Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Show
Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll. Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Mengukur KemiskinanKemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori, yaitu Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan AbsolutDeklarasi Copenhagen menjelaskan kemiskinan absolut sebagai “sebuah kondisi yang dicirikan dengan kekurangan parah kebutuhan dasar manusia, termasuk makanan, air minum yang aman, fasilitas sanitasi, kesehatan, rumah, pendidikan, dan informasi.” Bank Dunia menggambarkan “sangat miskin” sebagai orang yang hidup dengan pendapatan kurang dari $1 per hari, dan “miskin” dengan pendapatan kurang dari $2 per hari. Ada juga yang mengkategorikan pendapatan $1 per hari sebagai kategori “miskin” dan pendapatan $2 per hari sebagai kategori “miskin menengah”. Kemiskinan relatifKemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan. Standar minimum disusun berdasarkan kondisi hidup suatu negara pada waktu tertentu dan perhatian terfokus pada golongan penduduk “termiskin”, misalnya 20% atau 40% lapisan terendah dari total penduduk yang telah diurutkan menurut pendapatan/pengeluaran. Kelompok ini merupakan penduduk relatif miskin. Dengan demikian, ukuran kemiskinan relatif sangat tergantung pada distribusi pendapatan/pengeluaran penduduk sehingga dengan menggunakan definisi ini berarti “orang miskin selalu hadir bersama kita”. Dalam praktek, negara kaya mempunyai garis kemiskinan relatif yang lebih tinggi daripada negara miskin seperti pernah dilaporkan oleh Ravallion (1998). Paper tersebut menjelaskan mengapa, misalnya, angka kemiskinan resmi (official figure) pada awal tahun 1990-an mendekati 15% di Amerika Serikat dan juga mendekati 15% di Indonesia (negara yang jauh lebih miskin).
Tatkala negara menjadi lebih kaya (sejahtera), negara tersebut cenderung merevisi garis kemiskinannya menjadi lebih tinggi, dengan pengecualian Amerika Serikat, yaitu garis kemiskinan pada dasarnya tidak berubah selama hampir empat dekade. Misalnya, Uni Eropa umumnya mendefinisikan penduduk miskin adalah mereka yang mempunyai pendapatan per kapita di bawah 50% dari median (rata-rata) pendapatan. Ketika rata-rata pendapatan meningkat, garis kemiskinan relatif juga meningkat. Dalam hal mengidentifikasi dan menentukan sasaran penduduk miskin, maka garis kemiskinan relatif cukup untuk digunakan, dan perlu disesuaikan terhadap tingkat pembangunan negara secara keseluruhan.
Pengertian Kemiskinan – Anak putus sekolah karena tak mampu membayar uang pendidikan, seorang ibu yang mencuri susu demi anaknya, tingginya penderita gizi buruk pada anak, ada apa dengan mereka? Orang bilang tanah kita tanah surga, begitulah lirik dari lagu band Koes Ploes. Tapi bukankah semua warga di tanah surga harusnya sejahtera? Nyatanya masih ada banyak kemiskinan yang bisa kita lihat di depan mata kita. Mengapa masih ada kemiskinan sampai saat ini di negara kita? Apa dampaknya kalau dibiarkan terus-menerus? Dan bagaimana cara mengatasinya? Grameds, kali ini kita bahas tentang kemiskinan yuk. Dengan mempelajarinya, kita berharap bisa membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia. Pengertian KemiskinanKebutuhan primer atau kebutuhan dasar yang kita kenal selama ini meliputi sandang, papan, dan pangan. Jika diterjemahkan secara berturut-turut adalah pakaian, rumah, dan makan-minum. Namun, belakangan ini tidak sedikit ahli yang memasukkan pendidikan dan kesehatan ke dalam kebutuhan primer. Pasalnya, pendidikan dan kesehatan sangat diperlukan untuk memenuhi sandang, papan, dan pangan. Tanpa keduanya, pemenuhan ketiganya sulit untuk dilakukan. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan primer tersebut merupakan kemiskinan. Kemiskinan bisa dikatakan seperti kondisi sosial yang sangat mengiris hati dan menawarkan pilu. Namun, adakah cara untuk menghindari diri dari kemiskinan ini? Temukan jawabannya melalui buku Agar Terhindar Dari Kemiskinan dibawah ini. Bagaimana hati kita tidak tersayat? Setelah mendengar atau menyaksikan anak kecil harus mengalami gizi buruk karena orang tua tidak dapat menyediakan kebutuhan nutrisi yang memadai, anak-anak putus sekolah kemudian bekerja untuk mendapatkan uang. Kemiskinan menjadi salah satu tolok ukur kesejahteraan suatu masyarakat yang ada di daerah tersebut. Tidak hanya itu, kemiskinan juga dapat dijadikan acuan untuk mengukur tingkat kemajuan sebuah negara Kemiskinan adalah masalah global yang dari jaman dulu sampai sekarang banyak negara berusaha untuk melepaskan diri dari masalah tersebut. Pemahaman kita tentang kemiskinan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Ada yang memahami kemiskinan secara subjektif, tetapi ada juga yang komparatif. Ada juga yang melihatnya dari sisi moral, evaluasi, atau pengertian secara ilmiah yang dianggap memiliki dasar yang kuat. Untuk dapat memhamai arti kata kemiskinan melalui perspektif yang tepat dan membangun kepedulian terhadap orang di sekitar, buku Kemiskinan = Kutuk? bisa kamu dapatkan dibawah ini. Menurut banyak pendapat, seseorang dikatakan miskin dapat diukur dari berbagai cara, yaitu: 1. Kekurangan materiKarena kekurangan ketersediaan materi, seseorang kesulitan untuk memenuhi sandang, papan, pangan, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dari sudut pandang ini dipahami sebagai kurangnya barang-barang dan pelayanan dasar. 2. Kekurangan pemenuhan kebutuhan sosialSeseorang akan dikucilkan oleh masyarakat, jika ketergantungan, tertinggal informasi, ataupun tidak mampu untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. 3. Kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadaiParameter kemiskinan yang memadai berbeda-beda di setiap negara. Karena hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi negara dan kebijakan politik negara. Selain itu, kurangnya penghasilan dan kekayaan, seseorang kesulitan untuk memenuhi sandang, papan, pangan, pendidikan, dan kesehatan. Kondisi kemiskinan yang berkelanjutan tersebut akan melahirkan penduduk miskin. Apa itu penduduk miskin? Jika penduduk memiliki kondisi yang berada di bawah batas standar garis kemiskinan yang ditetapkan oleh negara, bisa dikatakan sebagai penduduk miskin. Garis kemiskinan diukur dari nilai rupiah yang harus dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Baik kebutuhan hidup minimum makanan dan kebutuhan hidup minimum non-makanan. Menurut Ali Khomsan dan kawan-kawan dalam buku yang berjudul Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin, ada beberapa jenis kemiskinan yang perlu diketahui, yakni: 1. Kemiskinan AbsolutKemiskinan absolut adalah kemiskinan yang mendeskripsikan individu-individu yang tingkat pendapatannya di bawah garis kemiskinan yang ditetapkan oleh negara. Atau bisa juga diartikan seperti keadaan individu yang penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan primernya. Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang diakibatkan oleh kebijakan pembangunan yang belum merata sehingga belum dapat menjangkau seluruh masyarakat. Oleh sebab itu, di sebagian daerah ada penduduknya yang memiliki ketimpangan pendapatan. Meskipun kondisi seorang penduduk sudah berada di atas batas garis kemiskinan, tetapi tetap terlihat miskin karena rata-rata pendapatan penduduk daerah tersebut lebih tinggi. Maka dari itu, kemiskinan jenis ini dinamakan kemiskinan relatif. Kemiskinan relatif juga bisa diartikan sebagai kemiskinan yang berasal dari perbandingan antara penduduk dan lingkungannya. Dari kemiskinan relatif ini, maka bisa terbentuk stigma bahwa personal A relatif lebih miskin dibandingkan personal B karena personal B pendapatannya lebih tinggi. 3. Kemiskinan KulturalKemiskinan kultural adalah kemiskinan yang terbentuk karena kebiasaan masyarakat yang sudah menjadi budaya, baik itu dari nilai-nilai yang diusung, pemikiran, maupun cara kerja. Contoh kemiskinan kultural yang banyak terjadi di masyarakat sebagai berikut:
Untuk lebih memahami berbagai prinsip fundamental pengentasan kemiskinan seperti yang dijabarkan di dalam Al-Qur’an, Grameds dapat membaca buku Himah di Balik Kemiskinan. 4. Kemiskinan StrukturalKemiskinan struktural adalah kemiskinan yang berasal dari struktur sosial yang tersemat pada golongan masyarakat tertentu dan memungkinan terjadinya kondisi di mana mereka tidak dapat menggunakan sumber daya yang sebenarnya tersedia untuk mereka. Contoh kemiskinan struktural yang banyak terjadi di masyarakat, yaitu
Cara Mengukur KemiskinanWorld Bank atau Bank Dunia telah menetapkan garis kemiskinan. Artinya bila seseorang memiliki kemampuan pengeluaran dalam sehari di bawah nominal tersebut, maka orang tersebut bisa dikategorikan miskin. Standar tersebut mengalami up date seiring dengan kondisi dunia. Pada tahun 2005, garis kemiskinan sebesar $1,25. Saat ini, garis kemiskinan yang ditetapkan oleh World Bank adalah sebesar $ 1,9 atau setara dengan Rp 27.000,00 (kurs $1=Rp 14.258,25 per 11/9). Namun, setiap negara memiliki garis kemiskinan yang berbeda. Hal ini tentu disebabkan oleh banyak hal, seperti nilai tukar mata uang negara tersebut dengan USD, perekonomian, geopolitik, dan sebagainya. Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan standar garis kemiskinan, serta bagaimana cara menelaah dan mengklasifikasikan penggolongannya, Grameds dapat mempelajari semua itu melalui buku Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin. Kemiskinan yang paling parah umumnya dialami oleh negara berkembang. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya kemiskinan di setiap regional. Negara yang sedang krisis kemiskinan terpaksa harus berhutang ke World Bank atau negara lain. Hal ini sangat riskan karena jika mereka tidak dapat membayar utang negara, mereka akan dinyatakan pailit. Namun demikian, bukan berarti tidak ada kemiskinan di negara maju. Adanya tunawisma yang berkeliaran ke sana kemari menjadi bukti bahwa setidaknya ada beberapa individu miskin di negara maju. Hanya saja jumlahnya tidak banyak. Melihat data yang disajikan oleh World Population Review, didapatkan data 5 negara dengan persentase kemiskinan tertinggi (sesuai urutan dari tingkat kemiskinan tertinggi) adalah:
Sementara 5 negara dengan tingkat persentase kemiskinan terendah (sesuai urutan dari tingkat kemiskinan terendah) adalah:
Mengenal Pengertian Garis KemiskinanGaris kemiskinan (GK) merupakan satu batas yang digunakan standar untuk menentukan individu masuk kategori miskin atau tidak. Di Indonesia, GK dihitung dari penjumlahan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita per bulan di bawah GK masuk ke dalam kategori penduduk miskin. GKM adalah nilai pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan yang dapat disetarakan dengan 2.100 kalori per kapita dalam sehari. Komoditi yang mewakili kebutuhan dasar makanan ada 52 jenis komoditi, yaitu padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dan sebagainya. Sedangkan GKNM sendiri adalah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan minimum tempat tinggal, pakaian, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi jenis ini diwakili oleh 47 komoditi di pedesaan dan 51 jenis di perkotaan. Secara matematis, GK= GKM + GKNM Penyebab Terjadinya KemiskinanTak ada asap jika tak ada api merupakan istilah yang tepat untuk menggambarkan sebab-akibat. Terjadinya kemiskinan tentu tidak datang tiba-tiba, tetapi ada proses yang panjang dan berkelanjutan sehingga terjadi kemiskinan. Grameds, berikut ini merupakan sebab-sebab terjadinya kemiskinan: 1. Kurang Tersedia Lapangan KerjaIndividu yang tidak memiliki pekerjaan yang baik, tetap, dan kontinu, tentu akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Jangankan mencukupi kebutuhan sekunder hingga tersier, kebutuhan primer saja susah untuk dipenuhi. Bisa dibayangkan jika kondisi ini terjadi pada individu-individu lain dalam jumlah yang besar. Negara tersebut pasti menghadapi masalah kemiskinan yang serius. Oleh karena itu, pemerintah sudah seharusnya mengelola ketersediaan lapangan kerja dengan baik dan meningkatkan jumlah entrepreneur-entrepreneur yang handal dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga stock lapangan kerja bisa menampung banyaknya tenaga kerja. Pendidikan di Indonesia mempunyai beberapa tujuan, di antaranya:
Dengan tujuan-tujuan di atas, pendidikan sangat diperlukan untuk kemajuan seseorang. Kurangnya pendidikan yang diterima seseorang bisa mengurangi perkembangan potensi seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi, setidaknya memiliki peluang yang lebih besar untuk menumbuhkan jiwa inovasi, cara negosiasi, cara berfikir ilmiah dan logis, attitude, cara adu argumen, cara menyelesaikan masalah, cara mencari relasi yang strategis, dan lain-lain. Seseorang yang kurang berpendidikan akan kehilangan kesempatan-kesempatan tersebut terutama ketika memasuki dunia kerja, dia akan kalah bersaing dengan rival-rivalnya. Bisa dibayangkan jika banyak individu yang kurang pendidikan dalam suatu negara. Bisa dipastikan negara tersebut akan kekurangan manusia-manusia unggul. Akibatnya, negara tersebut kekurangan inovasi, penelitian, dan kemampuan negosiasi yang rendah. Dengan demikian, terjadinya kemiskinan hanya menunggu waktu. Perlu menjadi catatan, pendidikan yang kami maksud di sini adalah kemauan seseorang belajar. Pendidikan sendiri ada yang formal dan ada yang tidak formal. 3. Terjadi Konflik atau KerusuhanTerjadinya konflik atau kerusuhan dapat mengganggu kestabilan negara, baik dari segi politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan. Kerusuhan dapat menurunkan produktivitas masyarakat sehingga perdagangan domestik dan ekspor menjadi lesu. Hal ini akan berakibat pada melambungnya harga pada beberapa barang atau jasa. Keamanan menjadi terganggu karena tidak jarang terjadi penjarahan pada warung, toko, pabrik, kantor, kebun, sawah, hutan, dan lain-lain. Akibatnya para pelaku ekonomi, terutama pengusaha, mengalami kesulitan untuk menjalankan kegiatannya dan menghambat kegiatan ekonomi negara. 4. Perubahan Iklim atau Bencana AlamBencana alam, baik yang disebabkan oleh perubahan iklim atau bukan sangat berpengaruh besar pada kondisi kemiskinan seseorang. Jika kita melihat flashback gempa bumi yang melanda Lombok dan tsunami yang menerjang Palu pada tahun yang sama, 2018. Bencana itu sangat menyisakan kegetiran bagi rakyat Indonesia. Akibat dari bencana tersebut, semuanya lumpuh. Menghancurkan banyak hal yang telah dibangun. Hal ini bisa menyebabkan kemiskinan di area tersebut. 5. Terjadinya Ketidakadilan SosialKetidakadilan sosial dapat menyebabkan seseorang memiliki kesempatan yang berbeda untuk berkembang. Seseorang yang mendapatkan diskriminasi atau dipersulit perolehan haknya, tentu saja dapat mengalami kemiskinan. 6. Kekurangan Sumber Daya Air dan MakananAir dan makanan bisa dikatakan sebagai kebutuhan mendasar bagi kehidupan. Oleh karena itu, jangan sampai kekurangan air dan makanan karena jika kekurangan keduanya dapat menyebabkan kemiskinan. 7. Minimnya InfrastrukturKondisi jalan yang buruk, daratan terpisah dari perairan karena tidak adanya jembatan, minimnya informasi karena keterbatasan koneksi internet, minimnya transportasi umum, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut tentu saja akan mengganggu aktivitas ekonomi. Kondisi tersebut dapat mengurangi kemampuan untuk berkompetisi dengan rival-rival lainnya. Ketertinggalan tersebut dapat menurunkan daya saing dan berujung pada kemiskinan. 8. Kurangnya Dukungan PemerintahPemerintah yang kurang mendukung rakyatnya dalam mencari penghasilan dapat menjerumuskan rakyatnya ke dalam jurang kemiskinan. Dukungan yang diberikan pemerintah kepada rakyat bisa berupa regulasi, bantuan dana hibah, pengelolaan sumber daya alam, lapangan kerja, dan sebagainya. 9. Kualitas Kesehatan yang Kurang BaikMendapatkan layanan kesehatan sudah menjadi salah satu kebutuhan primer. Kurangnya layanan kesehatan dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan di masyarakat karena masyarakat yang sakit tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik. 10. Harga Kebutuhan TinggiHarga kebutuhan tinggi menyebabkan rakyat kesulitan untuk membeli barang terutama kebutuhan pokok. Penghasilan yang didapatkan tidak dapat mencukupi seperti biasanya. Jika hal ini terjadi dalam jangka yang panjang, kemiskinan akan terjadi. Dampak-Dampak KemiskinanJika pada suatu negara banyak sekali penduduk yang merasakan kemiskinan, maka akan ada dampak-dampak yang akan merugikan negara. Berikut dampak-dampak yang diakibatkan oleh kemiskinan.
Cara Menghindari KemiskinanSebenarnya, peran negara dan masyarakat harus saling berkesinambungan supaya tidak terjadi kemiskinan. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari kemiskinan, yaitu:
Grameds, demikianlah pembahasan kita mengenai pengertian dan penyebab kemiskinan. Gramedia selalu siap untuk menjadi yang terdepan dalam menjadi #Sahabattanpabatas dengan menyajikan buku-buku terbaik kami. Baca juga artikel terkait “Pengertian Kemiskinan” : Penulis: Nanda Iriawan Ramadhan
|