tagged): apollo 11, apollo, 11, unkris, 39a, kennedy space center, florida usa, tanggal, peluncuran 16, 21, 55 kg, 47, 5 lb jumlah, orbit bulan, 30, waktu total csm, misi luar, angkasa, berawak pertama berhasil, membawa, michael, collins, edwin aldrin pada, saat menginjakkan, kaki, center of studies, the numbers, a, statistical reference sp, 4029 nasa, didahului, apollo 11 center, of studies


Page 5

Tags (tagged): center of studies, unkris, christian, apologetics, christian apologetics, mempertahankan menjelaskan, iman, kepercayaan, sejumlah karya, apologetik kristen, chesterton, g k 1925, genes memes, and, the meaning of, life malden, ma, blackwell pub, denial, of the, divine, city ivp books, isbn 0830837213, gereja, john henry, newman, g k chesterton, hilaire belloc, dietrich, christian apologetics christian


Page 6

Apolos (Απολλως, Apollos; bisa sah singkatan dari Apollonius) yaitu seorang Yahudi yang menjadi orang Kristen dan penginjil pada zaman pertama Masehi, yang disebut-sebut beberapa kali dalam Akad Baru di Alkitab Kristen.

Di Efesus

  • Datanglah ke Efesus (diperkirakan tahun 54) seorang Yahudi bernama Apolos, yang bermula dari Aleksandria. Beliau seorang yang fasih bicara dan paling ahli dalam soal-soal Kitab Suci. Beliau telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat beliau bicara dan dengan teliti beliau mengajar tentang Yesus, tetapi beliau hanya mengetahui baptisan Yohanes. Beliau mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa beliau ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.[1]

Di Korintus

  • Sebab Apolos bersedia menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus, nampaknya termasuk Priskila dan Akwila, mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut beliau. Setibanya di Akhaya maka Apolos, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang paling berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya beliau membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus Kristus yaitu Mesias.[2]
  • Sewaktu di Akhaya, Apolos tinggal di Korintus.[3][4]
  • Yang belakang sekali mulailah terjadi perpecahan di kalangan jemaat di Korintus, sebab mempunyai yang berkata: "Diri sendiri dari golongan Paulus. Atau diri sendiri dari golongan Apolos. Atau diri sendiri dari golongan Kefas. Atau diri sendiri dari golongan Kristus".[5] Sebab itulah Paulus menulis suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus dari Efesus[6] sekitar tahun 55. Paulus menegur jemaat supaya sadar bahwa tidak sewenang-wenang Paulus, Apolos maupun Kefas (Simon Petrus) hanyalah pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya mereka menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya ("Diri sendiri menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan), dan perpecahan itu menunjukkan mereka sedang bersifat duniawi.[7] Paulus memperingatkan bahwa seluruh pelayanan itu sama-sama milik jemaat dan jemaat yaitu milik Kristus dan Kristus yaitu milik Allah.[8]

Di Efesus lagi

  • Sebab perpecahan itu, Apolos menjadi kecewa dan memutuskan berkunjung dari Korintus dan berjumpa Paulus di Efesus. Ini terlihat dari anggota penghabisan surat Paulus yang pertama ke jemaat di Korintus: "Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang diri sendiri mendesaknya bagi bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu [di Korintus], tetapi beliau sama sekali tidak bersedia datang sekarang. Seandainya mempunyai kesempatan tidak sewenang-wenang nanti, beliau akan datang."[9]

Di pulau Kreta

Jerome menulis bahwa sementara Apolos sedang tidak senang dengan perpecahan di Korintus, beliau berkunjung ke pulau Kreta bersama Zenas, seorang pandai Taurat. Mereka membawakan surat dari Paulus kepada Titus dan Paulus berkeinginan Titus bagi membantu sebaik-baiknya dalam perjalanan mereka, supaya mereka jangan kekurangan sesuatu apa.[10]

Doktrin Kristen

  • Pada awalnya, nasihat Apolos mirip dengan 12 orang Yahudi yang ditemui Paulus di daerah pedalaman tidak jauh Efesus, yang hanya mengetahui mengenai Baptisan Yohanes, tanpa mengetahui tentang Roh Kudus.[11] Yang belakang sekali setelah berjumpa dengan Akwila dan Priskila, Apolos mengajarkan hal-hal yang sejalan dengan pemberitaan Paulus maupun Kefas (Simon Petrus) di Korintus.

Tradisi Kristen

  • Jerome mencatat bahwa ketika perpecahan sudah teratasi berkat surat Paulus, maka Apolos kembali ke Korintus dan menjadi uskup di sana. Beliau juga dianggap menjadi uskup di Duras, atau Ikonium di Phrygia, atau di Kaisarea, tetapi bukti-buktinya tidak meyakinkan.
  • Martin Luther dan sejumlah pandai mengusulkan Apolos sbg pengarang Surat Ibrani, daripada Barnabas, kandidat lain. Keduanya, orang Yahudi Kristen dengan pengetahuan yang cukup.[12] Tidak ditemukan tulisan-tulisan Apolos, sehingga tidak mempunyai cukup bukti bagi menerima maupun menolak usulan tersebut.
  • Apolos dianggap santo oleh sejumlah denominasi Kristen termasuk Gereja Lutheran sinode Missouri, yang memperingatinya bersama Akwila dan Priskila setiap tanggal 13 Februari.

Rujukan

Lihat pula

Pranala luar

  • Encyclopaedia Biblica
  • Herzog-Hauck, Realencyklopadie
  • The Jewish Encyclopaedia (Jewish Encyclopedia: Apollos)
  • James Hastings, Dictionary of the Bible
  • Karl Heinrich von Weizsäcker, Das apostolische Zeitalter (1886)
  • A. C. McGiffert, History of Christianity in the Apostolic Age.

edunitas.com


Page 7

Tags (tagged): aqabah, unkris, al aqabah, aqaba, al aqaba sebuah, desa palestina, sipil, israel agen dari, angkatan pertahanan, israel, idf, militer israel, aktivitas ekonomi, perjalanan, barang dari, kota, aqaba telah, berkurang, sebesar 85 menurun, dari sekitar, center, of studies of, the jordan, valley, plo negotiation affairs, department aqabah, of studies


Page 8

Tags (tagged): aqabah, unkris, al aqabah, aqaba, al aqaba sebuah, desa palestina, sipil, israel agen dari, angkatan pertahanan, israel, idf, militer israel, aktivitas ekonomi, perjalanan, barang dari, kota, aqaba telah, berkurang, sebesar 85 menurun, dari sekitar, center, of studies of, the jordan, valley, plo negotiation affairs, department aqabah, of studies


Page 9

Tags (tagged): aqabah, unkris, al aqabah, aqaba, al aqaba sebuah, desa palestina, sipil, israel agen dari, angkatan pertahanan, israel, idf, militer israel, aktivitas ekonomi, perjalanan, barang dari, kota, aqaba telah, berkurang, sebesar 85 menurun, dari sekitar, pusat, ilmu pengetahuan of, the jordan, valley, plo negotiation affairs, department aqabah, ilmu pengetahuan


Page 10

Tags (tagged): aqabah, unkris, al aqabah, aqaba, al aqaba sebuah, desa palestina, sipil, israel agen dari, angkatan pertahanan, israel, idf, militer israel, aktivitas ekonomi, perjalanan, barang dari, kota, aqaba telah, berkurang, sebesar 85 menurun, dari sekitar, pusat, ilmu pengetahuan of, the jordan, valley, plo negotiation affairs, department aqabah, ilmu pengetahuan


Page 11

Apolos (Απολλως, Apollos; bisa sah singkatan dari Apollonius) yaitu seorang Yahudi yang menjadi orang Kristen dan penginjil pada zaman pertama Masehi, yang disebut-sebut beberapa kali dalam Akad Baru di Alkitab Kristen.

Di Efesus

  • Datanglah ke Efesus (diperkirakan tahun 54) seorang Yahudi bernama Apolos, yang bermula dari Aleksandria. Beliau seorang yang fasih bicara dan paling ahli dalam soal-soal Kitab Suci. Beliau telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat beliau bicara dan dengan teliti beliau mengajar tentang Yesus, tetapi beliau hanya mengetahui baptisan Yohanes. Beliau mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa beliau ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.[1]

Di Korintus

  • Sebab Apolos bersedia menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus, nampaknya termasuk Priskila dan Akwila, mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut beliau. Setibanya di Akhaya maka Apolos, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang paling berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya beliau membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus Kristus yaitu Mesias.[2]
  • Sewaktu di Akhaya, Apolos tinggal di Korintus.[3][4]
  • Yang belakang sekali mulailah terjadi perpecahan di kalangan jemaat di Korintus, sebab mempunyai yang berkata: "Diri sendiri dari golongan Paulus. Atau diri sendiri dari golongan Apolos. Atau diri sendiri dari golongan Kefas. Atau diri sendiri dari golongan Kristus".[5] Sebab itulah Paulus menulis suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus dari Efesus[6] sekitar tahun 55. Paulus menegur jemaat supaya sadar bahwa tidak sewenang-wenang Paulus, Apolos maupun Kefas (Simon Petrus) hanyalah pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya mereka menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya ("Diri sendiri menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan), dan perpecahan itu menunjukkan mereka sedang bersifat duniawi.[7] Paulus memperingatkan bahwa seluruh pelayanan itu sama-sama milik jemaat dan jemaat yaitu milik Kristus dan Kristus yaitu milik Allah.[8]

Di Efesus lagi

  • Sebab perpecahan itu, Apolos menjadi kecewa dan memutuskan berkunjung dari Korintus dan berjumpa Paulus di Efesus. Ini terlihat dari anggota penghabisan surat Paulus yang pertama ke jemaat di Korintus: "Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang diri sendiri mendesaknya bagi bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu [di Korintus], tetapi beliau sama sekali tidak bersedia datang sekarang. Seandainya mempunyai kesempatan tidak sewenang-wenang nanti, beliau akan datang."[9]

Di pulau Kreta

Jerome menulis bahwa sementara Apolos sedang tidak senang dengan perpecahan di Korintus, beliau berkunjung ke pulau Kreta bersama Zenas, seorang pandai Taurat. Mereka membawakan surat dari Paulus kepada Titus dan Paulus berkeinginan Titus bagi membantu sebaik-baiknya dalam perjalanan mereka, supaya mereka jangan kekurangan sesuatu apa.[10]

Doktrin Kristen

  • Pada awalnya, nasihat Apolos mirip dengan 12 orang Yahudi yang ditemui Paulus di daerah pedalaman tidak jauh Efesus, yang hanya mengetahui mengenai Baptisan Yohanes, tanpa mengetahui tentang Roh Kudus.[11] Yang belakang sekali setelah berjumpa dengan Akwila dan Priskila, Apolos mengajarkan hal-hal yang sejalan dengan pemberitaan Paulus maupun Kefas (Simon Petrus) di Korintus.

Tradisi Kristen

  • Jerome mencatat bahwa ketika perpecahan sudah teratasi berkat surat Paulus, maka Apolos kembali ke Korintus dan menjadi uskup di sana. Beliau juga dianggap menjadi uskup di Duras, atau Ikonium di Phrygia, atau di Kaisarea, tetapi bukti-buktinya tidak meyakinkan.
  • Martin Luther dan sejumlah pandai mengusulkan Apolos sbg pengarang Surat Ibrani, daripada Barnabas, kandidat lain. Keduanya, orang Yahudi Kristen dengan pengetahuan yang cukup.[12] Tidak ditemukan tulisan-tulisan Apolos, sehingga tidak mempunyai cukup bukti bagi menerima maupun menolak usulan tersebut.
  • Apolos dianggap santo oleh sejumlah denominasi Kristen termasuk Gereja Lutheran sinode Missouri, yang memperingatinya bersama Akwila dan Priskila setiap tanggal 13 Februari.

Rujukan

Lihat pula

Pranala luar

  • Encyclopaedia Biblica
  • Herzog-Hauck, Realencyklopadie
  • The Jewish Encyclopaedia (Jewish Encyclopedia: Apollos)
  • James Hastings, Dictionary of the Bible
  • Karl Heinrich von Weizsäcker, Das apostolische Zeitalter (1886)
  • A. C. McGiffert, History of Christianity in the Apostolic Age.

edunitas.com


Page 12

Apolos (Απολλως, Apollos; bisa sah singkatan dari Apollonius) yaitu seorang Yahudi yang menjadi orang Kristen dan penginjil pada zaman pertama Masehi, yang disebut-sebut beberapa kali dalam Akad Baru di Alkitab Kristen.

Di Efesus

  • Datanglah ke Efesus (diperkirakan tahun 54) seorang Yahudi bernama Apolos, yang bermula dari Aleksandria. Beliau seorang yang fasih bicara dan paling ahli dalam soal-soal Kitab Suci. Beliau telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat beliau bicara dan dengan teliti beliau mengajar tentang Yesus, tetapi beliau hanya mengetahui baptisan Yohanes. Beliau mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa beliau ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.[1]

Di Korintus

  • Sebab Apolos bersedia menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus, nampaknya termasuk Priskila dan Akwila, mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut beliau. Setibanya di Akhaya maka Apolos, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang paling berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya beliau membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus Kristus yaitu Mesias.[2]
  • Sewaktu di Akhaya, Apolos tinggal di Korintus.[3][4]
  • Yang belakang sekali mulailah terjadi perpecahan di kalangan jemaat di Korintus, sebab mempunyai yang berkata: "Diri sendiri dari golongan Paulus. Atau diri sendiri dari golongan Apolos. Atau diri sendiri dari golongan Kefas. Atau diri sendiri dari golongan Kristus".[5] Sebab itulah Paulus menulis suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus dari Efesus[6] sekitar tahun 55. Paulus menegur jemaat supaya sadar bahwa tidak sewenang-wenang Paulus, Apolos maupun Kefas (Simon Petrus) hanyalah pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya mereka menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya ("Diri sendiri menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan), dan perpecahan itu menunjukkan mereka sedang bersifat duniawi.[7] Paulus memperingatkan bahwa seluruh pelayanan itu sama-sama milik jemaat dan jemaat yaitu milik Kristus dan Kristus yaitu milik Allah.[8]

Di Efesus lagi

  • Sebab perpecahan itu, Apolos menjadi kecewa dan memutuskan berkunjung dari Korintus dan berjumpa Paulus di Efesus. Ini terlihat dari anggota penghabisan surat Paulus yang pertama ke jemaat di Korintus: "Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang diri sendiri mendesaknya bagi bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu [di Korintus], tetapi beliau sama sekali tidak bersedia datang sekarang. Seandainya mempunyai kesempatan tidak sewenang-wenang nanti, beliau akan datang."[9]

Di pulau Kreta

Jerome menulis bahwa sementara Apolos sedang tidak senang dengan perpecahan di Korintus, beliau berkunjung ke pulau Kreta bersama Zenas, seorang pandai Taurat. Mereka membawakan surat dari Paulus kepada Titus dan Paulus berkeinginan Titus bagi membantu sebaik-baiknya dalam perjalanan mereka, supaya mereka jangan kekurangan sesuatu apa.[10]

Doktrin Kristen

  • Pada awalnya, nasihat Apolos mirip dengan 12 orang Yahudi yang ditemui Paulus di daerah pedalaman tidak jauh Efesus, yang hanya mengetahui mengenai Baptisan Yohanes, tanpa mengetahui tentang Roh Kudus.[11] Yang belakang sekali setelah berjumpa dengan Akwila dan Priskila, Apolos mengajarkan hal-hal yang sejalan dengan pemberitaan Paulus maupun Kefas (Simon Petrus) di Korintus.

Tradisi Kristen

  • Jerome mencatat bahwa ketika perpecahan sudah teratasi berkat surat Paulus, maka Apolos kembali ke Korintus dan menjadi uskup di sana. Beliau juga dianggap menjadi uskup di Duras, atau Ikonium di Phrygia, atau di Kaisarea, tetapi bukti-buktinya tidak meyakinkan.
  • Martin Luther dan sejumlah pandai mengusulkan Apolos sbg pengarang Surat Ibrani, daripada Barnabas, kandidat lain. Keduanya, orang Yahudi Kristen dengan pengetahuan yang cukup.[12] Tidak ditemukan tulisan-tulisan Apolos, sehingga tidak mempunyai cukup bukti bagi menerima maupun menolak usulan tersebut.
  • Apolos dianggap santo oleh sejumlah denominasi Kristen termasuk Gereja Lutheran sinode Missouri, yang memperingatinya bersama Akwila dan Priskila setiap tanggal 13 Februari.

Rujukan

Lihat pula

Pranala luar

  • Encyclopaedia Biblica
  • Herzog-Hauck, Realencyklopadie
  • The Jewish Encyclopaedia (Jewish Encyclopedia: Apollos)
  • James Hastings, Dictionary of the Bible
  • Karl Heinrich von Weizsäcker, Das apostolische Zeitalter (1886)
  • A. C. McGiffert, History of Christianity in the Apostolic Age.

edunitas.com


Page 13

Apolos (Απολλως, Apollos; bisa sah singkatan dari Apollonius) yaitu seorang Yahudi yang menjadi orang Kristen dan penginjil pada zaman pertama Masehi, yang disebut-sebut beberapa kali dalam Akad Baru di Alkitab Kristen.

Di Efesus

  • Datanglah ke Efesus (diperkirakan tahun 54) seorang Yahudi bernama Apolos, yang bermula dari Aleksandria. Beliau seorang yang fasih bicara dan paling ahli dalam soal-soal Kitab Suci. Beliau telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat beliau bicara dan dengan teliti beliau mengajar tentang Yesus, tetapi beliau hanya mengetahui baptisan Yohanes. Beliau mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa beliau ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah.[1]

Di Korintus

  • Sebab Apolos bersedia menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus, nampaknya termasuk Priskila dan Akwila, mengirim surat kepada murid-murid di situ, supaya mereka menyambut beliau. Setibanya di Akhaya maka Apolos, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang paling berguna bagi orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya beliau membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus Kristus yaitu Mesias.[2]
  • Sewaktu di Akhaya, Apolos tinggal di Korintus.[3][4]
  • Yang belakang sekali mulailah terjadi perpecahan di kalangan jemaat di Korintus, sebab mempunyai yang berkata: "Diri sendiri dari golongan Paulus. Atau diri sendiri dari golongan Apolos. Atau diri sendiri dari golongan Kefas. Atau diri sendiri dari golongan Kristus".[5] Sebab itulah Paulus menulis suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus dari Efesus[6] sekitar tahun 55. Paulus menegur jemaat supaya sadar bahwa tidak sewenang-wenang Paulus, Apolos maupun Kefas (Simon Petrus) hanyalah pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya mereka menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya ("Diri sendiri menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan), dan perpecahan itu menunjukkan mereka sedang bersifat duniawi.[7] Paulus memperingatkan bahwa seluruh pelayanan itu sama-sama milik jemaat dan jemaat yaitu milik Kristus dan Kristus yaitu milik Allah.[8]

Di Efesus lagi

  • Sebab perpecahan itu, Apolos menjadi kecewa dan memutuskan berkunjung dari Korintus dan berjumpa Paulus di Efesus. Ini terlihat dari anggota penghabisan surat Paulus yang pertama ke jemaat di Korintus: "Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang diri sendiri mendesaknya bagi bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu [di Korintus], tetapi beliau sama sekali tidak bersedia datang sekarang. Seandainya mempunyai kesempatan tidak sewenang-wenang nanti, beliau akan datang."[9]

Di pulau Kreta

Jerome menulis bahwa sementara Apolos sedang tidak senang dengan perpecahan di Korintus, beliau berkunjung ke pulau Kreta bersama Zenas, seorang pandai Taurat. Mereka membawakan surat dari Paulus kepada Titus dan Paulus berkeinginan Titus bagi membantu sebaik-baiknya dalam perjalanan mereka, supaya mereka jangan kekurangan sesuatu apa.[10]

Doktrin Kristen

  • Pada awalnya, nasihat Apolos mirip dengan 12 orang Yahudi yang ditemui Paulus di daerah pedalaman tidak jauh Efesus, yang hanya mengetahui mengenai Baptisan Yohanes, tanpa mengetahui tentang Roh Kudus.[11] Yang belakang sekali setelah berjumpa dengan Akwila dan Priskila, Apolos mengajarkan hal-hal yang sejalan dengan pemberitaan Paulus maupun Kefas (Simon Petrus) di Korintus.

Tradisi Kristen

  • Jerome mencatat bahwa ketika perpecahan sudah teratasi berkat surat Paulus, maka Apolos kembali ke Korintus dan menjadi uskup di sana. Beliau juga dianggap menjadi uskup di Duras, atau Ikonium di Phrygia, atau di Kaisarea, tetapi bukti-buktinya tidak meyakinkan.
  • Martin Luther dan sejumlah pandai mengusulkan Apolos sbg pengarang Surat Ibrani, daripada Barnabas, kandidat lain. Keduanya, orang Yahudi Kristen dengan pengetahuan yang cukup.[12] Tidak ditemukan tulisan-tulisan Apolos, sehingga tidak mempunyai cukup bukti bagi menerima maupun menolak usulan tersebut.
  • Apolos dianggap santo oleh sejumlah denominasi Kristen termasuk Gereja Lutheran sinode Missouri, yang memperingatinya bersama Akwila dan Priskila setiap tanggal 13 Februari.

Rujukan

Lihat pula

Pranala luar

  • Encyclopaedia Biblica
  • Herzog-Hauck, Realencyklopadie
  • The Jewish Encyclopaedia (Jewish Encyclopedia: Apollos)
  • James Hastings, Dictionary of the Bible
  • Karl Heinrich von Weizsäcker, Das apostolische Zeitalter (1886)
  • A. C. McGiffert, History of Christianity in the Apostolic Age.

edunitas.com


Page 14

Tags (tagged): christian apologetics, unkris, mempertahankan menjelaskan, iman, kepercayaan, sejumlah karya, apologetik kristen, chesterton, g k 1925, genes memes, and, the meaning of, life malden, ma, blackwell pub, denial, of the, divine, city ivp books, isbn 0830837213, gereja, center of studies, john henry, newman, g k chesterton, hilaire belloc, dietrich, christian, apologetics


Page 15

Tags (tagged): christian apologetics, unkris, mempertahankan menjelaskan, iman, kepercayaan, sejumlah karya, apologetik kristen, chesterton, g k 1925, genes memes, and, the meaning of, life malden, ma, blackwell pub, denial, of the, divine, city ivp books, isbn 0830837213, gereja, center of studies, john henry, newman, g k chesterton, hilaire belloc, dietrich, christian, apologetics


Page 16

Apolos (Απολλως, Apollos; mampu jadi singkatan dari Apollonius) yaitu seorang Yahudi yang menjadi orang Kristen dan penginjil pada masa zaman pertama Masehi, yang disebut-sebut beberapa kali dalam Akad Baru di Alkitab Kristen.

Di Efesus

  • Datanglah ke Efesus (diperkirakan tahun 54) seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Beliau seorang yang fasih berkata dan sangat pandai dalam soal-soal Kitab Suci. Beliau telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat beliau berkata dan dengan teliti beliau mengajar tentang Yesus, tetapi beliau hanya mengetahui baptisan Yohanes. Beliau mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan untuknya Jalan Allah.[1]

Di Korintus

  • Karena Apolos berhasrat menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus, nampaknya termasuk Priskila dan Akwila, mengirim surat untuk murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya karenanya Apolos, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berjasa untuk orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya beliau membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus Kristus yaitu Mesias.[2]
  • Sewaktu di Akhaya, Apolos tinggal di Korintus.[3][4]
  • Kemudian mulailah terjadi perpecahan di kalangan jemaat di Korintus, karena benar yang berkata: "Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus".[5] Karena itulah Paulus menulis suratnya yang pertama untuk jemaat di Korintus dari Efesus[6] sekitar tahun 55. Paulus menegur jemaat supaya sadar bahwa patut Paulus, Apolos maupun Kefas (Simon Petrus) hanyalah pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya mereka menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan untuknya ("Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan), dan perpecahan itu menunjukkan mereka sedang bersifat duniawi.[7] Paulus memperingatkan bahwa seluruh pelayanan itu sama-sama milik jemaat dan jemaat yaitu milik Kristus dan Kristus yaitu milik Allah.[8]

Di Efesus lagi

  • Karena perpecahan itu, Apolos menjadi kecewa dan memutuskan pergi dari Korintus dan berjumpa Paulus di Efesus. Ini terlihat dari bagian pengahabisan surat Paulus yang pertama ke jemaat di Korintus: "Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang aku mendesaknya untuk bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu [di Korintus], tetapi beliau sama sekali tak mau datang sekarang. Jikalau benar kesempatan patut nanti, beliau akan datang."[9]

Di pulau Kreta

Jerome menulis bahwa sementara Apolos sedang tak senang dengan perpecahan di Korintus, beliau pergi ke pulau Kreta bersama Zenas, seorang berbakat Taurat. Mereka membawakan surat dari Paulus untuk Titus dan Paulus meminta Titus untuk menolong sebaik-baiknya dalam perjalanan mereka, supaya mereka jangan kekurangan sesuatu apa.[10]

Doktrin Kristen

  • Pada awalnya, nasihat Apolos mirip dengan 12 orang Yahudi yang ditemui Paulus di kawasan pedalaman tidak jauh Efesus, yang hanya mengetahui mengenai Baptisan Yohanes, tanpa mengetahui tentang Roh Kudus.[11] Kemudian setelah berjumpa dengan Akwila dan Priskila, Apolos mengajarkan hal-hal yang sejalan dengan pemberitaan Paulus maupun Kefas (Simon Petrus) di Korintus.

Tradisi Kristen

  • Jerome mencatat bahwa ketika perpecahan sudah teratasi berkat surat Paulus, karenanya Apolos kembali ke Korintus dan menjadi uskup di sana. Beliau juga dianggap menjadi uskup di Duras, atau Ikonium di Phrygia, atau di Kaisarea, tetapi bukti-buktinya tak meyakinkan.
  • Martin Luther dan sebanyak berbakat mengusulkan Apolos sbg pengarang Surat Ibrani, daripada Barnabas, kandidat lain. Keduanya, orang Yahudi Kristen dengan ilmu yang cukup.[12] Tak ditemukan tulisan-tulisan Apolos, sehingga tak benar cukup bukti untuk menerima maupun menolak usulan tersebut.
  • Apolos dianggap santo oleh sebanyak denominasi Kristen termasuk Gereja Lutheran sinode Missouri, yang memperingatinya bersama Akwila dan Priskila setiap tanggal 13 Februari.

Pustaka

Lihat juga

Pranala luar

  • Encyclopaedia Biblica
  • Herzog-Hauck, Realencyklopadie
  • The Jewish Encyclopaedia (Jewish Encyclopedia: Apollos)
  • James Hastings, Dictionary of the Bible
  • Karl Heinrich von Weizsäcker, Das apostolische Zeitalter (1886)
  • A. C. McGiffert, History of Christianity in the Apostolic Age.

edunitas.com


Page 17

Tags (tagged): aqabah, unkris, al aqabah aqaba, al aqaba, sebuah, desa palestina, sipil, israel agen, dari, angkatan pertahanan israel, idf, militer, israel, aktivitas ekonomi perjalanan, barang dari, kota, aqaba telah berkurang, sebesar 85, menurun, dari sekitar, center, of studies, of, the jordan valley, plo negotiation, affairs, department aqabah


Page 18

Tags (tagged): aqabah, unkris, al aqabah aqaba, al aqaba, sebuah, desa palestina, sipil, israel agen, dari, angkatan pertahanan israel, idf, militer, israel, aktivitas ekonomi perjalanan, barang dari, kota, aqaba telah berkurang, sebesar 85, menurun, dari sekitar, center, of studies, of, the jordan valley, plo negotiation, affairs, department aqabah


Page 19

Tags (tagged): aqabah, unkris, al aqabah aqaba, al aqaba, sebuah, desa palestina, sipil, israel agen, dari, angkatan pertahanan israel, idf, militer, israel, aktivitas ekonomi perjalanan, barang dari, kota, aqaba telah berkurang, sebesar 85, menurun, dari sekitar, pusat, ilmu pengetahuan, of, the jordan valley, plo negotiation, affairs, department aqabah


Page 20

Tags (tagged): aqabah, unkris, al aqabah aqaba, al aqaba, sebuah, desa palestina, sipil, israel agen, dari, angkatan pertahanan israel, idf, militer, israel, aktivitas ekonomi perjalanan, barang dari, kota, aqaba telah berkurang, sebesar 85, menurun, dari sekitar, pusat, ilmu pengetahuan, of, the jordan valley, plo negotiation, affairs, department aqabah


Page 21

Apolos (Απολλως, Apollos; mampu jadi singkatan dari Apollonius) yaitu seorang Yahudi yang menjadi orang Kristen dan penginjil pada masa zaman pertama Masehi, yang disebut-sebut beberapa kali dalam Akad Baru di Alkitab Kristen.

Di Efesus

  • Datanglah ke Efesus (diperkirakan tahun 54) seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Beliau seorang yang fasih berkata dan sangat pandai dalam soal-soal Kitab Suci. Beliau telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat beliau berkata dan dengan teliti beliau mengajar tentang Yesus, tetapi beliau hanya mengetahui baptisan Yohanes. Beliau mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan untuknya Jalan Allah.[1]

Di Korintus

  • Karena Apolos berhasrat menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus, nampaknya termasuk Priskila dan Akwila, mengirim surat untuk murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya karenanya Apolos, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berjasa untuk orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya beliau membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus Kristus yaitu Mesias.[2]
  • Sewaktu di Akhaya, Apolos tinggal di Korintus.[3][4]
  • Kemudian mulailah terjadi perpecahan di kalangan jemaat di Korintus, karena benar yang berkata: "Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus".[5] Karena itulah Paulus menulis suratnya yang pertama untuk jemaat di Korintus dari Efesus[6] sekitar tahun 55. Paulus menegur jemaat supaya sadar bahwa patut Paulus, Apolos maupun Kefas (Simon Petrus) hanyalah pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya mereka menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan untuknya ("Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan), dan perpecahan itu menunjukkan mereka sedang bersifat duniawi.[7] Paulus memperingatkan bahwa seluruh pelayanan itu sama-sama milik jemaat dan jemaat yaitu milik Kristus dan Kristus yaitu milik Allah.[8]

Di Efesus lagi

  • Karena perpecahan itu, Apolos menjadi kecewa dan memutuskan pergi dari Korintus dan berjumpa Paulus di Efesus. Ini terlihat dari bagian pengahabisan surat Paulus yang pertama ke jemaat di Korintus: "Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang aku mendesaknya untuk bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu [di Korintus], tetapi beliau sama sekali tak mau datang sekarang. Jikalau benar kesempatan patut nanti, beliau akan datang."[9]

Di pulau Kreta

Jerome menulis bahwa sementara Apolos sedang tak senang dengan perpecahan di Korintus, beliau pergi ke pulau Kreta bersama Zenas, seorang berbakat Taurat. Mereka membawakan surat dari Paulus untuk Titus dan Paulus meminta Titus untuk menolong sebaik-baiknya dalam perjalanan mereka, supaya mereka jangan kekurangan sesuatu apa.[10]

Doktrin Kristen

  • Pada awalnya, nasihat Apolos mirip dengan 12 orang Yahudi yang ditemui Paulus di kawasan pedalaman tidak jauh Efesus, yang hanya mengetahui mengenai Baptisan Yohanes, tanpa mengetahui tentang Roh Kudus.[11] Kemudian setelah berjumpa dengan Akwila dan Priskila, Apolos mengajarkan hal-hal yang sejalan dengan pemberitaan Paulus maupun Kefas (Simon Petrus) di Korintus.

Tradisi Kristen

  • Jerome mencatat bahwa ketika perpecahan sudah teratasi berkat surat Paulus, karenanya Apolos kembali ke Korintus dan menjadi uskup di sana. Beliau juga dianggap menjadi uskup di Duras, atau Ikonium di Phrygia, atau di Kaisarea, tetapi bukti-buktinya tak meyakinkan.
  • Martin Luther dan sebanyak berbakat mengusulkan Apolos sbg pengarang Surat Ibrani, daripada Barnabas, kandidat lain. Keduanya, orang Yahudi Kristen dengan ilmu yang cukup.[12] Tak ditemukan tulisan-tulisan Apolos, sehingga tak benar cukup bukti untuk menerima maupun menolak usulan tersebut.
  • Apolos dianggap santo oleh sebanyak denominasi Kristen termasuk Gereja Lutheran sinode Missouri, yang memperingatinya bersama Akwila dan Priskila setiap tanggal 13 Februari.

Pustaka

Lihat juga

Pranala luar

  • Encyclopaedia Biblica
  • Herzog-Hauck, Realencyklopadie
  • The Jewish Encyclopaedia (Jewish Encyclopedia: Apollos)
  • James Hastings, Dictionary of the Bible
  • Karl Heinrich von Weizsäcker, Das apostolische Zeitalter (1886)
  • A. C. McGiffert, History of Christianity in the Apostolic Age.

edunitas.com


Page 22

Apolos (Απολλως, Apollos; mampu jadi singkatan dari Apollonius) yaitu seorang Yahudi yang menjadi orang Kristen dan penginjil pada masa zaman pertama Masehi, yang disebut-sebut beberapa kali dalam Akad Baru di Alkitab Kristen.

Di Efesus

  • Datanglah ke Efesus (diperkirakan tahun 54) seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Beliau seorang yang fasih berkata dan sangat pandai dalam soal-soal Kitab Suci. Beliau telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat beliau berkata dan dengan teliti beliau mengajar tentang Yesus, tetapi beliau hanya mengetahui baptisan Yohanes. Beliau mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan untuknya Jalan Allah.[1]

Di Korintus

  • Karena Apolos berhasrat menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus, nampaknya termasuk Priskila dan Akwila, mengirim surat untuk murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya karenanya Apolos, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berjasa untuk orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya beliau membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus Kristus yaitu Mesias.[2]
  • Sewaktu di Akhaya, Apolos tinggal di Korintus.[3][4]
  • Kemudian mulailah terjadi perpecahan di kalangan jemaat di Korintus, karena benar yang berkata: "Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus".[5] Karena itulah Paulus menulis suratnya yang pertama untuk jemaat di Korintus dari Efesus[6] sekitar tahun 55. Paulus menegur jemaat supaya sadar bahwa patut Paulus, Apolos maupun Kefas (Simon Petrus) hanyalah pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya mereka menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan untuknya ("Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan), dan perpecahan itu menunjukkan mereka sedang bersifat duniawi.[7] Paulus memperingatkan bahwa seluruh pelayanan itu sama-sama milik jemaat dan jemaat yaitu milik Kristus dan Kristus yaitu milik Allah.[8]

Di Efesus lagi

  • Karena perpecahan itu, Apolos menjadi kecewa dan memutuskan pergi dari Korintus dan berjumpa Paulus di Efesus. Ini terlihat dari bagian pengahabisan surat Paulus yang pertama ke jemaat di Korintus: "Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang aku mendesaknya untuk bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu [di Korintus], tetapi beliau sama sekali tak mau datang sekarang. Jikalau benar kesempatan patut nanti, beliau akan datang."[9]

Di pulau Kreta

Jerome menulis bahwa sementara Apolos sedang tak senang dengan perpecahan di Korintus, beliau pergi ke pulau Kreta bersama Zenas, seorang berbakat Taurat. Mereka membawakan surat dari Paulus untuk Titus dan Paulus meminta Titus untuk menolong sebaik-baiknya dalam perjalanan mereka, supaya mereka jangan kekurangan sesuatu apa.[10]

Doktrin Kristen

  • Pada awalnya, nasihat Apolos mirip dengan 12 orang Yahudi yang ditemui Paulus di kawasan pedalaman tidak jauh Efesus, yang hanya mengetahui mengenai Baptisan Yohanes, tanpa mengetahui tentang Roh Kudus.[11] Kemudian setelah berjumpa dengan Akwila dan Priskila, Apolos mengajarkan hal-hal yang sejalan dengan pemberitaan Paulus maupun Kefas (Simon Petrus) di Korintus.

Tradisi Kristen

  • Jerome mencatat bahwa ketika perpecahan sudah teratasi berkat surat Paulus, karenanya Apolos kembali ke Korintus dan menjadi uskup di sana. Beliau juga dianggap menjadi uskup di Duras, atau Ikonium di Phrygia, atau di Kaisarea, tetapi bukti-buktinya tak meyakinkan.
  • Martin Luther dan sebanyak berbakat mengusulkan Apolos sbg pengarang Surat Ibrani, daripada Barnabas, kandidat lain. Keduanya, orang Yahudi Kristen dengan ilmu yang cukup.[12] Tak ditemukan tulisan-tulisan Apolos, sehingga tak benar cukup bukti untuk menerima maupun menolak usulan tersebut.
  • Apolos dianggap santo oleh sebanyak denominasi Kristen termasuk Gereja Lutheran sinode Missouri, yang memperingatinya bersama Akwila dan Priskila setiap tanggal 13 Februari.

Pustaka

Lihat juga

Pranala luar

  • Encyclopaedia Biblica
  • Herzog-Hauck, Realencyklopadie
  • The Jewish Encyclopaedia (Jewish Encyclopedia: Apollos)
  • James Hastings, Dictionary of the Bible
  • Karl Heinrich von Weizsäcker, Das apostolische Zeitalter (1886)
  • A. C. McGiffert, History of Christianity in the Apostolic Age.

edunitas.com


Page 23

Apolos (Απολλως, Apollos; mampu jadi singkatan dari Apollonius) yaitu seorang Yahudi yang menjadi orang Kristen dan penginjil pada masa zaman pertama Masehi, yang disebut-sebut beberapa kali dalam Akad Baru di Alkitab Kristen.

Di Efesus

  • Datanglah ke Efesus (diperkirakan tahun 54) seorang Yahudi bernama Apolos, yang berasal dari Aleksandria. Beliau seorang yang fasih berkata dan sangat pandai dalam soal-soal Kitab Suci. Beliau telah menerima pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat beliau berkata dan dengan teliti beliau mengajar tentang Yesus, tetapi beliau hanya mengetahui baptisan Yohanes. Beliau mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat. Tetapi setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan untuknya Jalan Allah.[1]

Di Korintus

  • Karena Apolos berhasrat menyeberang ke Akhaya, saudara-saudara di Efesus, nampaknya termasuk Priskila dan Akwila, mengirim surat untuk murid-murid di situ, supaya mereka menyambut dia. Setibanya di Akhaya karenanya Apolos, oleh kasih karunia Allah, menjadi seorang yang sangat berjasa untuk orang-orang yang percaya. Sebab dengan tak jemu-jemunya beliau membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus Kristus yaitu Mesias.[2]
  • Sewaktu di Akhaya, Apolos tinggal di Korintus.[3][4]
  • Kemudian mulailah terjadi perpecahan di kalangan jemaat di Korintus, karena benar yang berkata: "Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus".[5] Karena itulah Paulus menulis suratnya yang pertama untuk jemaat di Korintus dari Efesus[6] sekitar tahun 55. Paulus menegur jemaat supaya sadar bahwa patut Paulus, Apolos maupun Kefas (Simon Petrus) hanyalah pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya mereka menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan untuknya ("Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan), dan perpecahan itu menunjukkan mereka sedang bersifat duniawi.[7] Paulus memperingatkan bahwa seluruh pelayanan itu sama-sama milik jemaat dan jemaat yaitu milik Kristus dan Kristus yaitu milik Allah.[8]

Di Efesus lagi

  • Karena perpecahan itu, Apolos menjadi kecewa dan memutuskan pergi dari Korintus dan berjumpa Paulus di Efesus. Ini terlihat dari bagian pengahabisan surat Paulus yang pertama ke jemaat di Korintus: "Tentang saudara Apolos: telah berulang-ulang aku mendesaknya untuk bersama-sama dengan saudara-saudara lain mengunjungi kamu [di Korintus], tetapi beliau sama sekali tak mau datang sekarang. Jikalau benar kesempatan patut nanti, beliau akan datang."[9]

Di pulau Kreta

Jerome menulis bahwa sementara Apolos sedang tak senang dengan perpecahan di Korintus, beliau pergi ke pulau Kreta bersama Zenas, seorang berbakat Taurat. Mereka membawakan surat dari Paulus untuk Titus dan Paulus meminta Titus untuk menolong sebaik-baiknya dalam perjalanan mereka, supaya mereka jangan kekurangan sesuatu apa.[10]

Doktrin Kristen

  • Pada awalnya, nasihat Apolos mirip dengan 12 orang Yahudi yang ditemui Paulus di kawasan pedalaman tidak jauh Efesus, yang hanya mengetahui mengenai Baptisan Yohanes, tanpa mengetahui tentang Roh Kudus.[11] Kemudian setelah berjumpa dengan Akwila dan Priskila, Apolos mengajarkan hal-hal yang sejalan dengan pemberitaan Paulus maupun Kefas (Simon Petrus) di Korintus.

Tradisi Kristen

  • Jerome mencatat bahwa ketika perpecahan sudah teratasi berkat surat Paulus, karenanya Apolos kembali ke Korintus dan menjadi uskup di sana. Beliau juga dianggap menjadi uskup di Duras, atau Ikonium di Phrygia, atau di Kaisarea, tetapi bukti-buktinya tak meyakinkan.
  • Martin Luther dan sebanyak berbakat mengusulkan Apolos sbg pengarang Surat Ibrani, daripada Barnabas, kandidat lain. Keduanya, orang Yahudi Kristen dengan ilmu yang cukup.[12] Tak ditemukan tulisan-tulisan Apolos, sehingga tak benar cukup bukti untuk menerima maupun menolak usulan tersebut.
  • Apolos dianggap santo oleh sebanyak denominasi Kristen termasuk Gereja Lutheran sinode Missouri, yang memperingatinya bersama Akwila dan Priskila setiap tanggal 13 Februari.

Pustaka

Lihat juga

Pranala luar

  • Encyclopaedia Biblica
  • Herzog-Hauck, Realencyklopadie
  • The Jewish Encyclopaedia (Jewish Encyclopedia: Apollos)
  • James Hastings, Dictionary of the Bible
  • Karl Heinrich von Weizsäcker, Das apostolische Zeitalter (1886)
  • A. C. McGiffert, History of Christianity in the Apostolic Age.

edunitas.com


Page 24

Tags (tagged): center of studies, unkris, christian, apologetics, christian apologetics, mempertahankan menjelaskan, iman, kepercayaan, sejumlah karya, apologetik kristen, chesterton, g k 1925, genes memes, and, the meaning of, life malden, ma, blackwell pub, denial, of the, divine, city ivp books, isbn 0830837213, gereja, john henry, newman, g k chesterton, hilaire belloc, dietrich, christian apologetics christian


Page 25

Tags (tagged): pusat ilmu pengetahuan, unkris, apologetik, kristen, apologetik kristen, mempertahankan menjelaskan, iman, kepercayaan, sejumlah karya, chesterton, g k 1925, genes memes, and, the meaning of, life malden, ma, blackwell pub, denial, of the, divine, city ivp books, isbn 0830837213, gereja, john henry, newman, g k chesterton, hilaire belloc, dietrich, apologetik kristen apologetik


Page 26

Tags (tagged): pusat ilmu pengetahuan, unkris, apologetik, kristen, apologetik kristen, mempertahankan menjelaskan, iman, kepercayaan, sejumlah karya, chesterton, g k 1925, genes memes, and, the meaning of, life malden, ma, blackwell pub, denial, of the, divine, city ivp books, isbn 0830837213, gereja, john henry, newman, g k chesterton, hilaire belloc, dietrich, apologetik kristen apologetik