Apa kaitannya antara ekonomi dan kesehatan?

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 berpengaruh dalam hampir semua aspek kehidupan. Tak hanya kesehatan tapi juga sosial dan tentunya perekonomian.

Para ahli percaya saat ini Indonesia tengah berada pada puncak pandemi. Terlalu terburu-buru apabila new normal sudah mulai diimplementasikan, termasuk dengan rileksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan pembukaan pusat perbelanjaan.

“Dengan dibukanya mal dan pusat perbelanjaan di Indonesia, kita butuh lebih banyak social responsibility. Indonesia masih berada di puncak pandemi,” tutur Prof Tikki Pangestu dari Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore, dalam webinar bertajuk ‘Life Post Covid-19: What Does the New Normal Looks Like?’, Jumat (29/5/2020).

Penerapan new normal yang dirasa terlalu cepat ini menimbulkan spekulasi di kalangan khalayak, bahwa pemerintah Indonesia lebih mengutamakan perekonomian dibanding kesehatan.

Baca juga: Eijkman: Virus Corona di Indonesia Tidak Datang Langsung dari Wuhan

Prof Hasbullah Thabrani selaku Direktur Indonesian Health Economic Association (InaHEA) mengatakan bahwa ekonomi dan kesehatan bagaikan dua sisi mata koin.

“Sebuah negara bisa jadi ekonominya bagus sehingga aspek kesehatannya bagus. Bisa juga sebaliknya, kesehatannya yang bagus sehingga perekonomiannya bagus,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.

Hal itu mengingatkan bahwa sebuah negara harus investasi dalam aspek kesehatan secara lebih besar, sehingga kasus wabah seperti ini bisa selesai dengan cepat.

Ekonomi, pusat perhatian saat ini

Hasbullah menyebutkan beberapa kemungkinan apabila aspek ekonomi menjadi pusat perhatian pemerintah saat ini.

“Dalam jangka pendek, apabila protokol kesehatan diimplementasikan seluruhnya, aspek ekonomi perlahan akan bangkit. Padahal sektor kesehatan juga merupakan penggerak perekonomian namun terlantar begitu saja,” tuturnya.

Jika perekonomian menjadi pusat perhatian, transaksi cashless dan layanan antar jemput (termasuk makanan) akan bertambah sehingga menambah angka pengangguran.

Baca juga: PSBB Jakarta Akan Berakhir, Siapkah New Normal Awal Juni?

“Kemudian agenda virtual semakin marak. Perkembangan hal IT dan bisnis komunikasi,” tambahnya.

Dalam jangka panjang, jika pemerintah dan pihak terkait gagal mengontrol penyebaran Covid-19 dan vaksin atau pengobatan belum dtemukan, Hasbullah memprediksi pengangguran akan semakin merajalela.

“Di sisi lain, self employment akan bertambah,” lanjut ia.

Perubahan pada sektor kesehatan

Dengan munculnya new normal, Hasbullah mengatakan akan ada beberapa perubahan pada sektor kesehatan.

Sebelum vaksin dan obat Covid-19 ditemukan, beberapa perubahan yang mungkin terjadi antara lain servis kesehatan berkonsep delivery dan perubahan metode pembayaran.

“Kemudian perubahan bisnis medis menjadi via mobile dan profil penyakit yang berubah,” lanjut Hasbullah.

Baca juga: Eijkman: Virus Corona di Indonesia Tidak Datang Langsung dari Wuhan

Jika perilaku paranoid berlanjut, besar kemungkinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) seperti klinik dan rumah sakit akan kurang dimanfaatkan.

Perubahan pada sektor kesehatan pun terjadi usai ditemukannya vaksin atau obat Covid-19. Antara lain masyarakat yang lebih abai terhadap penyakit Covid-19, serta melupakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Akan muncul era telemedicine dan pembayaran jenis baru. Begitu pula seminar virtual dan edukasi kesehatan dan medis lewat online,” tambah ia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

You're Reading a Free Preview
Pages 8 to 18 are not shown in this preview.

  • WHO-1948: “Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity”
  • UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan: “Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi”.
  • UU 36 tahun 2009 tentang Kesehatan: “Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial maupun ekonomis
Dr. Budihardja M Singgih, DTMH, MPH.

Uraian diatas adalah salah satu materi pembahasan dalam Kuliah Perdana Program Pascasarjana Universitas Jember Tahun Akademik 2016/2017 yang disampaikan oleh Dr. Budihardja M Singgih, DTMH, MPH.

Kuliah Perdana dilaksanakan Hari Selasa 20 September 2016 bertempat di gedung Soetardjo Universitas Jember yang di hadiri Ketua Program Studi  Pascasarjana Universitas Jember dan  ikuti sekitar 420 Mahasiswa Baru Program Doktor dan Magister  Universitas Jember Tahun Akademik 2016/2017.

Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS.

Dalam sambutannya Direktur Program Pascasarjana Universitas Jember Prof. Dr. Ir. Rudi Wibowo, MS mengatakan perlu adanya semangat dari rekan- rekan mahasiswa untuk terus berkarya dan memberikan sumbangsih keilmuan bagi masyarakat.” Tahun depan Universitas Jember akan mengupayakan  menambah Program Studi Monodisplin dan Multidisplin”, tuturnya.

Drs. Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D.

Rektor Universitas Jember Drs. Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D dalam pembukaan mengatakan Mahasiswa harus lulus tepat waktu dan terus berusaha untuk mempresentasikan hasil karyanya di tingkat Internasional dan Nasional. “ Tidak ada alasan mahasiswa Pascasarjana beralasan karena waktu, yang bekerja harus bisa mengatur waktu semaksimal mungkin supaya bisa terus berkarya” ungkapnya.

Drs. Zulfikar, Ph.D.

Pembantu Rektor I  Drs. Zulfikar, Ph.D  memaparkan perkembangan pendidikan Universitas Jember dan berharap Mahasiswa Pascasarjana Universitas Jember semakin meningkatkan kualitas supaya berdaya saing bagi kepentingan Bangsa. (Hr)

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Ekonomi kesehatan adalah salah satu disiplin ilmu ekonomi yang diterapkan pada ilmu kesehatan, baik itu kesehatan individu atau kesehatan masyarakat. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa pelajari apa itu ekonomi kesehatan serta hubungan antara ekonomi dan kesehatan dibawah ini.

Pengertian Ekonomi Kesehatan

Ekonomi kesehatan merupakan penerapan ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan dengan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih optimal. Selain itu, ekonomi kesehatan juga bisa didefinisikan sebagai studi tentang permintaan dan penawaran yang berasal dari sumber-sumber daya yang terlibat dalam perawatan kesehatan serta dampak perawatan kesehatan bagi masyarakat.

Ekonomi kesehatan ini bisa dibilang sebagai aplikasi ilmu ekonomi di bidang kesehatan. Secara umum, ekonomi kesehatan ini akan lebih berkonsentrasi pada industri kesehatan. Menurut World Health Organization, ekonomi kesehatan merupakan penggunaan ilmu ekonomi pada kuantifikasi sumber daya untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dan kuantifikasi dampak upaya-upaya kuratif, preventif maupun rehabilitatif terhadap produktivitas individu dan juga produktivitas nasional.

Kesimpulan dari beberapa pengertian diatas yaitu ekonomi kesehatan merupakan penerapan ilmu ekonomi di bidang kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Selain itu, ekonomi kesehatan ini merupakan ilmu ekonomi yang mempelajari tentang supply dan demand sumber daya pelayanan kesehatan dan dampaknya bagi masyarakat.

Hubungan Antara Kesehatan dan Ekonomi

Kesehatan dan ekonomi tidak bisa dipisahkan karena keduanya memiliki hubungan yang erat. Inilah beberapa hubungan antara kesehatan dan ekonomi:

1. Kesehatan yang Buruk dan Baik akan Mempengaruhi Ekonomi

Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat di Indonesia adalah kesehatan yang buruk. Kesehatan yang buruk membuat masyarakat sangat berisiko terserang berbagai penyakit berbahaya. Jika sudah sakit maka harus mengeluarkan biaya yang besar untuk mengobati penyakitnya. Kondisi tersebut akan mengakibatkan penurunan kemampuan untuk menikmati hidup, tidak bisa bekerja dan menurunnya penghasilan.

Sebaliknya jika kesehatan masyarakat baik maka memungkinkan masyarakat untuk tetap produktif dan bekerja sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai antisipasi disarankan untuk menyisihkan penghasilan yang didapatkan untuk membayar Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial atau asuransi kesehatan.

2. Kesehatan yang Buruk akan Mengancam Orang Lain

Kesehatan yang buruk tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga mengancam orang lain. Contohnya ketika Anda sedang sakit maka anggota keluarga lain akan membantu merawat sehingga tidak ada waktu untuk bekerja. Akibatnya penghasilan menjadi menurun dan kebutuhan hidup menjadi tidak terpenuhi.

Jenis penyakit yang ada di Indonesia ada beberapa yang merupakan penyakit menular. Jika penyakit yang diderita menular ke orang lain maka akan memberikan dampak buruk sehingga kehidupan ekonominya ikut menurun.

3. Masyarakat Sehat Maka Produktivitas Meningkat

Menerapkan pola hidup sehat menjadi salah satu cara untuk memiliki tubuh yang sehat. Tubuh yang sehat menjadi lebih kuat dari serangan berbagai macam penyakit. Apabila kebiasaan tersebut diterapkan oleh semua orang, bukan tidak mungkin jika masyarakat akan terus sehat. Masyarakat sehat maka produktivitas akan meningkat sehingga pendapatan negara juga ikut meningkat serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.

Upaya pemerintah untuk membuat masyarakat sehat adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Pelayanan kesehatan yang baik akan memberikan banyak manfaat untuk individu maupun masyarakat. Melindungi kesehatan masyarakat berarti juga melindungi negara.

Dari penjelasan diatas disimpulkan bahwasanya kesehatan dan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat. Tidak mengherankan jika pandemi covid-19 telah memberikan dampak bagi ekonomi. Saat masa pandemi Covid-19 produktivitas dan penghasilan masyarakat menurun drastis sehingga pemerintah bekerja keras untuk segera mengatasi masalah kesehatan ini.

Itulah informasi tentang ekonomi kesehatan secara lebih mendalam. Pada dasarnya ekonomi kesehatan adalah ilmu ekonomi yang diterapkan pada bidang kesehatan. Dimana kesehatan dan ekonomi menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Untuk mengembangkan usaha ekonomi kesehatan tentu membutuhkan modal yang tidak sedikit. Jika Anda membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usaha seperti promosi dan lainnya, Anda bisa mengajukan pinjaman ke Investree yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Investree menjadi jembatan yang mempertemukan antara Anda sebagai peminjam (Borrower) dan pemberi pinjaman (Lender). Selain proses mudah dan cepat, Anda bisa mendapatkan tingkat bunga dan biaya kompetitif berdasarkan sistem credit-scoring modern mulai dari 1% per bulan. Daftar Investree sekarang juga dan kembangkan usaha Anda.

Referensi :

Gatra.com. 01 Desember 2020. Hitungan Pandemi Covid-19 dari Kacamata Ekonomi Kesehatan. Gatra.com. https://bit.ly/3iSDZCu

Bandi. 02 Mei 2016. Ekonomi Kesehatan. https://bit.ly/3iU934Y

Samudrabiru. 15 Oktober 2019. Ekonomi Kesehatan. Samudrabiru.co.id. https://bit.ly/3iUmhhW