Pernah mendengar tentang Dinasti Abassiyah? Sudah tahu siapa saja tokoh paling berpengaruh di dinasti tersebut? Jika belum maka pemustaka sekalian wajib membaca tulisan saya kali ini.. Saya akan membagikan sedikit ilmu saya yang pernah saya dapatkan dari Madrasah Aliyah dulu dan saya lebih dalami kembali saat masuk semester pertama di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta…in sya Allah shahih hehee semoga bermanfaat yaa.. (jangan lupa cantumkan urlnya yaaa! budayakan anti plagiasi yaa cah!) Dinasti Abbasiyah masa 3 khalifah: Abu Ja’far Al-Mansur, Harun Al-Rasyid, dan Al-Makmun
Usaha-usaha yang dilakukan selama menjabat sebagai khalifah adalah:
Usaha-usaha yang dilakukan :
Usaha-usaha yang dilakukan:
Seni sastra (Abdul hamid alkatib, Abu Hayyan at Tauhidi, Badi’ az-zaman, Abu Muhamad Qasim al-Hariri, dll). Seni kaligrafi (Ad-Dahak bin ‘Aljan, Ishaq bin Hamad) sedangkan seni music dan bernyanyi (Zaryab). Seni arsitektur adalah perpaduan kebudayaan Persia, Turki dan Arab. Perkembangan ilmu pengetahuan periode klasik tidak bisa dilepaskan dari usaha penerjemahan berbagai buku berbahasa asing (Yunani, Persia dan Sansekerta) ke dalam bahasa Arab. Peran para khalifah cukup benar dalam hal ini. Beberapa bidang ilmu dan tokoh yang terkenal masa ini adalah:
2) Astronomi
3) Kedokteran
Dinasti Abbasiyah dianggap sebagai representasi kejayaan Islam sekaligus titik tolak kemunduran Islam. Imperium yang pernah berdiri selama kurang lebih 500 tahun tersebut telah banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan peradaban Islam, baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Akan tetapi, kejayaan ini tidak seterusnya dapat dipertahankan. Pada tahun 850 M mulai muncul bibit-bibit kemunduran. Kemunduran yang terjadi pada Abbasiyah banyak disebabkan oleh beberapa persoalan internal, yaitu:
yaitu munculnya serangan dari Mongol. Gengis Khan dan keturunannya datang membawa kehancuran dunia Islam. Serangan ke Baghdad (masa Khalifah Al-Mu’tashim) dilakukan oleh cucunya yaitu Hulagu Khan yang berhasil mengepung kota Baghdad. Akhirnya pada 10 Februari 1258 M benteng kota ini dapat ditembus dan Baghdad dihancurkan.
KOMPAS.com - Dinasti Abbasiyah adalah kekhalifahan ketiga yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad. Kekhalifahan ini didirikan oleh dinasti keturunan dari paman Nabi Muhammad, Abbas bin Abdul-Muttalib. Kekhalifahan Abbasiyah resmi memerintah sebagai khalifah setelah menggulingkan Bani Umayyah pada 750 masehi. Kekuasaan dinasti ini berlangsung selama lima abad, yakni dari tahun 750 hingga 1258 M. Selama masa pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah menerapkan pola pemerintahan yang berbeda-beda, sesuai perubahan politik, sosial, dan budaya. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah berhasil menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia. Baca juga: Kekhalifahan Abbasiyah: Sejarah, Masa Keemasan, dan Akhir Kekuasaan Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani AbbasiyahPada masa Bani Abbasiyah umat Islam mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang. Ini terjadi karena perhatian yang besar dari pemerintah terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Khalifah Al-Ma’mun melakukan penerjemahan buku-buku asing dan mendirikan baitul hikmah yang menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Kemudian muncul para ilmuwan yang memiliki akidah kuat dan menguasai ilmu agama dan sains. |