Kami menjual bangku kursi umat Gereja Protestan dari bahan kayu jati, diproses dengan penuh ketelitian sehingga menghasilkan produk bangku kursi umat Gereja Protestan yang berkualitas dari bahan kayu jati kering yang dioven ini, Menggunakan properti wood moisture meter / alat pengukur kadar air kayu guna mengetahui kadar airnya, dan tingkat kekeringan kayu yang kami pakai sebanyak 10% – 15% pada proses pembuatan bangku kursi umat Gereja Protestan untuk menghasilkan produk bangku jati yang berkualitas. Adapun harga produsen bangku kursi umat Gereja Protestan dari kami Davin Mebel Jepara dengan harga partai besar atau grosir karena kami mengutamakan kerjasama yang fleksibel antar konsumen satu dengan pelanggan mebel Jepara lainnya, Jangan ragu bertanya kepada kami dan kami akan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan kami. Show Spesifikasi Bangku Kursi Umat Gereja ProtestanNama produk : Bangku Kursi Umat Gereja Protestan Kode Produk : DM-BG 124 Bahan Baku : Kayu Jati Pilihan Ukuran : Panjang 300cm x lebar 50cm x tinggi 90cm Finishing : Natural Melamine Desain : Minimalis Keterangan : Bisa pesan bahan baku, finishing dan ukuran Harga Bangku Kursi Umat Gereja ProtestanSesuai kata pepatah “harga tidak pernah bohong” untuk itu kami tawarkan produk bangku kursi umat Gereja protestan ini dengan harga yang sangat kompetitif sesuai dengan kualitas yang anda dapatkan, dengan pengerjaan tukang yang ahli dalam bidangnya, bisa menyesuaikan ukuran bangku gereja yang anda butuhkan dan custom design yang anda inginkan. Untuk info dan pemesanan Bangku Kursi Umat Gereja Protestan dapat menghubungi kontak telepon atau whatsapp kami Davin Mebel Jepara yang telah kami sediakan di website ini. Cara Pemesanan Dan Pembayaranpembelian secara online Dimana pembeli dapat langsung menghubungi kontak kami, jika cocok dengan produk bisa transfer ke nomor rekening bank kami. Pembelian secara offline Bagi anda yang kurang percaya dengan kami via online, anda bisa langsung ke kota Jepara dan melakukan pembelian di tempat kami. Anda juga dapat melihat langsung proses produksi kami dan selanjutnya transaksi dapat dilakukan digudang tempat kami produksi. *Pemesanan dapat dilakukan dengan cara menghubungi kami via Telepon, Email, WhatsApp.
* Pembayaran dilakukan 50% pada saat pemesanan barang sebagai tanda jadi pemesanan (DP). Pelunasan dilakukan setelah barang pesanan sudah jadi dan akan dikirim. Pembayaran melalui Transfer Bank : *Proses pengerjaan barang pesanan:
*Proses pengerjaan barang dimulai setelah Tanda jadi atau DP diterima. * Pengiriman
Katedral (bahasa Latin: cathedra, tempat duduk, dari bahasa Yunani kathedra (καθέδρα), tempat duduk, kursi) adalah gedung Gereja Katolik yang di dalamnya terdapat tempat duduk khusus, yakni sebuah takhta bagi uskup. Katedral adalah bangunan keagamaan untuk keperluan peribadatan, khususnya bagi denominasi-denominasi yang memiliki hierarki episkopal, seperti Gereja Katolik, Gereja Anglikan, Gereja Ortodoks, beberapa Gereja Lutheran, dan beberapa Gereja Metodis, yang berfungsi sebagai tahta uskup, dan oleh karena itu juga berfungsi sebagai gereja pusat dari sebuah dioses atau keuskupan.[1] Dalam Gereja Ortodoks Yunani, istilah "kathedrikos naos" (arti harafiah: "tempat suci katedral") kadang-kadang digunakan untuk menyebut gedung Gereja tempat kedudukan seorang uskup agung atau "metropolitan". Istilah "metropolis" (arti harafiah: "ibu kota") lebih umum digunakan daripada istilah "keuskupan" untuk menyebut wilayah penggembalaan dalam Gereja. Ada beberapa variasi dalam penggunaan istilah "katedral"; misalnya, beberapa katedral dari zaman pra reformasi di Skotlandia yang sekarang dimiliki oleh Gereja Skotlandia masih tetap mempertahankan istilah katedral, meskipun Gereja tersebut menganut kebijakan presbiteran yang tidak memiliki uskup-uskup. Hal yang sama terjadi di Jerman, di mana gereja-gereja Protestan (sebagian besar non-episkopal) yang bekerja sama dalam satu wadah yakni Gereja Injili di Jerman, memiliki beberapa katedral dari zaman pra reformasi ataupun yang hanya menggunakan istilah katedral sebagai gelar kehormatan belaka, bukan untuk menunjukkan supremasi hirarkis apa pun. Karena katedral sering kali berukuran besar dan megah, istilah katedral kerap digunakan secara keliru untuk menyebut gedung Gereja mana pun yang berukuran besar atau bersifat penting. Beberapa katedral di Eropa, seperti di Strasbourg, Essen, Freiburg, dan di Inggris di York, Lincoln and Southwell, disebut sebagai gereja Minster (bahasa Jerman: Münster), dari kata Latin monasterium, karena gedung-gedung Gereja tersebut diurus oleh para imam yang hidup dalam komunitas atau pernah menjadi biara, sebelum Reformasi Protestan. Katedra Sri Paus sebagai Paus Vatikan, di dalam Katedral St. Yohanes Lateran Kata katedral berasal dari kata Latin cathedra ("tempat duduk" atau "kursi"), mengacu pada kursi atau tahta uskup atau uskup agung yang terdapat di dalam Katedral. Pada masa lampau, kursi merupakan lambang dari guru, dengan demikian kursi uskup melambangkan peran uskup sebagai guru. Kursi juga lambang dari kepemimpinan resmi seorang pejabat kehakiman, dan oleh karena itu kursi uskup melambangkan peran uskup dalam kepemimpinan sebuah keuskupan. Meskipun kini merupakan sebuah kata benda dalam tata bahasa, namun kata katedral awalnya merupakan kata sifat dalam frasa "gereja katedral", dari bahasa Latin ecclesia cathedralis. Kursi yang dimaksud ditempatkan secara khusus dalam gedung Gereja utama keuskupan dan dikhususkan bagi kepala keuskupan tersebut, dan oleh karena itu menjadi simbol utama dari otoritas.[2]
|