Jelaskan arti al Baqi dan apa yang bisa kita teladani dari sifat al Baqi?

Jelaskan makna al Baqi ! Jawabannya: Al-Baqi makna-nya adalah yang Maha kekal, maksudnya Allah Swt Maha Kekal / Abadi sedangkan ciptaannya fana / musnah.

Setiap makhluk hidup ciptaan Allah seperti manusia, hewan dan tumbuhan akan bertambah tua seiring waktu, tubuh bertambah lemah, karena berbagai organ tubuh terus berkurang fungsinya.

Satu persatu, orang-orang yang kita sayangi, yang tidak kita kenal maupun tidak kita kenal, dengan atau tanpa kita sadari, akan meninggalkan kita satu persatu. Sebab, sejatinya manusia makhluk yang fana, dan pada akhirnya akan meninggal dunia.

Gunung yang terlihat tenang hari ini, bisa meletus kapan saja. Tanah yang terlihat diam, dapat berguncang dan retak tanpa kita duga.

Kucing kesayangan, bisa meninggal tertabrak kendaraan saat berlarian. Semua itu karena ciptaan Allah berupa makhluk hidup itu fana, dan pasti akan meninggal dunia. Hanya Allahlah yang terus hidup abadi / kekal.

Allah tetap hidup meskipun kiamat terjadi, berbeda dengan alam semesta dengan seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya akan hancur dan meninggal dunia.

Itulah Al-Baqi, bahwa hanya Allahlah yang Maha Kekal / abadi.

Jelaskan makna al Baqi !

Makna Al Baqi adalah yang Maha Kekal / abadi, maksudnya Allah Swt yang Maha Kekal atau Abadi sedangkan segala ciptaannya akan musnah dan meninggal dunia.

Perilaku yang dalam meneladani al-Baqi, berarti kita meyakini bahwa hidup ini hanya sementara, karena kita sebagai makhluk ciptaannya bersifat fana:

  • Memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk berbuat amal kebaikan.
  • Sholat tepat waktu.
  • Tidak meninggalkan sholat 5 waktu.
  • Meninggalkan perbuatan yang sia-sia, dan perbuatan buruk.

Jawabannya

Jelaskan makna al Baqi

Al-Baqi artinya Maha Kekal, maknannya Allah Swt yang Maha kekal / abadi sedangkan ciptaannya bersifat fana dan akan musnah serta meninggal dunia.

Berikut ini penilaian skornya:

Jelaskan arti al Baqi dan apa yang bisa kita teladani dari sifat al Baqi?

Mohon maaf kalau BENAR.

Ilustrasi Al Baqi. Foto: Unsplash

Al Baqi artinya Yang Maha Kekal. Al Baqi merupakan salah satu dari Asmaul Husna, yakni nama-nama Allah yang baik lagi indah dan berjumlah 99.

Maha kekal menunjukan bahwa Allah tidak akan rusak seperti makhluk. Dia juga tidak akan kalah terhadap apapun, tidak akan hancur dan selalu abadi.

Makna Al Baqi tercantum dalam beberapa dalil Al-Quran. Apa sajakah dalil-dalil tersebut? Simak penjelasan berikut.

Dalil Al-Quran tentang Makna Al Baqi

Ilustrasi Al Baqi. Foto: Unsplash

Mengutip buku Cerita & Makna Asmaul Husna Untuk Anak oleh Wahyuni dan Nurpadilah, makna Al Baqi tercantum dalam Al Quran surat Ar-Rahman ayat 26-27 sebagai berikut

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ

وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Kullu man 'alaihā fān. Wa yabqā waj-hu rabbika żul-jalāli wal-ikrām.

Artinya : Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

Berdasarkan dalil tersebut, Al Baqi memiliki makna bahwa segala yang ada dunia bisa rusak. Gunung api dapat meletus, gempa bumi dapat merusak alam, seluruh makhluk dapat binasa dan hanya Allah satu-satunya yang kekal.

Allah tidak memiliki awal dan akhir. Allah akan selamanya hidup dan ada meskipun dunia ini sudah berakhir, karena Dia memiliki kekuasaan atas segalanya.

Dialah Allah yang menciptakan dunia dan seisinya dan menguruh makhluk tanpa tidur dan tanpa salah. Allah berada di luar hukum waktu, maka wujud-Nya terus menerus ada, tanpa akhir.

Mengutip buku 99 Asmaul Husna untuk Anak-anak oleh Faizi, anjuran dzikir Al Baqi ialah dengan membaca "Yaa Baaqi" sesering mungkin tanpa terikat jumlah. Insya Allah setiap usaha akan mendapat kelanggengan dan sumber penghasilan yang tetap.

Jelaskan arti al Baqi dan apa yang bisa kita teladani dari sifat al Baqi?
Jelaskan arti al Baqi dan apa yang bisa kita teladani dari sifat al Baqi?

Salah satu asmaul husna adalah Al Baqi (الْبَاقِى). Apa dalil dan artinya, serta bagaimana contoh pengamalan Al Baqi dalam kehidupan sehari-hari? Berikut ini pembahasannya.

Al Baqi Artinya Mahakekal

Al Baqi (الْبَاقِى) artinya Mahakekal. Allah Mahakekal, tidak akan mati dan tidak akan binasa. Allah Ta’ala abadi selama-lamanya.

Berbeda dengan makhluk yang memiliki batas hidup, Allah Subhanahu wa Ta’ala kekal abadi selama-lamanya. Allah ada tanpa permulaan dan selalu ada tanpa batas waktu, tanpa penghabisan.

Asmaul husna ke-96 ini menunjukkan keabadian Allah Subhanahu wa Ta’ala yang sempurna. Allah kekal abadi tanpa pernah rusak apalagi binasa.

Syaikh Musthafa Wahbah menjelaskan, Al Baqi artinya Allah tidak mati dan binasa. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan tetap ada karena wujud Allah tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir.

“Allah Subhanahu wa Ta’ala kelak akan membinasakan semua ciptaan-Nya. Sedangkan Dia sendiri akan kekal dengan kebesaran dan kemuliaan-Nya,” tulis Syaikh Mushtafa Wahbah dalam Asmaul Husna lil Athfal.

Baca juga: Al Alim

Dalil Asmaul Husna Al Baqi

Dalil asmaul husna Al Baqi dalam Al-Qur’an antara lain terdapat pada Surat Ar Rahman ayat 77.

وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (QS. Ar Rahman: 77)

Saat menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir menjelaskan, “Dan tiada yang kekal selain Allah yang Mahamulia, karena sesungguhnya Dia yang Mahatinggi lagi Mahasuci tidak mati, bahkan hidup kekal dan selamanya tidak mati.”

Sedangkan Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan, “Semua yang ada di bumi mulai dari manusia hingga semua makhluk yang ada, begitu pula para penduduk langit kecuali makhluk yang Allah kehendaki, seluruhnya akan binasa, fana, dan mati. Kehidupan mereka semua akan berakhir. Tiada yang kekal kecuali hanya Dzat Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang memiliki keagungan dan kebesaran.”

Baca juga: Ayat Kursi

Contoh dan Pengamalan dalam Kehidupan Sehari-hari

Allah Subhanahu wa Ta’ala Mahakekal. Dia selalu ada tanpa permulaan dan penghabisan. Dia abadi dan tidak pernah mati. Tak ada ajal, tak ada kerusakan, tak ada kebinasaan.

Sebaliknya, seluruh makhluk-Nya di dunia memiliki batasan umur dan akan binasa. Termasuk kita, manusia. Demikian pula binatang dan jin. Bahkan bumi dan alam semesta juga akan binasa. Ada yang kehidupannya berakhir dengan kematian. Ada pula yang kehancurannya saat kiamat tiba, seperti alam semesta.

كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ

Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. (QS. Al Qashash: 88)

Karenanya, kita tidak boleh sombong dan durhaka. Jangan merasa sok berkuasa. Sebab hidup ini hanya sementara. Perbanyak bekal menghadapi akhirat, persiapkan diri menghadap-Nya.

Pengamalan terhadap asmaul husna Al Baqi lainnya adalah:

  1. Tidak mencintai dunia secara berlebihan, tetapi hanya menjadikannya sebagai bekal menuju akhirat. Sebab dunia ini sementara dan kita pun akan berpisah dengannya.
  2. Meyakini datangnya hari kiamat. Karena dunia ini tidak kekal dan semua makhluk serta alam semesta akan binasa saat kiamat tiba.
  3. Memperbanyak ibadah kepada Allah yang Mahakekal dan tidak berputus asa dari rahmat-Nya
  4. Memanfaatkan waktu dan mengotimalkan potensi untuk bekal hidup di akhirat nanti
  5. Melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk masa depan dan meninggalkan hal-hal yang sia-sia.

Baca juga: Tabel Asmaul Husna

Berakhlak dengan Asmaul Husna Al Baqi

Sifat seperti Al Baqi merupakan sifat yang tidak bisa diupayakan. Karenanya, Syaikh Izzuddin bin Abdussalam menjelaskan bahwa kita tidak bisa berakhlak dengannya.

Yang bisa kita teladani dari Al Baqi adalah menjaga tubuh dan organ-organ kita agar sehat sehingga kita bisa beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita rawat sebaik-baiknya.

“Kita harus menjaga mata agar bisa melihat dan seluruh indra agar bisa mempersepsi. Kita harus menjaga tangan agar bisa menggenggam, lisan agar bisa berbicara, akal agar bis aberpikir, dan kaki agar bisa berjalan,” kata Syaikh Izzuddin dalam Syajaratul Ma’arif.  

Baca juga: Al Muqtadir

Demikian asmaul husna Al Baqi, mulai dari artinya hingga contoh pengamalan dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana berakhlak dengannya. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]