Kenapa setelah makan tidak boleh langsung minum?

Suara.com - 4 Bahaya Minum Setelah Makan Jika Tidak Diberi Jeda.

Banyak dari kita yang akan segera minum setelah makan. Ya, mungkin kebiasaan ini sudah lama kita lalukan. Tapi tahukah Anda jika ada bahaya tersembunyi di balik hal ini?

Pakar gizi selalu menyarankan orang untuk minum air yang cukup, terutama ketika tubuh kita perlu minum. Tetapi pada titik tertentu, kita harus menghindari konsumsi air, apalagi berlebihan, dan salah satunya saat kita baru selesai makan.

Nah, berikut adalah efek berbahaya dari minum setelah makan yang harus Anda ketahui, seperti yang dilansir dari Break.

Baca Juga: Tengah Digemari Banyak Kalangan, Ini 4 Tips Makan 'All You Can Eat' yang Sehat

Kenapa setelah makan tidak boleh langsung minum?
Seorang perempuan melepas dahaga dengan minum air putih. [shutterstock]

1. Perut kembung dan mulas

Minum air segera setelah makan akan mencairkan asam di lambung kita, membuatnya lebih sulit untuk mencerna makanan, dan mudah menyebabkan perut kembung dan mulas. Kebiasaan ini juga menyebabkan perut terasa penuh sehingga menyebabkan ketidaknyaman. Selain itu kebiasaan ini juga membuat tubuh kita menyerap lebih sedikit nutrisi karena kualitas makanan berkurang, yang memengaruhi sistem pencernaan yang menyebabkan sembelit atau masalah usus.

2. Lemak

Banyak orang akan terkejut mengetahui bahwa kebiasaan minum setelah makan dapat meningkatkan risiko obesitas.  Alasannya adalah bahwa air dapat menunda pencernaan, membuat makanan yang tidak tercerna tinggal lebih lama di usus dan menjadi lemak yang menumpuk di dalam tubuh.

3. Sembelit

Baca Juga: Wow! Minum Air dapat Menunda Penuaan dan Penyakit Kronis, Ini Penjelasannya

Minum air segera setelah makan juga akan menyebabkan makanan menjadi tidak sepenuhnya tercerna. Jumlah makanan yang tidak tercerna ini kemudian masuk ke usus besar, menyebabkan sembelit. Jika terulang, ini akan menyebabkan banyak masalah kesehatan lainnya.

BondowosoNetwork.com - Berikut ini adalah penjelasan agar ketika selesai makan tidak langsung meminum air.

Sebab, praktik ini sudah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW sejak dulu.

Namun yang terjadi sekarang adalah salah kaprah. Yakni selesai makan kalau tidak minum, maka tidak sempurna.

Padahal, Nabi Muhammad SAW tidak mempraktikkan demikian, justru sebaliknya.

Baca Juga: Ini 7 Perilaku Anak Muda yang Membuat Rezeki Seret, Kalau Punya Uang Bisa Habis Dalam Sekejap

Baca Juga: Arti Mimpi Gigi Copot Tanda Keluarga Akan Meninggal? Ini Penjelasan Lengkap Berbagai Versi

Tak hanya itu, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan ketika menerapkan tidak langsung minum air ketika selesai makan.

Salah satunya adalah mencegah beberapa penyakit masuk ke dalam tubuh.

Dikutip BondowosoNetwork.com dari ceramah Habib Bidin Bin Segaf Assegaf yang diunggah di youtube Bronto Bendoro, berikut penjelasannya.

Terkini

Apakah Anda terbiasa minum setelah makan? Kebiasaan ini sebetulnya baik untuk dilakukan. Namun, ada sejumlah pendapat yang menyatakan bahwa minum air setelah makan justru dapat mengganggu sistem pencernaan. Benarkah demikian? 

Manfaat minum setelah makan bagi pencernaan

Dilansir dari Mayo Clinic, minum air setelah makan dan saat makan justru membantu sistem pencernaan Anda. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukannya. 

Sebelum membahasnya lebih lanjut, mari kita kenali terlebih dahulu sejumlah manfaat minum setelah makan bagi pencernaan.

  • Melancarkan kerja pencernaan

Ketika Anda minum setelah makan, air putih akan membantu memecah dan melembutkan makanan sehingga tubuh dapat menyerap nutrisinya. 

Air juga dapat memecah potongan makanan besar agar lebih mudah masuk ke perut.  Selain itu, minum juga mendorong perpindahan makanan dari satu organ ke organ lainnya agar berjalan lebih lancar.

  • Mencegah sembelit

Minum setelah makan dapat membantu mencegah terjadinya sembelit

Minum setelah makan juga dapat membantu melunakkan feses sehingga mencegah terjadinya sembelit. Sembelit atau susah buang air besar dapat membuat perut terasa tidak nyaman, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari.

  • Mengendalikan asupan kalori

Selain melancarkan pencernaan, minum setelah makan dapat membantu mengendalikan asupan kalori Anda. 

Sebab, minum air putih setelah makan akan membuat Anda merasa lebih kenyang dan mencegah hasrat untuk banyak makan sehingga asupan kalori tetap terjaga.

Baca Juga

  • Prinsip FITT, 4 Kunci Olahraga Efektif Sesuai Kondisi Tubuh
  • Apa Sebenarnya Definisi Bahagia (Menurut Para Ahli)?
  • Fungsi Trakea pada Sistem Pernapasan Manusia

Kapan waktu yang tepat minum setelah makan?

Jangan terburu-buru jika akan minum setelah makan

Walaupun minum setelah makan baik untuk pencernaan, jangan terburu-buru dalam melakukannya. Sebab, minum air segera setelah makan malah merusak waktu alami yang dibutuhkan tubuh dalam mencerna makanan.

Kebiasaan ini bisa membuat Anda merasa lapar lebih cepat dan berpotensi menyebabkan heartburn atau rasa panas di dada. Kondisii tersebut disebabkan oleh proses sekresi enzim terhambat sehingga kadar asam pada tubuh Anda meningkat.

Jadi, sebaiknya berilah jeda waktu sekitar 30 menit setelah makan. Pemberian jeda ini akan membantu tubuh menyerap nutrisi penting secara optimal. 

Selain itu, hindari mengonsumsi minuman manis setelah makan karena bisa meningkatkan jumlah asupan kalori Anda sehingga memicu bertambahnya berat badan.

Di sisi lain, minum air putih tidak menyebabkan efek tersebut. Namun, Anda tidak perlu minum air setelah makan secara berlebihan karena dikhawatirkan bisa menyebabkan perut kembung atau muntah.

Minum susu dapat membantu menghilangkan rasa pedas

Sering kali sulit untuk menahan minum setelah makan pedas. Namun, tahukah Anda kalau minum air putih justru bisa membuat lidah semakin terasa panas? Kondisi ini disebabkan oleh senyawa capsaicin pada cabai mengikat reseptor di mulut yang disebut reseptor rasa sakit.

Selanjutnya, tubuh memberikan sinyal pada otak bahwa Anda telah mengonsumsi sesuatu yang berbahaya. Kondisi ini yang menyebabkan hidung berair, tubuh berkeringat, dan air mata keluar setelah makan pedas.

Lantas, mengapa air putih tidak dapat menghilangkan rasa pedas? Molekul capsaicin memiliki ekor hidrokarbon yang panjang dan termasuk molekul nonpolar yang dapat larut dalam zat nonpolar lainnya.

Sementara itu, air putih termasuk dalam zat polar sehingga tidak bisa melarutkan molekul capsaicin. Yang ada malah justru bisa menyebarkannya ke seluruh mulut dan menimbulkan sensasi terbakar. Oleh sebab itu, air putih tidak optimal untuk meredakan pedas. 

Anda dapat minum susu untuk mengatasi rasa pedas karena susu  mengandung molekul nonpolar yang bisa melarutkan capsaicin. Alhasil, rasa pedas pun bisa diatasi dengan baik. Akan tetapi, hindari terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas karena dikhawatirkan membuat perut Anda sakit.

Namun, air putih tetap dapat menjadi pilihan jika Anda alergi susu. 

Jika ingin berdiskusi lebih lanjut seputar minum setelah makan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play

Kenapa harus minum 30 menit setelah makan?

Minum setelah makan ternyata dapat membantu melancarkan kerja pencernaan. Namun, jangan langsung melakukannya, berilah jeda waktu sekitar 30 menit. Ketika Anda minum setelah makan, air putih akan membantu memecah dan melembutkan makanan sehingga tubuh dapat menyerap nutrisinya.

Mengapa habis makan gak boleh langsung minum?

Gangguan pencernaan yang terjadi akibat langsung minum setelah makan bisa saja menciptakan racun dari organ pencernaan. Gangguan ini juga dapat menghambat kemampuan tubuh dalam memecah lemak menjadi energi. Jika sudah demikian, kita akan menjadi lebih mudah merasa lapar.

Apakah boleh minum air putih sesudah makan?

Minum air putih setelah makan diketahui membantu pencernaan bekerja dengan baik. Minum air setelah makan juga terbilang penting untuk kesehatan. Cairan yang masuk setelah makan bisa membantu memecah dan melembutkan makanan sehingga tubuh bisa menyerap zat gizi dengan baik.

Apa yang terjadi jika tidak minum setelah makan?

Tanpa air minum, diperkirakan manusia hanya dapat bertahan hidup selama 2 hingga 4 hari. Hal ini bisa terjadi bahkan ketika seseorang mengonsumsi makanan kering. Tubuh masih bisa mencerna jaringan atau berbagai hal sebagai pengganti makanan. Sayangnya, tubuh tidak dapat mencerna atau memproduksi pengganti air.