Penelitian ini bertujuan memanfaatkan air larutan garam sebagai penghantar listrik untuk menjadikannya alternatif pengganti kabel tembaga yang saat ini banyak digunakan dalam menghantarkan listrik. Proses dari air larutan garam yang dapat menghantarkan listrik karena pada larutan garam menggandung NaCl
yang mengakibat adanya perpindahan elektron dari suatu atom ke atom yang lain. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa sampel massa garam yang berbeda-beda serta dilakukan perbandingan daya hantar listrik dengan air tanpa larutan garam dan tembaga yang dihubungkan pada beban lampu sebesar 10 Watt. Hasil pengujian yang didapatkan, larutan tanpa garam menghasilkan daya sebesar 0,94 Watt dan larutan dengan massa garam 50 gram, 100 gram, 200 gram dan 400 gram menghantarkan daya listrik sebesar
3,43 Watt, 4,51 Watt, 6,17 Watt dan 7,61 Watt sedangkan daya hantar tembaga sebesar 9,51 Watt. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam penggunaan air larutan garam sebagai penghantar listrik, jika semakin bertambah massa garam maka daya hantar listrik yang dihasilkan juga akan semakin besar. “Terus Dikebut, Rasio Elektrifikasi Kini Capai 98,81%,” Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2019. Online J. Saintika, M. Mungkin, and T. Ikhsan,
“NaCl + Na-EDTA sebagai Elektrolit Baterai,” Journal of Electrical Technology., vol. 3, no. 1, pp. 34–39, 2018. Online I. Himmaty and Endarko, “Pembuatan Elektroda Dan Perancangan Sistem Capacitive Deionization Untuk Mengurangi Kadar Garam Pada Larutan Sodium Clorida (NaCl),” Berk. Fis., vol. 16, no. 3, pp. 67–74, 2013. Online S. Fariya and S. Rejeki, “Seacell (Sea Water Electrochemical Cell) Pemanfaatan Elektrolit Air Laut Menjadi Cadangan Sumber Energi Listrik Terbarukan Sebagai Penerangan Pada Sampan,” J. Sain dan Teknol., vol. 10, no. 1, pp. 44–58, 2015. DOI: 10.13140/RG.2.1.4157.4006 M. H. Ali, “Studi Kelayakan Instalasi Penerangan Rumah Di Atas Umur 15 Tahun Terhadap Puil 2000 Di Desa Pancur Kecamatan Pancur Kabupaten Rembang,” vol. 5, no. 1, pp. 49–57, 2013. Online G. Firmansyah, T. Haryono, and B. Sugiyantoro, “Karakteristik berbagai jenis bahan isolasi kabel instalasi tegangan rendah,” J. Penel. Tek. El. dan Teknol Informasi., vol. 1, no. 3, pp. 122–127, 2014. Online L. Zikriana and A. Hamid, “Perbandingan Tegangan Yang Diberi Larutan Garam Dengan Massa Yang Berbeda Untuk Menggerakkan Kipas Angin Sederhana,” Pros. Semin. Nas. MIPA III, pp. 459–463, 2017. Online A. Amiruddin and F. A. Lubis, “Analisa Pengujian Lelah Material Tembaga Dengan Menggunakan Rotary Bending Fatigue Machine,” J. Ilm. “MEKANIK” Tek. Mesin ITM, vol. 4, no. 2, pp. 93–99, 2018. Online A. Wiono and E. Rahmawati, “Perancangan Dan Pembuatan Alat Ukur Konduktivitas Larutan Berbasis Mikrokontroler,” Inov. Fis. Indones., vol. 3, no. 02, pp. 7–10, 2014. Online N. Ulfia, G. Samudro, and S. Sumiyati, “Pengaruh Konsentrasi Chemical Oxygen Demand (COD) dan Larutan Garam Dalam Jembatan Garam Terhadap Kinerja Dual Chamber Microbial Fuel Cells (DCMFCs),” E-Jurnal Tek. Lingkung., vol. 4, no. 2, pp. 1–7, 2015. Online W. Handajadi, “Peningkatan Kualitas Daya Listrik Dalam Pemakaian Luminer Menggunakan Lampu Hemat Energi (LHE),” J. Teknol., vol. 7, no. 2, pp. 134–141, 2014. Online Y. P. Tanjung, S. Sentinuwo, and A. Jacobus, “Penentuan Daya Listrik Rumah Tangga Menggunakan Metode Decision Tree,” J. Tek. Inform. Univ. Sam Ratulangi, vol. 9, no. 1, pp. 1–7, 2016. DOI: 10.35793/jti.9.1.2016.14141 H. D. WIrosobo and S. Rochim, “‘SAW-GEN’ Sebagai Sumber Energi Listrik Ramah Lingkungan dan Murah,” Pros. SNST 5, vol. 1, no. 1, pp. 13–17, 2014. Online A. Pratiwi, B. Yusuf, and R. Gunawan, “Analisis Perubahan Kadar Logam Tembaga (Cu) Pada Penambahan Ion Perak (Ag) Dengan Metode Elektrokoagulasi,” J. Kim. Mulawarman, vol. 13, no. 1, pp. 1–3, 2015. Online S. Zaenab, N. Haq, E. Kurniawan, and M. Ramdhani, “Analisis Pembangkit Elektrik Menggunakan Media Air Garam Sebagai Larutan Elektrolit,” e-Proceeding Eng., vol. 5, no. 3, pp. 3823–3830, 2018. Online Kenapa garam tidak dapat menghantarkan arus listrik?Padatan garam dapur tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak memiliki ion yang bebas bergerak, sedangkan lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena memiliki ion-ion yang bebas bergerak.
Mengapa garam dapur padat tidak dapat menghantarkan arus listrik?Jadi, garam dapur dalam keadaan padat tidak dapat menghantar arus listrik, tetapi dalam keadaan cair dapat menghantar arus listrik karena pada keadaan padat ion-ion pada garam dapur masih terikat sedangkan pada larutan garam ion-ionnya bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan listrik.
Apakah garam dapur tidak dapat menghantarkan listrik?Jadi garam yang ada di dapur kamu itu tidak bisa menghantarkan listrik. Akan berbeda ketika garam tersebut kamu larutkan ke dalam air. Ion yang terkandung dapat bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan listrik. Selain senyawa ion, yang bisa menghantarkan listrik adalah senyawa kovalen polar dalam bentuk larutan.
Mengapa gula dan garam tidak dapat menghantarkan listrik?Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwalarutan gula tidak dapat mengahantarkan arus listrik dikarenakan gula tidak terionisasi di dalam air. Suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik dikarenakan ada ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan, sehingga ion tersebut dapat menghantarkan arus listrik.
|