Metamorfosis adalah tahapan perkembangan pada hewan yang mengalami

Apa Itu Metamorfosis pada Hewan Ini Penjelasan dan Jenisnya

GridKids.id - Kids, tahukah kamu apa itu metamorfosis pada hewan?

Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan.

Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda.

Artinya, siklus hidup hewan yang mengalami metamorfosis adalah siklus hidup yang mengalami perubahan bentuk.

Pada siklus ini metamorfosis terbagi jadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Hewan yang mengalami metamorfosis berasal dari kelompok serangga, amfibi (katak), molusca, crustacea (udang-udangan), echinodermata, dan tunicata.

Meski tidak selalu, tapi biasanya proses metamorfosis yang dilalui hewan-hewan ini juga diikuti dengan perubahan habitat atau kelakuan.

Lalu, apa bedanya metamorfosis sempurna dan tidak sempurna, ya? Yuk, kita cari tahu!

Baca Juga: Proses Fotosintesis pada Tumbuhan, Ada Reaksi Terang dan Reaksi Gelap

- Pernahkan kalian mendengar tentang metamorfosis sempurna? Metamorfosis adalah istilah yang sering digunakan untuk pembahasan tentang perkembangan biologis hewan. Pengertian metamorfosis sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perubahan bentuk, susunan, atau peralihan bentuk yang dialami oleh hewan.

Misalnya, ulat yang berubah menjadi kepompong dan bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Bermetamorfosis adalah proses memperoleh bentuk baru yang dialami karena faktor-faktor biologis dalam hewan. Metamorfosis terdiri dari beberapa macam, salah satunya adalah metamorfosis tidak sempurna.

Pengertian Metamorfosis

Menurut materi yang diunduh dari laman repositori Universitas Siliwangi, metamorfosis adalah proses perkembangan biologi yang dialami hewan, ditandai dengan adanya perubahan penampilan dan bentuk struktur setelah penetasan atau kelahiran. Perubahan tersebut dapat terjadi karena adanya pertumbuhan dan diferensiasi sel.

Dilansir dari laman resmi jurusan Manajemen Pertanian Lahan Kering di Politeknik Pertanian Negeri Kupang, jenis-jenis metamorfosis adalah sebagai berikut:

Tanpa Metamorfosis

Hewan tanpa metamorfosis contohnya adalah serangga yang sejak pertama menetas sudah mirip dengan serangga dewasa. Perbedaannya terletak pada ukuran tubuh yang bertambah besar. Contoh hewan tanpa metamorfosis di antaranya adalah serangga kutu buku atau ngenget dan ekor gunting.

Metamorfosis Bertingkat

Hewan yang mengalami metamorfosis bertingkat tergolong dalam paurometabola dan mengalami perubahan secara bertahap. Mulai dari pergantian kulit, tumbuhnya sayap, dan ukurannya yang semakin besar. Serangga muda disebut dengan nimfa dan serangga dewasa adalah imago. Keduanya hidup di tempat dan mengonsumsi makanan yang sama.

Contoh hewan dengan metamorfosis bertingkat adalah belalang, jangkrik, kecoa, wereng, kepik, walang sangit, dan lain-lain.

Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna disebut juga dengan perkembangan holometabola yang yang dialami oleh hewan. Serangga muda dengan metamorfosis sempurna disebut larva. Saat berkembang menjadi serangga dewasa, mereka disebut imago.

Perlu diingat bahwa sebelum menjadi imago, larva bermetamorfosis menjadi kepompong terlebih dahulu. Setelah itu terjadi perubahan bentuk dari luar dan dalam saat berada di tingkat kepompong (pupa).

Metamorfosis Tidak Sempurna

Nimfa serangga yang tergolong dalam metamorfosis tidak sempurna biasanya mengalami beberapa modifikasi. Contohnya, terdapat insang trachea, tungkai untuk menggali dan merangkak, tubuh dapat beradaptasi saat berenang, dan alat mulut dapat mengambil makanan di dalam air, dan lain sebagainya. Keduanya tinggal di habitat yang berbeda, nimfa cenderung hidup di dalam air dan imago adalah serangga aerial.

Ciri-ciri Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Setelah memahami tentang metamorfosis sempurna dan tidak sempurna, ada baiknya untuk mengetahui ciri-cirinya. Menurut buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI oleh Tim Tunas Karya Guru, ciri-ciri metamorfosis sempurna dan tidak sempurna adalah:

  • Metamorfosis Sempurna (Holometabola): Ciri-cirinya adalah hewan yang memiliki bentuk berbeda di setiap fase metamorfosis.
  • Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola): Ciri-cirinya adalah hewan dengan salah satu tahapan metamorfosis yang memiliki bentuk sama, namun ukurannya berbeda.

Contoh Hewan dengan Metamorfosis Sempurna

Berdasarkan penjelasan dan ciri-ciri di atas, contoh hewan dengan metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan katak.

Tahapan metamorfosis kupu-kupu dimulai dari:

  • Telur ⇒ Ulat ⇒ Kepompong ⇒ Kupu-kupu

Selain kupu-kupu, hewan yang bermetamorfosis sempurna adalah nyamuk, semut, dan katak.

Seperti apakah tahapan metamorfosis katak? Berikut adalah penjelasan singkatnya:

  • Telur ⇒ Berudu ⇒ Berudu dua kaki ⇒ Berudu empat kaki ⇒ katak muda ⇒ Katak dewasa

Rincian daur hidup katak berdasarkan fase di atas adalah telur yang menetas dan menjadi kecebong. Kecebong bernapas dengan insang dan tinggal di dalam air. Setelah tumbuh menjadi dewasa, katak berpindah ke daratan dan bernapas dengan paru-paru.

Contoh Hewan dengan Metamorfosis Tidak Sempurna

Hewan yang bermetamorfosis tidak sempurna tergolong menjadi hewan hemimetabola. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, contoh hewan hemimetabola adalah serangga golongan ordo odonata seperti capung. Seperti apakah tahapan metamorfosis capung?

Pertama, daur hidup capung dimulai dari telur yang menetas. Telur tersebut berkembang menjadi serangga muda atau biasa disebut nimfa, dan semakin besar menuju tahap terakhir menjadi capung dewasa. Contoh lainnya hewan dengan metamorfosis tidak sempurna adalah belalang. Sama halnya dengan capung, belalang hanya melewati 3 fase perkembangan daur hidup, yakni: telur, nimfa, dan belalang dewasa.

Itulah informasi tentang metamorfosis yang meliputi metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

Setiap tahap dan fase kehidupan hewan memiliki sebutan dan polanya sendiri. Hewan tanpa metamorfosis disebut ametabola, hewan bermetamorfosis tingkat disebut paurometabola, metamorfosis tidak lengkap disebut hemimetabola, dan metamorfosis tidak sempurna disebut holometabola.

Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu kamu dalam memahami metamorfosis makhluk hidup.

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"



(des/fds)

Metamorfosis adalah tahapan perkembangan pada hewan yang mengalami

Perbesar

Ilustrasi semut

Beberapa serangga, amfibi, moluska, krustasea, echinodermata dan hewan berselubung menghadapi metamorfosis, biasanya atau tetapi tidak selalu disertai dengan perubahan habitat atau perilaku. Metamorfosis pada serangga ada dua macam, yaitu hemimetabolisme serta holometabolisme. Simak penjelasannya mengenai jenis-jenis metamorfosis adalah sebagai berikut ini :

1. Metamorfosis Sempurna atau Holometabola

Metamorfosis sempurna merupakan Holometabolisme. Pada holometabolisme, larva ini sangat berbeda dengan dewasanya. Serangga menjalani holometabolisme hanya pada tahap larva, dan kemudian memasuki periode tidak aktif yang disebut pupa, yang menyimpulkan bahwa mereka telah dewasa. Oleh karena itu, metamorfosis sempurna mengacu pada metamorfosis yang dimulai dengan telur–pupa – imago. Contoh penyimpangan yang sempurna adalah katak, nyamuk, dan kupu-kupu. Terdapat juga tahapan perkembangan serta pertumbuhan yang terjadi pada metaorfosis sempurna diantaranya:

a. Fase Telur

Hewan betina akan bertelur di tempat yang sesuai untuk kebutuhan tumbuh kembang calon anaknya. Misalnya, sejenis kupu-kupu bertelur di permukaan daun karena larva atau hewan muda merupakan pemakan tumbuhan. Selama tahap telur ini, embrio hasil pembuahan sel telur yang telah dibuahi terus menghadapi pemisahan dan membentuk organ hingga jangka waktu tertentu, tergantung dari jenis spesiesnya. Telur nyamuk ini ringan dan padat seperti rakit bambu. Nyamuk betina juga bertelur di air yang tenang. Ini karena larva nyamuk menghabiskan seluruh hidupnya di dalam air. Setelah waktu yang ditentukan, telur tersebut akan menetas menjadi larva atau anak hewan.

b. Fase Larva

Pada tahap ini, larva atau hewan muda juga sangat aktif dalam makan. Induk betina bertelur di tempat yang cocok untuk makanan mereka. Ulat, larva kupu-kupu, dapat memakan daun karena tempat tersebut adalah tempat mereka berada atau bertengger. Larva hewan yang telah mempunyai eksoskleton atau rangka luar, semacam pada serangga hendak hadapi pergantian kulit ataupun eksdisis ataupun molting. Hal ini juga disebabkan karena ukuran tubuhnya yang membengkak, sehingga dibutuhkan exoskeleton baru untuk menyesuaikan dengan ukuran tubuhnya yang membengkak. Perubahan kulit ini dapat terjadi berkali-kali, pada waktu tertentu larva harus selesai makan dan memasuki tahap selanjutnya yaitu menjadi pupa. Perubahan ini dapat dikontrol oleh hormon pada larva.

c.  Fase Pupa

Pupa ataupun kepompom merupakan fase transisi. Badan kepompong dilindungi oleh kerangka atau kokon yang keras. Pada fase ini, sebagian besar serangga terletak di dalam keadaan inaktif atau makan. Di balik kokon, badan pupa sangat lebih aktif melaksanakan metabolisme pembuatan organ—organ serta wujud hewan dewasanya. Kebutuhan akan tenaga yang diperoleh dari simpanan cadangan makanan di dalam badan larva atau pada fase larva sangat lebih aktif makan, serta sebagian makanannya hendak ditaruh buat fase pupa. Fase pupa memakan waktu yang sangat bermacam- macam.

d. Fase Imago

Hingga waktu yang sudah ditetapkan, pupa keluar dari cangkangnya jadi hewan dewasa atau imago dengan wujud yang sangatlah berbeda. Pada fase ini, imago mempunyai metode makan serta habitat yang berbeda dengan larvanya. Tahap imago adalah tahap reproduksi Hewan dewasa atau jantan dan betina akan kawin dan membentuk ratusan telur, dan berharap dapat mengulang siklus ini.

2. Metamorfosis Tidak Sempurna atau Hemimetobola

Metamorfosis tidak sempurna merupakan Hemimetabolisme. Tahap yang belum dewasa dari spesies metamorf biasanya disebut larva. Namun, pada metamorfosis sebagian besar spesies serangga, hanya tahap awal yang disebut larva, terkadang dengan nama berbeda. Secara hemimetabolisme, pertumbuhan larva akan terjadi pada tahap perkembangan kesekian dan molting atau pergantian kulit yang disebut dewasa. Oleh karena itu, metamorfosis tidak sempurna ini merupakan metamorfosis yang telah melalui dua tahap yaitu dari telur menjadi nimfa, kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis semacam ini juga terjadi pada serangga, seperti capung, belalang. Tahapan- tahapan pada hemimetabola ialah:

a. Telur

Semacam pada biasanya seekor serangga, telur- telur diletakkan ditempat yang cocok serta nyaman buat pertumbuhan embrio. Embrio dilindungi dengan struktur telur dengan cangkang zar kiitin. Hingga pada waktu yang telah ditentukan, telur-telur tersebut akan segera menetas menjadi nimfa.

b. Nimfa

Berbeda dengan kelompok holometabolous, hemimetabolous langsung memiliki bagian dari bentuk hewan sebenarnya yaitu nimfa, yang ukurannya lebih kecil. Nimfa hendak hadapi perkembangan serta pertumbuhan buat kematangan organ reproduksi nya. Nimfa pula hendak hadapi eksdisis buat mengubah kerangka luar badannya akibat perkembangan yang membuat dimensi badannya kian membesar.

c. Imago

Imago pula mempunyai kematangan reproduksi serta siap buat melaksanakan perkawinan. Siklus ini akan kembali terulang.