Kenapa orang yg mengalami gejala refluks pada malam hari harus makan 3 4 jam sebelum tidur?

Kenapa orang yg mengalami gejala refluks pada malam hari harus makan 3 4 jam sebelum tidur?

ReliDoc – Jakarta. Perut kamu terasa bermasalah setelah makan? Hati-hati, kamu mungkin terkena gangguan asam lambung. Kok bisa? Iya, ini karena makanan yang kamu konsumsi tidak kamu pilah-pilih loh, sehingga memicu asam lambung. Ingin tahu apa saja? Yuk simak artikelnya di sini.

Terkena Gangguan Asam Lambung? Kok Bisa?

Umumnya, yang cukup sering orang alami adalah suatu kondisi Refluks asam, juga dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofagus atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). GERD adalah suatu kondisi tertentu di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

Di dalam lambung ada otot yang berfungsi mengatur kinerja katup lambung dan mengatur keseimbangan asam lambung agar tidak naik atau turun. Otot ini yaitu Sfingter esofagus, yang mana merupakan otot yang memisahkan bagian terbawah dari esofagus dengan lambung. Saat menelan, otot ini akan relaksasi dan terbuka, sehingga bolus makanan dari esofagus dapat masuk ke lambung. Setelah itu, otot ini akan menutup untuk mencegah asam lambung dan isinya berbalik kembali ke esofagus.

Sementara itu, ketika seseorang mengidap GERD, katup pengatur asam tidak bekerja secara maksimal. Akibatnya, otot sfingter tidak dapat menutup dengan baik dan asam lambung mengalir kembali dari lambung ke kerongkongan.

Paling tidak, berikut ini adalah beberapa jenis makanan penyebab asam lambung naik yang sebaiknya kita hindari:

1. Makanan yang Digoreng dan Berlemak

Sumber lain dari refluks asam adalah makanan yang digoreng. Lemak dalam makanan yang digoreng melemaskan sfingter esofagus bagian bawah dan menunda pengosongan lambung. Karena kandungan lemaknya yang tinggi, makanan berlemak dapat merangsang produksi hormon kolesistokinin.

Salah satu efek hormon ini adalah mengendurkan sfingter antara lambung dan kerongkongan. Sekalipun demikian, jika otot ini terbuka, asam lambung bisa naik ke kerongkongan.

2. Peppermint

Walaupun peppermint menenangkan perut, itu sebenarnya makanan pemicu GERD. Peppermint memang bagus untuk membuat napas Anda wangi. Tetapi, mereka tidak begitu baik, jika Anda rentan terhadap GERD.

Peppermint dapat meningkatkan kemungkinan GERD karena melemaskan otot sfingter yang terletak di antara perut dan kerongkongan. Sehingga ini memungkinkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

3. Makanan Pedas atau Mengandung Capsaicin

Makanan pedas juga merupakan salah satu makanan yang meningkatkan asam lambung. Capsaicin, yang terdapat dalam makanan pedas, akan memperlambat proses makanan di perut, sehingga perut tetap kenyang lebih lama. Reaksi ini kurang menguntungkan bagi penderita asam GERD karena semakin lama makanan bertahan di dalam perut, maka kian meningkat pula risiko asam lambung naik.

Selain makanan pedas juga mengiritasi lapisan lambung. Pada penderita maag, terutama gastritis kronis, dinding lambung sudah meradang. Makanan pedas memang bisa memperparah kondisi ini. Jadi, kurangi atau hindari makanan yang mengandung cabai atau merica.

4. Buah-buahan dengan Asam yang Tinggi

Banyak buah-buahan dan sayuran penting dalam asupan harian Anda, tetapi buah-buahan tertentu dapat menyebabkan atau memperburuk gejala GERD, terutama buah-buahan yang sangat asam. Jika Anda sering mengalami refluks asam, sebaiknya kurangi atau hilangkan makanan seperti jeruk, lemon, jeruk nipis, tomat, atau makanan yang menggunakannya buah-bahan yang tingkat asamnya tinggi. Makanan dengan tingkat asam tinggi akan meningkatkan produksi asam lambung. Tentunya, asam lambung yang berlebih di lambung dapat menyebabkan asam tersebut naik.

5. Cokelat

Makanan cokelat mengandung bahan kimia mirip kafein yang disebut methylxanthine, yang berasal dari pohon kakao dan memicu refluks GERD. Cokelat juga melemaskan sfingter esofagus bagian bawah, yang menyebabkan refluks asam.

6. Camilan Larut Malam

Hindari makan apa pun dalam dua jam sebelum Anda tidur. Karena, ketika makanan masih dalam proses pencernaan di lambung, tentu asam lambung akan meningkat. Dalam posisi tiduran, akan mempermudah terjadinya refluks secara gravitasi.

Bagi penderita GERD, Anda dapat mencoba makan empat hingga lima porsi kecil sepanjang hari, bukan dua hingga tiga kali makan besar. Sebab, porsi makan besar akan memproduksi lebih banyak asam dalam perut, lebih lama dicerna dan memberikan tekanan lebih pada kerongkongan bagian bawah, semuanya dapat memicu refluks asam lambung tadi.

Selain jenis makanan yang tercantum di atas, kita harus juga menghindari minuman, seperti minuman bersoda dan minuman berkafein. Ini karena minuman ini bersifat asam. Tanpa menunda-nunda lagi, minumlah banyak air dan batasi asupan kafein, seperti mengganti kopi dengan teh chamomile tanpa kafein.

Makanan di atas merupakan makanan yang dapat menyebabkan asam lambung, cobalah untuk meminimalisir makanan tersebut. Jika gejala masih ada, walaupun sudah mengurangi makanan yang tercantum di atas, segera temui dokter Anda dan lakukan konsultasi.

Bagi peserta Asuransi Reliance, dapat menggunakan Aplikasi ReliDoc untuk konsultasi dengan dokter perihal keluhanmu. Nikmati fasilitas telemedicine Chat Dokter 24/7 secara gratis di aplikasi ReliDoc. Yuk langsung download aplikasi ReliDoc, kini tersedia di Google Play dan juga App Store.

ReliDoc One stop solution mobile app, kemudahan informasi dalam genggaman.

Sumber Artikel Terkena Asam Lambung? Hindari Makanan Berikut Ini

Health. Diakses pada 2022. 7 Foods That Cause Acid Reflux
Healthline. Diakses pada 2022. Foods That Help Reduce Acid Reflux
University Hospital. Diakses pada 2022. The Best and Worst Foods for Acid Reflux
WebMD. Diakses pada 2022. Top 10 Heartburn Foods

Ditinjau oleh: dr. Christian Hendra Raharja