Kelompok legio maria, doa karismatik, kelompok omk, dalam kegiatan paroki termasuk bidang.... .

1. Muda-Mudi Katolik (Mudika) ialah kelompok OMK  (pemuda/i yang beragama Katolik) teritorial paroki. Mudika berkembang menjadi salah satu organisasi dalam paroki. Sejarah Mudika dimulai sejak “Pemuda Katolik” menjadi Organisasi Massa pada awal Orde Baru. OMK yang tidak mau menjadi ormas “Pemuda Katolik” kemudian membentuk kelompok teritorial paroki bernama Mudika. Pencetus nama Mudika ini ialah FX Puniman (seorang aktivis OMK 1970-an) yang juga wartawan di kota Bogor. Maka anggota Mudika ialah OMK-OMK yang tidak mau menjadi anggota Ormas “Pemuda Katolik”. Sedangkan OMK ialah individu atau seklompok orang yang berusia muda dan beragama Katolik.

Jadi OMK lebih luas daripada Mudika. OMK ada di mana-mana, baik di organisasi Mudika maupun komunitas non – Mudika. Banyak pula OMK yang tidak mau menjadi anggota Mudika. Mereka lebih suka menjadi anggota kelompok kategorial seperti Persekutuan Doa Karismatik Katolik, Persekutuan Doa Legio Mariae, Komunitas OMK Peduli Sampah, Persekutuan Doa Meditatif ala Taize, dll, atau, banyak pula OMK yang hanya misa sekali seminggu.

2. Maka OMK dan Mudika dapat ada bersama- sama dalam satu paroki. Namun harap dicatat bahwa OMK bukan organisasi. OMK ialah individu atau komunitas orang berusia muda dan beragama Katolik.

3. Mudika merupakan salah satu kelompok OMK di Gereja Paroki lingkupnya teritorial. Sementara OMK adalah individu atau komunitas yang tak hanya lingkup teritorial. Persamaan keduanya: keduanya beranggota orang berusia muda beragama Katolik.

Seksi Kepemudaan di Paroki lah yang bertugas membina baik komunitas OMK  teritorial (Mudika) maupun berbagai komunitas OMK kategorial.

Kelompok legio maria, doa karismatik, kelompok omk, dalam kegiatan paroki termasuk bidang.... .

Posts | Kursus

Rm Yohanes Dwi Harsanto

Imam Keuskupan Agung Semarang. Tahun 2008-2015 bertugas sebagai sekretaris eksekutif Komisi Kepemudaan, KWI. Kini menjabat sebagai pastor kepala paroki Hati SPM Tak Bercela Kumetiran Yogyakarta.

Website :

Legio Mariae adalah sebuah perkumpulan Katolik yang melakukan devosi kepada Bunda Maria. Sering kali Legio Mariae disebut sebagai tentara Bunda Maria dengan Bunda Maria sebagai komandannya. Legio Mariae didirikan oleh Frank Duff pada tahun 1921 tanggal 7 September. Frank Duff mendirikan Legio Mariae di Irlandia, dia mendirikan Legio Mariae karena di sana banyak orang sakit dan orang tua jompo yang terlantar. Frank Duff tergerak untuk merawat orang sakit dan orang jompo tersebut dengan mendirikan sebuah perkumpulan kelompok. Kelompok yang didirikan Frank Duff ini berdevosi kepada Bunda Maria.  Legio Mariae kemudian mempunyai tujuan untuk melayani dan mengunjungi orang sakit dan menderita lainnya. Seriring berjalannya waktu Legio Mariae berkembang sampai mendunia.

Legio Mariae mempunyai struktur organisasi menyerupai tentara Roma, dimulai dari presidium sebagai unit terkecil, kemudian kuria yang mengawasi beberapa presidium, kemudian tingkat tertinggi adalah senates yang bertanggung jawab untuk area yang lebih luas. Setiap struktur dalam Legio Mariae memiliki jabatan kepengurusan yang sama yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan pendamping spiritual. Pendamping spiritual merupakan seorang pastor atau biarawan/wati. Tugas utama seorang legioner (anggota Legio Mariae) adalah menghadiri Rapat Presidium selain doa, karya kerasulan seperti misalnya mengunjungi orang sakit, mengajak umat yang tidak aktif untuk kembali aktif dan membantu tugas paroki.

FOTO KEGIATAN LEGIO MARIA

Kelompok legio maria, doa karismatik, kelompok omk, dalam kegiatan paroki termasuk bidang.... .

Jadwal doa rutin/rapat presidium Legio Mariae:

Jumat, pkl 14:00 / tentatif disesuaikan jadwal kuliah anggota

di Kapel St. Albertus Magnus (Gedung KW, lantai 13)

Pengurus Kategorial Legio Mariae UKK Pastoran Atma Jaya periode 2019/2020

Koordinator                        : Riski

LEGIO MARIA RATU PECINTA DAMAI PAROKI ST.ANDREAS TIDAR

Legio Maria merupakan kelompok kerasulan awam Katolik yang melayani Gereja Katolik secara sukarela.Legio Maria berjuang dibawah panji-panji Santa Maria.Tujuan Legio Maria tercantum dalam buku pegangan Legio Maria, yakni kemuliaan Allah melalui pengudusan anggotanya yang dikembangkan melalui doa dan kerjasama aktif, dibawah bimbingan Gereja, dalam karya Maria dan gereja untuk menghancurkan kepala ular dan meluaskan Kerajaan Kristus.Legio Maria mengupayakan anggotanya menghayati hidup seturut perintah Tuhan dan memancarkan cara hidup saleh dalamlingkungan dimanapun anggotanya berada dengan kerasulan dibawah perlindungan Santa Perawan Maria.

Anggota aktif Legio Maria disebut Legioner, sementara anggota pasif (tidak ikut rapat, hanya turut mendoakan dalam doa-doa khusus) disebut sebagai anggota Auxilier.Tugas utama seorang legioner adalah menghadiri rapat presidium, doa, dan karya-karya kerasulan lain sebagaimana ditugaskan, seperti : mengunjungi orang sakit, membantu tugas paroki, membantu tugas paroki, mengajak umat untuk aktif dalam kegiatan, dll.

Presidium yang ada di Paroki St Andreas Tidar adalah Ratu Pecinta Damai.Legio ini berdiri sejak tahun 1993.Ketua legio, ibu Irma, menjabat sebagai ketua Legio RPD sejak tahun 2009.Legio menjadikannya sebagai warga gereja yang militan.Ia berpesan agar kita berdoa dan merasul, dan semoga makin banyak legioner baru dan lahir presidium baru.

Legio Maria Yang Kukenal – Rm.Dibyo,O.Carm

Sebenarnya sudah sejak lama sekali saya menjadi anggota Legio Maria, yaitu sejak tahun 1956 di kala saya masih duduk di bangku Seminari Menengah di Lawang.Memang karena corak seminari saat itu masih serba tertutup, maka kami para siswa seminari hanya bisa menjadi anggota auxilier.

Baru setelah saya menjadi imam tahun 1966, saya berkesempatan untuk terjun langsung menjadi pendamping satu presidium di Kabanjahe, Tanah Karo.Presidium awal kami itu masih serba ajak dan coba-coba, sampai-sampai Kuria Medan belum mau mengakuinya sebagai presidium yang sebenarnya.Baru presidium embrional, kata mereka.Perpindahan tempat tugas dan jenis tugas memaksa saya untuk meninggalkan Legio Maria.Betapa tidak, saya mendapat tugas di paroki yang bergunung-gunung, karena memang terletak di punggung Bukit Barisan, di satu kecamatan kecil bernama Tigalingga.Saat itu saya bertugas secara rutin menyambangi 26 kampung yang semuanya harus saya lewati jalan kaki sepanjang jalan tikus.

Setelah dipuaskan mengembara dari kampung yang satu ke kampung yang lain, saya ditempatkan di Biara Karmel, di Batu, bersama para calon imam, dan saya sebagai kepala rumahnya.Sekali lagi, suasana biara yang serba tertutup membuat saya tak mungkin bersentuhan dengan Legio Maria.Ini berlangsung hingga tahun 1981, saat saya ditugaskan menjadi pastor paroki ijen.

Saat itu di Paroki Ijen ada dua presidium : presidium Immaculata (ibu-ibu) dan presidium Rumah Kencana (bapak-bapak).Saat itu saya sendirian bertugas di Paroki Ijen, tanpa pastor rekan.Saya dan Dewan Paroki saat itu merasa terbantu dengan kegiatan kedua presidium ini, karena kecuali mereka melakukan tugas-tugas rutin Legio, mereka juga aktif dalam seksi-seksi parokial, khususnya dalam seksi pewartaan dan seksi liturgi.
Dengan tekun mereka mengadakan acara mempelajari Buku Pegangan Bersama, baik untuk kepentingan mereka sendiri maupun untuk menjadikan diri mereka sendiri mendewasa dalam menggereja, tidak terlalu paternalistis, karena mereka mampu berinisiatif sendiri dalam membangun diri sendiri dan gereja lokal.Saya masih ingat nasehat Mgr.Hadisoemarto, yang menganjurkan saya untuk tidak perlu selalu mendampingi mereka, demi pendewasaan mereka.Memang benar nasehat itu.Seiring proses pendewasaan mereka dalam Kristus, seperti yang diuraikan Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus (Ef 4:13), para legioner semakin berani mengambil inisiatif, khususnya dalam menentukan pilihan jenis dan karya kerasulan mereka.Misalnya, siapa yang harus dikunjungi dan alasan kunjungan yang akan mereka lakukan serta melihat kemungkinan-kemungkinan baru.

Satu contoh yang senantiasa melekat pada ingatan saya, adalah ketika Presidium Rumah Kencana mengusulkan untuk mengadakan eksplorasi ke Perumahan Tidar, yang saat itu masih merupakan kawasan baru berkat pembangunan jembatan baru.Singkat kata, berkat ketekunan mereka untuk menemukan keluarga-keluarga baru di kawasan itu, kini telah berdiri Paroki Santo Andreas, lengkap dengan segala penunjangnya.Tugas Romo pembimbing hanyalah melemparkan satu dua ide, dan mereka yang melaksanakannya.

Pengalaman semacam inilah yang membuat saya selalu mencari relasi dengan Legio Maria di tempat-tempat dimana saya ditugaskan setelah Paroki Ijen : Kayutangan, Jakarta, bahkan Roma-Italia dan terakhir di Paroki Tidar (2013-sekarang).

Kekuatan dan sekaligus keindahan Legio Maria adalah kesadaran para Legioner untuk merasul bersama Bunda Maria sendiri untuk Puteranya Yesus Kristus.

Sumber : Buku Kenangan HUT 20 Paroki Tidar Malang

Apa yang dimaksud dengan kegiatan Legio Maria?

Legio Mariae adalah sebuah perkumpulan Katolik yang melakukan devosi kepada Bunda Maria. Sering kali Legio Mariae disebut sebagai tentara Bunda Maria dengan Bunda Maria sebagai komandannya. Legio Mariae didirikan oleh Frank Duff pada tahun 1921 tanggal 7 September.

Apa yang dimaksud dengan doa karismatik?

Persekutuan Doa Karismatik Katolik adalah sebuah gerakan didalam Gereja Katolik Roma dengan pelayanan ibadahnya memiliki karakter misa yang bersemangat, seperti pertemuan doa yang bercirikan nubuatan atau “berbicara dalam bahasa roh”.

Apa yang dimaksud dengan kelompok kategorial?

Kelompok kategorial adalah kelompok yang berdiri di bawah naungan gereja yang menawarkan kegiatan tambahan bagi jemaat – jemaat Katolik yang ingin menjadi lebih aktif dari hanya sekedar mengikuti Misa saja.

Siapa Bapak Pendiri Legio Maria?

Frank DuffLegio Maria / Pendirinull