Kenapa perut sakit saat mau berdiri?

Ilustrasi. Nyeri di perut sebelah kanan adalah masalah umum yang disebabkan berbagai kondisi, baik ringan hingga serius. Berikut penyebab nyeri di perut sebelah kanan. (iStockphoto/bernie_photo)

Jakarta, CNN Indonesia --

Nyeri di perut sebelah kanan merupakan masalah umum yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, baik ringan hingga serius. Berikut penyebab nyeri di perut sebelah kanan.

Nyeri di perut sebelah kanan disebut tidak terlalu berbahaya, tapi Anda tidak boleh mengabaikannya jika nyeri tak kunjung membaik dan terasa semakin menyakitkan. Pasalnya, nyeri di perut sebelah kanan bisa mengindikasikan sejumlah penyakit serius.

Berikut beberapa hal yang harus diwaspadai sebagai penyebab nyeri di perut sebelah kanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Penumpukan gas

Distensi usus atau penumpukan gas di usus bisa menjadi penyebab nyeri di perut sebelah kanan. Masalah ini bisa dialami siapa saja, dari mulai anak-anak atau bayi hingga orang tua.

Umumnya, nyeri di perut sebelah kanan terjadi setelah makan. Tak sedikit, orang hamil juga mengalami ini, terutama di trimester ketiga karena konstipasi dan ketidakteraturan lainnya yang bisa memengaruhi fungsi usus.

Cukup mudah untuk meredakan nyeri perut di sebelah kanan akibat penumpukan gas. Menurut dokter Gonzalo Ramirez, seperti dilansir Tuasaude, minum air diperlukan untuk mengatur fungsi usus dan memperlancar pencernaan.

Pilihan Redaksi

  • 7 Penyebab Perempuan Sulit Orgasme, Masalah Fisik hingga Psikis
  • Gejala Covid-19 Varian Omicron di Malam Hari
  • Kenali 6 Gejala Diabetes pada Kulit

2. Sindrom iritasi usus (IBS)

Penyebab nyeri di perut sebelah kanan juga bisa disebabkan oleh irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus. Ketidaknyamanan atau rasa sakit biasanya berkurang setelah buang air besar.

Saat mengalami ini Anda dianjurkan segera mendatangi dokter agar penyakit lain yang mungkin mengikutinya bisa segera ditangani.

3. Batu empedu

Batu empedu bisa menjadi salah satu penyebab nyeri di perut bagian kanan. Biasanya dimulai sebagai kram di perut kanan atas atau di daerah perut, dan bisa berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam.

Seringkali, rasa sakit ini menyebar ke sisi kiri atau ke belakang. Ini bisa sangat tidak nyaman dan terasa seperti gangguan pencernaan.

4. Apendisitis

Apendisitis bisa jadi penyebab sakit di perut bagian kanan. Mulanya akan terasa seperti kram di sekitar pusar atau di daerah perut. Setelah sekitar enam jam, peradangan memburuk dan rasa sakit menjadi lebih kuat.

Anda juga bisa kehilangan nafsu makan, mual, muntah, diare, konstipasi, demam di atas 40ºC, peningkatan nyeri dengan palpasi perut kanan bawah, dan perut terasa sesak.

Jika ini terjadi, Anda disarankan segera mencari bantuan medis. Sering kali, pembedahan diperlukan untuk mengangkat usus buntu.

5. Batu ginjal

Batu di ginjal atau kandung kemih dapat menghalangi aliran urine dan menyebabkan nyeri sedang hingga hebat. Biasanya rasa sakit terasa di sisi yang terkena, dan bisa menjalar ke punggung atau ke alat kelamin.

Rasa sakit mulanya terasa ringan dan akan semakin parah seiring waktu. Anda harus segera mendapatkan perawatan medis saat ini terjadi.

6. Kanker hati hingga infeksi hati

Nyeri di perut bagian kanan menjadi salah satu gejala kanker hati hingga infeksi hati. Menurut laporan Healthgrades, gejala lain mungkin termasuk mual, menguningnya kulit atau putih mata (jaundice), kelelahan, urine berwarna gelap, kaki dan pergelangan kaki bengkak, memar, dan penurunan berat badan.

7. Kanker, infeksi, atau penyakit usus besar.

Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri di sisi kanan perut bagian bawah. Gejala lain dengan nyeri perut kanan bawah termasuk perubahan kebiasaan buang air besar, penurunan berat badan, demam, darah atau lendir di tinja, atau nyeri perut bagian kanan ditekan.

8. Bekuan darah atau infeksi pada paru-paru kanan.

Bekuan darah yang bergerak ke paru-paru bisa menjadi emboli paru. Bekuan darah di paru-paru kanan dapat menjadi penyebab nyeri di perut sebelah kanan atas yang tajam, parah, dan akut.

Gejala lain dari emboli paru termasuk sesak napas, batuk, napas cepat, dan dahak bercampur darah (lendir) dengan batuk.

Dalam istilah medis, tulang ekor disebut coccyx. Kata “coccyx” sendiri berasal dari istilah Yunani untuk “cuckoo”, karena tulang ekor mirip paruh burung. 

Sakit tulang ekor disebut coccudynia. Nyeri tulang ekor bisa terasa ringan, sedang, hingga berat. Rasa sakit bisa semakin parah saat duduk, berdiri setelah duduk lama, dan bersandar. 

Sakit tulang ekor umumnya terjadi pada tulang belakang, yang kemudian bisa menyebar ke pinggul, paha, dan rektum. Kondisi ini bisa terjadi tiba-tiba karena banyak hal, misal kecelakaan dan cedera. 

Berikut beberapa kondisi yang menjadi penyebab sakit tulang ekor: 

1. Cedera

Tulang ekor sakit bisa terjadi karena memar, trauma (dislokasi), dan patah tulang bagian ekor. Kondisi ini bisa terjadi karena kecelakaan, serta terjatuh saat berolahraga seperti senam dan skating. 

Nyeri tulang ekor juga bisa terjadi karena ketegangan saat melakukan aktivitas seperti bersepeda atau mendayung. Kegiatan berulang bisa membuat otot, ligamen, dan tulang belakang terasa nyeri. 

Beberapa gejala nyeri tulang ekor karena cedera, seperti: 

  • Nyeri dan bengkak pada tulang ekor 
  • Mati rasa atau kesemutan 
  • Kaki sering merasa lemas 
  • Kandung kemih nyeri 
  • Perut sering terasa sakit 

Kalau kamu mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.  

Jika tulang ekor nyeri tapi dengan intensitas lebih ringan, kamu bisa istirahat untuk pemulihan. Obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotek juga bisa membantu mengurangi rasa nyeri tulang ekor. 

Bila sakit berlanjut, segera hubungi dokter untuk mendapat penanganan terbaik. 

Artikel Lainnya: Waspada! Nyeri Tulang Belakang Kerap Menyerang Usia Muda

2. Duduk di Permukaan yang Keras

Penyebab tulang ekor sakit berikutnya adalah duduk di kursi keras dalam durasi yang lama. Kondisi ini bisa terjadi misalnya saat mengemudi jarak jauh dan duduk di kursi mobil yang tidak empuk. 

Saat mulai terasa nyeri pada tulang ekor, kamu bisa meringankannya dengan berdiri atau berjalan. Kamu juga bisa mengompres bagian yang terasa nyeri dengan air hangat atau memijatnya perlahan. 

Selain itu, nyeri tulang ekor dapat dibantu agar reda dengan obat pereda nyeri. Saat harus menyetir dengan jarak tempuh yang cukup jauh, gunakan bantalan empuk pada kursi mobilmu. 

Berikut beberapa cara mencegah sakit tulang ekor akibat duduk terlalu lama: 

  • Usahakan duduk tegak
  • Jaga punggung pada sandaran kursi yang tepat 
  • Usahakan menjaga lutut untuk tetap bisa sejajar dengan pinggul 
  • Buat kaki nyaman saat menapak lantai 
  • Buat bahu tetap relaks 

3. Persalinan

Ligamen dan otot di sekitar tulang ekor bisa meregang dan tegang saat melahirkan. Kondisi ini juga bisa menimbulkan rasa sakit. 

Dokter Dyah Novita Anggraini menjelaskan, “Kondisi ini umumnya terjadi saat trimester ketiga. Karena, tubuh mengeluarkan hormon untuk persiapan persalinan, namanya hormon relaksin.” 

“Saat tubuh mengeluarkan hormon relaksin, otot-otot di area dasar panggul dekat tulang ekor meregang dan relaksasi. Kondisi inilah yang menyebabkan nyeri pada tulang ekor setelah melahirkan,” jelasnya. 

Tulang ekor sakit juga bisa terjadi berbulan-bulan setelah melahirkan. Segera hubungi dokter saat merasakan kondisi ini. Umumnya dokter akan menyarankan beberapa tindakan seperti: 

  • Mengompres area nyeri dengan es
  • Konsumsi obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen 
  • Terapi fisik 
  • Bantalan berbentuk U untuk tulang ekor 

Artikel lainnya: Ketahui Penyebab Nyeri Tulang Ekor Saat Hamil

4. Masalah Berat Badan

Memiliki berat badan berlebih akan membuat tulang ekor bekerja ekstra karena harus menopang tekanan berlebih. Kondisi ini yang menjadi penyebab nyeri tulang ekor. 

Namun jangan salah, bukan hanya orang yang memiliki berat badan berlebih yang bisa mengalaminya. Nyeri tulang ekor juga bisa terjadi pada orang yang terlalu kurus. Karena, tubuh tidak memiliki lemak cukup di bokong, sehingga tulang ekor bergesekan dengan jaringan dan menimbulkan nyeri. 

Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter terkait berat badan ideal agar terhindar dari masalah tulang ekor sakit. 

Sementara, berikut beberapa cara mengatasi sakit tulang ekor yang sederhana: 

  • Gunakan bantal penyangga saat duduk 
  • Kompres dengan air hangat atau es saat terasa nyeri pada tulang ekor 
  • Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen, asetaminofen, atau aspirin 

“Cara buat jaga berat badan adalah mengatur asupan makan, olahraga rutin minimal tiga puluh menit setiap hari, dan perbanyak makan sayur buah” pesan dr. Dyah Novita.

5. Tumor Vertebral

Jenis tumor ini mengancam kesehatan tulang belakang. Saat tumor ini tumbuh, maka bisa timbul rasa sakit pada tulang ekor. 

Beberapa gejala vertebral tumor antara lain: 

  • Nyeri punggung saat malam hari 
  • Nyeri yang berpindah-pindah ke bagian tubuh lain 
  • Tangan dan kaki terasa lemas 
  • Kesulitan berjalan 
  • Kurang sensitif terhadap dingin, panas, dan nyeri 
  • Hilangnya fungsi kandung kemih atau usus 
  • Kelumpuhan

Segera temui dokter saat kamu merasakan nyeri pada tulang ekor dan tidak kunjung hilang, terutama jika mengalami beberapa gejala di atas serta riwayat kanker. 

6. Kista Pilonidal

Kista pilonidal adalah kondisi adanya kantung abnormal berisi rambut dan jaringan di dalam kulit. Rata-rata kista pilonidal berkembang dekat tulang ekor. Saat kista terinfeksi, maka pembengkakan dan rasa sakit bisa terjadi. 

Umumnya beberapa gejala kista pilonidal yaitu: 

  • Nanah atau darah yang mengalir dari kulit 
  • Kulit kemerahan 
  • Bau busuk dari nanah yang keluar 

Dokter dapat membuat sayatan untuk mengurangi kista. Jika nyeri tidak kunjung hilang, maka proses pembedahan atau operasi adalah jalan untuk mengangkat kista pilonidal. 

7. Wasir 

Saat terkena penyakit wasir, maka jaringan yang melindungi lubang anus akan meradang dan menarik otot. Kondisi ini bisa menjadi penyebab sakit tulang ekor. 

Beberapa gejala wasir yang perlu kamu ketahui antara lain perdarahan pada anus, anus terasa sakit dan terbakar, muncul tonjolan atau prolaps, serta gatal dan bengkak pada anus. 

Artikel Lainnya: Waspada! Nyeri Tulang Belakang Kerap Menyerang Usia Muda

8. Penyakit Chordoma 

Faktor lain kenapa tulang ekor sakit yaitu chordoma. Chordoma adalah tumor kanker langka yang berkembang pada tulang belakang, bagian bawah tengkorak, dan tulang ekor. Penderita chordoma biasanya akan merasakan sakit pada bagian-bagian tubuh. 

Gejala chordoma antara lain berat badan semakin menyusut, nyeri selangkangan, masalah pencernaan, nyeri kandung kemih, kaki lemas, mati rasa, dan kesemutan. Jika kamu mengalami gejala tadi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. 

Beberapa pengobatan chordoma yang dapat direkomendasikan dokter yaitu operasi, radiasi, dan terapi sinar proton. 

9. Kanker Prostat 

Kanker prostat juga bisa menjadi penyebab tulang ekor sakit. Penyakit ini umumnya terjadi pada pria. Saat mengalami kanker prostat, maka nyeri pada tulang bisa muncul. 

Beberapa gejala kanker prostat antara lain sensasi nyeri atau terbakar saat buang air kecil, sering buang air kecil di malam hari, disfungsi ereksi, dan ada darah saat buang air kecil. 

10. Kanker Kolorektal 

Tumor atau kanker di usus besar atau rektum bisa menyebabkan nyeri pada tulang ekor. 

Gejala kanker usus besar antara lain sembelit atau diare, susah buang air besar (BAB), terdapat darah pada tinja, kram dan nyeri di pinggul serta perut, penurunan berat badan, dan mudah merasa lelah. 

Setelah mengetahui apa saja penyebab tulang ekor sakit dan gejala-gejala yang mungkin menyertai, kamu harus lebih hati-hati, ya. Segera memeriksakan diri saat mengalami nyeri tulang ekor. 

Gunakan aplikasi KlikDokter untuk konsultasi cepat saat sakit tulang ekor menyerang. #JagaSehatmu agar tetap bisa beraktivitas dengan produktif!

Kenapa perut terasa sakit saat berdiri?

Nyeri yang memberat saat berdiri dan berjalan bisa terjadi akibat kontraksi otot perut yang menekan organ yang mencetuskan rasa nyeri.

Bagaimana cara agar tidak sakit perut?

Dalam intensitas ringan sejumlah gejala tersebut dapat diatasi dengan cara alami, seperti:.
Konsumsi Yogurt. Cara mengatasi sakit perut yang pertama dilakukan dengan mengonsumsi yogurt. ... .
Konsumsi Banyak Air Putih. ... .
Hindari Posisi Berbaring. ... .
Mandi atau Gunakan Bantalan Pemanas. ... .
Hindari Rokok dan Alkohol..

Mengapa saat berjalan perut bagian bawah terasa sakit?

Sakit perut bagian bawah bisa disebabkan oleh adanya infeksi di bagian tubuh tertentu, seperti tulang panggul, kandung kemih, atau usus besar. Ada beberapa kondisi yang dapat memicu munculnya sakit perut bagian bawah, di antaranya: Cedera. Penyakit Crohn.

Kenapa perut bagian atas kemaluan sakit?

Selain kondisi-kondisi di atas, beberapa penyebab sakit perut di atas kemaluan lainnya adalah sembelit, radang prostat (prostatitis), radang usus besar (colitis), obstruksi usus, neuropati, fibromialgia, divertikulitis, penyakit Crohn, batu kandung kemih, patah tulang panggul, dan penyakit menular seksual, seperti ...