Kitab pada masa kerajaan Majapahit yang memuat semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika adalah

Jakarta, Kemendikbud --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Pameran Lahirnya Pancasila untuk memperingati Hari Lahir Pancasila ke-72. Pameran digelar di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, dari tanggal 2 s.d. 15 Juni 2017. Salah satu benda bersejarah yang dipamerkan dalam pameran tersebut adalah Kakawin Sutasoma atau Kitab Sutasoma asli karya Mpu Tantular, yang menjadi sumber inspirasi dirumuskannya semboyan negara “Bhinneka Tunggal Ika”.

Kakawin Sutasoma yang dipamerkan dalam Pameran Lahirnya Pancasila merupakan naskah kuno asli koleksi Perpustakaan Nasional. Di pameran tersebut, pengunjung bisa melihat Kakawin Sutasoma secara langsung di sebuah display pameran. Kakawin Sutasoma ditulis ditulis pada tahun 1851 dengan menggunakan aksara Bali, namun berbahasa Jawa Kuno, dengan bahan naskah terbuat dari daun lontar. Kitab berukuran 40,5 x 3,5 cm itu menjadi salah satu koleksi yang menjadi perhatian banyak pengunjung di Pameran Lahirnya Pancasila.  

Kakawin Sutasoma merupakan kitab yang dikutip oleh pendiri bangsa Indonesia dalam merumuskan semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”. Dalam sebuah teks yang tercantum di Kakawin Sutasoma, dikatakan meskipun Buddha dan Siwa berbeda tetapi dapat dikenali, sebab kebenaran Buddha dan Siwa adalah tunggal. Berbeda tetapi tunggal, sebab tidak ada kebenaran yang mendua.

Kutipan frase “Bhinneka Tunggal Ika” terdapat pada pupuh 139 bait 5, yang petikannya sebagai berikut: “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa Bhinneki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrwa”. Artinya adalah “Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal. Terpecahbelahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

Selain Kakawin Sutasoma, Pameran Lahirnya Pancasila juga memamerkan berbagai benda-benda bersejarah dan arsip sejarah lain yang berkaitan dengan lahirnya Pancasila. Kemendikbud menggandeng Perpustakaan Nasional, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dan Gerakan Nasional CInta Tanah Air (GENTA). Koleksi dokumen ANRI yang berkaitan dengan kelahiran Pancasila antara lain dokumen agenda sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), susunan acara BPUPKI, foto anggota BPUPKI, dan buku-buku sejarah tentang Pancasila.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, Pameran Lahirnya Pancasila bertujuan untuk mengajak masyarakat luas mengenal kembali seperti apa Pancasila sebagai akar budaya yang sebaiknya tidak dilupakan. Pameran juga digelar untuk mempertegas bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah sesuatu yang bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

“Pameran ini menampilkan sebagian dari arsip nasional, bagaimana perjalanan membentuk republik. Sebetulnya dengan adanya Pameran Lahirnya Pancasila, kita dapat bekerja sama dan gotong-royong merawat dokumen,” ujar Hilmar saat pembukaan Pameran Lahirnya Pancasila, di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, (2/6/2017).

Hilmar Farid juga mengimbau generasi muda untuk berkunjung ke pameran tersebut. Menurutnya, saat ini banyak generasi muda yang hanya menjadikan Pancasila sebagai hafalan, sementara internalisasi terkait nilai-nilai yang terkandung di Pancasila belum berjalan efektif. Karena itu ia berharap Pameran Lahirnya Pancasila dapat dilaksanakan juga di luar Jakarta, sehingga gema kebinekaan dapat lebih bergaung ke masyarakat luas. “Kami berharap dapat membawa pameran ini keliling,” ujarnya. (Desliana Maulipaksi) Sumber :

Kitab pada masa kerajaan Majapahit yang memuat semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika adalah

 

Penulis : pengelola web kemdikbudEditor :

Dilihat 50350 kali


Kitab pada masa kerajaan Majapahit yang memuat semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika adalah

Kitab pada masa kerajaan Majapahit yang memuat semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika adalah
Lihat Foto

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG

Ratusan warga dari berbagai wilayah berkumpul untuk mengikuti Parade Bhineka Tunggal Ika di kawasan Patung Kuda, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016). Warga mengikuti Parade Bhinneka Tunggal Ika untuk merekatkan kembali rasa persatuan bangsa dan juga menjadi momentum refleksi atas sejumlah kejadian yang terjadi beberapa waktu belakangan, seperti pengeboman Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, pada 13 November 2016.

KOMPAS.com - Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dari keberagaman dalam semua aspek kehidupan, baik kewilayahan, suku bangsa, agama, ras, golongan dan jenis kelamin.

Keberagaman yang menjadi realitas kehidupan di Indonesia menjadi persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Konsep negara kesatuan

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, sejak masa kerajaan Majapahit telah mengenal konsep negara kesatuan.

Motivasi menuju Negara Kesatuan tersebut berkat Sumpah Palapa yang diucapkan Mahapatih Gajah Mada.

Fakta yang ditemukan terletak di dalam lingkup wilayah kota raja Majapahit antara lain:

  1. Di bagian selatan terdapat kompleks pemukiman Islam ditandai adanya kompleks makam Islam Tralaya.
  2. Di bagian tengah terdapat kompleks pemukiman Hindu (Siwa) ditandai reruntuhan Candi Minakjinggo.
  3. Di bagian utara terdapat kompleks pemukiman Budha ditandai adanya Candi Brahu dan kompleks Candi gentong (yang diperkirakan bekas stupa).

Pada masa kejayaan kerajaan Majapahit telah dipraktikkan keberagaman yang menjadi satu kesatuan.

Hal itu membawa pengaruh terhadap kuatnya kerajaan Majapahit. Sehingga mampu mencapai kebesaran dan kejayaannya dalam mempersatukan seluruh wilayah Nusantara.

Baca juga: Arti Penting Bhinneka Tunggal Ika

Asal kata Bhinneka Tunggal Ika

Kalimat Bhinneka Tunggal Ika telah tercipta jauh sebelum negara Indonesia merdeka.

Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah kata (frasa) yang terdapat dalam Kakawin Sutasoma.

Kakawin Sutasoma dikarang pada abad ke-14. Kakawin berarti syair dengan bahasa Jawa Kuno.

Kitab pada masa kerajaan Majapahit yang memuat semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika adalah

Kitab pada masa kerajaan Majapahit yang memuat semboyan bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika adalah
Lihat Foto

Instagram @museum_nasional_indonesia

Kitab Sutasoma yang berada di Museum Nasional Indonesia

KOMPAS.com - Kitab Sutasoma merupakan peninggalan sejarah dalam bentuk karya sastra dikarang oleh Mpu Tantular pada abad ke-14.

Kakawin ini ditulis pada masa keemasan Kerajaan Majapahit, di bawah kekuasaan Prabu Hayam Wuruk.

Diperkirakan Kitab Sutasoma digubah antara tahun 1365 dan 1389, karena usianya lebih muda dari Kitab Negarakertagama yang selesai ditulis pada 1365.

Kitab Sutasoma bercerita mengenai Pangeran Sutasoma. Di dalamnya juga mengajarkan toleransi beragama, khususnya antara Hindu dan Buddha.

Kakawin inilah yang menjadi sumber inspirasi dirumuskannya semboyan negara, Bhinneka Tunggal Ika.

Kakawin Sutasoma ditulis menggunakan aksara Bali dalam bahasa Jawa Kuno, dengan bahan naskah terbuat dari daun lontar.

Kitab berukuran 40,5 x 3,5 cm itu berisi 1.210 bait dalam 148 pupuh.

Baca juga: Kitab Negarakertagama: Sejarah, Isi, dan Maknanya

Rangkuman isi

Kitab Sutasoma berisi kisah upaya Sutasoma sebagai titisan Sang Hyang Buddha untuk menegakkan dharma.

Sutasoma adalah putra Prabu Mahaketu dari Kerajaan Astina yang lebih menyukai memperdalam ajaran Buddha Mahayana daripada harus menggantikan ayahnya menjadi raja.

Maka pada suatu malam, Sutasoma pergi ke hutan untuk melakukan semedi di sebuah candi dan mendapat anugerah.

Sebutkan perbedaan dan pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh​

1.Tuliskan Siapa anggota BPUPKI mengusulkan rumusan Pancasila! 2.apa peran anggota BPUPKI dalam perumusan dasar negara!​

Jelaskan perilaku yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan sebagai warga negara Indonesia dalam bertingkah laku dan bersosialisasi di kehidupan … sehari hari!​

Pancasila sebagai pandangan hidup adalah acuan/pedoman dalam menjalani kehidupan, seperti cita cita bagi seoprang manusia, apakah kalian memiliki cita … -cita? Tentukanlah cita-cita kalian dan buatlah peta perjalanan kehidupan kalian untuk mencapai cita cita tersebut​

1. Tuliskan rumusasn dasar negara yang disampaikan oleh para tokoh pendiri negara!2. Bagaimana suasana kebatinan pada saat pengusulan rumusan dasar ne … gara tersebut?​

Tuliskan materi berikut ini!1. Perbandingan konstitusi pada masa Orde Baru dengan masa Reformasi2. Perbandingan sistem ketatanegaraan masa Orde Baru d … engan Reformasi3. Bentuk-bentuk penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945 pada masa Orde Lama 4. Hal-hal yang bertentangan dengan Pancasila pada masa Orde Baru 5. Hal-hal yang bertentangan dengan Pancasila pada masa Reformasi ​

adil merupakan cita cita bangsa Indonesia sebagai mana yang di amanatkan dalam pembukaan UUD 1945 bagaimana gambaran kondisi negara yang di katakan ad … iltolong di jawab, kalo bisa yg lengkap​

ppkn kelas 8 uji kompetensi halaman 17​

berikan 5 contoh penanaman nilai nilai Pancasila di lingkungan :- keluarga- sekolah- masyarakat- berbangsa dan bernegara ​

sebutkan anggota kecil dari BPUPKI adalah​