Ada berapakah jenis kolom neraca lajur kertas kerja?

Perusahaan jasa, dagang atau pun manufaktur tentunya memerlukan neraca lajur / kertas kerja / worksheet untuk mengetahui informasi secara jelas tentang keadaan laporan keuangan.

Hal tersebut dikarenakan transparansi keuangan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu perusahaan.

Meskipun mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan bisnis, masih banyak orang yang belum memahami dengan benar tentang apa itu neraca lajur.

Pasalnya ketika pebisnis menyusun kertas kerja, pengambilan keputusan yang berkaitan dengan jalannya bisnis dan memaksimalkan profit yang diperoleh menjadi lebih mudah dilakukan.

Nah untuk lebih jelasnya tentang neraca lajur mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Neraca Lajur

Neraca lajur adalah kertas kerja yang berisikan seluruh data akuntansi yang akan dipakai untuk membuat laporan keuangan.

Kertas kerja ini bukan merupakan laporan keuangan, namun merupakan suatu alat bantu yang berguna untuk memudahkan dalam membuat laporan keuangan.

Karena bukan laporan keuangan, kertas kerja ini adalah suatu pilihan. Artinya suatu perusahaan boleh membuat kertas kerja atau pun tidak. Jika perusahaan membuat kertas kerja, maka tidak perlu untuk memberikannya kepada pihak luar.

Untuk perusahaan skala kecil yang akun buku besarnya tidak terlalu banyak, maka dalam membuat laporan keuangan dapat dilakukan secara langsung dengan melalui neraca saldo yang sudah disesuaikan.

Namun untuk perusahaan dengan skala besar yang mempunyai akun buku besar banyak bisa menggunakan neraca lajur untuk ketelitian.

Isi dan Bentuk Kertas Kerja

Bentuk dari neraca lajur ini ada 2 macam yaitu:

Namun pada kesempatan kali ini hanya akan dibahas kertas kerja 12 kolom. Karena bentuk kertas kerja inilah yang paling lengkap dan juga mewakili bentuk kertas kerja yang 10 kolom.

Disebut 12 kolom karena kertas kerja ini mempunyai 12 kolom debet dan kredit. Yang sebetulnya di kertas kerja ini terdapat 2 kolom lagi yang berisikan nomor akun dan nama akun. Ke-12 kolom tersebut terdiri dari:

  1. Kolom 1 dan 2 adalah kolom neraca saldo yang berisikan saldo akun yang belum disesuaikan.
  2. Kolom 3 dan 4 adalah kolom yang berisikan data penyesuaian. Kolom debet dan kredit yang terdapat dalam data penyesuaian ini berguna untuk mengkaji ulang neraca lajur tersebut. Selain itu juga untuk mengidentifikasi ayat jurnal penyesuaian yang harus dicatat dalam jurnal.
  3. Kolom 5 dan 6 adalah kolom neraca saldo setelah penyesuaian. Kolom ini berasal dari penjumlahan/pengurangan angka dari neraca saldo dan dari penyesuaian.
  4. Kolom 7 dan 8 adalah kolom yang berisikan data yang akan dipakai untuk membuat laporan laba rugi. Kolom ini berisikan jumlah pendapatan dan beban yang dipindahkan dari neraca saldo setelah penyesuaian.
  5. Kolom 9 dan 10 adalah kolom yang berisikan data yang akan dipakai untuk membuat laporan perubahan modal. Kolom ini berisikan saldo modal dan penarikan prive/dividen.
  6. Kolom 11 dan 12 adalah kolom yang berisikan data yang akan digunakan untuk membuat laporan posisi keuangan [neraca]. Kolom ini berisikan pindahan jumlah asset dan kewajiban yang berasal dari neraca saldo setelah penyesuaian termasuk pindahan ekuitas dari kolom perubahan ekuitas.

Kertas kerja juga harus memuat informasi tentang nama perusahaan, neraca lajur dan periode pembuatan-nya yang diletakkan di bagian tengah atas.

Untuk kertas kerja bentuk 10 kolom tidak terdapat kolom perubahan modal. Data dari kolom perubahan modal dapat diisikan pada kolom neraca.

Tujuan dan Fungsi Neraca Lajur

  1. Mempermudah dalam melakukan penyusunan laporan keuangan.
  2. Menggolongkan dan meringkas informasi yang berasal dari neraca saldo dan penyesuaian sehingga merupakan proses sebelum menyusun laporan keuangan yang formal.
  3. Mempermudah dalam menemukan suatu kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.
  4. Untuk memahami arus data informasi yang berasal dari neraca saldo sampai dengan laporan keuangan termasuk di dalamnya jurnal penyesuaian.

Baca Juga: Laporan Keuangan [Financial Statement]

Langkah – Langkah Membuat Neraca Lajur

Berikut merupakan beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk membuat kertas kerja:

Langkah 1

Tulis lah nama perusahaan, neraca lajur, dan periode penyusunan pada bagian tengah atas.

Langkah 2

Buatlah tabel kertas kerja dan tuliskan judul setiap kolom, yang terdiri dari nomor akun, nama akun, neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba rugi, perubahan modal, dan neraca.

Langkah 3

Kemudian isilah nomor akun dan nama akun.

Langkah 4

Menyiapkan neraca saldo pada kertas kerja yaitu dengan cara memasukkan angka – angka yang berasal dari setiap saldo akun yang ada di buku besar dan dijumlahkan.

Kemudian masukanlah ke dalam kolom 1, jika saldo tersebut bersaldo debet dan ke kolom 2, jika bersaldo kredit.

Langkah 5

Menyiapkan penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian dengan cara memasukkan angka – angka yang berasal dari jurnal penyesuaian.

Masukanlah angka akun yang bersaldo debet pada kolom 3 dan yang bersaldo kredit di kolom 4.

Langkah 6

Masukanlah saldo – saldo yang sudah disesuaikan ke dalam kolom neraca saldo setelah penyesuaian.

Yaitu dengan cara menjumlahkan atau mengurangi akun yang ada di neraca saldo dengan yang ada di kolom penyesuaian.

Debet + debet = debet. Kredit + kredit = kredit. Debet – Kredit = debet atau kredit. Jika hasil pengurangan debet dan kredit lebih besar saldo debet, maka dimasukkan ke kolom debet begitu pun sebaliknya.

Langkah 7

Berdasarkan angka yang berasal dari neraca saldo setelah penyesuaian yaitu kolom 5 dan 6, pilihlah akun pendapatan dan beban untuk dimasukkan ke dalam kolom laba rugi [kolom 7 dan 8].

Kolom ke-7 dan 8 dijumlah, jika kolom 8 lebih besar dari kolom 7 maka laba begitu pula sebaliknya. Selisih angka dimasukkan pada kolom 7 dan sebaliknya.

Langkah 8

Pilihlah akun modal, selisih laba [kolom 7] atau selisih rugi [kolom 8], dan prive untuk dimasukkan ke dalam kolom perubahan modal yaitu kolom 9 [debet] dan kolom 10 [kredit].

Jika perusahaan mengalami laba, maka angka laba yang berasal dari kolom 7 dimasukkan ke kolom 10, dan apabila rugi masukanlah angka dari kolom 8 ke kolom 9. Kolom 8 dan 9 dijumlahkan, selisih yang timbul adalah modal akhir yang dimasukkan ke kolom 9.

Langkah 9

Kemudian langkah yang terakhir, masih berdasarkan angka dari neraca saldo setelah penyesuaian, maka akun yang tersisa dipindahkan ke kolom neraca [kolom 11 dan 12].

Pada kolom ini berisikan asset, utang, dan modal akhir [angka yang berasal dari kolom 9]. Untuk modal akhir yang ada di kolom 9 dimasukkan ke dalam kolom 12. Kolom 11 dan 12 dijumlahkan.

Contoh Soal

Berikut ini adalah neraca saldo sebelum penyesuaian CV Mastahbisnis.com yang disusun bertepatan satu bulan setelah perusahaan ini dimulai.

Informasi tambahan:

  1. Tariff premi asuransi per bulan adalah Rp. 400.000.
  2. Perlengkapan yang ada di gudang pada 31 Maret 2020 tinggal Rp. 2.000.000.
  3. Penyusutan peralatan Rp. 1.800.000/bulan.
  4. Atas utang wesel terdapat bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp. 1.000.000.

Diminta:

Buatlah neraca lajur !

Jawab:

Akhir Kata

Demikianlah pembahasan tentang neraca lajur / kertas kerja / worksheet. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Jika ada saran, kritik, atau pertanyaan silakan tulis di kolom komentar. Terima kasih.

Neraca Lajur perusahaan – Perusahaan dagang maupun perusahaan jasa membutuhkan fungsi neraca lajur untuk mengetahui informasi secara jelas tentang keadaan laporan keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh perusahaan.

Bentuk Neraca Lajur 12 Kolom

Bentuk Neraca Lajur 10 Kolom

Neraca lajur dengan 12 kolom merupakan neraca lajur yang lengkap, disebut lengkap dikarenakan neraca lajur ini memiliki 12 kolom debet dan kredit. Lalu apa bedanya dengan neraca lajur 10 kolom ? Perbedaannya hanya pada ada atau tidaknya kolom perubahan modal. Neraca Lajur 12 kolom yang dimaksud diantaranya adalah:

1. Kolom Neraca Saldo

Informasi atau sumber data dapat kita peroleh dari  data yang telah dibuat sebelumnya, atau dapat diambil dari setiap saldo perkiraan di buku besar.

Baca Juga: Cara “Mudah” Membuat Neraca Saldo Beserta Bentuk dan Penjelasan Lengkap

2. Jurnal Penyesuaian [Adjustment Entries]

Sumber data untuk kolom ini dapat kita peroleh dari ayat-ayat jurnal penyesuaian. isi dari kolom debet dan kredit dari ayat jurnal penyesuaian di catat dalam baris sesuai dengan nama perkiraan yang dipengaruhi oleh ayat jurnal tersebut.

Penggunaan huruf sebagai referensi ayat jurnal penyesuaian di neraca lajur, akan memudahkan dalam mengidentifikasinya di kemudian hari. Jika nama perkiraan yang harus disesuaiakan tidak ada dalam neraca saldo, maka dapat kita tambahkan perkiraan yang baru di bawahnya.

Yang harus diingat adalah, perkiraan baru yang kita tambahkan hanyalah terbatas pada perkiraan yang ada dalam bagan akun / perkiraan [chart of account].

Baca juga: Pengertian Daftar Kode Akun Akuntansi [Chart Of Account]

3. Neraca Saldo Disesuaikan [Adjusted Trial Balance]

Kolom ini menunjukkan neraca saldo setelah disesuaikan dengan ayat jurnal penyesuaian, artinya, hasil dari penyesuian telah menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Hasil ini diperoleh dari penjumlahan atau pengurangan angka-angka pada kolom jurnal penyesuaian dengan saldo di kolom neraca saldo.

Baca juga: Neraca Saldo Setelah Penyesuaian Perusahaan Jasa Service

4. Perhitungan Rugi Laba

Tahap yang selanjutnya adalah memindahkan saldo setiap perkiraan yang ada kedalam kolom laba rugi. Aturan pemindahan berdasarkan jenis perkiraan yang bersanngkutan. Artinya, setiap akun nominal [pendapatan dan beban] dipindahkan ke kolom laba rugi, dan akun riil dipindahkan ke dalam kolom neraca.

Baca juga: Pengertian dan Contoh Laporan Laba Rugi +Bentuk dan Format Penyusunan

5. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah tahap akhir dari proses siklus akuntansi, karena akan dijadikan sebagai dasar informasi keuangan yang akan digunakan dengan baik oleh pimpinan perusahaan, kreditur, pemilik perusahaan atau para pengambil keputusan lainya.

6. Neraca

Neraca adalah kolom yang berisi pidahan jumlah saldo asset dan kewajiban yang berasal dari neraca saldo setelah disesuaikan termasuk juga pindahan ekuitas dari kolom laporan perubahan ekuitas.

Baca juga: Pengertian Neraca : Fungsi dan Contoh Transaksinya

Demikianlah pembahasan mengenai Bentuk Neraca Lajur [10 Kolom dan 12 Kolom] Serta Penjelasan Lengkap semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Kunjungi juga artikel lainnya :

Bentuk Neraca Lajur 6 Kolom 8 Kolom Dan 10 Kolom: Neraca lajur disebut juga kertas kerja merupakan daftar yang terdiri dari beberapa kolom, dalam akuntansi Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, liabilitas dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan akuntansi. Persamaan Akuntansi: Aset = liabilitas + ekuitas. Beberapa Hal Yang Mempengaruhi Modal: 1. Penambahan Modal: a. Investasi pemilik [investment], dan b. Pendapatan [income]. Pendapatan adalah arus masuk sumber daya ke dalam perusahaan dalam suatu periode dari penjualan barang atau jasa. 2. Pengurangan modal: a. Penarikan atau pengambilan dana oleh pemilik/prive [owner’s withdrawals/drawing] b. Biaya/beban yang dikeluarkan perusahaan [expenses]. Pengertian Neraca Lajur

Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan secara sistematis.

Bahwa penyusunan jurnal penyesuaian digunakan untuk persiapan menyusun neraca dan laporan laba rugi. Dengan menyusun jurnal penyesuaian, maka perkiraan riil dan perkiraan nominal akan menunjukkan saldo yang sebenarnya pada akhir periode akuntansi. Oleh karena itu, agar penyusunan laporan keuangan dapat dilakukan dengan teliti dan benar, diperlukan suatu alat yang disebut neraca lajur atau kertas kerja.

Tujuan Pemakaian Neraca Lajur Neraca lajur disebut juga kertas kerja, merupakan suatu landasan untuk memeriksa dimana rekening buku besar disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara yang sesuai dengan penyusunan rekening dalam laporan keuangan. Pemakaian neraca lajur juga dapat menunjukkan prosedur yang perlu dilakukan untuk menyusun laporan keuangan telah dilaksanakan seluruhnya.

Neraca lajur bukan merupakan laporan keuangan maka tidak perlu diberikan kepada pihak luar seperti kreditur, pemegang saham dan sebagainya. Perlu disadari pula neraca lajur tidak dapat menggantikan kedudukan pencatat akuntansi atau laporan keuangan dan semata-mata hanya merupakan alat pembantu untuk laporan keuangan. Walaupun demikian neraca lajur ini sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk dapat melihat perkiraan-perkiraan yang terjadi dalam kegiatan perusahaan sehari-hari, sehinggas pihak manajemen dapat mengontrol setiap pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam menunjuang kegiatan atau operasinya.

Tujuan penyusunan neraca lajur di antaranya sebagai berikut.

1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal. 3. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian. Bentuk - Bentuk Neraca Lajur Bentuk Neraca Lajur yang biasanya digunakan untuk latihan adalah bentuk neraca lajur bentuk 10 kolom dan nerca lajur bentuk 12 kolom. Berikut ini adalah bentuk neraca lajur 6 kolom, 8 kolom, dan 10 kolom: Neraca Lajur Bentuk 6 Kolom Neraca Lajur Bentuk 8 Kolom  Neraca Lajur Bentuk 10 Kolom Cara Pengisisan neraca lajur 6 kolom 8 kolom dan 10 kolom: Neraca lajur harus dilengkapi informasi mengenai nama perusahaan, neraca lajur dan periode pembuatan neraca lajur, yang diletakkan di tengah bagian atas neraca lajur. Kolom No Pada kolom No akun isikan dengan nomor akun. Kolom Nama Akun Pada kolom Nama akun isikan dengan nama akun yang sebenarnya. Kolom 1 dan ke-2 Merupakan kolom neraca saldo yang berisi saldo-saldo akun yang belum disesuaikan. Kolom neraca saldo, diisi dengan data yang diambil dari neraca saldo yang telah dibuat sebelumnya. Kolom ke-3 dan ke-4 Merupakan kolom yang berisi data penyesuaian. Kolom debit dan kredit dalam data penyesuaian bermanfaat untuk mengkaji ulang neraca lajur tersebut sekaligus untuk mengidentifikasi ayat jurnal penyesuaian yang perlu dicatat dalam jurnal. Kolom penyesuaian, diisi dengan data penyesuaian yang diambil dari jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Kolom ke-5 dan ke-6 Merupakan kolom yang neraca saldo akun setelah disesuaikan. Kolom ini berasal dari penjumlahan [pengurangan] angka-angka di neraca saldo dengan angka-angka penyesuaian. Kolom neraca saldo, nilai-nilai akun neraca saldo disesuaikan diperoleh dari neraca saldo yang telah disesuaikan dengan data dari jurnal penyesuaian. Kolom ke-7 dan ke-8 Merupakan kolom yang berisi laporan laba rugi. Kolom laba rugi berisi jumlah-jumlah pendapatan dan beban yang dipindahkan dari neraca saldo setelah disesuaikan. Kolom laba/rugi, digunakan untuk menampung seluruh akun nominal dari neraca saldo disesuaikan. Pada baris terakhir kolom laba/rugi dilakukan perhitungan saldo laba atau saldo rugi. Dalam hal ini berlaku ketentuan sebagai berikut: a] Jika sisi debit lebih besar daripada sisi kredit, perusahaan memperoleh rugi. Saldo rugi dalam kolom laba/rugi diletakkan pada sisi kredit. b] Jika sisi kredit lebih besar daripada sisi debit, perusahaan memperoleh laba. Saldo dalam laba/rugi diletakkan pada sisi debit. Kolom 9 dan ke-10 Merupakan kolom yang berisi laporan perubahan ekuitas. Dalam kolom ini saldo akun modal dan penarikan prive dimasukkan untuk menghitung perubahan ekuitas yang terjadi pada periode tersebut. Kolom neraca, digunakan untuk menampung seluruh akun riil dari kolom neraca saldo disesuaikan. Sejajar dengan baris saldo laba/rugi pada kolom neraca akan diletakkan hal-hal sebagai berikut: a] Saldo laba pada sisi kredit. b] Saldo rugi pada sisi debit. Contoh Soal: Pada tanggal 1 Agustus 2017 Perusahaan Bali Andalann berdiri, dan memulai kegiatan perusahaan. Adapun transaksi yang terjadi selama bulan Agustus adalah sebagai berikut: Transaksi 1 Pemilik perusahaan menginvestasikan dananya sebagai modal awal perusahaan sebesar Rp 50.000.000,00. Pengaruh investasi ini, menambah aktiva berupa kas di sisi debet dan menambah akun modal di sisi kredit sebesar Rp 50.000.000,00. Transaksi 2 Perusahaan membeli tanah sebesar Rp 20.000.000,00 secara tunai. Transaksi ini akan menambah aktiva berupa tanah dan akan mengurangi aktiva lain berupa kas sebesar Rp 20.000.000,00. Transaksi 3 Perusahaan membeli peralatan sebesar Rp 10.000.000,00 dan perlengkapan sebesar Rp 5.000.000,00 secara kredit. Transaksi ini akan menambah akun aktiva berupa peralatan sebesar Rp 10.000.000,00 dan perlengkapan sebesar Rp 5.000.000,00 serta menambah kewajiban berupa utang usaha sebesar Rp 15.000.000,00. Transaksi 4 Perusahaan menerima pendapatan jasa sebesar Rp 18.000.000,00 secara tunai. Transaksi ini akan menambah aktiva berupa kas dan menambah modal sebesar Rp 18.000.000,00. Transaksi 5 Selama bulan Agustus, perusahaan mengeluarkan beban-beban sebagai berikut: Upah karyawan  sebesar Rp 1.500.000,00 Sewa Gudang sebesar Rp 500.000,00 Biaya iklan sebesar Rp 250.000,00 Transaksi beban tersebut akan mengurangi kas dan modal sebesar Rp 2.250.000,00. Transaksi 6 Perusahaan membayar sebagian utangnya kepada kreditor sebesar Rp 9.000.000,00. Transaksi ini akan mengurangi aktiva berupa kas dan kewajiban berupa utang usaha sebesar Rp 9.000.000,00. Transaksi 7 Perusahaan menerima pendapatan jasa sebesar Rp 20.000.000,00 yang akan diterima kemudian. Transaksi ini akan menambah akun aktiva berupa piutang usaha dan menambah modal sebesar Rp 20.000.000,00. Transaksi 8 Diketahui perlengkapan yang tersisa sebesar Rp 3.500.000,00. Perlengkapan yang terpakai, yaitu Rp 5.000.000,00 – Rp 3.500.000,00 = Rp 1.500.000,00. Transaksi ini akan mengurangi aktiva berupa perlengkapan dan modal sebesar Rp 1.500.000,00. Transaksi 9 Perusahaan menerima pelunasan piutang usaha [untuk transaksi nomor 7] sebesar Rp 7.500.000,00. Transaksi ini akan mengurangi aktiva berupa piutang usaha dan menambah kas sebesar Rp 7.500.000,00. Transaksi 10 Pemilik perusahaan mengambil uang dari kas perusahaan atau yang disebut Prive, sebesar Rp 2.500.000,00 untuk kepentingan pribadinya. Transaksi ini akan mengurangi kas dan modal sebesar Rp 2.500.000,00. Pengisian neraca lajur untuk transaksi diatas adalah sebagai berikut: Kesimpulan: Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa neraca lajur dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Mempermudah penyusunan laporan keuangan, karena neraca lajur menyajikan saldo-saldo rekening dan penyesuaian yang berkompeten. 2. Membantu menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pemuatan penyesuaian. 3. Memungkinkan penyusunan laporan keuangan sementara [interim], tanpa harus menyelenggarakan jurnal penyesuaian secara formal. Demikian pembahasan artikel mengenai bentuk neraca lajur 6 kolom 8 kolom dan 10 kolom, semoga dengan pemahaman artikel ini anda semakin memahami tentang akuntansi untuk bentuk neraca lajur 6 kolom 8 kolom dan 10 kolom. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermamfaat.