Seiring dengan semakin tingginya persaingan di dunia bisnis, maka diperlukan senjata yang ampuh untuk memenangi permainan. Jika kita dapat mengelola dengan baik, maka store atmosphere dapat dijadikan senjata ampuh tersebut. Penampilan serta performa dari toko eceran memposisikan image toko dalam benak konsumen. Agar dapat mendapat gambaran yang jelas mengenai store atmosphere, mengutip pengertian store atmosphere dari beberapa ahli: Show 1) Menurut Levy dan Weitz (2001:576) atmosfer adalah mendesain suatu lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan penciuman untuk merangsang persepsi dan emosi dari pelanggan dan pada akhirnya untuk mempengaruhi perilaku pembelanjaan mereka. 2) Menurut Berman dan Evans (2001:602) untuk toko yang merupakan basic retailer atau eceran, suasana lingkungan toko itu berdasarkan karakteristik fisik yang biasanya digunakan untuk membangun kesan dan menarik pelanggan. 3) Menurut Sutisna (2001:164) store atmosphere adalah “penataan ruang dalam (instore) dan ruang luar (outstore) yang dapat menciptakan kenyamanan bagi pelanggan. 4) Menurut Mowen, sebagaimana yang dikutip oleh sutisna (2001:164) “Store atmosphere merupakan salah satu komponen dari citra toko. Didalamnya terdapat kombinasi antara produk yang dijual, pelayanan, pelanggan, toko sebagai tempat untuk menikmati kesenangan hidup dan aktivitas promosi toko. Tujuan dan Faktor-Faktor Store AtmosphereLamb, Hair, McDaniel (2001) menyimpulkan bahwa tujuan dari retailer memperhatikan store atmosphere dari toko mereka yaitu:
Sebagaimana yang diungkapkan oleh sutisna (2001:164) menyatakan bahwa store atmosphere bertujuan memengaruhi keadaan emosi pembeli yang menyebabkan atau memengaruhi pembelian. Keadaan emosional akan membuat dua perasaan senang dan membangkitkan keinginan. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menciptakan suasana toko menurut Lamb, Hair dan McDanil (2001) yaitu:
Elemen Store AtmosphereMenurut Berman dan Evans (2001) store atmosphere terdiri dari empat elemen yaitu: 1) General InteriorGeneral Interior toko menjadi salah satu kunci keberhasilan dari keseluruhan strategi store atmosphere. Oleh karena itu, interior toko harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memaksimalkan visual merchandising. Hal ini dimaksudkan agar ketika konsumen sudah berada di dalam toko dapat terdorong keinginan membelinya dengan memengaruhi emosinya melalui suasana dan display yang baik. Display yang baik yaitu yang dapat menarik perhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudah mengamati, memeriksa dan memilih barang itu dan akhirnya melakukan pembelian. Elemen-elemen general interior terdiri dari:
2) ExteriorKarakteristik eksterior mempunyai pengaruh yang kuat pada citra toko tersebut. Apalagi eksterior memberikan kesan pertama terhadap toko, karena bagian ini adalah yang pertama dilihat oleh pengunjung. Kombinasi eksterior dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik dan menonjol serta mengundang orang untuk masuk ke dalam toko. Elemen-elemen eksterior ini terdiri dari sub elemen-elemen sebagai berikut: a) Storefront (bagian depan toko)Bagian depan toko meliputi kombinasi dari marquee, pintu masuk dan konstruksi gedung. Storefront harus mencerminkan keunikan, kemantapan, kekokohan atau hal-hal lain sesuai dengan citra toko tersebut. Konsumen baru sering menilai toko dari penampilan luarnya terlebih dahulu sehingga exterior merupakan faktor penting untuk menarik konsumen agar mengunjungi toko. Ada beberapa alternatif bagi retailer untuk mempertimbangkan perencanaan dasar storefront, yaitu:
b) Marquee (papan nama dan logo)Adalah suatu tanda yang digunakan untuk memajang nama atau logo suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan, penulisan huruf atau penggunaan lampu. Marquee dapat terdiri dari nama saja, logo saja, atau dikombinasikan dengan slogan dan informasi mengenai toko. Supaya efektif marquee harus diletakkan diluar, terlihat berbeda dan lebih menarik atau mencolok jika dibanding dengan yang lain. (1) Entrances (Pintu Masuk) Pintu masuk harus dirancang dan disesuaikan dengan karakteristik toko. Hal ini dimaksudkan agar berawal dari pintu masuk sudah mampu menarik minat konsumen. Selain itu pintu masuk perlu diperhatikan untuk menjaga kelancaran lalulintas pengunjung keluar masuk toko. Pintu masuk mempunyai tiga masalah utama yang harus diperhatikan, yaitu:
(2) Height and Size of Building (tinggi dan luas toko) Mempengaruhi kesan terhadap toko tersebut, misalnya tinggi langitlangit toko dapat membuat ruangan seolah-olah terlihat lebih luas. (3) Uniqueness (ciri khas) Dapat dicapai melalui desain toko yang lain daripada yang lain. (4) Surronding Store ( keadaan masyarakat sekitar) Citra toko dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan masyarakat dimana toko itu berada. (5) Parking (fasilitas parkir) Tempat parkir merupakan hal yang juga menjadi pertimbangan penting bagi konsumen. Tempat parkir yang luas, aman, dan mempunyai jarak yang dekat dengan toko akan menciptakan atmosfir yang positif bagi toko. 3) Store LayoutStore layout yang baik akan mampu mengundang konsumen untuk lebih betah berkeliling dan lebih banyak lagi dalam membelanjakan uangnya. Elemen-elemen yang diperlukan: a) Allocation of Floor Space for Selling, Merchandise, Personnel and Customers. Suatu toko pada umumnya terdiri dari beberapa ruangan yang menjadi satu atau beberapa ruangan yang besar. Ruangan yang ada tersebut harus dialokasikan untuk:
b) Product Grouping (pengelompokan barang) Barang yang dipajang dapat dikategorisasikan sebagai berikut:
c) Traffic Flow (pola arus lalulintas), dibagi menjadi dua dasar yaitu:
4) Interior (point-off-purchase)Display Setiap jenis interior display menyediakan informasi pada pelanggan untuk mempengaruhi suasana lingkungan toko. Tujuan utama interior display adalah untuk meningkatkan penjualan dan laba toko tersebut. Interior (point-off-purchase) display terdiri dari:
Strategi Store AtmosphereBerdasarkan pendapat dari Rusdan (1999:44) menyatakan bahwa strategi store atmosphere adalah “Suatu strategi dengan melibatkan berbagai atribut store untuk menarik keputusan pembelian konsumen”. Dengan demikian strategi store atmosphere dilakukan dengan melakukan pengaturan pada aspek instore maupun outstore atmosphere pada toko sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen atas berbagai produk yang ditawarkan oleh toko. Berikut pengelompokan elemen store atmosphere yang disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Elemen Store Atmosphere
Sumber: Barry Berman, Joel R. Evans “Retail Management” eight edition (2001). |