Konjungsi Kronologis – Penggunaan konjungsi kronologis sangat dijadikan sesuatu yang “wajib” terutama ketika menyusun teks-teks dalam Bahasa Indonesia. Sebut saja ada teks eksplanasi yang menjadikan penggunaan konjungsi kronologis ini sebagai bagian dari kaidah kebahasaannya. Namun sayangnya, beberapa orang belum dapat membedakannya dengan konjungsi kausalitas. Show
Meskipun sama-sama bagian dari konjungsi atau kata hubung, konjungsi kronologis tentu saja memiliki ciri tertentu. Tidak hanya itu saja, penggunaannya juga harus menyesuaikan konteks kalimat yang ada, sebab berkaitan dengan keterangan waktu. Lalu sebenarnya, apa sih konjungsi kronologis itu? Bagaimana ciri-ciri dari konjungsi kronologis yang membedakannya dengan konjungsi kausalitas? Bagaimana pula contoh penerapan konjungsi kronologis dalam sebuah kalimat? Nah, supaya Grameds memahami akan hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Pengertian Konjungsi KronologisPada dasarnya, konjungsi kronologis adalah sebuah konjungsi yang menghubungkan dua buah klausa atau lebih, yang menggambarkan adanya urutan waktu dari kejadian. Konjungsi kronologis biasanya juga disebut pula dengan konjungsi temporal. Contoh konjungsi kronologis yang umum ditemui dalam teks-teks Bahasa Indonesia adalah lalu, setelah itu, kemudian, pada akhirnya, dan masih banyak lagi. Teks Bahasa Indonesia yang menjadikan konjungsi kronologis ini sebagai bagian dari kaidah kebahasaan adalah teks eksplanasi. Hal tersebut karena dalam teks eksplanasi memang sejatinya harus berpola kronologis sehingga akan menggunakan banyak keterangan waktu yang berurutan pada kalimat-kalimatnya. Konjungsi kronologis ini tidak hanya sekadar berupa oleh sebab itu, sehingga, kemudian, dan lain sebagainya. Konjungsi ini juga dapat berupa nama hari atau bulan untuk menerangkan urutan waktu kejadian dalam kalimatnya, misalnya Hari Senin, tahun ini, minggu depan, tahun depan, bulan Februari, dan masih banyak lagi. Jika sudah diterapkan dalam suatu kalimat terutama yang menjelaskan urutan kejadian, maka biasanya konjungsi kronologis ini akan disisipkan dengan tanda baca apabila memang diperlukan. Hal tersebut supaya kalimat yang hendak disampaikan maknanya tidak ganda dan sesuai dengan konteks yang ada. Melalui beberapa sumber, konjungsi kronologis ini hampir sama dengan konjungsi konjungsi subordinatif waktu. Konjungsi subordinatif waktu adalah sebuah konjungsi yang fungsinya menghubungkan dua klausa untuk menjelaskan adanya keterangan waktu. Nah, berdasarkan waktu terjadinya, penggunaan konjungsi kronologis ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal, yaitu permulaan, bersamaan, berurutan, dan batas akhir. Berikut adalah uraian mengenai klasifikasi dari konjungsi kronologis tersebut. 1. PermulaanPada konjungsi kronologis permulaan ini, akan menjelaskan kapan dimulainya suatu peristiwa yang biasanya terdapat di bagian induk kalimat. Konjungsi temporal jenis ini adalah: sedari dan sejak. Contoh penerapannya dalam kalimat:
2. BersamaanPada konjungsi kronologis jenis ini, nantinya akan menghubungkan dua kalimat yang berlangsung dalam waktu bersamaan. Kata hubung dalam jenis ini misalnya: ketika, selama, seraya, selagi, tatkala, dan sambil. Contoh penerapannya dalam kalimat:
3. BerurutanPada konjungsi kronologis jenis ini, nantinya akan digunakan untuk menggabungkan dua klausa yang memiliki urutan waktu secara berkesinambungan. Kata hubung dalam konjungsi kronologis jenis adalah: sesuai, sesudah, sebelum, begitu, dan selesai. Contoh penerapannya dalam kalimat:
Pada konjungsi kronologis jenis ini dapat berupa hingga dan sampai. Contoh penerapannya dalam kalimat:
Ciri-Ciri Konjungsi KronologisKeberadaan konjungsi kronologis tentu saja memiliki perbedaan dengan konjungsi kausalitas. Perbedaan yang paling mencolok adalah pada konjungsi kronologis itu untuk menghubungkan urutan waktu kejadian dalam sebuah kalimat atau klausa. Sementara pada konjungsi kausalitas untuk menghubungkan antar klausa atau antar kalimat mengenai sebab akibat kejadian. Nah, berikut adalah beberapa ciri-ciri dari konjungsi kronologis yang umum ditemukan dalam sebuah kalimat atau klausa.
Fungsi Konjungsi KronologisPerlu diketahui ya Grameds jika keberadaan konjungsi kronologis ini tidak hanya difungsikan pada teks eksplanasi saja. Banyak teks-teks Bahasa Indonesia yang turut menggunakan dan menjadikan konjungsi kronologis ini sebagai bagian dari kaidah kebahasaannya. Nah, berikut adalah fungsi konjungsi kronologis dalam kalimat.
Sama halnya dengan konjungsi atau kata hubung lainnya, konjungsi kronologis ini juga memiliki beberapa jenisnya, yakni konjungsi kronologis sederajat dan konjungsi kronologis tidak sederajat. Nah, berikut adalah uraian mengenai jenis-jenis konjungsi kronologis tersebut. 1. Konjungsi Kronologis SederajatKonjungsi kronologis jenis ini bersifat setara atau sederajat. Maksudnya, penempatannya tidak boleh berada di bagian awal maupun akhir kalimat, melainkan harus berada di bagian tengah kalimat. Jika konjungsi kronologis jenis ini diletakkan di awal atau akhir kalimat, nantinya akan menyebabkan kalimat tersebut sulit untuk dipahami pembaca. Berikut ini beberapa konjungsi kronologis sederajat yang umum ditemukan di kalimat:
2. Konjungsi Kronologis Tidak SederajatJenis konjungsi kronologis yang kedua adalah yang tidak sederajat. Konjungsi kronologis jenis ini dapat digunakan untuk menghubungkan kalimat majemuk. Dalam penggunaannya, dapat diletakkan di bagian awal, tengah, maupun akhir kalimat. Nah, berikut ini adalah beberapa konjungsi kronologis yang termasuk dalam jenis tidak sederajat.
Berdasarkan Penggunaannya1. KemudianJika melihat pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah ‘kemudian’ ini berarti ‘belakangan’. Maksudnya, konjungsi kronologis ini dapat digunakan untuk menghubungkan bagian klausa lain yang menyusul belakangan. Maka dari itu, penggunaannya akan berkaitan dengan waktu kejadian yang berbeda pada dua klausa tersebut. Selain itu, konjungsi kronologis ini terletak di tengah kalimat. Contoh penerapannya dalam kalimat:
2. Sesudah atau SetelahSebenarnya, konjungsi sesudah dan setelah itu memiliki arti yang sama. Maka dari itu, keduanya juga sama-sama dapat diletakkan di bagian awal kalimat dengan menggunakan koma setelahnya. Contoh penerapannya dalam kalimat:
3. Mula-MulaPenggunaan konjungsi kronologis ini hampir mirip maknanya dengan ‘pertama’. Biasanya digunakan dalam teks prosedur dan diletakkan di awal kalimat sebagai penanda bahwa klausa atau kalimat akan dimulai. Contoh penerapannya dalam kalimat:
Penggunaan konjungsi kronologis ini biasanya untuk menunjukkan bahwa terdapat dua klausa di dalam suatu kalimat yang terjadi secara bersamaan. Ketika klausa pertama terjadi, maka klausa kedua akan muncul di saat sama, meskipun nantinya akan terdapat jarak waktu selang beberapa menit. Contoh penerapannya dalam kalimat:
Contoh Penggunaan Konjungsi Kronologis Dalam Kalimat
Mengenal Pengertian Konjungsi Secara UmumJika melihat pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah “konjungsi’ ini berkaitan dengan hal-hal di bidang linguistik yang memiliki definisi sebagai ‘kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat’. Sementara itu menurut ahli bahasa bernama Abdul Chaer mengungkapkan bahwa konjungsi ini biasa disebut sebagai kata hubung, yakni kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Kemudian, Kridalaksana juga berpendapat bahwa konjungsi adalah partikel yang digunakan untuk menggabungkan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf. Masih seputar pada konjungsi, Kridalaksana juga pernah mengungkapkan hal lain mengenai konjungsi pada bukunya yang berjudul Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia, yang menyatakan bahwa: “Konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi. Konjungsi menghubungkan bagian-bagian ujaran yang setataran maupun yang tidak setataran.” Dari beberapa pendapat dari para ahli tersebut, maka disimpulkan bahwa konjungsi alias kata hubung ini adalah kata yang biasanya digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, dan paragraf dengan paragraf dalam sebuah tulisan baik itu teks maupun sastra. Contoh konjungsi yang biasa digunakan adalah dan, atau, serta, dengan, melainkan, bahkan, dan lain-lain. Fungsi Konjungsi Secara UmumKeberadaan konjungsi sebagai kata hubung ternyata memiliki fungsi utama, terutama dalam menghubungkan kata, klausa, atau kalimat dengan kedudukan berbeda. Nah, berikut adalah uraiannya! 1. Untuk Menghubungkan Kata, Klausa, atau Kalimat yang Kedudukannya SetaraDalam fungsi ini, keberadaan konjungsi tentu saja digunakan sebagai kata penghubung yang menghubungkan kata, klausa, atau kalimat yang memiliki kedudukan sederajat atau setara. Konjungsi dalam fungsi ini adalah.
2. Untuk Menghubungkan Klausa yang Kedudukannya Tidak SederajatDalam hal ini, keberadaan konjungsi berfungsi untuk menghubungkan klausa yang memiliki kedudukan tidak sederajat alias bertingkat. Konjungsi dalam fungsi ini adalah:
Sementara itu, ada juga konjungsi lain yang menyatakan hubungan antara kata, frasa, dan klausa yang sering terdapat di buku pembelajaran Bahasa Indonesia SMA, yakni berupa:
Nah, itulah ulasan mengenai apa itu konjungsi kronologis dan jenis-jenisnya yang dapat diterapkan dalam suatu kalimat. Apakah Grameds sudah memperhatikan keberadaan konjungsi kronologis ini ketika menyusun suatu kalimat dalam teks Bahasa Indonesia? Rekomendasi Buku & Artikel TerkaitBaca Juga!
|