Perang Revolusi Amerika Serikat (1775–1783), Perang Kemerdekaan Amerika Serikat,[8] atau Perang Revolusi saja di Amerika Serikat, berawal sebagai sebuah perang sela Kerajaan Britania Raya dan Amerika Serikat yang baru berdiri, namun perlahan menjadi perang global sela Britania di satu segi dan Amerika Serikat, Perancis, Belanda, dan Spanyol di segi pautannya. Perang ini dimenangkan oleh Amerika Serikat dengan hasil yang bercampur dengan kekuatan pautannya. Perang ini adalah dampak dari Revolusi Amerika Serikat. Para kolonis wujud karena Undang-Undang Stempel 1765 yang dikeluarkan Parlemen Britania Raya tidak konstitusional. Parlemen Britania menegaskan bahwa mereka punya hak sebagai memberlakukan pajak pada para kolonis. Kolonis mengklaim bahwa karena mereka masyarakat Britania, perpajakan tanpa wakil pengusaha yang merundingkan rakyat diasumsikan ilegal. Kolonis Amerika Serikat membentuk Kongres Kontinental yang bersatu dan pemerintahan gambaran di setiap koloni, meski pada awalnya masih setia kepada Raja. Pemboikotan Amerika Serikat terhadap teh Britania yang terkena pajak mendorong terjadinya peristiwa Pesta Teh Boston tahun 1773, yang adalah penghancuran muatan teh kapal Britania. London menanggapinya dengan mengakhiri pemerintahan mandiri di Massachusetts dan menaruhnya di bawah kendali pasukan Britania dengan Jenderal Thomas Gage sebagai gubernurnya. Pada bulan April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang dikumpulkan di Concord, dan beliau mengirimkan tentara BRitania sebagai merampas dan menghancurkannya.[9] Milisi lokal melawan para tentara dan memperagakan baku tembak (lihat Pertempuran Lexington dan Concord). Sesudah berulang kali meminta raja Britania ikut campur dalam parlemen, semua keputusan damai beristirahat ketika Kongres dicap pengkhianat menempuh dekrit raja, dan mereka menanggapinya dengan mendeklarasikan kemerdekaan sebuah bangsa berdaulat yang baru, Amerika Serikat, pada tanggal 4 Juli 1776. Kaum Loyalis Amerika Serikat menolak Deklarasi ini dan berpihak pada Raja; mereka diasingkan dari kekuasaan di mana-mana. Upaya Amerika Serikat sebagai meluaskan pemberontakan ini hingga Quebec dan Florida tidak berhasil. Perancis, Spanyol, dan Republik Belanda diam-diam memberi persediaan, amunisi, dan senjata kepada kaum revolusioner dimulai tahun 1776. Pada Juni 1776, Amerika Serikat berhasil mengemudikan setiap negara anggota secara penuh, tetapi akhir Angkatan Laut Kerajaan Britania menguasai New York City dan menjadikannya pangkalan utama mereka. Perang ini segera buntu. Angkatan Laut kerajaan dapat menguasai kota-kota pesisir pautannya dalam masa singkat, tetapi pemberontak mengemudikan wilayah pedesaan yang dihuni 90 persen populasi AS. Strategi Britania bergantung pada mobilisasi milisi Loyalis dan tidak pernah terwujud. Serbuan Britania dari Kanada pada tahun 1777 beristirahat dengan penaklukan pasukan Britania pada Pertempuran Saratoga. Kemenangan Amerika Serikat ini mendorong Perancis memasuki perang secara buka pada awal 1778, sehingga menyeimbangkan kekuatan militer kedua belah pihak. Spanyol dan Republik Belanda—sekutu Perancis—juga bertempur dengan Britania selama empat tahun ebrikutnya, mengancam invasi ke Britania Raya dan menguji kekuatan militer Britania dengan serangkaian kampanye di Eropa. Keterlibatan Spanyol berujung pada penarikan pasukan Britania dari Florida Barat, sehingga mengamankan wilayah selatan Amerika Serikat. Kemenangan mutlak angkatan laut Britania pada Pertempuran Saintes menggagalkan rencana Perancis dan Spanyol sebagai mengusir Britania dari Karibia, dan upaya gabungan Perancis-Spanyol sebagai menguasai pertahanan Britania di Gibraltar juga beristirahat dengan kekalahan yang sama. Keterlibatan Perancis terbukti berhasil[10] meski mahal, sehingga mengacaukan ekonomi Perancis dan mendorong negara ini ke jurang utang yang sangat akbar.[11] Kemenangan angkatan laut Perancis di Chesapeake berujung pada pengepungan oleh pasukan gabungan Perancis dan Kontinental yang memaksa pasukan Britania kedua menyerah di Yorktown, Virginia tahun 1781. Pertempuran terus berlanjut sepanjang tahun 1782, sementara perundingan perdamaian dimulai. Pada tahun 1783, Traktat Paris mengakhiri perang dan mengakui kedaulatan Amerika Serikat atas teritori yang secara kasar dikelilingi oleh wilayah yang masa ini menjadi Kanada di utara, Florida di selatan, dan Sungai Mississippi di barat.[12][13] Perdamaian dalam tingkat internasional disetujui yang disertai serangkaian pertukaran teritori. Akad ParisReferensi
Bacaan lanjutan
Literatur referensiThese are some of the standard works about the war in general which are not listed above; books about specific campaigns, battles, units, and individuals can be found in those articles.
Pranala luar
Bibliografi
edunitas.com Page 2
Perang Revolusi Amerika Serikat (1775–1783), Perang Kemerdekaan Amerika Serikat,[8] atau Perang Revolusi saja di Amerika Serikat, berawal sebagai suatu perang selang Kerajaan Britania Raya dan Amerika Serikat yang baru berdiri, namun perlahan menjadi perang global selang Britania di satu sisi dan Amerika Serikat, Perancis, Belanda, dan Spanyol di sisi lainnya. Perang ini dimenangkan oleh Amerika Serikat dengan hasil yang bercampur dengan daya lainnya. Perang ini merupakan dampak dari Revolusi Amerika Serikat. Para kolonis bentuk karena Undang-Undang Stempel 1765 yang dikeluarkan Parlemen Britania Raya tidak konstitusional. Parlemen Britania menegaskan bahwa mereka punya hak sebagai memberlakukan pajak pada para kolonis. Kolonis mengklaim bahwa karena mereka warga Britania, perpajakan tanpa perwakilan rakyat diasumsikan ilegal. Kolonis Amerika Serikat membentuk Kongres Kontinental yang bersatu dan pemerintahan bayangan di setiap koloni, meski pada awalnya sedang setia untuk Raja. Pemboikotan Amerika Serikat terhadap teh Britania yang terkena pajak mendorong terjadinya peristiwa Pesta Teh Boston tahun 1773, yang merupakan penghancuran muatan teh kapal Britania. London menanggapinya dengan mengakhiri pemerintahan mandiri di Massachusetts dan meletakkannya di bawah kendali pasukan Britania dengan Jenderal Thomas Gage sebagai gubernurnya. Pada bulan April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang dikumpulkan di Concord, dan beliau mengirimkan tentara BRitania sebagai merampas dan menghancurkannya.[9] Milisi lokal melawan para tentara dan melaksanakan baku tembak (lihat Pertempuran Lexington dan Concord). Sesudah berulang kali memohon raja Britania ikut campur dalam parlemen, seluruh keputusan damai kesudahannya ketika Kongres dicap pengkhianat melewati dekrit raja, dan mereka menanggapinya dengan mendeklarasikan kemerdekaan suatu bangsa berdaulat yang baru, Amerika Serikat, pada tanggal 4 Juli 1776. Kaum Loyalis Amerika Serikat menolak Deklarasi ini dan berpihak pada Raja; mereka diasingkan dari kekuasaan di mana-mana. Upaya Amerika Serikat sebagai memperluas pemberontakan ini sampai Quebec dan Florida tidak sukses. Perancis, Spanyol, dan Republik Belanda diam-diam memberi persediaan, amunisi, dan senjata untuk kaum revolusioner dimulai tahun 1776. Pada Juni 1776, Amerika Serikat sukses mengendalikan setiap negara anggota secara penuh, tapi yang belakang sekali Angkatan Laut Kerajaan Britania mendiami New York City dan menjadikannya pangkalan utama mereka. Perang ini segera buntu. Angkatan Laut kerajaan dapat mendiami kota-kota pesisir lainnya dalam waktu singkat, tapi pemberontak mengendalikan kawasan pedesaan yang dihuni 90 persen populasi AS. Strategi Britania bergantung pada mobilisasi milisi Loyalis dan tidak pernah terwujud. Serbuan Britania dari Kanada pada tahun 1777 kesudahannya dengan penaklukan pasukan Britania pada Pertempuran Saratoga. Kemenangan Amerika Serikat ini mendorong Perancis memasuki perang secara terbuka pada awal 1778, sehingga menyeimbangkan daya militer kedua belah pihak. Spanyol dan Republik Belanda—sekutu Perancis—juga bertempur dengan Britania selama empat tahun ebrikutnya, mengancam invasi ke Britania Raya dan menguji daya militer Britania dengan serangkaian kampanye di Eropa. Keterlibatan Spanyol berujung pada penarikan pasukan Britania dari Florida Barat, sehingga mengamankan kawasan selatan Amerika Serikat. Kemenangan mutlak angkatan laut Britania pada Pertempuran Saintes menggagalkan rencana Perancis dan Spanyol sebagai mengusir Britania dari Karibia, dan upaya gabungan Perancis-Spanyol sebagai mendiami pertahanan Britania di Gibraltar juga kesudahannya dengan kekalahan yang sama. Keterlibatan Perancis terbukti sukses[10] meski mahal, sehingga mengacaukan ekonomi Perancis dan mendorong negara ini ke jurang utang yang sangat akbar.[11] Kemenangan angkatan laut Perancis di Chesapeake berujung pada pengepungan oleh pasukan gabungan Perancis dan Kontinental yang memaksa pasukan Britania kedua menyerah di Yorktown, Virginia tahun 1781. Pertempuran terus berlangsung sepanjang tahun 1782, sementara perundingan perdamaian dimulai. Pada tahun 1783, Traktat Paris mengakhiri perang dan mengakui kedaulatan Amerika Serikat atas teritori yang secara kasar dikelilingi oleh kawasan yang ketika ini menjadi Kanada di utara, Florida di selatan, dan Sungai Mississippi di barat.[12][13] Perdamaian dalam tingkat internasional disetujui yang disertai serangkaian pertukaran teritori. Perjanjian ParisReferensi
Bacaan lanjutan
Literatur referensiThese are some of the standard works about the war in general which are not listed above; books about specific campaigns, battles, units, and individuals can be found in those articles.
Pranala luar
Bibliografi
edunitas.com Page 3
Perang Revolusi Amerika Serikat (1775–1783), Perang Kemerdekaan Amerika Serikat,[8] atau Perang Revolusi saja di Amerika Serikat, berawal sebagai sebuah perang selang Kerajaan Britania Raya dan Amerika Serikat yang baru berdiri, namun perlahan menjadi perang global selang Britania di satu sisi dan Amerika Serikat, Perancis, Belanda, dan Spanyol di sisi lainnya. Perang ini dimenangkan oleh Amerika Serikat dengan hasil yang bercampur dengan daya lainnya. Perang ini merupakan akibat dari Revolusi Amerika Serikat. Para kolonis bentuk karena Undang-Undang Stempel 1765 yang dikeluarkan Parlemen Britania Raya tidak konstitusional. Parlemen Britania menegaskan bahwa mereka punya hak untuk memberlakukan pajak pada para kolonis. Kolonis mengklaim bahwa karena mereka warga Britania, perpajakan tanpa perwakilan rakyat dianggap ilegal. Kolonis Amerika Serikat membentuk Kongres Kontinental yang bersatu dan pemerintahan bayangan di setiap koloni, meski pada awalnya sedang setia kepada Raja. Pemboikotan Amerika Serikat terhadap teh Britania yang terkena pajak mendorong terjadinya peristiwa Pesta Teh Boston tahun 1773, yang merupakan penghancuran muatan teh kapal Britania. London menanggapinya dengan mengakhiri pemerintahan dapat berdiri sendiri di Massachusetts dan meletakkannya di bawah kendali pasukan Britania dengan Jenderal Thomas Gage sebagai gubernurnya. Pada bulan April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang dikumpulkan di Concord, dan dia mengirimkan tentara BRitania untuk merampas dan menghancurkannya.[9] Milisi lokal melawan para tentara dan melaksanakan baku tembak (lihat Pertempuran Lexington dan Concord). Sesudah berulang kali memohon raja Britania ikut campur dalam parlemen, seluruh keputusan damai kesudahannya ketika Kongres dicap pengkhianat melewati dekrit raja, dan mereka menanggapinya dengan mendeklarasikan kemerdekaan sebuah bangsa berdaulat yang baru, Amerika Serikat, pada tanggal 4 Juli 1776. Kaum Loyalis Amerika Serikat menolak Deklarasi ini dan berpihak pada Raja; mereka diasingkan dari kekuasaan di mana-mana. Upaya Amerika Serikat untuk meluaskan pemberontakan ini hingga Quebec dan Florida tidak berhasil. Perancis, Spanyol, dan Republik Belanda diam-diam memberi persediaan, amunisi, dan senjata kepada kaum revolusioner dimulai tahun 1776. Pada Juni 1776, Amerika Serikat berhasil mengemudikan setiap negara anggota secara penuh, tetapi yang belakang sekali Angkatan Laut Kerajaan Britania mendiami New York City dan menjadikannya pangkalan utama mereka. Perang ini segera buntu. Angkatan Laut kerajaan dapat mendiami kota-kota pesisir lainnya dalam waktu singkat, tetapi pemberontak mengemudikan kawasan pedesaan yang dihuni 90 persen populasi AS. Strategi Britania bergantung pada mobilisasi milisi Loyalis dan tidak pernah terwujud. Serbuan Britania dari Kanada pada tahun 1777 kesudahannya dengan penaklukan pasukan Britania pada Pertempuran Saratoga. Kemenangan Amerika Serikat ini mendorong Perancis memasuki perang secara terbuka pada awal 1778, sehingga menyeimbangkan daya militer kedua belah pihak. Spanyol dan Republik Belanda—sekutu Perancis—juga bertempur dengan Britania selama empat tahun ebrikutnya, mengancam invasi ke Britania Raya dan menguji daya militer Britania dengan serangkaian kampanye di Eropa. Keterlibatan Spanyol berujung pada penarikan pasukan Britania dari Florida Barat, sehingga mengamankan kawasan selatan Amerika Serikat. Kemenangan mutlak angkatan laut Britania pada Pertempuran Saintes menggagalkan rencana Perancis dan Spanyol untuk mengusir Britania dari Karibia, dan upaya gabungan Perancis-Spanyol untuk mendiami pertahanan Britania di Gibraltar juga kesudahannya dengan kekalahan yang sama. Keterlibatan Perancis terbukti berhasil[10] meski mahal, sehingga mengacaukan ekonomi Perancis dan mendorong negara ini ke jurang utang yang sangat akbar.[11] Kemenangan angkatan laut Perancis di Chesapeake berujung pada pengepungan oleh pasukan gabungan Perancis dan Kontinental yang memaksa pasukan Britania kedua menyerah di Yorktown, Virginia tahun 1781. Pertempuran terus berlangsung sepanjang tahun 1782, sementara perundingan perdamaian dimulai. Pada tahun 1783, Traktat Paris mengakhiri perang dan mengakui kedaulatan Amerika Serikat atas teritori yang secara kasar dikelilingi oleh kawasan yang saat ini menjadi Kanada di utara, Florida di selatan, dan Sungai Mississippi di barat.[12][13] Perdamaian dalam tingkat internasional disetujui yang disertai serangkaian pertukaran teritori. Perjanjian ParisReferensi
Bacaan lanjutan
Literatur referensiThese are some of the standard works about the war in general which are not listed above; books about specific campaigns, battles, units, and individuals can be found in those articles.
Pranala luar
Bibliografi
edunitas.com Page 4
Perang Revolusi Amerika Serikat (1775–1783), Perang Kemerdekaan Amerika Serikat,[8] atau Perang Revolusi saja di Amerika Serikat, berawal sebagai sebuah perang selang Kerajaan Britania Raya dan Amerika Serikat yang baru berdiri, namun perlahan menjadi perang global selang Britania di satu sisi dan Amerika Serikat, Perancis, Belanda, dan Spanyol di sisi lainnya. Perang ini dimenangkan oleh Amerika Serikat dengan hasil yang bercampur dengan daya lainnya. Perang ini merupakan akibat dari Revolusi Amerika Serikat. Para kolonis bentuk karena Undang-Undang Stempel 1765 yang dikeluarkan Parlemen Britania Raya tidak konstitusional. Parlemen Britania menegaskan bahwa mereka punya hak untuk memberlakukan pajak pada para kolonis. Kolonis mengklaim bahwa karena mereka warga Britania, perpajakan tanpa perwakilan rakyat dianggap ilegal. Kolonis Amerika Serikat membentuk Kongres Kontinental yang bersatu dan pemerintahan bayangan di setiap koloni, meski pada awalnya sedang setia kepada Raja. Pemboikotan Amerika Serikat terhadap teh Britania yang terkena pajak mendorong terjadinya peristiwa Pesta Teh Boston tahun 1773, yang merupakan penghancuran muatan teh kapal Britania. London menanggapinya dengan mengakhiri pemerintahan dapat berdiri sendiri di Massachusetts dan meletakkannya di bawah kendali pasukan Britania dengan Jenderal Thomas Gage sebagai gubernurnya. Pada bulan April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang dikumpulkan di Concord, dan dia mengirimkan tentara BRitania untuk merampas dan menghancurkannya.[9] Milisi lokal melawan para tentara dan melaksanakan baku tembak (lihat Pertempuran Lexington dan Concord). Sesudah berulang kali memohon raja Britania ikut campur dalam parlemen, seluruh keputusan damai kesudahannya ketika Kongres dicap pengkhianat melewati dekrit raja, dan mereka menanggapinya dengan mendeklarasikan kemerdekaan sebuah bangsa berdaulat yang baru, Amerika Serikat, pada tanggal 4 Juli 1776. Kaum Loyalis Amerika Serikat menolak Deklarasi ini dan berpihak pada Raja; mereka diasingkan dari kekuasaan di mana-mana. Upaya Amerika Serikat untuk meluaskan pemberontakan ini hingga Quebec dan Florida tidak berhasil. Perancis, Spanyol, dan Republik Belanda diam-diam memberi persediaan, amunisi, dan senjata kepada kaum revolusioner dimulai tahun 1776. Pada Juni 1776, Amerika Serikat berhasil mengemudikan setiap negara anggota secara penuh, tetapi yang belakang sekali Angkatan Laut Kerajaan Britania mendiami New York City dan menjadikannya pangkalan utama mereka. Perang ini segera buntu. Angkatan Laut kerajaan dapat mendiami kota-kota pesisir lainnya dalam waktu singkat, tetapi pemberontak mengemudikan kawasan pedesaan yang dihuni 90 persen populasi AS. Strategi Britania bergantung pada mobilisasi milisi Loyalis dan tidak pernah terwujud. Serbuan Britania dari Kanada pada tahun 1777 kesudahannya dengan penaklukan pasukan Britania pada Pertempuran Saratoga. Kemenangan Amerika Serikat ini mendorong Perancis memasuki perang secara terbuka pada awal 1778, sehingga menyeimbangkan daya militer kedua belah pihak. Spanyol dan Republik Belanda—sekutu Perancis—juga bertempur dengan Britania selama empat tahun ebrikutnya, mengancam invasi ke Britania Raya dan menguji daya militer Britania dengan serangkaian kampanye di Eropa. Keterlibatan Spanyol berujung pada penarikan pasukan Britania dari Florida Barat, sehingga mengamankan kawasan selatan Amerika Serikat. Kemenangan mutlak angkatan laut Britania pada Pertempuran Saintes menggagalkan rencana Perancis dan Spanyol untuk mengusir Britania dari Karibia, dan upaya gabungan Perancis-Spanyol untuk mendiami pertahanan Britania di Gibraltar juga kesudahannya dengan kekalahan yang sama. Keterlibatan Perancis terbukti berhasil[10] meski mahal, sehingga mengacaukan ekonomi Perancis dan mendorong negara ini ke jurang utang yang sangat akbar.[11] Kemenangan angkatan laut Perancis di Chesapeake berujung pada pengepungan oleh pasukan gabungan Perancis dan Kontinental yang memaksa pasukan Britania kedua menyerah di Yorktown, Virginia tahun 1781. Pertempuran terus berlangsung sepanjang tahun 1782, sementara perundingan perdamaian dimulai. Pada tahun 1783, Traktat Paris mengakhiri perang dan mengakui kedaulatan Amerika Serikat atas teritori yang secara kasar dikelilingi oleh kawasan yang saat ini menjadi Kanada di utara, Florida di selatan, dan Sungai Mississippi di barat.[12][13] Perdamaian dalam tingkat internasional disetujui yang disertai serangkaian pertukaran teritori. Perjanjian ParisReferensi
Bacaan lanjutan
Literatur referensiThese are some of the standard works about the war in general which are not listed above; books about specific campaigns, battles, units, and individuals can be found in those articles.
Pranala luar
Bibliografi
edunitas.com Page 5
Perang Revolusi Amerika Serikat (1775–1783), Perang Kemerdekaan Amerika Serikat,[8] atau Perang Revolusi saja di Amerika Serikat, berawal sebagai suatu perang selang Kerajaan Britania Raya dan Amerika Serikat yang baru berdiri, namun perlahan menjadi perang global selang Britania di satu sisi dan Amerika Serikat, Perancis, Belanda, dan Spanyol di sisi lainnya. Perang ini dimenangkan oleh Amerika Serikat dengan hasil yang bercampur dengan daya lainnya. Perang ini merupakan dampak dari Revolusi Amerika Serikat. Para kolonis bentuk karena Undang-Undang Stempel 1765 yang dikeluarkan Parlemen Britania Raya tidak konstitusional. Parlemen Britania menegaskan bahwa mereka punya hak sebagai memberlakukan pajak pada para kolonis. Kolonis mengklaim bahwa karena mereka warga Britania, perpajakan tanpa perwakilan rakyat diasumsikan ilegal. Kolonis Amerika Serikat membentuk Kongres Kontinental yang bersatu dan pemerintahan bayangan di setiap koloni, meski pada awalnya sedang setia untuk Raja. Pemboikotan Amerika Serikat terhadap teh Britania yang terkena pajak mendorong terjadinya peristiwa Pesta Teh Boston tahun 1773, yang merupakan penghancuran muatan teh kapal Britania. London menanggapinya dengan mengakhiri pemerintahan mandiri di Massachusetts dan meletakkannya di bawah kendali pasukan Britania dengan Jenderal Thomas Gage sebagai gubernurnya. Pada bulan April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang dikumpulkan di Concord, dan beliau mengirimkan tentara BRitania sebagai merampas dan menghancurkannya.[9] Milisi lokal melawan para tentara dan melaksanakan baku tembak (lihat Pertempuran Lexington dan Concord). Sesudah berulang kali memohon raja Britania ikut campur dalam parlemen, seluruh keputusan damai kesudahannya ketika Kongres dicap pengkhianat melewati dekrit raja, dan mereka menanggapinya dengan mendeklarasikan kemerdekaan suatu bangsa berdaulat yang baru, Amerika Serikat, pada tanggal 4 Juli 1776. Kaum Loyalis Amerika Serikat menolak Deklarasi ini dan berpihak pada Raja; mereka diasingkan dari kekuasaan di mana-mana. Upaya Amerika Serikat sebagai memperluas pemberontakan ini sampai Quebec dan Florida tidak sukses. Perancis, Spanyol, dan Republik Belanda diam-diam memberi persediaan, amunisi, dan senjata untuk kaum revolusioner dimulai tahun 1776. Pada Juni 1776, Amerika Serikat sukses mengendalikan setiap negara anggota secara penuh, tapi yang belakang sekali Angkatan Laut Kerajaan Britania mendiami New York City dan menjadikannya pangkalan utama mereka. Perang ini segera buntu. Angkatan Laut kerajaan dapat mendiami kota-kota pesisir lainnya dalam waktu singkat, tapi pemberontak mengendalikan kawasan pedesaan yang dihuni 90 persen populasi AS. Strategi Britania bergantung pada mobilisasi milisi Loyalis dan tidak pernah terwujud. Serbuan Britania dari Kanada pada tahun 1777 kesudahannya dengan penaklukan pasukan Britania pada Pertempuran Saratoga. Kemenangan Amerika Serikat ini mendorong Perancis memasuki perang secara terbuka pada awal 1778, sehingga menyeimbangkan daya militer kedua belah pihak. Spanyol dan Republik Belanda—sekutu Perancis—juga bertempur dengan Britania selama empat tahun ebrikutnya, mengancam invasi ke Britania Raya dan menguji daya militer Britania dengan serangkaian kampanye di Eropa. Keterlibatan Spanyol berujung pada penarikan pasukan Britania dari Florida Barat, sehingga mengamankan kawasan selatan Amerika Serikat. Kemenangan mutlak angkatan laut Britania pada Pertempuran Saintes menggagalkan rencana Perancis dan Spanyol sebagai mengusir Britania dari Karibia, dan upaya gabungan Perancis-Spanyol sebagai mendiami pertahanan Britania di Gibraltar juga kesudahannya dengan kekalahan yang sama. Keterlibatan Perancis terbukti sukses[10] meski mahal, sehingga mengacaukan ekonomi Perancis dan mendorong negara ini ke jurang utang yang sangat akbar.[11] Kemenangan angkatan laut Perancis di Chesapeake berujung pada pengepungan oleh pasukan gabungan Perancis dan Kontinental yang memaksa pasukan Britania kedua menyerah di Yorktown, Virginia tahun 1781. Pertempuran terus berlangsung sepanjang tahun 1782, sementara perundingan perdamaian dimulai. Pada tahun 1783, Traktat Paris mengakhiri perang dan mengakui kedaulatan Amerika Serikat atas teritori yang secara kasar dikelilingi oleh kawasan yang ketika ini menjadi Kanada di utara, Florida di selatan, dan Sungai Mississippi di barat.[12][13] Perdamaian dalam tingkat internasional disetujui yang disertai serangkaian pertukaran teritori. Perjanjian ParisReferensi
Bacaan lanjutan
Literatur referensiThese are some of the standard works about the war in general which are not listed above; books about specific campaigns, battles, units, and individuals can be found in those articles.
Pranala luar
Bibliografi
edunitas.com |