Multitester adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

Multitester adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

Perbesar

Ilustrasi Listrik (sumber: Pixabay)

Secara umum, fungsi multimeter analog dan fungsi multimeter digital adalah sama. Hal yang membedakan antara multimeter analog dan multimeter digital terletak pada display pada kedua jenis multimeter tersebut yakni multimeter analog dan multimeter digital. Saat melakukan pengukuran menggunakan multimeter analog, perhitungannya harus dilakukan secara manual. Sementara multimeter digital tidak perlu melaukan perhitungan lagi karena hasil perhitungan sudah muncul secara otomatis di display multimeter digital tersebut.

1. Mengukur Arus Listrik

Fungsi multimeter digital dan analog yang pertama yakni adalah berfungsi untuk mengukur arus listrik. Alat ukur ini memiliki dua jenis ampere yakni arus arus DC (Direct Current) dan arus AC (Alternating Current).

Pada fungsi ampere meter ini saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada multimeter.

2. Mengukur Tegangan Listrik

Fungsi multimeter digital dan analog selanjutnya yakni dapat mengukur tegangan listrik. Umumnya, setiap multimeter memiliki saklar selector berfungsi sebagai penentu batas maksimum pengukuran. Sehingga, dapat diperkirakan dahulu tinggi tegangan dari suatu rangkaian listrik.

3. Mengukur Hambatan Listrik

Fungsi multimeter digital dan analog berikutnya yakni adalah dapat mengukur hambatan listrik. Pada fungsi tersebut, untuk multimeter analog saklar selektor berfungsi sebagai multiplier sedangkan pada fungsi multimeter digital saklar selektor berfungsi sebagai bats ukur maksimum suatu resistansi yang dapat dihitung oleh multimeter tersebut.

4. Fungsi Hfe

Hfe Meter tidak selalu terdapat pada setiap multimeter, fungsi Hfe meter ini digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada fungsi ini pada umumnya multimeter yang memiliki fungsi Hfe meter dapat diguanakan untuk mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN dan PNP.

5. Mengukur Nilai Kapasitansi

Fungsi multimeter digital dan analog yang berikutnya yakni adalah berfungsi untuk mengukur nilai kapasitansi. Multimeter mampu mengukur nilai kapasitansi pada kapasitor. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan tipe digital maupun analog.

Pada multimeter analog yang telah memiliki fungsi kapasitansi meter saklar selektor berfungsi sebagai multiplier atau faktor pengali dari nilai yang ditunjukan oleh jarum meter. Sedangkan pada multimeter digital dengan fungsi kapasitansi meter maka saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum.

6. Mengukur Frekuensi Sinyal

Fungsi multimeter digital dan analog berikutnya yakni adalah berfungsi untuk memgukur frekuensi sinyal. Frekuensi meter hanya terdapat pada tipe multimeter digital tertentu. Fungsi frekuensi meter ini digunakan untuk mengetahui frekuensi suatu sinyal atau isyarat pada suatu rangkaian elektronika.

Salah satu alat ukur yang sering digunakan dalam bidang elektronika adalah multimeter atau kadang disebut juga multitester.  Alat yang sangat populer dikalangan elektronika ini ternyata didukung dengan akurasi daya yang tinggi.

Urusan harga tidak perlu khawatir, karena dijamin terjangkau. Antara digital dan analog tidak ada perbedaan hanya saja tampilan layarnya. Multimeter disinyalir mampu  mengukur kapsitansi, frekuensi, dan induksi dalam satu alat ini.

Pengertian Multimeter

Multitester adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
amazon.in

Multimeter merupakan sebuah alat pengukur yang digunakan untuuk mengetahui ukuran tegangan listrik, resistansi, dan arus listrik. Dalam perkembangannya, dapat digunakan untuk mengukur temperatur, frekuensi, dan lainnya. Alat ini juga memiliki nama lain diantaranya AVO meter (Ampere, Volt, dan Ohm).

Fungsi Multimeter

Ternyata alat pengukur daya tersebut memiliki banyak fungsi, antara lain.

1.Mengukur Arus Listrik

Dinilai sebagai fungsi utama dalam mengukur arus listrik (ampere). Alat ukur ini memiliki dua jenis ampere yakni arus arus DC (Direct Current) dan arus AC (Alternating Current).

Tujuannya agar memperkecil serta menghindari kerusakan yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, pengguna sebaiknya memperhatikan arus listrik terukur. Jangan mengukur melebihi batas maksimum.

2.Mengukur Tegangan Listrik

Fungsi kedua yakni sebagai alat ukur tingkat voltase atau tegangan yang diciptakan dari komponen listrik.

Umumnya, setiap multimeter memiliki saklar selector berfungsi sebagai penentu batas maksimum pengukuran. Sehingga, dapat diperkirakan dahulu tinggi tegangan dari suatu rangkaian listrik.

3.Mengukur Hambatan Listrik

Alat ini juga mampu mengukur tingkat resistensi atau hambatan dari sebuah komponen listrik (resistor). Dimana resistor terukur harus terdapat unsur resistansi. Selain itu, ada juga batas ukur resistensi ketika digunakan.

4.Fungsi Hfe

Rupanya tidak semua multimeter alat pengukur dibekali fungsi Hfe. Adapun kegunaannya agar tahu nilai atas faktor penguat dari transistor. Fungsi tersebut sering digunakan sebagai pengukur terhadap penguatan transistor pada tipe PNP dan  NPN.

5.Mengukur Nilai Kapasitansi

Multimeter mampu mengukur nilai kapasitansi pada kapasitor. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan tipe digital maupun analog. Kedua tipe tersebut juga memiliki batas maksimal atas pengukuran tingkat resistansi. Jadi, jangan sampai melewati batas tersebut.

6.Mengukur Frekuensi Sinyal

Terakhir, berfungsi sebagai pengukuran frekuensi sinyal. Supaya mendapatkan nilai frekuensi yang tepat dari sinyal yang dikirimkan oleh suatu komponen elektronik.

Bagian-bagian Multimeter

Multitester adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

Berikut ini beberapa komponen atau bagain-bagian Multimeter yang harus dipahami, antara lain :

1. Sekrup

Sekrup ini berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum jam atau lebih dikenal dengan istilah Zero Adjust Screw. Sekrup ini dapat diputar ke kiri atau kanan mengunakan alat bantu obeng.

2. Tombol Pengatur Jarum Penunjuk

Tombol ini berfungsi untuk mengatur jarum ukur agar berada pada posisi nol atau zero. Khusus untuk satuan ohm.

3. Saklar Selector

Saklar ini berfungsi untuk memilih posisi pengukuran serta batas pengukurannya. Umumnya alat ukur ini memiliki 4 posisi pilihan yaitu pengukuran resistansi (ohm), arus DC (ampere), tegangan DC (volt), serta tegangan AC (volt).

4. Lubang Kutub Positif (+) dan Negatif (-)

Lubang kutub tersebut berfungsi sebagai tempat masuknya test lead positif (+) dengan warna merah dan negatif (–) dengan warna hitam.

5. Saklar Selector Polaritas

Saklar ini berfungsi untuk memilih polaritas arus AC atau DC.

6. Jarum Penunjuk

Jarum ini digunakan untuk menunjukkan hasil pengukuran. (Khusus untuk multimeter analog)

7. Skala

skala ini yang berfungsi untuk membaca hasil akhir dari komponen listrik yang diukur. (Khusus untuk multimeter analog)

Jenis Multimeter

Umumnya menampilkan ukuran berupa angka digital disebut Digital Multimeter (DMM). Ada pula yang masih berupa tampilan analog dinamakan Analog Multimeter (AMM). Berikut penjelasan singkatnya :

Analog Multimeter (AMM)

Multitester adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
amazon.in

Multimeter analog memiliki ciri-ciri berupa tampilan jarum jam yang dilengkapi dengan range-range angka hasil ukur. Dengan demikian, penghitungannya manual.

Sehingga membutuhkan ketelitian terutama saat menentukan tegangan atau Voltase yang cukup tinggi. Selain itu, akurasi hasil perhitungannya lebih rendah dibandingkan jenis multitester Digital.

Digital Multimeter (DMM)

Multitester adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

Multimeter Digital lebih sering digunakan karena jauh lebih mudah dan akurat. Hasil pengukurannya dapat dengan mudah dibaca pada layar digital yang tertera.

Nama lain dari multitester jenis ini adalah DVOM ( Digital Volt Ohm Meter) atau DMM (Digital Multi Meter).

Selain dapat mengukur Tegangan, Hambatan, serta Arus listrik, alat ukur ini juga dapat digunakan untuk pengukuran pada Hfe transistor yang ada pada tipe-tipe tertentu saja.

Cara Menggunakan Multimeter

Ternyata ada beberapa cara menggunakan multimeter yang wajib diperhatikan sebagai berikut ini

  1. Perhatikan jarum penunjuk yang memperlihatkan skala pengukuran. Sebelum melakukan pengukuran, pastikan jarum berada pada posisi nol atau zero.
  2. Perhatikan juga pengaturan knob atau saklar yang digunakan untuk mengatur pengukuran Ampere, Voltage, ataupun Ohm. Kemudian lakukan setting juga pada skala x1, x10 atau yang lainnya. Pastikan knob berada pada posisi Off saat sudah tidak digunakan lagi.
  3. Tentukan lubang yang digunakan untuk memasukkan kabel jack sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Ada dua lubang yaitu (+) dan (–) yang akan menunjukkan polaritas dari tegangan atau probe.
  4. Periksa kembali apakah baterai telah terpasang dengan baik. Pastikan kondisi baterai tersebut masih bagus.

Cara Pengukuran Tegangan DC

Multitester adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

  1. Pertama memutar saklar selector hingga DCV.
  2. Pilihlah skala perkiraan yang mau diukur. Apabila mengukur 5 volt dapat diputar saklar selector 10 volt.
  3. Selanjutnya, probe terhubung pada terminal ukur. Perhatikan apabila probe merah ke positif, sedangkan untuk probe hitam dengan negatif.
  4. Hasil akhirnya akan ditampilkan pada display.

Cara Pengukuran Tegangan AC

Multitester adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

  1. Pertama, memutar saklar selector ACV.
  2. Pilihlah skala tegangan yang diukur. Apabila akan mengukur 220 volt, maka putarkan saklar selector ke angka 300 volt.
  3. Hubungkan juga probe dengan terminal yang diukur. Pada tegangan AC ini tidak ada plaritas positif maupun negatif.
  4. Hasilnya akan ditampilkan melalui display.

Cara Pengukuran Arus Listrik (Amphere)

Multitester adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

  1. Putarkan saklar selector ke tanda A
  2. Pilihlah skala yang sesuai arus hendak diukur. Jika pengukuran arus 100 mA maka diatur hingga 300 mA atau 0,3 A. Peringatan jangan sampai arus yang diukur lebih dari skala yang diatur karena berakibat sekering putus.
  3. Selanjutnya, memutuskan power supply yang terhubung pada beban.
  4. Memasang probe untuk terminal yang akan diukur. Aturannya probe warna merah didekatkan dengan output tegangan positif. Sementara, probe warna hitam dihubungkan pada probe input yang bertegangan positif.
  5. Hasilnya akan ditampilkan pada display.

Cara Mengukur Resistor (Ohm)

Multitester adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur

  1. Putar Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)
  2. Pilih skala yang sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
  3. Hubungkan probe ke komponen Resistor. Karena tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
  4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2)

Penggunaan multimeter juga harus berhati-hati karena resiko yang terjadi juga cukupmembahayakan. Intinya jangan melebihi batas maksimum pengukur alat.

Cara Kerja Multimeter

Multitester ini memiliki cara kerja yang cukup unik. Terdapat sebuah kumparan yang terbuat dari bahan tembaga di dalam alat ini. Letak kumparan tersebut berada di antara dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.

Pada kumparan tersebut ada sebuah jarum ukur atau jarum meter sebagai penunjuk skala. Ketika dua ujung kumparan tersebut dialiri oleh arus lisrik, maka jarum jam akan bergerak menuju skala tertentu.

Keberadaan multimeter memiliki peran yang sangat penting. Karena alat ini multifungsi dan dapat mengecek kondisi suatu rangkaian listrik. Kesalahan yang terjadi dapat diketahui dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Oleh karena itu, keberadaan alat ini begitu berharga bagi para ahli elektronika. Alat ini sangat ringan dan mudah untuk dibawa kemana-mana.

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai multimeter. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.