Mengapa dalam pembuatan patung dengan teknik cetak tidak dianjurkan menggunakan tanah yang terlalu lembek?

Jakarta -

Seni patung merupakan cabang dari karya seni rupa terapan yang memiliki tiga dimensi. Patung terbuat dari bermacam-macam bahan, mulai dari yang lunak, seperti tanah liat, hingga yang keras, seperti logam.

Ada beberapa teknik atau cara yang dapat dilakukan pematung untuk membuat patung. Teknik-teknik membuat patung disesuaikan dengan bahan baku yang akan digunakan.

Tertulis dalam buku Seni Budaya untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas karya Harry Sulastianto, berikut beberapa teknik membuat patung:

Teknik memahat patung dilakukan dengan memperkecil bahan-bahan baku membuat patung. Bahan baku tersebut dipahat sedemikian rupa sampai menghasilkan bentuk yang diinginkan. Teknik pahat digunakan untuk membuat patung yang bahan bakunya bersifat keras, seperti batu cadas dan batu marmer.

Menyerupai teknik pahat, teknik ukir juga digunakan pada bahan baku bersifat keras. Namun teknik ukir lebih ditekankan pada pembuatan patung dengan bahan baku kayu. Beberapa jenis kayu yang umum digunakan untuk membuat patung adalah kayu jati, kayu mahoni, dan kayu sawo.

Teknik cor dilakukan ketika membuat patung dengan bahan baku seperti semen, logam, fiberglass, gips, dan sejenisnya. Sebelum mulai membuat patung, para pematung akan membuat cetakan terlebih dahulu. Kemudian bahan-bahan yang telah dilelehkan dimasukkan ke dalam cetakan tersebut.

Teknik membuat patung selanjutnya adalah teknik ketok. Teknik ketok umumnya digunakan pada patung-patung yang bahan bakunya berasal dari lempengan logam. Lempengan tersebut akan dibentuk dengan cara diketok di bagian dalam dan luarnya. Setelah selesai diketok, lempengan-lempengan logam disatukan dengan cara dilas hingga membentuk patung yang diinginkan.

Butsir adalah teknik membuat patung dengan membentuk bahan baku patung yang bersifat lembek seperti, bubur kertas, lilin malam (plastisin), dan tanah liat.

Tanah liat yang baik adalah tanah liat yang dengan tingkat elastisitas yang tinggi dan tidak pecah ketika sudah kering. Tidak hanya tanah liat, ada pula plastisin yang memiliki kualitas bagus.

Plastisin yang bagus adalah plastisin yang mengandung lemak sehingga mudah dibentuk dan proses pengeringannya membutuhkan waktu yang lama.

Sedangkan bubur kertas, berikut cara-cara membuatnya:

- Merendam kertas sampai lunak

- Menghancurkan kertas, baik dengan cara ditumbuk ataupun diblender

- Mencampur adonan kertas dengan tepung tapioka sebagai perekat

- Membentuk bubur kertas sesuai keinginan

Teknik membangun dilakukan dengan mengelas bahan-bahan baku patung yang berasal dari logam. Disebut teknik membangun, karena pada pembuatannya bahan-bahan yang disambung dan disusun sudah terbentuk. Beberapa contoh bahannya adalah, batang besi, kawat, dan pipa.

Teknik membuat patung ini dilakukan dengan merangkai bahan patung yang berasal dari beberapa benda menjadi komposisi yang baru. Pada teknik assembling, patung dibentuk dengan menggunakan barang-barang yang tidak terpakai. Setelah dirangkai, patung dapat diwarnai kembali mengecat.

Namun patung juga dapat dibiarkan tanpa memberi warna baru dan mempertahankan warna lamanya, sebagaimana dijelaskan dalam buku Pendidikan Seni Budaya Kelas IX SMP oleh Yoyok R. M. dan Siswandi.

Simak Video "Proses Pemindahan Patung Bung Karno ke Pedestal Baru"


[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)

adjar.id - Pada buku tematik kelas 6 tema 1 di halaman 28, terdapat pertanyaan tentang cara membuat patung.

Apa Adjarian tahu bagaimana cara membuat patung?

Pembuat patung di Indonesia banyak yang menggunakan tanah liat sebagai bahan dasar membuat patung.

Bentuk patung umumnya akan disesuaikan dengan budaya daerah setempat.

Sehingga setiap daerah memiliki ciri khas bentuk patung yang berbeda-beda.

Patung merupakan karya seni tiga dimensi, di mana dalam proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama dan ketelatenan.

Biasanya patung digunakan untuk hiasan atau pelengkap sarana ibadah.

Seorang seniman patung harus kreatif dalam membuat patung agar patung bisa dijual dengan harga yang tinggi sesuai dengan kualitasnya.

Lalu, bagaimana seorang seniman membuat patung dari tanah liat? kita simak pembahasan berikut, yuk!

Baca Juga: Seni Patung: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Fungsi Seni Patung

Cara Membuat Patung

Pembuatan patung dari tanah liat dapat dilakukan dengan cara teknik cetak tekan atau ukir, Adjarian.

Kegiatan membuat patung menggunakan tanah liat banyak ditemukan di Indonesia, lo.

Seniman patung bisa menggunakan tanah liat yang ada di sekitar tempat tinggal.

Akan tetapi, tanah liat yang digunakan harus memiliki tekstur yang tidak terlalu lembek.

Sebab, tanah liat yang lembek akan menyebabkan seniman patung kesulitan dalam membentuknnya menjadi patung.

Selain itu, tanah liat yang lembek akan sulit dicetak dan sulit diangkat dari cetakan.

Dalam teknik ukir, tanah liat yang lembek juga akan sulit diukir.

Berikut cara membuat patung menggunakan tanah liat:

Baca Juga: Jawab Soal Keterampilan yang Diperlukan untuk Membuat Patung, Kelas 6 Tema 1

1. Ambil adonan tanah liat.

2. Uleni atau pijat adonan tanah liat dengan menambahkan air sedikit demi sedikit sampai membentuk tekstur yang diinginkan.

3. Tekan-tekan adonan tanah liat dan bentuk sesuai dengan yang diinginkan dan ukir sesuai keinginan.

4. Jemur patung dari tanah selama dua sampai tiga hari di bawah sinar matahari.

5. Patung tanah liat bisa dibakar agar hasilnya semakin kuat dan tidak mudah hancur.

6. Warnai patung dari tanah liat agar tampak lebih indah.

Nah, itulah cara membuat patung dari tanah liat, Adjarian.

Namun, jika sulit menemukan tanah liat, kalian bisa menggunakan lilin plasitisin.

Tonton video ini, yuk!

Patung adalah pemaparan ekspresi, gagasan, dan ide dalam bentuk karya seni rupa tiga dimensional yang merupakan tiruan dari bentuk manusia dan alam dengan menggunakan berbagai teknik khusus (pahat, cetak, membutsir dan kontruksi). Dan Patung nusantara adalah seni membuat patung yang berasal dari Indonesia. Hasil karya seni di Sentra UKM Kasongan dibuat dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah Patung Nusantara dari tanah liat. Patung-patung tersebut sangat diminati, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Ayo, kita praktikkan membuat patung nusantara dari tanah liat.

Proses Pembuatan Patung Nusantara dari Tanah Liat

Pembuatan patung tanah liat dapat dilakukan dengan teknik cetak tekan maupun ukir. Untuk teknik cetak tekan dan ukir, sebaiknya menggunakan tanah liat plastis. Jangan menggunakan tanah yang terlalu lembek karena akan menyulitkan untuk memperoleh bentuk yang tepat, rapi, dan jelas. Tanah liat yang terlalu lembek akan lengket pada cetakan gips sehingga sulit diangkat dari cetakan dan sulit untuk diukir. Untuk kegiatan membuat patung nusantara ini kamu dapat menggunakan tanah liat yang dapat ditemukan di sekitar tempat tinggalmu. Jika di sekitarmu tidak terdapat tanah liat, maka kamu dapat membuat sendiri adonan dari tepung (playdough) dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Langkah-langkah Membuat Playdough

Bahan-bahan:
  • 2 cangkir terigu
  • ½ cangkir garam
  • 2 sendok makan minyak sayur
  • 1 ½ cangkir air hangat
  • Pewarna makanan

Mengapa dalam pembuatan patung dengan teknik cetak tidak dianjurkan menggunakan tanah yang terlalu lembek?

Cara membuat:
  1. Campurkan terigu dan minyak dalam wadah.
  2. Masukkan air hangat secara bertahap hingga adonan mencapai kekentalan yang pas.
  3. Gulung dan remas-remas adonan hingga bercampur dengan sempurna.
  4. Bagi adonan menjadi beberapa bagian. Buatlah lubang di tengahnya dan teteskan pewarna makanan. Kemudian gulung-gulung adonan hingga warna tercampur rata.

Langkah-langkah Membuat Patung Nusantara

  1. Siapkan bahan tanah liat yang terlebih dahulu sudah diberi air secukupnya. Jika kamu menggunakan playdough, kamu tidak perlu lagi mencampurnya dengan air.
  2. Bentuk kepala dan badan patung menggunakan tangan.
  3. Bentuk dan tempelkan bagian tubuh yang lain, seperti kaki dan tangan ke badan patung.
  4. Ukir bagian tubuh yang lain (mulut, mata, dll) secara lebih detail menggunakan alat sederhana.

Kamu baru saja praktik membuat Patung Nusantara dari tanah liat. Jika kamu ingin mengemas patung tersebut dengan menarik, kamu perlu mempertimbangkan beberapa bentuk bangun untuk digabungkan menjadi sebuah bentuk kemasan.

Ayo Berlatih

Ketika merancang sebuah kemasan, kamu perlu memiliki keterampilan untuk memetakan ukuran produk agar dapat dibuat kemasan yang sesuai. Beberapa bangun dapat digabung untuk menghasilkan bentuk kemasan yang menarik.

Perhatikan bangun gabungan di bawah ini:

Mengapa dalam pembuatan patung dengan teknik cetak tidak dianjurkan menggunakan tanah yang terlalu lembek?

Hitunglah volume bangun gabungan tersebut. Ingat, bahwa volume bangun gabungan merupakan jumlah volume bangun-bangun penyusunnya. Bangun diatas merupakan gabungan dari dua buah bangun yaitu bangun balok dan bangun limas. Volume = Volume Balok + Volume Limas Volume balok = (p x l x t) Volume limas = 1/3 x Lalas x tinggi = (25 x 8 x 10)+(1/3 x 250 x 15) = 2.000 + 1.250 = 3.250 cm Selain dari tanah liat, kamu juga dapat membuat berbagai bentuk menyerupai patung dari bangun gabungan. Perhatikan bentuk di bawah ini. Ini adalah sebuah bentuk patung abstrak dari gabungan bangun limas segiempat dan balok.

Mengapa dalam pembuatan patung dengan teknik cetak tidak dianjurkan menggunakan tanah yang terlalu lembek?

Hitunglah volume bangun gabungan tersebut di atas. Volume Balok = p x l x t = 24 x 5 x 8 = 960 cm³ Volume Limas = 1/3 x Luas alas x t = 1/3 x 10 x 5 x 6 = 100 cm³ x 2 = 200 cm³ Volume gabungan = 960 + 200 = 1.160 cm³ Sekarang, perhatikan bangun gabungan di bawah ini:

Mengapa dalam pembuatan patung dengan teknik cetak tidak dianjurkan menggunakan tanah yang terlalu lembek?

Hitunglah volume bangun tersebut dengan seksama. Perhatikan dimensi setiap bangun. Kamu harus teliti menghitung ukuran bagian bangun yang belum tertera pada gambar. Bangun gabungan diatas terdiri dari 3 bangun balok dan 2 bangun limas. Volume Balok (1) = 20 x 7 x 5 = 700 cm³ Volume Balok (2) = 3 x 7 x 10 = 210 cm³ Volume Balok (3) = 5 x 7 x 3 = 105 cm³ Volume Limas (4) = 1/3 x 5 x 7 x 5 = 58 cm³ Volume Limas (5) = 1/3 x 3 x 5 x 5 = 25 cm³ Volume gabungan = 1.098 cm³


Tahukah Kamu?

Masyarakat Kasongan melakukan kerja sama untuk menghasilkan produknya. Proses untuk membuat sebuah produk cukup rumit. Jika hanya satu orang yang membuatnya, tentu membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu, produksi dalam jumlah besar membutuhkan kerja sama antara beberapa orang kelompok. Pembuat gerabah tergantung pada pemasok tanah liat. Selanjutnya gerabah yang sudah dibentuk oleh kelompok pengrajin akan diteruskan oleh pengrajin di kelompok pewarnaan, hingga diteruskan ke pengrajin di kelompok pengemasan. Kerja sama dan saling ketergantungan antar kelompok pengrajin membuat karya mereka dapat dinikmati konsumen. Sejak dahulu, masyarakat Indonesia dikenal dengan sikap gotong royongnya. Sikap ini merupakan wujud saling ketergantungan dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Begitu pula dalam hal membangun perekonomian. Banyak sekali jenis wirausaha tradisional menyebar secara lintas budaya di berbagai wilayah. Pekerjanya pun juga berasal dari suku yang berbeda. Ada kalanya satu jenis wirausaha membutuhkan dukungan dari wirausaha lain yang ada di pulau yang berbeda. Satu sama lain saling mendukung untuk menghasilkan produk berkualitas, demi meningkatkan perekonomian bangsa. 1. Apa yang dimaksud dengan saling ketergantungan dalam membangun kehidupan kebangsaan? Saling ketergantungan adalah suatu kesatuan yang saling berpengaruh antara faktor satu dengan faktor yang lainnya. Dalam konteks membangun kehidupan kebangsaan, bahwa setiap unsur bangsa tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, namun membutuhkan unsur yang lain. Pembangunan dapat berjalan apabila setiap unsur dapat mendukung unsur yang lainnya. 2. Mengapa kita perlu melakukan kerja sama dalam membangun kehidupan kebangsaan? Karena dalam hidup kita tidak bisa melakukan semua hal sendiri. Terlebih dalam kehidupan kebangsaan. Kita perlu melakukan kerjasama dalam membangun kehidupan kebangsaan karena dalam hidup berkebangsaan tidak bisa hanya dilaksanakan oleh satu komponen saja, komponen-komponen tersebut harus bekerja sama membangun kehidupan kebangsaan. Tuhan menciptakan manusia untuk hidup berkelompok dan saling tergantung satu sama lain. Dengan kondisi tersebut, manusia harus dapat mengembangkan sikap saling menghargai dan saling membantu.

Sebagai bangsa Indonesia kita harus bangga dan mensyukuri keberagaman yang ada. Mari senantiasa menjalin kerja sama untuk kemajuan bangsa.

Mengapa dalam pembuatan patung dengan teknik cetak tidak dianjurkan menggunakan tanah yang terlalu lembek?