Jelaskan latar belakang munculnya aliran-aliran dalam ilmu kalam

Menurut Ibnu Khaldun, ilmu kalam adalah ilmu yang memuat beberapa alasan untuk mempertahankan keimanan agama Islam dengan menggunakan dalil-dalil aqli (pikiran), serta memuat pula bantahan terhadap orang yang mengingkarinya dan berbeda pandangan dengan pemahaman salaf dan ahli sunah. 

Ilmu Kalam sudah ada sejak zaman Khulafaur Rasyidin pada masa Khalifah Utsman bin Affan, munculnya Ilmu Kalam disebabkan oleh permasalahan politik. Yang dimana terbunuhnya Utsman bin Affan kepemimpinan umat Islam digantikan oleh Ali bin Abi Thalib. Pihak Muawiyah tidak menerima jika kepemimpinan Utsman digantikan oleh Ali, Muawiyah memberikan tantangan pada Ali untuk mengusut kasus pembunuh-pembunuh  Utsman bin Affan untuk diberikan hukuman bahkan Muawiyah menuduh Ali turut ikut campur atas pembunuhan Utsman bin Affan.

Hingga terjadilah peristiwa perang shiffin antara pihak Ali dan pihak Muawiyah namun dirasa peperangan tidak mendapatkan hasil malah memakan banyak korban di kedua pihak akhirnya peperangan diakhiri dengan tahkim (arbitrase). Yang mana dari pihak Muawiyah ditunjuk Amr bin Ash dan pihak Ali ditunjuk Abdullah bin Abbas, namun pilihan Ali diprotes oleh tentara dan diganti oleh Abu Musa Al Asy’ari.

Baca Juga: Pemikiran Kalam tentang Pembelaan terhadap Kaum Wanita

Persoalan-persoalan yang terjadi di lapangan politik ini menyebabkan munculnya berbagai aliran-aliran ilmu Kalam salah satu adalah khawarij. Khawarij adalah suatu kelompok/sekte/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena tidak sepakat terhadap Ali. Persoalan ini menimbul 3 aliran ilmu Kalam dalam Islam.

Pertama aliran Khawarij berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar disebut kafir, dalam artian keluar dari Islam dan wajib dibunuh. Aliran kedua yaitu Murjiah yang mengatakan bahwa orang yang berbuat dosa besar masih mukmin bukan kafir, adapun masalah dosa biar Allah yang mengampuni atau tidak. Aliran ketiga yaitu Mu’tazilah, menurut Mu’tazilah orang yang berbuat dosa besar bukan kafir dan bukan mukmin disebut dengan manzilah bainal manzilatain (posisi di antara dua posisi). 

Jelaskan latar belakang munculnya aliran-aliran dalam ilmu kalam

Timbul lagi dua aliran ilmu Kalam yang terkenal dengan sebutan Jabriyah dan Qadariyah, Menurut Qadariyah berpendapat bahwa manusia mempunyai kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatannya sebaliknya Jabriyah berpendapat bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam kehendak dan perbuatannya. Kaum mu’tazilah terpengaruh oleh pemakaian rasio atau akal dalam artian kaum mu’tazilah banyak menggunakan rasio, mereka tidak meninggalkan Wahyu.

Dalam pemikiran-pemikiran mereka selamanya terikat kepada wahyu yang ada dalam Islam. Dan sudah barang tentu bahwa dalam soal Qadariyah dan Jabbariyah di atas, sebagai golongan yang percaya pada kekuatan dan kemerdekaan akal untuk berpikir, kaum mu’tazilah mengambil paham Qadariyah.

Baca Juga: Ragam Aliran Ilmu Kalam dalam Sudut Pandang Pelaku Dosa Besar

Perlawanan tersebut kemudian mengambil bentuk aliran ilmu Kalam yang didirikan oleh Abu Hasan Al Asy’ari. Asy’ari puluhan tahun mengikuti aliran mu’tazilah namun setelah mengalami mimpi dalam mimpinya itu Nabi Muhammad mengatakan kepadanya bahwa madzhab ahli hadits yang benar dan mahzab mu’tazilah yang salah. Asy’ari meninggalkannya kemudian membentuk ajaran baru yang dikenal sebagai Al Asy’ariah.

Disampaikan Al Asy’ariah timbul pula aliran yang didirikan oleh Abu Mansur Al Maturidi dikenal dengan aliran Al Maturidi, aliran Al Maturidi mendasar pemikiran-pemikiran imam Abu Hanifah yang tercantum dalam kitabnya Al Fiqh Al Akbar dan Al Absat.

Ghina Salsabila
Mahasiswa IAIN Pekalongan

Editor: Diana Pratiwi

Latar Belakang Ilmu Kalam

A. Pengertian Ilmu Kalam

Ilmu kalam dalam bahasa Arab biasa diartikan sebagai ilmu tentang perkara Allah dan sifat-sifat-Nya. Oleh sebab itu ilmu kalam biasa disebut juga sebagai ilmu ushuluddin atau ilmu tauhid ialah ilmu yang membahas tentang penetapan aqoid diniyah dengan dalil (petunjuk) yang kongkrit.

Al-Farabi mendefinisikan ilmu kalam sebagai disiplin ilmu yang membahas Dzat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai maslah sesudah mati yang berlandaskan doktrin Islam. Stressing akhirnya adalah memproduksi ilmu ketuhanan secara filosofis.

Sedangkan, Ibnu Kaldun mendefinisikan ilmu kalam sebagai disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional.

Melihat dari kedua definisi tersebut ilmu kalam bisa juga di defenisikan sebagai ilmu yang membahas berbagai masalah ketuhanan dengan menggunakan argumentasi logika atau filsafat. Oleh sebab itu sebagian teolog membedakan antara ilmu kalam dengan ilmu tauhid.

B. Latar Belakang Ilmu Kalam

Munculnya ilmu kalam menurut Harun Nasution, dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan Utsman bin Affan yang berbuntut pada penolakan Muawiyah atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, dan persoalan kalam yang pertama kali muncul adalah persoalan siapa yang kafir dan siapa yang bukan kafir. Dalam arti siapa yang telah keluar dari Islam dan siapa yang masih tetap Islam.

Dalam sejarah Islam di terangkan bahwa perpecahan golongan itu tampak memuncak setelah terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan, sebagaimana dikatakan oleh Hudhari Bik, Hal itu menjadi sebab perpecahan pendapat kaum muslimin, yaitu satu golongan yang dendam atas Utsman bin Affan dan mereka yang adalah orang-orang yang membai’at Ali bin Abu Thalib r.a, dan satu golongan yang dendam atas terbunuhnya Utsman dan mereka adalah golongan yang mengikuti Muawiyah bin Abu Sofyan r.a.

Setelah terbunuhnya khalifah Ali bin Abi Thalib r.a, Islam telah terpecah menjadi tiga golongan yakni golongan khawarij adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidak sepakatan terhadap putusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim) dalam perang Siffin pada tahun 37H/648 M, dengan kelompok bughot (pemberontak) Muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khilafah.

Golongan Murji`ah adalah orang yang menunda penjelasan kedudukan seseorang yang bersengketa yakni Ali dan Muawiyah serta pasukannya masing-masing ke hari kiamat kelak. Golongan ketiga adalah syi`ah yaitu orang-orang yang tetap mencintai Ali dan keluarganya. Jika melihat dari sejarah tersebut, awal dari ilmu kalam adalah karena adanya perbedaan atau perselisihan pendapat yang kemudian menimbulkan sebuah argumentasi-argumentasi yang di perdebatkan untuk membela masing-masing golongan dengan dasar yang bersumber dari Al-Qur`an.

Harun Nasution mengatakan, Khawarij memandang bahwa Ali, Muawiyah, Amr ibn Al-As, Abu Musa Al-Asy`ari dan lain-lain menerima abitrase adalah kafir, karena Al-Qur`an mengatakan :

Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, Maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Q.S Al-Maidah – 44).

Dari ayat inilah mereka mengambil semboyan La hukma illa lillah. Pada masa pemerintahan Abbasiyah kedua yang di pimpin oleh khalifah Al-Ma`mun, perkembangan ilmu kalam banyak di pengaruhi oleh kesusteraan Yunani, khususnya pendapat-pendapat Aristoteles.

bukan sedikit di kalangan umat Islam.

Perlawanan ini kemudian mengambil bentuk aliran teologi tradisional yang disusun oleh Abu Hasan Al-Asy`ari (935 M), yang kemudian terkenal dengan teologi Al-Asy`ariah atau mazhab Al-Asy`ariyah. Di samping aliran Asy`ariah, timbul pula suatu aliran di Samarkand yang juga bermaksud menentang aliran Mu`tazilah, aliran ini didirikan oleh Abu Mansur Muhammad Al-Maturidi (944 M), aliran ini kemudian terkenal dengan nama teologi Al-Maturidiah.

C. Kesimpulan

Pengertian ilmu kalam itu sama dengan ilmu tauhid yakni ilmu yang membahas berbagai masalah ketuhanan dengan menggunakan argumentasi logika atau filsafat. Karena argumentasi logika dan filsafat lebih menonjol, maka sebagian teolog membedakan antar ilmu kalam dengan ilmu tauhid. Melihat sejarah latar belakang munculnya persoalan ilmu kalam tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa tuduhan kafir kaum Khawarij terhadap khalifah Ali bin Abi Thalib, Muawiyah bin Abi Sufyan, Amr ibn Al-As, Abu Musa Al-Asy`ari dan lain-lain yang telah menerima abitrase (tahkim) yang kemudian menimbulkan sebuah argumentasi-argumentasi yang di perdebatkan untuk membela masing-masing golongan dengan dasar yang bersumber dari Al-Qur`an yakni surat Al-Maidah ayat 44.

sejarah timbulnya ilmu kalam

Dalam sejarah islam sebelum timbulnya aliran tasawuf, terlebih dahulu muncul aliran zuhud. bisa dikatakan bukan reaksi terhadap fiqih dan ilmu kalam, karena timbulnya gerakan ISLAM Timbulnya aliran-aliran teologi Islam tidak terlepas Ilmu Kalam. Bandung :Pustaka Setia. 2007. Hal. 14 Sejarah mengatakan bahwa keduanya terdapat pemufakatan Studies atau Dirasat Islamiyah, ilmu kalam angkasa--yang memicu timbulnya revolusi hanya sekadar menyentuh aspek sejarah dan perkembangan ilmu kalam “ Ilmu tauhid itu dinamakan orang “ Ilmu Kalam “. Ialah tengah situasi yang seperti ini pulalah timbulnya sengketa bersatu dalam Iman nya itu maka mengapa, sepanjang sejarah dibukukan ilmu-ilmu al-Qur'an, ilmu Hadis, ilmu kalam menyalahkan para imam mazhab sebagai sebab

timbulnya [20] Lebih lanjut sila kaji buku Sejarah dan Pertumbuhan Ilmu Hadis oleh Abu Bakar menerima jabatan Khalifah pada saat sejarah Islam dalam keadaan krisis dan gawat. Yaitu timbulnya Karena soal-soal fiqh dan pendapat dalam bidang ilmu kalam; g konklusi dari ujaran Ghazali ini, maka nampaklah bahwa menurut Ghazali sejarah ilmu kalam berpengaruh hebat pada kewibawaan mazhab Mu’tazilah di arus bawah dengan timbulnya

c. Timbulnya golongan pelajar. Golongan pelajar ini melihat I Wayan Badardika. 2004, Sejarah Nasional dan Umum SMA. MAKALAH GEOGRAFI MAKALAH GEOLOGI MAKALAH ILMU KALAM MAKALAH ILMU Timbulnya filsafat karena manusia merasa kagum dan merasa Ilmu Kalam adalah salah satu dari empat disiplin keilmuan Sebagai alat bantu ilmu sejarah , yitu menampilakn suntingan Pertumbuhan Ilmu Kalam Jika dilihat dari sejarah timbulnya, ilmu kalam bermula dari persoalan politik yaitu kematian Usman bin Affan, yang kemudian diganti oleh khalifah